HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA Sylfia Pernanda INTISARI Latar Belakang : Faktor yang dapat mendukung kesuksesan pemberian ASI eksklusif pada bayi adalah tingkat pengetahuan baik yang dimiliki oleh seorang ibu. Ibu yang memahami akan pentingnya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama akan terus termotivasi untuk memberikan ASI pada bayi. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu Metode Penelitian : Penelitian analitik, dengan desain waktu cross-sectional, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang memiliki bayi umur 7 bulan -1 tahun yang memeriksakan imunisasi campak di Puskesmas Depok 1 Sleman Yogyakarta pada tanggal 17-28 juni 2014 adalah sebanyak 36 orang. Hasil : Karakteristik responden berdasarkan umur sebagian besar berusia 20-35 tahun, pendidikan menengah (SMA), bekerja sebagai ibu rumah tangga dan paritas multipara. Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di Puskesmas Depok I Sleman Yogyakarta mayoritas dalam kategori pengetahuan cukup. Perilaku Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Depok I Sleman Yogyakarta termasuk dalam kategori cukup. Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan perilaku ibu dalam memberikan ASI di Puskesmas Depok I Sleman Yogyakarta. Key words : ASI Eksklusif, Pengetahuan Ibu dapat dipenuhi dengan memberikan Air
A. PENDAHULUAN Air susu ibu (ASI) adalah
susu Ibu (ASI) saja atau yang dikenal
makanan terbaik untuk bayi yang baru
sebagai
lahir
diberikan makanan tambahan apapun,
dan
merupakan
satu-satunya
“ASI
makanan sehat yang diperlukan bayi pada
kecuali
bulan-bulan
diproduksi
pertama
kehidupannya.
eksklusif”.Bayi
makanan
yang
oleh
ibu
tidak
langsung
karena
bayi
Namun demikian bahwa tidak semua ibu
memperoleh nutrisi terbaiknya melalui
memberikan
ASI.2
ASI
eksklusif
kepada
bayinya.1
Cakupan
ASI
eksklusif
di
ASI eksklusif merupakan ASI yang
Indonesia masih tergolong rendah bila
diberikan kepada anak selama enam bulan
dibandingkan dengan India 46% dan
pertama
makanan
sedikit lebih baik bila dibandingkan
tambahan.Air susu Ibu (ASI) adalah
dengan Filipina 35%, vietnam27% dan
makanan terbaik dan paling sempurna
Myanmar 24%. Asosiasi Ibu Menyusui
untuk bayi. Kandungan gizinya yang
Indonesia (AIMI) sebagai organisasi yang
tinggi dan adanya zat kebal di dalamnya
terdiri dari ibu menyusui dan memiliki
membuat ASI tidak tergantikan oleh susu
misi untuk meningkatkan angka ibu
formula yang paling hebat dan mahal
menyusui dan bayi yang mendapatkan
sekalipun. Kebutuhan gizi bayi 0 – 6 bulan
ASI
tanpa
diberikan
di
Indonesia,
menyambut
baik
diterbitkanyasuratedaran Gubernur Daerah
Istimewa
Yogyakarta
10/SE/X/2013
untuk
NOMOR melaksanakan
ketentuan dalam Pasal 30 Peraturan
tahu
dan
ini
terjadi
setelah
orang
melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.6
Pemerintah No 33 Tahun 2012 tentang
Hasil studi pendahuluan yang
Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif dan
dilakukan di Puskesmas Depok I pada
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
tanggal
Indonesia Nomor 15 Tahun 2013 tentang
bahwa selama bulan Desember 2013
cara penyediaan fasilitas khusus menyusui
terdapat
dan atau memerah air susu ibu.
3
juga
sangat
pemerintah
dalam
mengawasi
penerapan
33/2012,
sebagai
mendukung
melaksanakan dari
Desember2013
36
ibu
diketahui
menyusui.
Hasil
wawancara yang dilakukan kepada 7
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)
23
PP
upaya
orang ibu diketahui bahwa 5 orang (71.42%) ibu mengatakan memberikan
dan
ASI saja
No.
selanjutnya
untuk
tambahan
selama
3 bulan
memberikan dengan
alasan
pertama, makanan
ibu
ingin
meningkatkan pemberian ASI eksklusif
anaknya tetap sehat dan pertumbuhannya
yang merupakan awal dari penciptaan
optimal, sedangkan 2 orang (28.58%) ibu
generasi berkualitas untuk membangun
mengatakan memberikan ASI selama 6
Indonesia di masa mendatang 4
bulan pada bayi tanpa pemberian makanan
Pemerintah dan gerakan Nasional
tambahan. Berdasarkan hasil wawancara
peningkatan penggunaan Air Susu Ibu
diketahui juga bahwa 4 dari 7 orang ibu
(ASI)
upaya
tidak mengetahui tentang ASI ekslusif dan
pemerintah untuk meningkatkan derajat
3 dari 7 ibu mengetahui tentang ASI
kesehatan ibu dan anak. Upaya yang
eksklusif.
merupakan
penting
ini,
salah
satu
keberhasilannya
perlu
didukung dan dilaksanakan oleh seluruh
B. METODOLOGI PENELITIAN
anggota masyarakat. Hal ini juga tidak
1. Jenis dan Rancangan Penelitian
lepas dari peran ibu sebagai pelopor
Jenis penelitian ini adalah
daya
penelitian analitik.Penelitian analitik
tentang
merupakan penelitian yang bertujuan
pentingnya pemberian ASI Eksklusif pada
mencari hubungan antar variabel
anak selama 0-6 bulan pertama kehidupan.
yang
peningkatan Indonesia,
kualitas sangat
sumber
menyadari
diteliti.
Penelitian
ini
Faktor yang dapat mendukung
menggunakan desain cross sectional.
kesuksesan pemberian ASI eksklusif pada
Desain penelitian cross sectional
bayi adalah tingkat pengetahuan baik yang
adalah desain penelitian analitik yang
dimiliki oleh seorang ibu. Ibu yang
bertujuan
memahami akan pentingnya pemberian
hubungan
ASI eksklusif selama 6 bulan pertama
variabel independen dan variabel
akan terus termotivasi untuk memberikan
dependen diidentifikasi pada satu
ASI pada bayi. Pengetahuan adalah hasil
satuan waktu.7
untuk antar
mengetahui
variabel
dimana
Indikator yang digunakan dalam
2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Puskesmas
DepokI,
Depok,
kecamatan
Kabupaten
Yogyakarta.
di
Sleman,
Penelitian
ini
dilaksanakan pada tanggal 17 sampai 28 Juni 2014.
variabel bebas (tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif ) adalah8 : 1. Tinggi (apabila skor perolehan 76100%) 2. Sedang (apabila skor perolehan 5675%)
3. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi
3. Rendah (apabila skor perolehan < 55%) Berdasarkan
Populasi dalam penelitian ini
indikator
yang
telah
ditetapkan skala yang dipakai pada
adalah seluruh ibu menyusui yang
variabel bebas adalah skala Ordinal.
memiliki bayi umur 7 bulan -1 tahun
b. Perilaku ibu dalam memberikan ASI
yang
eksklusif
memeriksakan
imunisasi
campak di Puskesmas Depok 1
Segala sesuatu yang dilakukan oleh
Sleman Yogyakarta pada tanggal 17-
ibu pada saat memberikan ASI pada bayi.
28
Indikator yang digunakan dalam variabel
juni 2014 adalah sebanyak 36
orang.
terikat (perilaku ibu dalam memberikan ASI eksklusif) 9
b. Sampel Sampel
dalam
penelitian
ini
1. Baik (apabila skor perolehan >75%)
adalah seluruh ibu yang memiliki
2. Cukup (apabila skor perolehan 34-74%)
bayi usia 7 bulan sampai 1 tahun.
3. Kurang (apabila skor perolehan < 34%)
Teknik pengambilan sampel dalam
Skala yang digunakan dalam variabel
penelitian ini menggunakan total
terikat adalah skala Ordinal .
sampling. Total sampling merupakan pengambilan sampel dimana seluruh
5. Instrumen Penelitian Alat
yang
digunakan
untuk
populasi dijadikan sebagai sampel,
mengumpulkan data dalam penelitian ini
sehingga
dalam
terdiri dari dua kuesioner yang dibuat
penelitian ini adalah sebanyak 36
sendiri oleh peneliti yaitu kuesioner
orang.
tingkat pengetahuan ibu tentang ASI
jumlah
sampel
eksklusif dan kuesioner perilaku
4. Definisi Operasional. a.
Tingkat
pengetahuan
ibu
dalam
ibu
memberikan ASI eksklusif yang
tentang ASI eksklusif
masing-masing terdiri dari 20 pernyataan
Segala sesuatu yang diketahui dan
tentang tingkat pengetahuan ibu tentang
dipahami oleh ibu yang memiliki
ASI eksklusif dengan alternatif jawaban
bayi umur 7 bulan sampai 1 tahun
“benar dan salah”. dan 20 pernyataan
tentang ASI eksklusif yang meliputi
kuesioner perilaku ibu dalam memberikan
pengertian dan manfaat ASI.
ASI eksklusif dengan alternatif jawaban “ya dan tidak”. Masing-masing dari kuesioner tersebut terdiri dari pernyataan
favorable dan unfavorable.
Pernyataan
favorable apabila jawaban benar
r tabel product moment 0.444 sehingga
maka
seluruh item soal dinyatakan valid. Hasil
diberi skor 1 dan apabila jawaban salah
uji reliabilitas kuesioner pengetahuan dan
diberi
perilaku
skor
0.
Untuk
pernyataan
pemberian
ASI
eksklusif
unfavorable apabila jawaban benar maka
diketahui r hitung variabel pengetahuan
diberi skor 0 dan apabila jawaban salah
ibu tentang ASI eksklusif sebesar 0.931
maka diberi skor 1. Kemudian hasil
dan r hitung variabel perilaku pemberian
perolehan responden dijumlahkan lalu
ASI eksklusif sebesar 0.0935 dimana nilai
dibagi total item soal dikali 100.
8
tersebut lebih besar dari r tabel alpha cronbach = 0.7 sehingga semua dengan
6. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas bertujuan untuk
mengetahui
tidaknya
20 responden yang digunakan peneliti dan
instrument penelitian yang digunakan
hasil uji validitas yang didapat selanjutnya
apakah telah memenuhi syarat sebagai alat
peneliti
pengukuran data.10
pembimbing 1 dan pembimbing 2. Hasil
reliabilitas
pada
baik
nilai R hitung lebih besar dari R tabel dari
Uji validitas dan
pada
konsul yang dilakukan peneliti kepada
dilaksanakan pada tanggal 2-5 juni 2014
pembimbing 1 dan 2 yaitu 40 pertanyaan
di
itu digunakan semua sebagai instrumen
Depok
II
ini
konsultasi
telah
Puskesmas
penelitian
melakukan
Sleman
Yogyakarta. terhadap 2 kuesioner yaitu
dalam melakukan penelitian ini.
kuesioner tingkat pengetahuan ibu tentang
7.
Pengolahan dan Analisis Data
ASI eksklusif dan kuesioner perilaku ibu
Analisa data dalam penelitian ini
dalam memberikan ASI eksklusif yang
yaitu analisis univariat yang bertujuan
masing-masing terdiri dari 20 pernyataan
untuk melihat distribusi frekuensi dan
tentang pengetahuan
presentase tiap variabel yang diteliti. Dan
ibu tentang ASI
ekslusif dan 20 pernyataan perilaku
tentang
analisis bivariat dalam penelitian ini
ibu dalam memberikan ASI
bertujuan untuk mengetahui hubungan
eksklusif dengan 20 orang
responden
tingkat pengetahuan
ibu tentang ASI
yang dianggap mewakili sampel dalam
eksklusif dengan perilaku ibu dalam
penelitian ini. Setelah melakukan
uji
memberikan ASI eksklusif, kedua variabel
validitas dan reabilitas selanjutnya data
tersebut dianalisis dengan menggunakan
diolah
spearman rank (Rho).
dan mendapatkan hasil yaitu
hasilnya valid semua. Hasil uji validitas variabel tingkat pengetahuan dan perilaku pemberian ASI eksklusif diketahui bahwa seluruh item soal memiliki nilai r hitung >
C. HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
DAN
Tabel 3. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Depok I Sleman Yogyakarta Pemberian ASI Ekslusif Pengetahuan Kurang Cukup Baik n % N % n % Rendah 0 0.0 9 90.0 1 10.0 Sedang 0 0.0 7 41.2 10 58.8 Tinggi 0 0.0 4 44.4 5 55.6 Jumlah 0 0.0 20 55.6 16 44.4 Sumber: Data primer yang diolah Juni 2014 Tabel 3 menunjukkan bahwa ibu dengan pengetahuan rendah tentang ASI eksklusif sebagian besar dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada kategori cukup
sebanyak
9
orang
(90.0%).Selanjutnya dari 17 ibu dengan pengetahuan
sedang
sebagian
besar
memiliki perilaku baik sebanyak 10 orang
Total
n % 10 100 17 100 0.039 0,346 9 0.0 36 100 dengan perilaku ibu dalam memberikan ASI ekslklusif di wilayah Puskesmas Depok 1 Sleman Yogyakarta. Análisis data dilakukan dengan menggunakan analisis spearman rank. Pembahasan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Pengetahuan
tinggi
sebagian
besar
memiliki perilaku baik sebanyak 5 orang
Tentang
ASI
Hasil distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif termasuk
dalam
kategori
tingkat
pengetahuan cukup (47.2%). Tingkat
(55.6%). Hasil uji statistik menggunakan uji
Ibu
Eksklusif
(58.8%).Selanjutnya dari 9 ibu dengan pengetahuan
p-value
rho
korelasi
spearman
rank
dengan
koefisien korelasi (rho =0,346) dengan nilai p-value sebesar 0.039 dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai =0.05 yang
pengetahuan
dengan perilaku ibu dalam memberikan ASI di Puskesmas Depok I Sleman
tentang
ASI
eksklusif dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu
pendidikan,
pekerjaan,
umur, minat, pengalaman, kebudayaan dan lingkungan sekitar dan informasi.11 Hasil
berarti bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
cukup
distribusi
frekuensi
karakteristik responden diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 20-35 tahun. Bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik
Yogyakarta.
dan psikologi (mental). Perubahan ini terjadi karena pematangan fungsi organ.
D. PEMBAHASAN
Pada aspek psikologi atau mental, taraf
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan
tingkat
pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
berfikir
seseorang
matang
dan
menjadi
dewasa.
semakin
Berdasarkan
pendidikan diketahui bahwa sebagian besar
responden
dengan
pendidikan
menengah (SMA). Pendidikan berarti bimbingan yang diberiakan seseorang
2. Perilaku Ibu Dalam Memberikan ASI Eksklusif
kepada orang lain agar dapat memahami
Hasil distribusi frekuensi perilaku
sesuatu hal. Semakin tinggi pendidikan
pemberian dalam tabel 2 yang disajikan
seseorang, semakin mudah pula menerima
ternyata sebanyak (55,6%)ibu memilki
informasi dan pada akhirnya pengetahuan
periaku cukup dalam pemberian ASI
yang dimilikinya semakin banyak.12
eksklusif, dan hasil distribusi frekuensi
Berdasarkan pekerjaan diketahui
menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
bahwa sebagian besar ibu bekerja sebagai
berusia 20-35 tahun sebanyak 33 orang
ibu rumah tangga.Jenis pekerjaan ibu
(91.7%)
berhubungan dengan kegiatan sehari-hari
Perilaku
ibu dalam pemberian
yang dilakukan ibu.Ibu rumah tangga
ASI eksklusf yaitu perilaku ibu yang
memiliki waktu yang lebih banyak untuk
sesuai
memberikan ASI eksklusif kepada anak.
kesehatan. Hal ini terdapat dalam teori
Selanjutnya diketahui bahwa sebagian
perilaku
besar
menyatakan bahwa perilaku seseorang
ibu
memiliki
pengalaman
melahirkan sebelumnya. Pengalaman ini akan
menambah
tepat
dengan
yang
anjuran
dikemukakan,
dipengaruhi oleh pengetahuan8
dan
Hasil distribusi frekuensi perilaku
pentingnya
pemberian dalam tabel 2 yang disajikan
pemberian ASI eksklusif pada anak
ternyata sebanyak (55,6%)ibu memilki
terhadap perkembangan anak.
periaku cukup dalam pemberian ASI
pemahaman
ibu
kemampuan
dan
tentang
Pengetahuan adalah hasil tahu
eksklusif, dan hasil distribusi frekuensi
dan ini terjadi setelah orang melakukan
menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
pengindraan
berusia 20-35 tahun sebanyak 33 orang
tertentu. panca
terhadap
Pengindraan indra
suatu
obyek
terjadi
melalui
manusia
yakni
(91.7%).
Perilaku
pemberian
ASI
indra
eksklusif dipengaruhi oleh kecerdasan,
penglihatan, penciuman, rasa dan raba.
tingkat emosional, jenis kelamin, faktor
Sebagian
besar
lingkungan,
diperoleh
melalui
pengetahuan mata
dan
manusia telinga.
Pengetahuan seseorang dibagi dalam enam tingkatan yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi
8
dan
tinggi
serta
politik8. Pengetahuan
yang
pengalaman yang dimiliki individu akan
perilaku kesehatan yang lebih baik. Individu cenderung berperilaku sesuai
dapat
dengan tingkat pengetahuannya. Perilaku
mengaplikasikan pengetahuan tersebut
yang baik dari seorang ibu tentang ASI
dengan memberikan ASI eksklusif pada
eksklusif dapat diperoleh dari berbagai
anak.
informasi
maka
tentang
dan
ASI
eksklusif
memahami
ekonomi
mendorong seseorang untuk memiliki
Harapannya adalah ketika ibu tahu
budaya,
ibu
yang
diperoleh
dari
penyuluhan kesehatan, media masa,
pengalaman orang tua sendiri atau bisa
Pemberian
ASI
eksklusif
juga dari orang lain yang berada
memberikan manfaat bagi bayi, bagi ibu,
dilingkungan sekitarnya.
bagi keluarga dan bagi negara. Manfaat
ASI eklusif adalah pemberian air
pemberian ASI pada bayi yaitu kalori
susu ibu selama 6 bulan tanpa pemberian
dari ASI memenuhi kebutuhan bayi
makanan atau minuman lain. Pemberian
sampai usia enam bulan, perkembangan
makanan tambahan akan meningkatkan
psikomotorik lebih cepat, menunjang
risiko
perkembangan
terkena
penyakit.
Pemberian
kognitif,
menunjang
cairan dan makanan dapat menjadi
perkembangan penglihatan, dasar untuk
sarana masuknya bakteri patogen. ASI
perkembangan emosi yang hangat, dasar
menjamin bayi dapat memperoleh suplai
untuk perkembangan kepribadian yang
air bersih yang siap tersedia setiap saat.
percaya diri. Banyak manfaat dari
Semakin lama bayi mendapatkan ASI
pemberian
saja maka semakin menguntungkan bayi.
diharpakan
Bayi akan terhindar dari pengaruh
memberikan ASI eksklusif minimal pada
pemberian makanan di luar ASI, apalagi
enam bulan pertama tanpa pemberian
jika selepas pemberian ASI eksklusif
makanan tambahan. 13
selama 6 bulan, status gizi anak menurun drastis
2
Pemberian
ASI
eksklusif
merupakan standar emas pemberian makanan bagi balita. Standar lainnya adalah inisiasi menyusui dini (IMD), pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) setelah 6 bulan, dan ASI yang dilanjutkan hingga 2 tahun. Jika semua ini dilakukan maka anak tidak hanya sehat dan pandai, namun juga memiliki kemampuan
spiritual
(SQ)
dan
emosional (EQ) jauh lebih tinggi 2 Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing-masing.9
ASI
pada
bahwa
anak
maka
orang
tua
3. Hubungan Tingkat Pengetahuan ibu Tentang ASI Eksklusif Dengan Perilaku Ibu Dalam Memberikan ASI Eksklusif Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan perilaku ibu dalam memberikan ASI di Puskesmas Depok I Sleman Yogyakarta dengan nilai p-value 0.039 Pemberian
ASI
pada
anak
memberikan manfaat yang luar biasa antara lain dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik, mengandung Antibodi, ASI mengandung komposisi yang tepat, mengurangi kejadian karies dentis, memberikan rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi, ASI meningkatkan
kecerdasan
bagi
bayi,membantu perkembangan rahang dan
merangsang pertumbuhan gigi karena
responden
yang
memiliki
tingkat
gerakan menghisap mulut bayi pada
pengetahuan tinggi cenderung berperilaku
payudara14
baik dalam pemberian ASI eksklusif.6
Pemberian ASI juga memberikan manfaat bagi ibu, bagi keluarga dan bagi
E. KESIMPULAN
Negara. Harapannya adalah ibu memiliki
Berdasarkan hasil analisis data
pengetahuan yang baik tentang manfaat
dan
ASI,
sebelumnya,
cara
pemberian
ASI
sehingga
pembahasan
pada
maka
bab
kesimpulan
pengetahuan tersebut dapat diaplikasikan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
dengan memberikan ASI eksklusif pada
1. Karakteristik
responden
anak. Hasil tabulasi silang antara perilaku
berdasarkan umur sebagian besar
pemberian
dengan
berusia 20-35 tahun, pendidikan
pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
menengah (SMA), bekerja sebagai
diketahui ibu yang memiliki pengetahuan
ibu rumah tangga dan paritas
sedang memiliki perilaku baik dalam
multipara.
memberikan menunjukkan tingkat
ASI
ASI
eksklusif
eksklusif.
bahwa
pendidikan
Hal
semakin ibu
tentang
ini
2. Pengetahuan ibu tentang ASI
tinggi
eksklusif di Puskesmas Depok I
ASI
Sleman
Yogyakarta
eksklusif maka perilaku ibu tentang ASI
dalam
kategori
eksklusif akan semakin baik, sebaliknya
cukup
mayoritas pengetahuan
semakin rendah tingkat pengetahuan ibu
3. Perilaku Pemberian ASI eksklusif
tentang ASI eksklusif maka perilaku
di Puskesmas Depok I Sleman
pemberian ASI eksklusif akan semakin
Yogyakarta
kurang baik. Selain itu perilaku ibu dalam
kategori cukup.
termasuk
dalam
pemberian ASI eksklusif dikatakan baik
4. Ada hubungan yang signifikan
seseorang jika ibu memiliki pengetahuan
antara tingkat pengetahuan ibu
yang
eksklusif,
tentang ASI eksklusif dengan
manfaat ASI eksklusif itu sendiri. Hal ini
perilaku ibu dalam memberikan
tidak terlepas dari teori yaitu pengetahuan
ASI
merupakan hasil tahu dari manusia.8
Sleman Yogyakarta.
cukup
tentang
ASI
di
Puskesmas
Depok
I
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
sebelumnya
yang
DAFTAR PUSTAKA
menyimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat nyata antara pengetahuan ibu
1. Teachers,
T.
(2012).Asuhan
tentang ASI dengan sikap ibu tentang
Kebidanan pada Bayi yang Baru
ASI. Hal ini juga didukung oleh teori
Lahir. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
mempengaruhi
2. Yuliarti, N. (2010). Keajaiban ASI –
perilaku seseorang. Hasil dari penelitian
Makanan Terbaik untuk Kesehatan,
pengetahuan
sangat
ini mengacu pada teori tersebut di mana
Kecerdasan, dan Kelincahan si Kecil. Andi Offet. Yogyakarta
Validitas.
3. Dinas Kesehatan Provinsi D.I.Y. (2013).
Surat
10. Azwar, S. (2012).Reliabilitas dan Pelajar.
Yogyakarta.
Gubernur
11. Mubarak.(2011). Promosi Kesehatan
D.I.Y. Yogyakarta: Dinkes Provinsi
Untuk Kebidanan. Salemba Medika.
DIY
Jakarta
4. Saryono
Edaran
Pustaka
dan
Pramitasari,
(2009).Perawatan
R.D.
12. Tirtarahardja, U dan Sulo, S.L.L.
Payudara.Mitra
(2005).Pengantar Pendidikan. Edisi
Cendikia Press. Jogjakarta. 5. Proverawati,
A
dan
Revisi, Rineka Cipta. Jakarta
Rahmawati,
13. Saleha,
S.
(2009).Asuhan
Pada
Masa
E.(2010).Kapita Selekta ASI dan
Kebidanan
Menyusui.
Salemba Medika. Jakarta
Nuha
Medika.
Yogyakarta.
14. Kristiyanasari.(2011).
6. Notoatmodjo, S. (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. 7. Dharma,
K.K.
(2011).Metodologi
Penelitian Keperawatan.Trans Info Media. Jakarta 8. Notoatmodjo,
S.
(2007).Promosi
kesehatan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta. 9. Arikunto, S. (2006).Proses Penelitian suatu
Pendekatan
Praktik.
Edisi
Keenam. PT. Rineka Cipta. Jakarta
Nifas.
Asi,
Menyusui & Sadari. Nuha Medika. Yogyakarta.