BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan 4.1.1.1 Siklus I Untuk mengamati aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share digunakan lembar observasi kegiatan peserta didik pada setiap pertemuan yang terdiri dari 8 aspek. Untuk data hasil penilaian aktivitas peserta didik siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel: 4.1. Hasil Penilaian Aktivitas Peserta Didik Siklus I
No
Aspek yang diamati
Pertemuan 1 75
1
Siklus I Pertemuan 2 82,5
Aktifitas mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru 2 Aktifitas peserta didik pada tahap 75 75 Think 3 Interaksi antar peserta didik pada 65 75 saat berpasangan (Pair) 4 Interaksi antar peserta didik pada 65 75 saat berkelompok (Share) 5 Aktifitas peserta didik mengerjakan 75 82,5 LKPD 6 Aktifitas dalam bertanya 57,5 65 7 Aktifitas berdiskusi antar kelompok 65 75 8 Aktifitas mempresentasekan 65 75 Jumlah 542,5 605 Rerata 67 75 (Sumber : Observasi Aktifitas Peserta Didik Siklus I Pertemuan I, dan II)
Rerata siklus I 78 75 70 70 78 61 70 70 572 71
Berdasarkan data di atas, aktifitas peserta didik pada siklus I belum mencapai kriteria yang diinginkan. Hal ini disebabkan kurangnya aktivitas
49 50
peserta didik selama proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 16. Hasil observasi kegiatan guru pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut: Tabel: 4.2. Hasil Penilaian Kegiatan Guru Siklus I Hasil Penilaian Kegiatan Guru Siklus I No Aspek yang diamati Pertemuan Pertemuan Rerata 1 2 1. Menyampaikan apersepsi dan 4 4 4 memotovasi peserta didik terhadap materi yang dibelajarkan 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 4 3. Menyajikan materi 3,3 3,6 3,4 4. Keterlaksanaan dalam pembagian 3,6 4 3,8 kelompok 5. Keterlaksanaan peserta didik dalam 4 4 4 pembagian LKPD 6. Membimbing peserta didik dalam 3 4 3,5 mengerjakan soal yang ada pada LKPD 7. Membimbing peserta didik dalam 2,6 3 2,8 melaksanakan diskusi secara berpasangan (Pair) 8. Membimbing peserta didik dalam 2,3 3 2,6 melaksanakan diskusi secara berempat (Share) 9 Melaksanakan diskusi kelas 3,3 3,6 3,4 10. Mengarahkan peserta didik untuk 2,3 2,6 2,4 bertanya kepada peserta didik lain 11. Mengarahkan peserta didik untuk 2,3 2,6 2,4 bertanya hal-hal yang belum dipahami 12 Memberikan penguatan hasil diskusi 2,3 2,6 2,4 kelas 13. Membuat kesimpulan sesuai dengan 3 3,3 3,1 hasil diskusi kelas 14. Membimbing peserta didik dalam 3 3,3 3,1 menyimpulkan materi 15. Melakukan evaluasi pembelajaran 3,6 3,6 Jumlah 43 51 48 Rerata 77 85 81 (Sumber : Observasi Kegitan Guru Siklus I Pertemuan I, dan II)
51
Keterangan : 1) Pertemuan I skor 4 = baik sekali ada 3 (21%), skor 3 = baik ada 6 (43%), skor 2 = cukup ada 5 (36%) dan skor 1 = kurang (tidak ada). 2) Pertemuan II skor 4 = baik sekali ada 5 (33%), skor 3 = baik ada 7 (47%), skor 2 = cukup ada 3 (20%) dan skor 1 = kurang (tidak ada).
Berdasarkan Tabel 4.2. hasil observasi kegiatan guru pada siklus I yang dilaksanakan oleh tiga observer yang terdiri dari pertemuan I terdapat 14 aspek yang diamati dan pertemuan II terdapat 15 aspek yang diamati dengan rata-rata siklus I adalah 81%. Hasil tersebut menujukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan yakni 85%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 17. Hasil belajar kognitif peserta didik pada siklus I pada materi kepadatan penduduk dengan menggunakan tes evaluasi yang terdiri dari 5 butir soal objektif dan 5 butir soal essey, 21 peserta didik yang tuntas dan 7 peserta didik yang belum tuntas. Untuk melihat hasil belajar kognitif peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3. Hasil Belajar Kognitif Peserta didik Pada Siklus I Kriteria Penilaian
Presentase
Tuntas
21 (75%)
Tidak Tuntas
7 (25%)
Untuk hasil belajar peserta didik pada siklus I dapat disimpulkan bahwa belum semua peserta didik tuntas atau belum mencapai kentuntasan 85%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 15.
52
4.1.2 Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil analisis pengamatan observasi aktivitas guru, aktivitas peserta didik dan hasil belajar kognitif terdapat beberapa kekurangan pada pelaksanaan tindakan yaitu : a. Pada hasil observasi kegiatan guru yang telah dilakukan oleh observser I, II dan III belum mencapai kriteria yang diinginkan yakni 85% (dapat dilihat pada Lampiran 17). b. Kurangnya aktivitas peserta didik bertanya dalam proses KBM, aktivitas peserta didik dalam kerja kelompok dan aktivitas peserta didik dalam diskusi kelas. c. Masih ada sebagian peserta didik yang belum tuntas yakni ada 7 orang peserta didik. Refleksi dengan pengamat menghasilkan beberapa perbaikan pada pembelajaran, yaitu: a. Guru harus membimbing peserta didik khususnya pada saat melaksanakan diskusi secara berpasangan maupun berkelompok. b. Guru senantiasa melibatkan setiap peserta didik secara aktif dalam proses berlangsungnya
KBM,
mengontrol
kelompok-kelompok
dalam
menyelesaikan tugas yang ada dalam dan membimbing peserta didik yang kesulitan dalam mempresentasikan hasil diskusi yang secara lisan di depan kelas.
53
4.1.2.2 Siklus II Berdasarkan kelemahan yang ditemukan pada siklus I
maka perlu
dilakukan perbaikan pada aspek kegiatan yang belangsung dalam proses KBM yang dapat meningkatkan aktivitas peserta didik untuk belajar sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran. Untuk mengamati aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share digunakan lembar observasi kegiatan peserta didik pada setiap pertemuan yang terdiri dari 8 aspek. Untuk data hasil penilaian aktivitas peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut: Tabel: 4.4. Hasil Penilaian Aktivitas Peserta Didik Siklus II
No
Aspek yang diamati
Pertemuan 1
1
Siklus II Pertemuan 2
Rerata siklus II 90
Aktifitas mendengarkan dan 90 90 memperthatikan penjelasan guru 2 Aktifitas peserta didik pada tahap 82,5 90 86 Think 3 Interaksi antar peserta didik pada 90 90 90 saat berpasangan (Pair) 4 Interaksi antar peserta didik pada 90 90 90 saat berkelompok (Share) 5 Aktifitas peserta didik mengerjakan 90 100 95 LKPD 6 Aktifitas dalam bertanya 75 82,5 78 7 Aktifitas berdiskusi antar kelompok 82,5 90 86 8 Aktifitas mempresentasekan 75 90 82,5 Jumlah 675 722 697 Rerata 84 90 87 (Sumber : Hasil Penilaian Aktivitas Peserta Didik Siklus II Pertemuan I dan Pertemuan II)
54
Berdasarkan data di atas, aktivitas peserta didik pada siklus II menujukkan bahwa aktivitas peserta didik sudah mancapai kriteria yang diinginkan yakni 85%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 33. Hasil observasi kegiatan guru pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut: Tabel: 4.5. Hasil Penilaian Kegiatan Guru Siklus II Hasil Penilaian Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan Pertemuan Rerata No Aspek yang diamati 1 2 1. Menyampaikan apersepsi dan 3,6 4 4 memotovasi peserta didik terhadap materi yang dibelajarkan 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 4 3. Menyajikan materi 3,3 3,6 3,4 4. Keterlaksanaan dalam pembagian 4 4 4 kelompok 5. Keterlaksanaan peserta didik dalam 3,3 3,3 3,3 pembagian LKPD 6. Membimbing peserta didik dalam 3,3 3,6 3,4 mengerjakan soal yang Ada pada LKPD 7. Membimbing peserta didik dalam 3,3 3,6 3,4 melaksanakan diskusi secara berpasangan (Pair) 8. Membimbing peserta didik dalam 3,3 3,3 3,3 melaksanakan diskusi secara berempat (Share) 9 Melaksanakan diskusi kelas 3 3,3 3,1 10. Mengarahkan peserta didik untuk 3 3,6 3,3 bertanya kepada peserta didik lain 11. Mengarahkan peserta didik untuk 3 3,6 3,3 bertanya hal-hal yang belum dipahami 12 Memberikan penguatan hasil diskusi 3 3,6 3,3 kelas 13. Membuat kesimpulan sesuai dengan 3,6 3,6 3,6 hasil diskusi kelas 14. Membimbing peserta didik dalam 4 3,6 3,8 menyimpulkan materi 15. Melakukan evaluasi pembelajaran 4 4 Jumlah 48 54,7 53,3 Rerata 85 91 88
55
Keterangan : 1) Pertemuan I skor 4 = baik sekali ada 4 (28%), skor 3 = baik ada 10 (72%), skor 2 = cukup (tidak ada),dan skor 1 = kurang (tidak ada). 2) Pertemuan II skor 4 = baik sekali ada 4 (27%), skor 3 = baik ada 11 (73%), skor 2 = cukup (tidak ada), dan skor 1 = kurang (tidak ada).
Hasil belajar kognitif peserta didik pada siklus II materi permasalahan lingkungan dengan menggunakan tes evaluasi yang terdiri dari 5 butir soal objektif dan 5 butir soal essey dari 28 peserta didik terdapat 27 peserta didik yan tuntas dan 1 peserta didik yang belum tuntas. Untuk melihat hasil belajar kognitif peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini. Tabel 4.6. Hasil Belajar kognitif Peserta didik Pada Siklus II Kriteria Penilaian
Presentase
Tuntas
27 (96%)
Tidak Tuntas
1 (4%)
Untuk hasil belajar peserta didik pada siklus II dapat disimpulkan bahwa bahwa sebagian besar peserta didik sudah tuntas atau telah mencapai kentuntasan 85%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 32. 1.1.2.3 Refleksi Siklus II Berdasarkan hasil analisis pengamatan pada lembar kegiatan guru, aktivitas peserta didik dan hasil belajar kognitif telah mencapai kriteria keberhasilan yang diingikan yakni 85% bahkan mengalami peningkatan pada siklus II, jadi peneliti dan pengamat sepakat untuk tidak melakukan tindakan pada siklus berikutnya.
56
4.2 Pembahasan Pada penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kabila kelas VIIB, dalam proses belajar mengajar dilakukan dalam 2 siklus dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share pada pembelajaran Biologi khususnya meteri kepadatan penduduk dan permasalahan lingkungan. Penilaian proses belajar untuk aktifitas peserta didik pada siklus I dari 8 aspek yang diamati adalah adalah 67% pada pertemuan I dan 75% pada pertemuan II dengan rata-rata siklus I adalah 71%. Hasil tersebut menujukkan bahwa aktifitas peserta didik belum mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan yakni 85%. Hal ini disebabkan kerena kurangnya aktifitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung diantaranya, kurangnya aktivitas peserta didik saat bertanya, berpasangan (Pair) dan berkelompok (Share). Untuk itu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran yakni guru harus melibatkan seluruh peserta didik selama proses pembelajaran, membimbing peserta didik saat berpangan (Pair) dan berkelompok (Share). Pada siklus II aktivitas peserta didik memiliki presentase 87%, hasil tersebut menujukkan bahwa aktivitas peserta didik telah mencapai kriteria keberhasilan yakni 85%. Analisis kegiatan guru pada siklus I pada pertemuan I adalah 77% dari 14 aspek yang diamati dan pertemuan II yang terdiri dari 15 aspek yang diamati yakni 85% dengan rata-rata siklus I adalah 81%. Hasil tersebut menujukkan bahwa observasi kegiatan guru pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan yakni 85%. Pada siklus II menujukkan adanya peningkatan yakni
57
88% hasil tersebut menujukkan bahwa observasi kegiatan guru telah mencapai kriteria keberhasilan. Evaluasi hasil belajar kognitif peserta didik pada siklus I pertemuan I mengenai sub pokok bahasan kepadatan penduduk, yang berupa tes evaluasi yang terdiri dari 5 butir tes pilihan ganda dan 5 butir tes uraian (dapat dilihat pada Lampiran 15), dengan bobot maksimum yang dapat dicapai peserta didik adalah 100. Pada siklus I, peserta didik yang memperoleh nilai di atas 70 sebanyak 21 orang peserta didik (75%) dan peserta didik yang memperoleh nilai di bawah 70 sebanyak 7 orang peserta didik (25%). Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik pada siklus I belum mencapai ketuntasan. Hal ini disebabkan karena sebagian peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajaran untuk itu guru harus melibatkan semua peserta didik selama proses pembelajaran agar konsep yang didapatkan dan dipelajari akan selalu diingat. Pada siklus II peserta didik yang tuntas 27 atau 96% dan peserta didik yang tidak tuntas 1 atau 4%. Hasil tersebut menujukkan bahwa hasil belajar kognitif telah mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan walaupun masih terdapat 1 peserta didik yang belum tuntas. Menurut Syah (2011) faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah faktor internal dan eksternal, faktor internal meliputi dua aspek yakni aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah) sedangkan faktor eksternal terdiri atas dua macam yaitu faktor lingkungan sosial (yang meliputi para guru, staf administrasi, dan teman sekelas) sedangkan faktor lingkungan non sosial (meliputi gedung sekolah dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar ). Upaya yang dilakukan pada
58
siswa yang tidak tuntas tersebut yaitu perlu diadakan pengulangan kembali atau remedial . Dari data hasil
penelitian, menujukkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe think pair share dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kognitif peserta didik. Jika dibandingkan dengan data observasi awal maka secara keseluruhan bahwa pada materi kepadatan penduduk dan permasalahan lingkungan selama 2 tahun terakhir hanya mencapai 45-54% peserta didik
mencapai
batas
ketuntasan,
setelah
dilakukan
tindakan
dengan
menggunakan model pembelajaran tipe Think Pair Share meningkat secara bertahap yakni pada tahun 2012/2013 materi kepadatan penduduk dan permasalahan lingkungan hasil belajar peserta didik mencapai batas ketuntasan 85%. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yaitu hasil penelitian Meylany Pemugari pada tahun 2012, menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan aktifitas belajar peserta didik, yakni rata-rata nilai hasil belajar peserta didik pada siklus I 63% dengan kategori sedang, dan pada siklus II meningkat sebesar 82% dengan kategori tinggi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nur Handjani TR bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar pada siklus 1 hasil belajar sebesar 81,8% dan pada siklus II menjadi 90,9%.
59