HUBUNGAN PARTISIPASI SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA LANSIA SKRIPSI
Oleh : Ryanti Parama Putri 201210230311126
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016
HUBUNGAN PARTISIPASI SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA LANSIA SKRIPSI Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Oleh : Ryanti Parama Putri 201210230311126
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016
LEMBAR PENGESAHAN
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Judul Skripsi : Hubungan Partisipasi Sosial dengan Kesepian pada Lansia Nama Peneliti : Ryanti Parama Putri NIM : 201210230311126 Fakultas : Psikologi Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang Waktu Penelitian : Januari – Maret 2016
Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal …….. 2016 Dewan Penguji Ketua Penguji Anggota Penguji
: Hudaniah, S.Psi., M.Si. : 1. Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si. 2. Dr. Iswinarti, M.Si 3. Tri Muji Ingariati
( ( ( (
) ) ) )
Pembimbing I
Pembimbing II
Hudaniah, S.Psi., M.Si.
Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si.
Malang, Mengesahkan, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Dra. Tri Dayakisni, M.Si
i
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Ryanti Parama Putri Nim : 201210230311126 Fakultas/Jurusan : Psikologi Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul : Hubungan Partisipasi Sosial dengan Kesepian pada Lansia 1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naska ini dan telah disebutkan sumbernya. 2. Hasil tulisan karya/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak bebas royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Malang, ………………….. 2016 Mengetahui, Ketua Program Studi
Yang menyatakan
Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si
Ryanti Parama Putri
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penelitian akhirnya yang berjudul “HubunganPartisipasi Sosial dengan Kesepian pada Lansia” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kelulusan sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak lupa pula shalawat dan salam kita kirimkan kepada junjungan baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan kezaman yang terang benderang seperti sekarang ini. Dalam menjalankan perkuliahan dan penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu dalam hal apapun, baik itu berupa motivasi, bimbingan dan petunjuk kepada penulis. Untuk itulah pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Ibu Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Ibu Hudaniah, S.Psi., M.Si dan Ibu Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si, selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan banyak waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta arahan yang sangat berguna hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak Muhammad Shohib, S.Psi., M.Si selaku dosen wali yang telah membimbing dan memberikan motivasi penulis dari awal perkuliahan sampai penulisan skripsi ini selesai. 4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah banyak mencurhakan ilmunya kepada penulis selama perkuliahan. 5. Para lansia yang tergabung dalam berbagai perkumpulan di Malang yang telah bersedia menjadi responden penelitian, khususnya kepada Ibu Rukamah selaku ketua Posyandu Lansia yang berada di Kelurahan Polowijen. 6. Ayahanda Tri Wahono dan Ibunda Sumartini yang telah menjadi sumber inspirasi dan motivasi baik dalam perkuliahan, penyelesaian skripsi dan juga dalam menjalankan kehidupan penulis. 7. Rekan dekat Gallih Armada Wijana yang juga berkontribusi dalam menemani saya saat turun lapang serta tidak lupa dalam memberikan motivasi bagi saya dalam menyelesaikan penelitian ini. 8. Sahabat sahabat saya sejak SMA Indah, Lovy, Hilda dan Yulita dalam memberikan semangat serta membantu dalam mencari subjek penelitian. 9. Teman-teman Fakultas Psikologi UMM angkatan 2012 khususnya kelas B yang telah menjadi bagian hidup penulis dan memberikan banyak pengalaman yang berharga selama kuliah di Malang. 10. Miftah, Hasri, Tia, Ila, Rima, dan Eka sebagai teman seperjuangan yang susah dan senang bersama dan selalu membantu penulis ketika mengalami kesulitan dalam perkuliahan serta dalam penyelesaian skripsi. 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
iii
Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya atas kontribusi yang telah mereka berikan dan selalu penulis haturkan doa untuk keselamatan dan kesuksesan bagi kita semua. Penulis menyadari jika dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga diharapkan kritik dan saran yang membangun dapat diberikan kepada penulis. Walaupun demikian, diharapkan isi dari skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi bagi pembaca.
Malang, ……… 2016 Penulis,
Ryanti Parama Putri
iv
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................................i SURAT PERNYATAAN ............................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................................................................... v DAFTAR TABEL ..........................................................................................................................vi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................ vii ABSTRAK ...................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 2 LANDASAN TEORI ...................................................................................................................... 5 Kesepian....................................................................................................................................... 5 Perasaan Individu Ketika Kesepian ............................................................................................. 5 Jenis-Jenis Kesepian .................................................................................................................... 6 Penyebab Kesepian ...................................................................................................................... 6 Faktor yang Mempengaruhi Kesepian ......................................................................................... 7 Partisipasi Sosial .......................................................................................................................... 8 Lanjut Usia ................................................................................................................................... 9 Hubungan Partisipasi Sosial dengan Kesepian Pada Lansia ..................................................... 10 Hipotesa ..................................................................................................................................... 10 METODE PENELITIAN .............................................................................................................. 11 Rancangan Penelitian ................................................................................................................. 11 Subjek Penelitian ....................................................................................................................... 11 Variabel dan Instrumen Penelitian ............................................................................................. 11 Prosedur dan Analisa Data Penelitian ........................................................................................ 14 HASIL PENELITIAN ................................................................................................................... 15 DISKUSI ....................................................................................................................................... 17 SIMPULAN DAN IMPLIKASI .................................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 21 LAMPIRAN .................................................................................................................................. 23
v
DAFTAR TABEL Tabel 1. Blue Print Skala Kesepian ............................................................................................... 12 Tabel 2. Blue Print Skala Partisipasi Sosial .................................................................................. 13 Tabel 3. Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian ............................................................................. 13 Tabel 4. Indeks Reliabilitas Alat Ukur Penelitian ......................................................................... 13 Tabel 5. Karakteristik Subjek ........................................................................................................ 15 Tabel 6. Korelasi Partisipasi Sosial dengan Kesepian ................................................................... 15 Tabel 7. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kesepian .................................................................. 16 Tabel 8. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kesepian berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 16 Tabel 9. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kesepian berdasarkan Status Perkawinan ............... 16
vi
DAFTAR LAMPIRAN Blue Print ....................................................................................................................................... 24 Skala Partisipasi Sosial dan Skala Kesepian ................................................................................. 24 Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas Skala Partisipasi Sosial dan Kesepian .......................... 29 Skala Penelitian ............................................................................................................................. 37 Hasil Analisa Data ......................................................................................................................... 43 Uji Asumsi ..................................................................................................................................... 49 Tabulasi Data ................................................................................................................................. 51
vii
HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA LANSIA Ryanti Parama Putri Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
[email protected] Lansia cenderung menjadi kurang dapat banyak beraktivitas serta mengalami penurunan dalam hal interaksi sosial karena adanya perubahan-perubahan keberfungsian fisik yang menyebabkan mereka menjadi kesepian. Kesepian adalah perasaan yang kurang menyenangkan akibat tidak adanya hubungan yang baik dengan orang lain dan menarik diri dari lingkungan sekitar. Salah satu yang dapat mempengaruhi kesepian yaitu kurangnya lansia mendapatkan peranan atau keterlibatan yang berupa interaksi sosial di dalam lingkungan masyarakat. Partisipasi sosial merupakan keterlibatan individu yang di dalamnya terdapat suatu interaksi dengan orang lain. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara partisipasi sosial dengan kesepian pada lansia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang dilakukan pada 100 lansia dengan menggunakan teknik insidental sampling dan menggunakan instrument Social Participation Scale dan Loneliness Scale serta teknik analisa data menggunakan korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif dan signifikasi antara partisipasi sosial dengan kesepian (r = -0,209; p < 0,05). Jadi, semakin tinggi partisipasi sosialnya, maka semakin rendah kesepian pada seseorang lansia dan sebaliknya semakin rendah partisipasi sosialnya, maka semakin tinggi kesepian pada lansia. Kata kunci: Partisipasi Sosial, Kesepian Seniors tend to be less able to move a lot and experienced a decline in terms of social interaction because of changes in physical functioning that causes them to be lonely. Loneliness is a feeling that is less fun due to the absence of good relationships with others and withdraw from the surrounding environment. One that can affect the loneliness that is the lack of elderly getting the role or involvement in the form of social interaction within the community. Social participation is the involvement of individuals in which there is an interaction with others. The purpose of this study was to determine the relationship between social participation with loneliness in the elderly. This research is correlational quantitative research conducted on 100 elderly using incidental sampling technique and the use of instruments Social Participation Scale and the Loneliness Scale and the data analysis using product moment correlation. The results showed that there was a negative relationship between participation and social significance with loneliness (r = -0.209; p <0.05). So, the higher the social participation, the lower the person's loneliness in the elderly and conversely the lower the social participation, the higher the loneliness of the elderly. Keywords : Social Participation, Loneliness
1
Dalam kehidupannya, manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari masa prenatal hingga memasuki masa lansia. Setiap individu pasti akan mengalami serangkaian dari tahap-tahap perkembangan yang saling berkaitan dan hal tersebut tidak dapat diulang kembali. Setiap tahapan dalam perkembangan yang dialami oleh individu akan dapat mempengaruhi tahapan dari perkemabangan selanjutnya. Salah satu tahapan perkembangan yang dialami oleh individu yaitu tahapan pada masa lansia (Berk, 2012). Individu dikatakan telah memasuki masa lansia ketika mereka telah mencapai usia di atas 60 tahun dan memiliki banyak perubahan pada kognitif, fisik dan psikologisnya (Santrock, 2002). Lansia dikelompokkan menjadi 3 kelompok yakni lansia muda, lansia tengah dan lansia tua. Pada masa lansia banyak perubahan yang akan terjadi baik dari sisi fisik, kognitif maupun sisi psikologis. Dilihat dari sisi fisik pada masa lansia terdapat beberapa perubahan yang dapat dilihat seperti munculnya uban, kulit yang sudah mulai keriput, dan tidak jarang pada masa ini gigi mulai tanggal. Jika dilihat dari sisi kognitif mereka cenderung memiliki ingatan yang lemah. Selain itu perubahan juga banyak terjadi pada sisi kehidupan psikologis lansia yaitu perubahan secara sosial maupun ekonomi (Santrock, 2002). Secara ekonomi perubahan terlihat dari berkurangnya penghasilan ekonomi yang disebabkan karena mereka mulai pensiun dari pekerjaannya dan membuat mereka harus menghabiskan waktu luang sebagai seorang pensiunan. Secara sosial pada masa lansia, individu cenderung sulit untuk menerima perubahan peran dalam kehidupannya seperti mulai ditinggalkan oleh kerabat maupun berpisah dari anak-anak mereka. Tidak jarang pada masa lansia terdapat pemikiran bahwa dirinya sudah tidak lagi dapat memproduktif atau berguna lagi bagi orang lain bahkan mereka merasa terasingkan dari lingkungan sosial mereka. Hal tersebutlah yang membuat para lansia cenderung memilih untuk menarik diri dari lingkungan sosial maupun orang-orang di sekitar mereka. Akibat dari pemikiran tersebut menyebabkan kurangnya interaksi sosial yang dimiliki oleh para lansia tersebut. Kurangnya interaksi sosial yang dialami oleh para lansia mengakibatkan mereka mengalami perasaan kesepian. Kesepian merupakan suatu keadaan dimana keadaan mental dan emosional yang dicirikan degan adanya perasaan terasingkan dan kurangnya hubungan yang bermakna dengan orang lain (Bruno, 2000). Menurut Weiss (2002) perasaan kesepian dalam dua jenis yaitu kesepian emosional dan kesepian sosial. Kesepian emosional seseorang merasa tidak memiliki kedekatan dan perhatian dalam berhubungan sosial. Sedangkan, kesepian dalam sosial muncul dari kurangnya jaringan sosial dan ikatan komunikasi atau dapat dijelaskan sebagai suatu respon dari tidak adanya ikatan dalam suatu jaringan. Kesepian ini muncul ketika mereka mengalami beberapa perubahan lingkungan yang terjadi disekitarnya misalkan dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga. Pada masa ini anak-anak akan mulai sibuk dengan urusan masingmasing sehingga mereka akan jarang berada dirumah. Bahkan, tidak jarang jika anak mereka sudah menikah dan memiliki keluarga kecil sendiri mereka cenderung akan meninggalkan orang tua mereka dan tinggal bersama keluarga kecilnya. Fase inilah yang sulit untuk diterima oleh para lansia yang terbiasa hidup bersama dengan anak-anak mereka. Selain itu perubahan lingkungan lainnya yaitu seperti lansia yang sudah pensiun, maka mereka tidak akan lagi merasakan sibuknya dalam beraktifitas seperti pada saat bekerja serta tidak lagi merasakan interaksi yang sering dilakukan ketika masih aktif dalam bekerja. Rasa kesepian yang sering terjadi pada masa lansia diakibatkan karena kurang adanya kegiatan yang dapat dilakukan oleh para lansia tersebut. 2
Terdapat 3 teori sosial mengenai penuaan yang terjadi pada masa lansia. Menurut teori pemisahan menyatakan bahwa orang-orang dewasa lanjut perlahan-lahan menarik diri dari masyarakat (Cuming & Henry dalam Santrock, 2002). Teori aktivitas menyatakan semakin orang dewasa lanjut aktif dan terlibat, semakin kecil kemungkinan mereka menjadi renta dan semakin besar kemungkinan mereka merasa puas dengan kehidupannya (Santrock, 2002). Teori ketiga yaitu teori rekonstruksi gangguan sosial menyatakan penuaan dikembangkan melalui fungsi psikologis negatif yang didasari karena pandangan negatif tentang dunia sosial dari para lansia dan tidak adanya penyediaan layanan untuk mereka (Kuypers & Bengston dalam Santrock 2002). Dari ketiga teori sosial yang terkait dengan perubahan psikologis yang terjadi pada lansia, maka para lansia lebih banyak menghabiskan waktunya sendiri dan acuh pada lingkungan sekitar mereka. Hal tersebut terjadi karena mereka merasa bahwa hidupnya sudah tidak dapat berproduktif seperti saat mereka masih bekerja serta mereka merasa bahwa tidak adanya pelayanan yang dapat mendukung mereka untuk tetap berproduktif. Hal tersebut berdampak pada menurunnya kegiatan interaksi dengan orang lain serta memunculkan pandangan-pandangan yang negatif tentang diri mereka sendiri di usia lanjut. Umumnya dalam fenomena yang nyata dalam budaya Timur lansia diperlakukan secara hormat, yang mana mereka diminta untuk tinggal bersama anak-anak mereka dan tidak boleh bekerja lagi atau disarankan untuk pensiun dari pekerjaan. Mulai biaya kehidupan hingga mereka meninggal ditanggung oleh anak-anak mereka. Orang tua diminta untuk tetap di rumah agar menikamti masa tuanya dengan melakukan aktivitas yang hanya dilakukan di sekitar rumah saja. Aktivitas tersebut hanya berada di dalam rumah seperti menonton TV, membuat kerajinan tangan atau diminta untuk mengurus cucu mereka. Hal tersebut juga dapat memicu adanya rasa kesepian karena kegiatan yang dilakukan oleh para lansia hanya berfokus pada benda dan tidak menimbulkan adanya interaksi dengan orang lain. Berbeda dengan budaya Barat yang mereka membiarkan para orang tua mereka untuk tetap bekerja dan menjalin hubungan sosial yang baik dengan kerabat mereka. Mereka juga diijinkan untuk memiliki aktivitas di luar rumah yang dapat menjalin hubungan sosial yang baik dengan orang-orang di sekitar lingkungan mereka. Budaya Barat lebih membebaskan para lansia untuk memiliki kegiatan kemasyarakatan atau terlibat dalam partisipasi sosial, Meskipun mereka sudah memasuki masa lansia, mereka tetap dapat berproduktif dan memiliki hubungan sosial yang baik dengan para kerabat mereka. Hal tersebut membuat para lansia yang berada di Barat merasa sejahtera, bahagia, tidak merasa kesepian dan merasa lebih sehat karena terhindar dari stress (Gilmour, 2012). Adanya perbedaan budaya antara timur dan barat ini merupakan akibat dari masih berlakunya kedua norma budaya yang berbeda. Jika di Timur norma yang berlaku yaitu jika sudah memasuki masa lansia maka mereka dianjurkan untuk mengambil pensiun dan tinggal di rumah sedangkan jika di Barat norma yang berlaku yaitu adanya tuntutan untuk menjadi seseorang yang mandiri meskipun anak mereka memiliki kehidupan ekonomi yang mapan. Kurangnya dukungan sosial menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi para lansia menjadi kesepian (Hayati, 2010). Tidak adanya rasa dicintai, dihargai serta tidak memiliki nilai dalam suatu lingkungan akan membuat individu merasa terasingkan dan menarik diri dari lingkungan sekitarnya. Hal tersebutlah yang umumnya dirasakan oleh para lansia ketika memasuki masa dewasa lanjut. Seseorang membutuhkan adanya dukungan sosial dari lingkungannya agar mereka dapat menjalankan peranan mereka di lingkungan mereka. Dukungan sosial tersebut dapat diperoleh dalam kegiatan-kegiatan masyarakat yang ada di sekitar mereka. 3
Di Indonesia sendiri partisipasi sosial masih kurang dapat diminati oleh para lansia tersebut sehingga di Indonesia tingkat stress yang disebabkan karena merasa kesepian mencapai 85%. Hal tersebut tejadi karena mereka tidak memiliki kegiatan apapun dan tidak memiliki interaksi yang baik dengan orang lain. Kesepian yang dirasakan oleh para lansia tersebut menjadi penyebab dari stress yang dimiliki oleh para lansia (Mardiana dan Zelvino, 2014). Dari data yang diperoleh pada tahun 2010 di Indonesia diperoleh 81,25% lansia tidak mengalami kesejahteraan, kesepian serta kebahagiaan karena disebabkan beberapa faktor yaitu adanya perubahan aktivitas, perubahan perkumpulan keluarga, kematian dari pasangan dan keluarga, perubahan kuantitas olahraga dan rekreasi serta perubahan pekerjaan. Adanya perubahan pada aktifitas tersebut dan perubahan pada lingkungan sekitarnya membuat para lansia menjadi merasa kesepian (Indriana, 2010). Beberapa faktor tersebut menyebabkan beberapa lansia mengalami kesepian yang akhirnya berdampak pada ketidaksejahteraan dan kebahagiaan pada usianya. Dari fenomena yang ada partisipasi sosial memiliki manfaat yang baik pada masa lansia terutama bagi lansia wanita yaitu dapat mengurangi rasa kesepian dan dapat memperbaiki hubungan interaksi yang baik dengan orang lain. Partisipasi sosial adalah keterlibatan individu dalam kegiatan yang berupa interaksi dengan orang lain dalam komunitas hingga masyarakat (Levasseur & Piskur 2013). Partisipasi sosial tersebut dapat dilihat dari bagaimana para lansia berinterakasi dan berkontribusi dalam suatu kelompok. Dalam partisipasi sosial interaksi dapat dimulai dari kelompok kecil di sekitar individu seperti keluarga, dan dapat berlanjut dalam pertemanan, komunitas dan kemudian menjadi luas dalam ligkungan masyarakat. Partisipasi sosial yang dapat dilakukan oleh para lansia yaitu seperti kegiatan posyandu, pengajian dan senam sehat yang sering diadakan bagi para lansia. Intensitas dalam mengikuti partisipasi sosial inilah yang nantinya akan mempengaruhi atau berdampak pada tingkat kesepian yang dirasakan oleh para lansia tersebut. Dari penelitian sebelumnya dan dengan teori yang menyatakan jika setiap individu pasti memiliki kebutuhan afiliasi yaitu kebtuhan untuk berinteraksi dengan orang lain serta teori aktifitas yang menyatakn bahwa di usia lanjut diperlukan peranan penting dalam hidupnya agar dirinya dapat merasa berguna bagi lingkungannya. Ketika seseorang memiliki need affiliation yang rendah yang berdampak pada mereka yang merasa kesepian dengan tingkat yang tinggi, maka mereka akan merasa kesepian dan cenderung menarik diri dari lingkungan sehingga dalam lingkungannya mereka akan memiliki partisipasi sosial yang rendah pula. Sebaliknya ketika mereka merasa membutuhkan orang lain dalam hidupnya yaitu orang-orang yang memiliki need affiliation yang tinggi maka mereka akan cenderung memiliki perasaan kesepian yang rendah yang menyebabkan mereka memiliki peranan yang tinggi dalam mengikuti partisipasi sosial di dalam lingkungannya. Dari data yang diperoleh, fenomena yang ada serta penelitian yang pernah dilakukan mendorong peneliti untuk mengetaui seberapa kuat hubungan antara partisipasi sosial dengan kesepian yang dirasakan oleh para lansia tersebut dan manfaat dari penelitian ini adalah agar dapat mengetahui Berdasarkan banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia khususnya yang banyak mengalami perubahan pada sisi psikologis yang menyebabkan mereka mengalami kesepian, peneliti lebih tertarik untuk mengetahui hubungan partisipasi sosial dengan kesepian pada lansia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan yang ada antara partisipasi sosial dengan kesepian. Penelitian ini bermanfaat bagi lansia yang megikuti partisipasi sosial agar dapat menurunkan kesepian yang dirasakan lansia tersebut. 4
Kesepian Kesepian atau loneliness didefinisikan sebagai perasaan yang dirugikan dan tidak adanya rasa kepuasan yang dihasilkan dari ketidaksesuaian antara hubungan sosial yang diinginkan dan hubungan sosial yang dimilikinya (Perlman & Peplau, 1981). Kesepian merupakan suatu keadaan dimana keadaan mental dan emosional yang dicirikan dengan adanya perasaan terasingkan dan kurangnya hubungan yang bermakna dengan orang lain (Bruno, 2000). Istilah lain yang juga dikemukakan oleh Brehm dan Kassin menyebutkan bahwa kesepian merupakan perasaan kurangnya memiliki hubungan sosial yang diakibatkan adanya ketidakpuasan dengan hubungan sosial yang ada (dalam Dayaksini & Hudaniah, 2003). Dalam arti lain yang dikemukakn oleh Robert Weiss kesepian merupakan reaksi dari ketidakadaan jenis-jenis tertentu dari hubungan. Kesepian dapat terjadi karena adanya ketidaksesuain antara apa yang diharapkan seseorang dan kenyataan dari kehidupan interpersonal, sehingga individu tersebut menjadi sendiri dan kesepian (dalam Santrock, 2003). Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah disebutkan dan dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa kesepian merupakan suatu perasaan yang kurang menyenangkan yang timbul atau yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara hubungan sosial yang diinginkan dari kehidupan interpersonalnya dengan hubungan sosial yang dimiliki oleh seseorang. Menurut teori kebutuhan McClelland terdapat 3 kebutuhan dalam hidup yang saling berkaitan salah satunya yaitu kebutuhan need affiliation, kebutuhan untuk memperoleh hubungan sosial yang baik dalam suatu lingkungan mereka. Kebutuhan ini mendorong seseorang untuk memiliki keinginan dalam menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab. Dalam kebutuhan ini individu cenderung ingin untuk disukai orang lain dalam suatu lingkungan yang mereka tinggali. Seseorang yang memiliki need affiliation yang tinggi maka dia akan banyak berinteraksi dengan orang lain sedangkan seseorang yang memiliki need affiliation rendah mereka akan lebih menarik diri dari suatu lingkungan dan lebih sering melakukan kegiatan secara pribadi. Seseorang yang memiliki need affiliation rendah inilah yang dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian karena kurangnya kebutuhan dalam menjalin sebuah interaksi sosial atau hubungan persahabatan dengan orang di lingkungan mereka (Robbins dan Judge, 2007). Perasaan Individu Ketika Kesepian Ketika seseorang mengalami perasaan kesepian mereka akan merasa terasingkan dari lingkungan mereka, tidak puas dengan apa yang mereka dapatkan dan mereka rasakan, kehilangan dan distress. Tetapi perasaan tersebut tidak berarti akan sama dalam setiap waktunya karna setiap individu memiliki perasaan kesepian yang berbeda dalam situasi yang berbeda-beda. Menurut Wrightsman perasaan kesepian tersebut dapat dideskripsikan atau ditandai dengan beberapa hal (dalam Hayati, 2010): a. Desperation (Pasrah) Desperation merupakan suatu perasaan kehilangan harapan atau yang biasa disebut dengan keputus asaan yang sangat menyedihkan, sehingga perasaan ini mampu untuk memunculkan tindakan yang berani tanpa harus berpikir panjang. Desperation dispesifikan dengan perasaan putus asa, tidak berdaya, takut, tidak memiliki harapan, merasa ditinggalkan oleh orang disekitar mereka dan mudah mendapat kecaman atau kritik. b. Impatient Boredom (Tidak Sabar dan Bosan) Impatient Boredom adalah perasaan bosan, jenuh, tidak suka menunggu lama dan tidak sabar dalam segala hal. Adapun indikator dari Impatient Boredom adalah tidak sabar, bosan, ingin 5
berada ditempat lain dari orang-orang disekitarnya, merasa cemas dan khawatir dalam menghadapi suatu keadaan, sering marah dan tidak dapat berkonsentrasi. c. Self-Deprecation (Mengutuk diri sendiri) Self-Deprecation adalah perasaan yang muncul ketika individu tidak dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri dan mulai menyalahkan dirinya sendiri. Indikator dari SelfDeprecation antara lain tidak atraktif atau suatu perasaan ketidak tertarikan pada suatu hal, terpuruk, merasa bodoh malu serta memiliki perasaan tidak aman. d. Depression (depresi) Depression merupakan suatu tahapan emosi yang ditandai dengan adanya perasaan sedih yang mendalam, perasaan bersalah, menarik diri dari orang lain serta kurangnya tidur. Adapun indikator dari Depression antara lain sedih, depresi, hampa, terisolasi atau merasa jauh dari orang lain, menyesali diri sendiri atau merasa kasihan dan simpati kepada diri sendiri, melankolis yaitu perasaan sedih yang lama dengan waktu yang lama, mengasingkan diri, serta berharap memiliki seseorang yang special. Jenis-Jenis Kesepian Terdapat beberapa tokoh yang membahas tentang jenis-jenis dari kesepian, menurut Weiss (dalam Santrock, 2003) menjelaskan bahwa jenis-jenis kesepian dibagi menjadi dua jenis yang mana dua jenis tersebut berkaitan dengan ketidak tersedianya kondisi sosial yang berbedabeda, yaitu: a. Isolasi Emosional (Emotional Isolation) Jenis kesepian ini merupakan suatu bentuk kesepian yang muncul ketika seseorang tidak memiliki ikatan hubungan yang intim. Misalkan terjadi pada orang dewasa yang lajang, bercerai, dan ditinggal mati oleh pasangannya sehingga orang-orang seperti ini sering mengalami kesepian pada jenis ini. b. Isolasi Sosial (Social Isolaton) Jenis kesepian ini merupakan bentuk kesepian yang diakibatkan karena tidak adanya keterlibatan integrasi dalam dirinya. Sehingga individu yang sering mengalami kesepian ini diakibatkan karena beberapa hal misalkan, tidak ikut berpartisipasi dalam kelompok atau suatu komunitas yang melibatkan adanya kebersamaan, minat yang sama, aktivitas yang terorganisasi, peran-peran yang berarti. Sehingga bentuk kesepian ini dapat membuat individu merasa diasingkan, bosan dan cemas dalam kesehariannya. Penyebab Kesepian Menurut Brehm (2002) terdapat empat hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kesepian, yiatu: a. Ketidakadekuatan dalam hubungan yang dimiliki seseorang Hubungan seseorang yang tidak adekuat akan menyebabkan seseorang tidak puas akan hubungan yang dimilikinya dengan orang lain. Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan seseorang tidak puas dengan hubungan yang dimilikinya yaitu: 1. Being unattached, tidak memiliki pasangan ataupun berpisah dengan pasangan atau pacarnya. 2. Alienation, merasa beda, merasa tidak dimengerti, tidak dibutuhkan dan tidak memiliki teman dekat. 3. Being Alone, pulang kerumah tanpa ada yang menyambut, selalu sendiri. 6
4. Forced Isolation, dikurung dalam suatu tempat sehingga tidak bisa kemana-mana, baik dirumah maupun dirumah sakit. 5. Dislocation, jauh dari rumah atau merantau, sering berpindah tempat dari tempat satu ke tempat yang lainnya. b. Terjadi perubahan terhadap apa yang diinginkan seseorang dari suatu hubungan. Kesepian ini terjadi karena adanya perubahan terhadap apa yang diinginkan seseorang dari suatu hubungan. Perubahan tersebut dapat terjadi karena beberapa hal yaitu: 1. Perubahan mood seseorang, ketika seseorang merasa senang dan ketika seseorang merasa sedih maka jenis hubungan yang diinginkan pun akan berbeda juga. 2. Usia, dengan bertambahnya usia maka perkembangan seseorang membawa berbagai perubahan yang akan mempengaruhi pada harapan dan keinginan orang tersebut pada suatu hubungan. 3. Perubahan situasi, beberapa orang tidak mau menjalin hubungan emosional yang dekat dengan orang lain ketika sedang membina karir. Ketika seseorang telah memiliki karir yang sukses maka dirinya akan memiliki kebutuhan yang besar akan suatu hubungan yang memiliki komitmen emosional. c. Self-esteem Kesepian berhubungan dengan self-esteem yang rendah, sehingga seseorang yang memiliki self-esteem rendah cenderung akan tidak merasa nyaman dengan situasi sosial. Hal ini akan berdampak pada dirinya yang akan menarik diri dari kontak-kontak sosial tertentu dan akhirnya akan merasa kesepian. d. Perilaku Interpersonal Perilaku interpersonal akan menentukan bagaimana seseorang tersebut menjalin hubungan yang diharapkan. Seseorang yang mengalami kesepian akan menilai orang lain secara negative, tidak begitu menyukai orang lain, tidak mempercayai orang lain, cenderung menghambat dalam hal keterampilan sosial. Selain itu orang yang merasa kesepian akan cenderung tidak responsive dan tidak sensitive secara sosial. Perilaku ini akan membatasi kesempatan seseorang untuk bersama dengan orang lain dan memiliki kontribusi terhadap interaksi yang tidak memuaskan. e. Atribusi Penyebab Perasaan kesepian dapat muncul karena adanya ketidaksesuaian hubungan sosial pada individu yang kemudian ditambah dengan atribusi penyebab. Atribusi penyebab dibagi atas kompinen internal-eksternal dan stabil-tidak stabil. Faktor yang Mempengaruhi Kesepian Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dapat merasa kesepian (Brehm, 2002) yaitu: a. Usia Seseorang yang memiliki usia tua memiliki streotip tertentu di dalam masyarakat, sehingga banyak orang orang beranggapan bahwa semakin tua seseorang maka dirinya akan merasa kesepian. b. Status Perkawinan Secara umum, orang yang tidak menikah lebih merasa kesepian bila dibandingkan dengan orang yang telah menikah. Sehingga perasaan kesepian merupakan reaksi terhadap hilangnya hubungan perkawinan dan ketidakhadiran dari pasangan suami/istri pada diri seseorang. c. Gender 7
Dari hasil studi menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan anatara laki-laki dan perempuan. Laki-laki lebih sulit menyatakan kesepian secara tegas bila dibandingkan dengan perempuan. Sehingga berdasarkan stereotip peran gender, pengekspresian emosi kurang sesuai bagi laki-laki bila dibandingkan dengan perempuan. d. Status ekonomi Seseorang yang memiliki tingkat penghasilan rendah maka lebih cenderung akan mengalami kesepian dibandingkan dengan individu yang berpenghasilan tinggi. e. Karakteristik latar belakang yang lain Terdapat beberapa karakteristik latar belakang seseorang yang kuat dalam menyebabkan seseorang menjadi merasa kesepian. Individu dengan orang tua yang bercerai akan lebih kesepian dibandingkan dengan individu dengan orang tua yang masih utuh. Dibandingkan dengan individu yang ditinggal orang tuanya karena meninggal, individu yang dengan orang tua yang bercerai sejak ia kecil dan hingga besar akan lebih merasa kesepian. Sehingga proses perceraian dapat meningkatkan kesepian ketika anak-anak tersebut menjadi dewasa. Partisipasi Sosial Dalam partisipasi sosial memiliki 5 konsep yang peting yaitu individu yang terlibat didalam partisipasi sosial (who), keterlibatan dalam suatu aktifitas (how), ketersediaan interaksi (what), interaksi dengan orang lain (whom), dan interaksi di masyarakat atau komunitas. Partisipasi sosial adalah keterlibatan individu dalam kegiatan yang berupa interaksi dengan orang lain dalam komunitas hingga masyarakat (Levasseur, Piskur dkk, 2013). Partisipasi sosial memiliki 6 level yaitu (1) mempersiapkan aktifitas yang akan dilakukan dengan orang lain, (2) dikelilingi oleh orang lain, (3) berinteraksi dengan orang lain tanpa adanya kontak fisik (meningkat pada interaksi media), (4) melakukan aktifitas dengan orang lain, (5) Menolong orang lain, (6) berkontribusi dalam komunitas. Partisipasi sosial dapat dimulai dari kelompok terkecil seperti pada saat bekerja dengan kelompok kecil, keterlibatan dalam suatu kegiatan amal, atau dalam suatu event besar serta keterlibatan dalam kegiatan sosial. Secara kesuluruhan, konsep utama pada partisipasi sosial ini didasarkan pada asumsi bahwa pada dasarnya partisipasi sosial memerlukan suatu kontak sosial, serta menunjukkan kontribusi sumber daya yang diberikan kepada masyarakat, dan menerima sumber daya dari masyarakat (Levasseur 2010, dalam Mars 2008). Jadi, pada dasarnya dalam partisipasi sosial, terjadi hubungan timbal balik baik secara materi maupun psikologis. Partisipasi sosial dilakukan dengan sukarela dengan bergabung dalam suatu kelompok-kelompok. Kelompok-kelompok tersebut bisa dalam kelompok politik seperti ikut berpartisipasi dalam pemilu, kelompok kesehatan seperti ikut berpartisipasi di puskesmas, dan kelompok sosial seperti mengikuti bakti sosial. Selain itu, Cicognani dkk (2008) mengatakan bahwa partisipasi sosial sering dijadikan sebagai sarana untuk melakukan pembebasan, pemberdayaan dan pergerakan sosial. Sehingga partisipasi sosial merupakan suatu keterlibatan individu yang didalamnya terdapat suatu interaksi dengan orang lain yang dapat dimulai dalam suatu kelompok kecil hingganmeluas pada kelompok besar. Sehingga peran individu dalam suatu kegiatan kelompok dan frekuensi dalam mengikuti suatu kegiatan tersebut dapat mempengaruhi bagaiamana partisipasi sosial yang dimiliki oleh individu. Hal tersebut dapat mempengaruhi keterlibatan inidvidu dalam suatu kegiatan kelompok yang bermula dari kelompok kecil (teman atau kerabat), kenudian meluas pada komunitas hingga kelompok besar (masyarakat). Oleh karena itu, partisipasi sosial diyakini memiliki unsur-unsur yang menyenangkan karena dapat meningkatkan hubungan sosial dengan orang lain. Menurut Gilmour (2012) Keterlibatan seseorang dalam 8
partisipasi dapat dilihat dari frekuensi mereka mengikuti partisipasi sosial tersebut. Frekuensi ini dapat dilihat dari sehari sekali, sebulan sekali, setahun sekali atau tidak pernah. Frekuensi tersebut dilihat dari partisipasi individu dalam 1 tahun terakhir. Terdapat beberapa kegiatan partisipasi sosial yang dapat dilihat frekuensinya dalam waktu mingguan yaitu partisipasi sosial dalam (1) aktivitas keluarga atau teman baik diluar maupun didalam rumah, (2) kegiatan keagamaan, (3) olahraga atau kegiatan fisik dengan orang lain, (4) rekreasi bersama orang lain, hobi dan melakukan permainan. Kemudian untuk kegiatan partisipasi sosial yang dapat dilakukan dalam frekuensi bulanan yaitu aktivitas tentang (1) pendidikan dan budaya, (2) layanan klub dan aktivitas organisasi persaudaraan, (3) aktivitas lingkungan, komunitas, atau asosiasi professional, (4) kegiatan sukarelawan dan kegiatan amal. Lanjut Usia Terdapat tiga kelompok lansia yakni lansia muda, lansia tua dan lansia tertua. Lansia muda biasanya merujuk pada orang dengan usia 65 sampai 74 tahun dan masih aktif, sehat dan masih kuat. Lansia tua berusia antara 75 sampai 84 tahun dan lansia tertua berusia 85 tahun keatas dengan kondisi fisik yang rapuh serta mengalami kesulitan untuk mengatur kehidupan sehari-hari (Papalia & Feldman, 2014). Sedangkan menurut UU No. 13 Tahun 1998 menyatakan bahwa usia lanjutadalah seseorang yang berusia lebih dari 60 tahun. Lansia juga ditandai dengan adanya konflik psikologis terakhir yakni antara integritas ego vs putus asa (ego integrity vs despair) (Erikson, dalam Berk, 2012). Pada masa ini mereka telah terbiasa dengan adanya gabungan antara kejayaan dan kekecewaan yang telah menjadi bagian dari hubungan cinta, pengasuhan anak, pekerjaan, pertemanan, dan partisipasi komunitas. Banyak perubahan yang terjadi ketika individu memasuki masa lansia baik dari kognitif, fisik maupun pada psikososial mereka. Pada masa ini akan terjadi penurunan keberfungsian kognitif maupun fisik mereka (Santrock, 2002). Seperti penurunan pada memori mereka yang akan semakin melemah, kemudian fisik yang tidak lagi kuat seperti pada saat masa dewasa awal hingga masa dewasa tengah. Tidak hanya pada kognitif dan fisik, penurunan juga terjadi pada psikososial mereka yang mengalami perubahan. Pada perkembangan psikososial terdapat 3 teori sosial yang memaparkan tentang perubahan yang terjadi pada lansia yang berkaitan dengan sosio emosi mereka. Teorti pelepasan yang meyatakan bahwa penuaan biasanya membawa penurunan bertahap dalam keterlibatan sosial dan menaruh perhatian yang lebih besar pada diri sendiri (Cumming & Henry, dalam Papalia & Feldman, 2014). Dalam teori ini menyatakan bahwa mereka yang memasuki usia lanjut cenderung akan menarik diri dari lingkungan masyarakat dan akan lebih sibuk dengan dirinya sendiri. Hal tersebut menyebabkan adanya penurunan interaksi sosial yang menyebabkan mereka merasa kesepian dan dapat menurunkan kualitas hidup mereka. Teori aktivitas menyatakan semakin orang dewasa lanjut aktif dan terlibat, semakin kecil kemungkinan mereka menjadi renta dan semakin besar kemungkinan mereka merasa puas dengan kehidupannya (Santrock, 2002). Teori tersebut menyatakan bahwa penting bagi mereka untuk menemukan peran-peran pengganti yang akan memlihara keaktifan dan keterlibatan mereka di dalam aktivitas-aktivitas kemasyarakatan. Teori ketiga yaitu teori rekonstruksi gangguan sosial menyatakan penuaan dikembangkan melalui fungsi psikologis negatif yang didasari karena pandangan negatif tentang dunia sosial dari para lansia dan tidak adanya penyediaan layanan untuk mereka (Kuypers & Bengston dalam Santrock 2002). Gangguan sosial ini 9
terjadi karena adanya pandangan dunia sosial yang negatif dan diakhiri dengan identifikasi dan pemberian label seseorang sebagai individu yang tidak mampu. Dari teori-teori tersebut menyatakan bahwa pada masa lansia mereka akan cenderung untuk menarik diri dari lingkungan sekitarnya karena merasa bahwa kapasitas dan kompetensi orang-orang yang berusia lanjut jauh lebih tinggi daripada pengakuan masyarakat pada masa lampau. Dorongan untuk aktif dalam berpartisipsi orang-orang yang berusia lanjut di masyarakat seharusnya dapat meningkatkan kepuasan hidup dan perasaan positif mereka terhadap dirinya sendiri (Santrock, 2000). Hubungan Partisipasi Sosial dengan Kesepian Pada Lansia Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami masa dewasa lanjut atau yang disebut masa lansia. Banyak perubahan yang akan terjadi pada masa ini baik dari sisi fisik, kognitif maupun dari sisi psikologis (Santrock, 2002). Dari sisi fisik, kognitif dan psikologis umumnya para lansia masih sulit untuk menerima perubahan pada sisi psikologis yakni dengan cara mereka menarik diri dari lingkungan masyarakat dan mulai lebih sibuk dengan dirinya sendiri. Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan peran yang ada pada saat lanisa dan adanya penyesuaian yang buruk antara individu dengan lingkungannya (Hurlock, 1992). Mereka menganggap bahwa dirinya sudah tidak lagi dapat berproduktif seperti saat masa lampau atau pada saat mereka masih dalam masa dewasa tengah. Perubahan psikologis tersebut menyebabkan diri mereka menjadi mengasingkan diri dari orang-orang disekitar mereka dan lingkungan masyarakat yang akhirnya para lansia tersebut tidak dapat menyelesaikan atau menerima perubahan yang ada (Hayati, 2010). Sehingga dari ketidak mampuan para lansia ini dalam menghadapi perubahan psikologisnya menyebabkan masalah psikologis yang umumnya dirasakan oleh semua para lansia yaitu perasaan kesepian yang sering muncul ketika seseorang telah mencapai usia lanjut. Terdapat teori aktivitas yang menyatakan bahwa penting bagi para lansia tersebut mendapatkan peran dalam lingkungan masyarakat agar mereka dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan dapat meningkatkan interaksi sosial mereka di lingkungan masyarakat (Santrock, 2002). Peran tersebut dapat ditemukan ketika adanya pelayanan masyarakat yang memadai para lansia tersebut untuk tetap berproduktif dan beraktifitas sesuai dengan kemampuan para lansia tersebut. Karena dengan peran tersebut maka para lansia ini dapat memiliki interaksi sosial yang baik dengan lingkungan masyarakat. Peran tersebut dapat dimulai dengan adanya partisipasi sosial, partisipasi sosial adalah keterlibatan individu dalam kegiatan yang berupa interaksi dengan orang lain dalam komunitas hingga masyarakat (Levasseur, Piskur dkk, 2013). Adanya interaksi sosial didalam partisipasi sosial tersebut dan peran didalamnya akan mendukung kesejahteraan para lansia dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Selain mendapatkan peran di dalam suatu kegiatan partisipasi sosial, lansia juga akan mendapatkan dukungan sosial yang mana mereka akan dapat merasa dihargai dan dicintai oleh orang-orang disekitar mereka (Amalia, 2013). Dengan adanya partisipasi sosial yang ada akan mendukung para lansia untuk berperan dalam kegiatan masyarakat sesuai dengan kemampuannya di masa dewasa lanjut. Selain itu dengan partisipasi sosial maka akan meningkatkan kualitas hidup serta kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan para lansia yang cenderung menarik diri dari lingkungan masyarakat dan tidak memiliki interaksi sosial yang dapat menyebabkan perasaan kesepian tersebut muncul. 10
Hipotesa Adanya hubungan negatif antara partisipasi sosial dengan kesepian pada lansia, yaitu semakin tinggi frekuensi lansia dalam mengikuti partisipasi sosial, maka semakin rendah perasaan kesepian yang dialami oleh lansia.
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian uji korelasional. Karena dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui adakah hubungan antara kedua variabel yaitu partisipasi sosial dengan kesepian pada lansia sekaligus menguji signifikansinya. Subjek Penelitian Populasi adalah keseluruhan individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti. Sedangkan sampel adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih dan mengambil sampel secara benar dari suatu populasi, sehingga digunakan sebagai wakil dari populasi tersebut (Sugiarto dkk, 2001). Subjek dalam penelitian adalah lansia yang berusia 60-75 tahun dengan populasi yang tinggal di Malang, Jawa Timur. Peneliti mengambil subjek dengan criteria tersebut dikarenakan menyesuaikan dengan batas usia lansia yang masih sehat baik secara fisik maupun psikis serta mampu berkomunikasi dengan baik agar mempermudah proses dalam penelitian atau pada saat pengambilan data. Jumlah Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah insidental sampling. Insidental sampling adalah pengambilan data dengan cara memperoleh subjek yang telah memenuhi kriteria populasi yang kebetulan ditemui atau ada di suatu tempat (Sugiyono, 2015). Variabel dan Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu partisipasi sosial dan kesepian. Dalam penelitian ini partisipasi sosial sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahnnya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2010). Partisipasi sosial adalah keterlibatan para lansia dalam kegiatan masyarakat yang didalamnya terdapat interaksi sosial baik dalam kelompok kecil maupun dalam kelompok besar seperti acara arisan keluarga, pengajian, arisan dalam masyarakat, rekreasi bersama, reuni, senam sehat, layanan masyarakat (posyandu), menjadi sukarelawan dalam berbagai kegiatan. Dalam penelitian ini partisipasi sosial diukur dari frekuensi para lansia tersebut dalam mengikuti kegiatan masyarakat selama 12 bulan terakhir yang dikategorikan menjadi mingguan dan bulanan. Sedangkan Kesepian dalam penelitian ini merupakan variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiarto, 2010). Kesepian adalah suatu perasaan yang kurang menyenangkan akibat tidak adanya hubungan yang baik dengan orang lain dan cenderung menarik diri dari lingkungan sekitar sehingga lebih fokus dengan diri sendiri dibanding dengan lingkungan sekitar. Kesepian dapat diukur dengan indicator yang telah ada yaitu perasaan pasrah, tidak sabaran dan bosan, menyalahkan diri sendiri dan perasaan depresi. Penelitian ini menggunakan metode skala. Metode skala digunakan karena data yang diukur berupa konstrak atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui 11
indikator-indikator perilaku yang berbentuk suatu item-item tertentu (Azwar, 2013). Skala yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 skala yaitu skala partisipasi sosial dan skala kesepian. Skala kesepian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesepian dengan jumlah 39 item. Adapun item-item dalam skala disusun oleh Hayati (2010) berdasarkan indikatorindikator perasaan kesepian yang diungkapkan oleh Wrightsman (1993). Skala ini berbentuk skala likert yang terdiri dari dua kategori item yaitu favorable dan unfavorable serta terdapat 4 kategori jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesusai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari 4 sampai 1 untuk item favorable, sedangkan untuk item unfavorable bergerak dari 1 sampai 4. Skala kesepian disusun berdasarkan 4 indikator perasaan yang dikemukakan oleh Wrightsman dan telah diuji coba dengan nilai validasi sebesar 0,303-0,641 serta nilai reabilitas sebesar 0,906. Pada awalnya Wrightsman menyusun skala dengan 75 item yang kemudian telah diuji coba dan memperoleh 39 item yang valid dengan blue print sebagai berikut: Tabel 1. Blue Print Skala Kesepian No 1 2 3 4
Dimensi Desperation Impatient Boredom Self Deprecation Depression Total
Unfavorable 1, 2, 4, 14, 15, 31, 32 5, 18, 33, 34, 35
Komponen Kesepian Favorable 3, 16, 29, 30 6, 17
7, 9, 20, 36 10, 12, 23, 24, 27, 28, 37, 38, 39 25
8, 19, 21 11, 13, 22, 25, 26 14
Total 11 7 7 14 39
Sedangkan untuk skala partisipasi sosial menggunakan skala partisipasi sosial dengan jumlah 30 item. Adapun item-item yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan frekuensi partisipasi sosial yang diungkapkan oleh Gilmour (2012) yaitu kegiatan dalam mingguan (1) aktivitas keluarga atau teman baik diluar maupun didalam rumah, (2) kegiatan keagamaan, (3) olahraga atau kegiatan fisik dengan orang lain, (4) rekreasi bersama orang lain, hobi dan melakukan permainan. Kemudian untuk kegiatan partisipasi sosial yang dapat dilakukan dalam frekuensi bulanan yaitu aktivitas tentang (1) pendidikan dan budaya, (2) layanan klub dan aktivitas organisasi persaudaraan, (3) aktivitas lingkungan, komunitas, atau asosiasi professional, (4) kegiatan sukarelawan dan kegiatan amal. Namun pada skala ini untuk kegiatan pendidikan dan budaya ditiadakan karena adanya bias budaya di Indonesia sehingga tidak memungkinkan peneliti untuk memasukkan kegiatan tersebut dalam skala penelitian ini. Skala ini berbentuk skala likert yang terdiri dari dua kategori item yaitu favorable dan unfavorable serta terdapat 5 kategori jawaban yaitu sangat sering (SS), sering (S), cukup sering (CS), jarang (J) serta tidak pernah (TP). Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari 5 sampai 1 untuk item favorable, sedangkan untuk item unfavorable bergerak dari 1 sampai 5. Namun terdapat perbedaan frekuensi yang dijadikan patokan dalam pilihan kategori antara kegiatan mingguan dan bulanan. Untuk kegiatan mingguan ditentukan frekuensi kegiatan sebagai berikut: (SS) 4 kali dalam sebulan, (S) 3 kali dalam sebulan, (CS) 2 kali dalam sebulan, (J) 1 kali dalam sebulan, serta (TP) tidak pernah sama sekali. Sedangkan untuk kegiatan bulanan peneliti menetapkan frekuensi sebagai berikut: (SS) 10-12 kali dalam setahun, (S) 7-9 kali dalam setahun, (CS) 4-6 kali dalam setahun, (J) 1-3 kali dalam setahun, serta (TP) tidak pernah sama sekali. Proses validasi alat ukur diketahui dari peneliti yang sebelumnya telah menggunakan alat ukur tersebut dan telah mengetahui item yang valid dan tidak valid. Kemudian item yang tidak 12
valid tersebut tidak diikutkan dalam perhitungan korelasi antar variabel dan menjadi item yang gugur. Adapun item partisipasi sosial disusun berdasarkan indicator yang dikemukakan oleh Gilmour dengan blueprint sebagai berikut: Tabel 2. Blue Print Skala Partisipasi Sosial No
Pernyataan
Aspek
Favorable
Unfavorable
1.
Kegiatan keluarga / pertemanan dirumah
1, 9, 13
5
2.
Kegiatan keagaaman
2, 10, 14
6
3.
Kegiatan olahraga / aktifitas
3, 7, 15, 17
11
4.
Kegiatan rekreasi dan hobbi
12, 16
4, 8
5.
Kelompok pelayanan kesehatan
21, 24
18, 27
6.
Kegiatan di lingkungan sekitar/asosiasi profesional
19, 25, 28
22, 29
7.
Kegiatan volunteer
20, 30
23, 26
Proses validitas alat ukur dilakukan peneliti melalui adanya uji coba (try out) terlebih dahulu. Uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui skor item yang valid dan tidak valid. Selanjutnya hasil skor pada item yang tidak valid tersebut akan dihilangkan atau dihapuskan dalam alat ukur dan tidak akan digunakan dalam perhitungan korelasi antar variabel. Berikut merupakan hasil uji coba pada kedua skala yaitu skala kesepian dan skala partisipasi sosial: Tabel 3. Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian Alat Ukur Skala Kesepian Skala Partisipasi sosial
Jumlah Item Diujikan 39 30
26
Jumlah Item Gugur 13
24
6
Jumlah Item Valid
Indeks Validitas 0,319-0,728 0,300-0,688
Berdasarkan tabel 3 dari hasil uji coba (try out) diperoleh hasil dari 39 item skala kesepian yang diujikan, ada 26 item yang valid dan 13 item yang gugur dengan indeks validitas sebesar 0,319-0,728. Sedangkan untuk hasil uji coba (try out) pada skala partisipasi sosial diperoleh hasil dari 30 item yang diujikan, terdapat 24 item yang valid dan 6 item yang gugur dengan indeks validitas sebesar 0,300-0,688. Tabel 4. Indeks Reliabilitas Alat Ukur Penelitian Alat Ukur Skala Kesepian Skala Partisipasi Sosial
Alpha 0,913 0,887
13
Berdasarkan tabel 4 dari hasil uji coba (try out) diperoleh hasil indeks reliabilitas pada skala kesepian sebesar 0,913 dan pada skala partisipasi sosial sebesar 0,887. Dimana dari kedua instrumen tersebut yang dipakai dalam penelitian ini adalah reliabel, instrument dapat dikatakan reliabel jika memenuhi syarat cronbach alpha sebesar 0,60 atau 60% (Priyatno, 2011). Sehingga dari persyaratan tersebut membuktikan bahwa kedua instrument yang digunakan dalam penelitian ini memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang mencukupi. Prosedur dan Analisa Data Penelitian Pada penelitian ini terdapat 3 tahap yaitu pra pelaksanaan, pelaksanaan, serta pasca pelaksanaan. Pada tahap pra pelaksanaan dimulai dengan mencari fenomena yang ada terlebih dahulu masalah yang ada dalam lingkungan masyarakat kemudian dilanjutkan dengan menentukan variabel apa yang ingin diteliti dari masalah. Setelah variabel ditemukan barulah peneliti mencari data-data yang berkaitan dengan permasalahan untuk memperkuat alasan peneliti dalam mengangkat suatu permasalahan. Langkah berikutnya peneliti mencari kajian teori yang sesuai dengan variabel yang ada dari berbagai sumber yang ada (buku, jurnal, skripsi, serta media online yang mendukung). Setelah menemukan permasalahan serta kajian teori, peneliti menentukan berapa subjek yang akan diteliti dan kemudian menyiapkan skala berupa skala partisipasi sosial dan skala kesepian. Pada tahap kedua yaitu pelaksanaan peneliti sudah siap untuk menyebarkan instrument alat ukur guna menguji cobakan kepada subjek yaitu lansia dikota Malang untuk mengetahui validitas dan reabilitas suatu item pada skala penelitian baik skala kesepian maupun partisipasi sosial. Uji coba atau try out dilakukan peneliti pada tanggal 27 desember 2015 sampai tanggal 10 Januari pada lansia di kota malang sebanyak 50 subjek. Adapun penyebaran skala dilakukan peneliti dengan cara individu. Dimana peneliti menyebarkan skala kepada lansia yang saat itu ditemui peneliti dibeberapa tempat seperti di Alun-Alun kota Malang serta di sekitar lingkungan yang terdapat beberapa lansia ditempat tersebut. Setiap satu subjek diberikan 2 skala yang berisikan skala partisipasi sosial yang berjumlah 30 item dan 39 item pada skala kesepian. Kemudian setelah dilakukan try out peneliti melanjutkan dengan scoring yang kemudian dilakukan uji validitas dan reabilitas dengan menggunakan uji statistic SPSS for windows 2.1 yang kemudian didapatkan 24 item valid pada skala partisipasi sosial dan 26 item valid pada skala kesepian. Untuk tahap selanjutnya peneliti melakukan penyebaran skala partisipasi sosial dan skala kesepian yang telah di uji validitas dan reliabilitas kepada lansia yang berada di kota Malang. Proses ini dilakukan peneliti pada tanggal 15 Januari – 25 februari 2016. Proses ini dilakukan di lingkungan masyarakat yang sedang berlangsung kegiatan-kegiatan mingguan seperti tahlil, senam lansia, dan beberapa dilakukan di Alun-Alun kota Malang, Lap. Rampal Malang. Dalam penelitian ini peneliti juga dibantu dengan beberapa teman dalam penyebaran skala penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan skala sebanyak 100 skala yang kemudian 100 skala tersebut dianalisa oleh penelti. Input dan analisa data dilakukan peneliti pada tanggal 27 februari – 3 Maret 2016. Dalam analisa data, metode yang digunakan untuk menguji hubungan antara partisipasi sosial denga kesepian yaitu korelasi product moment (Sugiyono, 2014) dengan menggunakan aplikasi statistic SPSS for windows 2.1. Kemudian hasil dari analisa tersebut digunakan untuk membuktikan hipotesa dari penelitian diterima atau ditolak dan akhirnya dapat dijadikan sebagai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.
14
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 lansia yang berada di Kota Malang Jawa Timur didapatkan beberapa hasil penelitian pada subjek terkait dengan Partisipasi Sosial dan Kesepian yang digambarkan dalam tabel berikut ini: Tabel 5. Karakteristik Subjek Kategori Usia 60 – 74 (Lansia Muda) 75 – 84 (Lansia Tengah) 85 keatas (LansiaTua) Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan SD SMP SMA Status Perkawinan Menikah Janda/Duda Total
Jumlah
Prosentase (%)
64 33 3
64% 33% 3%
48 52
48% 52%
30 38 32
30% 38% 32%
61 39 100
61% 39% 100%
Setelah didapatkan data di atas, peneliti melanjutkan tahap selanjutnya dengan melakukan uji asumsi yaitu uji normalitas dan uji lineritas sebelum peneliti melakukan uji korelasi. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui kenormalan dalam data tersebut. Dari hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data normal yaitu berada diantara ± 1,96 (data terlampir). Sedangkan pada uji lineritas juga menunjukkan ada pengaruh antara variabel partisipasi sosial dengan kesepian , hal ini dapat dilihat dari nilai signifikasi yaitu 0.037 < 0.05. Tabel 6. Korelasi Partisipasi Sosial dengan Kesepian Koefisien Korelasi (r)
Indeks Analisis
Koefisien korelasi (r) Koefisien determinasi ( ) P (Nilai signifikasi) Kemungkinan Kesalahan
-0.209 4% 0.037 5% (0.05)
Berdasarkan hasil uji korelasi pearson, diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,209 yang artinya ada hubungan antara kedua variabel yaitu partisipasi sosial dengan kesepian. Selain itu, nilai signifikasi (p) dari hasil analisa data menunjukkan 0,037 < 0,05 yang artinya kedua variabel tersebut menunjukkan hubungan negatif yang signifikan dengan taraf kesalahan (alpha) 0,05. Hasil dalam penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis peneliti diterima, artinya ada korelasi negatif antara partisipasi sosial dengan kesepian pada lansia. Jadi, Semakin tinggi partisipasi sosial maka semakin rendah kesepian yang dirasakan oleh para lansia. Adapun dalam penelitian ini sumbangan efektif variabel partisipasi sosial terhadap kesepian sebesar 4% yang ditunjukkan dalam nilai koefisien determinasi ( dan sisanya sebesar 96% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 15
Tabel 7. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kesepian Kategori
Interval
Tinggi Rendah
T-skor>50 T-skor≤50 Total
Partisipasi Sosial Frekuensi %
Kesepian Frekuensi
%
41 59
41% 59%
48 52
48% 52%
100
100%
100
100%
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa subjek yang memiliki partisipasi sosial dengan kategori tinggi lebih sedikit dibandingkan dengan subjek yang memiliki partisipasi sosial dengan kategori rendah. Dapat dilihat bahwa partisipasi sosial dengan kategori tinggi sebanyak 41 subjek atau (41%) dan kategori rendah pada partisipasi sosial sebanyak 59 subjek atau (59%) dari 100 subjek. Untuk subjek yang memiliki kesepian denga kategori tinggi lebih sedikit dibandingkan dengan subjek yang memiliki kesepian dengan kategori rendah. Dapat dilihat bahwa kesepian dengan kategori yang tinggi memiliki jumlah sebanyak 48 subjek atau (48%) dan kategori rendah pada kesepian sebanyak 52 subjek atau (52%) dari 100 subjek. Tabel 8. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kesepian berdasarkan Jenis Kelamin Kategori Laki-laki Perempuan
Jumlah 48 52
Partisipasi Sosial Mean Sig 59,40 0,487 57,23
Kesepian Mean 74,52 76,17
Sig 0,366
Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 8 antara laki-laki dan perempuan nilai rata-rata partisipasi sosial yang tinggi diperoleh oleh laki-laki yaitu 59,40 dibandingkan dengan perempuan yang memiliki rata-rata 57,23 sedangkan untuk nilai rata-rata kesepian perempuan lebih tinggi dengan rata-rata 76,17 dibandingkan laki-laki yang memiliki rata-rata 74,52. Dari partisipasi sosial dan kesepian antara laki-laki dan perempuan tidak memiliki nilai signifikasi, pada partisipasi sosial signifikasi bernilai 0,487 sedangkan kesepian memiliki nilai sigifikasi 0,366. Jika ditinjau dari jenis kelamin baik partisipasi sosial maupun kesepian perbandingannya tidak signifikan. Tabel 9. Kategorisasi Partisipasi Sosial dan Kesepian berdasarkan Status Perkawinan Kategori Menikah Duda/Janda
Jumlah 61 39
Partisipasi Sosial Mean Sig 59,48 0,362 56,60
Kesepian Mean 73,74 77,64
Sig 0,034
Berdasarkan hasil penelitian, pada tabel 9 menunjukkan jika dilihat dari status perkawinan antara lansia yang menikah dengan lansia yang berstatus duda atau janda nilai raa-rata partisipasi sosial pada lansia menikah memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dengan nilai 59,48 dibandingkan dengan lansia berstatus duda atau janda yang memiliki nilai 56,60. Sedangkan pada nilai rata-rata kesepian, lanisa yang menikah memiliki nilai rata-rata rendah yaitu 73,74 dibandingkan dengan lansia yang berstatus duda atau janda dengan nilai rata-rata 77,64. Pada partisipasi sosial anatara lansia yang menikah dengan duda atau janda tidak memiliki perbandingan yang signifikan, dikarenakan nilai signifikasi sebesar 0,362. Sedangkan untuk 16
kesepian antara lansia menikah dengan duda atau janda memiliki perbandingan yang signifikan karena memilki nilai signifikasi sebesar 0,034. DISKUSI Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara partisipasi sosial dengan kesepian pada lansia (r = 0,209; p = 0,037 < 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi frekuensi partisipasi sosial, maka semakin rendah kesepian yang dirasakan oleh para lansia dan sebaliknya jika frekuensi partisipasi sosial yang dimiliki rendah, maka semakin tinggi kesepian yang dirasakan oleh para lansia. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis peneliti yang menyatakan adanya korelasi atau adanya hubungan yang negatif antara partisipasi sosial dengan kesepian pada lansia dapat diterima. Dengan penelitian yang telah dilakukan dan medapatkan hasil yang hipotesanya diterima maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya partisipasi sosial yang diikuti oleh para lansia dapat membantu mengurangi rasa kesepian yang dialami oleh para lansia. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya partisipasi sosial yang diikuti oleh para lansia dapat mengurangi rasa kesepian. Hal tersebut dikarenakan perasaan kesepian muncul akibat adanya hubungan sosial yang terisolasi, sehingga diantara perasaan kesepian dan adanya social isolation perlu adanya partisipasi sosial agar perasaan kesepian tersebut dapat berkurang (Gierverld, Tilburg &Dykstra, 2006). Selain itu, pada masa lansia penting bagi mereka memiliki kegiatan yang produktif seperti mengikuti partisipasi sosial agar dalam masa lansia mereka dapat meningkatkan kualitas kehidupannya serta dapat menjalin hubungan interaksi dengan orang-orag disekitar mereka (Santrock, 2002). Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah disampaikan diatas, dapat dijelaskan bahwa partisipasi sosial yang tinggi dapat dilihat dari seberapa sering para lansia mengikuti kegiatankegiatan partisipasi sosial yang ada dalam lingkungan mereka. Partisipasi sosial tersebut merupakan sarana bagi para lansia dalam memiliki peran atau keterlibatan mereka didalam lingkungan masyarakat. Adanya peran tersebut yang membuat para lansia dapat menunjukkan keterlibatan mereka dalam sebuah kegiatan masyarakat yang berupa interaksi sosial. Tingginya frekuensi lansia dalam mengikuti partisipasi sosial menyebabkan mereka memiliki peran di lingkungan masyarakat yang menyebabkan mereka tidak lagi menarik diri dari lingkungan masyarakat dan meadapatkan pengakuan dari masyarakat yang berupa dukungan sosial. Dalam partisipasi sosial yang tinggi, para lansia juga akan mendapatkan dukungan sosial seperti kenyamanan dalam suatu lingkungan, diperhatikan dan dicintai oleh masyarakat sekitar yang membuat para lansia dihargai dan bernilai dilingkungan sekitar. Terdapat penelitian lain yang menjelaskan bahwa dukungan sosial memberikan pengaruh negatif yang signifikan terhadap perasaan kesepian (Hayati, 2010). Ketika lansia memiliki dukungan sosial yang tinggi maka kesepian yang dirasakan akan menurun dan sebaliknya. Dalam penelitian yang sama pula menyebutkan bahwa dukungan sosial dapat diperoleh dengan adanya aktifitas bersama orang lain sebagai pengalihan stress dan meciptakan adanya komunikasi dan kontak sosial dengan orang lain.
17
Dukungan sosial yang tinggi diperoleh dari frekuensi partisipasi sosial yang tinggi pula. Adanyadukungan sosial tersebut para lansia akan dapat meningkatkan kualitas hidup serta kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan lansia yang yang cenderung menarik diri dari lingkungan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi partisipasi sosial para lansia maka semakin tinggi pula dukungan sosial yang diperoleh dari lingkungan sekitar yang menyebabkan menurunnya perasaan kesepian tersebut. Dalam partisipasi sosial terdapat beberapa kegiatan yang dapat mengukur frekuensi para lansia dalam mengikuti partisipasi sosial. Salah satu partisipasi sosial yang dapat dilakukan oleh para lansia yaitu kegiatan yang berasal dari orang terdekat mereka seperti adanya aktivitas keluarga atau teman, baik di luar maupun didalam rumah (Gilmour, 2012). Adanya aktifitas di lingkungan keluarga maupun lingkungan pertemanan yang melibatkan para lansia dalam aktifitas terebut dapat membuat mereka menjadi merasa dianggap dan dihargai. Perasaan tersebut muncul karena di dalam aktifitas tersebut memunculkan hubungan interaksi sosial yang baik, sehingga para lansia dapat mengembalikan peranan mereka di dalam lingkungannya meskipun adanya keterbatasan usia. Dalam penelitian lain menyebutkan bahwa pentingnya peranan serta dukungan keluarga dalam mengurangi kesepian dikalangan orang tua (Jane, 2014). Dalam penelitian tersebut juga menjelaskan pentingnya keluarga atau orang terdekat dalam memfasilitasi kegiatan partisipasi sosial yang ada di dalam keluarga seperti keagamaan dan gaya hidup sehat agar kalangan orang tua dapat memiliki perannya dalam berbagai aktifitas keluarga dan mengurangi perasaan kesepian yang umumnya dirasakan oleh para lansia akibat banyaknya perubahan yang terjadi di masa tersebut, baik dari kognitif, psikis serta psikologisnya. Hal tersebut mendukung hasil penelitian ini jika kegiatan partisipasi sosial yang melibatkan keluarga dan teman terdekat dapat mengurangi kesepian yang dirasakan oleh para lansia. Tidak hanya aktivitas dengan keluarga maupun dengan teman terdekat, partisipasi sosial juga dapat dilakukan dengan cangkupan yang lebih luas. Dalam partisipasi sosial terdapat keterlibatan berupa interaksi sosial dengan orang lain yang dimulai dari suatu kelompok kecil (teman atau kerabat) hingga meluas pada kelompo besar (masyarakat) (Cicognani dkk, 2008). Jika dalam lingkungan kecil seperti keluarga dan teman lansia telah memiliki perananya kembali, maka tidak mustahil jika mereka mau dalam mengikuti kegiatan partisipasi sosial secara lebih luas yaitu di dalam lingkungan masyarakat. Dengan mengikuti kegiatan yang berada di lingkungan masyarakat luas, maka hubungan interaksi yang ada dalam partisipasi sosial pun akan meluas begitu juga pada peranannya di dalam masyarakat yang akan memiliki nilai serta dihargai oleh masyarakat luas. Kegiatan di dalam masyarakat tersebut dapat menurunkan kesepian pada lansia akibat adanya kontak sosial yang lebih luas. Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 8, pada kesepian antara laki-laki dan perempuan nilai rata-ratanya tidak signifikan. Dari studi yang telah dilakukan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan anatara laki-laki dan perempuan dalam hal kesepian (Berhm, 2002). Karena untuk laki-laki mereka cenderung kurang dapat menyatakan rasa kesepian mereka dibandingkan dengan perempuan yang selalu menunjukkan perasaan mereka lewat emosi yang dikeluarkan. Contohnya pada saat bersedih perempuan akan cenderung memperlihatkannya dengan cara menangis berbeda dengan laki-laki yang meskipun mereka sedih mereka akan menutupinya dan berusaha untuk tdak memperlihatkan kesedihannya. 18
Adanya studi tersebut yang memiliki hasil yang sama dengan penelitian ini semakin membuktikan bahwa dalam hal kesepian pada laki-laki dan perempuan, keduanya tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Selain jenis kelamin yang dapat mempengaruhi kesepian, status perkawinan juga dapat mempengaruhi kesepian pada seseorang. Seperti pada hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa lansia yang berstatus menikah memiliki kesepian yang rendah dengan nilai rata-rata 73,74 dibandingkan dengan lansia yang berstatus duda atau janda dengan rata-rata 77,64 dengan nilai signifikasi 0,034 yang artinya kesepian antara laki-laki dan perempuan memilki perbedaan yang siginifkan. Secara umum, seseorang yang tidak menikah atau kehilangan pasangannya cenderung akan merasa kesepian dibandingkan dengan orang yang menikah. Hal tersebut juga diperkuat dengan teori yang menyatakan status perkawinan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kesepian (Berhm, 2002). Selain teori, terdapat penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa antara lansia yang menikah dengan lansia yang berstatus duda atau janda kesepian lebih besar terjadi pada lansia yang berstatus duda atau janda (Piquart, 2003). Sehingga, Status perkawinan dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kesepian dikarenakan perasaan kesepian merupakan reaksi terhadap hilangnya hubungan perkawinan dan ketidakadiran dari pasangan suami/istri pada diri seseorang. Berdasarkan hasil analisa data dalam penelitian ini didapatkan nilai koefisien determinasi ( kedua variabel tersebut hanya 0,044. Dimana, artinya partisipasi sosial memiliki pengaruh sebesar 4% terhadap kesepian yang dirasakan oleh lansia dan 96% sangat besar atau banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain baik secara internal maupun secara eksternal. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kesepian antara lain usia, status perkawinan, gender, status ekonomi dan karakteristik latar belakang yang lain.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa partisipasi sosial memiliki korelasi yang negative dengan kesepian. Hal tersebut ditandai dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,209. Artinya, semakin tinggi frekuensi partisipasi sosial maka akan semakin rendah kesepian yang dirasakan oleh para lansia. Sebaliknya, semakin jarang dalam mengikuti partisipasi sosial maka semakin tinggi kesepian yang dirasakan oleh para lansia. Selain itu dilihat dari nilai signifikansi (p), dimana p = 0,037 < 0,05 yang artinya partisipasi sosial memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan taraf kesalahan (alpha) 0,05. Adapun sumbangan efektif variabel partisipasi sosial terhadap kesepian sebesar 4% yang ditunjukkan dalam nilai koefisien determinasi ( dan sisanya sebesar 96% dipengaruhi variabel lain. Impikasi dari penelitian ini yaitu diharapkan para lansia tetap dapat mengikuti kegiatankegiatan partisipasi sosial yang ada dalam masyarakat seperti pelayanan kesehatan, melakukan hobinya, kegaiatan amal dan sukarelawan serta kegiatan lainnya yang ada di lingkungan masyarakat yang dapat memberikan dampak positif bagi kognitif, psikis serta psikososial mereka diusianya yang lanjut.
19
Selain dari individu sendiri, diharapkan bagi keluarga dan teman teman terdekat juga penting terlibat dalam mendukung adanya partisipasi sosial bagi para lansia agar mereka tetap dapat memiliki peran di lingkungan terdekatnya seperti mengadakan kegiatan rekreasi bersama keluarga, olahraga bersama, mengadakan sebuah perkumpulan atau organisasi, mengadakan organisasi yang menghasilkan sebuah karya seperti menjahit, membuat prakarya atau melibatkan lansia dalam pengambilan suatu keputusan dalam keluarga. Untuk pemerintah diharapkan agar dapat memfasilitasi para lansia untuk memberikan kegiatan-kegiatan yang positif dan disenangi oleh para lansia. Pemerintah dapat menunjuk instansi kelurahan dalam membuat sebuah kegiatan seperti pelayanan kesehatan atau dapat mengadakan penyuluhan tentag kesehatan bagi lansia. Sehingga penelitian ini dapat memberikan gambaran bagi individu dengan usia lanjut dan orang-orang disekitar mereka bahwa dengan partisipasi sosial dapat meningkatkan kualitas kehidupan mereka di masa tua mereka agar mengurangi resiko perasaan kesepian. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dengan variabel lain yang mungkin mempengaruhi kesepian atau partisipasi sosial. Selain itu diharapkan peneliti juga dapat lebih menemukan hasil temuan baru yang dapat mengembangkan penelitian ini dan bermanfaat juga bagi pembaca.
20
DAFTAR PUSTAKA Amalia, A. D. (2013). Kesepian dan isolasi sosial yang dialami lanjut usia: Tinjauan dari perspektif sosiologis. Jakarta Timur: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Ayu, Sukma. (2010). Stessor dan copping stres pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Universitas Gunadarma, Jakarta. Azwar, Saifuddin. (2013). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Berk, Laura E. (2012). Development through the lifespan. Yogyakarta: Pustaka Belajar Brand, J.E., & Burgard, S. A. (2007). Effects of job displacement on social participation: Findings over the life course of a cohort of joiners. Population Studies Center Research Report. Universitas of Michigan. Institute for Social Research Brehm, S. (2002). Intimate relationship. New York: Mc. Graw Hill. Bruno, F. J. (2000). Conquer loneliness, menaklukan kesepian. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Cicognani, E, dkk. (2008). Social participation, sense of community and social well being: A Study on American, Italian and Iranian University Students Soc Indic Res 8, 97–112 Dayaksini, T & Hudaniah. (2003). Psikologi sosial. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Gierveld, J.J, Tilburg, T. V. & Dykstra, P. A. (2006). Loneliness and social isolation. Cambridge: Cambridge University Press. Gilmour, Heather. (2012). Social participation and the health and well-being of canadian senior. Component of Statistics Canada Catalogue no. 82-003-X Health Reports Hayati, Sari. (2010). Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kesepian Pada Lansia. Skripsi. Sumatera Utara. Jurusan Psikologi. Fakultas Psikologi. Universitas Sumatera Utara Humpert, S. (2013). Gender differences in life satisfaction and social participation. Germany: Institute economics. Leuphana University of Lueneburg. Hurlock, Elizbeth. (1992). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentan kehidupan. Jakarta: Erlangga Indriani, Yeniar., Kristiana, I. F., Sonda, A, A., & Intanirian. A (2010). Tingkat stres lansia di panti werdha”pucang gading” semarang. Jurnal Psikologi Undip. Semarang: Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro. Levasseur, M. (2008). Do quality of life, participation and environment of older adults differ according to level of activity?”.Health Qual Life Outcomes.6: 30. Mandasari, Susan P. (2010). Perbedaan loneliness pada pria dan wanita usia lanjut setelah mengalami kematian pasangan hidup. Skripsi. Jakarta. Universitas Gunadarma. Merdiana, Yanih & Zelfino. (2014). Hubungan antara tingkat stres lansia dan kejadian hipertensi pada lansia di RW 01 kunciran tanggerang. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul. Papalia, Diane E & Feldman, Ruth D. (2014). Menyelami perkembangan manusia. Jakarta: Salemba Humanika Piskur, Barbara, dkk. (2013). Participation and social participation are they distinct concept?. Clinical Rehabilitation.3:10 Piquart, Marti. (2003). Loneliness in married, widowed, divorced, and never-married older adults: Friedrich Schiller. Journal of Social and Relationships vol 20. 21
Robbins dan Judge. (2007). Perilaku organisasi (Terj. Diana Angelica). Jakarta: Salemba Empat Ross, Murray G.,(1967). Community organization, principle and practice, second edition, New York : Harper and Row Publishers. Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan masa hidup edisi kelima Jakarta: Erlangga Sugiarto, dkk. (2003). Teknik sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta Suryabrata, Sumadi. (2011). Metodelogi Peneliti. Universitas Gadja Mada. Raja Grafindo Persada
22
LAMPIRAN
23
LAMPIRAN I Blue Print Skala Partisipasi Sosial dan Skala Kesepian
24
BLUE PRINT Skala Partisipasi Sosial Sebelum Try Out No 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dimensi
Indikator
Nomor Item F UF
Kegiatan Melakukan kegiatan di 1, 9, Keluarga/Pertemanan luar rumah bersama orang 13 dirumah lain Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan 2, 10, Kegiatan keagamaan keagamaan di luar rumah 14 bersama orang lain Melakukan kegiatan Kegiatan olahraga dan aktifitas fisik 3, 7, olahraga/aktifitas di luar rumah bersama 15, 17 orang lain Melakukan kegiatan Kegiatan rekreasi rekreasi dan hobi bersama 12, 16 dan hobi orang lain Mengikuti kegiatan yang Kelompok pelayanan berhubungan dengan 21, 24 kesehatan kesehatan Mengikuti kegiatan Kegiatan lingkungan 19, 25, komunitas/organisasi di sekitar/asosiasi 28 lingkungan sekitar Mengikuti kegiatan amal Kegiatan volunteer 20, 30 dan suka rela Jumlah 19
25
Jumlah
Bobot
5
4
13%
6
4
13%
11
5
17%
4, 8
4
13%
18, 27
4
13%
22, 29
5
18%
4
13%
30
100%
23, 26 11
Setelah Try Out No 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dimensi
Indikator
Nomor Item F UF
Kegiatan Melakukan kegiatan di 1, 9, Keluarga/Pertemanan luar rumah bersama orang 13 dirumah lain Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan 2, 10, Kegiatan keagamaan keagamaan di luar rumah 14 bersama orang lain Melakukan kegiatan Kegiatan olahraga dan aktifitas fisik 3, 7, olahraga/aktifitas di luar rumah bersama 15, 17 orang lain Melakukan kegiatan Kegiatan rekreasi rekreasi dan hobi bersama 12, 16 dan hobi orang lain Mengikuti kegiatan yang Kelompok pelayanan berhubungan dengan 24 kesehatan kesehatan Mengikuti kegiatan Kegiatan lingkungan 19, 25, komunitas/organisasi di sekitar/asosiasi 28 lingkungan sekitar Mengikuti kegiatan amal Kegiatan volunteer 20, 30 dan suka rela Jumlah 18
26
Jumlah
Bobot
5
4
17%
6
4
17%
11
5
21%
-
2
8%
27
2
8%
29
4
17%
26
3
12%
6
24
100%
BLUE PRINT Skala Kesepian Sebelum Try Out No
Dimensi
Nomor Item F UF
Indikator
Bobot
Desperation 1.
2.
3.
4.
Perasaan putus asa, tidak berdaya, takut, tidak memiliki harapan, merasa ditinggalkan oleh orang disekitar mereka dan mudah mendapat kecaman atau kritik Impatient Tidak sabar, bosan, ingin berada Boredom ditempat lain dari orang-orang disekitarnya, merasa cemas dan khawatir dalam menghadapi suatu keadaan, sering marah dan tidak dapat berkonsentrasi. Self Tidak atraktif atau suatu perasaan Despecation ketidak tertarikan pada suatu hal, terpuruk, merasa bodoh malu serta memiliki perasaan tidak aman. Depression Sedih, depresi, hampa, terisolasi atau merasa jauh dari orang lain, menyesali diri sendiri atau merasa kasihan dan simpati kepada diri sendiri, melankolis yaitu perasaan sedih yang lama dengan waktu yang lama, mengasingkan diri, serta berharap memiliki seseorang yang special. Jumlah
Jumlah
27
3, 16, 29, 30
1, 2, 4, 14, 15, 31, 32
11
28%
6, 17
5, 18, 33, 34, 35
7
18%
8, 19, 21
7, 9, 20, 36
7
18%
11, 13, 22, 25, 26
10, 12, 23, 24, 27, 28, 37, 38, 39
14
36%
14
25
39
100%
Setelah Try Out No
Dimensi
Nomor Item F UF
Indikator
Bobot
Desperation 1.
2.
3.
4.
Perasaan putus asa, tidak berdaya, takut, tidak memiliki harapan, merasa ditinggalkan oleh orang disekitar mereka dan mudah mendapat kecaman atau kritik Impatient Tidak sabar, bosan, ingin berada Boredom ditempat lain dari orang-orang disekitarnya, merasa cemas dan khawatir dalam menghadapi suatu keadaan, sering marah dan tidak dapat berkonsentrasi. Self Tidak atraktif atau suatu perasaan Despecation ketidak tertarikan pada suatu hal, terpuruk, merasa bodoh malu serta memiliki perasaan tidak aman. Depression Sedih, depresi, hampa, terisolasi atau merasa jauh dari orang lain, menyesali diri sendiri atau merasa kasihan dan simpati kepada diri sendiri, melankolis yaitu perasaan sedih yang lama dengan waktu yang lama, mengasingkan diri, serta berharap memiliki seseorang yang special. Jumlah
Jumlah
28
29
1, 14, 32
4
15%
6
5, 18, 33, 34, 35
6
23%
8
7, 9, 36
4
15%
11, 13, 22, 25, 26
10, 12, 23, 24, 28, 37, 38
12
47%
8
18
26
100%
LAMPIRAN II Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas Skala Partisipasi Sosial dan Kesepian
29
Output Skala Partisipasi Sosial Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .862 30 Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted @1 81.760 198.023 .618 .851 @2 80.980 201.489 .462 .855 @3 81.960 201.631 .446 .856 @4 79.360 216.194 .084 .864 @5 80.720 206.940 .315 .860 @6 80.560 205.231 .328 .859 @7 81.920 200.198 .583 .852 @8 79.600 217.143 .042 .866 @9 81.320 204.100 .597 .853 @10 82.200 208.980 .312 .859 @11 80.680 196.834 .583 .851 @12 81.760 205.043 .428 .856 @13 80.700 199.112 .636 .851 @14 81.120 204.393 .406 .857 @15 82.040 203.958 .488 .855 @16 81.380 201.261 .680 .851 @17 82.240 207.125 .400 .857 @18 79.680 210.957 .196 .863 @19 81.220 201.808 .351 .859 @20 81.980 204.102 .588 .853 @21 81.660 214.433 .091 .866 @22 80.060 212.874 .158 .864 @23 79.060 221.037 -.092 .866 @24 81.420 206.983 .429 .856 @25 82.240 209.696 .439 .857 @26 79.960 203.223 .442 .856 @27 79.640 199.909 .633 .851 @28 80.520 209.520 .374 .858 @29 80.160 202.300 .396 .857 @30 82.300 209.643 .379 .858
30
Cronbach's Alpha .887
@1 @2 @3 @5 @6 @7 @9 @10 @11 @12 @13 @14 @15 @16 @17 @19 @20 @24 @25 @26 @27 @28 @29 @30
N of Items 24
Scale Mean if Item Deleted 58.380 57.600 58.580 57.340 57.180 58.540 57.940 58.820 57.300 58.380 57.320 57.740 58.660 58.000 58.860 57.840 58.600 58.040 58.860 56.580 56.260 57.140 56.780 58.920
Item-Total Statistics Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 175.302 .663 .877 179.673 .468 .883 180.126 .443 .884 185.494 .300 .887 184.191 .305 .888 178.743 .580 .880 180.956 .660 .879 186.396 .332 .886 176.337 .556 .880 182.118 .468 .883 176.793 .668 .878 180.278 .482 .882 182.270 .486 .882 179.510 .688 .878 185.429 .392 .884 178.341 .397 .886 181.510 .627 .880 187.223 .344 .885 186.245 .512 .883 182.167 .421 .884 180.890 .540 .881 185.919 .443 .883 181.277 .377 .886 186.891 .411 .884
31
Output Skala Kesepian Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .859 39
@1 @2 @3 @4 @5 @6 @7 @8 @9 @10 @11 @12 @13 @14 @15 @16 @17 @18 @19 @20 @21 @22 @23 @24 @25 @26 @27 @28 @29 @30 @31 @32 @33 @34 @35 @36 @37 @38 @39
Scale Mean if Item Deleted 103.820 104.160 104.060 104.160 103.940 104.000 104.000 104.240 103.740 104.080 103.820 103.880 104.020 103.900 104.040 103.980 104.000 103.820 103.940 104.200 103.860 103.860 104.060 103.920 104.220 103.840 103.800 104.000 103.780 104.080 104.300 103.820 104.180 104.240 104.120 104.260 104.200 104.120 104.420
Item-Total Statistics Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 60.191 .557 .851 61.933 .332 .856 62.996 .249 .858 62.790 .256 .858 60.058 .664 .849 61.469 .433 .854 61.633 .352 .855 60.921 .475 .853 61.747 .440 .854 60.565 .554 .851 59.293 .667 .848 62.149 .345 .856 62.102 .318 .856 60.745 .610 .851 64.284 .079 .862 62.428 .355 .855 64.571 .071 .861 62.396 .399 .855 63.078 .253 .858 68.245 -.334 .872 64.449 .079 .861 60.490 .708 .849 60.956 .470 .853 60.279 .595 .850 61.644 .359 .855 60.872 .543 .851 65.347 -.043 .860 60.980 .424 .854 61.277 .505 .852 63.708 .175 .859 69.888 -.451 .877 61.947 .467 .854 61.457 .453 .853 58.635 .663 .847 61.822 .381 .855 62.074 .367 .855 61.061 .427 .854 59.822 .515 .851 64.493 .036 .864
32
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .910 29
@1 @2 @5 @6 @7 @8 @9 @10 @11 @12 @13 @14 @16 @18 @19 @22 @23 @24 @25 @26 @28 @29 @32 @33 @34 @35 @36 @37 @38
Scale Mean if Item Deleted 77.140 77.480 77.260 77.320 77.320 77.560 77.060 77.400 77.140 77.200 77.340 77.220 77.300 77.140 77.260 77.180 77.380 77.240 77.540 77.160 77.320 77.100 77.140 77.500 77.560 77.440 77.580 77.520 77.440
Item-Total Statistics Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 60.776 .492 .907 62.744 .246 .911 59.666 .726 .903 61.651 .416 .908 60.834 .446 .908 61.027 .468 .907 61.445 .489 .907 60.163 .613 .905 59.347 .667 .904 62.327 .329 .910 61.494 .394 .909 60.665 .629 .905 62.745 .318 .910 62.245 .429 .908 63.339 .225 .911 60.640 .692 .904 61.791 .376 .909 60.064 .630 .905 60.988 .440 .908 60.545 .594 .905 60.181 .520 .906 60.827 .575 .906 61.347 .568 .906 61.357 .473 .907 58.129 .725 .902 62.129 .350 .909 62.004 .382 .909 61.520 .381 .909 59.027 .606 .905
33
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .913 27
@1 @5 @6 @7 @8 @9 @10 @11 @12 @13 @14 @16 @18 @22 @23 @24 @25 @26 @28 @29 @32 @33 @34 @35 @36 @37 @38
Scale Mean if Item Deleted 71.720 71.840 71.900 71.900 72.140 71.640 71.980 71.720 71.780 71.920 71.800 71.880 71.720 71.760 71.960 71.820 72.120 71.740 71.900 71.680 71.720 72.080 72.140 72.020 72.160 72.100 72.020
Item-Total Statistics Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 56.614 .484 .910 55.525 .719 .906 57.398 .415 .911 56.418 .468 .911 56.613 .491 .910 57.051 .510 .910 55.979 .610 .908 55.144 .670 .907 57.930 .343 .913 57.300 .387 .912 56.490 .622 .908 58.638 .291 .913 58.042 .418 .911 56.472 .683 .907 57.713 .353 .913 55.824 .636 .908 56.516 .468 .911 56.237 .607 .908 55.888 .530 .909 56.385 .607 .908 56.940 .594 .909 57.177 .464 .910 54.041 .720 .905 58.102 .318 .913 57.933 .356 .912 57.480 .355 .913 54.591 .636 .907
34
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .913 26
@1 @5 @6 @7 @8 @9 @10 @11 @12 @13 @14 @18 @22 @23 @24 @25 @26 @28 @29 @32 @33 @34 @35 @36 @37 @38
Scale Mean if Item Deleted 68.940 69.060 69.120 69.120 69.360 68.860 69.200 68.940 69.000 69.140 69.020 68.940 68.980 69.180 69.040 69.340 68.960 69.120 68.900 68.940 69.300 69.360 69.240 69.380 69.320 69.240
Item-Total Statistics Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 54.343 .492 .910 53.282 .728 .906 55.169 .417 .912 54.230 .466 .911 54.398 .492 .910 54.858 .507 .910 53.796 .609 .908 52.956 .672 .907 55.714 .341 .913 55.143 .379 .913 54.265 .626 .908 55.894 .404 .912 54.306 .678 .908 55.620 .336 .913 53.672 .631 .908 54.107 .493 .910 53.998 .613 .908 53.659 .535 .910 54.173 .609 .908 54.711 .597 .909 54.908 .471 .911 51.827 .728 .905 55.860 .319 .913 55.710 .355 .913 55.365 .342 .913 52.513 .626 .908
35
LAMPIRAN III Skala Penelitian
36
IDENTITAS DIRI Nama Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan Status Jml Anak Tinggal Bersama Aktivitas/Organisasi
RAHASIA : : : : : : : : : PETUNJUK PENGISIAN Skala 1
Dibawah ini terdapat pernyataan-pernyataan, dan pada setiap pernyataan terdapat lima pilihan jawaban di Bagian Pertama, diantaranya: SS S TS STS
: Bila anda merasa Sangat Sesuai dengan pernyataan tersebut. : Bila anda merasa Sesuai dengan pernyataan tersebut. : Bila anda merasa Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut. : Bila anda merasa Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut.
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda tepat dan berilah tanda checklist (√) pada jawaban anda. Periksalah kembali jawaban anda jangan sampai ada yang terlewat. Selamat Mengerjakan No PERNYATAAN STS TS S SS 1 Saya merasa tidak ingin hidup lagi saat menghadapi persoalan berat 2 Saya merasa asing berada dilingkungan saya sekarang 3 Saya akan serius mengerjakan suatu pekerjaan sampai selesai 4 Saya tidakberminat mengikuti kegiatan yang mengharuskan saya berkomunikasi dengan orang lain 5 Saya mampu menyelesaikan tugas yang dianggap sulit oleh orang lain 6 Saya merasa ada orang lain yang ingin mencelakai saya No PERNYATAAN STS TS S SS 7 Saya ingin menangis karena keluarga tidak punya waktu untuk mengurus saya 8 Saya bersemangat untuk terus menjalani kehidupan saya 9 Menyedihkan rasanya menjadi orang seperti saya 10 Tidak sulit bagi saya untuk melupakan semua kesedihan saya 11 Saya tidak tahu lagi apa yang dapat saya lakukan agar disayangi oleh keluarga 12 Pada saat saya merasa kesal, saya ingin melampiaskannya 38
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
dengan melemparkan dan merusak barang-barang Saya bahagia dengan keidupan yang saya jalani saat ini Saya menjadi murung karena terus menerus memikirkan setiap permasalahan saya Semua yang saya lakukan selama ini tidak ada artinya dimata keluarga saya Setiap hari, selalu saja ada orang yang mengajak saya untuk berpergian dan beraktivitas bersama Saya senang menjadi diri saya yang sekarang Lebih baik saya menyendiri disuatu tempat daripada harus berbicara dengan orang lain Bagi saya, berteman dengan banyak orang adalah suatu hal yang menyenangkan Tidak ada yang mau mengajak saya untuk pergi ke pengajian Saya tidak suka jika harus mengantri untuk mendapatkan sesuatu karena hal tersebut hanya membuang-buang waktu Saya merasa jenuh dengan aktivitas saya sehari-hari Emosi saya mudah terpancing, meskipun persoalan yang dihadapi adalah persoalan kecil Saya tidak pernah dimintai pendapat untuk masalah rumit yang memang tidak bisa saya pecahkan Saya merasa kecewa karena tidak dapat telalu banyak beraktivitas karena kondisi fisik yang menurun Kesedihan mendalam yang saya alami karena anak-anak tidak punya cukup waktu untuk menemani saya
39
PETUNJUK PENGISIAN Skala 2 Dibawah ini terdapat pernyataan-pernyataan, dan pada setiap pernyataan terdapat lima pilihan jawaban di Bagian Pertama, diantaranya: SS : Sangat Sering / 4 kali dalam sebulan S : Sering / 3 kali dalam sebulan CS : Cukup Sering / 2 kali dalam sebulan J : Jarang / 1 kali dalam sebulan TP : Tidak Pernah / Tidak sama sekali Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda tepat dan berilah tanda checklist (√) pada jawaban anda. Periksalah kembali jawaban anda jangan sampai ada yang terlewat. Pilihan SS S CS J TP Total Aktifitas 4kali 3kali 2kali 1kali 0(Tidak Pernah) Selamat Mengerjakan Seserapa sering anda melakukan hal-hal dibawah NO ini dalam kurun satu bulan terkahir. 1 Saya mengikuti acara arisan keluarga. 2 Saya menjadi anggota organisasi keagamaan di lingkungan saya 3 Saya melakukan olahraga bersama keluarga/kerabat/teman 4 Saya meluangkan waktu untukdirisayasendiri 5 Saya melakukankegiatankeagamaan di rumahsendiri 6 Saya menyempatkan diri untuk hadir setiap kali diadakan kegiatan olahraga di lingkungan sekitar 7 Saya menyempatkan diri untuk mengunjungi sanak saudara 8 Saya menjadi pengurus/panitia kegiatan keagamaan 9 Saya menolak ajakan tetangga untuk berolahraga bersama 10 Saya mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan hobbi saya 11 Saya menyempatkan diri untuk hadir setiap kali sanak saudara mengadakan acara 12 Saya mengikuti kegiatan-kegiatan yang berlangsung di tempat ibadah Seserapa sering anda melakukan hal-hal dibawah NO ini dalam kurun satu bulan terkahir. 13 Saya mengajak keluarga/teman/kerabat untuk olahraga bersama 14 Saya mengunjungi tempat wisata bersama keluarga/teman/kerabat 15 Saya terlibat dalam kegiatan perkumpulan olahraga 40
SS
S
CS
J
TP
SS
S
CS
J
TP
Dibawah ini terdapat pernyataan-pernyataan, dan pada setiap pernyataan terdapat lima pilihan jawaban di bagian kedua, diantaranya: SS : Sangat Sering / 10-12 kali dalam setahun S : Sering / 7-9 kali dalam setahun CS : Cukup Sering / 4-6 kali dalam setahun J : Jarang / 1-3 kali dalam setahun TP : Tidak Pernah / Tidak sama sekali Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda tepat dan berilah tanda checklist (√) pada jawaban anda. Periksalah kembali jawaban anda jangan sampai ada yang terlewat. Pilihan SS S CS J TP Total Aktifitas 10-12kali 7-9kali 4-6kali 1-3kali 0(Tidak Pernah SelamatMengerjakan NO Seberapa sering anda melakukan hal-hal di bawah ini SS S CS J TP dalam kurun waktu satu tahun terakhir 16 Saya mengikuti arisan di perkumpulanlingkungan sekitar saya 17 Saya berpartisipasi dalam kegiatan amal 18 Saya mengikuti sosialisasi/penyuluhan terkait kesehatan 19 Saya mengikuti reuni dengan teman-teman saya 20 Saya tidaktertarik menjadi sukarelawan ketika masyarakat di lingkungan saya tertimpa musibah 21 Saya menolak ajakan keluarga/teman/kerabat untuk melakukan cek kesehatan 22 Saya menghadiri undangan dari orang-orang di sekitar saya 23 Saya menolak untuk mengikuti kerja bakti di lingkungan saya 24 Saya menjadi sukarelawan dalam kegiatan sosial (seperti : bakti sosial, donor darah, pemberian pendidikan dalam masyarakat kecil)
41
LAMPIRAN IV Hasil Analisa Data
42
HASIL KORELASI PARTISIPASI SOSIAL DAN KESEPIAN Correlations JmlLoneliness
JmlSPS 1
Pearson Correlation JmlLoneliness
.037
Sig. (2-tailed) N
100 -.209*
Pearson Correlation JmlSPS
N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
100
TABULASI MEAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
JmlLon JmlSPS
N
Group Statistics Mean 48 74.52 52 76.17 48 59.40 52 57.23
Std. Deviation 8.961 9.243 14.819 16.240
Std. Error Mean 1.293 1.282 2.139 2.252
TABULASI BERDASARKAN USIA
60-74
KUsia
75-84
85 keatas
Total
100 1
.037
Sig. (2-tailed)
KJK Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
-.209*
KUsia * KatPS Crosstabulation KatPS Rendah Tinggi Count 40 24 % within KUsia 62.5% 37.5% % within KatPS 67.8% 58.5% % of Total 40.0% 24.0% Count 17 16 % within KUsia 51.5% 48.5% % within KatPS 28.8% 39.0% % of Total 17.0% 16.0% Count 2 1 % within KUsia 66.7% 33.3% % within KatPS 3.4% 2.4% % of Total 2.0% 1.0% Count 59 41 % within KUsia 59.0% 41.0% % within KatPS 100.0% 100.0% % of Total 59.0% 41.0%
KUsia * KatLon Crosstabulation KatLon Rendah Tinggi
43
Total 64 100.0% 64.0% 64.0% 33 100.0% 33.0% 33.0% 3 100.0% 3.0% 3.0% 100 100.0% 100.0% 100.0%
Total
100
60-74
KUsia
75-84
85 keatas
Total
Count % within KUsia % within KatLon % of Total Count % within KUsia % within KatLon % of Total Count % within KUsia % within KatLon % of Total Count % within KUsia % within KatLon % of Total
28 43.8% 53.8% 28.0% 22 66.7% 42.3% 22.0% 2 66.7% 3.8% 2.0% 52 52.0% 100.0% 52.0%
36 56.3% 75.0% 36.0% 11 33.3% 22.9% 11.0% 1 33.3% 2.1% 1.0% 48 48.0% 100.0% 48.0%
44
64 100.0% 64.0% 64.0% 33 100.0% 33.0% 33.0% 3 100.0% 3.0% 3.0% 100 100.0% 100.0% 100.0%
TABULASI DATA MEAN STATUS PERKAWINAN
JmlLon JmlSPS
Kstatus Menikah Janda/Duda Menikah Janda/Duda
N
Group Statistics Mean 58 73.74 42 77.64 58 59.48 42 56.60
Std. Deviation 7.569 10.550 13.595 17.910
Std. Error Mean .994 1.628 1.785 2.764
TABULASI BERDASARKAN PENDIDIKAN
SD
Pendidikan
SMA
SMP
Total
Pendidikan * Kaps Crosstabulation Kaps Rendah Tinggi Count 24 6 % within Pendidikan 80.0% 20.0% % within Kaps 40.7% 14.6% % of Total 24.0% 6.0% Count 16 16 % within Pendidikan 50.0% 50.0% % within Kaps 27.1% 39.0% % of Total 16.0% 16.0% Count 19 19 % within Pendidikan 50.0% 50.0% % within Kaps 32.2% 46.3% % of Total 19.0% 19.0% Count 59 41 % within Pendidikan 59.0% 41.0% % within Kaps 100.0% 100.0% % of Total 59.0% 41.0%
45
Total 30 100.0% 30.0% 30.0% 32 100.0% 32.0% 32.0% 38 100.0% 38.0% 38.0% 100 100.0% 100.0% 100.0%
SD
Pendidikan
SMA
SMP
Total
Pendidikan * Kalon Crosstabulation Kalon Rendah Tinggi Count 22 8 % within Pendidikan 73.3% 26.7% % within Kalon 42.3% 16.7% % of Total 22.0% 8.0% Count 10 22 % within Pendidikan 31.3% 68.8% % within Kalon 19.2% 45.8% % of Total 10.0% 22.0% Count 20 18 % within Pendidikan 52.6% 47.4% % within Kalon 38.5% 37.5% % of Total 20.0% 18.0% Count 52 48 % within Pendidikan 52.0% 48.0% % within Kalon 100.0% 100.0% % of Total 52.0% 48.0%
Total 30 100.0% 30.0% 30.0% 32 100.0% 32.0% 32.0% 38 100.0% 38.0% 38.0% 100 100.0% 100.0% 100.0%
TABULASI BERDASARKAN AKTIFITAS Aktivitasorganisasi * Ksps Crosstabulation
Ada Kegiatan Aktivitasorganisasi Tidak ada
Total
Count % within Aktivitasorganisasi % within Ksps % of Total Count % within Aktivitasorganisasi % within Ksps % of Total Count % within Aktivitasorganisasi % within Ksps % of Total
Ksps Rendah Tinggi 26 40 39.4% 60.6% 44.1% 97.6% 26.0% 40.0% 33 1 97.1% 2.9% 55.9% 2.4% 33.0% 1.0% 59 41 59.0% 41.0% 100.0% 100.0% 59.0% 41.0%
Total 66 100.0% 66.0% 66.0% 34 100.0% 34.0% 34.0% 100 100.0% 100.0% 100.0%
Aktivitasorganisasi * Klon Crosstabulation Klon
46
Total
Ada Kegiatan Aktivitasorganisasi Tidak ada
Total
Count % within Aktivitasorganisasi % within Klon % of Total Count % within Aktivitasorganisasi % within Klon % of Total Count % within Aktivitasorganisasi % within Klon % of Total
47
Rendah 38 57.6% 73.1% 38.0% 14 41.2% 26.9% 14.0% 52 52.0% 100.0% 52.0%
Tinggi 28 42.4% 58.3% 28.0% 20 58.8% 41.7% 20.0% 48 48.0% 100.0% 48.0%
66 100.0% 66.0% 66.0% 34 100.0% 34.0% 34.0% 100 100.0% 100.0% 100.0%
LAMPIRAN V Uji Asumsi
48
UJI NORMALITAS Statistics JmlLoneliness
JmlSPS
Valid
100
100
Missing Skewness
0 .113
0 .545
Std. Error of Skewness
.241
.241
-.652
-.570
.478
.478
N
Kurtosis Std. Error of Kurtosis
Pada tabel diatas Skewness kesepian adalah 0,113 dan nilai Std. Eror of Skewness kesepian adalah 0,241. Hasil dari 0,113/0,241 = 0,468, karena hasil pembagian berada diantara ± 1,96 maka distribusi data normal. Kemudian data partisipasi sosial nilai kurtosis partisipasi sosial 0,570 dan nilai Std Error of kurtosis partisipasi sosial adalah 0,478. Hasil dari -0,570/0.478 = 1,192, karena hasil pembagian berada diantara ± 1,96 maka distribusi data normal () UJI LINIERITAS ANOVA Table Sum of Squares 4087.435
47
Mean Square 86.967
1.100
.368
358.684 3728.751
1 46
358.684 81.060
4.536 1.025
.038 .463
Within Groups
4112.125
52
79.079
Total
8199.560
99
(Combined) JmlLoneliness * JmlSPS
Between Groups
Linearity Deviation from Linearity
df
F
Sig.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai linearity sebesar 0,038 karena nilai sig kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi sosial dan kesepian terdapat hubungan yang linier.
49
LAMPIRAN Tabulasi Data
50
DATA SUBJEK No
Nama
Jk
Usia
Pekerjaan
Pendidikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tarmidi Priyatno Djamil Lilik Mochtar Tedja Rokayah Winda Nanik Tukiran Saini
L L L P L L P P P L P
68Thn 63Thn 60Thn 60Thn 78Thn 70Thn 70Thn 60Thn 70Thn 72Thn 73Thn
Pensiunan guru Pedagang Sayur Sopir IRT Pensiunan AU Pensiunan Tentara IRT Salon IRT Pensiunan Tentara IRT
SGA SD SD SD SMP SMA SMP SMA SMP SMP SD
12
Sulistiowati
P
65Thn
IRT
SMA
13
Samidi
L
79Thn
Pensiunan Guru
SGA
14 15 16 17 18 19 20
Sugeng Marini Abdulah Samijan Rainten Ismail Kunaini
L P L L P L P
80Thn 62Thn 80Thn 85Thn 85Thn 75Thn 64Thn
SGA SMP SMP SD SD SD SMP
21
Subagyo
L
73Thn
Pensiunan Guru Buruh RT Tdk Bekerja Tdk Bekerja Wiraswasta Petani IRT Pensiunan Purnawirawan
22
Seno
L
72Thn
Pensiunan AU
SMP
23 24 No
Wiyono Nurhayah Nama
L P Jk
60Thn 72Thn Usia
Pedagang Sayur IRT Pekerjaan
SMP
Status Duda Menikah Menikah Menikah Menikah Menikah Menikah Janda Janda Menikah Menikah Janda Duda Duda Janda Duda Menikah Janda Duda Menikah Menikah
Menikah SD Duda SMP Janda Pendidikan Status 51
Jml Anak 5 Orang 3 Orang 3 Orang 1 Orang 6 Orang 3 Orang 4 Orang 2 Orang 5 Orang 5 Orang 3 Orang 3 Orang 4 Orang 4 Orang 4 Orang 5 Orang 2 Orang 2 Orang 2 Orang 5 Orang 2 Orang 6 Orang 2 Orang 4 Orang Jml
Tinggal Bersama Sendirian Keluarga Keluarga Keluarga Istri Istri Keluarga Anak Anak Keluarga Keluarga Anak dan cucu Anak dan Cucu Sendirian Sendirian Anak Cucu Anak Anak Anak Suami
Aktivitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Kegiatan Tidak ada Ada Kegiatan Ada Kegiatan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Kegiatan Ada Kegiatan
Ada Kegiatan Keluarga Anak Istri Ada Kegiatan Cucu Anak Ada Kegiatan Anak&Cucu Tidak ada Tinggal Aktivitas
25
Tumini
P
73Thn
IRT
SD
26
Sulistiowati
P
68Thn
Pensiunan guru
SGA
27
Darmidji
L
82Thn
Tdk Bekerja
SMP
28
Dayat
L
77Thn
Pensiunan Tentara
SMP
29
Masaroh
P
73Thn
IRT
SMP
30
Maria
P
72Thn
IRT
SMA
31
Saripin
L
82Thn
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Kris Wayan Sahli Sularto Ali Hanik Djaenudi Giono Yati Muiminah Dewi Wiyono Samini Kuat S. F.X Sawali S.Hartatik Sulistiyani
L L L L L P L L P P P L P L L P P
No
Nama
Jk
Menikah Janda Duda Menikah Janda Janda
80Thn 68Thn 82Thn 78Thn 70Thn 75Thn 68Thn 80Thn 60Thn 76Thn 71Thn 77Thn 76Thn 60Thn 80Thn 60Thn 60Thn
Pensiunan Tentara, Jualan Toko Pensiunan Tentara Penjual toko Pensiunan guru Sopir Angkot Tdk Bekerja IRT Tdk Bekerja Pensiunan Guru IRT IRT IRT Pensiunan Tentara Penjual toko Pensiunan AU Pensiunan guru Jual Bubur IRT
SMP SD SGA SD SMP SMA SMP SGA SMA SD SMP SMA SD SMA SGA SMA SMP
Menikah Menikah Menikah Menikah Menikah Duda Menikah Duda Duda Menikah Janda Menikah Menikah Janda Menikah Duda Janda Janda
Usia
Pekerjaan
Pendidikan
Status
SMP
52
Anak 4 Orang 3 Orang 6 Orang 4 Orang 4 Orang 3Orang 2 Orang 3 Orang 5 Orang 6 Orang 5 Orang 5 Orang 4 Orang 3 Orang 2 Orang 3 Orang 6 Orang 5 Orang 4 Orang 3 Orang 3 Orang 5 Orang 2 Orang 2 Orang Jml Anak
Bersama Suami Tidak ada Anak dan Ada Kegiatan cucu Anak dan Ada Kegiatan Cucu Istri, Anak Ada Kegiatan Cucu Anak dan Tidak ada Cucu Anak dan Tidak ada Cucu Istri Istri Istri Istri Istri Anak Suami Anak Sendirian Anak Anak& Cucu Cucu Keluarga Sendirian Istri Anak Sendirian Anak & Cucu Tinggal Bersama
Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Tidak ada Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Tidak ada Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Aktivitas
49 50 51 52
Dewa Umi Kadir Gimah
L P L P
60Thn 85Thn 66Thn 75Thn
Swasta (Percetakan) IRT Penjaga Sekolah IRT
SMA SMP SMA SD
53
Rusminah
P
64Thn
IRT
SD
54
Tari
P
80Thn
IRT
SD
55
Misdi
L
68Thn
Wiraswasta
SMP
56
Anik
P
61Thn
IRT
SMA
57 58 59
Jumiatun Supiyatun Sugiarti
P P P
75Thn 62Thn 60Thn
SD SMP SMP
60
Tutik
P
70Thn
61 62
Retno Isyono
P L
65Thn 60Thn
IRT IRT IRT IRT dan Penjual sayur IRT Sopir Angkot
63
Totok
L
78Thn
Tdk Bekerja
SD
64
Marsini
P
70Thn
IRT penjual pangsit
SMP
65
Mursia
P
72Thn
IRT
SMP
66
Supri
L
75Thn
Pensiunan Kereta Api
SMP
67
Kaselan
L
72Thn
Pensiunan Guru
SGA
68
Endah
P
63Thn
IRT
SMA
No
Nama
Jk
Usia
Pekerjaan
Pendidikan
69
Pasimah
P
70Thn
Penjual sayur
SD
SMP SMP SD
53
Menikah Janda Duda Janda Menikah Menikah Duda Janda Menikah Menikah Menikah Janda Menikah Menikah Menikah Janda Janda Menikah Menikah Menikah Status Janda
2 Orang 1 Orang 3 Orang 11 Orang 3 Orang 6 Orang 5 Orang 2 Orang 4 Orang 2 Orang 3 Orang Tidak ada 4 Orang 2 Orang 4 Orang 2 Orang 3 Orang 3 Orang 5 Orang 2 Orang Jml Anak 4 Orang
Keluarga Ada Kegiatan Anak Ada Kegiatan Anak Ada Kegiatan Anak Ada Kegiatan Suami dan Tidak ada Anak Anak dan Ada Kegiatan Suami Anak Tidak ada Anak dan Tidak ada Cucu Suami Ada Kegiatan Suami Ada Kegiatan Suami Ada Kegiatan Sendirian Suami Istri Istri Anak Cucu Anak dan Cucu Anak dan Cucu Istri Anak Cucu Istri Anak Cucu Suami dan Anak Tinggal Bersama Sendirian
Tidak ada Ada Kegiatan Tidak ada Tidak ada Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Aktivitas Ada Kegiatan
70 71 72 73
Heru Muljanah Saripah Bambang
L P P L
75Thn 65Thn 68Thn 60Thn
Purnawirawan IRT+Buka Toko IRT Wiraswasta
SMP SMP SD SMA
74
Djuali
L
80Thn
Tdk Bekerja
SD
75
Sawidji
L
83Thn
Tdk Bekerja
SD
76
Suwarjito
L
75Thn
Sopir
SMP
77
Lastri
P
77Thn
IRT
SD
78
Hartini
P
72Thn
IRT
SMP
79
Sunandar
L
80Thn
Pensiunan AU
SMP
80
Solikhin
L
70Thn
Pedagang
SMP
81
Zaenuri
L
70Thn
Sopir
SD
82
Paidi
L
82Thn
Tdk Bekerja
SD
83 84
Salam Suyami
L P
75Thn 70Thn
Pensiunan Guru IRT
SGA SD
85
Astutik
P
60Thn
IRT
SMA
86
Yasin
L
60Thn
Wiraswasta
SMP
87 88
Mursa'at Saini
P P
80Thn 77Thn
Tdk Bekerja Penjual sayur
SMP SD
89
Pateni
P
82thn
Tdk Bekerja
SD
No
Nama
Jk
Usia
Pekerjaan
Pendidikan
90
Pendi
L
71Thn
Tdk Bekerja
SMP 54
Menikah Menikah Menikah Menikah Duda Duda Menikah Janda Janda Duda Menikah Duda Menikah Menikah Menikah Menikah Menikah Menikah Menikah Janda Status Menikah
3 Orang 2 Orang 2 Orang 3 Orang 4 Orang 4 Orang 5 Orang 5 Orang 2 Orang 4 Orang 3 Orang 3 Orang 4 Orang 2 Orang 1 Orang 2 Orang 3 Orang 4 Orang 3 Orang 2 Orang Jml Anak 3 Orang
Istri Suami Suami Istri Anak Anak dan Cucu Anak dan Cucu Istri Anak dan Cucu Sendirian Anak dan Cucu Istri Anak dan Cucu Anak, cucu, Istri Istri Suami Suami, Anak Cucu Istri dan Anak Keluarga Keluarga Anak dan Cucu Tinggal Bersama Istri Anak Cucu
Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Tidak ada Tidak ada Ada Kegiatan Tidak ada Tidak ada Ada Kegiatan Ada Kegiatan Tidak ada Tidak ada Ada Kegiatan Ada Kegiatan Tidak ada Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Tidak ada Aktivitas Ada Kegiatan
91
Pujiono
L
60Thn
Petani
SD
92
Istiqoma
P
65Thn
IRT
SMP
93
Samsiah
P
60Thn
IRT
SMA
94
Ninik
P
60Thn
IRT
SMA
95 96 97
Pujianti Sulaikha Ismiatun
P P P
70Thn 63Thn 62Thn
Pensiunan Guru IRT IRT
SGA SMA SMA
98
Utari
P
60Thn
Wiraswasta
SMA
99 100
Imah Iwan
P L
70Thn 65Thn
Pensiunan Guru Ketua RT
SGA SMA
55
Menikah Menikah Menikah Menikah Menikah Menikah Janda Menikah Menikah Duda
3 Orang 3 Orang 2 Orang 2 Orang 2 Orang 2 Orang 2 Orang 2 Orang 4 Orang 3 Orang
Istri Suami Anak Cucu Suami dan Anak Suami dan Anak Suami Suami Anak Suami dan Anak Suami Keluarga
Ada Kegiatan Tidak ada Tidak ada Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan Ada Kegiatan
SKALA PARTISIPASI SOSIAL S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 5 1 1 2 2 4 1 2 3 4 3 1 4 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1
2 3 1 3 4 4 2 4 3 1 4 4 4 4 4 3 1 1 1 1 4 4 4 3 4 4
3 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 3 3 3 4 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 3
4 1 5 3 3 4 5 2 2 1 4 3 4 4 3 2 3 3 4 1 3 4 4 5 3 3
5 3 5 2 3 5 5 2 2 3 5 4 5 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 5 2 3
6 1 2 1 1 1 3 1 1 1 2 4 3 3 4 1 1 1 1 1 2 2 4 1 1 2
7 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 4 3 4 2 2 2 2 5 2 3 3 3 1 2
8 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 4 1 3 4 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1
9 1 3 5 2 3 2 2 2 1 1 4 4 3 3 3 2 2 1 5 4 4 4 3 1 4
ITEM PARTISIPASI SOSIAL JML Z SPS T SPS 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 5 1 43 -0.983 40.17 1 2 5 1 1 2 5 1 1 1 1 3 2 1 1 49 -0.5968 44.03 1 2 2 2 2 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 42 -1.0474 39.53 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 4 2 1 43 -0.983 40.17 2 2 3 1 2 1 1 1 2 1 4 5 3 5 1 58 -0.0174 49.83 2 2 2 2 3 3 3 2 5 5 5 5 5 5 4 80 1.39885 63.99 1 2 4 1 1 1 4 2 4 1 5 4 4 4 1 55 -0.2105 47.89 2 2 2 1 3 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 43 -0.983 40.17 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 -1.1761 38.24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 42 -1.0474 39.53 4 4 4 4 2 3 3 2 2 4 4 3 3 3 4 82 1.5276 65.28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 44 -0.9186 40.81 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 83 1.59198 65.92 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 84 1.65635 66.56 1 3 2 1 1 1 1 1 2 1 3 4 3 2 1 44 -0.9186 40.81 1 2 3 1 2 1 1 2 2 1 3 3 2 3 1 43 -0.983 40.17 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 4 4 2 4 1 47 -0.7255 42.75 1 2 1 1 2 1 4 2 2 1 4 2 2 3 1 45 -0.8543 41.46 1 5 5 1 1 1 1 4 2 1 5 4 5 5 1 60 0.11137 51.11 2 2 4 2 4 2 4 2 2 1 4 4 4 4 2 70 0.75511 57.55 4 3 3 2 3 1 1 3 3 3 5 5 3 5 1 71 0.81948 58.19 4 4 2 2 3 1 1 2 3 3 5 5 3 5 1 71 0.81948 58.19 1 3 2 1 2 1 1 2 2 1 5 4 3 5 1 57 -0.0818 49.18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 -1.5624 34.38 1 4 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 44 -0.9186 40.81 56
KATEGORI Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Rendah
S 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
1 2 1 2 2 3 1 2 1 3 3 1 1 1 1 2 3 3 1 1 4 4 4 4 2 2 2
2 4 4 4 2 3 4 4 3 4 5 2 3 1 1 1 3 3 3 1 1 4 4 1 1 3 3
3 4 1 2 2 3 2 4 1 1 1 5 1 4 1 2 1 5 1 1 4 4 4 1 2 1 2
4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 2 2 1 2 3 4 2 2 3 2 2 4 3 5 2
5 5 4 4 2 2 4 4 4 2 1 2 3 2 1 3 2 2 2 2 5 2 2 3 3 4 4
6 4 1 2 2 2 2 3 1 3 1 2 1 2 1 2 2 4 1 1 4 4 4 1 2 1 2
7 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 2 5
8 3 1 2 3 2 2 3 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 4 4 1 1 3 1
9 4 2 3 2 2 2 4 3 2 2 3 1 4 1 4 5 5 3 2 5 5 4 4 3 3 2
ITEM PARTISIPASI SOSIAL JML Z SPS T SPS 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 4 3 3 3 4 4 3 2 2 5 3 4 5 1 81 1.46323 64.63 3 2 3 1 2 1 1 3 3 1 2 3 2 3 1 50 -0.5324 44.68 2 4 4 2 2 1 4 3 4 4 5 4 4 5 1 75 1.07698 60.77 2 2 2 3 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 44 -0.9186 40.81 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 44 -0.9186 40.81 3 4 3 2 2 1 3 3 3 1 3 3 3 5 1 63 0.30449 53.04 2 4 4 3 3 4 5 3 4 4 3 3 4 5 3 85 1.72072 67.21 2 4 2 1 2 1 3 2 2 1 4 3 4 5 1 57 -0.0818 49.18 2 4 3 1 4 1 4 3 1 3 5 5 3 5 1 69 0.69074 56.91 1 5 4 1 2 1 5 3 4 1 4 4 4 5 1 67 0.56199 55.62 3 3 4 4 2 1 1 2 2 2 3 4 4 5 1 64 0.36886 53.69 1 4 2 1 2 1 5 3 1 1 5 5 4 5 1 56 -0.1461 48.54 3 4 2 3 2 1 1 1 2 1 4 5 2 4 1 55 -0.2105 47.89 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 1 4 2 1 32 -1.6911 33.09 3 4 3 2 3 2 2 2 1 3 5 5 3 5 1 64 0.36886 53.69 4 4 4 2 2 1 3 3 3 2 5 5 4 5 2 72 0.88386 58.84 3 2 3 4 2 4 4 2 3 2 3 4 3 3 2 73 0.94823 59.48 4 4 4 1 2 1 4 2 1 2 5 5 3 5 1 61 0.17574 51.76 1 3 1 1 2 1 1 1 2 1 4 4 3 2 1 41 -1.1117 38.88 4 4 2 3 3 4 3 1 3 3 5 4 4 5 1 80 1.39885 63.99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 96 2.42884 74.29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 95 2.36447 73.64 4 4 4 2 4 1 4 1 3 2 5 4 4 5 2 72 0.88386 58.84 1 4 4 2 2 1 1 1 2 1 5 3 4 5 1 58 -0.0174 49.83 2 2 3 1 2 1 4 2 2 1 4 4 3 4 2 61 0.17574 51.76 2 5 4 2 5 2 2 2 2 1 3 4 5 5 2 69 0.69074 56.91 57
KATEGORI Tinggi Rendah Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi
S 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
1 4 4 4 3 3 1 4 3 1 1 1 1 3 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
2 4 4 2 3 2 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 1 4 4 4 1 1 1 1 4 1
3 4 2 1 2 1 1 3 2 1 1 1 1 3 4 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 3
4 4 1 5 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 2 2 4 2
5 4 2 4 4 2 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 2 2 3 2
6 4 2 1 2 1 1 3 2 1 2 1 1 3 3 2 1 2 1 2 1 1 4 1 1 1 2
7 4 1 2 2 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 1 2 2
8 4 2 1 2 1 1 3 2 1 1 1 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
9 3 1 1 4 2 2 4 3 2 3 2 2 4 4 2 4 3 2 3 3 2 5 2 2 3 1
ITEM PARTISIPASI SOSIAL JML Z SPS T SPS KATEGORI 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 3 5 3 1 4 1 4 4 3 4 4 3 4 4 3 85 1.72072 67.21 Tinggi 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 42 -1.0474 39.53 Rendah 1 3 3 1 2 1 4 2 2 1 5 4 3 4 1 58 -0.0174 49.83 Rendah 2 2 4 2 3 2 3 2 2 1 4 4 4 5 1 67 0.56199 55.62 Tinggi 1 3 3 1 3 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 44 -0.9186 40.81 Rendah 1 3 3 1 2 1 1 2 2 1 3 3 3 3 1 51 -0.468 45.32 Rendah 1 4 2 3 3 1 4 2 3 1 5 3 4 5 2 76 1.14136 61.41 Tinggi 1 3 3 2 2 1 4 2 3 1 5 4 4 2 1 63 0.30449 53.04 Tinggi 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 4 3 2 3 1 40 -1.1761 38.24 Rendah 2 3 2 1 2 1 4 3 1 1 4 3 3 3 1 52 -0.4036 45.96 Rendah 1 3 2 1 2 1 1 2 1 1 4 3 3 3 1 44 -0.9186 40.81 Rendah 1 3 2 1 1 1 1 2 1 1 2 3 2 3 1 40 -1.1761 38.24 Rendah 4 4 4 3 3 2 4 3 4 1 5 5 4 5 3 85 1.72072 67.21 Tinggi 4 4 3 3 3 4 4 3 4 1 5 5 4 4 2 85 1.72072 67.21 Tinggi 3 3 2 1 2 1 1 2 2 1 2 3 3 5 1 53 -0.3393 46.61 Rendah 1 3 3 1 2 1 1 2 2 1 3 4 3 3 1 51 -0.468 45.32 Rendah 1 4 2 1 3 1 4 2 2 1 5 5 4 4 1 62 0.24012 52.4 Tinggi 1 4 3 1 2 1 3 2 2 1 4 3 3 3 1 51 -0.468 45.32 Rendah 3 3 4 1 2 1 1 2 2 3 4 4 3 4 1 60 0.11137 51.11 Tinggi 1 4 2 1 2 1 3 2 2 1 5 4 4 4 1 57 -0.0818 49.18 Rendah 1 4 1 1 2 1 4 2 2 1 5 3 4 2 1 50 -0.5324 44.68 Rendah 3 4 1 3 3 1 1 2 3 1 5 5 4 5 1 68 0.62636 56.26 Tinggi 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 2 3 2 3 1 39 -1.2405 37.6 Rendah 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 3 4 2 3 1 38 -1.3049 36.95 Rendah 1 3 2 1 2 1 1 2 1 1 5 5 3 5 1 54 -0.2749 47.25 Rendah 1 2 3 2 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 39 -1.2405 37.6 Rendah 58
S 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 4 1 1 3 1 2 1 2 2 3 3 3 1 2
2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4
3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 4 3 1 3 1 4 2 1 2 3 4 4 3 3
4 2 3 4 3 2 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 5
5 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 1 2 5 2 2 4 5 4 5
6 1 2 1 1 1 2 1 2 2 4 4 1 3 1 4 2 1 2 2 3 4 3 3
7 2 2 3 3 1 3 1 2 3 5 4 1 3 3 1 2 4 2 2 3 4 3 2
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
9 2 3 2 2 2 3 3 3 3 5 5 2 3 2 1 2 3 3 3 4 5 4 1
ITEM PARTISIPASI SOSIAL JML Z SPS T SPS 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 3 2 1 1 1 1 2 2 1 5 2 3 2 1 44 -0.9186 40.81 1 3 3 1 2 1 1 2 3 3 5 4 3 3 1 57 -0.0818 49.18 1 4 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 4 5 1 56 -0.1461 48.54 1 4 3 1 2 1 1 1 1 1 5 2 3 3 1 49 -0.5968 44.03 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 5 1 2 1 38 -1.3049 36.95 1 3 4 1 2 1 1 2 3 2 5 3 3 5 1 60 0.11137 51.11 1 3 3 1 1 1 1 1 2 1 5 4 3 4 1 50 -0.5324 44.68 1 4 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 45 -0.8543 41.46 1 4 3 2 3 1 4 3 1 1 5 5 4 5 1 69 0.69074 56.91 1 4 3 4 4 4 4 4 1 1 5 5 4 4 3 88 1.91385 69.14 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 89 1.97822 69.78 1 2 4 1 1 1 1 1 2 1 2 3 3 2 1 43 -0.983 40.17 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 87 1.84947 68.49 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 5 3 3 5 1 53 -0.3393 46.61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37 -1.3692 36.31 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 38 -1.3049 36.95 1 4 3 1 3 1 4 2 1 1 5 5 4 5 1 66 0.49761 54.98 3 4 1 3 1 3 3 1 3 1 3 3 3 3 1 54 -0.2749 47.25 2 2 2 2 2 2 4 1 1 1 4 4 2 2 1 56 -0.1461 48.54 1 4 3 3 2 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 58 -0.0174 49.83 4 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 55 -0.2105 47.89 1 4 2 3 2 3 1 1 2 1 5 5 4 3 1 66 0.49761 54.98 3 3 1 1 1 2 2 2 2 1 4 4 2 2 1 57 -0.0818 49.18
59
KATEGORI Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah
S
ITEM SKALAN KESEPIAN
JML
ZK
TK
3
93
1.9361
69.36 Tinggi
3
2
69
-0.70104
42.99 Rendah
3
2
3
73
-0.26152
47.38 Rendah
2
3
3
3
69
-0.70104
42.99 Rendah
2
2
3
3
2
65
-1.14056
38.59 Rendah
2
3
3
3
3
3
75
-0.04175
49.58 Rendah
3
2
2
2
2
2
3
65
-1.14056
38.59 Rendah
3
3
3
3
3
3
3
3
82
0.72741
57.27 Tinggi
3
3
3
3
3
3
3
3
3
77
0.17801
51.78 Tinggi
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
75
-0.04175
49.58 Rendah
3
3
2
3
4
2
2
2
2
2
2
65
-1.14056
38.59 Rendah
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
80
0.50765
55.08 Tinggi
4
4
4
3
3
4
4
3
3
2
3
3
3
81
0.61753
56.18 Tinggi
4
2
4
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
80
0.50765
55.08 Tinggi
3
4
3
3
2
4
4
3
3
3
3
3
2
3
2
76
0.06813
50.68 Tinggi
3
4
4
4
3
2
4
2
4
3
4
4
4
4
4
4
87
1.27682
62.77 Tinggi
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
1
2
2
2
65
-1.14056
38.59 Rendah
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
88
1.3867
63.87 Tinggi
4
4
1
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
97
2.37563
73.76 Tinggi
3
3
4
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
78
0.28789
52.88 Tinggi
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
74
-0.15164
48.48 Rendah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
2
4
4
4
3
4
4
3
4
2
3
3
2
3
3
4
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
5
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
3
2
6
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
7
3
2
2
3
2
3
2
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
3
3
8
4
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
9
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
10
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
11
3
2
2
2
2
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
12
4
3
3
3
2
4
4
4
3
3
3
3
4
3
13
4
2
4
4
3
3
2
3
3
3
2
2
3
14
3
4
4
2
2
2
3
4
4
4
3
2
15
3
3
3
3
3
3
3
4
1
2
3
16
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
17
3
3
3
3
2
3
3
3
3
18
3
3
3
3
3
3
3
4
19
4
4
4
4
3
4
4
20
3
3
3
3
3
4
21
3
3
3
3
3
3
60
Ka
S
ITEM SKALA KESEPIAN
22
1 3
2 3
3 3
4 2
5 3
6 3
7 3
8 3
9 3
10 3
11 2
12 3
13 3
14 3
15 3
16 3
17 3
18 3
19 4
20 3
21 3
22 2
23 2
24 3
25 3
26 3
23
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
24
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
25
3
2
2
4
2
4
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
2
2
2
26
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
27
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
2
3
3
4
28
3
2
2
3
2
4
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
29
4
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
30
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
31
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
32
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
34
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
35
2
2
3
3
2
4
2
3
3
3
3
4
3
36
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
37
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
38
3
3
2
2
2
3
3
3
2
3
39
3
2
3
2
3
3
2
3
3
40
3
3
3
2
2
3
3
3
41
1
2
3
4
3
3
3
42
3
3
2
3
3
2
43
3
3
3
3
3
3
JML
ZK
TK
Ka
75
-0.04175
49.58
Rendah
3
79
0.39777
53.98
Tinggi
2
4
93
1.9361
69.36
Tinggi
2
2
3
74
-0.15164
48.48
Rendah
3
2
3
3
88
1.3867
63.87
Tinggi
4
4
4
4
4
89
1.49658
64.97
Tinggi
2
2
2
2
2
3
71
-0.48128
45.19
Rendah
4
3
3
3
3
3
3
88
1.3867
63.87
Tinggi
4
3
2
3
3
3
3
3
82
0.72741
57.27
Tinggi
2
3
3
2
2
2
2
2
3
68
-0.81092
41.89
Rendah
3
3
3
2
1
1
1
1
1
1
65
-1.14056
38.59
Rendah
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
72
-0.3714
46.29
Rendah
3
2
3
2
3
3
2
2
3
2
3
3
70
-0.59116
44.09
Rendah
4
4
1
3
2
3
3
2
2
1
2
2
2
68
-0.81092
41.89
Rendah
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
73
-0.26152
47.38
Rendah
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
76
0.06813
50.68
Tinggi
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
1
69
-0.70104
42.99
Rendah
3
2
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
2
3
2
2
2
65
-1.14056
38.59
Rendah
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
72
-0.3714
46.29
Rendah
3
1
4
2
2
2
2
2
3
3
4
4
4
3
2
2
2
2
4
70
-0.59116
44.09
Rendah
2
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
65
-1.14056
38.59
Rendah
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
76
0.06813
50.68
Tinggi
61
S
ITEM SKALA KESEPIAN
JML
ZK
TK
Ka
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
44
3
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
2
3
2
3
2
66
-1.03068
39.69
Rendah
45
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
81
0.61753
56.18
Tinggi
46
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
72
-0.3714
46.29
Rendah
47
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
74
-0.15164
48.48
Rendah
48
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
79
0.39777
53.98
Tinggi
49
4
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
3
2
3
3
74
-0.15164
48.48
Rendah
50
2
3
2
2
2
3
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
3
2
2
2
59
-1.79985
32
Rendah
51
4
4
4
3
4
4
3
3
4
2
4
4
3
3
4
3
3
4
4
3
2
2
4
4
4
4
90
1.60646
66.06
Tinggi
2
3
3
3
3
3
1
3
2
2
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
1
2
3
2
66
-1.03068
39.69
Rendah
53
4
4
3
4
3
4
4
3
4
2
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
2
2
4
4
4
3
91
1.71634
67.16
Tinggi
54
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
70
-0.59116
44.09
Rendah
55
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
78
0.28789
52.88
Tinggi
56
4
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
83
0.83729
58.37
Tinggi
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
61
-1.58009
34.2
Rendah
58
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
2
3
3
3
84
0.94717
59.47
Tinggi
59
4
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
2
2
2
3
3
3
76
0.06813
50.68
Tinggi
2
2
3
2
2
3
2
2
3
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
59
-1.79985
32
Rendah
61
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
2
3
2
3
2
2
2
3
3
70
-0.59116
44.09
Rendah
62
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
73
-0.26152
47.38
Rendah
63
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
68
-0.81092
41.89
Rendah
64
2
2
2
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
1
1
1
1
1
1
60
-1.68997
33.1
Rendah
65
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
2
3
3
78
0.28789
52.88
Tinggi
52
57
60
62
S
ITEM SKALA KESEPIAN
JML
ZK
TK
Ka
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
66
2
2
3
2
2
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
4
2
2
2
2
2
2
68
-0.81092
41.89
Rendah
67
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
60
-1.68997
33.1
Rendah
68
4
3
3
2
2
4
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
2
2
2
3
3
79
0.39777
53.98
Tinggi
69
2
2
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
66
-1.03068
39.69
Rendah
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
2
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
65
-1.14056
38.59
Rendah
71
4
3
3
3
3
4
2
4
3
2
3
4
3
2
3
2
3
3
3
4
3
2
3
2
3
2
76
0.06813
50.68
Tinggi
72
3
3
3
3
2
4
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
73
-0.26152
47.38
Rendah
73
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
84
0.94717
59.47
Tinggi
74
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
57
-2.01961
29.8
Rendah
75
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
2
3
2
2
3
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
60
-1.68997
33.1
Rendah
76
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
79
0.39777
53.98
Tinggi
77
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
90
1.60646
66.06
Tinggi
78
4
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
87
1.27682
62.77
Tinggi
79
3
2
2
3
2
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
2
2
3
2
2
2
74
-0.15164
48.48
Rendah
80
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
3
3
2
77
0.17801
51.78
Tinggi
81
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
75
-0.04175
49.58
Rendah
82
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
90
1.60646
66.06
Tinggi
83
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
2
2
2
3
3
72
-0.3714
46.29
Rendah
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
71
-0.48128
45.19
Rendah
85
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
84
0.94717
59.47
Tinggi
86
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
78
0.28789
52.88
Tinggi
87
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
61
-1.58009
34.2
Rendah
70
84
63
S
ITEM SKALA KESEPIAN
ZK
TK
67
-0.9208
40.79
Rendah
4
89
1.49658
64.97
Tinggi
2
2
62
-1.47021
35.3
Rendah
3
4
3
87
1.27682
62.77
Tinggi
3
2
3
3
84
0.94717
59.47
Tinggi
3
2
4
3
85
1.05705
60.57
Tinggi
2
2
3
3
3
78
0.28789
52.88
Tinggi
3
3
3
3
3
3
86
1.16694
61.67
Tinggi
4
2
3
3
2
3
2
79
0.39777
53.98
Tinggi
4
4
2
3
3
3
3
3
83
0.83729
58.37
Tinggi
4
4
4
2
3
3
3
3
2
85
1.05705
60.57
Tinggi
3
3
4
4
2
2
2
2
3
2
74
-0.15164
48.48
Rendah
3
4
4
4
1
2
2
3
3
3
79
0.39777
53.98
Tinggi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
88
3
2
3
2
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
89
3
4
4
2
2
4
2
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
90
3
2
3
2
2
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
91
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
92
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
93
4
4
4
4
2
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
2
3
94
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
95
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
96
4
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
97
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
98
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
99
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
100
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
64
JML
Ka