HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROJO MAGELANG Slamet Mugito*), Umi Aniroh**), Abdul Wakhid***) *) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
ABSTRAK
Perilaku caring perawat merupakan esensi dari praktik keperawatan profesional dan merupakan komponen mutu layanan rumah sakit, namun penelitian terdahulu menyatakan bahwa masih banyak perawat yang tidak berperilaku caring. Perilaku caring perawat dipengaruhi oleh faktor individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku caring serta faktor individu yang berhubungan dengan perilaku caring perawat pelaksana di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang. Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui self administered kuesioner terhadap 114 perawat pelaksana pada bulan Januari 2016 di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dengan uji chi Square. Hasil penelitian di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang menggambarkan analisis univariat sebagian besar perawat berusia ≥31 tahun (65,8%), berjenis kelamin perempuan (71,1%), memiliki pendidikan D-III (79,8%), dengan status pernikahan (91,2%), serta memiliki masa kerja >3 tahun (59,6%). Perawat pelaksana yang memiliki perilaku caring baik (79,8%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa usia (p=0,003), pendidikan (0,007), serta masa kerja (0,007) berhubungan dengan perilaku caring perawat pelaksana. Karakteristik individu yang berhubungan dengan perilaku caring perawat adalah usia, pendidikan dan masa kerja. Upaya meningkatkan perilaku caring dengan pelatihan dan meningkatkan jenjang pendidikan perlu dilakukan oleh Manajemen Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang. Kata Kunci: Karakteristik Individu, Perilaku Caring
ABSTRACT The caring behavior of nurses is the essence of professional nursing practice and a service quality component of the hospital, but the previous researches state that there are many nurses who do not have caring behavior. The caring behavior of nurse is influenced by an individual factor. The research purpose is to find out the description of caring behavior of nurses and also an individual factor which is relate to caring behavior of nurses in Prof. dr Soerojo Mental Hospital Magelang. This research plan was cross sectional by using a quantitative approach. The data was collected by questionnaire self administrated for 114 nurses. The implementation of this research was on January 2016 in Prof. dr Soerojo Mental Hospital Magelang. The data analysis of this research covered univariate, bivariate analysis with Chi Square Test. The result of this research in Prof. dr. Soerojo Mental Hospital Magelang described that univariat analysis shows most of nurse are ≥ 31 years old (65,8%), are woman (71,1%), have DIII education (798%), married (91,2%), and have been working for more than 3 years (59,6%), the executing nurse who have good caring behavior (79,8%). Bivariate analysis shows that the age (p=0,003), education (0,007), and work (0,007) related with caring behavior of nurses. Individual characteristic that related with the caring behavior of nurse are age, education, dan work. The efforts to improve the caring behavior of nurse with training and improve the level of education are needed to do by management of Prof. dr Soerojo Mental Hospital Magelang. Keywords : individual characteristic, caring behavior
PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga profesional perawat sampai dengan saat ini masih terjebak dalam rutinitas pekerjaan yang membelenggu sehingga mengabaikan perilaku caring yang seharusnya menjadi bagian dari pekerjaan seorang perawat yang profesional. Caring merupakan esensi dari praktik keperawatan profesional yang membedakan perawat dengan profesi lain. Kemampuan caring perawat terhadap pasien memiliki nilai-nilai perawatan yang mengubah keperawatan dari pekerjaan profesi yang lebih terhormat. Caring tidak hanya mempraktekkan seni perawatan, memberi kasih sayang untuk meringankan penderitaan pasien dan keluarganya, meningkatkan kesehatan dan martabat tetapi juga memperluas aktualisasi diri perawat (Morrison & Bernard, 2009). Perilaku caring perawat yang baik tercermin dalam setiap asuhan yang
2
dilakukan terhadap klien maupun dalam menjalani setiap pekerjaan dan tugas yang diberikan oleh intitusi yang menaunginya. Watson (2007), mengungkapkan bahwa kualitas caring akan berdampak terapeutik bagi pasien dan terdapat hubungan nyata antara perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien (Wolf et.al. 2008). Artikel yang ditulis oleh Wiyana (2008), Perilaku caring tidak dapat terbentuk dalam waktu yang singkat karena perilaku merupakan interaksi dari pengetahuan, persepsi dan motivasi dari individu tersebut dalam melakukan caring, sehingga pembelajaran pada berbagai unsur caring hendaknya telah dibangun sejak perawat dalam masa pendidikan. Caring dalam asuhan keperawatan merupakan bagian dari bentuk kinerja perawat yang sangat dipengaruhi oleh variabel individu, organisasi, dan psikologis (Nasir & Muhith, 2011). Hasil penelitian dari Panjaitan dan Agustin (2007), menyatakan bahwa ada
Hubungan Karakteristik Individu Dengan Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang
hubungan antara usia dengan sikap caring. Artinya semakin bertambah usia perawat maka sikap caring terhadap pasien akan semakin meningkat. Namun berdasarkan hasil penelitian Supriyadi (2006), menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara usia dengan perilaku caring di RSUD Bantul. Sedangkan masa kerja terhadap perilaku caring didukung hasil penelitian Supriatin (2009), juga menunjukkan ada hubungan antara masa kerja dengan perilaku caring di RSUD Kota Bandung. Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang adalah Rumah Sakit Jiwa yang melayani kesehatan jiwa dan kesehatan umum, dengan berbagai kasus penyakit yang ada manajemen rumah sakit menerapkan pelayanan prima untuk semua jenis pelayanan termasuk di dalamnya pelayanan keperawatan. Untuk menunjang itu dibutuhkan pelayanan keperawatan yang dilandasi oleh perilaku caring perawat yang baik sebagai esensi dari praktik keperawatan profesional. Hasil wawancara dengan kepala Bidang Keperawatan, masih terdapat beberapa komplain dari pelanggan di pelayanan keperawatan, komplain berupa ketidakpuasan tentang pelayanan, sikap dari perawat yang kurang baik bahkan perilaku dari perawat yang tidak mencerminkan perilaku caring. Sebagai contoh adanya komplain dari keluarga pasien yang melaporkan saat anggota keluarganya yang dalam kondisi terminal meninggal dunia tidak di respon dengan cepat oleh perawat jaga, padahal menurut keluarga apapun kondisi pasien seharusnya perawat tetap memperlakukannya dengan baik. Perbandingan perawat berdasarkan pendidikan terdapat data perawat dengan pendidikan DIII 60 perawat dan S1 13 perawat. Masa kerja perawat dimulai dari waktu pertama kali bekerja di RSJ Prof. dr Soerojo Magelang dimana perawat dengan masa kerja kurang dari 5 tahun sebanyak 26 perawat sedangkan perawat dengan masa kerja lebih dari 5 tahun 47 perawat.
Hubungan Karakteristik Individu Dengan Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang
Menurut data dari bidang keperawatan dengan jumlah perawat yang ada bila di lihat dari faktor umur bisa dikelompokkan menjadi umur ≤ 24 tahun tetapi tidak terdapat perawat pada kelompok umur ini. Sedangkan kelompok umur 25-30 tahun sebanyak 36 perawat dan 37 perawat berusia 31 tahun ke atas. Sedangkan dari faktor status perkawinan diperoleh data perawat yang sudah menikah sebanyak 62 perawat dan yang belum menikah sebanyak 11 perawat dari total perawat yang ditempatkan di Instalasi Rawat Inap II RSJ Prof. dr Soerojo Magelang. Dari 10 perawat yang diobservasi pada saat menerima pasien baru, tidak pernah menanyakan nama panggilan yang di senangi pasien, baik yang berpendidikan D3 maupun S1 Keperawatan dengan masa kerja yang berbeda. Saat kontak pertama dengan pasien hanya 2 perawat perempuan yang berumur kurang dari 30 tahun yang memperkenalkan diri kepada pasien, tetapi untuk proses asuhan keperawatan 10 perawat melakukan pengkajian lebih lanjut tentang masalah yang di hadapi pasien. Pasien jarang di fasilitasi untuk bertemu dengan pemuka agama bila pasien membutuhkan tetapi perawat senior dengan status menikah membantu pasien untuk menjalankan ibadah atau kegiatan agama bila membutuhkan. Rumusan Masalah “Adakah hubungan antara karakteristik individu dengan perilaku caring perawat di Rumah Sakit jiwa Prof. dr. Soerojo Magelang”? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara karakteristik individu dengan perilaku caring perawat di Rumah Sakit jiwa Prof. dr Soerojo Magelang. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan dalam meningkatkan kemampuan
3
menganalisis faktor individu serta dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti lain terkait menganalisis faktor individu dalam membentuk perilaku caring perawat di rumah sakit.
sekunder diperoleh peneliti dari data mengenai perawat di Instalasi Rawat Inap II, Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Jalan RSJ Prof. dr Soerojo Magelang.
METODOLOGI
Alat/Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian yang penulis gunakan adalah kuesioner. Cara pengumpulan data pada penelitian ini adalah semua responden diminta untuk mengisi dua macam kuesioner yang telah dijelaskan terlebih dahulu oleh peneliti.
Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk meneliti hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang meliputi 3 instalasi yaitu Instalasi Rawat Inap II, Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Jalan.
Analisis data Analisis Univariat Analisis univariat dalam penelitian ini berbentuk data kategorikal yang dilakukan pada variabel faktor individu perawat dan variabel perilaku caring, penyajiannya menggunakan frekuensi dan pesentase.
Penentuan Subyek Penelitian Populasi Populasi pada penelitian ini adalah perawat di Intalasi Rawat Inap II, Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Jalan RSJ Prof. dr Soerojo Magelang. Secara keseluruhan jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 114 perawat.
Analisis Bivariat Analisis uji bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square dan diolah menggunakan SPSS.
Sampel Untuk memberikan kesempatan kepada seluruh perawat untuk menjadi responden, tekhnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu seluruh perawat yang ada dalam populasi dijadikan sebagai sampel yang jumlahnya 114 perawat.
Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Jumlah No Usia f % 1. 31 Tahun 75 65,8 2. 25 – 30 Tahun 39 34,2 3. 24 Tahun 0 0 Total 114 100
Pengumpulan Data Data yang digunakan pada penelitian adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah hasil pengisian kuesioner dan hasil wawancara responden atau subjek penelitian yaitu perawat di Instalasi Rawat Inap II, Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Jalan RSJ Prof. dr Soerojo Magelang. Sumber data
4
HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Umur Responden
Jenis Kelamin Responden Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah No Jenis Kelamin f % 1. Laki-laki 33 28,9 2. Perempuan 81 71,1 Total 114 100
Hubungan Karakteristik Individu Dengan Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang
Jenjang Pendidikan Responden Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan No 1. 2.
Jenjang Pendidikan S1 D III Total
f 23 91 114
Jumlah % 20,2 79,8 100
Status Pernikahan
No 1. 2.
Tabel 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan Jumlah Status Pernikahan f % Menikah 104 91,2 Tidak/Belum Menikah 10 8,8 Total 114 100
Lama Bekerja Tabel 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Jumlah No Lama Bekerja f % 1. > 3 Tahun 68 59,6 2. 3 Tahun 46 40,4 Total 114 100
Perilaku Caring
No 1. 2.
Tabel 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Perilaku Caring Jumlah Perilaku Caring f % Tinggi 91 79,8 Sedang 23 20,2 Total 114 100
Analisis Bivariat Tabulasi Silang Usia dengan Perilaku Caring Tabel 7 Tabulasi Silang Usia dengan Perilaku Caring Perilaku caring Usia 31 Tahun 25–30 Tahun Total
Tinggi Sedang Total Nilai P f % f % f % 66 57,9 9 7,9 75 65,8 0,006 25 21,9 14 12,3 39 34,2 91 79,8 23 20,2 114 100
Hubungan Karakteristik Individu Dengan Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang
Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Perilaku Caring Tabel 8 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Perilaku Caring Perilaku Caring Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
Tinggi f %
Sedang f %
Total f %
Nilai P
25 21,9 8 7,0 33 28,9 0,665 66 57,9 15 13,2 81 71,1 91 79,8 23 20,2 114 100
Tabulasi Silang Perilaku Caring
Pendidikan
dengan
Tabel 9 Tabulasi Silang Jenjang Pendidikan dengan Perilaku Caring Perilaku Caring Jenjang Pendidikan S1 D III Total
Tinggi
Sedang
Total
Nilai P
f
%
f
%
f
%
23 68 91
20,2 59,6 79,8
0 23 23
0,0 20,2 20,2
23 91 114
20,2 79,8 100
0,004
Tabulasi Silang Status Pernikahan dengan Perilaku Caring Tabel 10 Tabulasi Silang Status Pernikahan dengan Perilaku Caring Perilaku Caring Status Pernikahan Menikah Tidak/Belum Menikah Total
Tinggi
Sedang
f
f
%
%
Total f
Nilai P
%
84 7
73,7 20 17,5 104 91,2 0,419 6,1 3 2,6 10 8,8
91
79,8 23 20,2 114
100
Tabulasi Silang Lama Bekerja dengan Perilaku Caring Tabel 11 Tabulasi Silang Lama Bekerja dengan Perilaku Caring Perilaku Caring Lama Bekerja > 3 Tahun 3 Tahun Total
Tinggi
Sedang
Total
f
%
f
%
f
%
60 31 91
52,6 27,2 79,8
8 15 23
7,0 13,2 20,2
68 46 114
59,6 40,4 100
Nilai P
0,013
5
Tabel 12 Hasil Analisis Chi Square Hubungan Nilai Antar Variabel probabilitas (Asymp. Sig.(2sided)) Usia -> Perilaku 0,006 Caring Jenis Kelamin -> 0,665 Perilaku Caring Pendidikan -> 0,004 Perilaku Caring Status Pernikahan 0,419 -> Perilaku Caring Lama Bekerja -> 0,013 Perilaku Caring
Keterangan Kesimpulan
Ada Hubungan Tidak Ada Hubungan Ada Hubungan Tidak Ada Hubungan
Hipotesis diterima Hipotesis ditolak Hipotesis diterima Hipotesis ditolak
1
Ada Hubungan
Hipotesis diterima
5
PEMBAHASAN Analisis Univariat Usia Responden Mayoritas responden yang berusia ≥ 31 tahun menunjukkan usia tenaga perawat pada usia produktif dan telah memasuki tahap pemantapan pilihan karir, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Dessler (2008). Tenaga perawat pada usia ini merupakan aset bagi rumah sakit karena mempunyai kinerja dan produktifitas yang baik bagi pelayanan keperawatan, pada usia ini tenaga perawat mempunyai kematangan jiwa, lebih bijaksana dan berfikir lebih rasional hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Siagian (2010), sehingga diharapkan tenaga perawat pada usia ini lebih caring karena caring membutuhkan interaksi, kasih sayang, empati, perilaku menolong secara langsung, koping, pengurangan stres yang spesifik, sentuhan, pengasuhan, bantuan, pengawasan dan perlindungan, Leininger (1977) dalam Morrison dan Burnard (2009). Jenis Kelamin Responden Asumsi peneliti terhadap jumlah responden yang sebagian besar berjenis kelamin perempuan bisa menggambarkan bahwa profesi perawat identik dengan profesi yang membutuhkan insting mengasihi dan ketulusan dalam merawat yang tercermin dalam naluri seorang ibu (mother instinct). Profesi perawat lebih 6
2 3 4
diminati oleh perempuan dibandingkan laki-laki karena perempuan lebih memiliki naluri untuk merawat diri sendiri dan secara kodrati perempuan memiliki kepekaan dan secara tabiat perempuan lebih intuitif. Pendidikan Responden Jumlah perawat yang mayoritas D III Keperawatan dikarenakan pada saat rekruitmen perawat baru, formasi penerimaan perawat dari D III Keperawatan lebih banyak daripada S1 Keperawatan. Alasan Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang pada saat rekruitmen memilih lebih banyak perawat dari pendidikan D III Keperawatan, karena pertimbangan layanan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang masih bisa dilaksanakan oleh perawat vokasional, meskipun dibutuhkan juga perawat ahli yaitu S1 Keperawatan, namun jumlah yang dibutuhkan masih sedikit. Alasan lainnya adalah pertimbangan gaji dan pemberian insentif yang relatif lebih sedikit perawat dengan pendidikan DIII Keperawatan dibandingkan dengan perawat dengan pendidikan S1 Keperawatan. Status Pernikahan Kebijakan Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang dalam penerimaan perawat tidak memberlakukan syarat apapun tentang status pernikahan, baik perawat baru ataupun perawat pindahan dari institusi lain. Hal ini menyebabkan status pernikahan bervariasi, namun karena perawat yang masuk lebih banyak pada usia produktif maka jumlah perawat lebih banyak yang menikah daripada yang belum menikah. Masa Bekerja Hasil ini dikarenakan sebagian besar perawat yang bertugas di Instalasi Rawat Inap II, Instalasi Rawat Jalan Terpadu dan Instalasi Gawat Darurat adalah perawat sebelumnya bertugas di Instalasi Rawat Inap I (perawatan jiwa) sehingga perawat
Hubungan Karakteristik Individu Dengan Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang
tersebut punya masa kerja yang lebih lama. Hal ini menjadi pertimbangan bagi Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang dengan menempatkan perawat yang mempunyai pengalaman kerja lebih lama agar dalam pemberian pelayanan keperawatan lebih maksimal karena perawat dengan pengalaman kerja yang lebih lama akan semakin baik kualitas/kinerjanya dalam asuhan keperawatan. Analisis Bivariat (Uji Hipotesis) Hubungan Usia dengan Perilaku Caring Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia dengan perilaku caring yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas = 0,006. Hal tersebut dapat dianalogikan bahwa usia responden tergolong sudah dewasa (tua) cenderung memiliki kematangan emosi yang lebih stabil, dan pola pikir yang lebih matang jika dibandingkan dengan orang yang masih muda, sehingga lebih dapat mengontrol perilakunya serta lebih bijaksana dalam melakukan tindakan tertentu. Hal ini sesuai dengan pernyataan Siagian (2009) bahwa usia berkaitan dengan tingkat kedewasaan psikologis, dengan bertambahnya usia akan semakin bijaksana dalam mengambil keputusan, serta memiliki kemampuan analisis yang baik terhadap fenomena atau permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tua usia seseorang, maka cenderung semakin terkontrol dan bijaksana dalam melakukan tindakan atau berperilaku atau dengan kata lain semakin dewasa (tua) usia responden, maka perilaku caring semakin baik (tinggi), sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima/terbukti. Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Caring Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku caring yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas = 0,665. Hasil ini
Hubungan Karakteristik Individu Dengan Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang
didukung oleh penelitian Prihandhani (2015) di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Ganesha Gianyar yang menunjukan hasil analisis bivariat dan multivariat bahwa tidak ada korelasi yang bermakna antara jenis kelamin dengan perilaku caring perawat (p=0,062). Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak ada hubungan dengan perilaku caring, sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini ditolak/tidak terbukti. Perbedaan hasil penelitian sangat mungkin karena adanya perbedaan budaya, kebiasaan, nilai dan keyakinan. Perbedaan gender saat ini sudah tidak berlaku lagi di masyarakat, tidak adanya hubungan antara jenis kelamin laki-laki dengan perempuan dikarenakan tidak adanya perbedaan pekerjaan yang dilakukan perawat selama bertugas merawat pasien. Perawat pelaksana bertugas sesuai uraian tugas yang telah ditetapkan dan berlaku untuk semua perawat dengan tidak memandang jenis kelamin. Hubungan Pendidikan dengan Perilaku Caring Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan perilaku caring yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas = 0,004. Pendidikan seseorang mempengaruhi cara pandangnya terhadap diri dan lingkungannya, sehingga akan berbeda sikap maupun perilaku orang yang berpendidikan lebih tinggi dengan berpendidikan rendah. Berdasarkan uraian serta pendapat dari para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang (responden), maka cenderung perilaku caring seseorang tersebut semakin baik (tinggi), sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian ini dinyatakan diterima/terbukti. Hubungan Status Pernikahan dengan Perilaku Caring Hasil penelitian memperlihatkan nilai probabilitas = 0,419. Hal ini menunjukkan
7
bahwa tidak ada hubungan antara status pernikahan dengan perilaku caring perawat. Peneliti berasumsi perilaku caring perawat yang menikah maupun yang belum sama saja. Perawatan yang diberikan kepada pasien yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang tidak berbeda dan diberikan apa adanya sesuai dengan kebiasaan sebelumnya yang pernah dilakukan dan budaya kerja yang ada di rumah sakit tersebut. Hubungan Masa Kerja dengan Perilaku Caring Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara masa kerja dengan perilaku caring yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas = 0,013. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Wawan dkk (2010) yang menyatakan bahwa pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat diartikan bahwa pengalaman itu diperoleh dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu, maka dapat dikatakan semakin banyak pengalaman, maka seseorang semakin terarah dan bijaksana dalam berperilaku atau melakukan suatu tindakan. Pengalaman bekerja dapat membentuk seorang perawat berperilaku caring yang baik sesuai dengan persepsi pasien, terutama kemampuan perawat dalam berkomunikasi dengan pasien. Komunikasi perawat dapat menjadi salah satu kunci sukses dalam melakukan asuhan keperawatan. Perawat yang bersifat caring dalam membina hubungan dengan orang lain juga harus menunjukkan sikap empati dan mudah didekati serta mau mendengarkan orang lain. Perawat tersebut lebih peka, mudah bergaul, sopan dan mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang lain (Morison & Burnard, 2009). Caring merupakan sikap dan perilaku perawat terhadap pasien dalam
8
melakukan asuhan keperawatan, Caring adalah cara memelihara suatu hubungan yang terkait dengan nilai, komitmen dan tanggung jawab diri sendiri dan orang lain, Watson dalam Tomey & Alligood (2006). Keterbatasan Penelitian Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dan pengumpulan data yang hanya menggunakan kuesioner saja, oleh karena itu perlu ditambahkan metode pengumpulan data dengan cara observasi atau wawancara sehingga data yang diperoleh lebih obyektif dan valid lagi. Pernyataan dalam Instrumen penelitian ini yaitu CBI (Caring Behavior Inventory) hanya menggunakan pernyataan positif (favourable) sehingga ada kemungkinan responden menjawab pada jawaban tertinggi saja. KESIMPULAN Ada hubungan antara usia dengan perilaku caring perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku caring perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang. Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku caring perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang. Tidak ada hubungan antara status pernikahan dengan perilaku caring perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang. Ada hubungan antara masa kerja dengan perilaku caring perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang. SARAN Perilaku caring perawat tidak tumbuh dengan sendirinya, membutuhkan dasar dan pengetahuan tentang caring. Dimasa pendidikan merupakan waktu yang tepat untuk memperkenalkan perilaku caring
Hubungan Karakteristik Individu Dengan Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang
dengan memasukkan dalam kurikulum dan membudayakan kepada setiap mahasiswa membaca hasil penelitian khususnya penelitian tentang perilaku caring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prilaku caring perawat di Intalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Jalan II berada pada kategori tinggi, sehingga diperlukan upaya untuk mempertahankan perilaku caring perawat yang sudah ada dengan melakukan pelatihan secara berkala tentang perilaku caring dan reward. Penelitian ini dapat dijadikan data dasar untuk melakukan penelitian yang lebih kompleks tentang faktor yang mempengaruhi perilaku caring dengan menggunakan metode yang lebih spesifik seperti observasional dan deep interview. DAFTAR PUSTAKA [1] Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineke Cipta [2] Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC [3] De Wit, S. 2011. Fundamental concepts and skill for nursing, 2nded. Philadelphia: Elsevier Inc. [4] Dessler, G. (2008). Human Resource Management: United States of America: Prentice-Hall. [5] Dwiyanti, M. (2007). Caring kunci sukses perawat mengamalkan ilmu. Semarang: Hasani. [6] Gibson, J.L ., et all. (2012) Organizations: Behavior, Structure and Processes. Fourteenth Edition. New York: Mcgraw-Hill [7] Hani. T. Handoko (2007). Mengukur Kepuasan Kerja. Jakarta: Erlangga [8] Morrison, P. & Bunard, P. (2009). Caring dan Communicating,
Hubungan Karakteristik Individu Dengan Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soerojo Magelang
Hubungan interpersonal dalam Keperawatan. Jakarta:EGC [9] Notoatmojo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta [10] Nursalam dan Efendi, Ferry. 2008. Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika [11] Riani, A. 2011. Budaya Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilham. [12] Siagian, P.S.(2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. [13] Sugiono.(2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta [14] Watson, J. (2008). Nursing the philosophy and science of caring. Colorado: University Press of Colorado [15] Wawan, A. (2010). Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : NuhaMedika. [16] Amin, M. 2013. Hubungan Antara Aspek Religiusitas Dengan Perilaku Caring Perawat Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung, tidak dipublikasikan [17] Susanti, E.2013. Hubungan karakteristik perawat dengan motivasi perawat dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pasien di ruang rawat inap RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso. Retrivet 31 Oktober 2015 from http://repository.unej.ac.id/bitstream/h andle/123456789/8389/Ervina%20No vi%20Susanti%20%20082310101008_1.pdf?sequence=1 [18] Wiyana, Muncul. (2008). Supervisi dalam Keperawatan. Retivet 05 November 2015 from http://repository.usu.ac.id/bitstream/12 3456789/20582/4/Chapter%20II.pdf
9