HUBUNGAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK DENGANKELANCARAN PROSES BELAJAR MENGAJAR Baiq Neni Sugiatni, Jumailiyah, dan Baiq Rohiyatun Administrasi pendidikan, FIP IKIP Mataram Email :
[email protected] Abstact: this research is intended to know is there eny relationship between student’ management and teaching learning process continuity at SMPN 1 southwest praya central Lombok in academic year 2013/2014. The method in determining the research subject was population study with coefficient product moment technique and in order to collect the research data, the writer used questionnaire as a fundamental method and documentation applied as an additional method. The method of data analysis used in this research was analysis statistic with product moment formula. The total population on this research is all of the teacher at SMPN 1 southwest praya central Lombok in academic year 2013/2014 which is consisted of 38 teachers. Based on the data analysis at the significant level 5% it is obtained that the rxy is 0.421, in addition the rxy table in significant level 5% and N=38 is 0.320. it can be said that the r test is higher than rtable or 0.421>0.320. the final result of the data analysis showed a significant relationship between student’ management and teaching learning process. At can be summarized that there is a relationship between student’ management and teaching learning process continuity at SMPN 1 southwest praya central Lombok in academic year 2013/2014. Abstrak:Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Ada Hubungan Manajemen Peserta Didik Dengan Kelancaran Proses Belajar Mengajar Di SMPN 1 Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014?”. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah “untuk mengetahui apakah ada Hubungan Manajemen Peserta Didik Dengan Kelancaran Proses Belajar Mengajar Di SMPN 1 Praya Barat Daya Kabupaten Lombok TengahTahun Pelajaran 2013/2014”. Metode penentuan subyek penelitian menggunakan studi populasi dengan tekhnik koefisien Korelasi Product Moment. Metode pengumpulan data menggunakan Angket dari Manajemen Peserta Didik Dan Kelancaran Proses Belajar Mengajar sedangkan metode dokumentasi digunakan sebagai metode pelengkap. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik dengan Rumus Korelasi Product Moment. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua guru di SMPN 1 Praya Barat Daya Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 38 orang guru. Dari hasil perhitungan nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,421, sedangkan nilai rxy dalam tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N= 38 adalah 0,320 atau (0,421> 0,320), kenyataan ini menunjukkan bahwa nilai rhitung lebih besar dari pada rtabel. Maka dapat dikemukakan bahwa Hipotesis Nihil (H0) “ditolak” dan Hipotesis Alternatif (Ha) “diterima”. Jadi kesimpulan analisis dalam penelitian ini adalah: Ada Hubungan Manajemen Peserta Didik Dengan Kelancaran Proses Belajar Mengajar Di SMPN 1 Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014. Kata Kunci:
Manajemen Peserta Didik, Kelancaran Proses Belajar Mengajar.
Latar Belakang Manajemen peserta didik menduduki tempat yang sangat penting, karena sentral layanan pendidikan di sekolah adalah kepada peserta didik. Semua kegiatan di sekolah diarahkan agar peserta didik mendapat layanan pendidikan yang andal dan bermutu. Kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan dirinya tentu saja beragam dalam hal prioritas, seperti disatu sisi para peserta didik ingin sukses dalam hal prestasi akademiknya, disisi lain ia juga ingin sukses dengan teman sebayanya. Bahkan ada juga peserta didik yang ingin sukses dalam segala hal. Pilihan-pilihan yang tepat atas keberagaman 1
keinginan tersebut tidak jarang menimbulkan masalah bagi para peserta didik. Oleh karena itu diperlukan layanan bagi peserta didik yang dikelola dengan baik. Manajemen peserta didik berupaya mengisi kebutuhan akan layanan yang baik tersebut, mulai dari peserta didik mendaftarkan diri ke sekolah sampai peserta didik menyelesaikan studi di sekolah tersebut. Kelancaran proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah tidaklah cukup jika tidak diiringi dengan proses manajemen peserta didik yang lebih baik mulai dari perencanaan hingga evaluasi serta didukung dengan kinerja panitia yang baik dan berkompetensi dalam bidangnya. Sebaliknya manajemen peserta didik tidak akan berfungsi secara optimal jika tidak diiringi dengan pemenuhan kepuasan pelayanan peserta didik sehingga akan mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Serta tersedianya sarana dan prasarana sekolah agar proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah berjalan lancar. Jika salah satu komponen-komponen tersebut tidak saling mendukung maka akan menghambat kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Namun, gejala-gejala yang nampak di sekolah-sekolah khususnya di SMPN 1 Praya Barat Daya di lihat dari Manajemen Peserta Didik masih belum optimal, di karenakan personil sekolah kurang mampu melaksanakan Manajemen Peserta Didik dengan baik sehingga berpengaruh terhadap kelancaran proses belajar mengajar. Kajian Literatur Menurut Knezevich 1961 Dalam Imron (2012: 6) menyatakan bahwa:“manajemen peserta didik atau pupil personiladministration adalah suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individu seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah”. Sedangkan pendapat lain Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (2009: 204) menyatakan bahwa: “manajemen peserta didik dapat di artikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah”.Selanjutnya Suryosubroto (2004: 74) menyatakan bahwa: “manajemen murid menunjuk kepada pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan pencatatan murid semenjak dari proses penerimaan sampai saat murid meninggalkan sekolah karena sudah tamat mengikuti pendidikan pada sekolah itu”. Jadi, manajemen peserta didik adalah suatu usaha atau kegiatan baik berupa pencatatan atau memberikan layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan terhadap peserta didik baik di luar maupun di dalam kelas mulai dari peserta didik masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.Menurut Imron (2012: 18) menyatakan bahwa:“ruang lingkup manajemen peserta didik yaitu (1) perencanaan peserta didik, (2) penerimaan peserta didik, (3) orientasi peserta didik, (4) mengatur kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik, (5) pengelompokkan peserta didik, (6) evaluasi hasil belajar. Sedangkan Menurut Daryanto dan Farid (2013: 54) menyatakan bahwa:“ruang lingkup manajemen peserta didik yaitu (1) perencanaan peserta didik yang meliputi analisis kebutuhan peserta didik, rekruitmen peserta didik, seleksi peserta didik, orientasi, penempatan peserta didik, dan pencatatan dan pelaporan (2) pembinaan peserta didik, dan (3) evaluasi kegiatan peserta didik”. Jadi, yang menjadi indicator dalam manajemen peserta didik adalah perencanaan peserta didik, seleksi peserta didik, orientasi, pengelompokkan, mengatur kehadiran dan ketidakhadiran, pencatatan dan pelaporan dan evaluasi hasil belajar. Menurut Sardiman (2007: 14) menyatakan bahwa: “proses belajar mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya”.Selanjutnya menurut Sopiatin (2010: 44) menyatakan bahwa; “proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang bersifat kompleks dan dinamis yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dengan bantuan sumber belajar serta dilaksanakan di lingkungan pendidikan”. Jadi, yang dimaksud dengan proses belajar mengajar menurut peneliti adalah suatu kegiatan interaksi antara peserta didik dan guru dengan melibatkan berbagai sumber belajar, media belajar, metode mengajar serta pendekatan-pendekatan dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu yaitu perubahan prilaku peserta didik. Yang termasuk dalam komponen-komponen belajar mengajar peserta didik di sekolah adalah (1) pencapaian tujuan, (2) bahan pelajaran, (3) kegiatan belajar mengajar, (4) metode dalam mengajar, (5) alat dalam mengajar, dan (6) sumber-sumber pelajaran. 2
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif jenis metode yang digunakan adalah pendekatan emperis karena gejala yang akan kita teliti berupa pengalaman-pengalaman baik tentang manajemen peserta didik maupun kelancaran proses belajar mengajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Narbuko (2010: 38) menyatakan bahwa: “ penelitian atau pendekatan emperis adalah suatu penelitian yang melalui pengalaman-pengalaman yang secara obyektif”.Di dalam buku prosedur penelitian dijelaskan bahwa : “populasi adalah semua individu baik subjek maupun objek yang dikenakan di dalam penelitian “ (Suharsimi, 2006:130). Sedangkan menurut Sugiyono (2012: 90) menyatakan bahwa: “ populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. yang menjadi populasi subyek dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang mengajar di SMPN 1 Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 38 orang. Menurut Sugiyono (2012:335) menyatakan bahwa: “Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik karena data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa angka-angka dari kedua variable, dengan menerapkan rumus koefesien korelasi product moment sebagai berikut: rxy=
xy x y 2
2
Keterangan: X = Variabel Manajemen Peserta Didik Y = Variabel Kelancaran Proses Belajar Mengajar rxy= Koefisien korelasi product moment antara variabel X dan Y xy = Product dari hasil X kali Y x2 = Deviasi dari nilai variabel x dikuadratkan y2 = Deviasi dari nilai variabel y dikuadratkan ∑ = Sigma (jumlah). (Sugiyono, 2012 : 212)
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penskoran angket baik data manajemen peserta didik maupun kelancaran proses belajar mengajar masing-masing dijadikan dua variable yaitu variable X dan Y. dengan jumlah keseluruhan variable X adalah 3078 sedangkan variable Y adalah 2736.Dengan diketahuinya jumlah skor angket masing-masing responden varibel X dan Y, dan jumlah data pada kedua variabel, maka langkah selanjutnya untuk mengetahui ada atau tidaknya Hubungan Manajemen Peserta Didik Dengan Kelancaran Proses Belajar Mengajar Di SMPN I Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014 dilakukan analisis data. Selanjutnya, langkah-langkah dalam analisis data sebagai berikut: (a) merumuskan hipotesis nihil (H0), (b) membuat table kerja, (c) memasukkan data ke dalam rumus korelasi product moment dengan hasil rxy=0,421 (d) pengujian hipotesis, berdasarkan hasil perhitungan rxy=0,421 terletak antara 0,40-0,599 sehingga dapat dikatakan korelasi antara variable X dan Y adalah korelasi tergolong sedang. Kemudian hasil perhitungan tersebut di konsultasikan dengan rtabel product moment dengan taraf signifikan 5%, N=38 maka batas penerimaan hipotesis nihil adalah 0,320 sehingga dengan demikian rhitung (rxy) lebih besar dari pada rtable atau (0,421>0,320) maka hasil analisis data dalam penelitian ini adalah signifikan dan (e) menarik kesimpulan, berdasarkan hasil analisis data tersebut maka Hipotesis Alternatif (Ha) diterima. 3
Dengan kesimpulan: “Ada Hubungan Manajemen Peserta Didik Dengan Kelancaran Proses Belajar Mengajar Di SMPN 1 Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014”, dan termasuk dalam kategori korelasi sedang. Pembahasan Hasil analisis menunjukkan bahwa manajemen peserta didik dan kelancaran proses belajar mengajar di sekolah saling mempengaruhi sehingga dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang produktif. Hal ini dapat diketahui dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai rhitung lebih besar dari pada rtable sehingga penelitian ini dapat dikatakan signifikan dengan taraf signifikan pada tingkat sedang. Oleh karena itu manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha untuk menata dan mengatur peserta didik: mulai dari peserta didik masuk sekolah sampai dengan mereka lulus melalui kegiatan merencanakan jumlah peserta didik, menyeleksi, orientasi, mengelompokkan, mengatur kehadiran dan ketidakhadiran, mencatat dan melaporkan, serta kegiatan evaluasi hasil belajar peserta didik. Semua kegiatan tersebut harus dilakukan dengan manajemen yang lebih baik agar kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur. Sehingga dapat mewujudkan tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara umum yaitu pencapaian tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik dalam rangka mengubah prilaku peserta didik yang berupa kognitif, afektif dan psikomotorik. ”. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik karena data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa angka-angka dari kedua variable, dengan menerapkan rumus koefesien korelasi product moment sebagai berikut: rxy=
xy x y 2
2
Keterangan: X = Variabel Manajemen Peserta Didik Y = Variabel Kelancaran Proses Belajar Mengajar rxy= Koefisien korelasi product moment antara variabel X dan Y xy = Product dari hasil X kali Y x2 = Deviasi dari nilai variabel x dikuadratkan y2 = Deviasi dari nilai variabel y dikuadratkan ∑ = Sigma (jumlah). (Sugiyono, 2012 : 212)
Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka penelitian ini signifikan yang menyatakan bahwa: “Ada Hubungan Manajemen Peserta Didik Dengan Kelancaran Proses Belajar Mengajar Di SMPN 1 Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014” ternyata dalam kategori tingkat hubungan Sedang.Adapun saran dalam penelitian ini adalah bagi Para peneliti lain untuk mengkaji hasil penelitian ini agar memperoleh hasil yang lebih sempurna dan di jadikan sebagai landasan untuk berfikir bagi para pelaksana pendidikan.
Referensi Ahmadi, A, Dan Cholid, N. 2010.Metodelogi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta 4
Daryanto dan Farid, M. 2013.Konsep Dasar Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Yogyakarta: Gava Media. Imron, A. 2012.Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sardiman, 2007.Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Sopiatin, P. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Ghalia Indonesia: Bogor Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta Suryosubroto, B. 2004.Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
5