HUBUNGAN PENDAPATAN, PENYAKIT INFEKSI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS GLUGUR DARAT TAHUN 2014 THE CORRELATION BETWEEN INCOME, INFECTIOUS DISEASES AND MOTHERS KNOWLEDGE WITH MALNUTRITION INCIDENT IN CHILDREN UNDER FIVE YEARS IN GLUGUR DARAT PUBLIC HEALTH CENTRE AT 2014 Olivia S Turnip1, Evawany Y Aritonang2, Mhd Arifin Siregar3 1
Alumni Mahasiswa Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM USU 2,3 Staff Pengajar Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM USU
Abstract Malnutrition is a state of less nourished caused by low consumption of energy and protein in the daily diet that make children weight under normal weight in appropriate age (W/A <-2SD). The prevalence of malnutrition in children under five years in Indonesia based on W/A showed an increase from 17.9% in 2010 to 19.6% in 2013. The purpose of the study is to analyze the relationship of income, infectious diseases and mothers knowledge with the incidence of malnutrition in Glugur Darat Public Health Center in 2014. This research is an observational study with cross sectional approach. Samples are 97 children taken by simple random. The research instrument used is a questionnaire and the meter measuring tool. Univariate data were analyzed descriptively and bivariate data were analyzed using the chi square test with 95% CI. The results showed there was 63 children (65%) well-nourished and 34 children (35%) less nourished. The highest proportion of respondent are under MSE revenue (59%), infectious diseases (82%) and good knowledge of mothers (88%). The results of the bivariate analysis showed that there was a significant association between income (p = 0.030), infectious disease (p = 0.027), and the knowledge of the mother (p = 0.014) with the nutritional status of children. Based on the results of the study suggested to the mothers who have children with malnutrition status routinely bring their children to posyandu so that the children’s weight monitored regularly to improve the nutritional status of children and to prevent malnutrition in children. Keywords: Malnutrition, income, infectious diseases, mothers knowledge Prevalensi KEP pada balita di Indonesia dengan menggunakan indikator berat badan menurut umur (BB/U <-2SD) adalah 5,4% untuk gizi buruk dan 18,4% untuk gizi kurang (Riskesdas 2007). Prevalensi gizi kurang ini turun menjadi 17,9 % pada tahun 2010 kemudian meningkat lagi menjadi 19,6% pada tahun 2013 (riskesdas 2013). Prevalensi status gizi balita di Sumatera Utara tahun 2007 adalah gizi lebih 4,5%, gizi baik 72,2%, gizi kurang 14,3% dan gizi buruk 8,4% (Depkes RI, 2007). Pada tahun 2010, Prevalensi status gizi ini
Pendahuluan Masalah gizi di Indonesia dan di negara berkembang pada umumnya masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), masalah anemia besi, masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), masalah Kurang Vitamin A (KVA) dan masalah obesitas terutama di kota-kota besar. Prevalensi anak balita pendek, gizi kurang, gizi buruk, kurus dan kelebihan gizi berada di atas batas WHO (pendek 20%, gizi kurang dan buruk 10%, kurus 5%, kegemukan 5%) sehingga sudah merupakan masalah kesehatan masyarakat (LIPI, 2012). 1
mengalami fluktuasi. Prevalensi gizi lebih 7,5%, gizi baik 71,1 %, gizi kurang 13,5 % dan gizi buruk 7,8 %. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan pada prevalensi gizi baik (1,7%), gizi kurang (0,6%) dan gizi buruk (0,5%) yaitu menjadi 72,8 %, 14,1% dan 8,3%, dan penurunan pada prevalensi gizi lebih (2,7%) yaitu menjadi 4,8 % (Riskesdas 2013). Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Menurut UNICEF (1998) gizi kurang atau KEP pada anak balita disebabkan oleh beberapa faktor yaitu konsumsi makanan dan adanya penyakit infeksi sedangkan akar masalahnya adalah krisis ekonomi/kemiskinan. Keluarga yang berlatar belakang sosial dan ekonomi yang rendah atau miskin umumnya menghadapi masalah kekurangan gizi. Berdasarkan penelitian Anwar (2006), ada pengaruh pendapatan keluarga dan tingkat pendidikan ibu terhadap gizi kurang. Hasil penelitian Munarni (2012), ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan ibu terhadap status gizi anak balita. Survei awal yang dilakukan peneliti melalui wawancara dengan petugas gizi di Puskesmas Glugur Darat dan melihat data balita gizi kurang dari Januari sampai Mei tahun 2014 didapatkan 30 balita mengalami gizi kurang Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai hubungan penyakit infeksi, pendapatan dan pengetahuan ibu dengan kejadian gizi kurang di wilayah Puskesmas Glugur Darat tahun 2014. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan penyakit infeksi, pendapatan dan pengetahuan ibu dengan kejadian gizi kurang di wilayah Puskesmas Glugur Darat tahun 2014. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendapatan, penyakit infeksi dan pengetahuan ibu dengan kejadian gizi kurang pada balita di wilayah Puskesmas Glugur Darat tahun 2014. Tujuan khusus penelitian ini adalah: 1. Mengetahui hubungan pendapatan dengan kejadian gizi kurang pada balita
2. Mengetahui hubungan penyakit infeksi dengan kejadian gizi kurang pada balita 3. Mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian gizi kurang pada balita Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti, untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan tentang pemberian ASI eksklusif, pendapatan dan pengetahuan ibu dan hubungannya dengan kejadian gizi kurang 2. Sebagai acuan bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini 3. Bagi puskesmas, sebagai bahan masukan yang bermanfaat dan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi program penanganan gizi Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional dengan pendekatan Cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan diwilayah Puskesmas Glugur Darat, Kecamatan Medan Timur, Medan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei – Agustus 2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh balita berumur 12-59 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas Glugur Darat yang berjumlah 3460 balita. Sampel penelitian ini adalah sebagian balita berumur 12-59 bulan yang berada di wilayah kerja puskesmas Glugur Darat. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dan besarnya sampel yang diambil dengan menggunakan rumus N n= N.d2 + 1 Dengan menggunakan rumus tersebut diketahui sampel sebanyak 97 balita. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari pendapatan keluarga, penyakit infeksi dan pengetahuan ibu diperoleh secara langsung dari ibu balita dengan menggunakan metode wawancara, sedangkan data sekunder terdiri dari jumlah penduduk, jumlah balita, data balita gizi kurang diperoleh dari tempat dilakukannya penelitian yaitu Puskesmas Glugur Darat.
2
Data univariat dianalisis secara deskriptif sedangkan data bivariat dengan chisquare 95% CI.
sebanyak 57 orang (58,8%) dan yang paling sedikit ada pada tingkat tidak sekolah yaitu sebanyak 2 orang (2,1%).
Hasil dan Pembahasan Distribusi proporsi umur ibu di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 1 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Umur Ibu di Wilayah Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 No Umur N % 1 16-20 Tahun 2 2,1 2 21-25 Tahun 16 16,5 3 26-30 Tahun 30 30,9 4 31-35 Tahun 24 24,7 5 36-40 Tahun 15 15,4 6 41-45 Tahun 6 6,2 7 46-50 Tahun 2 2,1 8 >50 Tahun 2 2,1 Jumlah 97 100 Berdasarkan tabel 1 diatas, umur responden yang memiliki balita paling banyak berkisar antara 26-30 tahun yaitu sebanyak 30,9%, kemudian usia 31-35 tahun (24,7%), usia 21-25 tahun (16,5%), usia 36-40 tahun (15,4%), usia 41-45 tahun (6,2%), dan umur responden yang paling sedikit berkisar antara 16-20 tahun, 45-50 tahun dan diatas 50 tahun. Hal ini sesuai dengan kelompok umur ibu yang aman secara reproduksi. Distribusi proporsi Tingkat pendidikan responden di wilayah Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 2 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Wilayah Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 No Tingkat N % Pendidikan 1 Tidak Sekolah 2 2,1 2 SD 9 9,3 3 SMP 20 20,6 4 SMA 57 58,8 5 Akademik/S1 9 9.3 Jumlah 97 100
Distribusi proporsi agama responden di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 3 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Agama di Wilayah Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 No Agama n % 1 Islam 78 80,4 2 Kristen 19 19,6 Jumlah 97 100 Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa mayoritas responden di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat beragama Islam yaitu sebanyak 78 reponden (80,4%) dan 19 responden (19,6%) beragama Kristen Protestan. Distribusi proporsi pekerjaan responden di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 4 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 No Pekerjaan n % 1 IRT 78 80,4 2 Petani 0 0 3 Wiraswasta 9 9,3 4 Pegawai Swasta 8 8,2 5 Pegawai Negeri 2 2,1 Jumlah 97 100 Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa yang merupakan pekerjaan sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 78 responden (80,4%), sedangkan pekerjaan yang paling sedikit adalah pegawai negeri yaitu sebanyak 2 responden (2,1%). Distribusi proporsi pendapatan keluarga responden di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 5 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pendapatan di
Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa tingkat pendidikan terakhir responden terbanyak ada pada tingkat SMA yaitu 3
No 1 2
Wilayah Puskesmas Darat Tahun 2014 Pendapatan N ≥ Rp. 1.839.634,- 40 < Rp. 1. 57 839.634,Jumlah 97
Glugur
1 2 3
% 41,2 58,8
Baik Sedang Kurang Jumlah
85 12 0 97
87,6 12,4 0 100
Berdasarkan tabel 7, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan gizi yang baik yaitu sebanyak 85 responden (87,6%), selebihnya sebanyak 12 responden memiliki pengetahuan gizi yang sedang (12,4%) dan tidak ada responden yang berpengetahuan gizi buruk.
100
Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang berpenghasilan di bawah UMK (< Rp. 1. 839.634,-) yaitu sebanyak 57 orang (58,8%), sedangkan responden yang berpenghasilan diatas UMK (≥ Rp. 1.839.634,-) ada sebanyak 40 orang (41,2%).
Distribusi proporsi umur balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 8 Distribusi Proporsi Balita Berdasarkan Umur di Wilayah Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 No Umur Balita N % 1 12-23 Bulan 48 49,5 2 24-35 Bulan 27 27,8 3 36-47 Bulan 12 12,4 4 48-59 Bulan 10 10,3 Jumlah 97 100
Distribusi proporsi penyakit infeksi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 6 Distribusi Proporsi Penyakit Infeksi pada Balita di Wilayah Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 No Penyakit Ya/Tidak n % Infeksi 1 Batuk/Pilek Ya 68 70,1 Tidak 29 29,9 Jumlah 97 100 2 Diare Ya 40 41,2 Tidak 57 58,8 Jumlah 97 100
Berdasarkan tabel 8, dapat diketahui bahwa balita paling banyak berumur antara 12-23 bulan (49,5%) dan balita yang paling sedikit berumur antara 48-59 bulan (10,3%).
Berdasarkan tabel 6, dapat diketahui bahwa lebih banyak balita yang menderita batuk/pilek yaitu sebanyak 68 balita (70,1%) dan yang tidak menderita batuk/pilek yaitu sebanyak 29 balita (29,9%). Sedangkan balita yang menderita diare lebih sedikit yaitu sebanyak 40 balita (41,2%) dan yang tidak menderita diare sebanyak 57 balita (58,8%).
Distribusi proporsi jenis kelamin balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 9 Distribusi Proporsi Balita Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 No Jenis Kelamin N % 1 Laki-laki 48 49,5 2 Perempuan 49 50,5 Jumlah 97 100
Distribusi proporsi pengetahuan gizi responden di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 7 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pengetahuan Gizi di Wilayah Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 No Pengetahuan Ibu n %
Berdasarkan tabel 9, dapat diketahui bahwa proporsi jumlah jenis kelamin balita dari responden rata-rata hampir sama yakni 48 balita laki-laki (49,5%) dan 49 balita perempuan (50,5%). 4
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square (α = 0,05) diperoleh nilai p = 0,030 dengan tingkat kepercayaan 95%, hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 2014.
Distribusi proporsi status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 10 Distribusi Proporsi Balita Berdasarkan Status Gizi di Wilayah Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 No Status Gizi N % Balita 1 Baik 63 64,9 2 Kurang 34 35,1 Jumlah 97 100
Hubungan penyakit infeksi dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 12 Tabulasi Silang Penyakit Infeksi dengan Status Gizi Balita di Wilayah Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 Status Gizi Total Gizi Gizi N Penyaki Baik Kurang o t n % n % n % Infeksi 1 Ya 4 60 3 40 8 10 8 2 0 0 2 Tidak 1 88, 2 11, 1 10 5 2 8 7 0
Berdasarkan tabel 10, dapat diketahui bahwa status gizi sebagian besar balita berada pada kategori gizi baik yaitu 63 balita (64,9%), selebihnya balita berada pada kategori gizi kurang yaitu sebanyak 34 balita (35,1%). Hubungan pendapatan keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 11 Tabulasi Silang Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi Balita di Wilayah Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 Status Gizi Total Gizi Gizi N Pendapat Baik Kurang o an N % N % n % Keluarga 1 Dibawah 3 56, 2 43, 5 10 UMK 2 1 5 9 7 0 2 Diatas 3 77, 9 22, 4 10 UMK 1 5 5 0 0
Berdasarkan tabel 12 diatas dapat diketahui hasil tabulasi silang antara penyakit infeksi dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 2014 menunjukkan bahwa pada balita yang menderita penyakit infeksi 3 bulan terakhir, 48 balita (60%) memiliki status gizi yang baik sedangkan 32 balita (40%) memiliki status gizi yang kurang. Pada balita yang tidak menderita penyakit infeksi 3 bulan terakhir, 15 balita (88,2%) memiliki status gizi yang baik sedangkan 2 balita (11,8%) memiliki status gizi yang kurang. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square (α = 0,05) diperoleh nilai p = 0,027 dengan tingkat kepercayaan 95%, hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara penyakit infeksi dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 2014. Hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 13 Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi Balita di
Berdasarkan tabel 12 diatas dapat diketahui hasil tabulasi silang antara pendapatan keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 2014 menunjukkan pada pendapatan keluarga dibawah UMK 32 balita (56,1%) memiliki status gizi yang baik sedangkan 25 balita (43,9%) memiliki status gizi yang kurang. Pada pendapatan keluarga diatas UMK 31 balita (77,5%) memiliki status gizi yang baik sedangkan 9 balita (22,5%) memiliki status gizi yang kurang. 5
N o 1 2
5. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 2014 (p = 0,030). 6. Terdapat hubungan yang bermakna antara penyakit infeksi dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 2014 (p = 0,027). 7. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 2014 (p = 0,014).
Wilayah Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014 Status Gizi Total Gizi Gizi Pengetahu Baik Kurang an Ibu n % n % n % Baik 5 69, 2 30, 8 10 9 4 6 6 5 0 Sedang 4 33, 8 66, 1 10 3 7 2 0
Berdasarkan tabel 13 diatas dapat diketahui hasil tabulasi silang antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 2014 menunjukkan bahwa pada pengetahuan gizi ibu yang baik, 59 balita (69,4%) memiliki status gizi yang baik sedangkan 26 balita (30,6%) memiliki status gizi yang kurang. Pada pengetahuan gizi ibu yang sedang, 4 balita (33,3%) memiliki status gizi yang baik sedangkan 8 balita (66,7%) memiliki status gizi yang kurang. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square (α = 0,05) diperoleh nilai p = 0,014 dengan tingkat kepercayaan 95%, hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat tahun 2014.
2. Saran 1. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu menjadi lebih baik lagi, petugas kesehatan setempat perlu menyebarluaskan informasi melalui penyuluhan khususnya tentang gizi untuk menambah pengetahuan gizi ibu dan merubah perilaku gizi ibu. 2. Disarankan kepada ibu yang memiliki balita dengan status gizi kurang agar rutin membawa balitanya ke posyandu agar berat badan balita dipantau secara rutin untuk meningkatkan status gizi balita serta mencegah terjadinya gizi buruk pada balita. Daftar Pustaka 1. Arbaiyah, Ita. 2013. Hubungan Pola Konsumsi Pangan dan Ketersediaan Pangan dan Status Gizi Keluarga di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2013. [Tesis]. Universitas Sumatera Utara. Medan 2. Ayu, Citra. 2009. Faktor Risiko Kejadian ISPA Ringan pada Baduta di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Kota Depok Tahun 2008. Skripsi FKM, Universitas Indonesia. Jakarta 3. Balitbangkes. 2007. Riset Kesehatan Dasar, Depatemen Kesehatan, Jakarta. 4. Balitbangkes. 2010. Riset Kesehatan Dasar, Departemen Kesehatan, Jakarta 5. Depkes RI. 2007. Pencegahan dan Pengendalian ISPA yang cenderung Menjadi Epidemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta 6. Direktorat Pendidikan Tinggi. 2000. Manajemen Penelitian Bidang Pangan dan Gizi Masyarakat. Jakarta.
Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan 1. Distribusi proporsi pendapatan keluarga di wilayah Puskesmas Glugur Darat tahun 2014 adalah pendapatan di bawah UMK sebesar 59 % dan pendapatan di atas UMK sebesar 41%. 2. Proporsi kejadian penyakit infeksi pada balita di wilayah Puskesmas Glugur Darat tahun 2014 adalah 82 % balita menderita penyakit infeksi 3 bulan terakhir dan 18% balita tidak menderita penyakit infeksi. 3. Proporsi pengetahuan gizi ibu di wilayah Puskesmas Glugur Darat tahun 2014 yang tertinggi adalah pengetahuan gizi ibu yang baik yaitu 88% 4. Proporsi status gizi balita di wilayah Puskesmas Glugur Darat tahun 2014 tertinggi yaitu status gizi baik yaitu sebesar 65% 6
7. Indriani, Merryana dan Bambang Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta 8. Maimunah, Siti. 2000. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Balita di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung Kodya Medan 2000. Skripsi FKM, Universitas Sumatera Utara. Medan 9. Mardiana. 2005. Hubungan Perilaku Gizi Ibu dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Tanjung Beringin Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2005. Skripsi FKM, Universitas Sumatera Utara. Medan 10. Matondang, Masitah. 2007. Status Gizi dan Pola Makan pada Anak Taman Kanak-Kanak di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007. Skripsi FKM, Universitas Sumatera Utara. Medan 11. Moehji, Sjahmien. 1988. Pemeliharaan Gizi Bayi dan Balita. Bhratara Karya Aksara. Jakarta 12. Munarni, 2012. Pengaruh Karakterisrik Keluarga dan Pola Asuh terhadap status Gizi Balita di Kompleks Taman Perumahan Setia Budi Indah II Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang. Tesis FKM, Universitas Sumatera Utara. Medan 13. Notoatmodjo, S. 2002. Metolodogi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta 14. Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasinya. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta 15. Soekirman, 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta 16. Suhardjo, 1993. Strategi di Bidang Konsumsi Pangan dalam Mendorong Swasembada Pangan dan Perbaikan Gizi. Prosiding Seminar Kebijakan dan Strategi Menuju Tercapainya Swasembada Pangan. Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi, LP-IPB. Bogor. 17. Supariasa, N., dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta . 7