1
HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI PERAWAT TERHADAP PASIEN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI TUMOR GANAS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI JAKARTA Uli Sipayung¹; Agung Waluyo¹ 1. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat - 16424 Email :
[email protected] ;
[email protected]
Abstrak Latar belakang : Tumor ganas adalah satu sel liar di bagian tubuh yang tumbuh dengan cepat, tidak bersimpai dan tumbuhnya menyusup ke bagian tubuh lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi perawat dan tingkat kecemasan pasien preoperasi tumor ganas. Metode penelitian yang digunakan adalah uji korelasi spearman. Sampel yang diambil melibatkan 54 responden. Hasil yang didapatkan adalah mayoritas usia >31 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan SMP-SMA, pendapatan 2-5 juta/bulan, responden yang menyatakan pola komunikasi perawat baik dengan tingkat kecemasan sedang, responden yang menyatakan komunikasi perawat tidak baik mempunyai kecemasan sedang (91,7%) dan responden yang menyatakan komunikasi perawat baik mempunyai resiko kecemasan sedang (66,7%). korelasi antara pola komunikasi perawat dengan tingkat kecemasan pasien preoperasi tumor ganas tidak bermakna/ tidak berhubungan (Ho) dengan nilai signifikan p – value 0,060 dan nilai korelasi spearman sebasar 0,257 yang menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang sangat lemah. Saran : hasil penelitian dapat menjadi bahan referensi dan dapat meningkatkan ilmu keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan serta diharapkan dilakukannya penelitian yang lebih komprehensif dan metode kualitataif sehingga dapat tergali data yang lebih dalam tentang tingkat kecemasan pasien preoperasi keganasan. Kata kunci : tumor ganas, pola komunikasi, kecemasan. Abstract Background: Malignant tumor is the uncontrolled cells in the body that grow rapidly and infiltrate other parts of the body. The purpose of this study was to determine the pattern of nurse communication and anxiety level of malignant tumors preoperative patient. The method used is the Spearman correlation test. The amount of samples are 54 respondents. The results obtained are the majority of age> 31 years old, female, education status are junior-high school, monthly income of 2-5 million rupiah, the correlation between the pattern of nurse communication with anxiety level of malignant tumors preoperative patient was not significant / unrelated (Ho) with significant p - value 0.060 and spearman correlation value 0.257 indicating a positive correlation with the strength of correlation is very weak. Suggestion: the results of this study can be a reference and can improve the nursing science in providing nursing care and it is expected to do more comprehensive study and qualitative methods, so the data can be explored deeply about the anxiety level of malignancy preoperative patients. Keywords: malignant tumor, communication patterns, anxiety. __________________________________________________________________________________
Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013
2
Pendahuluan
dan sering digunakan sebagai metode
Tumor ganas (kanker) penyebab kematian
primer atau metode diagnostic, profilaktik,
nomor 2 di dunia dan di negara-negara
paliatif atau rekonstruksi (Brunner &
berkembang merupakan penyebab utama
Suddarth, 2002).
kematian (Lubis & Iasnida, 2009). Dalam
Pasien yang menjalani pembedahan untuk
suatu studi NCI dilaporkan bahwa 30%
diagnostic
atau
pengobatan
penderita kanker
seringkali
cemas
terhadap
menderita gangguan
kanker prosedur
psikologis yaitu kecemasan (44%), depresi
pembedahan,
(15-25%),
batasan-batasan pascaoperasi, perubahan
kebingungan
dan
masalah
temuan
yang
mungkin,
memori (28-48%) pada pasien kanker
dalam
tahap lanjut serta gangguan penyesuaian
prognosanya (Brunner & Suddarth, 2002).
diri (NCI, 2010; Trask, 2004). Berdasarkan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Riskesdas 2007 kanker menempati urutan
Makmuri pada tahun 2007 pada pasien
ke 6 penyebab kematian terbesar di
preoperasi terhadap 40 responden adalah
Indonesia. Faktor risiko tingginya kejadian
15 responden (37,5%) memiliki tingkat
kanker di Indonesia yaitu prevalensi
kecemasan ringan, 16 responden (40%)
merokok 23,7%, obesitas pada laki-laki
kategori
13,9% dan pada perempuan 23,8%, kurang
responden (17,5%) kecemasan berat dan 2
konsumsi buah sayur 93,6%, konsumsi
responden (5%) tidak cemas. Dan dari
makanan
makanan
hasil penelitian yang dilakukan di RSUD
berlemak 12,8%, dan makanan dengan
Kraton Pekalongan tahun 2010 pada 27
penyedap 77,8%, dan kurang aktivitas fisik
orang pasien yang akan dioperasi, 25 orang
sebesar 48,2%.
pasien (92,6%) mengatakan takut dan
Dengan
diawetkan
kemajuan
6,3%,
teknologi
fungsi
normal
kecemasan
tubuh
sedang,
dan
dan
7
dalam
cemas terhadap tindakan operasi dan 2
mendiagnosa dan penatalaksanaan kanker
orang pasien (7,4%) mengatakan pasrah
semakin banyak penderita kanker yang
pada Tuhan YME. Berdasarkan data RSUP
bertahan hidup lebih lama. Bentuk utama
Fatmawati didapatkan data jumlah pasien
terapi
operasi elektif pada tahun 2010 sebanyak
penyembuhan
kanker
adalah
operasi/pembedahan, kemoterapi, terapi
2885
hormone, bioterapi dan terapi radiasi
sebanyak 77 orang, sedangkan pada tahun
(Potter & Perry, 2009). Pengangkatan
2011 sebanyak 4276 orang dan penundaan
kanker
melalui
operasi sebanyak 166 orang. Salah satu
tindakan operasi adalah pengobatan terbaik
penyebab penundaan operasi ini adalah
secara
menyeluruh
orang
Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013
dan
penundaan
operasi
3
karena factor kecemasan yang ditandai
tindakan operasi dengan tumor ganas
dengan tekanan darah > 150/90 mmHg.
jumlahnya kecil sehingga semua anggota
Metode
populasi dijadikan sampel (Nursalam,
Penelitian
ini
kuantitatif
dengan
korelasi.
merupakan desain
Penelitian
ini
penelitian
2008). Instrument penelitian yang digunakan
penelitian
adalah
menggunakan
mengacu pada definisi operasional.
faktor-faktor resiko dengan efek yang ada dan
Kuesioner terdiri dari tiga bagian.
observasi.
Kuesioner bagian A berisi pertanyaan
Keuntungan metode cross sectional ini adalah
kemudahan
dalam
tentang data demografi yang meliputi :
melakukan
umur, jenis kelamin, pendidikan dan
penelitian, sederhana, ekonomis dalam hal
penghasilan. Kuisioner B tentang pola
waktu dan hasilnya dapat diperoleh dengan
komunikasi perawat yang berisi 11
cepat (Alimul,H, 2003).
pernyataan menggunakan skala Likert.
Populasi penelitian ini adalah semua
Kusioner C tentang kecemasan pasien
pasien yang menderita tumor ganas yang dirawat,
sedangkan
sampel
dan
dibuat sendiri oleh peneliti dengan
yang mempelajari dinamika korelasi antara pendekatan
kecemasan
komunikasi. Kuisioner penelitian ini
pendekatan cross sectional yaitu penelitian
dengan
kuisioner
berisi 14 pernyataan menggunakan
penelitian
skala
adalah semua pasien yang akan dilakukan
rentang
menjawab
tindakan operasi dengan tumor ganas di
kecemasan.
pertanyaan
Dalam
responden
memberikan tanda cek list untuk
Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.
pilihan jawaban : Bila Sangat Tidak
Kriteria responden penelitian adalah yang
Setuju (STS) = 1, Bila Tidak Setuju
memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut :
(TS) = 2, Bila Setuju (S) = 3, Bila
a. Pasien berusia ≥ 15 tahun
Sangat Setuju (SS) = 4.
b. Dapat membaca dan menulis
Kuisioner sebelumnya diuji coba dahulu
c. Dapat berbahasa Indonesia
untuk dapat dimengerti dan dipahami oleh
d. Bersedia menjadi responden
responden.
Sebelum
pengumpulan
data,
Teknik
yang
digunakan
dalam
dilakukan
terlebih
dahulu
pengambilan sampel adalah total sampling,
dilakukan penyebaran kuisioner kepada 30
dimana semua pasien yang akan dilakukan
responden yang dirawat di ruangan RSUP
operasi tumor ganas yang ditemukan
Fatmawati untuk dilakukan uji validitas
dijadikan sampel. Teknik ini digunakan
data. Berdasarkan uji validitas bahwa dari
karena
11
pasien
yang
akan
dilakukan
kuesioner
Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013
yang
dinyatakan
valid
4
sebanyak 10 kuesioner dengan r tabel
Diagram
0,361.
karakteristik
Kuesioner
juga
dinyatakan
2.
Menjelaskan responden
penelitian
didominasi
Dari 14 kuesioner responden makan yang
sebesar 53,7% (29 orang) sedangkan
dinyatakan valid sebanyak 9 kuesioner
responden laki-laki 46,3% atau sebesar 25
dengan r tabel 0,361 dan kuesioner juga
orang.
dinyatakan reliabilita dengan Cronbach's
Distribusi
Alpha 0,68
tingkat pendidikan
Distribusi responden berdasarkan usia
berdasarkan
20 10 0
Usia Responden
responden
perempuan
Pendidikan Responden
30
Analisa Univariat
kelamin
ini
reliabilitas dengan Cronbach's Alpha 0,86.
Hasil Penelitian
jenis
bahwa
44,4%
40,7%
14,8%
Pendidika n
40 20 0
40,7%53,7% 5,6%
Usia Responden
< 20 21-30 > 30 Tahun Tahun Tahun
Diagram
berusia <20 tahun sebesar 5,6% (3 orang), usia 21-30 tahun 40,7% (22 orang), sedangkan usia >31 tahun sebesar 53,7% (29 orang). Mayoritas usia responden adalah usia > 31 tahun. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
distribusi
responden penelitian berdasarkan tingkat tiga kategori. Tabel diatas menjelaskan bahwa
tingkat
pendidikan
responden
didominasi oleh pendidikan SMP-SMA sebesar 44,4% atau 24 orang, pendidikan SD sebesar 14,8% atau 8 orang, sedangkan pendidikan Akademi/ Perguruan Tinggi sebesar 40,7% atau 22 orang. Distribusi berdasarkan pendapatan Pendapatan Responden
Jenis Kelamin
46.3
Menjelaskan
pendidikan responden yang dibagi kedalam
Diagram 1. Menjelaskan bahwa responden
55 50 45 40
3.
53.7 JENIS KELAMIN
40 20 0
37% 46,3 16,7% < 1 2-5 > 5 Juta Juta Juta
Diagram
4.
responden
Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013
Pendapatan Responden
Menjelaskan berdasarkan
distribusi pendapatan
5
responden yang menjelaskan responden
50
dengan pendapatan <1 juta sebesar 37%
40
atau 20 orang, pendapatan responden 2-5
30
juta
orang,
20
sedangkan responden dengan pendapatan
10
>5 juta sebesar 16,7% atau 9 orang.
0
sebesar
46,3%
atau
25
77,8% Cemas Ringan Cemas Sedang
20,4%
Cemas Berat
1,9% Kecemasan Responden
mayoritas responden dengan pendapatan 2Diagram
5 juta. Distribusi berdasarkan pola komunikasi perawat
Menjelaskan
disitribusi
responden berdasarkan tingkat kecemasan. Responden
dengan
kecemasan
berat
sebesar 20,4% atau 11 orang, responden dengan kecemasan sedang sebesar 77,8%
Pola Komunikasi
atau
40
42
orang,
sedangkan
responden
dengan kecemasan ringan sebesar 1,9%
30 20 10
6.
44,4%
55,6%
Tidak Baik
Baik
Pola Komunikasi
0
atau
1
orang.
Mayoritas
responden
memiliki tingkt kecemasan yang sedang. Analisa Bivariat
Tabel 5. Menjelaskan disitribusi responden
Analisis
berdassarkan pola komunikasi perawat.
menjelaskan hubungan pola komunikasi
Responden
perawat
yang
menyakatakan
pola
uji
bivariat
dengan
penelitian
tingkat
kecemasan
komunikasi perawat baik sebesar 55,6%
responden.
atau 30 orang, sedangkan responden yang
Distribusi
menyatakan pola komunikasi perawat tidak
hubungan
baik
dengan tingkat kecemasan responden.
sebesar
mayoritas
44,4%
responden
atau
24
menyatakan
orang.
responden pola
responden
kecemasan responden
berdasarkan
komunikasi
perawat
pola
komunikasi perawat tidak baik Distribusi
ini
berdasarkan
Skor kecemasan Skor komunikasi
r
0,257
p
0,060
n Distribusi
responden
54 berdasarkan
hubungan pola komunikasi perawat dengan tingkat kecemasan responden diperoleh nilai signifikan p - value 0,060 yang
Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013
6
menunjukkan bahwa korelasi antara pola
bahwa bahwa tingkat pendidikan responden
komunikasi perawat dan tingkat kecemasan
didominasi oleh pendidikan SMP-SMA
pasien preoperasi tumor ganas adalah tidak
(44,4%). Hasil penelitian ini sesuai dengan
bermakna/
Nilai
teori Fawcett & Downs (1986) yang
sebesar
0,257
menyatakan bahwa tingkat pendidikan turut
positif
dengan
menentukan mudah tidaknya seseorang
korelasi
tidak
berhubungan.
spearman
menunjukkan
korelasi
kekuatan korelasi yang sangat lemah.
menyerap dan memahami pengetahuan
Pembahasan
yang mereka peroleh. Status pendidikan
Hasil analisa uji univariat
yang
Dari hasil penelitian distribusi responden
menyebabkan orang tersebut lebih mudah
berdasarkan usia diperoleh bahwa bahwa
mengalami stress dibanding dengan orang
mayoritas usia responden adalah usia > 31
yang status pendidikan yang lebih tinggi.
tahun
teori
Orang yang mempunyai pendidikan yang
mengatakan bahwa usia lebih muda akan
tinggi akan lebih efektif menggunakan
lebih
copingnya
(53,7%). mudah
Ada
beberapa
mengalami
kecemasan
kurang
pada
seseorang
dibanding
orang
akan
dengan
daripada yang berusia lebih tua, tetapi ada
pendidikannya rendah. Pada penelitian ini
juga yang berpendapat sebaliknya
yang terjadi sebaliknya pendidikan yang
Dari hasil penelitian distribusi responden
tinggi menyebabkan tingkat kecemasan
berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa
yang tinggi pula.
karakteristik
ini
Dari hasil penelitian distribusi responden
perempuan
berdasarkan pendapatan diperoleh data
didominasi
responden jenis
penelitian
kelamin
(53,7%). Dari beberapa penelitian lain juga
bahwa
dikatakan bahwa emosi laki-laki lebih
pendapatan
stabil dalam menghadapi stres dibanding
Pendapatan merupakan faktor yang paling
perempuan. Perempuan lebih cenderung
menentukan
mengalami
kesehatan sehingga ada hubungan yang erat
kecemasan
dibandingkan
mayoritas
responden
<2-5
juta/bulan
kuantitas
(46,3%).
dan
kualitas
dengan laki-laki, hal ini dikarenakan
antara
perempuan dirasa lebih sensitif terhadap
kesehatan seseorang. Tingkat pendapatan
permasalahan, sehingga mekanisme koping
akan mempengaruhi pola kebiasaan dalam
perempuan kurang baik dibandingkan laki-
menjaga kesehatan dan penanganan yang
laki (Gunarso, 2005)
selanjutnya
Dari hasil penelitian distribusi responden
pemanfaatan
berdasarkan tingkat pendidikan ditemukan
kemampuan ekonomi atau pendapatan pada datu
pendapatan
dengan
berperan
keluarga.
Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013
dengan
dalam
kesehatan Bagi
keadaan
prioritas
berdasarkan mereka
yang
7
berpendapatan sangat rendah hanya dapat
kehilangan kesempatan dan kehilangan
memenuhi kebutuhan berupa pemanfaatan
peluang untuk menatap masa depan yang
kesehatan apa adanya sesuai kemampuan
lebih baik. Penderita kanker akan merasa
mereka. Apabila pendapatan baik maka
cemas dengan penyakitnya, dengan tipisnya
pendapatan kesehatan mereka akan lebih
harapan kesembuhan, dengan besarnya
baik (Trismiati, 2006)
biaya yang harus dikeluarkan dan berbagai
Dari hasil penelitian distribusi responden
hal yang mencemaskan lainnya (Rosyidi,
berdasarkan
2009).
diperoleh
pola
komunikasi
bahwa
mayoritas
perawat responden
menyatakan pola komunikasi perawat baik (55,6%). Komunikasi adalah pertukaran informasi atau ide-ide antara dua orang atau lebih, dengan tujuan untuk mempengaruhi orang
lain
informasi
dan
untuk
(Kozier,
2010).
diagnosis
keperawatan
seharusnya
perawat
merencanakan
mendapatkan Pada
saat
ditegakkan sudah
mulai
langkah-langkah
untuk
meningkatkan komunikasi yang efektif. Intervensi keperawatan ditujukan untuk memfasilitasi komunikasi dengan pasien yang
memiliki
masalah
dengan
cara
memodifikasi lingkungan dan memberi dukungan pada pasien serta keluarga. Dari tingkat
distribusi
responden
kecemasan
mayoritas
responden
berdasarkan
didapatkan
bahwa
memiliki
tingkat
kecemasan sedang (77,8%).
Hal ini
disebabkan karena penderita kanker akan mengalami
masalah
psikososial
yang
disebabkan karena adanya perubahan dalam hubungannya dengan keluarga dan teman (Sarafino, 2006). Adanya perasaan tertekan
Hasil analisis uji bivariat Penelitian ini menjelaskan hubungan pola komunikasi
perawat
kecemasan
responden.
dengan
tingkat
Penelitian
ini
menjelaskan hubungan pola komunikasi perawat
dengan
responden.
tingkat
Menurut
kecemasan
hasil
penelitian
diperoleh nilai p – value adalah 0,060 yang menunjukkan bahwa korelasi antara pola komunikasi perawat dan tingkat kecemasan pasien preoperasi tumor ganas adalah tidak bermakna/ tidak korelasi
berhubungan. Nilai
spearman
menunjukkan
korelasi
sebesar
0,257
positif
dengan
kekuatan korelasi yang sangat lemah. Jadi dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa nilai p value > α jadi tidak ada hubungan bermakna antara pola komunikasi perawat terhadap pasien dengan tingkat kecemasan pasien preoperasi tumor ganas. Jadi nilai p value 0,060 (>α 0,05) maka tidak ada hubungan yang signifikan antara pola komunikasi
perawat
kecemasan pasien (Ho).
oleh kanker membuat seseorang merasa
Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013
dengan
tingkat
8
Menurut Taylor 1988 ketika seseorang
reponden terbanyak adalah usia >31 tahun
didiagnosis menderita kanker maka orang
sebesar 53,7% (29 orang), jenis kelamin
tersebut
kondisi
perempuan sebesar 53,7% (29 orang),
menyenangkan.
pendidikan SMP-SMA sebesar 44,4% (24
akan
psikologis
mengalami
yang
tidak
ketika
orang), pendapatan responden 2-5 juta
terjadinya
sebesar 46,3%(25 orang), responden yang
perubahan dalam hidupnya dimasa depan
menyatakan pola komunikasi perawat baik
akibat penyakit yang diderita atau akibat
sebesar 55,6%(30 orang) dengan tingkat
penanganan suatu penyakit. Perawatan di
kecemasan sedang sebesar 77,8% (42
rumah sakit merupakan hal yang cukup
orang).
mencemaskan bagi pasien apalagi akan
diperoleh bahwa nilai p – value adalah
dilakukan operasi, sakit setelah dioperasi
0,060 yang menunjukkan bahwa korelasi
dan sering kecewa bila harus kehilangan
antara pola komunikasi perawat dan
salah satu organ tubuh setelah operasi
tingkat kecemasan pasien preoperasi tumor
(Lubis & Iasnida, 2009).
ganas
Kecemasan
akan
seseorang
meningkat
membayangkan
Berdasarkan
adalah
tidak
hasil
penelitian
bermakna/
tidak
kecemasan
berhubungan. Nilai korelasi spearman
merupakan respon psikologik terhadap
sebesar 0,257 menunjukkan korelasi positif
stress
komponen
dengan kekuatan korelasi yang sangat
fisiologik dan psikologis disertai perasaan
lemah. Jadi dari hasil penelitian ini
takut terhadap sumber-sumber yang tidak
diperoleh bahwa nilai p value > α jadi tidak
dikenali. Pasien kanker menghadapi banyak
ada hubungan bermakna antara pola
serangan terhadap citra tubuh sepanjang
komunikasi
perjalanan
dengan
Menurut
Long yang
dan
(1996)
mengandung
pengobatan.
Ancaman
perawat
tingkat
terhadap
kecemasan
pasien pasien
terhadap konsep diri sangat besar karena
preoperasi tumor ganas. Jadi nilai p =
pasien
0,060 (>α 0,05) maka tidak ada hubungan
penyakit,
menghadapi
realisasi
kemungkinan
tentang
kecacatan
dan
kematian (Brunner & Suddarth, 2002). Sedangkan tingkat kecemasan dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, pendidikan dan pendapatan (Trismiati, 2006).
Kesimpulan Dari hasil analisa univariat penelitian dapat disimpulkan bahwa distribusi penelitian
yang signifikan antara pola komunikasi perawat dengan tingkat kecemasan pasien.
Daftar Pustaka Arcan, (2005), Jong Wim de, Kanker, Apakah Itu? Pengobatan, Harapan Hidup dan Dukungan Keluarga, Jakarta, EGC. Brunner & Suddarth, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Volume 2, Jakarta, EGC.
Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013
9
Dahlan,S, (2010), Besar sampel Dan Cara Pengambilan Sampel, Jakarta, Salemba Medika.Depkes , (2010), Prevalensi Penderita Kanker, www.Depkes.go.id diunduh tanggal 2 November 2012 jam 23.00 Wib. Gruendemann,B.J & Fernsebner,B, (2005), Buku Ajar keperawatan perioperatif, Volume 1, Jakarta, EGC. Hannah, R, (2011), Hairless : Memoar seorang Perempuan Melawan Kanker Payudara, Jakarta, Gagas Medika. Hawari, D, (2004), Kanker Payudara : Dimensi Psikoreligi, Jakarta, FKUI. Jacob, T, (2004), Etika Penelitian Ilmiah, Yogyakarta, Warta Penelitian Universitas Gajah Mada. Kozier, Erb, (2010), Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik, alih bahasa : Esty Wahyuningsih,dkk, Jakarta, EGC. Lubis & Iasnida,( 2009), Dukungan Sosial Pada Pasien kanker ; Perlukah?, Medan, USU Press.
Sjamsuhidayat, R & Jong, W,D, (2004), Buku Ajar Ilmu Bedah, Editor wim De Jong, Edisi 2, Jakarta, EGC. Stifiel, F, (2006), Communication in Cancer Care, Spring-Verlg Berlin Heidelberg. Stuart & Sundden, (1997), Stuart & Sundeen`s Mental Health Nursing : Principle & Practise, Uniterd Kingdom, Mosby`s. Stuart ,G, W. (2009), Principle & Practise of Psychatric Nursing, St Louis, Mosby`s Elseiver. Sutanto, (2007), Analisa Data Kesehatan, Depok, FKMUI. Vera, U, (2005), Menu Untuk Penderita Kanker, Jakarta, Puspa Swara. Vinay, Cotran, & Stanley, (2007), Buku ajar Patologi, Edisi 7, Jakarta, EGC. Yunita, (2010), Stop Kanker /Team Cancer Help, Cetakan I, Jakarta, Agro media Pustaka.
Mangan, Y, (2009), Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker, Jakarta, AgroMedia Pustaka.
WHO, (2011), Cancer : Key Facts about Cancer, diunduh dari http://www.who.int/medaicentre/facts heets/fs97/en/ , pada tanggal 16 esember 2012 jam 16.00 wib.
Nursalam, (2003), Konsep Dan Penerapan Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian/Keperawatan, Jakarta, Salemba Medika.
Yayasan Kanker Indonesia, (2012), Apakah Kanker Itu?, http://yayasankankerindonesia.or, diunduh pada tanggal 11 november 2012 jam 15.00 wib.
Newton, S, (2009), Oncology Nursing Advisor : Acomprehensive Guide to Clinical Practise, Canada, Mosby`s. Potter & Perry, (2009), Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik, alih bahasa : Adrina Ferderika Nggie, Jakarta, EGC.
Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013