HUBUNGAN EMOTIONAL INTELLIGENCE DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA AGEN MARKETING ASURANSI
Azka
Jurusan Psikologi Fakultas Humaniora Universitas Bina Nusantara Jl. Kemanggisan Ilir III No.45 Kemanggisan/Palmerah, Jakarta Barat 11480. Telp. (62-21) 532 7630
[email protected] Bernadetta Junita Santosa, M.Psi.,Psi
ABSTRACT The purpose of this study are to examine and analyze the relation between Emotional Intelligence with Organizational Citizenship Behavior on Insurance Marketing Agents The. Expectancies from the issue in this study are to gain benefit for companies planning and making policies related with human resources in the future, especially in recruiting agents in unsurance marketing. The Respondents in this study were 100 agents of insurance marketing company, and the sampling methods was accidental sampling, and researcher used spearman’s correlation for analyze data. The result o f spearman’s correlation showed that there was a significant relation between emotional intelligence with organizational citizenship behavior on insurance marketing agency Keywords: emotional intelligence, organizational citizenship behavior, correlation
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisa hubungan antara emotional intelligence terhadap organizational citizenship behavior. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini diharapkan akan memperoleh manfaat bagi perusahaan untuk dapat membuat perencanaan, dan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan sumber daya manusia di masa yang akan datang, terutama dalam perekrutan agen marketing asuransi. Pengambilan sampel (responden) sebanyak 100 orang, dengan metode accidental sampling. Adapun metode analisa dilakukan dengan korelasi spearman.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara emotional intelligence dengan organizational citizenship behavior. Kata Kunci: emotional intelligence, organizational citizenship behavior, korelasi.
PENDAHULUAN Sumber daya manusia dibutuhkan oleh perusahaan dalam jangka panjang agar menjadi asset perusahaan. Oleh karena itu setiap perusahaan juga dituntut untuk menempatkan sumber daya manusia sesuai dengan keahlian dan pengalamannya, agar seluruh sumber daya manusia yang ada di perusahaan dapat berprestasi dan pada akhirnya tujuan perusahaan tercapai. Perusahaan yang baik diharapkan dapat melaksanakan pengelolaan sumber daya manusia dan mengevaluasi dalam periode tertentu, sehingga setiap karyawan mendapatkan evaluasi kinerja dari segi prestasi yang dihasilkan individu maupun kelompok serta perilaku karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Pada evaluasi kinerja pegawai, para manajer biasanya tidak hanya menilai perilaku formal saja, seperti misalnya datang tepat waktu, atau mengerjakan tugas yang diperintahkan atasan, tetapi juga menilai perilaku informal yang diperlihatkan oleh karyawan itu sendiri, perilaku informal tersebut disebut sebagai Organizational Citizenship Behavior (OCB). Adanya dinamika kerja saat ini, dimana tugas-tugas bertambah banyak dan fleksibilias adalah hal yang kritikal, Robbins (2003) menjelaskan bahwa organisasi membutuhkan karyawan yang merupakan “good citizenship” dalam berperilaku. Perilaku “good citizenship” inilah yang dapat menguntungkan keberlangsungan perusahaan seperti saling menghargai dan menghormati antar karyawan. Penelitian yang berkaitan dengan organizational citizenship behavior telah dilakukan oleh Karambayya pada tahun 1990 dan Ahaerne, MacKenzie, dan Podsakoff pada tahun 1994, 1996, 1997, dan 2004. Dari kelima penelitian tersebut didapatkan hasil yang sama bahwa organizational citizenship behavior mempunyai hubungan yang signifikan dengan keefektivitasan suatu organisasi Untuk mencapai keefektivitasa suatu organisasi tersebut akan selalu berhubungan dengan individu itu sendiri dan bagaimana individu tersebut bekerja secara tim. Goleman (1999) menjelaskan dalam hal bekerja setiap individu mempunyai perilaku-perilaku yang berbeda, hal ini disebabkan adanya rangsangan-rangsangan tertentu yang menyebabkan individu tersebut melakukan suatu tindakan yang dapat ditentukan oleh emotional intelligence (kecerdasan emosi). Goleman (1999) secara khusus mengatakan bahwa kecerdasan emosional lebih berperan dalam kesuksesan dibandingkan kecerdasan intelektual. Hal ini diperkuat dengan adanya beberapa penelitian yang dilakukan oleh Spencer dan Spencer pada tahun 1993 (dalam Morgan, 2003) yang didapatkan kesimpulan bahwa emotional intelligence (kecerdasan emosi) dapat mempengaruhi kehidupan, baik kehidupan pribadi, maupun kaitannya dalam berorganisasi dan bermasyarakat. Maka dari itu perlunya melihat kecerdasan emosi pada setiap individu dalam menjalankan pekerjaannya. Menurut penelitian yang ada, kedua variabel tersebut (emotional intelligence dan organizational citizenship behavior) mempunyai hubungan yang signifikan, hal ini dikemukan oleh penelitian terdahulu yang diteliti oleh Wahyuni pada tahun 2006 yang berjudul “Kontribusi Zuhud dan Emotional Intelligence terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Bagi Karyawan RSU Bhakti Asih, Karang Tengah Tangerang-Banten” yang didapatkan hasil bahwa perilaku zuhud dan kecerdasan emosi mempunyai hubungan yang signifikan dengan organizational citizenship behavior. Melihat penjelasan tersebut maka pentingnya penelitian yang berkaitan dengan emotional intelligence dan organizational citizenship behavior pada karyawan guna mencapai keefektivitasan suatu organisasi. Subjek dari penelitian ini adalah bagian marketing. Marketing berfokus untuk mendapatkan pelanggan atau klien dan mempertahankannya (Lindgreen, Palmer, dan Vanhamme, 2004). Adanya persaingan pasar yang kompetitif, kegiatan pemasaran dan penjualan merupakan elemen penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai keberhasilan organisasi berdasarkan kepuasan pelanggan atau klien, loyalitas dan menguntungkan volume penjualan, meningkatkan efektivitas penjualan dianggap sebagai salah satu tugas paling penting yang dihadapi manajer penjualan. Keberhasilan pemasaran perusahaan sebagian besar tergantung pada pemasar, yang memiliki pengaruh paling cepat pada pelanggan (Paparoidamis dan Genzi, 2009). Para atasan bagian marketing akan menuntut para agennya untuk selalu bersaing, dan membangun bisnis yang kuat . Biasanya dimulai dengan 60% komisi dari yang dihasilkan. Ketika para agen marketing tersebut menghasilkan uang untuk diri mereka sendiri, dan mereka akan menghasilkan yang lebih kedepannya, mereka cenderung akan bergerak sendiri demi keuntungan yang didapat (Anonymous,
1992). Oleh karena itu peneliti mengambil subjek penelitian pada orang-orang marketing dan untuk mempersempit ruang lingkup penelitian, peneliti membatasi populasi pada bagian marketing perusahaan asuransi, hal ini disebabkan bidang asuransi mempunyai hubungan yang dapat berjangka panjang dengan klien/pelanggan dibandingkan dengan agen marketing lainnya.
Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Emotional Inteligence mempunyai hubungan yang signifikan dengan Organizational Citizenship Behavior?”.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisis hubungan antara Emotional Intelligence dengan Organizational Citizenship Behavior.
METODE PENELITIAN
Subjek Penelitian dan Teknik Sampling Karakteristik subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah orang- orang yang memiliki profesi sebagai agen marketing dengan karakteristik level pekerjaan yaitu agen marketing di perusahaan asuransi, dan agen marketing yang hadir pada saat ambil data.
Tehnik sampling Penelitian ini menggunakan non-probability sampling, jenis convenience sampling. Menurut Kuswanto (2012), Teknik convenience sampling. Penelitian ini sampel berjumlah 100 orang, dimana jumlah sampel ini sudah sesuai dengan yang dikemukakan oleh Gay dalam Umar (1996) bahwa ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan untuk penelitian korelasional adalah minimal 30 sampel. Sedangkan metode sampling yang digunakan oleh peneliti adalah accidental sampling.
Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, yang menunjukkan hubungan antar variabel (Subana dan Sudrajat, 2005). Metode yang digunakan adalah metode survey, dimana hasil dari data yang didapat berupa angka. Penelitian ini menggunakan variabel yang sudah ada, dan tidak ada manipulasi di dalamnya, maka penelitian ini adalah penelitian non-experiment.
Alat ukur penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua kuesioner yang dikonstruk oleh peneliti yaitu alat tes emotional intelligence berdasarkan teori Goleman yang di dalamnya terdapat 4 dimensi yaitu selfawareness , social awareness, self management, dan Relation Management. Sedangkan untuk alat ukur untuk organizational citizenship behavior dikonsturk berdasarkan teori Greenverg dan Baron, yang di dalamnya terdapat altruism, conscientiousness, civic virtue, sportsmanship,dan courtesy. Jumlah pernyataan dalam kuesioner emotional intelligence awalnya sebanyak 38 item, setelah dilakukan uji validitas dengan menggunakan product moment correlation pearson dengan nilai perhitungan 0,05 dan mempunyai nilai suatu item dikatakan valid apabila memiliki nilai ≥0.3, maka item
yang memiliki nilai corrected item - total correlation di bawah 0.3 dihapus, sehingga item menjadi 26, dengan reliabilitas cronbach;s alpha sebesar 0.900. Alat ukur organizational citizenship behavior awalnya berjumlah 26 items, namun setelah menghapus item yang memiliki nilai corrected item - total correlation di bawah 0.3, maka item yang tersisa berjumlah 18, dengan uji reliabilitas cronbach’s alpha sebesar 0,878.
Prosedur Persiapan penelitian Persiapan penelitian dilakukan rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, dari masalah yang akan dibahas dilakukan kajian teori dan pustaka yang mendukung penelitian, kemudian membuat kerangka berpikir untuk memfokuskan penelitian guna menyusun hipotesis, setalah merumuskan hipotesis penelitian serta hipotesis statistik. Membuat desain penelitian yang terdiri dari cara pengambilan sampel, penetapan sampel, instrumen penelitian, alat pengukuran yang digunakan serta metode analisis yang akan digunakan.
Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai sejak akhir Februari, diawali dengan persetujuan judul penelitian oleh jurusan. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 18 Juni 2012 hingga 22 Juni 2012. Pembagian kuesioner dilakukan di beberapa perusahaan asuransi pada pukul 11.00 sampai pukul 17.30.
Tehnik pengolahan data Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah metode analisa korelasi. Metode analisa korelasi merupakan salah satu mengukuran asosiasi atau hubungan (measure of association). Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (Sarwono,2012).
HASIL DAN BAHASAN Hasil dari uji korelasi dari data yang telah diolah dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1. Hasil Analisa Korelasi Spearman Correlations JMLRATA2EI
Spearman's rho
JMLRATA2EI
JMLRATA2OCB
1.000
.544**
.
.000
100
100
**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
100
100
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
JMLRATA2OCB Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.544
Sumber: Pengolahan Data SPSS 18.0 Berdasarkan hasil data analisis dari tabel di atas, didapatkan bahwa hasil nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikasi 0,000 kurang dari 0,05 ( p < 0,05) maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan emotional intelligence dengan organizational citizenship behavuor. Karena angka yang didapatkan positif maka terlihat bahwa korelasi kedua variabel bersifat searah, jika emotional intelligence tinggi maka organizational citizenship behavior juga tinggi.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan dari data yang telah diperoleh melalui kuesioner emotional intelligence dan kuesioner organizational citizenship behavior yang telah disebar kepada agen marketing asuransi, dengan menggunakan alat bantu software SPSS 18 dalam mengolah data, didapatkan kesimpulan bahwa emotional intelligence dan organizational citizenship behavior mempunyai hubungan siginifikan secara positif, dengan tingkat korelasi dikatregorikan cukup kuat pada agen marketing asuransi, dan berhubungan searah, dimana apabila kecerdasan emosi tinggi maka organizational citizenship behavior juga tinggi pada diri seseorang .
Saran Saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1.
Dengan melihat adanya hubungan yang positif antara kecerdasan emosi dengan organizational citizenship behavior pada agen marketing asuransi, perlu dilaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan realisasi hubungan antara kecerdasan emosi dan organizational citizenship behavior dengan kinerja marketing dalam pencapaian target yang dibebankan perusahaan kepada agen marketing.
2.
Penelitian ini belum disertai dengan metode wawancara untuk mengetahui hasil dengan lebih mendalam, oleh karena itu diharapkan pada penelitian berikutnya dapat disertai dengan metode wawancara sehingga dapat memberikan informasi lebih pada hasil survey yang telah dilakukan.
3.
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi kepada perusahaan asuransi dalam memberikan materi training atau pelatihan bagi para agen marketing asuransi.
REFERENSI Anonymous. (1992). How to keep your top agency salespepole from become your top competitors. Agency Sales, 22, 59. B.Lahey, B. (2007). Psychology an introduction. New York: McGraw Hill Companies. Baron, J. G. (2003). Behavior in organizations. New Jersey: Pearson Education Inc. Chaplin, J. (2009). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cherniss, C., & Goleman, D. (2001). The emotionally intelligent workplace. San Fransisco: Jossey-Bass .
Subana, M., & Sudrajat, S. (2005). Dasar-dasar penelitian ilmiah. Bandung: CV Pustaka Setia. Giannantonio et al. (2006). Applying image norms across Super's career development stages. The Career Development Quarterly, 318-330. Goleman, D. (1999). Emotional intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Goleman, D. (1999). Kecerdasan emosi untuk mencapai puncak prestasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Greenberg, J., & Baron, R. A. (2003). Behavior in organizations. New Jersey: Pearson Education Inc. Wirartha, M. (2006). Metode penelitian sosial ekonomi (1 ed.). Yogyakarta: CV Andi Offset. Kaplan, R. M., & Saccuzzo, D. P. (2009). Psychological testing: Principles, application, and issues (7 ed.). United States of America: Wadsworth Cengage Learning. Lindgreen, A., Palmer, R., & Vanhamme, J. (2004). Contemporary marketing practice: theoretical propositions and practical implications. Marketing Intelligence & Planning, 673. Morgan, P. (2003). Managing yourself: Coach yourself to optimum emotional intelligence. Britain: Pearson Education Limited. Nadler, R. S. (2011). Leading with emotional intelligence. New York: McGraw Hill Companies. Inc. Nasution, S. (2006). Metode research (1 ed.). Jakarta: Bumi Aksara. Organ, D. W., Podsakoff, P. M., & MacKenzie, S. B. (2006). Organizational citizenship behavior: Its nature, antecedents, and consequences. United States: Sage Publications. Paparoidamis, N. G., & Genzi, P. (2009). An empirical investigation into the impact of relationship selling and LMX on salespeople's behaviours and sales effectiveness. European Journal of Marketing, 43, 1053. Priyatno, D. (2010). Paham analisa statistik data dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom. Robbins, S. P. (2003). Organizational behavior. New Jersey: Pearson Education. Santrock, J. W. (2009). Psikologi pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika. Sariolghalam, N., Noruzi, M. R., & Rahimi, G. R. (2010). The enigma of Howard Gardner's multiple intelligences theory in the area of organization effectivenes. International Journal of Business and Management, 181-168. Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif & kualitatif. Bandung: Graha Ilmu. Sarwono, J. (2012). Metode riset skripsi pendekatan menggunakan prosedur SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Savickas, & Mark, L. (1994). Donald Edwin Super: The career of a planful explorer. The Career Development Quarterly, 43. Umar, H. (1996). Metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Verbeke, W., Ouwerkerk, C., & Peelen, E. (1996). Exploring the contextual and individual factors on ethical decision making of salespeople. Journal of Business Ethics, 15, 1175-1187.
Wade, C., & Tavris, C. (2007). Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Wahyuni, E. E. (2006). Kontribusi zuhud dan emotional intelligence terhadap organizational citizenship behavior (OCB) bagi Karyawan RSU Bhakti Asih Karang Tengah Tangerang-Banten.
RIWAYAT PENULIS Azka lahir di Jakarta pada tanggal 2 Februari tahun 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Psikologi pada tahun 2012