HUBUNGAN KEPATUHAN IBU MENGKONSUMSI MULTI MIKRO NUTRIENT DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JUWIRING KLATEN Endah Purwaningsih 1), Gilang Dewi Pratiwi 2) Abstrak : Latar Belakang Penelitian, Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah di bawah normal yang disebabkan oleh kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, seperti kekurangan zat besi, asam folat, ataupun vitamin B12. Upaya pemerintah untuk menanggulangi anemia yaitu dengan cara memberikan Multiple Micro Nutrient (MMN) sebanyak 120 tablet atau 90 tablet zat besi kepada ibu hamil selama kehamilan yang diminum dengan dosis cukup 1 tablet setiap hari. Puskesmas Juwiring ditemukan ibu yang mengalami anemia, sebanyak 15 orang tidak mengkonsumsi MMN secara rutin sedangkan 9 orang mengkonsumsi MMN secara rutin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepatuhan ibu mengkonsumsi multi mikro nutrient dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Juwiring Klaten. Metode penelitian adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu hamil yang mengkonsumsi MMN di Puskesmas Juwiring Klaten. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling diperoleh sebanyak 35 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket. Data di analisis menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu telah patuh mengkonsumsi multi mikro nutrient sebanyak 27 responden (77,1%), mayoritas ibu tidak mengalami anemia sebanyak 24 responden (68,6%) dan p value sebesar 0,002 (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan kepatuhan ibu mengkonsumsi multi mikro nutrient dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Juwiring Klaten. Saran bagi ibu hamil yaitu agar lebih teratur mengkonsumsi multi mikro nutrient untuk menurunkan anemia pada kehamilan demi kesehatan ibu dan janin yang dikandung serta kelancaran dalam proses persalinan.
Kata kunci : kepatuhan, multi mikro nutrient, anemia, ibu hamil Pustaka
: 19 pustaka (2002 s/d 2012)
Endah Purwaningsih, Gilang Dewi Pratiwi, Hubungan Kepatuhan Ibu…
47
pada wanita indonesia sebagai akibat
PENDAHULUAN Masalah kematian dan kesakitan
kekurangan zat besi dan asam folat
ibu di indonesia masih merupakan
dalam tubuh serta faktor lain seperti
masalah besar.Angka kematian ibu
penyakit
infeksi,
cacingan
dan
(AKI) berdasarkan Survey Demografi
penyakit
kronis
(Tarwoto
dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
Wasnidar, 2007).
2007 adalah 228 per 100.000 kelahiran
Anemia adalah suatu keadaan
hidup (Depkes RI, 2010).WHO (2009)
dimana kadar hemoglobin dalam darah
menyebutkan
di
kejadian
anemia
bawah
normal.
Hal
ini
bisa
kehamilan berkisar antara 20% sampai
disebabkan oleh kurangnya zat gizi
89% dengan menetapkan Hb 11 gr%
untuk
sebagai dasarnya. Frekuensi ibu hamil
kekurangan
dengan anemia di indonesia relative
ataupun vitamin B12. Anemia yang
tinggi yaitu 63,5% kebanyakan anemia
paling sering terjadi terutama pada
dalam kehamilan disebabkan oleh
pada ibu hamil adalah anemia karena
defisiensi besi (Saifuddin, 2006: 281 –
kekurangan zat besi (Fe), sehingga
282 ). Angka anemia pada ibu hamil
lebih dikenal dengan istilah Anemia
di
dari
Gizi Besi (AGB). Anemia defisiensi
kondisi ini 3-7% ibu meninggal karena
besi merupakan salah satu gangguan
menderita anemia berat dan 20 – 7 %
yang paling sering terjadi selama
ibu meninggal karena penyebab tak
kehamilan.
langsung (Syafrizal, 2004).
mengalami deplesi besi sehingga hanya
indonesia
sebesar
40,1%
Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah
tahun
2011
pembentukan zat
Ibu
darah,
besi,
asam
hamil
seperti folat,
umumnya
memberi sedikit besi pada janin yang
berdasarkan
dibutuhkan untuk metabolisme besi
laporan dari kabupaten/kota sebesar
yang normal. Selanjutnya mereka akan
116,01/100.000
menjadi
kelahiran
hidup,
peningkatan
bila
hemoglobin ibu turun sampai dibawah
dibandingkan dengan AKI pada tahun
11 gr/dl selama trimester III (Hariyani
2010 sebesar 104,97/100.000 kelahiran
Sulistyoningsih, 2012 ;128).
mengalami
anemia
pada
saat
kadar
hidup (profil kesehatan jateng, 2011).
Anemia gizi dapat mengakibatkan
Anemia masih merupakan masalah
kematian janin, BBLR serta anemia
48
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 3, No. 5, Januari 2013, 46-57
pada bayi yang dilahirkan, hal ini
tetapi dalam kenyataannya tidak semua
menyebabkan
dan
ibu hamil meminum tablet MMN
mortalitas ibu dan kematian perinatal
secara rutin, hal ini bisa disebabkan
secara bermakna lebih tinggi. Ibu
kerena
hamil tergolong anemia jika kadar
mengkonsumsi
hemoglobin dalam darahnya kurang
ketidaktahuan
dari 11 gr/dl, dan berisiko tinggi jika
pentingnya MMN untuk kehamilan.
kurang
(Weni
Menurut Saifuddin (2006 : 281),
Upaya
menurunnya
morbiditas
dari
8gr/dl
Kristiyanasari, pemerintah
2010
:67).
untuk
faktor
ketidakpatuhan MMN ibu
serta
hamil
kepatuhan
ibu
tentang
ibu
hamil
menanggulangi
dalam mengkonsumsi tablet MMN
anemia yaitu dengan cara memberikan
dikarenakan adanya efek samping dari
Multiple
pemberian tablet tersebut.
Micro
Nutrient
(MMN)
sebanyak 120 tablet atau 90 tablet zat besi
kepada
ibu
hamil
Studi
pendahuluan
yang
selama
dilaksanakan oleh peneliti pada 10 ibu
kehamilan. MMN diminum dengan
hamil di Puskesmas juwiring klaten
dosis cukup 1 tablet setiap hari. MMN
pada bulan Desember 2012 ternyata
adalah tablet yang mengandung 15
masih terdapat 7 ( 70% ) ibu hamil
jenis vitamin dan mineral yang penting
tidak rutin meminum MMN dan hanya
untuk ibu hamil, dimana ibu hamil
3 (30%) ibu hamil rutin meminum
memerlukan vitamin dan mineral yang
tablet MMN setiap hari 1 tablet. Hal ini
lebih
didukung bahwa pada bulan Januari –
banyak supaya
tumbuh
secara
janin dapat
optimal.
Untuk
Juli 2012 ada sekitar 56 ibu hamil
menunjang kesehatan ibu hamil dan
terdapat 24 ibu hamil (42,85%) yang
pertumbuhan janin, diperlukan asupan
menderita anemia. Penelusuran lebih
makronutrien dan mikronutrien yang
lanjut
adekuat selama kehamilan (Dinkes,
mengalami anemia, sebanyak 15 orang
2010).
tidak mengkonsumsi MMN secara
Upaya pemerintah tersebut
dapat berhasil dan terlaksana dengan
rutin
baik
apabila
diperoleh
bahwa
sedangkan
ibu
9
yang
orang
didukung
dengan
mengkonsumsi MMN secara rutin.
hamil
dalam
Dengan melihat latar belakang diatas
mengkonsumsi tablet MMN. Akan
maka penulis tertarik untuk melakukan
kepatuhan
ibu
Endah Purwaningsih, Gilang Dewi Pratiwi, Hubungan Kepatuhan Ibu…
penelitian
tentang
49
“Hubungan
dalam penelitian ini tidak diteliti.
Kepatuhan Ibu Mengkonsumsi Multi
Variabel pengganggu dalam penelitian
Mikro
ini adalah keadaan tubuh ibu dan
Nutrient
dengan
Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas
penyakit infeksi yang diderita ibu.
Juwiring Klaten”.
Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi yaitu bertujuan
METODE PENELITIAN Variabel adalah segala sesuatu
untuk
menentukan
ada
tidaknya
yang akan menjadi objek pengamatan
hubungan dan apabila ada seberapa
penelitian
eratnya hubungan serta berarti atau
atau
faktor-faktor
yang
berperan dalam peristiwa atau gejala
tidaknya
yang akan diteliti (Ircham Machfoedz,
(Arikunto,2002).
2007:
yang digunakan dalam penelitian ini
57). Variabel penelitian pada
hubungan
itu
Pendekatan waktu
adalah cross sectional, yaitu metode dasarnya adalah segala sesuatu yang 26 berbentuk apa saja yang ditetapkan pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga dalam waktu bersamaan dengan hal
subyek yang telah ada. Metode ini
di
tarik
bertujuan untuk memperoleh data yang
(Sugiyono,
2007).
lengkap dalam waktu yang relatif cepat
diperoleh
informasi
tentang
tersebut
kemudian
kesimpulannya
Variadel bebas (independent) adalah
(Arikunto, 2006).
variabel yang mempengaruhi. Variabel
Populasi adalah keseluruhan objek
bebas dalam penelitian ini adalah
penelitian atau subjek yang akan
kepatuhan ibu mengkonsumsi multi
diteliti
mikro
Sedangkan menurut sugiono (2007 ;
nutrient.
(dependent)
adalah
Variabel variabel
terikat yang
61),
(Notoatmojo,
populasi
2010:
adalah
115).
wilayah
dipengaruhi atau yang menjadi akibat
generalisasi yang terdiri atas objek atau
karena adanya variabel bebas. Variabel
subjek yang mempunyai kualitas dan
terikat dalam penelitian ini adalah
karakteristik tertentu yang ditetapkan
kejadian anemia pada ibu hamil.
oleh peneliti untuk dipelajari dan
Variabel pengganggu (confounding)
kemudian
adalah variabel yang mempengaruhi
Populasi dalam penelitian ini adalah
terjadinya akibat atau efek, hanya saja
semua ibu hamil yang diberi MMN
ditarik
kesimpulannya.
50
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 3, No. 5, Januari 2013, 46-57
sebanyak 120 tablet di Puskesmas Juwiring Klaten sebanyak 60 orang. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan
dianggap
mewakili
seluruh
populasi (Notoatmojo. 2005: 79). Analisis univariate yaitu analisis yang dilakukan pada variabel bebas
HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur Responden di Puskesmas Juwiring Klaten No
Umur
Frekuensi
%
1
<20 tahun
0
0
2
20-35 tahun
27
77,1
3
>35 tahun
8
22,9
35
100
Jumlah
dan terikat dengan distribusi frekuensi. Analisis bivariate dilakukan untuk
Sumber : Data Primer Tahun 2013 Pada tabel di atas dapat diketahui
menganalisis hubungan terhadap dua variabel,
yaitu
kepatuhan
ibu
mengkonsumsi MMN dan anemia pada ibu
hamil.
Menurut
Arikunto
(2010;h.333), uji statistik dilakukan menggunakan uji statistik Chi Square
bahwa umur responden sebagian besar adalah 20-35 tahun sebanyak 27 orang (77,1%). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Puskesmas Juwiring Klaten
dengan taraf signifikansi 95% (CI =
No
Pendidikan
95%) dan = 0,05. Pada program
1
SD
0
0
SPSS for Windows Release 17, untuk
2
SMP
7
20,0
3
SMA/SMK
24
68,6
4
Perguruan
4
11,4
35
100
melihat perbedaan antar kelompok kepatuhan dan ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi
MMN
terhadap
kejadian anemia pada ibu hamil, apabila p < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika p>0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima (Arikunto, 2010;h.333).
Frekuensi
%
Tinggi Jumlah
Sumber : Data Primer Tahun 2013 Pada tabel 4.2 di atas diketahui bahwa pendidikan responden sebagian besar adalah SMA/SMK sebanyak 24 orang (68,6%).
Endah Purwaningsih, Gilang Dewi Pratiwi, Hubungan Kepatuhan Ibu…
Berdasarkan tabel 4.4 di atas
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Puskesmas Juwiring Klaten No 1 2 3 4
Pekerjaan IRT Buruh Swasta PNS Jumlah
Frekuensi 19 7 7 2 35
diketahui
mengkonsumsi
besar
MMN
yaitu
rutin
120 tablet sebanyak 27 responden (77,1%).
Berdasarkan pekerjaan responden pada tabel 4.3 di atas diketahui bahwa
Tabel 4.5 Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Juwiring Klaten No
sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 19 orang
Kejadian anemia Tidak anemia Anemia ringan Anemia sedang Anemia berat Jumlah
1 2 3 4
(54,3%).
Kepatuhan Patuh Tidak patuh Jumlah
sebagian
dengan meminum 1kali/hari sebanyak
Sumber : Data Primer Tahun 2013
No. 1 2
bahwa
responden pada penelitian ini patuh
% 54,3 20,0 20,0 5,7 100
Tabel 4.4Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Multi Mikro Nutrient di Puskesmas Juwiring Klaten
51
Frekuensi
%
24 9 2 0 35
68,6 25,7 5,7 0 100
Sumber : Data Sekunder Tahun 2013 Berdasarkan hasil penelitian pada
Frekuensi 27 8
% 77,1 22,9
tabel 4.5 di atas diketahui bahwa
35
100
mengalami
Sumber : Data Primer Tahun 2013
sebanyak 24 responden (68,6%) tidak anemia
berarti
Hb
≥
11gr%.
Tabel 4.6 Hubungan Kepatuhan Ibu Mengkonsumsi Multi Mikro Nutrient dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Juwiring Klaten di Puskesmas Juwiring Klaten Kepatuhan ibu No
Kejadian anemia
hamil
Tidak
mengkonsumsi
anemia
MMN 1
Patuh
2
Tidak patuh Total
f 22
% f
Ringan Seda
Total
p
ng % f
%
62,9 5 14,3 0
0
f
%
27 77,1 12,000
2
5,7 4 11,4 2 5,7
8 22,9
24
68,6 9 25,7 2 5,7
35 100
Sumber : Data Primer Tahun 2013
X2
0,002
52
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 3, No. 5, Januari 2013, 46-57
Berdasarkan tabel 4.6 di atas
L (2004) yang mengatakan wanita
terlihat bahwa ibu hamil yang patuh
berumur 20 tahun atau kurang lebih
mengkonsumsi MMN cenderung tidak
rentan terhadap terjadinya pre-eklamsi,
mengalami
anemia
sebanyak
22
eklamsia dan juga lebih mungkin
responden (62,9%)
sedangkan
ibu
melahirkan bayi dengan berat badan
hamil yang tidak patuh mengkonsumsi
lahir rendah atau bayi kurang gizi,
MMN cenderung mengalami anemia
sedangkan wanita yang berumur 35
ringan sebanyak 4 responden (11,4%).
tahun lebih, lebih rentan terhadap
Hasil analisis bivariat diketahui bahwa
tekanan darah tinggi, memiliki anak
nilai
2
X
hitung
sebesar
12,000
sedangkan X2 tabel pada df 2 sebesar
dengan kelainan kromosom dan berat badan lahir rendah.
5,591 sehingga X2 hitung > X2 tabel
Karakteristik pendidikan responden
dan jika dilihat berdasarkan nilai p
menunjukkan bahwa sebagian besar
sebesar 0,002 berarti p < 0,05 sehingga
adalah
pendidikan
ada hubungan antara kepatuhan ibu
sebanyak
24
mengkonsumsi MMN dengan kejadian
Pendidikan responden yang pada tinggi
anemia pada ibu hamil.
hingga
SMA/SMK
responden
tingkat
(68,6%).
SMA/SMK
Penelitian yang telah dilakukan di
menandakan bahwa responden telah
Puskesmas Juwiring Klaten pada 35
memahami arti penting pendidikan
responden diperoleh bahwa sebagian
sehingga dapat menempuh pendidikan
besar responden berada pada kelompok
hingga
umur 20-35 tahun yaitu 27 responden
Pendidikan
adalah
(77,1%). Banyaknya responden berusia
memberikan
pengetahuan
20-35 tahun dikarenakan pada usia
terjadi perubahan perilaku yang positif
tersebut merupakan usia reproduksi
(Notoatmodjo,
aman bagi seorang wanita untuk hamil
pendidikan
dan melahirkan. Umur ibu merupakan
wawasan dan pengetahuan responden.
salah satu dari sekian banyak faktor
Semakin
yang mempengaruhi risiko kehamilan.
responden
Pernyataan tersebut sesuai dengan teori
informasi tentang kesehatan mengenai
yang dikemukakan oleh Donna Wong,
kehamilan
tingkat
menengah upaya
2003). akan
untuk sehingga
Tingkat
mempengaruhi
rendah maka
atas.
pengetahuan akses
berkurang
terhadap
sehingga
Endah Purwaningsih, Gilang Dewi Pratiwi, Hubungan Kepatuhan Ibu…
53
responden akan tidak patuh dalam
mengkonsumsi tablet Fe adalah baik.
mengkonsumsi MMN.
Pengetahuan baik yang dimiliki ibu
Berdasarkan pekerjaan responden
hamil mendukung ibu untuk selalu
diperoleh bahwa dari 35 responden,
mengkonsumsi
sebanyak 19 responden (54,3%) adalah
pencegahan anemia.
ibu rumah tangga. Menurut Soekanto (2003),
sosial
kemampuan
ekonomi seseorang
adalah untuk
tablet
Perolehan menunjukkan orang
Fe
hasil
penelitian
bahwa
(68,6%)
guna
sebanyak
tidak
24
mengalami
memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada
anemia dengan hasil pengukuran Hb
umumnya masyarakat penghasilannya
≥11 gr%. Hasil ini didukung dengan
digunakan untuk membiayai keperluan
Erinta Aprilia (2012), bahwa hasil
rumah
penelitian didapatkan sebagian besar
tangga
sehari-hari,
bahkan
banyak keluarga yang setiap bulan
(60,0%) tidak mengalami anemia.
mempunyai penghasilan yang rendah
Berdasarkan analisa data diperoleh
sehingga pada akhirnya ibu hamil tidak
hasil bahwa ibu hamil yang patuh
periksa ke pelayanan kesehatan dan
mengkonsumsi MMN cenderung tidak
tidak mendapatkan MMN karena tidak
mengalami
anemia
sebanyak
22
mampu untuk membayar, hal ini akan
responden (62,9%)
sedangkan
ibu
menyebabkan ketidak patuhan ibu
hamil yang tidak patuh mengkonsumsi
dalam mengkonsumsi MMN.
MMN cenderung mengalami anemia
Hasil
penelitian
mengenai
ringan sebanyak 4 responden (11,4%)
kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi
dan hasil analisis bivariat kepatuhan
tablet multi mikro nutrient ditemukan
ibu
sebanyak 27 responden (77,1%) telah
kejadian anemia pada ibu hamil di
patuh. Hal ini berarti ibu hamil
Puskesmas
mengkonsumsi MMN secara rutin
menunjukkan
dengan meminum 1kali/hari sebanyak
bermakna dengan nilai p = 0,002
120 tablet. Hasil ini didukung oleh
berarti p < 0,05. Jadi dalam hal ini
Anisa Irmayanti (2009), dengan hasil
hipotesis kerja diterima, yang berarti
penelitian mengenai pengetahuan ibu
bahwa kepatuhan ibu hamil dalam
hamil
megkonsumsi
tentang
pentingnya
mengkonsumsi
MMN
Juwiring ada
Klaten
hubungan
MMN
dengan
yang
berpengaruh
54
Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 3, No. 5, Januari 2013, 46-57
terhadap kejadian anemia dan ini
dan biovabilitasnya, namun zat besi
menunjukkan bahwa salat satu faktor
juga harus disuplai dari sumber lain
yang mempengaruhi anemia pada ibu
agar cukup. Dengan kata lain, wanita
hamil
hamil pada
adalah
kepatuhan
dalam
mengkonsumsi MMN.
trimester
II
dan III
membutuhkan suplemen preparat besi
Hasil ini didukung oleh penelitian Anisa Irmayanti (2009), dimana dalam
(Almatsier, 2001). Pencegahan anemia menurut Ika
penelitiannya diperoleh hasil bahwa
Khasanah
ada
tingkat
pemberian suplemen tablet Fe dosis
pengetahuan dengan kejadian anemia
rendah 30 mg pada trimester ketiga ibu
dengan p= 0,015 (p<0,05). Penelitian
hamil non anemic (Hb lebih/=11/dl),
ini dapat disimpulkan bahwa dengan
sedangkan untuk ibu hamil dengan
pengetahuan baik tentang pentingnya
anemia defisiensi besi dapat diberikan
mengkonsumsi tablet Fe maka ibu
suplemen Fe Sulfat 325 mg 60 – 5 mg,
hamil
patuh
1 – 2 kali sehari. Untuk yang
mengkonsumsi tablet Fe. Kepatuhan
disebabkan oleh defisiesi asam folat
yang dilakukan
dapat di berikan asam folat 1 mg/hari
hubungan
akan
mengkonsumsi memperkecil
antara
cenderung
ibu tablet
resiko
hamil dalam Fe anemia
(2007
;
19),
adalah
dapat
atau untuk dosis pencegahan dapat
pada
diberikan 0,4 mg/hari. Dan bisa juga
kehamilan. Kebutuhan zat besi tidak sama
diberi
vitamin
B12
100
–
200
mcg/hari.
banyaknya untuk setiap trimester atau
Menurut Syafrizal (2004), anemia
umur kehamilan. Janin membutuhkan
pada ibu hamil merupakan salah satu
zat besi mulai banyak pada trimester II.
penyebab
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil
Tingginya anemia dalam kehamilan
mulai naik 0,8 mg/hari pada trimester I
disebabkan
menjadi 6,3 mg/hari pada trimester III.
(Saifuddin, 2006: 281 – 282). Menurut
Kebutuhan zat besi pada trimester II
Tarwoto dan Wasnidar (2007), anemia
dan III tidak dapat dipenuhi dari
pada ibu hamil diakibatkan kekurangan
makanan saja, walaupun makanan
zat besi dan asam folat dalam tubuh
yang dimakan cukup baik kwalitasnya
serta faktor
angka
oleh
lain
kematian
defisiensi
ibu.
besi
seperti penyakit
Endah Purwaningsih, Gilang Dewi Pratiwi, Hubungan Kepatuhan Ibu…
55
infeksi, cacingan dan penyakit kronis.
mikro nutrient dengan kejadian anemia
Anemia
dapat
diatasi
pada ibu hamil di Puskesmas Juwiring
meminum
tablet
penambah
dengan darah
Klaten,
dengan demikian semakin
dimana pada saat ini berupa MMN
patuh ibu hamil mengkonsumsi MMN
yang memiliki kandungan vitamin A,
maka
Vitamin E, Vitamin D, Vitamin B1,
anemia pada ibu selama kehamilan.
Vitamin B2, Niacin, Vitamin B6,
akan
semakin
kecil
resiko
Fe, asam fotal, zink, copper, selenium
SIMPULAN DAN SARAN 1. SIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari
dan iodium (Depkes, 2010).
penelitian
Vitamin B12, Folie acid, Vitamin C,
MMN
adalah
tablet
yang
mengenai
“Hubungan
Kepatuhan Ibu Mengkonsumsi Multi
mengandung 15 jenis vitamin dan
Mikro
mineral yang penting untuk ibu hamil,
Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas
dimana ibu hamil memerlukan vitamin
Juwiring
dan mineral yang lebih banyak supaya
sebagai
janin dapat tumbuh secara optimal.
mengkonsumsi multi mikro nutrient di
Untuk menunjang kesehatan ibu hamil
Puskesmas Juwiring Klaten mayoritas
dan pertumbuhan janin, diperlukan
adalah ibu yang telah patuh sebanyak
asupan makronutrien dan mikronutrien
27
yang
kehamilan.
anemia pada ibu hamil di Puskesmas
Konsumsi Multiple Micro Nutrient
Juwiring Klaten mayoritas adalah tidak
(MMN) sebanyak 120 tablet atau 90
anemia
tablet zat besi kepada ibu hamil selama
(68,6%), Ada hubungan kepatuhan ibu
kehamilan dan diminum dengan dosis
mengkonsumsi multi mikro nutrient
cukup 1 tablet setiap hari dapat
dengan kejadian anemia pada ibu
menanggulangi anemia (Dinkes, 2010).
hamil di Puskesmas Juwiring Klaten
Berdasarkan hasil penelitian dan
yang ditunjukkan dengan nilai p =
adekuat
selama
didukung oleh penelitian lain serta teori
pendukung,
maka
dapat
Nutrient
dengan
Klaten” berikut
responden
akan :
diuraikan
Kepatuhan
(77,1%),
sebanyak
Kejadian
24
ibu
Kejadian
responden
0,002 (p < 0,05). 2. SARAN
disimpulkan bahwa ada hubungan
Meningkatkan pelayanan anternatal
kepatuhan ibu mengkonsumsi multi
care (ANC) dengan cara pemberian
56 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 3, No. 5, Januari 2013, 46-57
konseling tentang pemenuhan gizi seimbang serta cara mengkonsumsi dan penyimpanan tablet multi mikro nutrient untuk pencegahan anemia. Bidan perlu memberikan konseling dan penyuluhan
kehamilan
pada
masyarakat terutama ibu hamil tentang tablet multi mikro nutrient untuk pencegahan
anemia.
Lebih
teratur
mengkonsumsi multi mikro nutrient untuk
menurunkan
anemia
pada
kehamilan demi kesehatan ibu dan janin yang dikandung serta kelancaran dalam proses persalinan. Melakukan pengecekan
Hb
secara
langsung
kepada responden sehingga kejadian anemia dapat terdeteksi langsung tanpa melihat hasil pada KMS. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat mengembangkan meneliti
penelitian
faktor
mempengaruhi
lain
kejadian
dengan yang anemia,
menambah teknik pengambilan data menggunakan wawancara serta dengan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga dihasilkan penelitian yang lebih bervariat. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Anonym, 2009, Anemia Pada Kehamilan, http://www.bubidan.com/541/an emia-pada-kehamilan/. Diakses tanggal 23 Maret 2013 _____, 2009, Anemia Pada Ibu Hamil, http://www.infosaya.meugah.co m/2012/01/anemia-pada-ibuhamil.html. diaksestanggal 23 Maret 2013 Arikunto, S. 2003, Prosedur Penelitian, Edisi V. Cetakan Kedua Belas, Eineka Cipta, Jakarta. _____. 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta. Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC Atikah Proverawati dan Siti Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta : Numed Medika. Azwar. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007 Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC. Depkes RI, 2006. Penggerakan Dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kemitraan, Jakarta _____. 2010. Profil Indonesia. Jakarta
Kesehatan
Endah Purwaningsih, Gilang Dewi Pratiwi, Hubungan Kepatuhan Ibu…
57
Ester, Monica, S. Kp, 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC : Jakarta
Notoatmodjo, 2003, Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan, Cetakan Pertama, Rineka Cipta, Jakarta
Hidayat, A. A. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta. Salemba Medika; 2007
_____. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta; Reika Cipta.
Ikakhasana,2007.http://www.scribd.co m/doc/24313905/makalah-gizitentang-anemia-pada-ibu-hamil
Rabe, Thomas. 2003. Buku saku ilmu Kebidanan. Hipokrates,Jakarta.
Irnayani, Anisa. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Mengkonsumsi Tablet FE Dengan Kejadian Anemia Di RB Bina Sehat Bangunjiwo, Kasihan, Bantul Yogyakarta. Tahun 2009, STIKES Alma Ata Yogyakarta Kristiyanasari, Weni. Gizi ibu hamil. 2010. Nuha medika. Yogyakarta Lailiyana, SKM, DKK. Gizi Kesehatan Reproduksi. 2010. ECG, Jakarta. Mansjoer, arif, 2005. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius, Jakarta Manuaba, ida bagus, 2007. Pengantar Kuliah Obstetric. EGC, Jakarta Niven, N. 2002. Psikologi Kesehatan. Jakarta : EGC
_____.2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta
Saifuddin, Abdul Bari, 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Sugiono, S. 2005, Statistic Untuk Penelitian, Cetakan Kedelapan, Alfabeta, Bandung. Sugiono. 2007. Statistik Non Parametrik. Bandung; Alfabeta _________, 2011.Profil Kesehatan Jawa Tengah. 2011 Sulistyoningsih, Hariyani. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. 2012. Graha Ilmu. Yogyakarta. Varney, Helen, 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. EGC, Jakarta. Wiknjosastro, Hanifa, 2006. Ilmu Kebidanan.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta