HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU (Studi di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis Tahun 2013) Firmansyah, Eka Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jalan Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tasikmalaya 46115 telp. (0265) 323537 Email :
[email protected] ABSTRAK Kecamatan Kalipucang salah satu kecamatan yang memiliki masalah mengenai kunjungan ibu membawa ke posyandu, pada tahun 2012 cakupan D/S masih belum mencapai target yang telah ditetapkan, dari 9 Desa dengan cakupan terendah tersebut, Desa Bagolo merupakan Desa yang memliki angka cakupan yang terendah, walaupun ada kenaikan cakupan dari bulan mei sampai juli 2013, namun kenaikan tersebut belum berarti jika dibandingkan dengan cakupan D/S Desa lain yang ada di Kecamatan Kalipucang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita dengan kunjungan ke posyandu, maka dilakukan penelitian kepada seluruh ibu yang memiliki balita dalam 3 bulan terakhir di Desa Bagolo sebanyak 172 dan yang dijadikan sampel sebanyak 62. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pendekatan Cross Sectional, dimana responden yang diamati satu waktu saja pasa saat pengambilan data dengan menggunakan quesioner. Variabel bebas adalah pengetahuan dan sikap. Sedangkan variabel terikat adalah kunjungan ibu balita ke posyandu. Dalam menguji hubungan antara variabel bebas dan terikat menggunakan uji ChiSquare. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan pengetahuan (p=0,018) dengan kunjungan ke posyandu. Ada hubungan antara sikap ibu dengan kunjungan ke posyandu (p=0,028), Lebih meningkatkan pengetahuannya mengenai posyandu, lebih meningkatkan kunjungan untuk mengikuti kegiatan posyandu secara rutin, khususnya untuk menimbangkan balitanya ke posyandu secara teratur sampai usia anak umur 59 bulan sesuai anjuran dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kata Kunci
: Pengetahuan, Sikap, Kunjungan, Posyandu
Kepustakaan : 10 (2002-2011)
ABSTRACT
Kalipucang district one town has a problem regarding the mother's visit brings to the posyandu, by 2012 the scope of D/S still have yet to achieve the target that has been set, of 9 village with the lowest coverage, Bagolo Village is a village that has the lowest coverage rates, despite the increase in coverage from may until July 2013, but the increase has not meant coverage when compared to D/S other villages in kalipucang distric. The purpose of this research is to know the relation of knowledge and attitude of mother who has a toddler with a visit to the posyandu, then do research to all the mothers who have babies in the last 3 months in the village of Bagolo as much as 172 and made the sample as much as 62. The research method used was survey with Cross Sectional approach, whereby respondents observed one time only when data retrieval with pasa using quesioner. Free variables are knowledge and attitude. While the variable is bound to the toddler's mother visits posyandu. In testing the relationship between free and bound variables using the Chi-Square test. Results of the study found that there is a relationship of knowledge (p = 0,018) with a visit to the posyandu. There is a relationship between maternal attitudes with a visit to the posyandu (p = 0.028), further improve knowledge about posyandu, further enhance the posyandu activities to follow visits regularly, especially to let toddlers to posyandu regularly until the age of children aged 59 months as recommended by Ministry of health of the Republic of Indonesia. Keywords: Knowledge, Attitude, Visits, Posyandu Libraries: 10 (2002-2011)
1. PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Depkes RI, 2008). Dengan adanya tujuan pembangunan kesehatan Indonesia Sehat 2015 yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan dan fasilitas kesehatan yang bermutu secara adil dan merata diseluruh wilayah Republik Indonesia dan dapat mewujudkan bangsa yang mandiri maju dan sejahtera. Sejalan dengan tujuan pembangunan yang berwawasan kesehatan dan kesejahteraan maka pemerintah telah menetapakan pola dasar pembangunan yaitu pembangunan mutu SDM di berbagai sektor serta masih menitik beratkan pada program-program pra-upaya kuratif dan rehabilitatif yang didukung oleh informasi kesehatan secara berkesinambungan sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berperilaku hidup sehat, lingkungan sehat dan memiliki kemampuan untuk menolong dirinya sendiri serta dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang berkualitas di tahun 2015. (Depkes RI 2010). Krisis ekonomi yang terjadi sejak tahun 1997 semakin memperburuk keadaan gizi masyarakat. Selama krisis, ada kecenderungan meningkatnya prevalensi gizi kurang dan gizi buruk terutama pada kelompok Balita. Munculnya kasus-kasus marasmus, kwashiorkor merupakan indikasi adanya penurunan ketahanan pangan tingkat rumah tangga. Dampak dari krisis ekonomi menyebabkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu, padahal partisipasi masyarakat di dalam kegiatan Posyandu sangat besar karena merupakan aspek yang dinilai dalam telaah kemandirian Posyandu. Oleh karena itu perlu penanganan khusus dan mendesak dalam mempersiapkan sumber daya manusia maupun dalam peningkatan cakupan program gizi serta penanganan khususnya.(Depkes RI,1996) Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah suatu bentuk partisipasi masyarakat yang sasaran utamanya adalah balita (bawah lima tahun) (Depkes, 2008). Tujuan Posyandu
adalah menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI) termasuk ibu hamil, melahirkan dan nifas, membudayakan Norma Kecil Keluarga Bahagia Sejahtera (NKKBS), meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan, Keluarga Berencana (KB) dan kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera dan berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga (Depkes,2009). Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis diketahui bahwa pada tahun 2012 jumlah balita di Kabupaten Ciamis adalah sebanyak 112.226 balita namun yang melakukan kunjungan ke Posyandu hanya sebanyak 106.510. Adapun kunjungan yang rendah yaitu di wilayah kerja puskesmas Kalipucang yaitu hanya sebesar 59%. Selanjutnya adalah puskesmas Cikoneng sebesar 75% dan Puskesmas Cihaurbeuti sebanyak 79%. Data tersebut diketahui bahwa kunjungan balita ke posyandu yang terendah yaitu di Puskesmas Kalipucang (Dinkes Ciamis 2012. Berdasarkan studi pendahuluan kepada ibu balita yang datang ke posyandu Desa Bagolo pada tanggal 5 Mei 2013 sebanyak 20 orang. Hasil wawancara dengan 20 orang ibu balita dengan mengajukan pertanyaan tentang Posyandu, yang benar dalam menjawab tentang pengertian, strata dan pelaksanaan Posyandu hanya 10 orang. 2. TUJUAN PENELITIAN Mengetahui dan menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis . 3. LINGKUP METODE Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan cross sectional, ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu saat.
4. POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis sebanyak 172 orang, dan sampelnya sebanyak 62 orang. 5. ANALISIS DATA Teknik analisa data univariat adalah analisa variabel dari penelitian yang menghasilkan distribusi dan presentasi dari variabel (Notoatmodjo, 2003). Analisis data dilakukan dengan analisis persentase untuk mengetahui distribusi frekuensi dan skala ordinal untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap ibu balita tentang posyandu. Analisa bivariat yaitu dilakukan untuk mencari hubungan antara dua variabel, yaitu varabel bebas dan variabel terikat yang diduga mempunyai hubungan atau korelasi. Uji yang digunakan adalah Chi Square ( uji hubungan dua variabel berskala nominal dan ordinal). Uji statistik yang dipergunakan untuk mencari hubungan antara variabel pengetahuan dan sikap dengan variabel terikat yaitu kunjungan ibu balita ke posyandu. Derajat kemaknaan sebesar p= 0,05, artinya apabila diperoleh p ≤ 0,05 maka Ho ditolak artinya ada hubungan antara dua variabel yang diteliti dan bila p > 0,05 Ho diterima artinya tidak ada hubungan antara variabel yang diteliti. Analisis data tersebut menggunakan system computer yaitu SPSS. 6. HASIL PENELITIAN a. Aanalisis Univariat 1) Pengetahuan Pengetahuan dalam penelitian ini mencakup tentang posyandu yang meliputi tujuan, sasaran, fungsi, manfaat, kegiatan utama dan sasaran kegiatan utama posyandu. Data tentang pengetahuan disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Ibu Balita Menurut Pengetahuan di Posyandu Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis Tahun 2013 No 1 2 3
Pengetahuan ibu balita Kurang Cukup Baik Jumlah
Frekuensi n 26 19 17 62
% 41,9 30,6 27,4 100
Data pada tabel 4.2 menunjukan sebagian besar ibu balita memiliki pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 26 orang (41,9%) dan sisanya adalah cukup sebanyak 19 orang (30,6 %) dan baik sebanyak 17 (27,4 %).
2) Sikap Hasil penelitian penulis terhadap sikap ibu balita di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis Tahun 2013 No
Sikap Responden
1 2 3
Kurang Cukup Baik Jumlah
Frekuensi n % 28 45.2 20 32.3 14 22.6 62 100
Data pada tabel 4.4 menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap yang kurang yaitu sebanyak 28 orang (45,2%) dan sisanya adalah cukup sebanyak 20 orang (32,3 %) dan baik sebanyak 14 (22,6 %).
3. Kunjungan Ibu Balita Hasil penelitian penulis terhadap kunjungan responden adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kunjungan Ibu Balita dalam 3 bulan terakhir di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis Tahun 2013 No
Kunjungan
1 2
Tidak berkunjung Berkunjung Jumlah
n 35 27 62
Frekuensi % 56.5 43.5 100
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan bahwa ibu balita yang tidak berkunjung yaitu sebanyak 35 orang (58,5%) dan yang berkunjung sebanyak 27 orang (43,5%). b. Analisis Bivariat 1) Hubungan antara pengetahuan Ibu dengan kunjungan ke posyandu Tabel 4.6 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Ibu Balita dengan Kunjungan ke Posyandu di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis Tahun 2013
Pengetahuan Kurang Cukup Baik
Kunjungan Ibu Tidak Berkunjung berkunjung n % N % 20 76.9 6 23.1 7 36.8 12 63.2 8 47.1 9 52.9
Total n 26 19 17
% 100 100 100
N 62 62 62
p value % 100 100 100
0,018
Interpretasi tabel 4.6 menunjukan bahwa pada ibu balita yang tidak berkunjung ke posyandu dengan pengetahuan kurang sebesar 76,9% ibu balita yang tidak berkunjung ke posyandu dengan pengetahuan cukup 36,8%, dan ibu yang tidak berkunjung ke posyandu dengan pengetahuan baik sebesar 47,1%. Ibu yang berkunjung ke posyandu dengan pengetahuan kurang sebesar 23,1%, ibu balita yang berkunjung dengan pengetahuan yang cukup sebesar 63,2% dan ibu yang berkunjung ke posyandu dengan pengetahuan baik sebesar 52,9%.
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan Nilai p (0,018) lebih kecil dari alpha 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu balita dengan kunjungan ke posyandu. 2) Hubungan antara Sikap Ibu dengan kunjungan ke posyandu Tabel 4.7 Tabulasi Silang Hubungan Sikap Ibu Balita dengan Kunjungan ke Posyandu di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis Tahun 2013
Sikap Kurang Cukup Baik
kunjungan Ibu Tidak Berkunjun berkunjung g n % N % 21 75.0 7 25.0 8 40.0 12 60.0 6 42.9 8 57.1
Total n 28 20 14
% 100 100 100
n 62 62 62
p value % 100 100 100
0,028
Interpretasi tabel 4.7 menunjukan bahwa pada ibu balita yang tidak berkunjung ke posyandu dengan sikap kurang sebesar 75%, ibu balita yang tidak berkunjung ke posyandu dengan sikap cukup sebesar 40% dan ibu yang tidak berkunjung ke posyandu dengan sikap baik sebesar 42,9%. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan Nilai p (0,028) lebih kecil dari alpha 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu balita dengan kunjungan ke posyandu.
3) Ringkasan Uji Statisitk Tabel 4.8 Ringkasan hasil analisis statistik mengunakan chi square untuk alfa 0,05% Variabel Bebas Pengetahuan Sikap
Variabel Terikat Kunjungan ibu balita Kunjungan ibu balita
p value 0,018 0,028
Keterangan Berhubungan Berhubungan
Berdasarkan tabel 4.8 di atas menjelaskan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kunjungan ibu balita ke posyandu di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis.
7. SIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian yang penulis lakukan mengenai hubungan pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita dengan kunjungan ke posyandu di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Simpulan 1) Pengetahuan ibu balita dapat diketahui sebagai besar ibu balita memiliki pengetahuan kurang yaitu sebesar 26 orang (41,9%), ibu balita yang memiliki pengetahuan cukup 19 orang (30,6%), dan yang memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar 17 orang (27,4%). 2) Sikap ibu balita diketahui bahwa yang memiliki sikap kurang yaitu sebesar 28 orang (45,2%), ibu balita mempunyai sikap cukup 20 orang (32,3%), dan yang memiliki sikap baik sebesar 14 orang (22,6%) 3) Hasil analisis hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita dengan kunjungan ke posyandu: a) Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu yang memiliki balita dengan kunjungan ke posyandu. b) Ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu yang memiliki balita dengan kunjungan ke posyandu.
b. Saran 1) Bagi Puskesmas Kalipucang a) Perlu upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai posyandu terutama pengetahuan ibu terhadap pentingnya manfaat posyandu melalui penyuluhan secara berkesinambungan baik dengan cara kelompok maupun individu. b) Perlu upaya pendekatan yang lebih intensif dan komunikatif dari petugas kesehatan maupun kader kepada ibu balita dengan lebih sering melakukan kunjungan rumah untuk menumbuhkan sikap yang baik bagi ibu balita terhadap pentingnya kegiatan posyandu. c) Keluarga merupakan faktor penting dalam kegiatan posyandu, oleh karena itu selain kepada ibu balita penyuluhan mengenai pentingnya kegiatan posyandu juga perlu dilakukan kepada anggota keluarga anggota lainnya terutama suami, karena sebagai kepala keluarga suami sangat dominan dalam mengambil keputusan pada sebuah keluarga. 2) Bagi Ibu Balita Lebih
meningkatkan
pengetahuannya
mengenai
posyandu,
lebih
meningkatkan kunjungan untuk mengikuti kegiatan posyandu secara rutin, khususnya untuk menimbangkan balita ke posyandu secara teratur sampai usia anak umur 59 bulan sesuai anjuran dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 3)
Bagi peneliti Lain Perlu ditindaklanjuti penelitian menenai hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita dengan kunjungan ke posyandu mengunakan analisa kualitatif.