MENARA Ilmu
Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA N 1 X KOTO KABUPATEN TANAH DATAR Citra Ayu, M. Pd Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan PMIPA, STKIP Ahlussunnah Bukittinggi
[email protected] ABSTRAK Penelitian yang dilakukan di SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah datar ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika akan berakibat pada rendahnya hasil belajar matematika siswa. Siswa tidak bersemangat untuk belajar matematika, dalam artian tidak tertarik untuk bertanya atau membahas pelajaran, baik yang sedang dipelajari di sekolah maupun dari tugas rumah yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara dua gejala atau lebih. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar dengan jumlah populasi sebanyak 26 orang siswa. Instrument penelitian yang digunakan untuk memperoleh data adalah dengan menggunakan angket (kuesioner) dalam bentuk pilihan ganda. Pengolahan data dilakukan dengan analisis korelasi spearman. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah motivasi belajar (X) dan hasil belajar (Y). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar yaitu sebesar 14,07%. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Hasil Belajar Matematika ABSTRAC This research was done at Senior High School (SMA) N I X Koto Kabupaten tanah Datara and was background by the low motivation as students in Mathematic learning process. The low motivation of students in studying Mathematic will cause low result of their study. The students do not have spirit to study mathematic, it means they are not interested in asking or discussing the topic whether the topic which is being studied at school or the assighment whis will be done at home. This research is to know whether there is correlation between motivation and students’ result of studying mathematic for the class XI IA at SMA N I X Koto Kabupaten Tanah Datar. This research is correlational which purposes to see the correlation between two tendencies or more. The subjects in this research were students of class XI IA at SMA N I X Koto Kabupaten Tanah Datar, the number of population is 26 students. The research instruments used get data are questionaire in the form of objective and documents. The data processing was done by Spearman Correlation annalysis. The variable researched are Motivation of studying (X) and Result of studying (Y). Based on the result of data annalysis, it can be concluded that the correlation between students’ motivation of studying and result of studying mathematic for students class XI IA SMA N I X Koto Kabupaten Tanah Datar is 14.07 % Key Word : Motivation os Studying, Result of Studying Mathematic PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini menuntut tersedianya sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi secara global. Salah satu upaya ISSN 1693-2617
LPPM UMSB
1
Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017
MENARA Ilmu
untuk menyediakan sumber daya manusia yang demikian adalah melalui jalur pendidikan. Melalui pendidikan manusia menerima dan melakukan perubahan sehingga tingkah lakunya berkembang sebagai proses pembentukan kepribadian, oleh karenanya pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang tersusun secara sistematis dan terstruktur pada terbentuknya kepribadian siswa. Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan, sehingga perlu diberikan kepada siswa dimulai dari jenjang pendidikan dasar. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (2007:10) bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta berkemampuan bekerjasama. Pendidikan berarti menyangkut proses pembelajaran dan semua faktor yang mempengaruhinya. Salah satu factor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran adalah motivasi belajar. Motivasi merupakan aspek yang sangat penting dalam proses pembelajaran, sebab motivasi dapat memberikan semangat terhadap seorang siswa dalam kegiatan belajarnya. Hal ini dapat diasumsikan bahwa dalam belajar seorang siswa harus diberi motivasi dengan berbagai cara agar tujuan dalam pembelajaran tersebut dapat dicapai. Sardiman (2012: 75) menyatakan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu tercapai. Artinya, siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam proses pembelajaran, seorang guru haruslah dapat memperhatikan siswanya, sehingga dirinya dapat memberikan motivasi terhadap siswanya dalam usaha untuk membantu mengembangkan dirinya. Mata pelajaran matematika pada umumnya tidak disukai dan ditakuti karena dianggap sukar oleh siswa, sehingga hal ini dapat mempengaruhi perkembangan belajar matematika siswa dan menurunnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Kesulitan belajar matematika terutama disebabkan oleh sifat khusus dari matematika yang memiliki obyek abstrak. Pembelajaran matematika yang berjalan saat ini cenderung ditujukan pada keterampilan siswa mengerjakan dan menyelesaikan soal-soal matematika. Banyak siswa secara individual kurang memahami konsep matematika, sehingga siswa kurang termotivasi terhadap pembelajaran matematika. Sekarang ini masih banyak ditemui siswa yang memiliki motivasi rendah dalam belajar matematika, terutama disekolah. Siswa yang memiliki motivasi rendah dalam belajar matematika salah satunya dipengaruhi oleh strategi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran yang bersifat monoton. Rendahnya motivasi belajar matematika siswa akan berakibat pada rendahnya hasil belajar matematika siswa. Hasil belajar matematika yang diharapkan adalah hasil belajar yang mencapai ketuntasan belajar matematika. Siswa dikatakan tuntas belajar matematika apabila hasil belajar matematika siswa tersebut telah mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah (Depdiknas, 2006). Hal inilah yang sering terjadi di sekolah-sekolah, khususnya di SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar. Memotivasi belajar penting artinya dalam proses pembelajaran karena fungsinya mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar. Motivasi adalah prasyarat dalam pembelajaran, tanpa motivasi hasil belajar yang dicapai tidak akan optimal dan motivasi sendiri merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri sendiri atau ditimbulkan oleh lingkungan sekitar. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan untuk mencapai sasaran. Keberhasilan belajar seseorang tidak lepas dari motivasi orang yang bersangkutan, oleh karena itu pada dasarnya motivasi belajar merupakan factor yang sangat menentukan keberhasilan belajar seseorang. Motivasi merupakan factor-faktor penggerak maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia atau individu. 2
LPPM UMSB
ISSN 1693-2617
MENARA Ilmu
Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017
Motivasi belajar adalah proses yang memberikan semangat belajar, arah dan kegigihan prilaku terhadap mata pelajaran. Mc. Donald dalam Sardiman (2012:73) mengemukakan bahwa motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dalam munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dengan adanya motivasi akan dapat meningkatkan, memperkuat, dan mengarahkan proses belajarnya sehingga akan diperoleh keefektifan belajar lainnya. Fungsi motivasi belajar menurut Sardiman (2012:84) ada tiga, yaitu : (1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi, tidak akan timbul suatu perbuatan, seperti belajar (2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya, motivasi mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan (3) motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan. Adapun jenis dari motivasi ada dua yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsinya karena adanya perangsang dari luar, misalnya dari lingkungan keluarga, masyarakat, guru, orang tua, teman, dll. Pandangan atau persepsi dari masyarakat terhadap matematika bahwa matematika itu sulit juga berdampak pada motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika. Pengalaman pembelajaran matematika dari jenjang sebelumnya juga sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa. Siswa tidak akan termotivasi jika pembelajaran matematika dalam jenjang sebelumnya tidak berjalan dengan baik Siswa yang termotivasi dapat dilihat dari cirri-ciri siswa tersebut. Adapun cirri-ciri siswa yang memiliki motivasi dalam belajar adalah ; (1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama tidak pernah berhenti sebelum selesai) (2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan hasil yang telah dicapainya) (3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (4) Lebih senang bekerja mandiri (5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang kreatif) (6) Dapat mempertahankan pendapatnya (7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini (8) Senang memecahkan masalah soal-soal. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh peserta didik setelah proses pembelajaran dilaksanakan. Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata pelajaran. Sudjana (2004) mengatakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Hasil belajar terwujud dalam tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata pelajaran. Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa mengalami proses pembelajaran. Menurut Sudjana (2009), “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil peristiwa belajar dapat muncul dalam berbagai jenis perubahan atau pembuktian tingkah laku seseorang”. Hasil belajar pada diri seseorang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Hamalik (2002) menyatakan bahwa “Perubahan disini dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengemabngan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tau menjadi tidak tau”. Hasil belajar dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar adalah menggunakan tes. Tes ini digunakan untuk menilai hasil belajar yang dicapai dalam meteri pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah. Hasil tes ini kemudian dianalisis oleh guru dan diberikan penilaian. Hasil belajar yang dicapai diharapkan mempunyai efek yang bagus terhadap peningkatan hasil belajar. ISSN 1693-2617
LPPM UMSB
3
Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017
MENARA Ilmu
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara dua gejala atau lebih (Hadi, 1998:52). Metode penelitian ini diharapkan dapat menemukan hubungan antara variabelvariabel yang diteliti yaitu motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar yang berjumlah 26 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling, sehingga yang menjadi sampel dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar. Instrumen yang digunakan adalah berupa angket dan dokumentasi. Angket berupa daftar pernyatan yang telah disediakan jawabannya. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah ; a) scoring yaitu memberikan bobot nilai untuk setiap pernyataan angket. Kategori penskoran untuk altervative jawaban angket motivasi belajar matematika siswa di adopsi dari skala Likert ; b) tabulating yaitu mentabulasi data jawaban yang telah diberikan ke dalam bentuk table selanjutnya dinyatakan dalam bentuk frekuensi dan persentase. Dokumentasi yaitu pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen (Hadi, 1998:110). Dokumentasi dilakukan untuk melihat nilai ujian mid semester 1 mata pelajaran matematika siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar. Analisis data menggunakan uji t, dengan terlebih dahulu mencari seberapa kuat korelasi antara motivasi belajar dan hasil belajar matematika siswa menggunakan korelasi Rank Spearman. PEMBAHASAN Setelah penelitian dilapangan selesai, selanjutnya data hasil penelitian dianalisis untuk mengungkapkan bagaimana hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Angket diberikan pada siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar. Siswa yang mengisi angket motivasi belajar ini ada 26 orang siswa. Hasil angket dimasukkan dalam tabulasi yang merupakan proses mengolah data dan instrument pengumpulan data (angket). Berdasarkan skor instrument motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa, kita dapat mengetahui indicator mana yang lebih dominan memiliki hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika. Dari jawaban responden, kita peroleh yang memilih untuk indicator pertama yaitu tekun dalam menghadapi tugas sebanyak 282. Untuk indicator kedua yaitu ulet menghadapi kesulitan sebanyak 229. Indicator ketiga yaitu menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah sebanyak 288. Indicator keempat yaitu lebih senang bekerja sendiri sebanyak 170. Indicator kelima yaitu cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin sebanyak 236. Indicator keenam yaitu dapat mempertahankan pendapatnya sebanyak 282. Indicator ketujuh yaitu tidak mudah melepaskan hal yang diyakini sebanyak 290, sedangkan untuk indicator kedelapan yaitu senang mencari dan memecahkan masalah sebanyak 219. Sementara jumlah seluruh alternative sebanyak 1996. Untuk kedelapan indicator tersebut proporsi responden dapat kita tentukan dengan menggunakan rumus : P =
x 100% ; dengan f = jumlah total alternative jawaban yang dipilih
dan n = jumlah keseluruhan alternative jawaban. Proporsi responden bertujuan untuk mencari presentase responden yang memberikan jawaban pada setiap alternative jawaban disetiap pertanyaan atau pernyataan (Siregar, 2010:193). Berdasarkan rumus tersebut kita dapat mencari presentase kedelapan indicator motivasi belajar. Untuk indicator satu diperoleh 14,13%, indicator dua diperoleh 11,47%, indicator tiga diperoleh 14,43%, indicator empat diperoleh 8,52%, indicator lima diperoleh 11,82%, indicator enam diperoleh 14,13%, indicator tujuh diperoleh 14,53%, dan indicator delapan diperoleh 10,97%. 4
LPPM UMSB
ISSN 1693-2617
MENARA Ilmu
Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017
Teknik pengumpulan data yang kedua adalah dokumentasi. Dokumentasi yaitu pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen (Hadi, 1998:10). Dokumentasi ini dilakukan untuk melihat nilai ujian mid semester I mata pelajaran matematika siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kab. Tanah Datar Tahun Pelajaran 2016/2017. Untuk melihat hasil belajar matematika siswa, maka nilai mid tersebut harus dirangking terlebih dahulu. Berdasarkan perangkingan diperoleh siswa yang berada pada peringkat pertama berjumlah 6 orang, peringkat kedua dua orang, peringkat ketiga satu orang, peringkat keempat satu orang, peringkat kelima dua orang, peringkat keenam satu orang, peringkat ketujuh empat orang, peringkat kedelapan satu orang, peringkat kesembilan satu orang, peringkat kesepuluh satu orang, peringkat kesebelas satu orang, peringkat keduabelas tiga orang dan peringkat ketigabelas dua orang. Jadi, total keseluruhan siswa berjumlah 26 orang. Untuk melihat apakah ada hubungan antara dua variabel yang diteliti yaitu, motivasi belajar sebagai variabel X dan hasil belajar sebagai variabel Y, maka dilakukan uji korelasi. Namun, sebelum dihitung korelasinya, nilai mid semester I terlebih dahulu dirangking. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi Spearman Rank yaitu : r =
(Riduwan, 2007:74), maka diperoleh angka nilai koefisien korelasi antara
motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa sebesar 0,3751. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar, maka nilai r hitung dibandingkan dengan nilai rtabel. Sebelum membandingkannya, terlebih dahulu dicari statistic uji t. Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh statistic uji t = 1,983 pada taraf kepercayaan α = 0,05 dan derajat kebebasan = n – 2 = 26 – 2 = 24, maka diperoleh ttabel = t(1-α)(n-2) = 1,711. Ternyata thitung lebih besar dari ttabel atau 1,983 > 1,711. Ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak, dengan kata lain ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar dengan koefisien determinasi sebesar R = r 2 x 100% = 0,37512 x 100% = 14,07% artinya hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa hanya sebesar 14,07%, dengan kata lain motivasi memberikan kontribusi terhadap hasil belajar matematika siswa sebesar 14,07%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat adanya hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Dengan demikian hipotesis yang diajukan yaitu adanya hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI. IA SMA N 1 X Koto Kab Tanah Datar dapat diterima. Motivasi sangat penting dalam belajar, sehingga siswa menjadi tekun dalam proses pembelajaran. Dengan adanya motivasi belajar kualitas hasil belajar siswa dapat dicapai dengan baik, khususnya pada pembelajaran matematika. Siswa yang mempunyai motivasi belajar akan tekun dan rajin dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Motivasi belajar menjadi salah satu factor penyebab keberhasilan suatu program pendidikan. Dengan tindakan tentang persiapan mengajar, pelaksanaan belajar mengajar, maka guru menguatkan motivasi belajar siswa. Sebaliknya, dilihat dari segi emansipasi kemandirian siswa, motivasi belajar semakin meningkat pada saat tercapainya hasil belajar. Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar akan memiliki hasil belajar yang tinggi pula. Mengingat pentingnya motivasi terhadap peningkatan belajar siswa maka guru hendaknya membangkitkan motivasi belajar siswa karena tanpa motivasi belajar, hasil belajar yang dicapai akan minimum sekali. Guru selalu ingat betapa pentingnya memberikan alasanalasan kepada siswa mengapa siswa-siswa itu harus belajar dengan sungguh-sungguh dan berusaha untuk berprestasi dengan sebaik-baiknya. ISSN 1693-2617
LPPM UMSB
5
Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017
MENARA Ilmu
SIMPULAN Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, dimana penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti yaitu motivasi belajar siswa dengan hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kab Tanah Datar yaitu sebesar 0,3751 dengan koefisien korelasi sebesar 14,07%. Artinya, hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa hanya sebesar 14,07%. Saran Penelitian ini menekankan pada adanya hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Berdasarakan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dari temuan yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi semua pendidik khususnya guru bidang studi matematika agar lebih dapat memotivasi siswanya dalam belajar agar nantinya siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematikanya. 2. Guru harus mampu meningkatkan motivasi dalam pembelajaran matematika dengan menyajikan matematika sebagai pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. 3. Motivasi siswa dalam belajar tidak hanya bergantung pada guru disekolah saja tetapi peran yang lebih penting lagi adalah motivasi dan dukungan dari orang tua. DAFTAR RUJUKAN Depdiknas. 2006. Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas Hadi, Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Pustaka Setia: Bandung Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Riduwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, social, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Sudjana, Nana. 2004. Landasan Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Slameto. 1995. Belajar dan Factor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Siregar, Syofian. 2011. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
6
LPPM UMSB
ISSN 1693-2617