Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3, September 2014
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI: Perspektif Teori dan Empiris EDUCATION AND ECONOMICS: Perspectives of Theoretical and Empirical Gatot Subroto Peneliti Madya pada Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang Kemdikbud. Pascasarjana Ekonomi, Universitas Nasional Jakarta. e-mail:
[email protected] Naskah diterima tanggal: 22/03/2013; Dikembalikan untuk revisi tanggal: 02/01/2014; Disetujui tanggal: 29/09/2014 Abstract: This article aimed to examine the relationship and linkages between education and economic based theory of endogenous growth models of Solow and its adaptation. Discussions were associated with various studies that have been conducted both in Indonesia and other countries along with few applied examples. The results showed that the stimulation of investment for education is higher than the physical investment in the long run. Referring to the results, it was concluded that: 1) the causal relationship between the role of education and economic growth becomes more and more evident and stronger; 2) the education sector as a major driver of economic development dynamics encourages long-term process of structural transformation n as the education has a high rate of return in the future. The proportional and appropriate government spending targeted for education programs (universal education) impacted to economic growth. Recommendations for improvement and expansion of equitable access and quality was a must for all citizens. Concretely, citizens’ involvement with the voluntary movement education community was supposed to be extended to immediately realize the ideals of the Indonesian nation as well as a welfare state. Keywords: education, human capital investment, labor, and economic growth Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk mengkaji hubungan dan keterkaitan antara pendidikan dengan ekonomi didasarkan teori model pertumbuhan endogenous Solow dan adaptasinya. Pembahasan dikaitkan dengan berbagai kajian studi yang telah dilakukan baik di Indonesia maupun negara lain dan contoh-contoh terapan. Hasil kajian menunjukkan bahwa investasi bidang pendidikan merupakan stimulasi lebih tinggi dibandingkan dengan investasi fisik dalam jangka panjang. Mengacu hasil kajian dapat disimpulkan: 1) hubungan kausalitas antara peran pendidikan dan pertumbuhan ekonomi menjadi semakin terbukti dan kuat; 2) sektor pendidikan sebagai penggerak utama dinamika perkembangan ekonomi semakin mendorong proses transformasi struktural berjangka panjang, karena pendidikan memberikan high rate of return di masa mendatang. Pengeluaran pemerintah secara proporsional dan tepat sasaran terhadap program pendidikan (rintisan wajib belajar 12 tahun atau pendidikan menengah universal) memberikan dampak percepatan terhadap pertumbuhan ekonomi. Rekomendasi terhadap perbaikan dan perluasan akses secara berkeadilan dan bermutu merupakan keharusan bagi semua warga negara. Secara konkret,
keterlibatan masyarakat terhadap gerakan sadar
pendidikan hendaknya semakin diperluas agar cita-cita mencerdaskan bangsa Indonesia segera terwujud seiring dengan meningkatnya negara kesejahteraan. Keywords: education, human capital, labor, economic growth
390
Gatot Subroto, Hubungan Pendidikan dan Ekonomi: Perspektif Teori dan Empiris
Dalam proses pembangunan, teori human
Pendahuluan Pendidikan memberikan kontribusi signifikan
capital tersebut setidaknya harus memiliki dua
terhadap pembangunan ekonomi telah menjadi
syarat keharusan. Pertama, adanya pemanfaatan
kebenaran yang bersifat aksiomatik dan diakui
teknologi secara efisien serta adanya sumber
keberadaannya. Tidak selamanya pendidikan
daya
dianggap sebagai konsumsi atau pembiayaan
menggunakan teknologi tersebut. Sumber daya
karena pendidikan merupakan investasi dalam
manusia dihasilkan melalui proses pendidikan. Hal
manusia
yang
mengelola
dan/atau
pembangunan sumber daya manusia, yang mana
inilah yang menyebabkan teori human capital
dalam jangka panjang kontribusinya dapat
percaya bahwa investasi dalam pendidikan
dirasakan.
merupakan investasi dalam rangka meningkatkan
Bagaimana hubungan dan keterkaitan antara
produktivitas masyarakat. Masalahnya terletak
pendidikan dengan ekonomi? Jawaban terhadap
pada sejauhmana pendidikan berpengaruh
pertanyaan tersebut, tidak dapat dilepaskan dari
terhadap proses pembangunan ekonomi dalam
masalah pembangunan. Konsep pembangunan
sebuah negara? Kasus di beberapa negara
dalam bidang sosial ekonomi sangat beragam
mengindikasikan hal tersebut, misalnya di Afrika
tergantung konteks penggunaanya. Para ahli
(Ghana, Kenya, Nigeria) dan di Asia (Korea,
ekonomi mengembangkan teori pembangunan
Jepang, Hongkong, Singapura, Malaysia). Dengan
yang didasari pada kapasitas produksi tenaga
merujuk kepada pengalaman di negara-negara
manusia di dalam proses pembangunan, yang
tersebut maka menjadi penting untuk mengkaji
kemudian dikenal dengan istilah invesment in
sejauhmana
human capital (Schultz, 1961).
Konsep ini pada
diterapkan di Indonesia. Hal ini penting mengingat
intinya menganggap bahwa manusia merupakan
Indonesia pada saat ini sedang mengalami suatu
suatu bentuk modal atau kapital sebagaimana
proses ketidakseimbangan antara ekonomi dan
bentuk-bentuk kapital lainnya, seperti mesin,
pendidikan yang ditunjukkan oleh hubungan
teknologi, tanah, uang, dan material. Manusia
antara tingkat pendidikan dan angka partisipasi
fenomena
yang
sama
dapat
sebagai human capital tercermin dalam bentuk
tenaga kerja serta pengangguran. Tulisan ini
pengetahuan,
kreativitas,
bertujuan untuk mengkaji bagaimana aspek
keterampilan, dan produktivitas kerja. Tidak
pendidikan berpengaruh dalam pembangunan
seperti bentuk kapital lain yang hanya diper-
ekonomi dalam konteks Indonesia dengan
lakukan sebagai alat saja, human capital ini dapat
mempertimbangkan berbagai pengalaman empiris
menginvestasikan dirinya sendiri melalui berbagai
serta menggunakan contoh-contoh terapan yang
bentuk investasi, misalnya pendidikan formal/
bersifat aplikatif.
gagasan
(ide),
informal, pengalaman kerja, kesehatan, atau gizi, bahkan migrasi. Secara umum dapat dinyatakan bahwa faktor
Kajian Literatur dan Pembahasan Teori Ekonomi
utama yang mendukung proses pembangunan
Eksistensi teori ekonomi sangat ditentukan oleh
adalah tingkat pendidikan masyarakat. Dalam
kemampuannya dalam menjelaskan fenomena
proses tersebut didasari pertimbangan bahwa
perekonomian aktual. Analisis teoritis dan
cara yang paling efisien dalam melakukan
pembuktian empiris selalu menjadi aktivitas
pembangunan nasional suatu negara terletak
kembar yang dilakukan secara koheren pada
pada peningkatan kemampuan masyarakatnya –
setiap bidang ilmu termasuk ilmu ekonomi
pendidikan termasuk di dalamnya.
(Henderson dan Quant, 1980).
Teori human capital mengasumsikan bahwa
Pertumbuhan ekonomi umumnya merupakan
pendidikan formal merupakan salah satu
proses kenaikan output per kapita dalam jangka
instrumen terpenting untuk menghasilkan
panjang yang terkait dengan proses, output per
masyarakat yang memiliki produktivitas tinggi
kapita, dan jangka panjang. Pertumbuhan
(Schultz, 1961). Semakin tinggi pendidikan
sebagai proses berarti bahwa pertumbuhan
masyarakat maka semakin tinggi pula tingkat
ekonomi bukan gambaran perekonomian pada
produktivitas masyarakat tersebut.
satu saat saja/kurun waktu yang sebentar.
391
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3, September 2014
Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan output
pertumbuhan berhenti; pertumbuhan kapital
per kapita, berarti harus memperhatikan dua hal,
berhenti, pertumbuhan penduduk berhenti, dan
yaitu output total atau Produk Domestik Bruto
pertumbuhan output berhenti.
(PDB) dan jumlah penduduk, karena output per kapita adalah output total dibagi dengan jumlah
Peran Pendidikan dalam Pertumbuhan
penduduk. Sedangkan pertumbuhan terkait aspek
Ekonomi
jangka panjang mengandung arti bahwa kenaikan
Pendidikan tidak dapat terlepas dari masalah
output per kapita harus dilihat dalam kurun waktu
ekonomi, baik secara langsung maupun tidak
yang cukup lama, misalnya 10 atau 20 tahun dan
langsung. Berbagai kajian akademis dan penelitian
bahkan lebih lama.
empiris telah membuktikan keabsahannya.
Smith (1776), dalam bukunya ang berjudul ‘An
Alhumami (2004), menyatakan pendidikan bukan
Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of
hanya
Nations’, mengajukan teori yang sangat terkenal,
yang berkualitas, memiliki pengetahuan dan
yaitu mengenai spesialisasi dan pembagian kerja.
keterampilan, serta menguasai teknologi,
Stok kapital (K) mempunyai dua pengaruh
melainkan juga dapat menumbuhkan iklim bisnis
terhadap tingkat output total (Q), yaitu pengaruh
yang sehat dan kondusif bagi pertumbuhan
langsung dan pengaruh tak langsung. K
ekonomi. Hal tersebut mendorong setiap warga
berpengaruh langsung terhadap Q karena
negara untuk mandiri berwirausaha secara adil
pertambahan K yang diikuti pertambahan tenaga
dan sehat. Kata lainnya, turut serta memberikan
kerja (L) akan meningkatkan Q. Secara matematis,
kontribusi aktif dalam pembangunan, melalui
ditulis sebagai berikut: Q = f (K, L).
produktivitasnya dapat meningkatkan pen-
Pengaruh tidak langsung dari K terhadap Q adalah berupa peningkatan produktivitas per
melahirkan
sumber
daya
manusia
dapatan serta akhirnya mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
kapita melalui dimungkinkannya spesialisasi dan
Studi tentang investasi sumber daya manusia
pembagian kerja (specialization and devision of
telah dilakukan oleh Schultz (1961), menyatakan
labor) yang lebih tinggi. Makin besar kapital (K)
bahwa investasi sumber daya manusia akan
yang digunakan, makin besar kemungkinan
mampu meningkatkan kualitas sumber daya itu
dilakukan spesialisasi dan pembagian kerja, dan
menjadi lebih produktif dan merupakan salah satu
selanjutnya akan meningkatkan produktivitas per
cara untuk keluar dari perbudakan. Meningkatnya
pekerja.
sumber daya manusia ini akan menjadikan
Peningkatan produktivitas bersumber dari
manusia memiliki lebih banyak pilihan, sehingga
hal-hal sebagai berikut. Pertama, spesialisasi
akan tercipta peningkatan kesejahteraan.
justru akan meningkatkan keterampilan setiap
Beberapa kegiatan yang menurut Schultz dapat
tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya.
memperbaiki kemampuan sumber daya manusia
Kedua, melalui sistem pembagian kerja akan
adalah pendidikan formal yang paling memiliki
menghemat waktu, saat pekerja beralih dari jenis
hubungan erat dengan peningkatan kemampuan
pekerjaan yang satu ke pekerjaan yang lain.
sumber daya manusia.
Ketiga, ditemukannya mesin-mesin berteknologi
Investasi pada bidang pendidikan tidak
semakin baik, yang mempermudah dan mem-
hanya berfaedah bagi perorangan, melainkan
percepat proses pekerjaan.
juga bagi komunitas bisnis dan masyarakat umum.
Dari uraian di atas, dapat diartikan bahwa
Pencapaian pendidikan pada semua level niscaya
peningkatan stok kapital (K) secara terus menerus
akan meningkatkan pendapatan dan pro-
dengan berasumsi bahwa tenaga kerja (L) selalu
duktivitas masyarakat. Pendidikan merupakan
terpenuhi, juga akan diikuti oleh peningkatan
jalan
output total (Q) secara terus menerus sampai
kesejahteraan sosial dan ekonomi, sedangkan
mencapai batas atas sumber daya. Di sini terjadi
kegagalan membangun pendidikan akan mela-
proses pertumbuhan ekonomi berhenti, yang
hirkan berbagai problem krusial: pengangguran,
disebut sebagai keadaan dalam posisi stasioner
kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, dan welfare
(stationary state). Pada posisi ini, semua proses
dependency yang menjadi beban sosial politik bagi
392
menuju
kemajuan
dan
pencapaian
Gatot Subroto, Hubungan Pendidikan dan Ekonomi: Perspektif Teori dan Empiris
pemerintah. Istilah welfare dependency merupakan
welfare), atau pengembangan sumber daya
keadaan di mana seseorang atau rumah tangga
manusia (human resource development).
yang sangat bergantung pada tunjangan
Uraian-uraian di atas semakin memperkokoh
kesejahteraan dari pemerintah untuk pendapatan
paradigma pembangunan berpusat pada manusia
mereka dalam jangka waktu lama, dan tanpanya
(people centered development) yang menempatkan
mereka tidak akan mampu untuk memenuhi biaya
manusia sebagai tujuan akhir pembangunan dan
hidup sehari-hari. Istilah tersebut sangat
bukan hanya sebagai alat pembangunan. Untuk
kontroversial,
konotasi
mewujudkan tujuan akhir pembangunan di-
menghina bahwa penerima tidak bersedia untuk
maksud, terdapat empat hal pokok (productivity,
sering
membawa
bekerja (Bane and Ellwood, 1996).
equality, sustainability, dan empowerment) yang
United Nations Development Programme
harus diperhatikan sebagai komponen kunci
(UNDP) sejak tahun 1990-an dengan tegas
pembangunan manusia, sebagaimana uraian dari
menjelaskan betapa pentingnya pembangunan
UNDP berikut.
manusia, dimana kualitas manusia merupakan
Pertama,
produktivitas
(productivity),
kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Di-
mengandung makna bahwa manusia yang
sebutkan juga, bahwa tujuan utama pem-
produktif akan mampu menghasilkan pendapatan
bangunan adalah menciptakan lingkungan yang
bagi dirinya dan bagi keluarganya serta bagi
memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati
daerahnya. Oleh karena itu, pertumbuhan
usia panjang, badan sehat, dan menjalankan
ekonomi merupakan bagian dari model pem-
kehidupan yang produktif. Laporan tersebut
bangunan manusia, dan merupakan variabel
menjelaskan bahwa, pembangunan berpusat
endogen yang akan berpengaruh terhadap
pada manusia dipromosikan melalui penegasan
indeks pembangunan manusia.
bahwa pembangunan manusia adalah tujuan
Kedua, keadilan (equality), mengandung
akhir pembangunan (the ultimate end), sedangkan
makna bahwa manusia sebagai mahluk sosial
pertumbuhan ekonomi adalah sarana (the principal
harus memiliki kesempatan yang sama untuk
means) untuk mencapai tujuan akhir pem-
hidup lebih baik. Praktik monopoli, seperti
bangunan tersebut.
monopoli ekonomi dan monopoli politik, harus
Semakin jelas bahwa perluasan pilihan
dihapuskan melalui pengaturan-pengaturan yang
dimaksud berada pada tataran proses dan tataran
dilakukan secara demokratis. Semua orang boleh
hasil akhir pembangunan. Perluasan pilihan dalam
memilih apa yang terbaik bagi kehidupannya
tataran proses disediakan untuk manusia dalam
sepanjang tidak melanggar aturan main yang
perannya
telah disepakati bersama secara konstitusional
sebagai
pelaku
pembangunan,
sedangkan perluasan pilihan dalam tataran hasil akhir disediakan untuk manusia dalam perannya sebagai penikmat pembangunan.
dan demokratis. Ketiga, keberlanjutan (sustainability), mengandung makna bahwa sumber daya yang
Pembangunan manusia pada dasarnya
tersedia dapat digunakan secara bijaksana untuk
adalah suatu upaya dalam rangka membangun
kepentingan manusia, baik generasi masa kini
kemampuan manusia, tidak perduli apakah
maupun generasi masa yang akan datang.
mereka miskin atau kaya, melalui perbaikan taraf
Generasi masa kini harus sadar dan menjamin
kesehatan, pengetahuan dan keterampilan,
ketersediaan sumber daya yang sama-sama
sekaligus sebagai pemanfaatan (utilizing)
diperlukan oleh generasi masa yang akan datang.
kemampuan atau keterampilan mereka tersebut.
Sumber daya yang tidak dapat diperbaharui hanya
Qureshi (2010), menyatakan konsep pem-
digunakan secara hemat sambil menanamkan
bangunan manusia jauh lebih luas pengertiannya
kewajiban bagi generasi sekarang untuk mencari
dibandingkan dengan konsep pembangunan
alternatif sumber daya substitusi dari sumber daya
ekonomi yang menekankan kepada pertumbuhan
yang dapat diperbaharui.
ekonomi (economic growth), kebutuhan dasar
Keempat, pemberdayaan (empowerment),
(basic needs), kesejahteraan masyarakat (social
mengandung arti bahwa adalah fitrah manusia
393
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3, September 2014
yang tidak selalu memiliki kemampuan untuk
Oleh karena itu, pemerintah harus mempunyai
mengakses peluang dan kesempatan yang sama
proyeksi terhadap kebutuhan tenaga kerja dan
untuk mensejahterakan diri dan keluarganya.
bidang apa saja untuk mendukung pembangunan
Karena itu perlu adanya pemberdayaan agar
masa depan. Hal ini guna mengurangi terjadinya
pembangunan manusia dapat dilakukan oleh
kegagalan pasar ketika pasar bebas berfungsi
semua orang, bukan semata-mata dilakukan
atau gagal untuk memberikan alokasi sumber
untuk semua orang. Dengan pemberdayaan, maka
daya yang efisien (market failure), sehingga
semua orang dapat berpartisipasi penuh dalam
terwujud adanya equilibrium atau kesetimbangan
pengambilan keputusan dan proses mem-
antara permintaan dan kebutuhan tenaga kerja.
pengaruhi kesejahteraan mereka. Para ekonom telah sepakat bahwa sumber
Model Pertumbuhan Endogenous
daya manusia (SDM) suatu bangsa, bukan hanya
(Endogenous Growth Model)
modal fisik atau sumber daya material merupakan
Dalam pendekatan PDB yang merupakan fungsi
faktor paling menentukan karakter dan kecepatan
dari faktor-faktor produksi yang terdiri dari modal,
pembangunan sosial dan ekonomi suatu bangsa
tenaga kerja (baik kuantitas dan kualitas yang
bersangkutan (Todaro dan Smith, 2009).
Proses
dapat diwakili oleh pendidikan), teknologi, dan
tersebut mempunyai minimal dua syarat pokok;
kualitas masyarakat (yang dapat diwakili oleh
pertama, adanya SDM yang secara kuantitas
pendidikannya). PDB akan meningkat atau
maupun kualitas mampu mengolah dan me-
pertumbuhan ekonomi akan terjadi apabila faktor-
manfaatkan sumber daya lain dalam proses
faktor produksi ini meningkat. Dengan meng-
pembangunan, dan kedua, adanya pasar yang
gunakan data sekunder yang dibutuhkan dan
mendukung transaksi barang dan jasa yang
menerapkan metode ekonometrika, dapat
dihasilkan dalam pembangunan tersebut.
diketahui peranan masing-masing faktor produksi,
Interaksi antara keluaran pendidikan dengan
termasuk faktor produksi yang berupa pendidikan
kebutuhan tenaga kerja hampir dapat dipastikan
(baik secara umum atau vokasi maupun per
bakal selalu mengalami kesenjangan. Salah satu
jenjang pendidikan) tenaga kerja dan masya-
penyebabnya, karena pendidikan dan ke-
rakat, terhadap pertumbuhan ekonomi.
tenagakerjaan merupakan dua entitas yang
Lewis (1956), mendefinisikan bahwa faktor
memiliki ranah serta karakteristik berbeda.
yang mempengaruhi pertumbuhan adalah tenaga
Perbedaan yang mencolok dan selalu menciptakan
kerja dikaitkan dengan pemanfaatan capital.
kesenjangan adalah sifat pendidikan yang
Dengan stock of capital tertentu, maka marginal
merupakan faktor demografis, sementara
product dari tenaga kerja (MPL) mulai dari titik
ketenagakerjaan merupakan faktor ekonomis dan
tertentu, menurun. Senada dengan Lewis,
sebagian dari tujuan pendidikan itu sendiri.
menjelaskan pertumbuhan ekonomi adalah suatu
bahwa
formula kausalitas antara investasi, tabungan,
pendidikan yang bersifat pelayanan kepada
modal, dan penduduk untuk mempengaruhi hasil/
masyarakat secara merata dan adil di manapun,
output (Ray, 1998).
Faktor
demografis
dalam
arti
terkait di Indonesia yang terkendala dengan
Kaldor dalam Djoyohadikusumo (1994)
luasnya negara kepulauan dan harus memberikan
menyatakan bahwa proses pertumbuhan jangka
akses dan pemerataan yang sama. Faktor
panjang diarahkan pada pertumbuhan sektoral
ekonomis
yang
yang mencakup sektor produksi primer dan sektor
merupakan optimasi pilihan dalam hal ini tenaga
sekunder, sedangkan sektor tersier dianggap
kerja berpendidikan dan berketrampilan. Manakala
sebagai fungsi dari perkembangan industri.
merujuk
ketenagakerjaan
terjadi kesenjangan antara pendidikan dan
Sejalan dengan pendapat Kaldor, Lucas
kebutuhan ketenagakerjaan semakin melebar
(dalam McMahon, 2002) mengemukakan bahwa
maka hal ini akan mengancam produktivitas
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
individu dan selanjutnya mempengaruhi per-
adalah kapital dan tenaga kerja dengan unsur
tumbuhan secara keseluruhan.
kualitas termasuk di dalamnya.
394
λ
Gatot Subroto, Hubungan Pendidikan dan Ekonomi: Perspektif Teori dan Empiris
Solow (1956), menyatakan bahwa faktor yang dominan mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan ekonomi endogenous tersebut menjadi
ekonomi adalah modal dan tenaga kerja.
bentuk linier berikut. Ln Y = ln A + 1-α ln(µ1 h N) + α ln K + ψ ln ha
Persamaan modelnya adalah,
......... (3)
Q= f (K,L) .................................... (1) di mana:
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Y pada
Q adalah output, K adalah Kapital, dan
dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang
L adalah tenaga kerja.
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu
Pendekatan ini menggunakan model fungsi
negara tertentu, atau merupakan nilai barang dan
produksi yang mula-mula diperkenalkan oleh Cobb
jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
dan Douglas selama 1927-1947, yang fokus pada
ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku meng-
pentingnya peranan modal manusia (human
gambarkan nilai tambah barang dan jasa yang
capital) dalam fungsi produksi itu mula-mula
dihitung menggunakan harga yang berlaku pada
dikembangkan oleh Solow (1956) dan argu-
setiap tahun, sedang PDB atas dasar harga
mennya dikembangkan oleh Becker (1993), dan
konstan menunjukkan nilai tambah barang dan
terakhir model itu dikembangkan oleh Lucas, yang
jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga
diterapkan dan dikembangkan lagi salah satunya
berlaku pada tahun tertentu sebagai dasarnya. Menurut pendekatan produksi, PDB adalah
oleh McMahon (2002). McMahon (2002), menunjukkan bagaimana
jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang
peranan pendidikan secara umum terhadap
dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah
pertumbuhan ekonomi, dengan menggunakan
suatu negara dalam jangka waktu tertentu (satu
endogenous growth model yang diformulasikan
tahun). Unit-unit produksi tersebut dikelompokkan
sebagai berikut.
menjadi 9 lapangan usaha (sektor), yaitu: 1)
Y = A [ (µ1 h N) λ Ψ
Melalui proses transformasi, model per-
1-α
K ] ha α
ε
......... (2)
pertanian, peternakan, kehutanan, dan peri-
di mana:
kanan, 2) pertambangan dan penggalian, 3)
Y=
output atau produk domestik bruto (PDB),
industri pengolahan, 4) listrik, gas dan air bersih,
A=
tingkat teknologi yang dianggap konstan,
5) bangunan, 6) perdagangan, hotel dan restoran,
µ1 =
alokasi waktu pekerja yang digunakan
7) pengangkutan dan komunikasi, 8) keuangan,
untuk produksi,
serta 9) jasa-jasa termasuk jasa pelayanan
kualitas tenaga kerja yang dapat diwakili
pemerintah.
h=
Variabel teknologi (A), dalam persamaan
oleh tingkat pendidikannya, N=
tersebut merupakan teknologi yang digunakan
jumlah tenaga kerja,
dalam proses produksi untuk menghasilkan
µ1hN= modal tenaga kerja, K=
nilai
barang dan jasa. Dalam klasifikasi yang lazim
pembentukan modal tetap domestik brutto
teknologi dikelompokkan menjadi dua yaitu
modal fisik digunakan proksi (PMTDB),
teknologi modern dan teknologi tradisional.
ha =
pendidikan masyarakat,
Teknologi modern diidentikkan
α=
koefisien modal fisik yang menunjukkan
proses produksi dalam menghasilkan barang dan
peranan atau pengaruh modal fisik
jasa dengan memanfaatkan penggunakan
terhadap PDB,
peralatan produksi yang serba modern (mesin
1-α= koefisien modal tenaga kerja yang
ψ=
ε =
dengan kegiatan
produksi modern, komputerisasi dan pemanfaatan
menunjukkan peranan atau pengaruh
teknologi informasi yang terkini). Teknologi
modal tenaga kerja terhadap PDB,
tradisional adalah kegiatan proses produksi yang
koefisien kualitas masyarakat yang
masih lebih banyak menggunakan tenaga
menunjukkan peranan atau pengaruh
manusia serta peralatan produksi yang lebih
kualitas masyarakat terhadap PDB, dan
bersifat manual dan kurang mekanis. Variabel
suku galat (error term).
teknologi untuk penelitian ini dalam jangka pendek diasumsikan konstan atau tidak berubah.
395
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3, September 2014
Dalam kaitan variabel modal manusia (N),
proses perubahan sosial dan ekonomi yang selalu
dalam konteks ini akan dilihat tidak hanya
berkembang dinamis. Dengan kata lain, pen-
jumlahnya yang dari tahun ke tahun cenderung
didikan masyarakat menjadi stimulus dalam
bertambah melainkan juga akan ditinjau
pertumbuhan ekonomi.
peningkatan kualitasnya. Sudah barang tentu
Dari persamaan di atas, dibagi dengan
peningkatan kualitas sumber daya manusia ini
populasi, selanjutnya dapat dihasilkan persamaan
salah satunya bisa dicapai melalui pendidikan, baik
berikut serta gambarnya dapat dilihat pada
pendidikan formal maupun pendidikan nonformal
Gambar 1. Y/N = A (K/N, H/N) .............................. (4)
serta informal. Variabel modal fisik (K) merupakan nilai kapital atau peralatan produksi yang digunakan dalam
Dari Gambar 1 dapat dikatakan bahwa, saat
proses produksi guna menghasilkan barang dan
stok kapital fisik (K), meningkat lebih cepat dari
jasa. Variabel ini agak mendapatkan kesulitan
jumlah orang (N), physical capital deepening terjadi,
dalam cara pengukurannya, sementara dapat
meningkatkan K/N sepanjang sumbu horizontal.
digunakan proksi nilai pembentukan modal tetap
Namun, apabila tidak terdapat kenaikan dalam
domestik bruto (PMTDB).
pendidikan dan keterampilan tenaga kerja,
Variabel
pendidikan
masyarakat
(ha)
physical capital deepening ini secara terpisah
merupakan gambaran tingkat pendidikan yang
menghadapi
telah diperoleh atau telah dicapai oleh seluruh
ditunjukkan dari A ke B. Ini mengakibatkan
masyarakat dalam satu wilayah tertentu. Variabel
pertumbuhan output menjadi semakin lambat
ini bisa didekati dengan rata-rata tingkat
sehingga akhirnya mencapai suatu steady state.
pendidikan penduduk di suatu wilayah.
diminishing
returns,
seperti
Dengan kenaikan investasi human resources
Signifikansi pendidikan masyarakat terhadap
“H/N, fungsi produksi yang hanya dinyatakan
pertumbuhan ekonomi dalam model berasal dari
sebagai fungsi kapital fisik pada sumbu horizontal
pemahaman bahwa semakin maju tingkat
bergeser ke atas. Dalam model pertumbuhan
pendidikan masyarakat, maka masyarakat yang
endogenous dengan increasing returns to scale,
bersangkutan akan semakin responsif terhadap
jalur waktu yang dinamis dalam jangka pendek
Sumber: Solow, Robert M., (1988), Growth Theory an Exposition, New York: Oxford University Press, Inc.
Gambar 1 Proses Pertumbuhan Ekonomi dalam Jangka Pendek
396
Gatot Subroto, Hubungan Pendidikan dan Ekonomi: Perspektif Teori dan Empiris
Sumber: Solow, Robert M., (1988), Growth Theory an Exposition, New York: Oxford University Press, Inc.
Gambar 2 Proses Pertumbuhan Ekonomi dalam Jangka Panjang
dan menengah adalah dari A ke C, karena
dibiayai melalui pajak (ST). Investasi kapital fisik
terjadinya capital deepening. Slope-nya bergerak
dan investasi kapital manusia sama dengan
ke atas, sehingga output per kapita Y/N tumbuh
tabungan per kapita.
dan tumbuh secara increasing returns tanpa hambatan meskipun dalam jangka panjang.
Physical capital deepening jangka menengah terjadi dari (K/N)d ke (K/N)t, ketika ini ditingkatkan
Apabila jumlah tabungan diasumsikan sama
dengan kapital manusia sebagai input yang
dengan jumlah investasi, baik dalam bentuk
terpisah (IA). Investasi total dalam kapital fisik
capital maupun pengeluaran pendidikan, dalam
ditingkatkan dengan investasi kapital manusia
persamaan berikut, dan digambarkan melalui
melalui pendidikan dan teknologi baru yang lebih
proses pembangunan dalam jangka panjang
besar dari nol, total capital deepening ditunjukkan
berikut ini.
dengan garis yang melalui G bukan H. Kebijakan
(IK + IH)/N = S/N
........................ (5)
investasi dalam kapital manusia dan pengetahuan akan menggeser investasi total per kapita dari F
Gambar 2 mengilustrasikan bahwa per-
ke I dan meningkatkan tabungan total dan stok
tumbuhan ekonomi jangka menengah dan
kapital manusia. Output dan pendapatan dalam
panjang dari kapital fisik dan manusia ditingkatkan
jangka menengah akan tumbuh tidak dari A ke B
melalui keseimbangan ekonomi makro tabungan
tetapi dari A ke D.
dan investasi. Apabila investasi tidak dibiayai dari
Dalam jangka panjang berbagai investasi
tabungan saat ekonomi mendekati kapasitas,
diperlukan untuk menggantikan penyusutan, dan
akan timbul inflasi. Inflasi berkepanjangan
mengikuti pertumbuhan penduduk. Dengan
menimbulkan resesi.
investasi aktual pada G dan dikurangi pada J
Investasi kapital manusia, yang merupakan
untuk memelihara stok kapital per kapita konstan,
bagian dari investasi total, dilakukan oleh keluarga
total capital deepening akan berlangsung terus
yang membiayainya melalui forgone earning
hingga solusi jangka panjang dicapai pada E1.
karena menyekolahkan anak mereka (S F ),
Investasi dan tabungan per kapita juga pada E0
membayar biaya kamar, penginapan, dan uang
sebelum memasukkan kapital manusia dan
sekolah (SP). Biaya institusional pendidikan umum
pengetahuan dan pada E1 setelahnya.
397
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3, September 2014
manusia.
Persamaan di atas secara tidak langsung
Data
tentang
depresiasi
menyiratkan keseimbangan model ekonomi dua
menggunakan jumlah pekerja yang
sektor. Artinya, apabila dalam suatu kondisi
masuk kategori usia tidak produktif (masa
perekonomian investasi sudah sama dengan
pensiun).
tabungan maka seberapa naik atau turun kedua variabel akan memberikan dampak yang sama terhadap pendapatan nasional.
IK/N = IK (Y/N, IH/N, (Y/N)d ) ............ (8) IK/N =
investasi modal fisik per kapita investasi yang dilakukan terhadap peralatan
K = K-1 + IK – K
λ
K-1 K
.................. (6)
produksi setelah diperhitungkan dengan
= modal fisik adalah nilai kapital atau
jumlah penduduk;
peralatan yang digunakan dalam proses
Y/N =
pendapatan per kapita;
produksi guna menghasilkan barang dan jasa;
IH/N =
investasi human capital per kapita
K-1 = modal fisik satu tahun sebelumnya adalah
investasi yang dilakukan di bidang
nilai kapital atau peralatan yang digunakan
sumber daya manusia setelah disesu-
dalam proses produksi guna menghasilkan barang dan jasa satu tahun sebelumnya; IK
K
aikan dengan jumlah penduduk; (Y/N)d= pendapatan per kapita tahun dasar
= investasi modal fisik adalah nilai investasi
adalah pendapatan per kapita tahun
yang dialokasikan untuk kapital dan peralatan
yang dijadikan sebagai pijakan untuk
yang digunakan dalam proses produksi;
mengetahui perubahan tahun berikutnya.
K -1 =depresiasi modal fisik satu tahun sebelumnya adalah suatu nilai yang dialo-
IH/N = IH (Y/N)
............................... (9)
kasikan untuk sebagai cadangan perbaikan
IH = investasi human capital per kapita adalah nilai
dan penggantian peralatan yang aus atau
investasi yang dialokasikan untuk pendidikan
berkurang nilai ekonominya karena digunakan
kepada setiap individu.
dalam proses produksi. Nilai depresiasi ini bersifat persentase tetap dikaitkan dengan nilai asset yang dikerjakan dan digunakan dalam proses produksi untuk suatu umur ekonomis tertentu.
λ Sebagai catatan, dalam rangka untuk memahami dan mengembangkan endogenous growth model lebih lanjut, diperlukan pendekatan yang lebih konkrit terhadap penggunaan konsep, data, dan alat pengukuran agar penelitian lebih
H = H-1 + IH – ë H H-1 H =
..................... (7)
human capital adalah nilai investasi di
reliabel. Terkait dengan data secara individu yang tersedia masih sangat terbatas.
bidang sumber daya manusia yang tidak menghasilkan keuntungan dalam jangka
Studi Empiris Terdahulu
pendek;
Sejak karya Mankiw, Romer, dan Weil (1992) dan
human capital satu tahun sebelumnya
Barro (1991), telah dikembangkan literatur –
adalah nilai investasi di bidang sumber
Hanushek (1995), Temple (2001), Krueger dan
daya manusia yang tidak bisa meng-
Lindahl (2001), Gemmel (1996), Benhabib dan
hasilkan keuntungan dalam jangka
Spiegel (1994)–yang menyatakan hubungan
pendek satu tahun sebelumnya;
positif antara pendidikan dan pertumbuhan
investasi human capital adalah nilai
ekonomi. Jumlah pendidikan diukur dengan rasio
investasi yang dialokasikan untuk
penerimaan siswa di sekolah (Mankiw, Romer dan
pengembangan sumber daya
manusia;
Weil (1992); Barro, (1991); Levine dan Renelt
ë H H-1 = depresiasi human capital satu tahun
(1992), rata-rata tahun bersekolah (Krueger dan
H-1 =
IH =
sebelumnya adalah suatu nilai yang
Lindhal (2001); Hanushek dan Woessmann
diperhitungkan sebagai faktor yang
(2008), tingkat melek huruf orang dewasa (Durlauf
menyebabkan berkurangnya nilai eko-
dan Johnson (1995); serta Romer (1990b).
nomi terhadap suatu sumber daya
398
Gatot Subroto, Hubungan Pendidikan dan Ekonomi: Perspektif Teori dan Empiris
λ
Hubungan antara kualitas pendidikan dan
cointegrated dengan tingkat pendapatan agregat
pertumbuhan ekonomi yang teruji merupakan
selama abad ke-20 secara keseluruhan, yang
hasil karya Barro (1999), Hanushek dan Kimko
menegaskan teori Lucas (1988). Namun di Jepang,
(2000), Hanushek dan Woessmann (2008). Studi
pendekatan Lucasian dapat diverifikasi hanya
tersebut mengembangkan pengukuran kualitas
untuk paruh awal abad ini, sementara setelah
tenaga kerja berdasarkan keterampilan kognitif
1950 ada kointegrasi antara tingkat pertumbuhan
dalam matematika dan ilmu pengetahuan, hal ini
pendapatan agregat dan tingkat modal manusia,
dianggap memiliki pengaruh yang kuat terhadap
yang sejalan dengan pandangan Romer (1990b).
pertumbuhan ekonomi. Barro (1990) menggu-
Studi Sitepu dan Sinaga (2006), bertujuan
nakan data nilai ujian siswa internasional untuk
menganalisis dampak investasi sumber daya
mengukur kualitas sekolah, ditemukan hubungan
manusia terhadap pertumbuhan ekonomi dan
positif antara kualitas pendidikan dan per-
kemiskinan in Indonesia. Analisisnya menggu-
tumbuhan ekonomi. Barro menggunakan model
nakan kombinasi model Komputasi Keseimbangan
pertumbuhan endogen sederhana dengan
Umum dan metode Foster-Greer-Thorbecke.
pemerintah berangkat dari standar karakterisasi
Investasi sumber daya manusia diwakili oleh
konsumsi pemerintah yang dibiayai oleh investasi
pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan
publik (seperti jalan, pelabuhan, sanitasi, atau
kesehatan. Hasil simulasinya menunjukkan bahwa
pendidikan) dan melengkapi investasi swasta.
investasi sumber daya manusia mampu mening-
Dalam konteks pendidikan, investasi termasuk
katkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan
meningkatkan kualitas masnusia itu sendiri yang
rumah tangga. Indeks rasio kemiskinan, indeks
memberikan dampak terhadap produktivitas dan
kesenjangan dan indeks intensitas kemiskinan
akhirnya pertumbuhan ekonomi secara nasional.
juga menurun, kecuali untuk rumah tangga bukan
Cooray (2009), menguraikan bahwa dalam
angkatan kerja di kota. Investasi sumber daya
masyarakat yang lebih terdidik akan membawa
manusia untuk pendidikan memberi manfaat lebih
kepada tingkatan lebih tinggi untuk pertumbuhan
besar bagi rumah tangga perdesaan dibandingkan
ekonomi, dan dengan demikian kemampuan
dengan rumah tangga perkotaan, terutama untuk
pemerintah menjadi lebih baik dalam mengen-
rumah tangga buruh pertanian dan pengusaha
taskan kemiskinan. Hubungan pendidikan dan
pertanian di perdesaan, sedangkan investasi
pertumbuhan ekonomi ini secara garis besar dapat
kesehatan memberi manfaat lebih besar bagi
dijelaskan melalui teori pertumbuhan ekonomi dan
rumah tangga bukan pertanian golongan atas di
teori human capital. Semacam konsensus umum
kota.
bahwa modal manusia merupakan faktor utama
Penelitian Chenery dan Syrquin (1975) yang
di balik pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
diuraikan lagi oleh Subroto (1997 2000),
Meskipun, pada tingkat makro, hasil empiris tidak
menyatakan bahwa saat PDB per kapita sangat
selalu sesuai dengan pandangan ini. Untuk
rendah –di bawah $100, peranan sektor per-
menjelaskan hal kesenjangan antara teori dan
tanian sangat dominan karena menyumbang lebih
empiris, secara terfokus telah diletakkan pada
dari 50 persen, sedangkan sektor industri dan
kesalahan pengukuran dan kualitas data.
jasa masing-masing hanya sekitar 10 dan 30
Hasil kajian Van Leeuwen (2008), meng-
persen, sisanya sebesar 10 persen adalah sektor
gunakan perkiraan alternatif modal manusia, serta
lain-lain. Pada saat PDB per kapita meningkat,
menemukan bukti bahwa dua pandangan utama
peranan sektor pertanian semakin menurun
tentang peran modal manusia dalam pem-
sementara peranan kedua sektor yang lain
bangunan ekonomi oleh Lucas (1988) dan Romer
semakin meningkat. Ketika PDB per kapita
(1990b) dapat diterima secara berdampingan dan
mencapai $1000, peranan pertanian semakin
bukan berarti saling menolak satu sama lain.
mengecil, hanya sekitar 12 persen, sedangkan
Dengan menggunakan uji kointegrasi, Van
peranan sektor industri dan jasa masing-masing
Leeuwen (2007) menemukan bahwa di India dan
mencapai 35 dan 44 persen. Titik temu antara
Indonesia, tingkat modal manusia adalah
sektor pertanian dan industri terjadi pada saat
399
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3, September 2014
PDB per kapita sekitar $350 dengan masing-
yang positif. Khususnya terhadap pengeluaran
masing sumbangannya terhadap PDB sebesar 25
pemerintah bidang pendidikan sangat mendorong
persen.
terjadinya
Terjadinya pergeseran struktur ekonomi
pertumbuhan
ekonomi
secara
signifikan.
tersebut ternyata tidak dengan sendirinya diikuti
Sodik (2007), melakukan penelitian dengan
adanya realokasi tenaga kerja dari sektor
metode General Least Square dan menggunakan
pertanian ke sektor industri yang memerlukan
data panel periode 1993-2003 pada 26 provinsi
pengetahuan/keterampilan relatif lebih tinggi.
di Indonesia, menguji pengaruh variabel investasi
Mereka yang bekerja di sektor pertanian bergeser
swasta, investasi pemerintah, konsumsi pe-
ke sektor jasa, yang memerlukan peningkatan
merintah, tenaga kerja dan tingkat keterbukaan.
pengetahuan dan keterampilan yang sesuai.
Hasilnya, variabel investasi swasta tidak
Artinya tidak serta merta dengan terjadinya
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
pergeseran struktur ekonomi, tenaga kerja
regional. Variabel keterbukaan ekonomi memiliki
dengan cepat mengganti/menambah pengeta-
hubungan yang konsisten dengan teori tetapi tidak
huannya agar tertampung dalam stuktur
signifikan, dan variabel angkatan kerja ber-
perekonomian baru, melalui pendidikan dan
pengaruh signifikan dengan tanda negatif untuk
pelatihan merupakan jawaban sangat tepat.
tahun 1993-2003 dan tahun 1998-2000. Keadaan
Tulisan Yoon (2006), mengkaji sebuah model
itu dapat dijelaskan bahwa variabel angkatan
siklus bisnis riil internasional dengan modal
kerja pada tahun-tahun krisis moneter saat itu
manusia dapat menjelaskan siklus bisnis dalam
mengalami goncangan ekonomi dunia, sehingga
sebuah perekonomian kecil yang terbuka.
berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja
Parameter dan kalibrasi dalam model tersebut
menjadi negatif. Hal tersebut justru mengin-
menyertakan investasi goncangan teknologi
dikasikan bahwa keterampilan berwirausaha
khusus dan modal manusia ke dalam kerangka
dengan salah satu bentuknya melalui pendidikan
neoklasik. Model tersebut dimungkinkan untuk
dan pelatihan menjadi sangat penting.
diduplikasikan dengan modus penyesuaianpenyesuaian pada siklus bisnis model di Korea.
Kondisi Indonesia
Penelitian lainnya Donald dan Shuanglin
Menurut data BPS (2004-2013), secara makro
(1993), melakukan estimasi persamaan yang
perkembangan PDB Indonesia tahun 2004 dari
diturunkan dari fungsi produksi agregat dan
257 (US$ Milyar) mengalami kenaikan yang sangat
menggunakan data cross section pada 47 negara
tinggi menjadi 1.063,1 (US$ Milyar) tahun 2013
dalam 10 tahun dan 58 negara dalam 11 tahun.
atau sekitar empat kali lipat, dengan laju
Hasilnya, tingkat pertumbuhan pegeluaran
pertumbuhan antara 4,6 sampai 6,5 persen. Sisi
pendidikan memiliki pengaruh yang positif dan
lain, apabila ditinjau Indek Pembangunan Manusia
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada
(IPM) juga mengalami peningkatan cukup
semua kasus. Tingkat pertumbuhan pengeluaran
signifikan. Dimulai dari indek sebesar 65,8 pada
kesejahteraan berpengaruh negatif terhadap
tahun 2002 meningkat menjadi 73,29 pada tahun
pertumbuhan ekonomi pada satu kasus tetapi
2012. Artinya, seiring dengan semakin me-
tidak signifikan pada semua kasus, dan tingkat
ningkatnya PDB dibarengi pula adanya pening-
pertumbuhan pengeluaran pertahanan ber-
katan IPM.
pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi
Sebagai kebijakan nasional, pembangunan
pada satu subset negara-negara tertentu tetapi
bidang pendidikan telah diposisikan secara
insignifikan untuk negara lainnya.
strategis sebagai prioritas program pem-
Hasil penelitian Pascual dan Álvarez- García
bangunan nasional. Hal ini ditunjukkan dengan
(2006), dengan judul Government Spending and
jumlah anggaran pendidikan yang ditetapkan
economic growth in the European Union Countries:
sebesar 20 persen pada berbagai level peme-
An empirical Approach, yang menggunakan model
rintahan dalam amanat Undang-Undang Nomor
regresi dan panel data terhadap 15 negara di
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Eropa tahun 1994-2000 mempunyai hubungan
Nasional.
400