HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SENAM HAMIL DENGAN MINAT IBU MENGIKUTI SENAM HAMIL DI DESA KEPLAK SARI PETERONGAN-JOMBANG Nur Habibatus S. (Program Studi D III Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Majapahit) ABTRACT Pregnancy exercise is a form of exercise to strengthen and maintain elasticity of the abdominal wall muscles, ligaments, and pelvic floor muscles associated with childbirth is beneficial for pregnant women. Formation behavior of pregnant women to follow pregnancy exercise is influenced by the interest generated awareness of the mother, where awareness is due to the knowledge of pregnant women about pregnancy exercise. The purpose of this study is to analyze the relationship of maternal knowledge about pregnancy exercise gymnastics with interest following the pregnant mothers in the village of Keplaksari Peterongan Jombang. The design study is a correlational analytic research with cross sectional design approach. Population studied is the pregnant women in the village of Sari Peterongan keplakJombang as many as 42 students by using non-probability techniques: purposive sampling obtained 38 samples of pregnant women. Measuring instrument used was a questionnaire, whose results were analyzed using spearman rho test with significant level of 5% (α = 0.05). Key words : Knowledge, pregnant women, and Interests Following Gymnastics Pregnant PENDAHULUAN Sebagai seorang wanita, sudah menjadi kodrat bahwa dalam kehidupannya akan menjalani proses kehamilan dan melahirkan. Bagi seorang wanita, masa ini merupakan saat yang membahagiakan, terlebih bagi wanita yang baru pertama kali mengalami kehamilan dan menantikan buah hatinya. Seorang wanita baru dapat dikatakan hamil jika pada pemeriksaan kehamilan didapatkan hasil positif. Kehamilan adalah rentang waktu antara awal terjadinya pembuahan (bertemunya sel telur wanita dengan
sel sperma laki-laki) sampai bayi dalam kandungan ibu lahir. Masa ini secara normal akan berlangsung selama kurang lebih 38-40 minggu (Muhimah, 2010:11-12). Tetap sehat di masa kehamilan merupakan dambaan setiap wanita yang sedang hamil. Selain makan, olahraga salah satu cara untuk memperoleh keadaan sehat tersebut. Sayangnya, masih banyak wanita hamil yang takut berolahraga. Mereka khawatir olahraga bisa menyebabkan gangguan pada kehamilannya. Pada umumnya,
olahraga aman dilakukan saat hamil (Yuliarti, 2010:1). Pedoman gizi 2005 merekomendasikan bahwa wanita hamil yang memiliki kondisi tubuh yang sehat dapat melakukan aktivitas fisik sedang (moderate) setiap hari selama 30 menit atau lebih (Muhimah, 2009:85). Tidak diragukan lagi bahwa olahraga yang dilakukan selama kehamilan akan bermanfaat tidak hanya bagi ibu hamil, tetapi juga bagi janin yang dikandungnya. Jika tidak ada komplikasi yang membatasi untuk melakukan olahraga, sebaiknya melakukan olahraga secara rutin selama masa kehamilan. Karena olahraga memiliki peran penting dalam kehamilan, yaitu dapat meningkatkan angka penurunan berat badan setelah melahirkan, menurunkan rasa sakit dan membuat persalinan menjadi lebih mudah, serta dapat menurunkan keluhan seperti konstipasi, sakit pinggang, rasa lemas, dan varises vena (Muhimah, 2010:93). Kematian saat melahirkan biasanya menjadi penyumbang utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya. WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 ibu meninggal pada saat hamil dan bersalin. Kasus kematian ibu dan bayi di Indonesia menurut Millenium Development Goals (MDGs), yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (KH) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 KH pada tahun 2015. Untuk itu, perlu upaya percepatan yang lebih besar dan kerja keras karena kondisi saat ini, AKI 307 per 100.000 KH dan AKB 34 per 1.000 KH (Depkes RI, 2010).
Di Jawa Timur menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Jawa Timur pada 2009 tercatat 90 kematian ibu hamil per 100.000 kelahiran. Angka tersebut naik menjadi 101 kematian ibu hamil per 100.000 kelahiran pada tahun 2010. di Jawa Timur, Namun angka itu masih di bawah rata-rata nasional sebanyak 120 kematian ibu hamil per 100 ribu kelahiran. Sedangkan di Kabupaten Jombang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2010 tercatat AKI 78,8 per 100.000 KH dan AKB 10,1 per 1.000 KH (Dinkes, Jombang, 2011). Berdasarkan studi pendahuluan dengan cara observasi pada bulan Maret 2011 di Desa Keplak Sari Peterongan - Jombang tercatat jumlah ibu hamil pada tahun 2010 sebanyak 96 orang, Angka Kematian Ibu (AKI) tidak ditemukan, Angka Kematian Balita (AKB) sebanyak 3 bayi. Pada bulan Maret tahun 2011 jumlah ibu hamil sebanyak 42 orang, AKI dan AKB tidak ditemukan Sedangkan yang mengikuti senam hamil hanya 27 ibu hamil. Hal ini disebabkan pengetahuan ibu tentang manfaat senam hamil masih kurang, sehingga minat ibu hamil mengikuti senam hamil tergolong kurang, ini ditunjukkan dengan jumlah yang mengikuti senam hamil tidak seluruhnya. Banyak faktor penyebab tingginya AKI, salah satunya adalah kondisi emosi ibu hamil selama kehamilan hingga kelahiran bayi. Selama kehamilan, ibu mengalami perubahan fisik dan kejiwaan yang terjadi akibat perubahan hormon. Adanya peningkatan hormon adrenalin dan noradrenalin atau epinefrin dan norepinefrin menimbulkan disregulasi biokimia tubuh, sehingga muncul ketegangan
fisik pada diri ibu hamil. Dampak dari proses fisiologis ini dapat timbul pada perilaku sehari-hari. Ibu hamil menjadi mudah marah atau tersinggung, gelisah, tidak mampu memusatkan perhatian, ragu-ragu, bahkan kemungkinan kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan lebih lanjut sehingga membentuk suatu siklus umpan balik yang dapat meningkatkan intensitas emosional secara keseluruhan. Untuk memutuskan siklus kecemasan tersebut, maka senam hamil sebagai salah satu pelayanan prenatal, merupakan suatu alternatif terapi yang dapat diberikan pada ibu hamil (Muhimah, 2010:111-114). Senam hamil merupakan suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamen-ligamen, serta otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan. Melalui latihan yang teratur senam hamil bertujuan di antaranya untuk menjaga kondisi otot-otot dan persendiaan yang berperan dalam proses mekanisme persalinan. Senam hamil akan mempertinggi kesehatan fisik dan psikis, kepercayaan diri, serta sebagai penolong dalam menghadapi persalinan dan membimbing wanita menuju persalinan normal (Yuliarti, 2010:31). Dalam hal ini diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil yang tidak hanya tahu tentang senam hamil saja, tetapi memahami betul manfaat dari senam hamil (Notoatmodjo, 2007:140141), dengan cara memberikan informasi dan pendidikan tentang caracara senam hamil yang benar, serta manfaat dan tujuan dari senam hamil, sehingga ibu berminat untuk mengikuti senam hamil yang ditunjukkan tetap mengikuti kegiatan senam hamil.
Minat sebagai suatu kecenderungan untuk bertingkah laku yang berorientasi kepada objek, kegiatan, atau pengalaman tertentu, dan kecenderungan tersebut antara individu yang satu dengan yang lain tidak sama intensitasnya (Purwanto, 2007). Minat sebagai kesukaan atau ketidaksukaan terhadap sesuatu. Dengan kata lain, minat dapat dilihat atas dasar perbedaan rasa suka terhadap sesuatu hal, pekerjaan, tugas atau suatu kegiatan. Murphy berpendapat, sebagaimana yang dikutip oleh Handoyo, bahwa minat merupakan kondisi rangsang yang terarah sehubungan dengan tujuan yang bermanfaat. Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, minat yang berbentuk perhatian yang intensif merupakan suatu reaksi organisme, baik yang tampak nyata maupun yang imajiner, yang disebabkan karena rasa suka terhadap suatu objek tertentu. Minat ini mempunyai kecenderungan mempengaruhi perilaku individu dalam aktivitas tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat dalam diri individu sangat penting artinya bagi kesuksesan yang akan dicapai. Individu yang mempunyai minat terhadap suatu objek atau aktivitas berarti ia telah menetapkan tujuan yang berguna bagi dirinya sehingga ia akan cenderung untuk menyukainya. Dari sana kemudian, segala tingkah laku menjadi terarah dengan baik dan tujuan pun akan tercapai (Sobur, 2005). Kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim, dan
selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan besarnya janin seusia kehamilan, pada setiap dilakukan pemeriksaan kehamilan (Muhimah, 2010:13). Proses nidasi atau implantasi dengan masuknya inti spermatozoa ke dalam sitoplasma “vitellus” membangkitkan kembali pembelahan dalam inti ovum yang dalam keadaan “metaphase”. Proses pemecahan dan pematangan mengikuti bentuk anafase dan telofase, sehingga pronukleusnya menjadi “haploid”. Pronukleus spermatozoa dalam keadaan haploid saling mendekati dengan inti ovum yang kini haploid dan bertemu dalam pasangan pembawa tanda dari pihak pria maupun wanita. Setelah pertemuan kedua inti ovum dan inti spermatozoa terbentuk zigot, hasil konsepsi terus berjalan menuju uterus. Selama pembelahan sel di bagian dalam terjadi pembentukan sel di bagian luar morula yang kemungkinan berasal dari korona radiata yang menjadi sel trofoblas. Sel trofoblas dalam pertumbuhan mampu mengeluarkan HCG. Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang mengandung cairan yang disebut blastula. Perkembangan dan pertumbuhan berjalan, blastula dengan villi korealisnya yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi. Pemeriksaan kehamilan sedikitnya dilakukan 4 kali, meliputi pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal, adanya risiko tinggi khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS/ HIV, dan pelayanan imunisasi. Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot
dinding perut, ligamen-ligamen, serta otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan (Yuliarti, 2010:31). Tujuan dari seluruh gerakangerakan dari latihan senam hamil yang dilakukan adalah : Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan. Melalui senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan, memperkuat dan mempertahankan elastisitas otototot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen, dan jaringan yang berperan dalam mekanisme persalinan, melenturkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses persalinan. Selain itu juga membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin, dan mengurangi sesak nafas, menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada ketenagaan, mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan, penguatan otot-otot tungkai yang akan menopang berat tubuh ibu yang makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara segmental pada ibu hamil, memperpanjang nafas, karena seiring bertambah besarnya janin, maka dia akan mendesak isi perut ke arah dada. Hal ini akan membuat rongga dada lebih sempit dan nafas ibu tidak bisa optimal. Dengan senam hamil, ibu akan diajak berlatih agar nafasnya lebih panjang dan tetap rileks, Latihan pernafasan khusus yang
disebut penting quick breathing terutama dilakukan setiap saat perut terasa kencang, latihan mengejan. Latihan ini khusus untuk menghadapi persalinan, agar mengejan secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan di jalan lahir. (Yuliarti, 2010:125-127). Manfaat senam hamil adalah: memperkuat elastisitas otot, membentuk sikap tubuh, memperoleh rileksasi yang sempurna, menjaga kesehatan dan meningkatkan fungsi kardiorespirasi. Manfaat lainnya dari latihan senam hamil antara lain : meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot, merangsang paru-paru dan jantung, juga kegiatan otot dan sendi yang secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama kemampuan untuk memproses dan menggunakan oksigen, meningkatkan peredaran darah, meningkatkan kebugaran dan kekuatan otot, meredakan sakit punggung dan sembelit, memperlancar persalinan, membakar kalori (membuat ibu dapat lebih banyak makan-makanan sehat), mengurangi keletihan, menjanjikan bentuk tubuh yang baik setelah melahirkan, menurunkan kecemasan saat persalinan, mempersingkat waktu persalinan, mengurangi kejadian BBLR, mengurangi kejadian persalinan premature, meningkatkan kesehatan ibu, mengurangi kejadian diabetes gestasional. (Yuliarti, 2010:130). METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik korelasional. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Semua ibu hamil di Desa Keplak Sari Peterongan-Jombang sebanyak 42 orang Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non probability : purposive sampling adalah pemilihan sampel yang menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah klien yang diperlukan terpenuhi PEMBAHASAN 1. Gambaran Obyek penelitian Desa Keplak Sari terletak di Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang dengan luas Desa 1.761.547 Ha. Desa Keplak Sari tergolong darat rendah dengan tinggi tanah dari permukaan laut 33 m, banyak curah hujan 35 mm/tahun dan suhu udara rata-rata 32OC. Desa Keplak Sari dibatasi beberapa batasan. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan diketahui mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 38 orang (100%). Sementara itu, karakteristik responden berdasarkan informasi tentang senam hamil dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden mendapat informasi dari bidan sebanyak 32 orang (84,2%). Berdasarkan hasil penelitian dapat uraikan bahwa hubungan antara pengetahuan ibu tentang senam hamil dan minat ibu mengikuti senam hamil adalah signifikan karena berdasarkan tabulasi silang diketahui bahwa hampir setengah responden pengetahuan kriteria baik dengan minat mengikuti senam hamil kriteria tinggi sebanyak 15 orang (39,5%). Sedangkan hampir setengah pengetahuan kriteria cukup dengan minat mengikuti senam hamil kriteria
sedang sebanyak 13 orang (34,2%), dan sebagian kecil pengetahuan kriteria PEMBAHASAN 1. Pengetahuan Ibu Tentang Senam Hamil di Desa Keplak Sari Peterongan- Jombang Data hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan pengetahuan adalah hampir setengah responden berpengetahuan baik sebanyak 47,4%. Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbedabeda. Secara garis besar pengetahuan dibagi dalam enam tingkat, yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Dari enam bagian tingkatan pengetahuan yang paling berperan yaitu evaluasi. Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek atau materi. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 2007). Hal ini dimungkinkan oleh faktor lain yaitu umur pada tabel 5.1, sebagian besar responden berusia 2035 tahun sebanyak 73,7%. Menurut Notoatmodjo (2007) usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun, semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan
kurang dengan minat mengikuti senam hamil sebanyak 5 orang (13,2%). seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Pengalaman yang baik seseorang berpengaruh pada pengetahuan yang dimiliki, usia 20-35 tahun pada umumnya memiliki pengetahuan baik, hal ini dibuktikan dari hasil penelitian pengetahuan ibu tentang senam hamil tergolong baik, hal ini karena adanya faktor lain yaitu pengalaman yang dimiliki tentang senam hamil cukup baik karena kebanyakan sebelumnya ibu hamil sebagian sudah mengerti manfaat senam hamil bagi ibu hamil. Ditinjau dari pendidikan pada tabel 5.2, sebagian besar responden berpendidikan menengah sebanyak 76,3%. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu (Notoatmodjo, 2007). Pendidikan salah satu aspek yang berperan dalam meningkatkan kecerdasan dan pola berpikir. Pendidikan menengah merupakan pendidikan yang diberikan dengan kemampuan pola berpikir lebih baik dan lebih mudah menangkap atau menerima informasi bila dibandingkan dengan pendidikan dasar, selain itu pendidikan seseorang juga berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam memahami dan menelaah suatu informasi. Oleh karena itu, pendidikan sangat mempengaruhi pengetahuan seseorang dimana semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula pengetahuan dan pola pikirnya. Pendidikan seseorang juga berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam memahami dan menelaah suatu informasi. Dilihat dari pekerjaan pada tabel 5.3, mayoritas ibu bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Pekerjaan merupakan salah satu kegiatan yang berinteraksi dengan dunia luar, dengan adanya interaksi dengan dunia luar maka akan menambah informasi dan akan menambah pengetahuan seseorang Notoatmodjo (2007). Sebagai ibu rumah tangga, lingkungan bergaul responden hanya terbatas pada masyarakat di sekitar rumah sehingga pola pikir yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Misalnya dalam keikutsertaan dalam kegiatan senam hamil, kebanyakan dipengaruhi oleh masyarakat sekitar. Jika tetangganya banyak yang tidak ikut atau lebih memilih di rumah, maka ibu itupun tidak akan ikut dalam kegiatan senam hamil. Menurut pengamatan peneliti, banyak ibu hamil yang menyatakan bahwa ibu hamil akan mengikuti kegiatan senam hamil jika ada teman atau tetangga yang juga ikut dalam kegiatan senam hamil. Dilihat dari informasi pada tabel 5.4, sebagian besar responden mendapat informasi dari bidan sebanyak 84,2%. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan (Notoatmodjo, 2007). Informasi merupakan faktor yang berperan pada pengetahuan, karena jika informasi yang diberikan lebih lengkap akan berpengaruh pada pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu informasi dari media atau penyuluhan-penyuluhan dari tenaga kesehatan yang baik atau lebih lengkap akan berdampak pada pemahaman yang baik tentang manfaat senam hamil.
2. Minat Ibu Mengikuti Senam Hamil di Desa Keplak Sari Peterongan-Jombang Data hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan minat senam hamil menjelaskan bahwa hampir setengah responden berminat tinggi sebanyak 44,7%. Minat sebagai suatu kecenderungan untuk bertingkah laku yang berorientasi kepada objek, kegiatan, atau pengalaman tertentu, dan kecenderungan tersebut antara individu yang satu dengan yang lain tidak sama intensitasnya (Purwanto, 2007). Minat merupakan kesadaran ibu hamil untuk mengikuti senam hamil, tanpa adanya kesadaran yang terbentuk dalam diri ibu hamil maka tidak akan membentuk minat rendah pada kegiatan senam hamil. Adapun ibu hamil yang memiliki minat tinggi disebabkan oleh kesadaran ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil, sehingga terjadi pemahaman yang membentuk motivasi, motivasi ini menjadikan dorongan ibu hamil untuk memahami tentang perlunya ibu keikutsertaan senam hamil. 3. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Senam Hamil dengan Minat Ibu Mengikuti Senam Hamil di Desa Keplak Sari Peterongan - Jombang Dari tabel 9 diketahui bahwa hampir setengah responden pengetahuan kriteria baik dengan minat mengikuti senam hamil kriteria tinggi sebanyak 39,5%, sedangkan hampir setengah pengetahuan kriteria cukup dengan minat mengikuti senam hamil kriteria sedang sebanyak 34,2%, dan sebagian kecil pengetahuan kriteria kurang dengan minat mengikuti senam hamil sebanyak 13,2%.
Hal itu sesuai dengan teori pengetahuan yaitu hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan memegang peranan penting dalam menentukan suatu sikap dan tindakan. Dari pengetahuan yang ibu miliki ibu akan berfikir dan berniat (kecenderungan bertindak) untuk mengikuti senam hamil, pengetahuan ibu yang baik tentang senam hamil merupakan suatu faktor pendukung dalam minat mengikuti senam hamil, hal ini dikarenakan kebanyakan ibu hamil memperhatikan dengan seksama apa yang diharapkan oleh tenaga kesehatan bahwa senam hamil sangatlah manfaat bagi ibu hamil. Dengan mengacu pada hasil analisa data diperoleh hasil nilai korelasi antara variabel pengetahuan ibu tentang senam hamil dengan minat ibu mengikuti senam hamil, maka peneliti menggunakan uji statistik korelasi Spearman rank’s. Dari hasil uji statistik spearman rho angka korelasi 0,822 terletak antara 0,8000,100 dalam kategori sangat kuat (Sugiyono, 2009) dengan nilai probabilitas (-value) sebesar 0,000 jauh lebih kecil dibandingkan dengan nilai standart signifikan () sebesar 0,05 maka hipotesa diterima (H0 ditolak) yang berarti ada hubungan pengetahuan ibu tentang senam hamil dengan minat ibu mengikuti senam hamil di Desa Keplak Sari PeteronganJombang yang signifikan dengan tingkat hubungan sangat kuat. PENUTUP Berdasarkan tujuan penelitian dan pembahasan Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Senam Hamil dengan Minat Ibu Mengikuti Senam Hamil di Desa Keplak Sari Peterongan-Jombang yang akan dilakukan pembahasan, sebagai berikut
: (1) Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang senam hamil di Desa Keplak Sari Peterongan – Jombang, hampir setengah responden berpengetahuan kriteria baik sebanyak 18 orang (47,4%). (2) Mengidentifikasi minat ibu mengikuti senam hamil di Desa Keplak Sari Peterongan – Jombang, hampir setengah responden berminat tinggi sebanyak 17 orang (44,7%). (3) Ada hubungan pengetahuan ibu tentang senam hamil dengan minat ibu mengikuti senam hamil di Desa Keplak Sari Peterongan – Jombang, karena nilai korelasi 0,822 dengan nilai probabilitas (-value) sebesar 0,000 jauh lebih kecil dibandingkan dengan nilai standart signifikan () sebesar 0,05 maka H0 ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut rekomendasikan yang disarankan adalah: (1) Bagi Institusi Pendidikan,Sebagai bahan masukkan untuk meningkatkan pengetahuan dan sebagai referensi yang akurat mengenai hubungan pengetahuan ibu hamil dengan minat ibu hamil mengikuti senam hamil. (2) Bagi Tempat Penelitian ,Sebagai bahan masuk berupa wawasan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil sangat erat hubungan minat ibu hamil untuk mengikuti senam hamil, sehingga petugas kesehatan atau bidan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dengan cara pemberian informasi melalui konseling yang diadakan oleh tenaga kesehatan (bidan). (3) Bagi Responden,Hendaknya responden ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan kelas ibu hamil untuk menambah pengetahuannya tentang kehamilan, persalinan dan perawatan
bayi baru lahir. (4) Bagi Peneliti Selanjutnya,Hendaknya peneliti selanjutnya meneliti lebih lanjut dengan menambah variabel yang berkaitan dengan kegiatan kelas ibu hamil. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Rineka Cipta. Depkes RI. 2010. Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Kematian Bayi Perlu Kerja Keras. Available online : http://
[email protected] d
[email protected]. Dinkes Jombang, 2015. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. Kompas Gramedia. 2009. Tinggi, Angka Kematian Ibu Di Jawa Timur. Available online: http://© sehatnews.com, 25-032011.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC. Muhimah, Nanik. 2010. Panduan Lengkap Senam Hamil Khusus Ibu Hamil. Yogyakarta : Power Books. Notoatmodjo, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Purwanto, 2007, Perilaku Manusia, Yogyakarta: Liberty. Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Sobur, 2005. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia. Yuliarti, Nurheti. Panduan Lengkap Olahraga Bagi Wanita Hamil dan Menyusui. Yogyakarta : Andi.