HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA Anindini Winda Amalia1, Rr. Tutik Sri Hariyati2 1
2
Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Dosen Departemen Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Kampus FIK UI, Depok, Jawa Barat – 16424, Indonesia Telepon: 085710121617 E-mail:
[email protected]
Abstrak Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yang profesional sudah selayaknya memiliki pengetahuan yang baik tentang proses keperawatan tersebutn diagnosis NANDA. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik perawat dengan pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif pada 86 perawat di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA mencapai 61,34 % (kategori cukup baik). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik perawat (usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan, dan pelatihan) dengan pengetahuan perawat. Namun ada kecendrungan dalam penelitian ini bahwa pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan perawat. Oleh karenanya penelitian ini menyarankan peningkatan pengetahuan tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA dengan peningkatan pendidikan perawat ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengupayakan pemberikan pelatihan secara berkala. Kata kunci: karakteristik, NANDA, pengetahuan, proses keperawatan Abstract Nurse as a professional care giver must have good knowledge about nursing proces and NANDA diagnosis. The purpose of this research was to identify the relationship between nurses’ characteristics and nurses’ knowledge about nursing process and NANDA diagnosis at IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. The research used descriptive correlation method with 86 nurse at care unit. The result showed that the level of nurses’ knowledge in nursing process and NANDA diagnosis reached 61,34% (adequate category). The result of this research showed that nurse’ characteristics (age, gender, working period, level of education, and training) did not have any significantly relation with nurses’ knowledge. However, there was a tendency that the level of education and training could increase nurses’ knowledge. Therefor, this research suggested that there should have been increase for nurses’ level of education and periodical training to improve the nurses’ knowledge. Keywords: characteristics, knowledge, NANDA, nursing process
Pendahuluan
masyarakat. Profesi keperawatan sebagai
Perkembangan profesi kesehatan di Indonesia
ujung tombak dari pelayanan kesehatan,
saat ini yang semakin pesat membuat
memiliki
keperawatan sebagai bagian dari profesi
memberikan
kesehatan
terbaik.
itu
sendiri,
meningkatkan
diri
eksistensinya
serta
dan
harus
selalu
kontribusi
yang
pelayanan
besar
untuk
kesehatan
yang
meningkatkan
perannya
dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada
Salah satu kontribusi besar perawat dalam sistem
pelayanan
Hubungan karakteristik…, Anindini Winda Amalia, FIK UI, 2013
kesehatan
adalah
2
memberikan
asuhan
keperawatan
yang
belum
memiliki
berkualitas pada klien. Peran perawat dalam
melaksanakan
pemberian
keperawatan
asuhan
keperawatan
tersebut
kemampuan
pelayanan sesuai
dan
untuk asuhan
kaedah-kaedah
adalah memenuhi kebutuhan dasar klien
keperawatan sebagai profesi. Sebagian besar
dengan menggunakan proses keperawatan.
tenaga keperawatan yang ada di lapangan
Tindakan tersebut
belum
bertujuan menetapkan
mampu
menampakan
sikap
dan
diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan
tingkah laku yang profesional. Perawat belum
dan dilaksanakan sesuai diagnosis yang telah
cukup
ditetapkan, kemudian dapat dievaluasi tingkat
keperawatan yang berdampak pada belum
perkembangannya (Hasegawa, 2008).
mampunya
menguasai
pengetahuan
perawat
ilmiah
menunjukkan
keterampilan profesional keperawatan yang Salah
satu
keperawatan
diperlukan untuk melaksanakan pelayanan
tersebut adalah standar asuhan keperawatan
dan asuhan keperawatan sesuai dengan SAK
yang menggunakan diagnosis keperawatan
(PPNI, 2012).
North
standar
asuhan
American
Nursing
Diagnosis
Association (NANDA). Sehingga standar ini
Perawat
berpotensi untuk meningkatkan kualitas dari
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda
asuhan
dalam
dan sangat beragam baik usia, jenis kelamin,
membantu
tingkat pendidikan, masa kerja, maupun
perawat dalam memperjelas kompetensinya
pelatihan yang pernah diikuti. Perbedaan
untuk
dalam
karakteristik ini tentunya akan berpengaruh
meningkatkan pelayanan kesehatan yang
terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh
lebih berkualitas (Lunney, 2006).
perawat tersebut untuk menjalankan perannya
keperawatan,
menentukan
pedoman
kebijakan,
dan
berkontribusi
positif
yang
bekerja
di
rumah
sakit
sebagai perawat profesional. Sistem pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan
(Nursing
Care
Proses keperawatan dan diagnosis NANDA
Delivery System) sebagai bagian integral dari
telah diterapkan oleh RSUP Fatmawati
sistem
kesehatan
Jakarta, terutama di IRNA C. Perawat yang
kepada masyarakat (Health Care Delivery
terdapat di ruang tersebut telah mendapatkan
System), sampai saat ini masih belum
sosialisasi dan pelatihan proses keperawatan
berperan
pembangunan
dan diagnosis NANDA. Kondisi tersebut
kesehatan masyarakat. Pelayanan dan asuhan
membuat peneliti melakukan penelitian untuk
keperawatan belum menampakkan dirinya
mengetahui hubungan karakteristik perawat
sebagai
dengan pengetahuan perawat tentang proses
pemberian
nyata
pelayanan
Services
pelayanan
dalam
yang
/
profesional.
Penyebab utama adalah perawat Indonesia Hubungan karakteristik…, Anindini Winda Amalia, FIK UI, 2013
3
keperawatan dan diagnosis NANDA di IRNA
Sedangkan,
variabel
jenis
kelamin,
C RSUP Fatmawati Jakarta.
pendidikan, dan pelatihan menggunakan uji statistik mann-whitney.
Metode Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
Hasil
korelatif dengan rancangan cross sectional
Penelitian ini berlangsung dari bulan Maret
yaitu untuk mencari hubungan karakteristik
2013 sampai bulan Juni 2013. Hasil penelitian
perawat dengan pengetahuan perawat tentang
ini menguraikan karakteristik perawat (usia,
proses keperawatan dan diagnosis NANDA.
jenis kelamin, masa kerja, pendidikan, dan
Pengumpulan
pelatihan) dan pengetahuan perawat tentang
data
dilakukan
dengan
menggunakan metode kuesioner.
proses keperawatan dan diagnosis NANDA. Selain itu, juga dilihat
hubungan antara
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
karakterisitik perawat dengan pengetahuan
perawat yang bertugas di IRNA C RSUP
perawat tentang proses keperawatan dan
Fatmawati
diagnosis NANDA.
Jakarta.
menggunakan Kuesioner
Pengambilan
metode
terdiri
dari
total 2
sampel
sampling.
bagian
yaitu
kuesioner data demografi dan kuesioner
Tabel 1. Karakteristik Perawat berdasarkan Usia dan Masa Kerja di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta Mei 2013 (N=86)
pengetahuan tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA. Kuesioner pengetahuan berupa pertanyaan pilihan ganda yang terdiri dari 35 pertanyaan.
Karakteristik Usia Masa Kerja
Mean 32.20 8.65
ini terdiri dari analisis deskriptif dan analisis hubungan. Analisis deskriptif menghasilkan tampilan mean, median, nilai min-maks, dan SD untuk data numerik yaitu: usia dan lama kerja serta distribusi frekuensi dan presentase
perawat dalam penelitian ini
mengetahuai
perawat
memiliki rata-rata masa kerja
sebesar 8,65 tahun dengan
hubungan
perawat. Pada variabel usia dan lama kerja statistik
masa kerja
minimal 1 tahun dan maksimal 27 tahun.
karakteristik perawat dengan pengetahuan uji
32,20 tahun
49 tahun. Sedangkan pada masa kerja,
pendidikan dan pelatihan. Analisis hubungan
menggunakan
SD 7.163 7.572
dengan usia minimal 21 tahun dan maksimal
untuk data kategorik yaitu: jenis kelamin, untuk
Min-Maks 21-49 1-27
Tabel 1. menunjukkan bahwa usia rata-rata
Analisa data yang digunakan dalam penelitian
dipakai
Median 30.00 5.00
korelasi.
Hubungan karakteristik…, Anindini Winda Amalia, FIK UI, 2013
4
Tabel 2. Karakteristik Perawat berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Pelatihan di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta Mei 2013 (N=86) Karakteristik Jenis kelamin Pendidikan Pelatihan
Kategori Laki-laki Perempuan D3 S1 Belum Sudah
Frekuensi 22 64 59 27 75 11
Presentase 25.6% 74.4% 68.6% 31.4% 87.2% 12.8%
Tabel 2. menunjukkan bahwa jumlah perawat perempuan
(74,4%)
lebih
banyak
dibandingkan dengan jumlah perawat laki-
proses keperawatan dan diagnosis NANDA yang dicapai
(21,47) dibandingkan dengan
nilai tertinggi yang harus dicapai (35), maka tingkat pengetahuan perawat terkait proses keperawatan
dan
diagnosis
NANDA
mencapai 61,34 %.
Tabel 4. Hubungan Usia dan Masa Kerja dengan Pengetahuan Perawat tentang Proses Keperawatan dan Diagnosis NANDA di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta Mei 2013 (N=86)
laki (25,6%). Sedangkan untuk pendidikan , perawat lulusan lebih
banyak
Keperawatan
D3 Keperawatan (68,6%) daripada
(31.4%).
lulusan
Sementara
S1
Karakteristik R -0.208 -0.112
Usia Masa Kerja
Pengetahuan p value 0.054 0.306
terkait
pelatihan NANDA yang pernah diikuti, lebih
Tabel 4. menunjukkan hubungan antara usia
banyak perawat
dan masa kerja perawat dengan pengetahuan
mengikuti
yang
pelatihan
belum pernah
NANDA
(87,2%)
perawat
menunjukkan
tidak
terdapat
daripada yang sudah mengikuti pelatihan
hubungan yang bermakna. Namun penelitian
NANDA (12,8%).
ini memiliki kencenderungan semakin tua usia maka semakin rendah pengetahuannya
Tabel 3. Pengetahuan Perawat tentang Proses Keperawatan dan Diagnosis NANDA di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta Mei 2013 (N=86) Variabel Pengetahuan
Mean 21.47
Median 22.00
Min-Maks 9-28
Tabel 3. menunjukkan bahwa
SD 4.069
rata-rata
jawaban benar yang dapat dicapai perawat sebesar 21,47 pertanyaan dari 35 pertanyaan. Jumlah
jawaban
benar
pertanyaan, sedangkan
tertinggi
jumlah
28
jawaban
benar terendah 9 pertanyaan. Apabila ratarata nilai pengetahuan
perawat
dan semakin lama masa kerja semakin rendah pengetahuannya. Tabel 5. Hubungan Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Pelatihan dengan Pengetahuan Perawat tentang Proses Keperawatan dan Diagnosis NANDA di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta Mei 2013 (N=86) Karakteristik Jenis Kelamin Pendidikan Pelatihan
Kategori Laki-laki Perempuan D3 S1 Belum Sudah
tentang
Hubungan karakteristik…, Anindini Winda Amalia, FIK UI, 2013
Pengetahuan 40.70 44.76 40.65 49.72 42.93 47.36
p value 0.540 0.116 0.580
5
Tabel
5.
menunjukan
tidak
terdapat
pelatihan yang pernah diikuti. Perbedaan
jenis
karakteristik ini tentunya akan berpengaruh
kelamin, pendidikan, dan pelatihan dengan
terhadap tingkat pengetahuan yang dimiliki
pengetahuan
oleh perawat tersebut untuk menjalankan
hubungan
yang
bermakna
perawat
antara
tentang
proses
keperawatan dan diagnosis NANDA. Namun
perannya sebagai perawat profesional.
penelitian ini menunjukkan bahwa perawat perempuan memiliki pengetahuan lebih baik,
Hubungan antara karakteristik perawat (usia,
perawat lulusan S1 memiliki pengetahuan
jenis kelamin, masa kerja, pendidikan, dan
lebih baik, dan perawat yang sudah mengikuti
pelatihan)
pelatihan memiliki pengetahuan yang lebih
tentang proses keperawatan dan diagnosis
baik.
NANDA di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta
dengan
pengetahuan
perawat
tidak menunjukkan hubungan yang bermakna. Pembahasan
Namun
Pengetahuan
perawat
terkait
proses
dalam
kecenderungan
penelitian bahwa
ini
terdapat
pendidikan
dan
keperawatan dan diagnosis NANDA akan
pelatihan memiliki efek yang positif dengan
berdampak pada kemampuan perawat untuk
pengetahuan perawat. Hasil penelitian ini
menerapkannya
menunjukkan bahwa mereka yang memiliki
karena
pengetahuan
merupakan domain yang sangat penting
pendidikan
dalam
seseorang
pengetahuan yang lebih baik. Selain itu,
(Notoatmodjo, 2007). Hasil penelitian ini
mereka yang sudah mendapat pelatihan juga
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
memiliki pengetahuan yang lebih baik.
membentuk
pengetahuan
perilaku
perawat
terkait
lebih
tinggi
akan
memiliki
proses
keperawatan berbasis NANDA, maka akan
American Nurses Credentialing Center’s
semakin baik kemampuan perawat dalam
Commision
melakukan implementasinya. Perilaku yang
menyatakan bahwa perawat yang memiliki
didasari pengetahuan akan lebih langgeng
jenjang pendidikan yang
daripada yang tidak (Notoatmodjo, 2007),
memiliki kualitas (pengetahuan, ketrampilan,
sehingga sangat penting untuk mengupayakan
dan kontribusi) yang lebih baik.
peningkatan
pengetahuan
terkait
on
Accreditation
(2012),
lebih tinggi
proses Pendidikan yang
keperawatan berbasis NANDA.
berkelanjutan merupakan
pengalaman belajar yang sistematik untuk Perawat
yang
bekerja
di
rumah
sakit
perawat
professional
agar
dapat
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan
dan sangat beragam baik usia, jenis kelamin,
kontribusinya dalam pelayanan kesehatan
tingkat pendidikan, masa kerja, maupun
(ANA & NNSDO, 2010). Sehingga dapat
Hubungan karakteristik…, Anindini Winda Amalia, FIK UI, 2013
6
dipastikan bahwa perawat yang memiliki
keperawatan dan diagnosis NANDA tidak
jenjang
menunjukkan
pendidikan
yang
lebih
tinggi
Namun
memiliki pengetahuan yang baik.
hubungan
dalam
yang
penelitian
kecenderungan
bahwa
bermakna.
ini
terdapat
pendidikan
dan
Selain pendidikan ada faktor lain yang dapat
pelatihan memiliki efek yang positif dengan
meningkatkan pengetahuan perawat yaitu
pengetahuan perawat.
pelatihan.
Health
Foundation
(2012)
menyatakan untuk meningkatkan kualitas
Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya
tenaga kesehatan dengan cara memberikan
diharapkan
pelatihan yang berkelanjutan.
informasi
dapat dasar
digunakan
untuk
sebagai
penelitian
yang
berkaitan dengan proses keperawatan dan pengetahuan dan ketrampilan
diagnosis NANDA. Penelitian selanjutnya
diantara tenaga kesehatan dan managernya
juga diharapkan mampu memperluas area
merupakan penghalang yang signifikan untuk
penelitian dengan metode yang berbeda,
meningkatkan kualitas para tenaga kesehatan.
seperti mengetahui dang mengukur secara
Oleh karena itu, pelatihan diperlukan untuk
langsung
meningkatkan kualitas tenaga kesehatan. Hal
kualitas asuhan keperawatan dalam proses
ini
keperawatan dan diagnosis NANDA.
Kurangnya
dikarenakan
pelatihan
menghasilkan
pengetahuan
perawat
dengan
dampak positif dalam sikap, pengetahuan, dan kebiasaan
tenaga
memberikan
pelayanan
kesehatan yang
dalam
profesional
Referensi American Nurses Association (ANA), & National Nursing Staff Development
(Health Foundation, 2012).
Organization
(NNSDO).
Pelatihan yang diperoleh oleh mahasiswa
Nursing
keperawatan dan perawat akan meningkatkan
Scope and standars of practice. Silver
kualitasnya berupa peningkatan pengetahuan,
Spring,
ketrampilan, dan perilaku. Sehingga pelatihan
Association.
ini dapat mewujudkan asuhan keperawatan yang professional (Health Foundation, 2012).
professional
(2010).
MD:
development:
American
Nurses
American Nurses Credentialing Center’s Commission on Accreditation. (2012). The
value
of
accreditation
for
Kesimpulan
continuing nurse education: Quality
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa
education
karakteristik perawat (usia, jenis kelamin,
outcomes.
masa kerja, pendidikan, dan pelatihan) dengan
American Nurses Credentialing Center.
pengetahuan
perawat
tentang
contributing
proses
Hubungan karakteristik…, Anindini Winda Amalia, FIK UI, 2013
Silver
to
Spring,
quality MD:
7
Hasegawa, T. (2007). Measuring diagnostic competency and the analysis of factors influencing competency using written case studies. Internasional Journal of Nursing
Termilogies
and
Classification, 18, 93-102. Health
Foundation.
(2012).
Quality
improvement training for healthcare professionals. London: The Health Foundation. Lunney, M. (2006). Helping nurses use NANDA, NOC, and NIC. Journal of Nursing
Administration.
USA
:
Lippincott Williams & Wilkins. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. PPNI. (2012). Keperawatan membangun kesehatan bangsa: Sebuah tantangan. Diakses
15
November,
2012
http://www.innappni.or.id/innappni/berita-152keperawatan-membangun-kesehatanbangsa-sebuah-tant.html Potter,
P.A.,
&
Perry,
A.G.
(2009).
Fundamental of nursing (7th ed.). St. Louis: Mosby.
Hubungan karakteristik…, Anindini Winda Amalia, FIK UI, 2013