- 16 -
BAB II
HUMAS DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Humas Sebelum membicarakan tentang humas di lembaga pendidikan Islam, maka terlebih dahulu penulis memaparkan pengertian humas secara umum. Humas adalah suatu fungsi manajemen yang dapat membantu dalam memilih saluran komunikasi bersama, saling pengertian, pengendalian dan kerjasama diantara organisasi dengan publiknya, membicarakan isu-isu pengelolaan, meningkatkan pengetahuan dan tanggap terhadap pendapat umum, serta mengabdi dengan tanggung jawab terhadap kepentingan umum, bertindak untuk memberikan arah kebijaksanaan.1 Sementara itu menurut The International Public Relations Association (IPRA) sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan bulan November 1987, “humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.” Jadi, humas adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sebagai suatu rangkain kampanye atau program terpadu, dan semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur.2 Humas adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksi setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatanya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, dan mengimplemetasikan program-progam tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan publik.3 1
Hamdan Adnan dan Hafied Cangara, Prinsip-Prinsip Humas, (Surabaya: Usaha Nasional, t.th), hlm.21. 2 M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hlm. 2. 3 Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, (Jakarta Ghalia: Indonesia,, 2002) hlm. 15.
17
Meskipun ada perbedaan dalam penekanan pada unsur-unsur pokoknya dalam setiap definisi humas tetapi banyak kesamaannya, yaitu unsur-unsur utamanya menyangkut antara lain: a. Fungsi manajemen yang melekat menggunakan penelitian perencanaan yang mengikuti standar-standar etis; b. Suatu proses yang mencakup hubungan timbal balik antara organisasi dan publiknya; c. Analisa dan evaluasi melalui penelitian lapangan terhadap sikap, opini dan kecenderungan
sosial
serta
mengkomunikasikannya
kepada
pihak
manajemen atau pimpinan; d. Konseling manajemen agar dapat dipastikan bahwa kebijaksanaan, tata cara kegiatan dapat dipertanggung jawabkan secara sosial dalam sebuah konteks demi kepentingan bersama bagi kedua belah pihak. e. Pelaksanaan atau menindaklanjuti program aktivitas yang terncana, mengkomunikasikan dan mengevaluasi. f. Perencanaan dengan i’tikad yang baik, saling pengertian dan penerimaan dari pihak publikya (internal dan external ) sebagai hasil akhir dari aktivitas humas. Dalam Islam istilah humas belum mendapat terminologi secara spesifik. Hubungan masyarakat masih merupakan bangunan yang belum mendapat proposi kajian secara menggembirakan, sehingga definisi humas dalam Islam secara spesifik belum ditemukan. Namun demikian bukan berarti Islam tidak menyadari pentingnya humas, Islam menyadari bahwa usaha untuk mencapai kebahagiaan (al Sa’adah) tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus bersama dengan yang lain atas dasar saling menolong (al Ta’awun) dan saling melengkapi. Kondisi demikian menurut masykawih akan tercipta apabila sesama manusia saling mencintai (al Tarahum). Setiap pribadi merasa bahwa kesempurnaan dirinya akan terwujud karena kesempurnaan yang lain.
18
Orang
islam
adalah
seperti
sebuah
bangunan
yang
saling
4
melengkapai. Atas dasar itu maka setiap individu menjadi salah satu bagian dari yang lainya. Manusia menjadi kuat karena kesempurnaan anggotaanggota badanya. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan kondisi yang baik dari luar dirinya. Sebaik-baik manusia adalah orang yang berbuat baik kepada keluarga dan orang-orang yang masih ada kaitan dengannya, mulai dari saudara, anak yatim atau orang lain yang ada hubunganya. Dalam konsep Islam lebih dikenal dengan ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami), tarahum (saling mengasihi), ta’awun (saling kerjasama), dan tanafi’un (saling memberi manfaat) Al Qur’an adalah kitab suci yang berisi petunjuk dari Allah bagi umat manusia, karena itu subjek utamanya adalah pengkajian terhadap manusia beserta bentuk-bentuk kehidupan sosialnya. Agar petunjuk ini menjadi sukses, maka suatu hal yang sangat penting ialah bahwa petunjuk itu harus mengandung pengetahuan yang menyeluruh mengenai masalah-masalah sosial manusia, wataknya dan sisi tradisi sosial, moral dan agama, nilai-nilai dan cara hidup mereka. Pendek kata, seluruh sikap hidup dan lapangan kegiatan terdapat petunjuknya dalam kitab suci Allah Qur’an yang telah mengajarkan dan menganalisa prinsip-prinsip fundamental yang mengatur, mempengaruhi dan membentuk manusia menjadi makhluk yang sempurna dan mulia diantara makhluk-makhluk lainya. Demikian juga ide, nilai, institusi bahkan konsekonsep moral dan spiritual manusia diuraikan dalam Al Quran. Dengan demikian, disamping sebagai petunjuk, Al Qur’an juga memberi pelajaran ilmu pengetahuan sosiologi, yaitu berisi pelajaran dan bimbingan mengenai hubungan mansia dengan Tuhan Yang Maha Pencipta (hablum minallah) dan manusia dengan manusia (hablum minannas) bagaimana tolong-menolong, saling menasehati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, egaliter (kesamaan), tenggang rasa dan kebersamaan. Semua
4
Jami’us Shohih, (Beirut: Darul Kutub, t.th), Juz IV, hlm.287.
19
itu dimaksudkan untuk keselamatan, perdamaian dan kebahagiaan umat manusia.5 Firman Allah QS. An Nisa’: 36; ﻦ وَا ْﻟﺠَﺎ ِر ذِي ا ْﻟ ُﻘ ْﺮﺑَﻰ ِ ﺣﺴَﺎﻧًﺎ َو ِﺑﺬِي ا ْﻟ ُﻘ ْﺮﺑَﻰ وَا ْﻟ َﻴﺘَﺎﻣَﻰ وَا ْﻟ َﻤﺴَﺎآِﻴ ْ ﻦ ِإ ِ ﺷﻴْﺌ ًﺎ َوﺑِﺎ ْﻟﻮَاِﻟ َﺪ ْﻳ َ ﺸ ِﺮآُﻮ ْا ِﺑ ِﻪ ْ ﻻ ُﺗ َ ﻋ ُﺒﺪُو ْا اﻟّﻠ َﻪ َو ْ وَا ﻻ َﻓﺨُﻮرا ً ﺨﺘَﺎ ْ ن ُﻣ َ ﺤﺐﱡ ﻣَﻦ آَﺎ ِ ﻻ ُﻳ َ ن اﻟّﻠ َﻪ ﺖ َأ ْﻳﻤَﺎ ُﻧ ُﻜ ْﻢ ِإ ﱠ ْ ﻞ َوﻣَﺎ َﻣَﻠ َﻜ ِ ﺴﺒِﻴ ﻦ اﻟ ﱠ ِ ﺐ وَا ْﺑ ِ ﺐ ﺑِﺎﻟﺠَﻨ ِ ﺣ ِ ﺐ وَاﻟﺼﱠﺎ ِ ﺠ ُﻨ ُ وَا ْﻟﺠَﺎ ِر ا ْﻟ Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada ibu bapak karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hambasahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. ( QS. An Nisa’: 36) Ayat diatas menunjukan bahwa hubungan antara manusia yang satu dengan yang lainnya adalah merupakan sunnatullah. Dan manusia berhak bekerjasama dengan yang lainnya dalam rangka mencapai tujuan hidup yang dicita-citakan dengan selelu mengharap ridho Allah. Menjalin hubungan yang baik kepada Sang Maha Pencipta menempati urutan yang pertama dan utama, baru kemudian orang terdekat lalu orang yang jauh dan alam semesta. Jika manusia tidak mau menjalin hubungan baik dengan Yang Maha Pencipta dan ciptaanNya maka yang terjadi adalah kehinaan dan kesengsaraan. Sesuai dengan firman Allah QS. Ali Imran: 112;
ﺖ ْ ﺿ ِﺮ َﺑ ُ ﻦ اﻟّﻠ ِﻪ َو َ ﺐ ﱢﻣ ٍ ﻀ َ س َوﺑَﺂؤُوا ِﺑ َﻐ ِ ﻦ اﻟﻨﱠﺎ َ ﻞ ﱢﻣ ٍ ﺣ ْﺒ َ ﻦ اﻟّﻠ ِﻪ َو ْ ﻞ ﱢﻣ ٍ ﺤ ْﺒ َ ﻻ ِﺑ ﻦ ﻣَﺎ ُﺛ ِﻘﻔُﻮ ْا ِإ ﱠ َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻬ ُﻢ اﻟﺬﱢﻟﱠ ُﺔ َأ ْﻳ َ ﺖ ْ ﺿ ِﺮ َﺑ ُ ﻋﺼَﻮا ﱠوآَﺎﻧُﻮ ْا َ ﻚ ِﺑﻤَﺎ َ ﻖ َذِﻟ ﺣﱟ َ ن اﻷَﻧ ِﺒﻴَﺎ َء ِﺑ َﻐ ْﻴ ِﺮ َ ت اﻟّﻠ ِﻪ َو َﻳ ْﻘ ُﺘﻠُﻮ ِ ن ﺑِﺂﻳَﺎ َ ﻚ ِﺑَﺄ ﱠﻧ ُﻬ ْﻢ آَﺎﻧُﻮ ْا َﻳ ْﻜ ُﻔﺮُو َ ﺴ َﻜ َﻨ ُﺔ َذِﻟ ْ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻬ ُﻢ ا ْﻟ َﻤ َ {112} ن َ َﻳ ْﻌ َﺘﺪُو
Ditimpakan atas manusia kehinaan (kesengsaraan) dimana saja mereka berada, kecuali bila mereka selalu mengadakan hubungan dengan Allah dan manusia Oleh karena itu harus dibudayakan sikap tolong-menolong, saling membantu, saling menghormati, toleransi dan sikap-sikap yang baik lainya, 5
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), hlm. 88.
20
sehingga menumbuhkan rasa persaudaraan, kerukunan dan kekompakan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dan tolong-menolonglah dalam hal kebaikan dan jangan tolong-menolong dalam kejahatan. Kemudian dalam rangka kerjasama dengan orang banyak dalam suatu lembaga atau instansi tertentu, agar membuahkan hasil yang memuaskan perlui diorganisir. Begitu juga dalam lembaga pendidikan Islam bahwa pengorganisasian hubungan masyarakat sangat penting dalam rangka mengembangkan lembaga pendidikan. Dalam rangka menjalin kerjasama yang baik harus selalu dijaga kekompakan dan tidak boleh bercerai-berai. Firman Allah QS. Ali Imran: 103105
َ ﻻ َﺗ َﻔ ﱠﺮﻗُﻮ ْا وَا ْذ ُآﺮُو ْا ِﻧ ْﻌ َﻤ َ ﺟﻤِﻴﻌًﺎ َو َ ﻞ اﻟّﻠ ِﻪ ِ ﺤ ْﺒ َ ﺼﻤُﻮ ْا ِﺑ ِ ﻋ َﺘ ْ وَا ﻦ ُﻗﻠُﻮ ِﺑ ُﻜ ْﻢ َ ﻒ َﺑ ْﻴ َ ﻋﺪَاء َﻓ َﺄﱠﻟ ْ ﻋَﻠ ْﻴ ُﻜ ْﻢ ِإ ْذ آُﻨ ُﺘ ْﻢ َأ َ ﺖ اﻟّﻠ ِﻪ ﻦ اﻟّﻠ ُﻪ َﻟ ُﻜ ْﻢ ﺁﻳَﺎ ِﺗ ِﻪ َﻟ َﻌﱠﻠ ُﻜ ْﻢ ُ ﻚ ُﻳ َﺒﻴﱢ َ ﻦ اﻟﻨﱠﺎ ِر َﻓﺄَﻧ َﻘ َﺬآُﻢ ﱢﻣ ْﻨﻬَﺎ َآ َﺬِﻟ َ ﺣ ْﻔ َﺮ ٍة ﱢﻣ ُ ﺷﻔَﺎ َ ﻰ َ ﻋَﻠ َ ﺧﻮَاﻧًﺎ َوآُﻨ ُﺘ ْﻢ ْ ﺤﺘُﻢ ِﺑ ِﻨ ْﻌ َﻤ ِﺘ ِﻪ ِإ ْ ﺻ َﺒ ْ َﻓَﺄ ﻚ ُه ُﻢ َ ﻦ ا ْﻟﻤُﻨ َﻜ ِﺮ َوُأ ْوﻟَـ ِﺌ ِﻋ َ ن َ ف َو َﻳ ْﻨ َﻬ ْﻮ ِ ن ﺑِﺎ ْﻟ َﻤ ْﻌﺮُو َ ﺨ ْﻴ ِﺮ َو َﻳ ْﺄ ُﻣﺮُو َ ن ِإﻟَﻰ ا ْﻟ َ { َو ْﻟ َﺘﻜُﻦ ﻣﱢﻨ ُﻜ ْﻢ ُأ ﱠﻣ ٌﺔ َﻳ ْﺪﻋُﻮ103} ن َ َﺗ ْﻬ َﺘﺪُو ُ ﺧ َﺘَﻠﻔُﻮ ْا ﻣِﻦ َﺑ ْﻌ ِﺪ ﻣَﺎ ﺟَﺎء ُه ُﻢ ا ْﻟ َﺒ ﱢﻴﻨَﺎ ْ ﻦ َﺗ َﻔ ﱠﺮﻗُﻮ ْا وَا َ ﻻ َﺗﻜُﻮﻧُﻮ ْا آَﺎﱠﻟﺬِﻳ َ { َو10} ن َ ا ْﻟ ُﻤ ْﻔِﻠﺤُﻮ ﻋﻈِﻴ ٌﻢ َ ب ٌ ﻋﺬَا َ ﻚ َﻟ ُﻬ ْﻢ َ ت َوُأ ْوﻟَـ ِﺌ {105}
Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai…” Dan hendaklah ada di antar kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebijakan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. “Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah yang beruntung.” Untuk menuju pada kebersamaan dalam kesatuan kemanusiaan dan juga pehaman terhadap keberbedaan agar tidak terjadi dinamika, maka diperlukanlah hubungan antara individu atau kelompok masyarakat melalui perkenalan (ta’aruf), dengan ini diharapkan muncul pemahaman (tafahum). Adapun pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat dengan tujuan
21
menambah
pengertian warga masyarakat tentang
proses, kebutuhan
pendidikan, mendorong minat warga yang inteligent dan kerja sama untuk meningkatkan mutu sekolah.6 Dari beberapa definisi di atas, maka dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud hubungan masyarakat adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekolompok orang dari pihak lembaga sekolah meliputi pembicaraan hubungan masayarakat yang luas yang pesanya berupa masalah-masalah pendidikan yang di dalamnya melalui proses komunikasi.7 Komunikasi terjadi secara timbal balik dua arah dari kedua belah pihak agar terjadi saling pengertian dan hubungan yang harmonis baik antara warga lembaga sekolah sendiri maupun lembaga sekolah dengan masyarakat umum yaitu wali murid, lembaga pendidikan lain dan instansi lain baik swasta maupun pemerintah untuk meningkatkan mutu sekolah. B. Fungsi Humas di Lembaga Pendidikan Islam Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat tidak jauh beda dengan fungsi hubungan masyarakat secara umum. Yaitu menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi, bagaiamana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang di timbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.
8
Yang juga merupakan fungsi pokok adalah
mengembangkan pemahaman tentang maksud dan sasaran dari sekolah, menilai program sekolah dalam kata-kata kbutuhan yang terpenuhi, mengembangkan kesadaran pendidikan di asyarakat, mempersatukan lemenelemen yang terlubat dalam lembaga pendidikan, membangun dan memelihara kepercayaan terhadap sekolah, memberi tahu masyarakat tentang pekerjaan
6
Piet Sahertian, Dimensi-Dimensi, Administrasi Pendidikan Di Sekolah, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), cet.1 hlm.233 7 Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 1990), hlm.99 8 Rosady Ruslan, Kiat dan strategi kampanye public relation, (Jakarta: RajaGrafindo, 1991), cet.1. hlm.9
22
sekolah, dan yang paling penting adalah dukungan bagi peningkatan dan pemeliharaan program sekolah.9 Dikaitkan dengan fungsi Humas dan Manajemen Humas maka dalam operasionalnya sebagai berikut: (a) fungsi humas adalah melaksanakan research, planing, coordinating, administration, production, community participation dan advisory, (b) aktivitas Humas adalah pencarian fakta atau permasalahan
(fact
finding),
perencanaan
(planing),
komunikasi
(communication), evaluasi (evaluating).10 Berdasarkan uraian diatas maka hubungan masyarakat di lingkungan orgnisasi kerja atau pemerintah termasuk juga di bidang pendidikan yang juga diartikan sebagai “rangkaian kegiatan organisasi instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapat dukungan terhadap efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kerja secara sukarela. Fungsi humas yang lain adalah; 1. Mengembangkan pengertian masyarakat tentang semua aspek pelaksanaan program pendidikan di sekolah. 2. Untuk dapat menetapkan, bagaimana haeapan masyarakat terhadap sekolah dan apa harapan-harapanya mengenai tujuan pendidikan di sekolah. 3. Untuk memperoleh bantuan secukupnya dari masyarakat kepeada sekolahnya, baik finansial, materiil maupun moril. 4. Menimbulkan rasa tanggungjawab yang lebih besar terhadap kualitas pendidikan.
9
Oteng Sutisno, AdministrasiPedidikan, (Bandung: Angkasa, 1986), hlm.145. Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003), Cet.5, hlm.33-35. 10
23
5. Mengikutsertakan masyarakat secara kooperatif dalam usaha memecahkan persoalan pendidikan dan meningkatkan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat.11 6. Memperkokoh tujuan serta peningkatan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat 7. Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.12 Humas mempunyai fungsi timbal balik keluar dan ke dalam. Keluar artinya harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran (image) masyarakat yang positif terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi atau lembaganya, ke dalam artinya ia berusaha mengenali, mengidentifikasi hal-hal yang dapat menimbulkan sikap dan gambaran yang negatif dalam masyarakat sebelum sesuatu tindakan atau kebijakan dilakukan. Hal ini berarti ia harus mengetahui dari dekat apa yang terjadi dalam lembaganya, termasuk ketentuan kebijakan dan perencanaan tindakan. Ia yang berperan membina hubungan baik antar lembaga dan organisasinya dengan masyarakat dan dengan media massa. Fungsi pokoknya adalah mengatur informasi internal dan eksternal dengan memberikan penjelasan seluas mungkin kepada publik mengenai kebijakan, program serta tindakan-tindakan lembaga atau organisasi, agar dapat diketahui dan dipahami sehingga memperoleh public support dan public acceptance. Memang secara ideal humas itu dapat bertindak sebagai juru bicara organisasinya, di samping juga sebagai koordinator
dari
semua
informasi
dengan
masyarakat.
Untuk
bisa
melaksanakan tugasnya secara sempurna, adalah wajar apabila humas ditempatkan dalam kedudukan sebagai bagian dari mekanisme pengambilan keputusan, dan karena itu juga harus dekat dengan pejabat pengambil keputusan.
11
TIM Pengembangan MKDK IKIP Semarang, Administrasi Pendidikan, (Semarang: IKIP Semarang Press, 1991), cet.3. hlm. 212 12 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Rosda Karya, 2004), cet.4. hlm.50.
24
Jadi pada dasarnya dari pengertian fungsi pokok humas yang disebutkan di atas adalah menarik simpati masyarakat pada umumnya sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo masyarakat terhadap sekolah tersebut, yang pada ahirnya menambah “income” bagi sekolah yang bermanfaat bagi bantuan terhadap tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Diluar itu humas mampu merubah citra masyarakat awam terhadap segala permasalahan dan kebijakan yang berhubungan dengan lembaga juga menghindarkan prasangka-prasngka yang tidak baik.13 C. Tujuan Humas di Lembaga Pendidikan Islam Menurut Frida Kusumastuti bahwa tujuan humas adalah terpelihara dan terbentuknya saling pengertian (aspek kognisi), menjaga dan membentuk saling percaya (aspek afeksi), memelihara dan menciptakan kerjasama (aspek psikomotoris).14 Ditinjau dari kepentingan sekolah, pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan untuk: (a) Memelihara kelangsungan hidup sekolah, (b) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan, (c) Memperlancar belajar-mengajar (d) Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah Sedangkan ditinjau dari kebutuhan dari masyarakat itu sendiri, tujaun hubungan dengan sekolah adalah untuk: (a) Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang mental spiritual; (b) Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi; (c) Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat;
13
Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hlm. 94. Frida Kusumastuti, Op.cit.,hlm 20-22
14
25
(d) Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkat kemampuanya.15 Dengan adanya hubungan masyarakat diharapkan terjadi saling pengertian, akibatnya memunculkan sikap kerjasama yang baik antara masyarakat dengan pihak sekolah untuk menaggulangi masalah-masalah pendidikan yang dihadapi oleh kedua belah pihak. Sehingga secara lebih kongkret lagi, tujuan diselenggarakannya hubungan sekolah dengan masyarakat adalah: (a) mencegah kesalahpahaman (to prevent misunderstanding); (b) Mendapatkan hubungan dan bantuan moral maupun finansial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah (to secure financial support); (c) menjalin kejasama dalam pembuatan-pembuatan kebijaksanaan-kebijaksanaan baru (to secure copparation in policy making).16 Untuk meningkatkan humas, sebuah organisasi harus melalui pemahaman tentang sifat kemanusiaan, kebutuhan-kebutuhan sosial, dan psikologis individu, dan disamping itu yang menjadi dasar adalah orang akan bekerja lebih baik apabila mereka dianggap dan diperlakukan sebagai manusia. Sebab inti dari pendidikan adalah adanya sebuah interaksi yang infinitif signifikan dalam memberi kesan dari lembaga pendidikan kepada masyarakat.17 Jika sekolah-sekolah ingin mempertinggi kapasitas organisasinya untuk meningkatkan belajar siswa, mereka hendaknya bekerja atas bangunan suatu masyarakat yang professional, yang bercirikan; adanya kesamaan tujuan, kegiatan kolaboratif, dan tanggung jawab kolektif diantara staf.18
15 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), hlm. 189-190. 16 M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), cet.2. hlm.75. 17 Iwa Sukiwa, Dasar-Dasar Umum Manajemen Pendidikan, (Bandung: Transito, 1986), hlm 89. 18 Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 198.
26
D. Macam-Macam Hubungan Masyarakat 1. Humas Internal, adalah unsur-unsur yang ada di dalam sekolah, dianataranya; a. Humas antara kepala sekolah dengan guru, b. Humas antara kepala sekolah dengan murid, c. Humas antara kepala sekolah dengan TU, d. Humas antara guru dengan murid, e. Humas antara guru dengan TU, f. Humas antara murid dengan TU. 2. Humas Eksternal, adalah unsur-unsur yang ada diluar sekolah a. Departemen pendidikan dan kebudayaan, b. Masyarakat umum, c. Organisasi kemasyarakatan19 Adapun jenis-jenis kelompok organisasi masyarakat dianataranya; Civics (kewarganegaraan) misalnya Dharma Wanita, LKMD, RW, RT; kelompok budaya (Cultural) misalnya kelompok seni; kelompok ekonomi misalnya himpunan pedagang, himpunan petani; kelompok tokoh agama (religius) dan tokoh masyarakat misalnya Jam’iyah pengajian, kelompok kepemudaan (youth) misalnya karang taruna, kesenian pemuda; kelompok ahli (professional) misalnya pegawai, dokter, farmasi.20 Dengan mengetahui macam-macam masyarakat yang ada disekeliling kita, maka yang perlu diketahui lebih lanjut adalah karakteristik sebagian masyarakat, jumlah penduduk, umur dan sebagainya; ekonomi sebagian besar masyarakat; organisasi-organisasi sosial masyarakat; saluran komunikasi; kegitan-kegiatan masyarakat terutama yang pendidikan; ketegangan atau konflik yang ada dalam masyarakat.21 Dan berikut ini adalah beberapa harapan masyarakat terhadap lembaga pendidikan. Mereka mengharap sekolah 19
Suharsimi Arikunto, Op.cit., hlm. 98. Abu Ahmadi dan. Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hlm.
20
33-334.
21
Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, Administrasi Pendidikan, (Semarang: IKIP Semarang Press, 1991), hlm. 217.
27
berinisiatif memperbaiki proses belajar mengajar, memastikan kurikulum cocok dengan kebutuhan, guru harus memotivasi siswa, mengkoordinasikan pelajarn setiap kali akan mengjar, guru dan para siswa terlibat dalam masalahmasalah masyarakat, dan harapan khusus adalah prestasi akademik anak-anak mereka menjadi baik.22 E. Prinsip-Prinsip Humas di Lembaga Pendidikan Islam Pengertian prinsip adalah hubungan fungsional antar konsep, dengan demikian mempelajari prinsip berarti mempelajari konsep. Konsep yang dimaksud adalah gambaran kesimpulan yang ada pada pikiran seseorang tentang objek nyata atau abstrak (teoritis).23 Untuk mencapai tujuan humas maka Elsbree memberikan beberapa prinsip sebagai pedoman dalam melaksanakan program hubungan masyarakat. Delapan prinsip yang diajukan oleh Elsbree sebagai berikut: 1. Ketahuilah apa yang anda yakini Ini merupakan tugas Kepala Sekolah untuk mengembangkan filsafat pendidikan yang menjadi dasar dan tujuan pendidikan di sekolahnya, agar guru-guru dan staf tata usaha sadar dengan apa yang mereka kerjakan dalam sekolah. Sehingga tidak ada kesimpangsiuran dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran itu. Mereka akan tanggung jawab dalam melakukan tugas dan profesinya. 2. Laksanakan program pendidikan dengan baik dan bersahabat dengan masyarakat. Untuk mencapai kerjasama dengan masyarakat, dan memperoleh bantuan dari masyarakat maka harus membuat program belajar sebaik mungkin. Sekolah yang dapat menciptakan suasana bahagia dan situasi belajar yang menggairahkan siswa, tidak akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat. 22
Made Pidarta, Peranan Kepala Sekolah Pada Pendidikan Dasa, (Jakarta: Grasindo, 1995),hlm. 138-139. 23 Pawit M.Yusup, Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), hlm. 73.
28
3. Ketahuilah masyarakat anda Sekolah hendaknya benar-benar mengetahui keadaan masyarakat di daerah itu, baik sifat, latar belakang ekonomi dan problem-problemnya, maupun sumber-sumber belajar yang ada dalam masyarakat itu. Hal ini merupakan kunci penting bagi hubungan anatara sekolah dengan masyarakat. 4. Adakanlah survey mengenai masyarakat di daerah tersebut Survey ini perlu untuk menghimpun informasi tentang masyarakat dan kondisi-kondisinya, pengenalan masyarakat melalui survey ini merupakan bahan dalam penyusunan program belajar siswa agar ia lebih berfungsi bagi mereka dan dapat mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat. Hasil-hasil Survey ini membantu siswa dalam mewujudkan keinginan mereka tentang orang yang ada disana, kejadian-kejadiannya, tempatnya, masa depan masyarakat, serta membangkitkan minat siswa. Dengan demikian akan terbuka pintu kerjasama antara sekolah dengan orang tua atau masyarakat. 5. Bahan-bahan dokumen Selidiki dan pelajarilah keadaan masyarakat itu melalui dokumendokumen dari sumber-sunber yang ada, seperti kantor sensus, lembagalembaga ilmiah, perdagangan masyarakat dan sebagainya dalam rangka untuk mendalami pengetahuan tentang masyarakat. Dengan mengenal masyarakat secara mendalam tentang masyarakat, maka sekolah dapat menyusun program hubungan masyarakat yang baik dan harmonis. 6. Keanggotaan dalam organisasi masyarakat Alangkah baiknya bila sekolah tidak hanya mengetahui dari luar, tetapi juga dari dalam dengan jalan menjadi anggota dari organisasiorganisasi yang ada di dalam masyarakat; misalnya organisasi keagamaan, kepemudaan, kebudayaan dan sebagainya. Tujuan masuk organisasi tersebut bukan untuk menjerumuskan sekolah tetapi sebagai sarana supaya
29
masyarakat mengerti kebijakan (policy) sekolah, program-program sekolah dan selanjutnya dapat membantu dengan penuh kekompakan dan keihlasan 7. Adakan kunjungan ke rumah Adakanlah hubungan antara sekolah dengan masyarakat dengan jalan berkunjung ke perumahan masyarakat (wali murid) dan tokoh-tokoh masyarakat. Banyak faedah dan tujuan yang diperoleh dari kunjungan ke rumah-rumah tersebut, baik untuk tujuan proses perkembangan pendidikan siswa maupun untuk menghimpun informasi tentang masyarakat di daerah tersebut. 8. Layanilah masyarakat dengan baik. Sebenarnya sekolah itu merupakan lembaga untuk melayani masyarakat. Jelasnya sekolah itu melayani anak-anak dari masyarakat melalui pendidikan dan pengajaran, tetapi lebih jauh lagi sekolah akan menjadi lebih baik bila ia dijadikan pusat kegiatan masyarakat, tempat pertemuan dan sebagainya. Pelayanan sekolah juga bisa melalui kampanye palang merah, baksos, kebersihan lingkungan dan sebagainya.24 Adapun menurut Ameteambun dalam bukunya M. Daryanto merumuskan program humas yaitu: a. Perencanaan hubungan sekolah dengan masyarakat haruslah integral dengan program pendidikan yang bersangkutan; b. Setiap pejabat atau petugas sekolah terutama para guru haruslah menganggap dirinya adalah petugas hubungan masyarakat; c. Program hubungan masyarakat hendaklah didasarkan atas kerja sama bukanlah sepihak (one way) tetapi adanya timbal balik (two way) dalam prosesnya.25 Dalam mengatur hubungan masyarakat, Islam mengajarkan beberapa prinsip pokok, yaitu: 24 Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan, (Malang: IKIP Malang Press, 1989), hlm. 229-230 25 M. Daryanto, op.cit., hlm. 76
30
a. Persamaan (al musawah) Prinsip persamaan ini telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW lebih dari seribu tahun sebelum meletusnya revolusi Perancis yang mengumandangkan semboyan persamaan (egalite). Menurut ajaran Islam manusia itu pada hakikatnya sama karena sama-sama keturunan Nabi Adam dan Hawa, yang ditakdirkan oleh Allah SAW menghuni bumi dengan misi sebagi khalifah. b. Persaudaraan (ukhuwah) Semua muslim itu saudara; prinsip ini dengan sendirinya mengatasi adanya perbedaan bangsa, ras, suku bangsa dan status sosial. Prinsip persaudaraan ini di dalam hubungan anatar sesama muslim itu disebut saudara seagama. Sekalipun para muslim itu berbeda status sosialnya masing-masing, baik yang kaya, miskin, penguasa, maupun rakyat biasa harus dianggap saudara. Seperti dasar di bawah;
{10} ن َ ﺣﻤُﻮ َ ﺧ َﻮ ْﻳ ُﻜ ْﻢ وَا ﱠﺗﻘُﻮا اﻟﱠﻠ َﻪ َﻟ َﻌﱠﻠ ُﻜ ْﻢ ُﺗ ْﺮ َ ﻦ َأ َ ﺻِﻠﺤُﻮا َﺑ ْﻴ ْ ﺧ َﻮ ٌة َﻓَﺄ ْ ن ِإ َ ِإ ﱠﻧﻤَﺎ ا ْﻟ ُﻤ ْﺆ ِﻣﻨُﻮ
Orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara saudaramu dan bertakwalah kepada Allah SWT supaya kamu mendapat rahmat-Nya. (QS Al Hujurat: 10) Jadi, sekalipun berbeda status sosial masing-masing manusia, prinsip persaudaraan harus dipegang teguh dalam perilaku seharisehari dalam memberikan penilaian kepada manusia. c. Cinta Kasih Cinta kasih yang disebut juga dengan istilah muwadolah atau marhamah, yaitu saling mencintai atau menyayangi sesama manusia, manusia yang diciptakan oleh Allah sebagi mahluk yang paling mulia dan yang paling sempurna dari pada mahlukNya yang lain. oleh karena
31
itu, sepantasnya jika manusia itu saling cinta-mencintai dan saling memuliakan antar sesama. ﻦ اﻟّﻠ ِﻪ َ ﺐ ﱢﻣ ٍ ﻀ َ س َوﺑَﺂؤُوا ِﺑ َﻐ ِ ﻦ اﻟﻨﱠﺎ َ ﻞ ﱢﻣ ٍ ﺣ ْﺒ َ ﻦ اﻟّﻠ ِﻪ َو ْ ﻞ ﱢﻣ ٍ ﺤ ْﺒ َ ﻻ ِﺑ ﻦ ﻣَﺎ ُﺛ ِﻘﻔُﻮ ْا ِإ ﱠ َ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻬ ُﻢ اﻟﺬﱢﻟﱠ ُﺔ َأ ْﻳ َ ﺖ ْ ﺿ ِﺮ َﺑ ُ ﻚ ِﺑﻤَﺎ َ ﻖ َذِﻟ ﺣﱟ َ ن اﻷَﻧ ِﺒﻴَﺎ َء ِﺑ َﻐ ْﻴ ِﺮ َ ت اﻟّﻠ ِﻪ َو َﻳ ْﻘ ُﺘﻠُﻮ ِ ن ﺑِﺂﻳَﺎ َ ﻚ ِﺑَﺄ ﱠﻧ ُﻬ ْﻢ آَﺎﻧُﻮ ْا َﻳ ْﻜ ُﻔﺮُو َ ﺴ َﻜ َﻨ ُﺔ َذِﻟ ْ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻬ ُﻢ ا ْﻟ َﻤ َ ﺖ ْ ﺿ ِﺮ َﺑ ُ َو ن َ ﻋﺼَﻮا ﱠوآَﺎﻧُﻮ ْا َﻳ ْﻌ َﺘﺪُو َ Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada kecuali jika mereka berpegang teguh pada agama Allah dan berpegang pada cinta kasih sesama manusia. (QS Ali Imran: 112) Oleh karena itu, setiap pemimpin dan setiap manajer, baik di lembaga pemerintahan maupun di sekolah semua wajib menerapkan kasih sayang terhadap semua staf dan karyawan yang ada di dalam instansi tersebut.26 d. Tolong-menolong Manusia adalah mahluk yang termulia pada sisi Allah, kekuatan manusia selalu terletak pada akal dan ilmunya. Sekalipun pintar dan ilmunya luas, seorang manusia tidak akan bisa berbuat banyak tanpa ada persatuan antar sesama. Sebab manusia adalah mahluk individu juga mahluk sosial, maka logis kalau wajib tolong menolong.
ن اﻟﻠّ ُﻪ َ ﻞ ﱢﻣ ْﻨﻬَﺎ َوآَﺎ ٌ ﺳ ﱢﻴ َﺌ ًﺔ َﻳﻜُﻦ ﻟﱠ ُﻪ ِآ ْﻔ َ ﻋ ًﺔ َ ﺷﻔَﺎ َ ﺸ َﻔ ْﻊ ْ ﺐ ﱢﻣ ْﻨﻬَﺎ َوﻣَﻦ َﻳ ٌ ﺴ َﻨ ًﺔ َﻳﻜُﻦ ﻟﱠ ُﻪ َﻧﺼِﻴ َﺣ َ ﻋ ًﺔ َ ﺷﻔَﺎ َ ﺸ َﻔ ْﻊ ْ ﻣﱠﻦ َﻳ {85} ﻲ ٍء ﱡﻣﻘِﻴﺘ ًﺎ ْ ﺷ َ ﻋﻠَﻰ ُآﻞﱢ َ Barang siapa yang memberikan pertolongan yang baik niscaya ia akan memperoleh pahala, dan barang siapa yang memberikan pertolongan yang buruk atau jahat ia akan memikul dosa dari padanya. (An Nisa ayat 85) Jadi, pada semua aspek kehidupan prinsip ta’awun ini diterapkan. Demikian juga dalam manajemen, dengan diterapkanya prinsip ini dalam pelaksanaan manajemen berarti berpijak atas dasar moral yaitu saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi. 26
Ek. Mochtar Effendy, Manajemen Islam, (Jakarta: Bhratara, 1996), hlm. 185-189.
32
e. Toleransi Islam agama fitrah karena itu agama Islam harus luwes (fleksible) dalam menanggapi perubahan sosial, pergeseran nilai-nilai di dalam masyarakat. Selama nilai-nilai itu baik dan berfaedah dan wajar. ﻒ ُ ﻋ ْ ﻚ ﻓَﺎ َ ﺣ ْﻮِﻟ َ ﻦ ْ ﺐ ﻻَﻧ َﻔﻀﱡﻮ ْا ِﻣ ِ ﻆ ا ْﻟ َﻘ ْﻠ َ ﻏﻠِﻴ َ ﻈًﺎ ّ ﺖ َﻓ َ ﺖ َﻟ ُﻬ ْﻢ َوَﻟ ْﻮ آُﻨ َ ﻦ اﻟّﻠ ِﻪ ﻟِﻨ َ ﺣ َﻤ ٍﺔ ﱢﻣ ْ َﻓ ِﺒﻤَﺎ َر ﻦ َ ﺤﺐﱡ ا ْﻟ ُﻤ َﺘ َﻮ ﱢآﻠِﻴ ِ ن اﻟّﻠ َﻪ ُﻳ ﻋﻠَﻰ اﻟّﻠ ِﻪ ِإ ﱠ َ ﻞ ْ ﺖ َﻓ َﺘ َﻮ ﱠآ َ ﻋ َﺰ ْﻣ َ ﻷ ْﻣ ِﺮ َﻓ ِﺈذَا َ ﺳ َﺘ ْﻐ ِﻔ ْﺮ َﻟ ُﻬ ْﻢ َوﺷَﺎ ِو ْر ُه ْﻢ ﻓِﻲ ا ْ ﻋ ْﻨ ُﻬ ْﻢ وَا َ Maka dengan rahmat Allah-lah kamu (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar tentu mereka menjauhkan diri dari sisi engkau. Oleh sebab itu maafkanlah mereka, minta ampunkanlah mereka kepada Allah, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. (QS: Ali Imran: 159) Ayat diatas mengajarkan kita untuk selalu bertoleransi (tasamuh) tenggang rasa, tidak mau menang sendiri, sanggup menerima pendapat orang lain jika pendapat orang lain itu benar dan logis. Jadi, bagaimanapun sebagai pelaku humas dalam lembaga pendidikan hendaknya toleran dengan batasan-batasan tertentu.27 Dalam surat An Nahl ayat 125 disebutkan: ﻋَﻠ ُﻢ ِﺑﻤَﻦ ْ ﻚ ُه َﻮ َأ َ ن َر ﱠﺑ ﻦ ِإ ﱠ ُﺴ َﺣ ْ ﻲ َأ َ ﺴ َﻨ ِﺔ َوﺟَﺎ ِد ْﻟﻬُﻢ ﺑِﺎﱠﻟﺘِﻲ ِه َﺤ َ ﻈ ِﺔ ا ْﻟ َﻋ ِ ﺤ ْﻜ َﻤ ِﺔ وَا ْﻟ َﻤ ْﻮ ِ ﻚ ﺑِﺎ ْﻟ َ ﻞ َر ﱢﺑ ِ ﺳﺒِﻴ َ ع ِإﻟِﻰ ُ ا ْد ﻦ َ ﻋَﻠ ُﻢ ﺑِﺎ ْﻟ ُﻤ ْﻬ َﺘﺪِﻳ ْ ﺳﺒِﻴِﻠ ِﻪ َو ُه َﻮ َأ َ ﻞ ﻋَﻦ ﺿﱠ َ Ajaklah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah (kebijaksanaan), nasihat atau pelajaran yang baik, dan berdebatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhny© Tuhanmu Dialah yang mengetahui tentang orang yang sesat dijalanNya dan Dia mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk. (An Nahl:125) f. Bijaksana (al hikmah) Kata al hikmah memang memiliki makna luas, tetapi yang lebih sesuai adalah “meletakan sesuatu pada tempatnya,” kadangkadang ada ungkapan “hadapi dan selesaikan dengan hikmah” oleh 27
Ibid hlm. 190-194
33
karena itu hikmah adalah sebuah sikap atau perkataan yang sesuai dengan kebenaran atau meletakan kebenaran pada proporsinya atau kebenaran itu sendiri. Bilhikmah ini adalah meliputi seluruh manusia, menurut perkembangan akal, fikiran, dan budidaya. Dapat diterima oleh orang yang berfikir sederhana, dapat pula mencapai kepada yang lebih tinggi dan lebih cerdas. Sebab yang dipanggil di samping fikiran adalah perasaan dan kemauan. Menyampaikan sesuatu dengan hikmat adalah cara melakukan amar ma’ruf.
Dan melakukan
bil mau’izhatin
hasanatin ialah cara melakukan nahi munkar,28Bilhikmah itu harus sesuai dengan ilmu al Quran, bagaimana kita menghadapi audien yang menjadi sasaran, dan apa materinya. Semua harus jelas.29 Pada prinsipnya ilmu, keadilan, ketabahan dapat membantu meletakan atau menempatkan segala sesuatu pada proporsinya yang tepat. g. Nasihat yang baik (al mau’izhah al hasanah) Sebagaimana yang dikatakan oleh beberapa penulis modern. Nasihat yang baik adalah sesuatu yang dapat masuk kedalam kalbu dengan penuh kasih sayang dan kedalam perasaan dengan penuh kelembutan, tidak berupa larangan terhadap suatu yang tidak harus dilarang, tidak menjelek-jelekan atau membongkar kesalahan, sebab kelemah lembutan dalam menasihati sering kali dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar. Bahkan mengutamakan kebaikan ketimbang larangan dan ancaman. Lebih dari itu, sesungguhnya kelemahlembutan, pelan-pelan dan sikap penuh kasih sayang dalam berkomunikasi dapat membuat seseorang merasa dihargai kemanusiaanya dan membangkitkan
28
Hamka, Prinsip dan kebijakan Da’wah Islam, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1990), hlm.
245.
29
Abi Muhammad Husein Bin Mas’ud al Fara’ al Baghwe, Ma’alimut tanzil, Jilid III, (Beurut Lebanon: Al Fikr, 1985), hlm.458
34
perasaan seperti itu pula dalam dirinya. Ia akan sangat tersentuh, karena rasa cinta dan sayang yang diperlihatkan olehnya. h. Berdebat dengan cara yang lebih baik (mujadalah) Jika kedua cara berdebat dengan cara yang lebih baik dan nasihat yang baik dirasa kurang tepat dan harus mengeluarkan argumentasi yang kuat, maka diperbolehkan berdebat dengan benar dan baik. Karena tidak semua orang mempunyai pemikiran yang sama atau keyakinan yang sama, hal demikian adalah suatu yang wajar dan biasa. Oleh karena itu menyampaikan ide tertentu diperlukan alasan yang rasional, sehingga Al Quran memperbolehkan berdebat dengan cara yang baik dan benar. Dengan demikian akan terbentuk pribadi yang lebih dewasa dan berpandangan luas, tidak emosional, terhindar dari kesalahpahaman, sehingga terwujud watak yang toleran dan memperhatikan kondisi orang lain, serta memperhatikan keadaan psikologis dan intelektual.30 i. Keadilan Pada prinsip ini menghendaki bahwa seorang pimpinan harus melayani orang-orang yang dipimpinnya berdasarkan atas keadilan dan persamaan, dimana tidak membeda-bedakan pelayanan antara mereka. Semua peluang terbuka siapa saja boleh mendapat pelayanan baik itu menyangkut hak dan kewajiban tanpa pandang bulu. ﻈ ُﻜ ْﻢ ُ ﻲ َﻳ ِﻌ ِ ﺤﺸَﺎء وَا ْﻟﻤُﻨ َﻜ ِﺮ وَا ْﻟ َﺒ ْﻐ ْ ﻦ ا ْﻟ َﻔ ِﻋ َ ن َوإِﻳﺘَﺎء ذِي ا ْﻟ ُﻘ ْﺮﺑَﻰ َو َﻳ ْﻨﻬَﻰ ِ ﺣﺴَﺎ ْﻹ ِ ل وَا ِ ن اﻟّﻠ َﻪ َﻳ ْﺄ ُﻣ ُﺮ ﺑِﺎ ْﻟ َﻌ ْﺪ ِإ ﱠ ن َ َﻟ َﻌﱠﻠ ُﻜ ْﻢ َﺗ َﺬ ﱠآﺮُو .... Allah memerintahkan keadilan dan ihsan…. (Q.S 16:90) j. Musyawarah Prinsip
apapun
dalam
administrasi
pasti
memerlukan
musyawarah, karena dengan musyawarah akan timbul beberapa 30
Hamka, Op.Cit., hlm. 247-248
35
konsep dan latar belakang yang berbeda sehingga dalam mengambil keputusan akan ada beberapa pertimbangan yang berbeda.31 ﻦ َ ﺤﺐﱡ ا ْﻟ ُﻤ َﺘ َﻮ ﱢآﻠِﻴ ِ ن اﻟّﻠ َﻪ ُﻳ ﻋﻠَﻰ اﻟّﻠ ِﻪ ِإ ﱠ َ ﻞ ْ ﺖ َﻓ َﺘ َﻮ ﱠآ َ ﻋ َﺰ ْﻣ َ ﻷ ْﻣ ِﺮ َﻓ ِﺈذَا َ َوﺷَﺎ ِو ْر ُه ْﻢ ﻓِﻲ ا. ……..mereka bermusyawarah dalam urusan. Jika engkau telah berazam maka bertawakalah kepada Allah. (QS Ali Imron: 59) Selain beberapa prinsip diatas ada yang berpendapat bahwa prinsip-prinsi hubungan masayarakat sebagai berikut; 1) Objektif dan resmi; semua informasi yang disampaikan kepada masyarakat harus merupakan suara resmi dari instansi yang bersangkutan. Oleh karena itu informasi yang dikeluarkan tidak boleh bertentangan dengan kebijakan yang dijalankan oleh pimpinan. Ketelitian dan kontrol dari pimpinan dalam memegang peranan sangat penting guna menghindari informasi yang tidak tepat. 2) Orientasi tertib dan berdisiplin; humas hanya berfungsi bilamana lembaga berjalan secara lancara dan efektif serta memiliki hubungan kerja kedalam dan keluar. 3) Informasi harus bersifat mendorong timbulnya keinginan untuk berpartisipasi. 4) Kontinyuitas informasi; humas harus selalu memberikan informasi secara kontinyu sesuai kebutuhan. Untuk itu informasi lesan dan tertulis dapat dilakukan secara berkala agar informasi yang diterima lengkap dan menyeluruh. 5) Memperhatikan opini masyarakat; respon yang timbul dikalangan masyarakat sebagi feedback dari informasi yang disampaikan harus mendapat perhatian sepenuhnya. Respon masyarakat dapat
31
Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam (Jakarta: Al Husna Zikra, 2000),
hlm.254.
36
berbentuk saran, pendapat, kritik, keluhan, pernyataan dan sebagainya.32 F. Strategi Humas di Lembaga Pendidikan Islam 1. Pengertian strategi humas di Lembaga Pendidikan Islam Strategi dalam kamus bahasa Indonesia memiliki arti ilmu siasat perang, akal (tipu muslihat) untuk mencapai tujuan.33 Strategi bisa diartikan sebagai rencana menyeluruh dalam mencapai target meskipun tidak ada jaminan akan keberhasilanya. Strategi banyak dikaitkan dengan istilah taktik, teknik, dan metode, ketiga istilah ini sebenarnya hanya masih dalam lingkungan strategi, hanya mempunyai garapan yang lebih praktis, sempit dan rinci. Misalnya komunikasi dibagi menjadi oral dan visual, maka komunikasi oral menjadi permasalahan teknik dan taktik. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan, tetapi untuk mencapai suatu tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.34 Strategi adalah ide untuk mendapatkan sebuah tujuan atau perencanaan secara umum dalam pendekatan sebuah masalah.Strategies are ideas for accomplishing a goals or general plans for approaching problems.35 Menurut Ahmad S. Adnan Putra dalam Rosady Ruslan, batasan pengertian tentang strategi humas (public relation) adalah alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan humas dalam
32
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung), hlm 75. Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Arloka, 1994), hlm.395. 34 .Pawit M.Yusup, Op.cit .hlm.74. 35 Anita E. Woolfalk, Educational Psychology, (United State of America: A Simon and Schuster Company, 1995) hlm.271. 33
37
kerangka suatu rencana humas.36 Atau rencana dengan skala besar dan berorientasi ke masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran.37 Dan berikut ini landasan umum dalam proses penyusunan strategi humas; a. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul; b. Identifikasi unit-unit sasaranya; c. Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak sebagai sasaranya; d. Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan unit pada sasaran; e. Pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi humas; f. Mengidentifikasi dan mengevaluasi terhadap seluruh perubahan kebijakan atau peraturan yang ada; g. Langkah terahir adalah menerapkan langkah-langkah program yang telah direncanakan, mengkomunikasikan dan penilaian hasil kerja.38 Setelah mengetahui beberapa landasan umum maka dalam strategi juga dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi atau arah, tujuandan sasaran dari suatu pola yang menjadi ketetapan sebuah instansi a. Secara makro di pengaruhi oleh unsur kebijakan umum (public policy), budaya (culture) yang dianut. b. Secara mikro tergantung dari misi sebuah lembaga tertentu dengan sumber-sumber yang dimiliki (SDM atau SDA), rencana atau program yang ada, serta tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.39 Secara tidak langsung strategi humas di lembaga pendidikan mempunyai kemampuan untuk memahamkan baik secara persepsi, opini 36
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), Hlm.110 37 Agus Maulana, Manajemen Strategik, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1997), jilid I, hlm.20 38 ibid., hlm 39 Ibid., hlm.116-117
38
dan sikap tindak dari kedua belah pihak yakni lembaga pendidikan dan para guru, siswa dan karyawan untuk mengadakan perundingan secara persuasif, akomodatif dan normatif dengan menghidarkan hal-hal yang bersifat kotrofersial dan emosional. 2. Strategi operasional humas di lembaga pendidikan Islam. a. Strategi operasional Melalui pelaksanaan program humas yang dilakukan dengan pendekatan kemasyarakatan (social approach), melalui mekanisme sosial kultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, yang jelas pihak humas harus mutlak bersikap atau berkemampuan untuk mendengar (listening), dan bukan hanya sekedar mendengar (hearing) mengenai aspirasi yang ada di dalam masyarakat, baik menngenai etika moral maupun nilai-nilai yang berkembang dimasyarakat. b. Pendekatan persuasive dan edukatif Fungsi humas adalah menciptakan komunikasi dua arah timbal balik
dengan
menyebarkan
informasi
dari
organisasi
kepada
masyarakat, baik bersifat mendidik dan memberikan penerangan maupun dengan melakukan pendekatan persuasif agar tercipta saling pengertian, menghargai pemahaman, toleransi dan sebagainya. c. Pendekatan tanggung jawab humas Menumbuhkan sikap dan tujuan sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan memperoleh keuntungan sepihak dari pihak publik sasaranya (masyarakat), tetapi memperoleh keuntungan bersama. d. Pendekatan kerjasama Berupaya membina hubungan yang harmonis antara lembaga dengan berbagai kalangan untuk meningkatkan kerjasama. Humas bertugas
memasyarakatkan
misi
instansi
atau
lembaga
yang
diwakilinya agar dapat diterima dan akhirnya mendapat dukungan masyarakat (objek). Dalam menyelenggarakan hubungan baik dengan
39
masyarakatnya demi memperoleh opini masyarakat dan perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak. e. Pendekatan Koordinatif dan Integratif Untuk memperluas peranan humas di masyarakat, maka fungsi humas dalam arti sempit adalah hanya mewakili lembaga atau organisasinya, tetapi peranan lebih luas adalah berpartisipasi dalam menunjang hubungan yang sesuai dengan cita-cita ideal sebuah instansi. Berkaitan dengan penjelasan langkah pokok-pokok dari berbagai aspek pendekatan diatas maka dapat ditarik seuatu pengertian yang mencakup peranan humas di berbagai kegiatan lapangan, yaitu; a. Menginformasikan (to inform) b. Menerangkan (to explain) c. Menyarankan (to suggest) d. Membujuk (to persuade) e. Mengundang (to invite) f. Meyakinkan (to convice)40 Strategi yang lain menyebutkan; a. 0menyampaikan fakta dan opini, baik yang bredar di dalam maupun di luar lembaga pendidikan, bahan-bahan tersebut diperoleh dari peneleitian, penelusuran serta melakukan wawancara dari pihak terkait yang dianggap penting dan berkepentingan. b. Melakukan
analisis
Weaknesses/kelemahan,
SWOT(strength/kekuatan, opportunities/peluang,
dan
treats/ancaman). Meski tidak perlu menganalisis hal-hal yang berada di luar jangkauanya, paling tidak melakukan analina yang berbobot dengan analisis SWOT yang dimilikinya. Misalnya
40
Ibid., hlm.119-121
40
menyangkut masa depan, citra dan potensi yang dimiliki lembaga pendidikan.41 c. Interpretasi pendidikan Seperti halnya publisitas, interpretasi pendidikan lebih di tekankan bahwa informasi yang telah diberikan kepada masyarakat dapat di tafsirkan menurut pengetahuan dan pendapat yang ada padanya. Hal ini cenderung untuk memperkuat sikap dan pendapat yang telah ada di masyarakat.42 G. Bentuk-Bentuk Humas di Lembaga Pendidikan Islam. Ada hubungan saling memberi dan menerima antara lembaga pendidikan dengan masyarakat sekitarnya. Lembaga pendidikan merealisasi apa yang dicita-citakan oleh warga masyarakat tentang pengembangan putraputri mereka. Hampir tidak ada orang tua siswa yang mampu membina sendiri putra-putri mereka untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara total, integratif, dan optimal seperti yang dicita-citakan bangsa Indonesia. Itulah sebabnya lembaga-lembaga pendidikan mengambil alih tugas ini. Lembaga pendidikan memberikan sesuatu yang sangat berharga kepada masyarakat.43 Kepala Sekolah yang baik merupakan salah satu kunci untuk bisa menciptakan hubungan yang baik antara sekolah dengan masyarakat secara efektif karena harus menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada siswa dan apa yang terjadi pada orang tua siswa. Beberapa bentuk hubungan masyarakat diantaranya berupa laporan orang tua murid, buletin bulanan, surat kabar, pameran sekolah, kunjungan ke rumah murid, penjelasan oleh staf sekolah, radio serta laporan tahunan.44
41 Soleh soemirat dan Elbinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), cet.3. hlm.91 42 M. Daryanto, Op.cit hlm. 73-74. 43 Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1998), hlm.191. 44 E.Mulyasa, op.cit., hlm.51.
41
1. Strategi sekolah dalam menjalin hubungan antar warga sendiri (Internal public) a. Kegiatan ekstra kurikuler Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan opini masyarakat (public opini) dengan melihat beberapa program sekolah yang mendukung kegiatan siswa, baik program yang menunjang pelajaran sekolah, juga program yang berkonsentrasi untuk ketrampilan siswa. Misalnya pramuka, PMR dan sebagainya. b. Karya Wisata Anak dibawa ke suatu tempat atau daerah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu tergantung materi penelitian. Misalnya di perkebunan, pabrik, perusahaan, kebun binatang dan lain sebagainya. c. Kamping sekolah Anak-anak dibawa langsung ke perkemahan untuk bisa mengenal
langsung
dengan
keindahan
alam
dengan
tidak
meninggalkan pesan dan nilai-nilai keindahan d. Kerja atau praktik lapangan Kerja lapangan atau kerja pengalaman ini memungkinkan siswa memperoleh pengalaman praktis sebagai persiapan hidup di dalam masyarakat kelak. Kerja pengalaman dimaksudkna untuk memberikan kesempatan kepada siswa melakukan aktifitas dalam kondisi actual, atau dengan kata lain kerja atau praktek lapangan yang dilakukan siswa untuk memperoleh ketrampilan dan kecakapan khusus.45 e. Melalui penjelasan yang diberikan oleh personil sekolah Kepala hendaknya berusaha agar semua staf, guru dan karyawan sekolah mempunyai pengertian yang sama tentang segala kebijakan yang di tempuh sekolah, sehingga informasi yang di 45
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: RaSAIL, 2005), hlm.119.
42
sampaikan ke masyarakat tidak berbeda dan tidak menimbulkan kesimpang siuran berita.46 f. Musyawarah dengan para guru dan karyawan. Face to face communication adalah komunikasi untuk membina hubungan yang harmonis, memlihara pengertian bersama dan meningkatkan kepercayaan. Ini bisa dilakukan dengan obrolan biasa melainkan bisa seluruh guru dan karyawan untuk membahas satu permaslahan yang berhubungan dengan pendidikan.47 2. Strategi sekolah
dalam menjalin hubungan masyarakat luar (External
public) 1. Hubungan masyarakat sekolah dengan orang tua a) Laporan kepada orang tua Laporan tentang kemajuan anak yang merupakan hubungan antara sekolah dengan orang tua murid (masyarakat) secara tertulis, laporan tersebut diberikan kepada orang tua dalam setiap ahir semester. Laporan itu hendaknya menjelaskan tentang hasil pekerjaan anak dengan jelas kepada orang tuanya. Tidak hanya sekedar angkaangka, tetapi laporan itu harus berfungsi sebagai diagnosa, memperlihatkan kekuatan-kekuatan anak, memberi saran-saran tentang prosedur memperbaiki kelemahan-kelemahan anak dan mungkin termasuk kesan umum tentang anak tersebut. b) Majalah sekolah Majalah sekolah ini diusahakan oleh orang tua dan guru-guru di sekolah yang diterbitkan setiap bulan sekali, seharusnya tidak hanya mengenai petunjuk-petunjuk pemeliharaan anak dan pendidikan, tetapi juga didalamnya tercantum penjelasan-penjelasan tentang segala kegiatan dan keadaan sekolah, kebijakan-kebijakan baru bahkan 46
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, op.cit.hlm 239 Bambang Siswanto, Humas,( Jakarta: Bumi Aksara, 1992), cet.1. hlm.19.
47
43
informasi yang berupa iklan komersil demi penambahan biaya operasional majalah tersebut.48 c) Pameran sekolah Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempertunjukan hasil-hasil pekerjaan siswa, baik pameran di dalam maupun di luar kelas, seperti kecakapan khusus, prakarya tangan, hasil kerajinan. Dengan promosi yang sifatnya ketrampilan maka sebagai siswa lulusan sebuah sekolah tidak hanya berbekal dengan disiplin ilmu umum, juga dengan bakat yang berupa ketrampilan. d) Open House Program ini merupakan suatu teknik untuk mempersilahkan masyarakat yang berminat untuk meninjau secara langsung, serta mengobservasi segala bentuk kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil pekerjaan siswa di sekolah yang diadakan pada waktu-waktu tertentu. maksud kegiatan ini ialah agar masyarakat mengetahui keadaan sekolah, baik fisik sekolah, lingkungan, status, program, hasil-hasil kreasi siswa dan sebgainya. e) Kunjungan Sekolah (School Visitation) Kunjungan ke sekolah oleh orang tua murid yang dilakukan pada waktu pelajaran diberikan. Kepada orang itu di berikan kesempatan kepada anaknya untuk melihat anak mereka pada waktu belajar di kelas, juga melihat laboratorium dan beberapa perlengkapan yang ada di sekolah. Sehingga mereka memperoleh gambaran yang jelas tentang segala kehidupan dan aktifitas anak mereka di sekolah tersebut. f) Kunjungan ke rumah murid
48
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Ibid., hlm. 232.
44
Kunjungan ini merupakan teknik yang sangat efektif dalam mengadakan hubungan anatara sekolah dengan orang tua siswa, agar dapat mengetahui latar belakang hidup siswa. Banyak masalahmasalah yang dapat di pecahkan dengan teknik ini, misal ketidak hadiran siswa, pekerjaan rumah, masalah kurang pengertianya orang tua tentang sekolah dan sebagainya. Sehingga orang tua memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang sekolah tersebut. Selain kunjungan kerumah-rumah orang tua, tetapi juga ke lembaga-lembaga di dalam masyarakat yang menaruhminat terhadap pendidikan. g) Melalui Radio dan TV Karena sekarang eranya teknologi, maka radio dan TV dianggap representatife untuk memperkenalkan segala sesuatu yang berhubungan dengan sekolah. Acara di radio maupun TV bisa menampilkan kreatifitas siswa, seperti program wawancara, band, olah raga, karawitan, drama dan sebagainya. Yang jelas program yang di buat untuk mengisi acara tersebut harus sesuai dengan
selera
masyarakat tapa meninggalkan visi, misi dan tujuan sekolah, h) Organisasi Perkumpulan Alumni Sekolah Organisasi ini adalah alat yang sangat baik untuk dimanfaatkan dalam memelihara serta meningkatkan hubungan antara sekolah dan masyarakat. Karena bagaimanapun sekolah dianggap baik atau buruk, berkualitas atau tidak sebagian besar di lihat oleh masyarakatnya melalui lulusan (out put) yang di hasilkan oleh sekolah.49 i) Proyek pelayanan terhadap masyarakat Service project bererti memberikan pelayanan atau pengabdian kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan sekolah. Masyarakat dapat merasakan manfaat, keuntungan tertentu, masyarakat bukan
49
Ibid. hlm.237-240
45
hanya memperbaiki dan membantu program sekolah tetapi diperbaiki dan dibantu oleh sekolah.50 2. Hubungan masyarakat sekolah dengan pihak luar sekolah a) Case Conference case conference adalah rapat tentang suatu kasus, biasanya di ginakan dalam bimbingan dan penyuluhan orang tua, BP dan guru. b) Badan Pembantu Sekolah Membantu membantu memelihara sekolah supaya sekolah itu hidup subur dan lebih sanggup memenuhi tugasnya sebagai tempat membentuk manusia yang bersusila, yang cakap. Misalnya POMG (Perkumpulan Orang Tua Murid dan Guru).51 c) Laporan Tahunan Laporan tahunan ini disusun oleh kepala sekolah, dan laporan ini diberikan kepada aparat yang lebih atas; misalnya sub rayon ma’rif, pemerintah. Laporan ini berisi masalah-masalah kegiatan yang dilakukan sekolah termasuk kurikulum, personalia, anggaran biaya dan sebaginya. Ini sebagai pembinaan hubungan yang harmonis serta sebagai usaha menanamkan kepercyaan mayarakat luar terhadap lembaga pendidikan.52 Ada juga beberapa pendapat lain tentang bentuk humas 1. Proyek Sekolah Orang tua ikut berperan dalam pembangunan di lembaga pendidikan, ketika ada sesuatu bisa lebih cepat dikomunikasikan. Dan bangunan sekolah tersebut bisa langsung dinikmati oleh semua, juga merupakan kebanggan bersama ketika sukses dalam sebuah proyek. Sehingga yang muncul ketika ada campur tangan 50
Fatah Syukur, op.cit hlm.117 Zahara Idris, Dasar-dasar Kependidikan I, (Padang: Angkasa Raya, 1992), hlm 99-101. 52 Bambang, Op.cit. 51
46
yang lebih “sekolah adalah bagian dari kehidupan social masyarakat”. 2. Kotak saran Dengan kotak saran ini keluhan, saran dan berbagai masukan bisa disampaikan, tanpa harus bertemu dengan pihak humas sekolah, hanya saja komunikasi yang ada hanya satua arah. Biasanya ditempatkan di depan madding sekolah. Fasilitas ini bisa digunakan siapa saja tidak hanya guru, murid melainkan juga masayarakat umum. 3. Pasrtisipasi dalam setiap aktifitas sekolah Orang tua ikut andil bagian dalam setiap event di sekolah, misalnya wisata bersama anak didik, yang jelas kegiatan yang menunjang pendidikan anak diikuti oleh orang tua atau masayarakat. 4. Buku Panduan Buku pegangan sangatlah membantu baik orang tua ataupun siswa, sebab buku ini sebagai laporan secara tertulis tentang profil sekolahan, di dalamnya meliputi informasi pusat informasi, prosedur admisintrasi, prosedur registrasi, kalender akademik, fasilitas-fasilitas yang dimiliki dan sebagainya.53 Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan,
distorsi
dalam
komunikasi terjadi diakibatkan oleh beberapa faktor, yaitu; 1. Misi atau apa yang disampaikan oleh sekolah kepada masyarakat tidak jelas; 2. Masyarakat memiliki kepentingan-kepentingan tertentu, yang pada suatu ketika kepentingan-kepentingan masyarakat tersebut, tidak sama atau bertentangan dengan kepentingan sekolah; 53
Eugenia H. Berger, Ph.d., Beyond The Classroom, (London: Mosby Company, 1983),
hlm54-56.
47
3. Adanya prasangka atau perkiraan-perkiraan yang negatif dari masyarakat terhadap sekolah; 4. Masyarakat jelas-jelas atau berterus terang menolak misi yang disampaikan oleh sekolah.54 Untuk mendapatkan kesan yang baik dalam masyarakat hendaknya syarat pesan yang diemban sebagai berikut 1. Pesan yang di sebarkan haruslah disusun secara jelas, mantap dan singkat agar mudah di tangkap. Perlu dipahami bahwa setiap orang mempunyai daya tangkap yang berbeda, sehingga pesan yang disampaikan hendaknya bisa ditangkap oleh sebanyak orang atau sebagaian terbesar orang yang berkepentingan. 2. Ketika harus menggunakan lambang hendaknya yang mudah dipahami, dapat dimengerti oleh mereka yang menjadi sasaran, artinya kalau anda menggunakan bahasa gunakanlah bahasa yang mudah dipahami; 3. Pesan-pesan yang disebarkan hendaknya dapat menimbulkan minat, perhatian, dan keinginan pada masyarakat untuk melakukan sesuatu kepada lembaga; 4. Pesan-pesan yang disebarkan hendaknya dapat menimbulkan rangsangan untuk menerima pengaruh yang positif.55 Anggapan bahwa sekolah sudah tidak dapat lagi menyesuaikan diri pada perubahan-perubahan social masyarakat, juga sekolah telalu progresif atau terlalu maju sehingga tidak dapat di mengerti masyarakat, menjadi anggapan yang kabur. Dengan adanya hubungan masayarakat segala aktifitas dan kebijakan sekolah masyarakat ikut andil bagian, produk dan hasil dari sekolah tidak ada yang tak berguna. Semua pasti bisa diterima oleh masyarakat.56 kegiatan humas bisa 54
Wahdjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: RAjaGrafindo Persada, 2002), hlm.342-343. 55 Santoso Sastro Poetro, Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional, (Bandung : Alumni, 1998) hlm.214 56 Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, Op cit hlm 215.
48
dilihat jika antara masyarakat dan sekolah menjadi kesatuan yang saling memberi masukan dan saling mempengaruhi, diantaranya selalu berkoordinasi dalam setiap permasalahan, segala kebijakan yang diambil sekolah bermuara pada kepentingan sekolah dan masyarakat.57 Dari beberapa penjelasan tersebut mengindikasikan bahwa segala program dan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberi kesan kepada masyarakat dengan menampilkan beberapa kegiatan yang disekolah. Banyak jalan yang di tempuh untuk memperkenalkan keberadaan sekolah kepada masyarakat. Semua ini bertujuan untuk membuat kerjasama yang baik dan harmonis antara sekolah dengan masyarakat demi mencapai suatu tujuan. Tidak mungkin sekolah akan berdiri tanpa ada dukungan sedikitpun dari masyarakat, karena sekolah adalah lembaga struktural di masyarakat sebagai sistem alternatif yang selalu terbuka kapanpun dalam mengembangkan kreatifitas manusia.
57
Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm.134.