HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM ODF (OPEN DEFECATION FREE) DENGAN PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM BUANG AIR BESAR DI LUAR JAMBAN DI DESA KEMIRI KECAMATAN MALO KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2012
Siti Sholikhah ABSTRAK Stop for Big Air Gratuitous which is one of the activities Community-Led Total Sanitation (STBM) is a community development program in the field of sanitation, where the activity is directed at behavior change from Toilet Gratuitous (Babs) toward a specific place (toilet / latrine). The general objective of this research is to study the relationship between ODF Programme Implementation with Behavior Change in bowel at the Foreign Community Latrines in Rural District Pecan Bojonegoro Malo. The design in this study was a cross sectional correlation with the independent variable ODF Implementation Program and the dependent variable behavioral change in society Toilet Outside Toilet. The population is all the Pecan Village Malo Bojonegoro district by the number of 2038 souls with a sample of 179 souls. Data collection questionnaires distributed to respondents with dichotomy questions for independent and dependent variables, and the data were analyzed using the statistical test Spearman's Rho Correlation 2-tailed. The results showed that there is a connection with the ODF Implementation of Community Behavioral change in Toilet Outside Toilet. The results of the data analysis on the implementation of ODF Program with Community Behavioral change in Toilet significant at Any place that is 0.022 which is smaller than ρ is 0.05. So that means that there is a relationship H1 accepted ODF Implementation of the Community Behavioral change in Toilet Outside Toilet. From the research it was concluded that the implementation of ODF Program at Tamarind Village District Malo Bojonegoro associated with behavioral changes in society Toilet Outside toilet, which means that the lack of implementation of ODF program will have an impact on the lack of change in society behavior Toilet Outside Latrines. To overcome these problems will require active participation of health workers to provide counseling on ODF programs so as to increase the public knowledge about the dangers of defecating behavior Outside Toilet. Keywords: ODF Program, Behavior, Community,
yang dapat mencegah terhadap bau yang tidak sedap, pencemaran terhadap sumbersumber air bersih serta keterjangkauan lalat yang dapat menyebabkan penyakit berbasis lingkungan misalnya saja penyakit diare yang merupakan penyakit terbanyak pada kunjungan-kunjungan rawat jalan di Puskesmas-Puskesmas Perawatan dan RSUD. Dalam hal sanitasi, masyarakat masih memanfaatkan “toilet terbuka” yang biasanya terletak di kebun, pinggir sungai, dan parit sawah. Dengan melakukan buang air besar di tempat terbuka hal ini akan menimbulkan pencemaran pada permukaan
PENDAHULUAN Stop buang Air Besar Sembarangan yang merupakan salah satu kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah suatu program pemberdayaan masyarakat dalam bidang sanitasi dimana kegiatannya diarahkan pada perubahan perilaku dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) menuju pada suatu tempat tertentu (jamban/kakus) sekalipun hanya dalam bentuk yang paling sederhana berupa lubang atau galian yang diberi tempat jongkokan sampai kepada WC yang mewah
SURYA
84
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014
Hubungan Pelaksanaan Program ODF (Open Defecation Free) Dengan Perubahan Perilaku Masyarakat Dalam Buang Air Besar Di Luar Jamban Di Desa Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 tanah dan air. Perilaku semacam itu besar (Anies, 2006 : 34). Lingkungan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain dimaksud meliputi lingkungan fisik, biologi, faktor ekonomi karena untuk membuat kimia, sosial, ekonomi dan budaya. septik tank diperlukan biaya, tidak Pelayanan sanitasi dilakukan melalui tersedianya septik tank umum dan layanan dua pendekatan yaitu pendekatan berbasis yang baik untuk penyedotannya. Karena lembaga melalui dinas, badan, perusahaan beberapa faktor tersebut, maka muncullah daerah, swasta serta Pendekatan berbasis suatu masalah yaitu adanya masyarakat yang masyarakat yang menempatkan masyarakat masih buang air besar di sembarang tempat. sebagai pelaku utama dan penentu dalam Di Jawa Timur sebanyak 288 desa penyelenggaraan pelayanan, melalui proses telah dinyatakan ODF yaitu Kabupaten pemberdayaan dan partisipasi aktif Magetan 42 desa, Bangkalan 30 desa, Pacitan masyarakat. Program ODF merupakan 28 desa, Trenggalek 27 desa, Ponorogo 25 program unggulan dalam mengatasi desa, Nganjuk 18 desa, Sampang 14 desa, kebiasaan masyarakat yang melakukan buang Kediri 12 desa, Bojonegoro 10 desa, Gresik air besar di sembarang tempat dengan 10 desa, Jombang 8 desa, pamekasan 8 desa, memastikan bahwa dalam setiap KK Sumenep 8 desa, Probolinggo 7 desa, memiliki jamban dan dipastikan bahwa setiap Lamongan 6 desa, Madiun 4 desa, Pasuruan anggota keluarga buang air besar pada 3 desa, Malang 3 desa, Jember 2 desa, jamban tersebut. Program ODF dimulai dari Ngawi 2 desa, Tulungagung 2 desa suatu desa yang telah dinyatakan bebas ODF (http://stbm-indonesia.org). Lokasi yang dan selanjutnya meningkat pada kecamatan telah ODF akan mendorong lokasi lain untuk bebas ODF serta kabupaten bebas ODF. ikut menuju ODF pula. Kabupaten Dengan adanya program Open Defecation Bojonegoro pada tahun 2010 sebanyak 8 Free (ODF) diharapkan angka buang air desa sudah ODF dan pada tahun 2011 besar di sembarang tempat dapat menurun meningkat menjadi 10 desa. Berdasarkan atau bahkan tidak ada lagi. hasil dari pra survey yang dilakukan di Desa Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro dari 507 KK sebanyak 441 KK METODOLOGI .PENELITIAN (87%) sudah memiliki jamban. Hal ini menunjukkan angka kesadaran masyarakat Desain penelitian merupakan suatu dalam hal sanitasi lingkungan sudah baik, strategi untuk mendapatkan data yang akan tetapi masih ada masyarakat yang buang dibutuhkan untuk keperluan pengujian air besar di luar jamban. hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan Buang air besar di area terbuka (sungai penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol atau kebun) telah menjadi kepraktisan dan atau mengendalikan berbagai variabel yang dilakukan banyak orang di sekitarnya. berpengaruh dalam penelitian (Nursalam, Lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan 2003 : 81). pada umumnya, karena berpengaruh Jenis penelitian yang digunakan adalah langsung maupun tidak langsung terhadap penelitian analitik, yaitu suatu metode genetik individu, perilaku, serta gaya penelitian yang mencoba menggali mengapa hidup. Sebagaimana dikemukakan Blum dan bagaimana fenomena itu terjadi (2002) dalam planning for health, (Notoatmodjo S, 2010 : 37) development and application of sosial Sedangkan pendekatan penelitian change theory, bahwa faktor lingkungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berperan sangat besar dalam meningkatkan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk derajat kesehatan masyarakat. Sebaliknya, mempelajari dinamika korelasi antara faktorkondisi kesehatan masyarakat yang buruk faktor risiko dengan efek, dengan cara termasuk timbulnya berbagai penyakit pendekatan, observasi atau pengumpulan menular, andil faktor lingkungan sangat
SURYA
85
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014
Hubungan Pelaksanaan Program ODF (Open Defecation Free) Dengan Perubahan Perilaku Masyarakat Dalam Buang Air Besar Di Luar Jamban Di Desa Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 data sekaligus pada suatu saat (point time KK KK approach) (Notoatmodjo S, 2010 : 37-38). JumYang Yang No RT lah % Tidak % Memiliki HASIL .PENELITIAN KK Memiliki Jamban Jamban 1. Data Umum 1 39 15 38.5 24 61.5 I 1) Karakteristik umur responden 2 40 20 50 20 50 II 3 III 48 28 58.4 20 41.6 4 IV 36 24 66.7 12 33.3 5 41 23 56.1 18 43.9 V 6 VI 36 23 63.9 13 36.1 7 VII 29 20 68.9 9 31.1 VII 8 66 51 77.3 15 22.7 I 9 IX 56 31 55.4 25 44.6 1 67 31 46.3 36 53.7 0 X 2) Karakteristik responden berdasarkan 1 pendidikan 62 41 66.2 21 33.8 1 XI 1 49 26 53.1 23 46.9 2 XII JUMLAH 569 333 58.6 236 41.4 Sumber : Data kuesioner penelitian Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar KK telah memiliki jamban adalah 333 KK (58,6%) dari total 569 KK. 2) Perubahan perilaku masyarakat dalam BAB di luar jamban Tabel 2.Distribusi responden berdasarkan perubahan perilaku masyarakat dalam BAB di sembarang tempat di Desa Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro tahun 2012 No Kepemi- Perubahan Perilaku Total likan Masyarakat jamban Telah Tidak N % BAB BAB pada pada jamban jamban 1 Memiliki 135 75,4 0 0% 135 75,4 jamban % 2 Tidak 40 22,4% 44 24,6 memiliki 2,2 jamban 4 %
3) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
2. Data Khusus 1) Pelaksanaan program ODF Tabel 1. Distribusi pelaksanaan program ODF di Desa Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro tahun 2012
Jumlah 139 77,6 %
SURYA
86
40
22,4% 179 100
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014
Hubungan Pelaksanaan Program ODF (Open Defecation Free) Dengan Perubahan Perilaku Masyarakat Dalam Buang Air Besar Di Luar Jamban Di Desa Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 Berdasarkan tabel 2 di atas dapat jamban dan BAB pada jamban yaitu 135 diketahui bahwa dari 179 responden, responden (75,4%). sebagian besar responden telah memiliki 3) Hubungan pelaksanaan program ODF dengan perubahan perilaku masyarakat dalam BAB di luar jamban Tabel 3 Tabel silang antara pelaksanaan program ODF dengan perubahan perilaku masyarakat dalam BAB di sembarang tempat di Desa Kemiri Kecamatan malo Kabupaten Bojonegoro tahun 2012
No
RT
1
I
2
II
3
III
4
IV
5
V
6
VI
7
VII
8
VIII
9
IX
10
X
11
XI
12
XII
SURYA
Kepemilikan jamban Memiliki Jamban Tidak memiliki jamban Memiliki Jamban Tidak memiliki jamban Memiliki Jamban Tidak memiliki jamban Memiliki Jamban Tidak memiliki jamban Memiliki Jamban Tidak memiliki jamban Memiliki Jamban Tidak memiliki jamban Memiliki Jamban Tidak memiliki jamban Memiliki Jamban Tidak memiliki jamban Memiliki Jamban Tidak memiliki jamban Memiliki Jamban Tidak memiliki jamban Memiliki Jamban Tidak memiliki jamban Memiliki Jamban
Perubahan perilaku masyarakat Telah BAB Tidak BAB % pada jamban pada jamban 11 6.1 0
Total %
N
%
0
11
6.1
1
0.5
2
1.1
3
1.6
8
4.4
0
0
8
4.4
0
0
4
2.2
4
2.2
9
5.0
0
0
9
5.0
0
0
3
1.6
3
1.6
7
3.9
0
0
7
3.9
0
0
2
1.1
2
1.1
8
4.4
0
0
8
4.4
0
0
3
1.6
3
1.6
9
5.0
0
0
9
5.0
0
0
4
2.2
4
2.2
7
3.9
0
0
7
3.9
0
0
3
1.6
3
1.6
19
10.
0
0
19
10.6
0
0
5
2.7
5
2.7
16
8.9
0
0
16
8.9
1
0.5
3
1.6
4
2.2
15
8.3
0
0
15
8.3
1
0.5
4
2.2
5
2.7
17
9.4
0
0
17
9.4
1
0.5
5
2.7
6
3.3
9
5.0
0
0
9
5.0
87
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014
Hubungan Pelaksanaan Program ODF (Open Defecation Free) Dengan Perubahan Perilaku Masyarakat Dalam Buang Air Besar Di Luar Jamban Di Desa Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 Tidak memiliki 0 0 2 1.1 2 1.1 jamban Memiliki Jamban 135 75.4 0 0 135 75.4 Jumlah Tidak memiliki 4 2.2 40 22.4 44 24.6 jamban 139 77.6 40 22.4 179 100 Jumlah Sumber : Data kuesioner penelitian Berdasarkan tabel silang pada tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 179 responden, RT 8 adalah yang terbanyak yang telah memiliki jamban yaitu 19 KK (10,9%). Kemudian dibuktikan dari hasil uji statistik Spearman’ Rho yang diperoleh nilai signifikan p (0,022) < α (0,05) yang berarti H1 diterima, yang artinya ada hubungan pelaksanaan program ODF (Open Defecation Free) dengan perubahan perilaku masyarakat dalam buang air besar di luar jamban. 2. Perubahan perilaku masyarakat PEMBAHASAN dalam BAB di luar jamban Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah memiliki 1. Pelaksanaan program ODF Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamban dan BAB pada jamban yaitu 135 sebagian besar KK telah memiliki jamban responden (75,4%). adalah 333 KK (58,6%) dari total 569 KK. Perilaku adalah tindakan atau Akses masyarakat terhadap sarana aktivitas dari manusia itu sendiri yang sanitasi khususnya jamban, saat ini masih mempunyai bentangan yang sangat luas jauh dari harapan. Berbagai kampanye antara lain : berjalan, berbicara, menangis, dan program telah banyak dilakukan, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, terakhir dengan pemberlakuan program membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud (STBM). Berbagai upaya tersebut perilaku manusia adalah semua kegiatan sebetulnya bermuara pada terpenuhinya atau aktivitas manusia, baik yang diamati akses sanitasi masyarakat, khususnya langsung, maupun yang tidak dapat jamban. Namun akses tersebut selain diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, berbicara kuantitas yang terpenting adalah 2003). kualitas. Menurut Skinner, seperti yang Perdebatan tentang pengertian dikutip oleh Notoatmodjo (2003), sanitasi total, pada tahap awal akan terjadi merumuskan bahwa perilaku merupakan pada ranah defenisi dan pengertian. Untuk respon atau reaksi seseorang terhadap menuju sanitasi total, penting untuk stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh memastkan faktor supply dan demand karena perilaku ini terjadi melalui proses tercapai dengan maksimal, untuk adanya stimulus terhadap organisme, dan mewujudkan Open Defecation Free (ODF) kemudian organisme tersebut merespons. pada tingkat komunitas (Entjang, 2002 : Rata-rata responden telah BAB pada 55). jamban dan kurang dari sebagian Lebih dari sebagian responden telah responden tidak BAB pada jamban memiliki jamban sebagai wujud dari menunjukkan bahwa masih adanya terlaksananya program ODF dengan baik. masyarakat yang BAB disungai dengan Hal ini dapat dipengaruhi oleh pendidikan letak desa yang dikelilingi oleh bengawan masyarakat tentang pentingnya BAB pada solo . Hal ini disebabkan karena sebagian tempatnya. masyarakat menganggap BAB disungai lebih praktis.
SURYA
88
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014
Hubungan Pelaksanaan Program ODF (Open Defecation Free) Dengan Perubahan Perilaku Masyarakat Dalam Buang Air Besar Di Luar Jamban Di Desa Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 3. Hubungan pelaksanaan program PENUTUP ODF dengan perubahan perilaku masyarakat dalam BAB di luar 1. Simpulan 1) Lebih dari sebagian responden telah jamban Berdasarkan hasil penelitian memiliki jamban menunjukkan bahwa dari 179 responden, 2) Rata-rata responden telah BAB pada rata-rata responden memilki jamban dan jamban yaitu 139 responden. Sedangkan telah BAB pada jamban yaitu 90 responden kurang dari sebagian tidak BAB pada (50,2%). jamban yaitu 40 responden Kemudian dibuktikan dari hasil uji 3) Ada hubungan pelaksanaan program statistik Spearman’ Rho yang diperoleh nilai ODF (Open efecation Free) dengan signifikan p (0,000) < α (0,05) yang berarti perubahan perilaku masyarakat dalam H1 diterima, yang artinya ada ada hubungan buang air besar di luar jamban di Desa pelaksanaan program ODF (Open efecation Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Free) dengan perubahan perilaku masyarakat Bojonegoro tahun 2012. dalam buang air besar di luar jamban. Perubahan perilaku BAB ini tidak 2. Saran gampang. Sebagai contoh kalau sudah 1) Bagi Responden terbiasa BAB di sungai yang kakinya Masyarakat sebaiknya menyadari untuk terendam air, merasa dingin, melihat merubah perilaku dari BAB disembarang pemandangan dan terasa nyaman lalu harus tempat untuk BAB pada jamban . berpindah BAB di jamban dengan ruang 2) Bagi Peneliti yang sempit, sumpek dan gelap adalah sangat Diperlukan adanya penelitian lain yang sulit. Dibutuhkan waktu yang cukup lama sejenis terutama yang berkaitan dengan untuk mengubah perilaku tersebut. Secara pelaksanaan program ODF yang klasik perubahan perilaku tersebut sering mempengaruhi perilaku masyarakat dalam diutarakan oleh kebanyakan orang, baik yang BAB di sembarang tempat sehingga dapat berpendidikan tinggi maupun yang tidak diupayakan solusi yang terfokus dalam sekolah sama sekali, yaitu bahan mengubah mencegah BAB di luar jamban. perilaku tidak semudah membalik telapak 3) Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan tangan (Dinkes Bojonegoro, 2005) Hasil penelitian ini diharapkan dapat Kepribadian manusia menjadi 6 macam menjadi jurnal penelitian sebagai bahan nilai kebudayaan. Kepribadian seseorang referensi di perpustakaan yang nantinya ditentukan oleh salah satu nilai budaya yang bisa dipergunakan oleh mahasiswa dalam dominan pada diri orang tersebut. Secara melakukan penelitian lanjutan terutama rinci perilaku manusia sebenarnya yang berkaitan dengan masalah merupakan refleksi dari berbagai gejala pelaksanaan program ODF. kejiwaan seperti pengetahuan, keinginan, 4) Bagi Tenaga Kesehatan kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap Petugas kesehatan diharapkan dapat dan sebagainya (Spranger, 2008) memberikan pendidikan kesehatan pada Mengubah perilaku masyarakat untuk masyarakat tentang program ODF dan tidak BAB disembarang tempat harus menganjurkan masyarakat untuk merubah dilakukan secara terus-menerus dengan perilaku dalam BAB di luar jamban. berpedoman pada program ODF . Hal ini disebabkan karena sebagian masyarakat DAFTAR PUSTAKA menganggap BAB disungai lebih praktis. Dengan adanya program ODF diharapkan Anies, 2006. Waspada Ancaman Penyakit masyarakat dapat merubah perilaku untuk Tidak Menular : Solusi Pencegahan tidak BAB di luar jamban. dari Aspek Perilakudan Lingkungan. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
SURYA
89
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014
Hubungan Pelaksanaan Program ODF (Open Defecation Free) Dengan Perubahan Perilaku Masyarakat Dalam Buang Air Besar Di Luar Jamban Di Desa Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 Budianto, Agung. 2008. STBM. http:/stbmindonesia.org. Diakses 16 Juli 2012 Candra, Budi. 2007. Metode Pembuangan Tinja. Surabaya : Airlangga Press Effendy, Ferry dan Makhfudi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika Entjang. 2002. Kesehatan masyarakat . Jakarta : Rineka cipta Hidayat, A.Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian Kesehaan “Paradigma Kuantitatif”. Surabaya : Health Books Publishing. Notoatmodjo, S. 2002. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta. Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Nursalam & Siti Pariani. 2003. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Infomedika. Nursalam, 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta. Salemba Medika
SURYA
90
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014