HUBUNGAN PERAN TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH KELAS 5 DAN 6 DI SD SRIWEDARI O2 KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI Niken Pratiwi*, Dewi Puspita, S.Kp., M.sc**, Rosalina S.Kp., M.kes*** *Mahasiswa STIKES Ngudi Waluyo, Ungaran, Indonesia **Dosen STIKES Ngudi Waluyo, Ungaran, Indonesia ***Dosen STIKES Ngudi Waluyo, Ungaran, Indonesia
ABSTRAK Kelompok teman sebaya memberikan pengaruh terhadap tumbuhnya perilaku bullying di sekolah. Faktor penyebab bullying antara lain keluarga, lingkungan sekolah dan kelompok teman sebaya. Kelompok teman sebaya yang memiliki masalah di sekolah akan memberikan dampak negatif bagi sekolah seperti kekerasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran teman sebaya dengan perilaku bullying pada anak usia sekolah kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Jenis penelitian ini deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia sekolah kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati sebanyak 68 anak. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Data univariat dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan proporsi serta bivariat menggunakan Chi Square(X2). Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar peran teman sebaya responden dalam kategori mendukung yaitu sebanyak 39 responden (57,4 %) dan sebagian kecil peran teman sebaya responden dalam kategori tidak mendukung yaitu sebanyak 29 responden (42,6%), sebagian besar responden mempunyai perilaku bullying dalam kategori bullying ringan yaitu sebanyak 30 responden (44,1 %) dan sebagian kecil responden mempunyai perilaku bullying dalam kategori bullying berat yaitu sebanyak 13 responden (19,1 %) dan ada hubungan peran teman sebaya dengan perilaku bullying pada anak usia sekolah kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati dengan nilai p value = 0,008 Diharapkan dengan adanya penelitian ini, pihak sekolah dapat meningkatkan usaha untuk menurunkan perilaku bullying pada anak usia sekolah kelas 5 dan 6 dengan memanfaatkan peran dari teman sebaya. Kata kunci : peran teman sebaya, perilaku bullying, anak usia sekolah kelas 5 dan 6
Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Perilaku Bullying Pada Anak Usia Sekolah Kelas 5 dan 6 Di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Niken Pratiwi, Dewi Puspita, Rosalina
1
ABSTRACT Peer group influence on the growth of bullying in schools. Causes of bullying include family, school environment, and a group of peers. Group of peers who have problems in school would have a negative impact for schools such as violence. The purpose of this study was to determine the role of peer relationships with bullying behavior in school-aged children in grades 5 and 6 SD Sriwedari 02 Jaken District of Pati regency. Type a descriptive correlational study using cross sectional approach and using a questionnaire as a data collection tool. The population in this study were all school age children in grade 5 and 6 in SD Sriwedari 02 Jaken District of Pati regency as many as 68 children. The sampling technique used is total sampling. Data were analyzed using univariate frequency distributions and proportions as well as bivariate using Chi Square (X2). Based on the research results, the majority of respondents in the role of peer support as many as 39 categories of respondents (57.4%) and a small role in the category of peer respondents did not support as many as 29 respondents (42.6%), the majority of respondents behave bullying in the category of mild bullying as many as 30 respondents (44.1%) and a small proportion of respondents having bullying behavior in the category of severe bullying as many as 13 respondents (19.1%) and there is the role of peer relationships with bullying behavior in grade school age children 5 and 6 in SD Sriwedari 02 Jaken District of Pati regency with p value = 0.008 Hopefully with this study, schools can improve efforts to reduce bullying behavior in school-aged children in grade 5 and 6 by utilizing the role of peers. Keyword : peer relationships, bullying behavior, school-aged children in grades 5 and 6
Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Perilaku Bullying Pada Anak Usia Sekolah Kelas 5 dan 6 Di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Niken Pratiwi, Dewi Puspita, Rosalina
2
PENDAHULUAN Maraknya kasus-kasus kekerasan yang terjadi pada anak-anak usia sekolah saat ini sangat memprihatinkan bagi pendidik dan orang tua. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat bagi anak menimba ilmu serta membantu membentuk karakter pribadi yang positif ternyata malah menjadi tempat tumbuh suburnya praktek-praktek bullying, sehingga memberikan ketakutan bagi anak untuk memasukinya (Jing, 2009). Perilaku bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja terjadi berulang-ulang untuk menyerang seorang target atau korban yang lemah, mudah dihina dan tidak bisa membela diri sendiri.atau menakuti orang itu atau membuat dia tertekan (Wicaksana, 2008) Data yang ada di Indonesia saat ini menyatakan bahwa 31,8% siswa sekolah dasar mengalami bullying. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sepanjang tahun 2014, sangat miris melihat adanya 19 kasus bullying di sekolah.. Kasus bullying ini menurut KPAI beragam. Mulai dari ejekan hingga perlakuan kasar yang menyebabkan luka fisik” kata Sekretaris KPAI (Advianti, 2014) Fenomena bullying di sekolah dasar ini akan semakin banyak ditemui dan menjadi seperti fenomena gunung es. Hal ini dikarenakan kebanyakan orang tua maupun pihak sekolah tidak menyadari bahwa telah terjadi bullying di sekolahnya. Perilaku bullying sering kali luput dari perhatian orang tua maupun pihak sekolah. Orang tua dan pihak sekolah beranggapan bahwa saling mengejek, berkelahi, maupun mengganggu anak lain merupakan hal yang biasa terjadi pada anak sekolah dan bukan merupakan masalah serius. Biasanya
masalah tersebut dianggap serius dan dikatakan sebagai perilaku bullying ketika perilaku tersebut telah mengakibatkan timbulnya cedera atau masalah fisik pada anak yang menjadi korban bullying (Khairani, 2006). Peran yang diberikan oleh orangtua dan guru terhadap penyesuaian sosial anak berusia 612 tahun, hasilnya menunjukkan bahwa orangtua dan guru tidak signifikan terhadap penyesuaian sosial anak. Peran dari teman sebayalah yang lebih mempengaruhi penyesuaian sosial siswa (Yettie, W. 2004). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran teman sebaya, gambaran perilaku bullying dan hubungan peran teman sebaya dengan perilaku bullying pada anak usia sekolah kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Sedangkan manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain dapat meningkatkan usaha menurunkan perilaku bullying dengan memanfaatkan peran dari teman sebaya sehingga anak usia sekolah dapat berkembang kemampuan sosialisasinya dan tujuan pendidikan dapat tercapai METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional (Notoatmodjo 2010). Pendekatan yang digunakan cross sectional (Nursalam, 2008). Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati sebanyak 68 anak. Sampel yang diteliti menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tiap variable terdiri dari 15 pertanyaan. Analisis data dengan menggunakan uji Chi square.
Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Perilaku Bullying Pada Anak Usia Sekolah Kelas 5 dan 6 Di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Niken Pratiwi, Dewi Puspita, Rosalina
3
HASIL a. Gambaran peran teman sebaya anak usia sekolah kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati
c. Hubungan peran teman sebaya dengan perilaku bullying pada anak usia sekolah kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati
Tabel 1. Distribusi frekuensi peran teman sebaya anak usia sekolah kelas 5 dan 6 diSD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Peran teman Frekuensi Persentase sebaya (%) Tidak 29 42,6 mendukung Mendukung 39 57,4 Total 68 100,0 Dari Tabel 1. dapat diketahui bahwa sebagian besar peran teman sebaya responden dalam kategori mendukung yaitu sebanyak 39 responden (57,4 %) dan sebagian kecil peran teman sebaya responden dalam kategori tidak mendukung yaitu sebanyak 29 responden (42,6%). Gambaran perilaku bullying anak usia sekolah kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Tabel 2. Distribusi frekuensi perilaku bullying anak usia sekolah kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati
Tabel 3. Tabulasi silang hubungan peran teman sebaya dengan perilaku bullying pada anak usia sekolah kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati
b.
Perilaku bullying Peran teman Total Berat Ringan Tidak sebaya bullying n % n % n % n % Tidak 1 3,5 13 44,8 15 51,7 29 100,0 mendukung Mendukung 12 30,8 17 43,6 10 25,6 39 100,0 Total 13 19,1 30 44,1 25 36,8 68 100,0 P Value 0,008 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa, responden dengan peran sebaya tidak mendukung sebagian besar yaitu sebanyak 15 responden (51,7 %) mempunyai perilaku tidak bullying, dan 1 responden (3,5%) peran teman sebaya tidak Perilaku Frekuensi Persentase mendukung mempunyai perilaku bullying bullying (%) berat sedangkan responden dengan peran Bullying berat 13 19,1 teman sebaya mendukung sebagian besar Bullying ringan 30 44,1 mempunyai perilaku bullying dalam Tidak bullying 25 36,8 kategori ringan yaitu sebanyak 17 responden (43,6 %). Dari hasil uji statistik Total 68 100,0 menggunakan chi square dengan taraf signifikansi 5 % (0,05) didapatkan p value Dari Tabel. 2 dapat diketahui bahwa sebesar 0,008. menunjukkan bahwa ada sebagian besar responden mempunyai hubungan peran teman sebaya dengan perilaku bullying dalam kategori bullying perilaku bullying pada anak usia sekolah ringan yaitu sebanyak 30 responden (44,1 kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 %) dan sebagian kecil responden Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. mempunyai perilaku bullying dalam kategori bullying berat yaitu sebanyak 13 responden (19,1 %). Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Perilaku Bullying Pada Anak Usia Sekolah Kelas 5 dan 6 Di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Niken Pratiwi, Dewi Puspita, Rosalina
4
1.
PEMBAHASAN Gambaran peran teman sebaya anak usia sekolah kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar peran teman sebaya dalam kategori mendukung yaitu sebanyak 39 responden (57,4 %). Perilaku mendukung terhadap peran teman sebaya tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa sebagai teman ia selalu diberikan informasi oleh teman tentang kegiatan yang ada di sekolah (48,5%) menyatakan bahwa ia dan temanteman selalu bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang tidak dapat dilakukan secara individu (38,2 %) serta selalu saling memberikan suport dengan teman dalam mengatasi masalah (39,7%). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat peran temana sebaya yang bersifat positif dan saling mendukung terhadap berbagai kebutuhan serta kegiatan yang dilakukan oleh teman sebaya mereka. Pada tahap ini anak akan mengalami proses penyesuaian diri dengan standar yang ditetapkan oleh kelompoknya. Hurlock, Atmowirdjo (2006). Pada usia ini anak akan mulai mengalihkan perhatiannya dari keluarga menjadi perhatian terhadap kerjasama antar teman dalam kelompok (Gunarsa & Gunarsa, 2006). Berdasarkan hasil penelitian dan observasi saat penelitian ini dilangsungkan dan dengan cara wawancara diketahui bahwa banyak anak-anak yang saling bergerombol membentuk suatu kelompok bermain tersendiri dan terpisah dengan kelompoknya pada saat jam istirahat. Pada saat peneliti menghampiri salah satu kelompok dan menanyakan apakah mereka kenal dengan teman yang ada di kelompok
lainya tersebut mereka menyatakan bahwa mereka kenal dengan mereka tetapi tidak akrab walaupun satu kelas atau beda kelas. Interaksi antara teman sebaya dapat memperkenalkan kepada anak perilaku saling memberi dan menerima, yang sangat penting untuk memupuk sosialisasi dan menekan agresi. Lebih jauh, sejumlah kajian literatur (Ladd & Asher, 1995; Hartup, 1992), dalam Tarsidi (2012), Berdasarkan hasil penelitian dengan cara observasi dan wawancara sekilas terhadap murid disekolah tersebut, peniliti juga menemukan beberapa siswa/siswi yang tampak menyendiri dan tidak mau bergabung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebagian kecil responden yang tidak mendukung adanya peran teman sebaya yaitu sebanyak 29 responden (42,6%). Kesulitan dalam hubungan dengan teman sebaya merupakan salah satu dari beberapa jenis permasalahan penyesuaian sosial yang dapat mengganggu kemajuan anak dalam sekolah. Penelitian oleh Gronlund, Hymel dan Asher (Ladd & Asher, 2005)mengemukakan bahwa perasan kesepian merupakan satu masalah signifikan yang dapat berakibat negatif bagi anak kecil, baik segera maupun jangka panjang. Selain hubungan pertemanan sebaya yang positif, kenyataannya peran teman sebaya juga mengandung banyak hal negatif karena kedekatan emosional yang teralu dalam sehingga menimbulkan hubungan yang erat antar teman yang terkadang menjurus kepada hal yang negatif. Dukungan hal negatif tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden melakukan perilaku negatif menyatakan selalu (50,0 %), menyelesaikan tugas dengan mencontek teman yang lain.
Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Perilaku Bullying Pada Anak Usia Sekolah Kelas 5 dan 6 Di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Niken Pratiwi, Dewi Puspita, Rosalina
5
2.
Gambaran perilaku bullying anak usia sekolah kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai perilaku bullying dalam kategori bullying ringan yaitu sebanyak 30 responden (44,1 %). Perilaku bullying ringan yang terjadi pada sebagian besar responden diantaranya adalah menyoraki ketika teman maju di depan kelas, menjuluki teman dengan sebutan yang lucu-lucu.. Walaupun masih tergolong hal yang biasa dilakukan oleh seorang anak akan tetapi apabila tidak di beri nasehat bahwa hal tersebut tidak baik maka akan menjurus ke pada perilaku yang lebih berat. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian kecil responden mempunyai perilaku bullying dalam kategori bullying berat yaitu sebanyak 13 responden (19,1 %). Perilaku bullying yang tergolong dalam kategori berat tersebut dapat dilihat dari hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Dari hasil kuesioner tersebut dapat dilihat bahwa sebagian kecil responden menyatakan pernah memukul temannya yang lebih dulu mengganggu, pernah menendang menimpuk teman saya ketika menghalangi pandangan saya dan mendorong teman ketika menghalangi jalan saya selain itu saya juga sering membentak teman ketika memotong pembicaraan saya. 3. Hubungan peran teman sebaya dengan perilaku bullying pada anak usia sekolah kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan chi square dengan taraf signifikansi 5 % (0,05) didapatkan p value sebesar 0,008.Nilai p tersebut menunjukkan
bahwa ada hubungan peran teman sebaya dengan perilaku bullying pada anak usia sekolah kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Menurut Hawadi (2005) usia MI/SD dapat disebut sebagai gang age karena banyak menghabiskan waktunya diluar rumah bersama teman sebayanya. Namun sayangnya seringkali dijumpai anak usia MI/SD yang melakukan pola sosialisai yang lepas kendali seperti dijelaskan oleh Papalia, Olds, & Feldman (2009) mengatakan bahwa usia kanak-kanak madya atau MI/SD adalah waktu utama untuk terjadinya bullying. Berdasarkan hasil penelitian dan uraian teori diatas menunjukkan bahwa peran teman sebaya sangat berpengaruh terhadap perilaku bullying pada anak usia sekolah saat ini. Bentuk dukungan teman sebaya terhadap berbagai hal yang dilakukan oleh temannya menimbulkan rasa empati dan keakraban serta hubungan emosional yang memungkinkan adanya hubungan kekerasan terhadap teman sebaya mereka. Bentuk dukungan yang berlebihan terhadap teman sebaya menjadikan mereka tidak memperdulikan hal tersebut baik atau tidak untuk dilakukan asal membantu dan membela teman sebayanya maka hal tersebut akan dilakukannya. Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian bahwa, responden dengan peran sebaya mendukung sebagian besar mempunyai perilaku bullying dalam kategori ringan yaitu sebanyak 17 responden (43,6 %). Bentuk-bentuk dukungan yang dapat berdampak pada perilaku bullying pada sebagian besar responden adalah dukungan yang bersifat negatif seperti bantuan apabila ada seorang anak yang berkelahi, bantuan apabila sedang diejek teman-temannya dan bentuk dukungan dalam membantu teman memberikan soal jawaban saat melakukan test/ujian. (Sarafino, 2004).
Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Perilaku Bullying Pada Anak Usia Sekolah Kelas 5 dan 6 Di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Niken Pratiwi, Dewi Puspita, Rosalina
6
Pengaruh kelompok teman sebaya memberikan pengaruh terhadap tumbuhnya perilaku bullying di sekolah. Menurut Benitez dan Justicia (2006). Teman di lingkungan sekolah idealnya berperan sebagai “partner” siswa. Namun demikian, fakta dilapangan berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada siswa SMP di Kota Gorontalo mengungkapkan bahwa ada sebagian siswa yang melakukan perilaku bullying di sekolah disebabkan oleh dorongan teman-temannya Perilaku bullying dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor eksternal dan intenal. Faktor eksternal adalah faktor keluarga, lingkungan dan teman sebaya. Sedangkan faktor internal meliputi karakteristik kepribadian dan adanya sifat pengganggu yang dimiliki anak. (Sanrock, 2011). Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak semua peran sebaya yang mendukung merupakan faktor pemicu timbulnya perilaku bullying pada sebagian besar responden akan tetapi terdapat 1 responden (3,5 %) dengan peran sebaya tidak mendukung akan tetapi mempunyai perilaku bullying dalam kategori berat. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti Responden mengatakan bahwa ia sering melihat film dan memainkan beberapa game/permainan online atau game yang ada di HP yang ia bawa. Ia sering meniru-niru adegan kekerasan yang ia tonton saat melihat film atau bermain game tersebut Pearce (2002) menyatakan bahwa bagi beberapa anak yang menonton TV dapat memancing agresivitas mereka. Dengan demikian benar-benar yang disimpulkan oleh Rahmadara (2012) bahwa media dapat menimbulkan tindakan bullying yang meningkat pada anak.
Anak SD yang lebih banyak fokus pada pelajaran dan mempunyai pola asuh orang tua yang baik dan tidak mendukung peran kelompok teman sebaya mempunyai perilaku yang lebih teratur dan lebih baik sehingga terhindar dari bentuk-bentuk perilaku bullying. Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian bahwa, responden dengan peran sebaya tidak mendukung sebagian besar yaitu sebanyak 15 responden (51,7 %) mempunyai perilaku tidak bullying. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa responden yang tidak mendukung peran teman sebaya lebih ke dalam bentuk peran yang negatif seperti memberi contekan, menolong temannya yang sedang berkelahi dan bermain yang bersifat membuang-buang waktu seperti game online dll. Akan tetapi apabila peran teman sebaya tersebut dalam hal positif mereka tetap mendukungnya seperti bentuk dukungan dalam hal belajar kelompok maupun saling memberitahu informasi buku dan jadwal belajar. Sebagian kecil responden tidak mendukung peran teman sebaya dan banyak menghabiskan waktu untuk belajar dirumah dan mengikuti kegiatan-kegiatan positif lainnya sepertti mengaji sehingga jauh dari perilaku bullying. Berdasarkan uraian tersebut diatas menunjukkan bahwa peran teman sebaya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku bullying walaupun ada responeden yang tidak mendukung peran sebaya tetapi tetap melakukan tindakan/perilaku bullying akan tetapi secara garis besar peran teman sebaya sangat berpengaruh terehadap perilaku bullying. Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa responden yang tidak mendukung peran sebaya sebagian kecil tidak melakukan perilaku bullying.
Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Perilaku Bullying Pada Anak Usia Sekolah Kelas 5 dan 6 Di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Niken Pratiwi, Dewi Puspita, Rosalina
7
SARAN Hasil penelitian ini diharapkan para guru dan pihak sekolah untuk lebih peka dan perhatian terhadap peserta didik dengan membantu mengelola temperamen anak, sedangkan untuk keluarga diharapkan keluarga mengamati teman sebaya anak dan mengontrol setiap tontonan dan bacaan anak DAFTAR PUSTAKA Astuti, 2008. Meredam Bullying : 3 cara efektif menanggulangi kekerasan pada anak. Jakarta: PT Grasindo. Bauman, S. 2008. The Role of Elementary School Counselors in Redusing School Bullying, the Elemantary School Journal vol.108. Benitez & Justicia, 2006. Bullying : Description and Analyisis of the Phenomenon. Electronic Journal of Research in Educational of Psychology Brown, 2004. A Review of the Emotional Intelligence Literature and Implications for Corrections. Canada. Depkes, 2012. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta Elliot, M. 2005. Wise Guides Bullying. New York: Hodder Children’s Books. Hartup 2005.Peer interaction: What causes what?. Journal of Abnormal Child Psychology, 33 (3), 387-394. Hurlock. 2007. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan edisikelima. Jakarta : Erlangga. Jersild, dkk, 2008. The Psychology Of Adolescence Third Edition. New York : Macmillan Publishing Co Jing, 2009. Scholl bulying among adolescent in the united strates :Phsycal, verbal, rational and
cyber. Journal of adolescent Health, 45:368-375 Khairani, 2006. Modul program pendidikan:pencegahan perilaku bullying di sekolah dasar. T esis UniversitasIndonesia:Jakarta Indonesia Krahe, B. 2005. Perilaku Agresif - Buku Panduan Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Maria Advianti. Liputan6.com, Data KPAI Anak Usia Sekolah Mengenai Bullying. Jumat (28/3/2014) Milsom & Gallo, 2006. Bullying in middle school:prevention and intervention. Middle school journal, 382:351370 Notoatmodjo, 2010. Metodologi penelitian kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika Priyatna, 2010. Lets end Bullying” memahami, mencegah dan mengatasi bullying. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sahnaz, 2011. Stop Bullying pada anak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Santrock, 2007. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta : Prenada Media Group. Susanto, D. W. 2010. Fenomena korban perilaku bullying pada remaja Dalam dunia pendidikan. Skripsi : Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata:Semarang. Tidak Dipublikasikan Wong, 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC. 2 Yettie, W. 2004. Peran Dukungan Orangtua dan Guru Terhadap Penyesuaian Sosial Anak . Jurnal Provitae, 1 (1), 29-42
Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Perilaku Bullying Pada Anak Usia Sekolah Kelas 5 dan 6 Di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Niken Pratiwi, Dewi Puspita, Rosalina
8