Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo Disusun Oleh: Elly Rachmawati., Dya Sustrami,S.Kep.,Ns.,M.Kes., Nuh Huda, M.Kep., Sp.KMB., Wiwiek Liestyaningrum. M.Kep
ABSTRACT The level of knowledge is the result of the idea, and it occurs after the commit sensing to a particular object. A variety of factors influenced the learning process from the inside, such as motivation and external factors such as vehicle information available. The purpose of this study was to analyze the level of knowledge about the relationship with motivation elderly elderly neighborhood health check-up in the village of Sukodono Sidoarjo The design of this study was an observational analytic cross sectional approach. The population is all the elderly who followed the elderly posyandu Sukodono Sidoarjo village numbered 50 people. Samples were taken with Probability Sampling technique, so we get 44 people who meet the inclusion criteria. Data collection was performed using observational and questionnaire sheet. Data were analyzed with a statistical test Spearman Rho (ρ <0.05). The results based on the level of knowledge of good knowledge of 22 elderly people, pretty, less. Based on the motivation of elderly neighborhood health check-up at an appropriate recommendation, not as recommended. Through statistical test results obtained (ρ = 0.000). These results can be concluded that there is a relationship with the knowledge level of motivation in elderly neighborhood health check-up. Based on the results of this study should cadres and their family and those closest to the elderly can provide counseling about posyandu elderly. Keywords: Knowledge, Motivation Pendahuluan Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca inderanya. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
tertentu. Motiv atau motivasi berasal dari kata latin moreve yang berarti dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku. Pengertian motivasi tidak terlepas dari kata kebutuhan atau needs atau want. Kebutuhan adalah suatu “potensi” dalam diri manusia yang perlu ditanggapi atau direspons. Lansia adalah proses menjadi tua dengan segenap keterbatasannya, pasti akan dialami oleh seseorang bila ia panjang umur. Berdasarkan data hasil observasi yang dilakukan peneliti dengan orangorang lanjut usia di desa Sukodono Sidoarjo pada tahun 2014. Jumlah lansia yang sudah ikut berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia, didapatkan 50 % dari 100% lansia di daerah Sukodono. Dari 100 % lansia di daerah Sukodono Sidoarjo, yang datang untuk memeriksakan diri ke posyandu lansia dilihat dari tingkat pengetahuannya yang baik 50 %, cukup 30%, sedangkan yang kurang 20 %. Hal ini merupakan kurangnya motivasi bagi lansia untuk berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia. Posyandu lansia merupakan wahana pelayanan bagi kaum usia lanjut. Upaya pemantapan pelayanan kesehatan bagi lansia perlu mendapatkan perhatian yang serius dan menjadi bagian dari strategi dalam peningkatan kesejahteraan lansia melalui upaya promotif dan preventif atau yang disebut sebagai paradigma sehat. Paradigma sehat adalah wawasan pembangunan yang berorientasi pada peningkatan,
pemeliharaan, dan perlindungan kesehatan dengan lebih menekankan kepada upaya preventif, promotif tanpa mengabaikan penduduk yang sakit. Dalam mencapai kepatuhan lansia untuk memeriksakan diri di posyandu lansia maka dari pihak keluarga lansia, diharapkan agar tetap memberikan perhatian dan dukungan bagi lansia, baik sewaktu berada di rumah atau di luar rumah. Dalam kegiatan hidup sehari-hari serta dukungan dalam mencari pengobatan dan perawatan. Terkait dengan hal itu, diharapkan agar pihak keluarga senantiasa mengikhtiarkan sumber dana untuk keperluan lansia serta memberikan dukungan agar supaya aktif untuk memeriksakan diri di posyandu lansia. Dengan meningkatnya pengetahuan keluarga dan lansia tentang pentingya menjaga kesehatan usia tua diharapkan meningkat pula motivasi untuk keluarga maupun lansia itu sendiri agar lebih rajin dalam memeriksakan diri di Posyandu Lansia. Jadi diharapkan para kader memberikan penyuluhan dan motivasi kepada lansia maupun keluarganya agar terjadi peningkatan yang memeriksakan diri di Posyandu Lansia. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “Adakah Hubungan tingkat pengetahuan lansia dengan
motivasi memeriksakan diri di posyandu lansia desa Sukodono Sidoarjo?” Tujuan umum penelitian ini untuk menganalisis tentang hubungan tingkat pengetahuan lansia dengan motivasi memeriksakan diri di posyandu lansia desa Sukodono Sidoarjo. Tujuan khususnya adalah : 1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan lansia memeriksakan diri di posyandu lansia desa Sukodono Sidoarjo 2. Mengidentifikasi motivasi memeriksakan diri di posyandu lansia desa Sukodono Sidoarjo 3. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan lansia dengan motivasi memeriksakan diri di posyandu lansia desa Sukodono Sidoarjo. Manfaat dari penelitian ini adalah secara teoritis memberikan kontribusi ilmu pengetahuan lansia dengan motivasi memeriksakan diri di posyandu lansia sehingga dapat mengurangi tingkat terjadinya penyakit dan untuk mengontrol kesehatan pada lansia dan dapat pula dimanfaatkan sebagai kerangka dalam pengembangan ilmu keperawatan. Secara praktis bagi responden, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada lansia bahwa kesehatan itu sangatlah penting untuk selalu diperiksakan di posyandu terdekat. Bagi profesi keperawatan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi profesi keperawatan dalam memberikan informasi serta motivasi pada para
lansia, khususnya dengan memperhatikan dalam kepatuhan untuk memeriksakan diri di posyandu lansia. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti mengenai hubungan tingkat pengetahuan lansia dengan motivasi memeriksakan diri di posyandu lansia sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat dalam memberikan asuhan keperawatan serta dapat digunakan sebagai bahan acuan atau sumber data bagi penelitian selanjutnya. Bagi tempat penelitian, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam upaya meningkatan pelayanan kesehatan dan perawatan pada lansia untuk memeriksakan diri di posyandu lansia. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam mencari analisa hubungan tingkat pengetahuan dengan motivasi memeriksakan diri diposyandu lansia maka menggunakan desain Analitik Observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Dimana Cross Sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran / observasi data variabel independen dan dependen dinilai secara simultan pada suatu saat, tidak ada tindak lanjut. Tentunya tidak semua subyek penelitian harus diobservasi pada hari atau pada waktu yang sama, akan tetapi baik varibel independen maupun dipenden hanya dinilai satu kali saja. Populasi dari penelitian ini adalah lansia yang berusia
60 tahun keatas yang berada di desa Sukodono Sidoarjo sebanyak 46 lansia. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability Sampling dengan jenis sampling Simple Random Sampling yaitu mengambil sebagian lansia dengan cara diseleksi secara acak, dan nama bisa di tulis pada secarik kertas, diletakkan di kotak dan diambil secara acak setelah semuannya terkumpul. Berdasarkan rumus perhitungan didapatkan hasil sampel sebanyak 41 lansia yang memenuhi kriterian inklusi dan eksklusi. Analisa data dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah membagikan lembar kuesioner dan observasi. Hasil penelitian dan pembahasan Hasil yang diperoleh dari tingkat pengetahuan lansia memeriksakan diri di posyandu lansia desa Sukodono Sidoarjo sebanyak 9 lansia dengan presentase 46,3% dengan tingkat pengetahuan lansia baik, 18 lansia dengan presentase 43,9% dengan tingkat pengetahuan lansia cukup dan 4 lansia dengan presentase 9,8% dengan tingkat pengetahuan lansia kurang. Dari jumlah 41 responden dengan presentase 100%. Menurut pendidikan responden yang paling banyak adalah lulusan SD 39 responden dengan persentase 95,1%, sedangkan SMP 1 responden dengan persentase 2,4% dan tidak sekolah 1 responden dengan persentase 2,4% hal
ini disebabkan karena tingkat pendidikan lansia yang diperoleh dari bimbingan seseorang terhadap perkembangan untuk sesuatu hal agar mereka dapat memahami dan tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah mereka menerima informasi, sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah maka menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Dari hasil pendidikan lulusan SD lebih banyak tingkat pengetahuannya yang baik itu dikarenakan pada lansia yang lulusan SD lebih banyak waktu untuk bersosialisasi dengan lingkungan mereka sehingga mereka mudah mendapatkan informasi dan pengetahuan baru. Menurut usia responden yang berusia 60-69 tahun sebanyak 24 responden dengan persentase 58,5%, usia 70-79 tahun sebanyak 8 responden dengan persentase 19,5% dan berusia ≥ 80 tahun ada 9 responden dengan persentase 22,0%. Ini di sebabkan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Ini terjadi mungkin karena akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa. Hasil yang diperoleh dari motivasi memeriksakan diri di posyandu lansia desa Sukodono Sidoarjo sebanyak 34 lansia sesuai anjuran dengan persentase 82,9% sedangkan yang tidak
sesuai anjuran 7 lansia dengan persentase 17,1%.Motivasi berarti dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku. Oleh sebab itu, motivasi adalah suatu alasan seseorang untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan hasil dari analisa data nilai tingkat pengetahuan lansia dengan motivasi memeriksakan diri di posyandu lansia desa Sukodono Sidoarjo dengan menggunakan perhitungan statistik uji Spearman rho jika diperoleh ρ < 0,05 maka menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan lansia dengan motivasi memeriksakan diri di posyandu lansia desa Sukodono Sidoarjo (ρ=0,000). Kesimpulan dan Saran Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo, dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan lansia tentang pentingnya posyandu lansia sebagian besar pengetahuannya baik, motivasi memeriksakan diri di posyandu lansia sebagian besar ada yang aktif dan ada yang tidak aktif ke posyandu lansia Desa Sukodono Sidoarjo, ada hubungan antara tingkat pengetahuan lansia dengan motivasi memeriksakan diri di posyandu lansia desa Sukodono Sidoarjo. Saran bagi lansia, lansia yang sakit juga harus tetap datang di posyandu lansia dengan cara di antar oleh seseorang yang dapat di percaya lansia
atau seseorang yang dekat dengan lansia agar lansia tetap memperoleh penanganan tindakan dan informasi baru. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat digunakan untuk pengaruh motivasi dan pengalaman untuk melakukan penelitian selanjutnya. Dan mungkin perlu di uji validitas dan reabilitas terlebih dahulu. Bagi posyandu lansia, posyandu lansia lebih sering mengadakan kegiatan-kegiatan posyandu lansia seperti penyuluhan tentang kesehatan dan pengobatan agar lansia dapat aktif dalam kegiatan posyandu lansia. Daftar Pustaka Azizah, Lilik Ma’rifatul. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu. Budiman dan Riyanto Agus. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika. Budiman, Chandra. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : EGC Fallen. 2010. Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Nuha Medika. file:///D:/Semester%208/Literatur/kemen trian%20sosial.htm Maryam, R Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika.
Mubarak, Wahid Iqbal, dkk. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Mubarak, Wahit Iqbal. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi Dalam Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Mujahidullah, Khalid. 2012. Keperawatan Geriatrik Merawat Lansia Dengan Cinta dan Kasih Sayang. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Noorkasiani, S. Tamher. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo, dr.Prof. Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, dr.Prof. Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Pudiastuti, R. Dewi. 2011. Penyakit Pemicu Stroke (Dilengkapi Dengan Posyandu Lansia dan Posbindu PTM). Yogyakarta : Nuha Medika. Setiadi. 2007. Konsep Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu