HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN RIWAYAT RUPTUR PERINEUM DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI BPM SY. TRIHANA KECAMATAN JOTON JOGONALAN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2015 SKRIPSI
Disusun guna mencapai derajat Sarjana Sains Terapan
Disusun oleh : DEVI JULANTY NIM : 13140344
PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2015
i
ii
iii
HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN RIWAYAT RUPTUR PERINEUM DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI BPM SY. TRIHANA KECAMATAN JOTON JOGONALAN KABUPATEN KLATEN Devi Julanty¹, Bernadetha Verawati², Dewi Setyaningsih3 INTISARI Latar Belakang: Perdarahan postpartum meliputi robekan jalan lahir (rupture perineum). Persalinan walaupun normal seringkali mengakibatkan perlukaan jalan lahir. Dari hasil wawancara dan melihat rekam medik yang peneliti lakukan dari 10 ibu bersalin multipara yang mengalami ruptur peineum ada 3 ibu dengan jarak kelahiran < 2 tahun dan 2 ibu >10 tahun dan memiliki riwayat ruptur perineum. Dan 2 ibu bersalin multipara yang tidak mengalami ruptur perineum dengan jarak kelahiran < 2 tahun dan >10 tahun dan memiliki riwayat ruptur perineum. Pada 3 ibu bersalin multipara yang tidak mengalami ruptur perineum dengan jarak kelahiran 2 tahun – 10 tahun dan tidak memiliki riwayat ruptur perineum. Tujuan: Mengetahui hubungan jarak kelahiran dan riwayat ruptur dengan kejadian ruptur perineum di BPM Sy. Trihana Joton Jogonalan Klaten. Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi target adalah seluruh ibu bersalin multipara yang bersalin normal sebanyak 123 ibu bersalin. Sampel penelitian ini berjumlah 94 ibu bersalin. Teknik sampling adalah purposive sampling. Alat pengumpulan data adalah rekam medis berupa laporan partus dan buku KIA. Analisis data dengan uji statistik chi square. Hasil: Penelitian ini menunjukkan jarak kelahiran aman, sebagian besar tidak mengalami ruptur perineum 33 orang (94,3%) dan jarak kelahiran tidak aman, sebagian besar mengalami ruptur perineum 30 orang (50,8%). Dengan hasil analisis p value 0,000 (p>0,05). Dari 72 responden yang memiliki riwayat ruptur perineum, sebagian besar tidak mengalami ruptur perineum 58 orang (80,6%) dan 22 responden yang tidak memiliki riwayat ruptur, sebagian besar mengalami ruptur 18 orang (81,8%). Dengan hasil analisis p value 0,000 (p>0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan jarak kelahiran dan riwayat ruptur dengan kejadian ruptur perineum di BPM Sy. Trihana Joton Jogonalan Klaten. Kata Kunci: jarak kelahiran, riwayat ruptur perineum, ruptur perineum ¹ Mahasiswa DIV Bidan Pendidik Universitas Respati Yogyakarta ² Pembimbing I Dosen Prodi D III Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta ³ Pembimbing II Dosen Prodi D III Kebidanan Universitas Respati
iv
Yogyakarta
THE CORRELATION OF BIRTH SPACING AND HISTORY OF PERINEALRUPTURE WITH THE INCIDENCE OF PERINEAL RUPTURE IN DELIVERING MOTHERS AT BPM SY. TRIHANA JOTON JOGONALAN SUBDISTRICT KLATEN REGENCY Devi Julanty1, Bernadetha Verawati2, Dewi Setyaningsih3 ABSTRACT Background: Postpartum bleeding is the tearing of birth canal (rupture perineum). Even normal delivery often results in the injury of birth canal. Interviews and medical records of 10 indicated that out multiparous delivering mothers experienced perineal rupture 3 mothers with birth spacing <2 years dan 2 mothers >10 years and had perineal rupture history. And 2 multiparous delivering mothers did not experience perineal rupture with birth spacing <2 years and >10 years and had perineal rupture history. Out of 3 mothers multiparous delivering mothers did not experience perineal rupture with birth spacing 2 – 10 years and did not have perineal rupture history. Objective: This research is aimed at identifying the correlation of birth spacing and history of perineal rupture with the incidence of perineal rupture at BPM Sy. Trihana Joton Jogonalan Klaten. Methods: This research is a survey analytic research with cross sectional approach. The target population was the entire multiparous delivering mothers who had normal delivery, numbering 123 delivering mothers. The research samples consisted of 94 delivering mothers. Sampling technique used purposive sampling. Data were collected using medical records in the form partus reports and KIA (Mother and Child Health) book. Data were analyzed using the chisquare test. Results: This research results indicated that safe birth spacing, 33 people (94,3%) did not experience perineal rupture and unsafe birth spacing, 30 people (50,8%) experienced perineal rupture. The results of the analysis indicated that p value was 0.000 (p> 0,05). Out of 72 respondents who had perineal rupture history, 58 people (80,6%) did not experience perineal rupture. Out of 22 respondents who did not have perineal rupture history, 18 people (81,8%) experienced perineal rupture. The results of the analysis indicated that p value was 0.000 (p> 0,05). Conclusion: There is a correlation of birth spacing and history of perineal rupture with the incidence of perineal rupture at BPM Sy. Trihana Joton Jogonalan Klaten. Key words: birth spacing, history of perineal rupture, perineal rupture 1
Student, D IV Educator Midwife, Universitas Respati Yogyakarta Consultant I, Faculty Member, DIII Midwifery, Universitas Respati Yogyakarta 3 Consultant II, Faculty Member, DIII Midwifery, Universitas Respati Yogyakarta
2
v
vi
