HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA CLEANING SERVICE Yustina Melandari1, Efy Afifah2 Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok 1624, Indonesia E-mail:
[email protected] Abstrak Pekerja cleaning service yang bekerja di rumah sakit membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD) ketika melakukan pekerjaan untuk mengurangi risiko terjadinya penularan penyakit maupun kecelakaan kerja.Beberapa penelitian menunjukkan rendahnya penggunaan APD pada petugas cleaning service.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD.Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan tentang pengetahuan dan perilaku penggunaan APD.Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Peneliti akan melibatkan 39 petugas cleaning service di Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso Jakarta sebagai responden dengan menggunakan teknik pengambilan total sampel .instrument yang digunakan menggunakan 2 skala kuesioner yaitu skala Gutman dan skala Linkert. Hasil penelitian akan dianalisis menggunakan analisis univariet dan bivariet. Hasil penelitian ini menunjukan ada terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan menggunakan APD (p=0,006; α=0,05). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan tentang APD mempengaruhi kepatuhan (perilaku) menggunakan APD pada cleaning service. Kata kunci; Pengetahuan, Alat Pelindung Diri (APD), kepatuhan (perilaku) Abstract Cleaning service who work at the hospital in need of Personal Protective Equipment (PPE) while performing the work to reduce the risk of transmission of diseases and accidents at work. Some studies show low use of PPE in the cleaning service. This study aimed to determine the relationship of the level of knowledge with the use of PPE compliance. Research instrument used a questionnaire containing statements about the knowledge and behavior of the use of PPE. The design of this study was descriptive with cross sectional correlation (cross-sectional). Researchers would involved 39 cleaning service at Central Hospital Infection Prof Dr. Sulianti Saroso Jakarta, the collection techniques respondents used the total sample. instrument used 2 scales and questionnaires that Gutman scale Linkert scale. The results of the study would be analyzed used analysis univariet and bivariet. These results indicate there was relationship between the level of knowledge by using PPE compliance (p = 0.006; α = 0.05). The results of this study can be concluded that the level of knowledge of the PPE does affect adherence (behavior) of cleaning service on the use of PPE. Keywords:
Knowledge, Personal Protective Equipment (PPE), Behaviour
Hubungan tingkat pengetahuan dengan..., Yustina Melandari, FIK UI, 2014
Pendahuluan Alat pelindung diri (APD) adalah suatu pakaian danperalatan yang aman untukkeadaan atau daerah tertentu, yang digunakan seseoranguntuk meminimalkan risiko, yang mencakup sarung tangan, masker, alat pelindung mata (pelindung wajah dan kacamata), topi, gaun, apron dan pelindung lainnya Tujuan dari penggunaan APD itu untuk melindungi kulit dan selaput lendir petugas kesehatan dan petugas non medis termasuk cleaning servicedari paparan darah atau materi yang berpotensi menular lainnya. Untuk itu di alat pelindung diri yang terbuat dari bahanbahan yang telah diolah atau bahan sintesis yang tidak tembus air atau cairan lain (darah dan cairan tubuh) . Cleaning service mempunyai risiko terbesar terpajan bahan biologi berbahaya (biohazard).Kontak dengan alat medis sekali pakai (disposable equipment) seperti jarum suntik bekas, selang infus bekas. Menurut CDC (Centre Of Disease Control) pekerja kesehatan berisiko terpapar darah dan cairan tubuh yang terinfeksi (bloodborne pathogen) yang dapat menimbulkan infeksi HBV (Hepatitis B Virus), HCV (Hepatitis C Virus) dan HIV (Human Immunodeficiency Virus) melalui berbagai cara, salah satunya melalui luka tusuk jarum atau yang dikenal dengan istilah Needle Stick Injury atau NSI. Dari survey yang diperoleh CDC sebanyak 77% kecelakaan kerja di Rumah sakit adalah tertusuk jarum suntik.Diperkirakan setiap tahun terjadi 385.000 kejadian luka akibat benda tajam yang terkontaminasi darah pada tenaga kesehatan di rumah sakit di Amerika. Menurut Kepmenkes RI nomor 1087 (2010) menjelaskan bahwa 65.4 % petugas pembersih suatu rumah Sakit di Jakarta menderita dermatitis Kontak Iritan Kronik Tangan pada tahun 2004. Dan penelitian dari dr. Joseph tahun 2005-2007 mencatat bahwa angka kecelakaan kerja NSI mencapai 38-73 % dari total petugas petugas kesehatan.
Hasil penelitian yang dilakukan Asti (2012) tentang Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Pada Petugas Cleaning Service Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan penggunaan APD. Hasil penelitian Jasmawati, Syafar & Jafar (2012) tentang Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Ketersediaan Fasilitas Dengan Praktik Petugas Pengumpul Limbah Medis di RSUD Abdul Wahab Sjaranie Samarinda menunjukan bahwa praktik petugas pengumpul limbah medis umumnya dilakukan oleh petugas yang memiliki pengetahuan baik. Pengetahuan dikatakan baik bila sama dengan (91,2%) dibanding petugas yang berpengetahuan cukup (72,7) Tidak ada hubungan antara sikap dengan praktik petugas pengumpul limbah medis. Dan juga menyimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan praktik petugas pengumpul limbah medis dan ada hubungan ketersediaan fasilitas dengan petugas pengmpul limbah medis. Penelitian lain yang dilakukan oleh Widjanarko. Sulistiyani & Hudayani (2003) mengatakan pengetahuan staff kebersihan di RS Nirmala Suri Sukoharjo cukup baik dalam melakukan pengelolaan sampah.Staf kebersihan mengacu pada standar prosedur operasional tetapi terkadang tidak melakukannya seperti yang ditulis dalam standar prosedur operasional. RSPI Prof.Dr. Sulianti Saroso yang mempunyai visi: “Menjadi Pusat Kajian Dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi (To Be National Research and Excellence for Infectious Diseases ) “. Sebagai rumah sakit rujukan nasional penyakit infeksi yang berarti sebagian besar merawat pasien-pasien infeksius seperti HIV, TB yang tentunya sangat beresiko tinggi terjadinya penularan infeksi bagi petugas kesehatan termasuk cleaning serviceyang bertugas
Hubungan tingkat pengetahuan dengan..., Yustina Melandari, FIK UI, 2014
menanganisampah medis ini di masingmasing ruangan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 39 orang. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :cleaning service yang bekerja di RSPI Sulianti saroso dan bersedia menjadi responden dan menandatangai informed concent. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling dan menggunakan dua skala kuesioner yaitu skala Gutman. Pertanyaan yang diukur dengan skala Gutman (kategori pengetahuan tentang APD)dan skala Likert(mengukur perilaku penggunaan APD).
SMA Total Status Perkawinan Kawin Belum kawin total
20 39
51,3 100
29 10 39
74,4 25,6 100
Jenis kelamin didominasi oleh laki-laki, untuk pendidikan mayoritas lulusan SMA dan status perkawinan sebagian besar responden sudah menikah, Variabel Independen Pada distribusinya responden dikatagorikan ke dalam tingkat pengetahuan tinggi dan rendah. Tabel 3 Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan terhadap APDpada cleaning servicedi RSPI Prof.DR. Sulianti Saroso 2014
Peneliti menggunakan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan menggunakan APD pada petugas cleaning service
Tingkat Pengertahuan
Hasil Tabel 1Distribusi umur dan masa kerja pada cleaning servicedi RSPI Prof.DR. Sulianti Saroso 2014
Sebagian besar memiliki pengetahuan yang tinggi tentang APD
variabel
mean
SD
umur
34,59
9,648
Masa kerja
4,15
3,273
Umur termuda 18 tahun dan umur tertua 54 tahun.Untuk masa kerja yang terbaru 1 tahun dan yang terlama 13 tahun. Tabel.2Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin, Pendidikan, Status Perkawinanpada cleaning servicedi RSPI Prof.DR. Sulianti Saroso 2014 Karakteristik Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Total Pendidikan SD SMP
Frekuensi
Prosentase (%)
22 17 39
56,4 43,6 100
7 12
17,9 30,8
Tinggi Rendah Total
frekuensi
Persentase (%)
27 12 39
69,2 30,8 100
Variabel Dependen Pada distribusinya responden dikatagorikan ke dalam tingkat kepatuhan baik dan kurang baik. Tabel 4Distribusi responden menurut perilaku (kepatuhan) penggunaan APDpada cleaning servicedi RSPI Prof.DR. Sulianti Saroso 2014 Perilaku
Frekuensi
Persentase (%)
Baik Kurang Baik Total
23 16 39
59 41 100
Sebagian besar mempunyai perilaku yang baik dalam penggunaan APD Analisis Bivariat Tabel 5Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan dan perilaku penggunaan APDpada cleaning servicedi RSPI Prof.DR. Sulianti Saroso 2014
Hubungan tingkat pengetahuan dengan..., Yustina Melandari, FIK UI, 2014
Tingka t penget ahuan rendah
Perilaku penggunaan APD Kurang baik baik n % n 9 75 3 25
Total n
p
%
% 12 100
0,0 06
tinggi total
7 16
25,9 41
20 23
74,1 59
27 100 39 100
Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,006 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD.(p> 0,05) Pembahasan Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, masa kerja dan status perkawinan.Hasil penelitian ini diperoleh rata-rata umur cleaning servicetermaasuk dalam kelompok dewasa awal.Hal ini mrnunjukkan bahwa responden dalam penelitian memiliki kemampuan untuk mengingat prinsip-prinsip safetydan mampu bertanggung jawab terhadap penggunaan APD.Pengalaman kerja yang rata-rata sudah cukup lama dan mayoritas responden sudah menikah serta sebagian besar berpendidikan SMA sehingga diharapkan memiliki pengetahuan dan perilaku penggunaan APD yang lebih baik. Hasil penelitian yang dilakukan pada 39 responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan tinggi terhadap APD 69,2%, sedangkan yang memiliki pengetahuan rendah 30,8%. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum cleaning service di rumah sakit Prof. DR. Sulianti Saroso lebih banyak yang memiliki pengetahuan tinggi dibandingkan dengan yang memiliki pengetahuan rendah. Tingkat pengetahuan yang tinggi pada responden terhadap APD dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dapat berupa karakteristik dari responden diantaranya umur, pendidikan dan masa kerja.Pada hasil
penelitian didapatkan rata-rata responden kurang lebih 34 tahun.
umur
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cleaning serviceyang memiliki perilaku baik masih lebih tinggi sekitar 59 % ketika menggunakan APD.Cleaning service dengan prilaku baik menggunakan APD saat bekerja lebih banyak dibandingkan dengan berperilaku kurang baik dengan selisih tujuh responden.Hal ini juga menunjukkan bahwa perilaku penggunaan APD yang kurang baik pada responden masih cukup banyak yaitu 41%. Kondisi ini dapat membahayakan dan akan meningkatkan resiko kejadian infeksi nosokomial akibat perilaku penggunaan APD yang kurang baik. Perilaku responden yang kurang baik dalam menggunakan APD dapat dipengaruhi oleh banyak stimulus.Perilaku responden yang kurang baik dapat dipengaruhi oleh stimulus internal maupun eksternal.Program pelatihan merupakan bagian dari usaha untuk memanipulasi stimulus agar memiliki perilaku yang baik menggunakan APD saat bekerja. Hasil analisis dengan uji statistik tersebut menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD pada cleaning service di RSPI Prof.DR.Sulianti Saroso (p= 0,006; α= 0,05). Hasil ini sesuai dengan penelitian Asti,helen (2012) yaitu mayoritas responden termasuk kategori tingkat pengetahuan yang baik(87.2 %) dan mayoritas responden patuh dalam penggunaan APD (97.4 %). Nilai r hitung 39.000a > r tabel 5,99 dengan signifikansi P = .000 atau P < 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan penggunaan APD. Kekuatan hubungan antara dua variabel diperoleh nilai r 0.707 yang berarti hubungan antar variabel kuat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sesuai dengan teori memang disebutkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang APD diharapkan memiliki perilaku yang sesuai ketika menggunakan APD.
Hubungan tingkat pengetahuan dengan..., Yustina Melandari, FIK UI, 2014
Tinggi pengetahuan responden tentang APD sejalan dengan perilaku penggunaan APD.Hal ini menunjukkan bahwa responden selain mengetahui juga mengaplikasikannya dalam pekerjaan sehari-hari.menurut teori Bloom dalam Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa domain pengetahuan berawal dari tahu hingga domain aplikasi, domain tahu hanya mengetahui tentang prinsip-prinsip APD namun belum tentu menerapkannya dalam perilaku ketika bekerja. Selain itu Bloom juga menjelaskan bahwa perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan saja (faktor predisposisi), akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor pendukung dan faktor pendorong. Faktor pendukung meliputi ketersediaan peralatan APD di tempat praktik dapat mempengaruhi perilaku penggunaan APD pada responden.Responden membutuhkan peralatan APD yang memadai di tempat bekerja sehingga dapat menggunakan APD saat menjalani pekerjaannya.Meskipun responden memiliki pengetahuan yang tinggi tetapi jika tidak didukung dengan ketersediaan APD di tempat kerja maka responden tidak dapat menggunakan APD dengan baik. Terutama di RSPI Prof.DR.Sulianti Saroso yang merupakan rumah sakit penyakit infeksi yang merupakan rujukan nasional untuk penyakit infeksi, harus mempunyai kebijakan tentang keselamatan kerja yang didalamnya terdapat prinsipprinsip penggunaan APD agar terwujud keselamatan kerja dan peningkatan mutu pelayanan. Faktor pendorong yang dapat mempengaruhi perilaku penggunaan APD pada responden meliputi sumber daya manusia yang berinteraksi langsung dengan responden. Dalam penelitian ini terutama adalah pengawas cleaning servicedan petugas kesehatan lainnya seperti perawat, dapat melakukan pengawasan terhadap penggunaan APD responden. Selain itu instalasi PPI-RS dan Diklat RS dapat memberikan pengajaran atau pelatihan tentang prinsip-prinsip penggunaan APD untuk meningkatkan perilaku penggunaan APD
Keterbatasan penelitian pada tahap persiapan penelitian dan pelaksanaan penelitian.Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang dibuat oleh peneliti berdasarkan studi pustaka dan persetujuan dosen pembimbing.Hal ini memungkinkan untuk beberapa informasi belum sepenuhnya tergambar pada kuesioner. implikasi terhadap penelitian keperawatan Implikasi penelitian terhadap penelitian keperawatan tidak berdampak secara langsung tetapi dapat mengembangkan penelitian tentang APD untuk keperawatan untuk meningkatkan kepedulian tentang keselamatan tenaga kesehatan. Selain itu dengan banyaknya penelitian tentang APD dapat menambah informasi terkait faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan APD Implikasi penelitian ini terhadap institusi layanan kesehatan dapat meningkatkan kejadian infeksi nosokomial.Perilaku penggunaan APD yang kurang baik dapat meningkatkan kejadian tersebut. Dampak lain yang lebih besar adalah menurunnya keselamatan tenaga kesehatan /petugas di rumah sakit. Kesimpulan Cleaning service RSPI Prof.DR.Sulianti Saroso memiliki latar belakang karakteristik yang beragam.Cleaning service RSPI Prof.DR.Sulianti Saroso didominasi oleh petugas laki-laki yaitu 56,4% dan petugas perempuan 43,6%. Selain itu pada latar belakang pendidikan paling banyak berpendidikan SMA dan ada yang berlatar belakang pendidikan SD. Pada karakteristik umur rata-rata Cleaning service RSPI Prof.DR.Sulianti Saroso memiliki umur 34 tahun (95%CI= 31,46-37,72) . Cleaning service RSPI Prof.DR.Sulianti Saroso yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi tentang Alat Pelindung Diri (APD) lebih tinggi (69,2%) dibandingkan dengan yang memiliki tingkat pengetahuan rendah tentang APD (30,8%).
Hubungan tingkat pengetahuan dengan..., Yustina Melandari, FIK UI, 2014
Cleaning service RSPI Prof.DR.Sulianti Saroso belum sepenuhnya memiliki perilaku penggunaan APD dengan baik saat bekerja (41%).Kondisi ini menunjukkaan bahwa aspek keamanan belum sepenuhnya diperhatikan. Peneitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD. Hasil uji statistik menyatakan bahwa tidak ada hubungan diantara keduanya (p=0,006; α= 0.05). Tingginya tingkat pengetahuan Cleaning service RSPI Prof.DR.Sulianti Saroso tentang APD sesuai dengan peningkatan perilaku penggunaan APD dengan baik. Tetapi kondisi ini dapat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor ketersediaan APD di tempat kerja dan faktor dukungan dan pengawasan terhadap Cleaning service
Depkes, RI (2005). Pedoman pelaksanaan program pelayanan kesehatan di rumah sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan Depkes, RI (2007). Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Jakarta. Departemen Kesehatan bekerja sama dengan PERDALI Dharma, K. (2011).Metolodogi penelitian keperawatan. Jakarta: Trans Info Media Hastono, S.P., (2007). kesehatan.FKM UI.
Analisis
data
Hegner, R, Barbara A, & Esther C. (2010).Nursing assistant: a nursing process approach basis. Clifton Park: Delmar. Istiarti, Tinuk. 2000. Menanti buah hati. Yogyakarta. Media Pressino
Referensi Arikunto, S. (2002).Prosedur penelitian: suatu pendekatan dan praktik. Jakarta: Tineka Cipta Asti, H. (2012). Skripsi “Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD pada petugas cleaning service di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta”: PSIK Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta. Budiarto E. (2004). Biostatistik untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat.Jakarta : EGC. CDC (2013,6 agustus), Tools for protecting healthcarepersonnelHai.http://www.cdc.gov/HAI/prevent/pp e.html Depkes, RI (2003).Pedoman pelaksanaan kewaspadaan universal di pelayanan kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan
Margono, 2004, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta.Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2003).Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2010).Metolodogi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam, (2008).Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan, edisi 2. Jakarta : Salemba medika. Polit, Dennise, Cherry Beck & Hungler. (2011). Essential of nursing research: methods, appraisal, & utilitation. Philadelpia: Lippincott. Pranoto. 2007. Ilmu kebidanan. Yogyakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Potter,P.A& Perry,A.G (2005). Fundamental of nursing (6thed). Philadelphia. Mosby Sastroasmoro, S. & Sofyan, I. (2010).Dasar
Hubungan tingkat pengetahuan dengan..., Yustina Melandari, FIK UI, 2014
– dasar metodologi penelitian klinis. Edisi ke-3. Jakarta: Sagung Seto. Sukmadinata. 2003. Informasi dan pengetahuan. Jakarta. Bina Rupa Aksara Sopiyudin, M.D. (2008). Langkah-langkah membuat proposal penelitian bidang kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Sagung Seto Sugiono (2009).Statistic untuk penelitian. Bandung: Alfabeta Sutanto.(2011). Analisa data kesehatan.FKM Universitas Indonesia. syafar&jafar (2012). Skripsi “Hubungan pengetahuan, sikap dan ketersediaan fasilitas dengan praktik petugas pengumpul limbah medis di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda”: FKM Universitas Hasanudin WHO, (2002).Prevention of hospital-acquired infection (Ed. Ke 2). Malta: Departement of Communicable Disease WHO.
(2004). Practical guidelines for infection control in health care facility India: WHO Regional office South East Asia
Widjarnako, B, sulistiyani & handayani, R.(2003). Skripsi “Perilaku petugas kebersihan rumah sakit dalam pengelolaan sampah di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo”: FKM Universitas Diponegoro. Wood, G. L., & Haber, J. (2006).Nursing Research : Methods and Critical Appraisal for Evidence-Based Practise (6th ed.). St. Louis, Missouri: Mosby Elseiver.
Hubungan tingkat pengetahuan dengan..., Yustina Melandari, FIK UI, 2014