HUBUNGAN PEKERJAAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK SURYA BARU PLOSOWAHYU LAMONGAN Lilis Maghfuroh. …………......……….…… ……
. .….ABSTRAK…… … ......………. …… …… . .….
Perkembangan anak prasekolah merupakan bertambahnya kemampuan dan struktur / fungsi tubuh dan sekarang ini masih banyak anak yang mengalami perkembangan yang terlambat. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan pekerjaan dengan perkembangan anak prasekolah. Dalam penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Metode sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Sampel yang diambil sebanyak 72 responden. Data ini diambil dengan menggunakan kuesioner tertutup dan observasi. Setelah tabulasi data kemudian di analisa menggunakan uji Spearman dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Hasil penelitian sebagian besar orang tua di Taman Kanak-Kanak Surya Baru Plosowahyu Lamongan tidak bekerja/ibu rumah tangga yaitu sejumlah 51 orang (70,8%). Kecenderungan perkembangan anak adalah perkembangan yang sesuai sebanyak sejumlah 64 anak (88,9%), dan tidak ada satu pun yang mengalami penyimpangan perkembangan. Berdasarkan hasil uji Spearman didapatkan nilai rs = 0,699 dengan p = 0,000 dimana p <0,05. Kesimpulan dari penelitian ini, ada hubungan pekerjaan dengan perkembangan anak prasekolah. Rekomendasi dari penelitian ini, perlu adanya timbal balik antara orang tua, anak, tempat pendidikan anak dan juga lingkungan agar dapat membantu perkembangan anak secara optimal. Kata Kunci : pekerjaan Orang Tua, Perkembangan Anak Prasekolah
PENDAHULUAN.. …… .
… …. Perkembangan anak pada periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak adalah sebagai "Masa Keemasan (golden period) atau Jendela Kesempatan (window opportunity), atau Masa Kritis (critical period)". Periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa perkembangan yang paling pesat pada otak manusia, merupakan masa yang sangat peka bagi otak anak dalam menerima berbagai masukan dari lingkungan sekitarnya. Pada masa ini otak balita bersifat lebih plastis dibandingkan dengan otak orang dewasa dalam arti anak balita sangat terbuka dalam menerima berbagai macam pembelajaran dan pengkayaan baik yang bersifat positif maupun negatif. Sisi lain dari fenomena ini yang perlu mendapat perhatian, otak balita lebih peka terhadap asupan yang kurang mendukung pertumbuhan otak seperti asupan gizi yang tidak adekuat, kurang stimulasi dan kurang mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Masa 5 tahun pertama merupakan masa yang relatif pendek dan tidak akan terulang kembali dalam kehidupan seorang anak, maka para orang tua, pengasuh dan pendidik harus memanfaatkan periode yang SURYA 52
singkat ini untuk membentuk anak menjadi bagian dari generasi penerus yang tangguh dan berkualitas (Awi Muliadi W, 2009). Menurut Walley dan Wong menyatakan bahwa yang dimaksud dengan perkembangan itu sendiri merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar (A. Aziz Alimul Hidayat, 2005). Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah pekerjaan orang tuanya. Pekerjaan orang tua merupakan pekerjaan yang dilakukan orang tua yang mempengaruhi pola interaksi antara orang tua dan anak, yaitu kapan dan bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi dengan anak, termasuk cara penerapan aturan, mengajarkan nilai / norma, memberikan perhatian dan kasih sayang serta menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga dijadikan panutan bagi anaknya (Suparyanto, 2010). Pada saat sekarang ini masih banyak anak yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan. Hasil penelitian pada anak 3-6 tahun diberbagai daerah di Indonesia didapatkan hasil 5% memiliki masalah dalam prilaku, 5% memiliki masalah dalam bahasa dan berbicara Vol.05, No 02, Agustus 2013
Hubungan Pekerjaan Orang Tua Dengan Perkembangan Anak Prasekolah Di Taman Kanak-Kanak Surya Baru Plosowahyu Lamongan pendidikan orang tua dan pendidikan anak, pengasuhan oleh orang tua (Ngastiyah, 2005). Menurut Kohn dalam Sutarjo (2009) menyatakan bahwa pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan, hadiah maupun hukuman, cara orang tua menunjukkan otoritasnya, dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap anaknya. Apabila salah satu faktor dari perkembangan misalnya pendidikan dan pekerjaan orang tua tidak mendukung perkembangan anak maka bisa menyebabkan perkembangan anak tersebut bisa terlambat karena disini hubungan dengan orang terdekat memainkan peran penting dalam perkembangan emosi, intelektual, dan kepribadian. Tidak hanya kualitas dan kuantitas kontak dengan orang lain yang memberi pengaruh pada anak yang sedang berkembang, tetapi luasnya rentang kontak penting untuk pembelajaran dan perkembangan kepribadian yang sehat (Donna L. Wong, 2008). Apabila sebuah keterlambatan tidak dikenali secara dini, seorang anak harus menunggu sampai tanda dan gejala keterlambatannya bermanifestasi menjadi sebuah gangguan. Hal ini akan membuat keadaan akan semakin berat bagi anak untuk belajar adaptasi hingga usia sekolah (Rosa, 2010). Orang tua harus bisa memberikan dasar-dasar kesehatan fisik dan mental, kemampuan penalaran, pengembangan kepribadian dan nilai-nilai, kemandirian dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosial budayanya secara benar agar setelah dewasa menjadi manusia yang berkualitas tinggi sesuai harapan orang tua dan juga orang tua sebagai pengasuh dan pendidik harus dapat memenuhi kebutuhan dasar anak untuk perkembangan yang optimal dan melakukan pembinaan yang berkualitas dan komprehensif bagi anak melalui kegiatan yang disebut Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Anak dan juga harus memberikan pendidikan agama sejak dini, memenuhi kebutuhan dasar anak (Asuh, Asih dan Asah/stimulasi dini untuk memacu perkembangan anak sejak dini), mendeteksi dan mengintervensi sejak
dan 2% memiliki cacat bawaan. Disamping itu juga terdapat banyak penelitian ilmiah untuk membimbing orang tua bagaimana mengasuh anak-anak dengan cara yang terbaik, walaupun banyak metode efektif yang dapat dipakai tapi kebanyakan orang tua hanya mengetahui sedikit saja (Yupi Supartini, 2002). Dari data dari rumah sakit Dr Soetomo Surabaya pada tahu 2005 penderita rawat jalan klinik tumbuh kembang didapatkan dari 687 penderita ternyata terdapat 10 macam kasus terbanyak dan yang berada dalam urutan pertama adalah kasus Developmental Delay yaitu sebanyak 205 kasus (Irmawati M, 2005). Berdasarkan data hasil KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) yang dilakukan pada bulan November tahun 2009 di TK (Taman Kanak-kanak) Surya Baru Plosowahyu Lamongan pada anak prasekolah sebanyak 89 anak, terdiri dari 16 anak di PAUD, pada TK A sebanyak 33 anak sedangkan pada TK B sebanyak 40 anak. Kemudian dilakukan pemeriksaan dengan KPSP sebanyak 50 anak kemudian didapatkan 4 anak perkembangannya meragukan. Data dari survey awal yang saya lakukan di TK Surya Baru Lamongan pada bulan dari 5 anak yang dilakukan pemeriksaan dengan KPSP terdapat 1 anak meragukan dalam perkembangan. Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak yang utama adalah faktor genetic yaitu potensi anak yang menjadi ciri khasnya. Faktor yang kedua adalah faktor lingkungan yang terdiri dari lingkungan biofisiko-psiko-sosial. Faktor ini terdiri dari faktor lingkungan prenatal (gizi ibu pada waktu hamil, mekanis, toksin, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas) dan lingkungan postnatal (biologis, faktor fisik, faktor psikososial, faktor keluarga). Faktor psikososial antara lain stimulasi, motivasi belajar, hukuman yang wajar, kelompok sebaya, stress, sekolah, cinta dan kasih sayang dan kualitas interaksi anak dengan orang tua. Faktor yang terakhir yaitu faktor keluarga dan adat istiadat yaitu pekerjaan, pendidikan, jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga, stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah dan ibu, adat istiadat, agama, urbanisasi, kehidupan politik dalam masyarakat, SURYA
53
Vol.05, No 02, Agustus 2013
Hubungan Pekerjaan Orang Tua Dengan Perkembangan Anak Prasekolah Di Taman Kanak-Kanak Surya Baru Plosowahyu Lamongan dini untuk mengoreksi (bila ditemui) adanya penyimpangan perkembangan anak (Awi Muliadi Wijaya, 2009). Pemahaman pola asuh yang benar dapat membantu menganalisis dan mengelompokkan anak pada kategori terlambat / tidak terlambat (Shulhan, 2009). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pekerjaan orang tua dengan perkembangan anak prasekolah di Taman Kanak-Kanak Surya Baru Plosowahyu Lamongan.
METODE PENELITIAN.…
… .… Jenis Penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh anak usia prasekolah dan ibunya di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan, sedangkan sampel penelitian adalah sebagian anak usia prasekolah dan ibunya di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan yang memenuhi kriteria inkusi dengan besar sampel 72 responden. variabel independen penelitian adalah pekerjaan orang tua, sedangkan variabel dependennya adalah perkembangan anak prasekolah. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner tertutup untuk pekerjaan orang tua dan data perkembangan anak prasekolah dengan observasi menggunakan lembar KPSP. Analisis penelitian menggunakan uji korelasi spearman rho’s.
HASIL .PENELITIAN … 1) Data Umum (1) Umur orang tua Tabel 1. Distribusi Berdasarkan Umur Orang Tua Di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan No. Umur Frekuensi Prosentase (%) 1. 21 – 27 tahun 21 29,2 2. 28 – 32 tahun 49 68,1 3. 33 – 39 tahun 2 2,8 Total 72 100 Berdasarkan data diatas pada tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan berusia 28 - 32 tahun yaitu sejumlah 49 orang (68,1%) dan sebagian kecil berumur 33-39 tahun yaitu sejumlah 2 orang (2,8%). SURYA
(2) Tingkat pendidikan orang tua Tabel 2. Distribusi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan No. Pendidikan Frekuensi Prosentase (%) 1. SLTP 21 29,2 2. SMU 42 58,3 3. PT 9 12,5 Total 72 100 Berdasarkan data diatas pada tabel 2 bahwa sebagian besar orang tua di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan memiliki tingkat pendidikan SMU yaitu sejumlah 42 orang (58,3%) (3) Pekerjaan orang tua Tabel 3. Distribusi Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan Pekerjaan Frekuensi Prosentase No (%) 1. Tidak bekerja/ 51 70,8 IRT 2. Swasta/ 19 26,4 Wiraswasta 3. PNS/TNI/ 2 2,4 POLRI Total 72 100 Berdasarkan data diatas pada tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan tidak bekerja/ibu rumah tangga yaitu sejumlah 51 orang (70,8%) (4) Umur Anak Tabel 4. Distribusi Berdasarkan Umur Anak Di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan No. Umur Anak Frek. Prosentase (%) 1. 36 bulan 1 1,4 2. 42 bulan 3 4,2 3. 48 bulan 7 9,7 4. 54 bulan 15 20,8 5. 60 bulan 10 13,9 6. 66 bulan 26 36,1 7. 72 bulan 10 13,9 Total 72 100 Berdasarkan data diatas pada tabel 4 menunjukkan bahwa hampir setengah anak prasekolah di TK Surya Baru Plosowahyu 54 Vol.05, No 02, Agustus 2013
Hubungan Pekerjaan Orang Tua Dengan Perkembangan Anak Prasekolah Di Taman Kanak-Kanak Surya Baru Plosowahyu Lamongan Tabel 7. Distribusi Perkembangan Anak Prasekolah Di TK Surya Baru Lamongan Perkembangan No. Frekuensi Prosentase anak (%)
Lamongan berumur 66 bulan yaitu sejumlah 26 orang (36,1%) dan sebagian kecil anak berumur 36 bulan yaitu sejumlah 1 orang (1,4%). (5) Jenis Kelamin Anak Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Anak Di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan No. Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase Anak (%) 1. Laki-laki 36 50 2. Perempuan 36 50 Total 72 100 Berdasarkan data diatas pada tabel 5 menunjukkan bahwa jenis kelamin anak di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan memilki proporsi yang sama antara laki-laki dan perempuan.
prasekolah
1. 2.
Sesuai 64 88,9 Meragukan 8 11,1 Total 72 100 Berdasarkan data diatas pada tabel 7 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya perkembangan anak prasekolah di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan sesuai yaitu sejumlah 64 anak (88,9%). (3) Hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak prasekolah Di Taman Kanak-Kanak Surya Baru Lamongan Tabel 8. Distribusi Hubungan Pekerjaan Orang Tua Dengan Perkembangan Anak Prasekolah Di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan
2) Data Khusus (1) Pekerjaan orang tua Tabel 6. Distribusi Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%) 1. IRT 51 70,8
Tdk bekerja/ IRT Swasta / wiraswa sta PNS/TN I/POLRI Total
2.
Swasta/ 19 26,4 wiraswasta 3. PNS/TNI/ 2 2,4 POLRI Total 72 100 Berdasarkan data diatas pada tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan tidak bekerja/ibu rumah tangga yaitu sejumlah 51 orang (70,8%) dan sebagian kecil bekerja sebagi PNS/TNI/POLRI yaitu sejumlah 2 orang (2,4%).
(2)
Perkembangan anak prasekolah
Pekerjaa n Sesu ai 50
%
Mera gukan 1
%
13
68, 4
1 63
%
Ttl
%
2
0
51
70 ,8
6
31,6
0
0
19
26 ,4
50
1
50
0
0
2
87, 5
9
12,5
0
0
72
2, 4 10 0
98
rs = 0,699 p = 0,000
Tabel 8 diatas menunjukkan bahwa seluruhnya orang tua di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan yang tidak bekerja atau sebagi ibu rumah tangga memiliki anak prasekolah dengan perkembangan yang sesuai yaitu 50 orang atau 98%. Selain itu hasil dari analisis dengan menggunakan uji Spearman yang menggunakan program SPSS versi 16.0 didapatkan hasil (rs) = 0,069 dan nilai signifikansi p = 0,000 dimana p < 0,05 maka H1 diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan orang tua dengan perkembangan anak prasekolah di Taman Kanak-Kanak Surya Baru Plosowahyu Lamongan.
Perkembangan anak prasekolah
PEMBAHASAN .… SURYA
Jml
penyim pangan 0
55
.… Vol.05, No 02, Agustus 2013
Hubungan Pekerjaan Orang Tua Dengan Perkembangan Anak Prasekolah Di Taman Kanak-Kanak Surya Baru Plosowahyu Lamongan semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua sehingga orang tua akan lebih mudah untuk mendeteksi masalah perkembangan dan segera bisa mengatasi masalah tersebut. Hal ini sesuai dengan tabel 2 dimana sebagian besar orang tua/khususnya ibu itu memiliki tingkat pendidikan SMU yang termasuk tingkat pendidikan menengah, sehingga wawasan yang mereka sudah cukup luas. Dalam pengukuran perkembangan yang menggunakan lembar observasi KPSP ada keterbatasan salah satunya adalah tidak dilakukannya pengukuran ulang pada waktu 2 minggu pada anak yang meragukan/ penyimpangan dan juga pada saat melakukan pengukuran masih ada anak yang kurang kooperatif.
1) Pekerjaan Orang Tua Berdasarkan dari tabel 6 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua di TK Surya Baru Plosowahyu Lamongan tidak bekerja/ibu rumah tangga yaitu sejumlah 51 orang (70,8%). Pekerjaan merupakan usaha yang dilakukan orang tua untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, sebagian besar Orang tua tidak bekerja mempunyai banyak waktu untuk bisa berinteraksi dengan keluarga termasuk anak semakin lama orang tua dan anak bertemu dan berinteraksi maka akan semakin baik hubungan antara orang tua dan anak. 2) Perkembangan Anak Prasekolah Berdasarkan dari tabel 7 diatas menunjukkan bahwa hampir seluruhnya perkembangan anak prasekolah di Taman Kanak-Kanak Surya Baru Plosowahyu Lamongan sesuai yaitu sejumlah 63 anak (87,5%) dan tidak ada satu pun yang mengalami penyimpangan perkembangan. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Hal ini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkunganya ( Ngastiyah, 2005). Hal tersebut dapat dipengaruhi juga dari usia orang tua yang berada pada kelompok usia dewasa muda dimana pada usia tersebut orang tua masih memilki fisik yang kuat dan koordinasi tubuh yang baik. Hal ini sesuai dengan tabel 4.1 dimana sebagian besar orang tua di Taman Kanak-Kanak Surya Baru Plosowahyu Lamongan berusia 28 - 32 tahun yaitu sejumlah 49 orang (68,1%). Menurut Ngastiyah, 2005 mengatakan bahwa dimana usia termasuk dalam salah satu faktor postnatal yaitu faktor biologis yang juga dapat mempengaruhi perkembangan anak. Tingkat pendidikan orang tua yang tinggi juga dapat mempengaruhi perkembangan anak karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan SURYA
3)
Hubungan pekerjaan Orang Tua dengan Perkembangan Anak Prasekolah Berdasarkan tabel 8 diatas menunjukkan bahwa hampir seluruhnya orang tua tidak bekerja/IRT dan memiliki anak prasekolah dengan perkembangan yang sesuai yaitu 50 orang atau 98%. Hasil dari analisis dengan menggunakan uji Spearman yang menggunakan program SPSS versi 16.0 didapatkan hasil rs = -0,069 dan nilai signifikansi p=0,000 dimana p<0,05 maka H1 diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan orang tua dengan perkembangan anak prasekolah di Taman Kanak-Kanak Surya Baru Plosowahyu Lamongan berarti semakin banyak waktu bertemu antara orang tua dan anak maka semakin baik perkembangannya dan juga sebaliknya semakin kurang waktu bertemu antara orang tua dan anak maka semakin kurang baik perkembangan anak. Pada kenyataanya anak prasekolah yang perkembangannya sesuai itu sangat dipengaruhi oleh waktu antara orang tua dan anak yaitu pada ibu yang tidak bekerja/IRT. Hal ini dikarenakan waktu interaksi antara orang tua dengan anak yang cukup banyak sehingga stimulasi yang diberikan juga semakin banyak pula, Stimulasi itu sendiri merupakan bagian dari kebutuhan dasar anak yaitu asah. Dengan mengasah kemampuan anak secara terus-menerus, kemampuan anak akan semakin meningkat. Pemberian stimulus 56
Vol.05, No 02, Agustus 2013
Hubungan Pekerjaan Orang Tua Dengan Perkembangan Anak Prasekolah Di Taman Kanak-Kanak Surya Baru Plosowahyu Lamongan dapat dilakukan dengan cara latihan dan bermain. Anak yang memperoleh stimulus yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang mendapat stimulus. Kegiatan yang bisa dilakukan untuk stimulasi adalah dengan SDIDTK yang meliputi stimulasi dini yang memadai, deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan, intervensi dini, rujukan dini.
Awi Muliadi Wijaya. 2009. Pentingnya Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Anak. http://www.infodokterku.com. Diakses tanggal 9 Desember 2010, jam 21.30 WIB Donna L Wong, 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta:EGC.
KESIMPULAN DAN SARAN.
… 1) Kesimpulan (1)Sebagian besar orang tua tidak bekerja atau ibu rumah tangga (2)Hampir seluruhnya anak prasekolah memiliki perkembangan yang sesuai. (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan orang tua dengan perkembangan anak prasekolah di Taman Kanak - Kanak Surya Baru Plosowahyu Lamongan.
Hidayat, Azis Alimul. 2005. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika Irmawati M. 2005. Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak. http.www.pediatrik.com/pkb/06102202 2956-57x6138.pdf. Diakses tanggal 26 Desember 2010, jam 16.00 WIB
2) Saran (1) Bagi Akademik Perlunya mengadakan penyuluhan untuk meningkatkan perkembangan pada anak pra sekolah. Dan diharapkan untuk memberikan informasi tentang pola asuh orang tua dalam penerapan pola asuh yang efektif kepada ibu yang memilki anak khususnya anak prasekolah. (2) Bagi Orang Tua Hendaknya orang tua dapat mendampingi anak dalam proses perkembangan anak yang baik dan benar sehingga anak menjadi terbiasa dan bisa berkembang secara baik dan benar serta optimal. (3) Bagi Profesi Keperawatan Perlu meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya perkembangan anak yang baik dan benar pada anak pra sekolah sesuai dengan umur anak. (4) Peneliti Selanjutnya Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai variabel lain diluar pekerjaan orang tua yang diduga dapat mempengaruhi perkembangan pada anak pra sekolah.
. . SURYA
.DAFTAR PUSTAKA
.
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC Rosa, 2010 . Perkembangan Anak. Jakarta :EGC Supartini Yupi, 2002. Konsep dasar Keperawatan Anak. Jakarta EGC Suparyanto. 2010. Perkembangan Si Kecil Terlambat. http://saidazan72.blogspot.com. Diakses tanggal 02 desember 2010, jam 10.45 WIB Sutarjo, 2009. Konsep Keluarga. http//www.rajawana.com. diakses tanggal 23 juni 2011, jam 06.15 Shulhan. 2009. Peran Orang Tua.http//www.pola asuh anak.co.id. Diakses 22 Juni 2011, jam 06.00
. . 57
Vol.05, No 02, Agustus 2013