HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG SAMPAH DAN KESADARAN TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PARTISIPASINYA DALAM MENGELOLA KEBERSIHAN LINGKUNGAN (Studi pada Ibu Rumah Tangga di Desa Pamoyanan Kecamatan Kadipaten Tasikmalaya)
JURNAL TESIS Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian program magister pendidikan pada program studi pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup
Oleh : AI SADIAH 118101031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2013
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG SAMPAH DAN KESADARAN TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PARTISIPASINYA DALAM MENGELOLA KEBERSIHAN LINGKUNGAN (Studi pada Ibu Rumah Tangga di Desa Pamoyanan Kecamatan Kadipaten Tasikmalaya)
JURNAL TESIS
Untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Tesis Program Magister Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Telah disetujui oleh tim pembimbing
Disetujui untuk dilaksanakan Sidang Tesis oleh :
Pembimbing I,
Prof. Dr.Sc. H.M. Ahman Sya,S.Pd.,M.Pd.
Pembimbing II,
Prof.Dr. H.Dedi Herawan,Drs.,M.Pd
ABSTRACT
AI SADIAH. , 2013.Thesis. Relationship Between Knowledge And Awareness About Waste Management Waste With Engagement in Managing Environmental Cleanliness. (Studies in Housewife in the Village District of the Duchy TasikmalayaPamoyanan)Program for Population and Environment Education.Siliwangi University Graduate Program.Tasikmalaya.Guided by H.AhmanSya and H.DediHerawan.
This study aims to identify and obtain the knowledge of the waste and with the participation of housewives in managing environmental cleanliness. Knowing the relationship housewife awareness in waste management with participation in the management of environmental cleanliness. Knowing from current knowledge of waste and waste management awareness dlam degan participation in managing environmental cleanliness. The population of the study was a housewife in managing environmental hygiene in the Village District pamoyanan Duchy Tasikmalaya district, a population of 1889 as a housewife, using random sampling with sampling rate of 5%. Total sample is taken as many as 98 people and distributed by level of education, including: primary housewives 44 people, 33 people SMP, SMA 16 and college level by 5 people. The research method used is descriptive method that reveals the real situation between variables. Penggumpulan research data done by using a form of multiple-choice test instrument to measure knowledge about waste and questionnaires to measure awareness and participation. Technical analysis of the data using correlational analysis. Due to the analysis of test requirements are not met, we used non-parametric correlation techniques which Spearman correlation coefficient test and Kendall's W with SPSS version 18. These results indicate that: 1) there is a relationship between knowledge of the waste, with the participation of housewives in managing environmental hygiene means every housewife who has a high knowledge beerkorelasi housewife with participation in the management of environmental cleanliness. 2) There is a positive relationship between awareness of the housewife in waste management with participation in managing the environment means better hygiene awareness housewife in waste management the better the participation in the management of environmental cleanliness. 3) There is a positive relationship between knowledge and awareness of waste in waste management with participation in managing the environment clean. This is because the effect of the independent variables dibebabkan performed together - as a positive contribution.
ABSTRAK
AI SADIAH. 2013. Tesis. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Sampah Dan Kesadaran Tentang Pengelolaan Sampah Dengan Partisipasinya Dalam Mengelola Kebersihan Lingkungan.(Studi pada Ibu Rumah Tangga di Desa Pamoyanan Kecamatan Kadipaten Tasikmalaya) Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Program Pascasarjana Universitas Siliwangi. Tasikmalaya. Dibimbing oleh H.Ahman Sya dan H.Dedi Herawan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran antara Pengetahuan tentang sampah dan dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan. Mengetahui hubungan kesadaran ibu rumah tangga dalam mengelola sampah dengan partisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan. Mengetahui hubugan pengetahuan tentang sampah dan kesadaran dlam mengelola sampah degan partisipasinya dalam mengelola kebersihal lingkungan Populasi dari penelitian ini adalah ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan di Desa pamoyanan Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya , jumlah populasi sebanyak 1889 ibu rumah tangga , pengambilan sampel dengan menggunakan random sampling sebesar 5 %. Jumlah Sampelnya diambil sebanyak 98 orang dan di distribusikan berdasarkan tingkat pendidikan, diantaranya: ibu rumah tangga tingkat SD 44 orang, SMP 33 orang, SMA 16 orang dan tingkat perguruan tinggi sebanyak 5 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu mengungkapkan keadaan yang sebenarnya diantara variabel-variabel. Penggumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan instrument bentuk tes pilihan ganda untuk mengukur pengetahuan tentang sampah dan kuesioner untuk mengukur kesadaran dan Partisipasi. Teknis analisis data menggunakan analisis korelasional. Dikarenakan uji persyaratan analisis tidak terpenuhi, maka digunakan teknik korelasi non parametrik yaitu uji koefisien korelasi Spearman dan W Kendall’s dengan bantuan program SPSS versi 18. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1) terdapat hubungan antara pengetahuan tentang sampah dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan artinya setiap ibu rumah tangga yang memiliki pengetahuan tinggi beerkorelasi dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan. 2) Terdapat hubungan positif antara kesadaran ibu rumah tangga dalam mengelola sampah dengan partisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan berarti semakin baik kesadaran ibu rumah tangga dalam mengelola sampah maka semakin baik pula partisipasinya dalam mengelola kebersihan lingkungan. 3) Terdapat hubungan positif antara pengetahuan tentang sampah dan kesadaran dalam mengelola sampah dengan partisipasinya dalam mengelola kebersihan lingkungan . Hal ini dibebabkan karena pengaruh variabel bebas yang dilakukan secara bersama – sama memberikan kontribusi positif.
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya peradaban manusia dan ditandai dengan
meningkatnya kuantitas penduduk, dapat menyebabkan bertambahnya keperluan pangan, sandang dan papan guna menjamin kelangsungan hidupnya. Usaha – usaha yang bisa terwujud dalam meningkatkan kebersihan lingkungan yakni kesadaran ibu rumah tangga dalam memelihara dan mengelola sampah yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka. Kebersihan / kesehatan lingkungan berperan dalam mencegah menyebarkan penyakit lewat lingkungan. Salah satu penyebab timbulnya penyakit yaitu berasal dari sampah. Rendahnya kesadaran masyarakat akan bahaya sampah serta dampaknya bagi lingkungan terlihat jelas dengan masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempat serta kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah. Dari berbagai masalah yang telah disebutkan diatas, dibutuhkan solusi dan sasaran yang tepat guna mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat menuju pada kebersihan lingkungan masyarakat yang terbebas dari bahaya sampah . Kepedulian dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan, dalam hal ini masyarakat perlu memiliki pengetahuan akan pentingnya kebersihan lingkungan. Kemudian dibutuhkan pula fasilitas yang memadai terhadap program pengelolaan sampah yang tertib dan terencana. Masalah pengelolaan sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kebersihan lingkungan dan kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara
1
sembarangan
atau ditumpuk
tanpa ada pengelolaan yang baik maka akan
menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang sangat berbahaya pada kondisi manusia disekitarnya. Tumpukan sampah rumah tangga yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan tikus got dan serangga (Lalat, kecoa, kutu, lipas dll) yang membawa kuman penyakit. Bertambahnya jumlah penduduk berdampak pada gaya hidup dan pola konsumsi manusia yang berujung pada bertambahnya timbunan sampah. Selain itu meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya kegiatan penunjang ekonomi suatu daerah dapat memberikan kontribusi besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbunan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak menggunakan metode dan teknik yang benar akan dapat menimbulkan dampak negatif bagi kebersihan dan kesehatan dan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan, baik lingkungan pemukiman, persawahan, sungai, laut maupun hutan. Ibu rumah tangga dengan tidak sadar membuang sampah tidak pada tempatnya seperti membuang sampah ke selokan yang dapat menghambat saluran air yang akhirnya membuat air terkurung dan tidak bergerak, menjadi tempat berjangkitnya jentik nyamuk malaria. Sampah dibuang ke sungai, airnya mengalir ke hilir di mana masyarakat di sekitar hilir sungai tersebut melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, mencuci, bahkan air tersebut digunakan untuk kebutuhan minum dan masak. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, muntaber, kulit gatal, dan lain – lain. Kondisi 2
lebih parah ketika musim hujan tiba,
dimana sampah – sampah yang
menyumbat aliran sungai akan menyebabkan air meluap ke sisi sungai sehingga tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan banjir dengan membawa sampah sampah tersebut mengalir kembali ke rumah – rumah yang ada di sekitar sungai. Dalam pengelolaannya, sampah merupakan masalah yang rumit dan sulit dalam pemecahannya, terutama di daerah-daerah yang menjadi kebiasaan ibu rumah tangga antara sadar dan tidaknya, mereka selalu membuang sampah tidak pada tempatnya. Salah satu kesulitan yang dihadapi sekarang ini dalam mengelola sampah adalah bagaimana pengelolaan sampah rumah tangga di masyarakat yang semakin hari semakin menunpuk akibat ulah manusia yang tidak memiliki kesadaran akan kebersihan lingkungan dikarenakan kurangnya sosialisasi dan partisifasi antara pemerintah setempat dan masyarakat. 1.2 Rumusan Masalah 1. Adakah hubungan antara pengetahuan tentang sampah dengan partisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan ? 2. Adakah hubungan antara kesadaran terhadap pengelolaan sampah dengan partisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan? 3. Adakah hubungan antara pengetahuan tentang sampah dan kesadaran terhadap pengelolaan sampah dengan partisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan ?
3
1.3 Tujuan Penelitian 1. Melihat adanya hubungan antara pengetahuan tentang sampah dengan partisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan. 2. Melihat adanya hubungan antara kesadaran terhadap pengelolaan sampah dengan partisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan . 3. Melihat adanya hubungan antara pengetahuan tentang sampah dan kesadaran terhadap pengelolaan sampah dengan partisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan . 2.1 Kajian Pustaka Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang . Dalam pengertian lain pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki , yang lantas melekat dibenak seseorang. Pada umumnya pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas sesuatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan.
4
Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan insyaf, merasa tahu dan mengerti atau mawas diri namun dapat diartikan juga sebagai suatu kondisi dimana individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal. Tetapi, kesadaran juga mencakup persepsi dan pemikiran yang samar – samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatian mereka terpusat.Terdapat dua macam kesadaran yaitu kesadaran aktif dan kesadaran pasif. Kesadaran aktif adalah suatu kondisi dimana seseorang menitik beratkan pada inisiatif mencari dan dapat menyeleksi stimulus – stimulus yang diberikan. Sedangkan kesadaran pasif adalah keadaan dimana seseorang bersikap menerima segala stimulus yang diberikan pada saat itu, baik stimulus internal maupun eksternal. Partisipasi adalah keterlibatan spontan dengan kesadaran dan tanggung jawab terhadap kepentingan kelompok untuk mencapai tujuan bersama (Sastropoetro, 1988). Partisipasi adalam segala sesuatu yang diberikan untuk kepentingan orang lain atau kepentingan kelompok seperti memberika gagasan untuk kepentingan bersama, memberikan sumbangan dan menyumbangkan tenaga .Sedangkan menurut gordon Allprt, partisipasi adalah keterlibatan ego atau diri sendiri/ pribadi/ personalitas (kejiwaan) lebih dari pada jasmaniah atau fisik saja. 2.2
Kerangka Pemikiran
2.2.1 Hubungan antara pengetahuan tentang sampah dengan partisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang sampah yang di dalamnya adalah
merupakan
upaya
untuk
menciptakan
5
kesadaran
berpartisipasi
masyarakat, khususnya ibu rumah tangga agar menyadari atau mengetahui cara berpartisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan dan mencegah bahaya dari sampah agar masyarakat terhindar dari malapetaka. Pengetahuan adalah suatu hasil dari proses tindaka manusia dengan melibatkan seluruh keyakinan berupa kesadaran dan tanggung jawab dalam menghadapi objek yang ingin dikenal. Atau secara sederhana dapat dikatakan bahwa pengetahuan adalah hasil dari proses mengenal karena adanya hubungan antara subjek yang sadar dengan objek yang ingin dikenal di dalam perolehannya melibatkan proses kesadaran dan partisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan. 2.2.2 Hubungan antara kesadaran terhadap pengelolaan sampah dengan partisipasinya dalam mengelola kebersihan lingkungan Salah satu faktor penunjang partisipasi mengelola kebersihan lingkungan adalah kesadaran dalam pengelolaan sampah , karena kesadaran merupakan inti dari tanggung jawab seseorang dalam memelihara kebersihan lingkungannya. Kesadaran adalah suatu kondisi dimana individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal. Tetapi, kesadaran juga mencakup persepsi dan pemikiran yang samar – samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatian mereka terpusat. Dengan adanya kesadaran, ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah akan menghasilkan dampak positif terhadap lingkungan, maka lingkungan pun menjadi bersih, sehat dan bebas dari bencana. 2.2.3 Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Sampah Dan Kesadaran Terhadap Pengelolaan Sampah dengan Mengelola Kebersihan Lingkungan 6
Partisipasinya
Dalam
Masalah kebersihan lingkungan adalah suatu masalah yang sangat komplek, yang saling berkaitan dengan maslah-masalah lain. Mayoritas warga masyarakat Indonesia hidup di pedesaan, sehingga hubungan manusia dengan alam lingkungan sangat dekat dan akrab, baik dengan lingkungan fisik maupun dalam linkungan sosial. Jadi bangsa Indonesia sudah lama mengenal pola hidup yang serasi dengan pengembangan lingkungan hidup. 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pamoyanan Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya pada ibu rumah tangga sebanyak 98 orang . Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
pengetahuan ibu rumah tangga tentang
sampah, Kesadaran ibu rumah tangga
dalam mengelola sampah
dan
partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan. 3.2. Subjek Penelitian Menurut profil Kecamatan bahwa Desa Pamoyanan meiliki jumlah penduduk mencapai sekitar 7210 jiwa pada Tahun 2012 dan
terbagi lima
kedusunan, memiliki 11 RW dan 55 RT. Tingkat ekonomi masyarakat sudah meningkat, maka dari hasil observasi penulis tertarik menjadikan daerah ini sebagai tempat penelitian. 3.2.1
Sumber Data
1 .Data primer : Data yang diperoleh dari sumber asli atau pertama. Data ini diperoleh dari hasil survey terhadap warga Desa Pamoyanan (Ibu Rumah
7
Tangga) setempat melalui wawancara langsung maupun penyebaran angket mengenai bagaimana solusi yang baik tentang pengelolaan sampah yang bisa menghasilkan keuntungan bagi warga setempat. 2 .Kepustakaan: Sebagai sumber data berupa Buku Literatur, Koran dan majalah serta karya tulis
yang berkaitan dengan teori-teori pengelolaan sampah
rumah tangga dalam meningkatkan kebersihan lingkungan. 3 .Dokumen: Sumber data berupa rekaman, pemotretan dan kameramen serta hasil wawancara dan angket, sebagai alat bantu untuk menyelesaikan tesis ini. 3.2.2 Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian : Penulis mengambil tempat penelitian di Desa Pamoyanan Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya, yang berlokasi di wilayah bagian utara Kabupaten Tasikmalaya sebagai desa yang memiliki kepadatan penduduk paling banyak dibanding desa lainnya, dan memiliki dampak negatif terhadap kesadaran dan tanggung jawab ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan. b. Waktu Penelitian : Waktu penelitian yang penulis gunakan yaitu di luar jam kerja ( dua hari dalam sepekan) dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu ( dispensasi izin Belajar dari Kepala Sekolah
dan Instansi terkait / Diknas Pendidikan)
8
Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian dilakuan mulai bulan September 2012 sampai Maret 2013. 3.3 Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Yang sifatnya korelasional. Data yang dipilih yakni metode survey didasarkan pada alas an bahwa penelitian yang peneliti lakukan berkaitan dengan masalah yang meliputi jumlah responden yang cukup banyak .
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi : Populasi dari penelitan ini adalah ibu rumah tangga yang ada di Desa Pamoyanan kecamatan Kadipaten yang terdiri dari lima Kedusunan dan yang menjadi focus penulis adalah pengetahuan, kesadaran, rumah tangga dalam mengelola
dan partisipasi
ibu
sampah terhadap kebersihan lingkungan.
Adapun daftar populasi penelitian kali ini dijabarkan dalam tabel sampel di bawah ini: Tabel 3.2 Populasi Desa Pamoyanan Kecamatan Kadipaten Tahun 2012 Latar Belakang Pendidikan Ibu Rumah Tangga Tamat No
Tamat D1 – S1
SD 1
Tamat
Nama Dusun
Kp. Cipanas
205
SLTP
SLTA
68
51
9
17
Jumlah
341
2
Kp. Tagog
103
137
85
17
342
3
Kp. Pamoyanan
199
119
60
20
398
4
Kp. Pasung
139
122
69
18
348
5
Kp. Tanjung
184
161
92
23
460
Jumlah
830
607
357
95
1889
Sumber: Buku Data Penduduk Desa Pamoyanan Tahun 2012 Berdasarkan jumlah populasi yang ada untuk tiap katagori rumah tangga, maka akan ditentukan sampel penelitian
yakni Ibu Rumah Tangga . Desa
Pamoyanan memiliki 5 Kedusunan, 11 Rukun Warga dan 55 Rukun Tetangga. Jumlah warga penduduk Desa Pamoyanan terdiri dari 7.210 orang yang terdiri dari 1889 Kartu Keluarga. Adapun sampel penelitian kali ini akan dijabarkan di bagian berkutnya. 3.4.2 Sampel Penulis mengambil 5 % dari jumlah ibu rumah tangga atau 98 sampel yang ada di Desa Pamoyanan karena penulis menganggap pengetahuan ibu rumah tangga tentang sampah , kesadaran dalam mengelola sampah
dan
partisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan berasal dari aktivitas rumah tangga, bukan berasal dari kegiatan industri, ditambah jumlah penduduk Desa Pamoyanan yang cukup padat. Pengambilan 98 sampel tersebut hasilnya diundi
10
berdasarkan teknik stratified proporsional rondom sampling. Untuk lebih jelasnya sampel dalam penelitian ini dapat terlihat dalam tabel 3.3 dibawah ini : Tabel 3.3 Sampel Penelitian Pendidikan Ibu Rumah Tangga Desa Pamoyanan Tamat
Tamat
SLTP
SLTA
Sederajat
Sederajat
Tamat No
Nama Dusun
D1 – S1
Jumlah
SD
1
Kp. Cipanas
10
3
2
1
16
2
Kp. Tagog
5
7
4
1
17
3
Kp. Pamoyanan
10
6
3
1
20
4
Kp. Pasung
10
6
3
1
20
5
Kp. Tanjung
9
11
4
1
25
44
33
16
5
98
3.5 Variabel Penelitian Variabel penelitian ini terdiri dari dua yaitu variable bebas (independent variable) dan variable terikat
(dependent variable). Yang menjadi variabel
bebas yaitu pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang sampah (X1), kesadaran Ibu Rumah Tangga dalam mengelola sampah (X2), sedang variabel terikat adalah partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan (Y),
11
3.6 Instrumen Penelitian Penelitin menggunakan tes objektif bentuk pilihan ganda dengan menggunakan 4
pilihan jawaban disesuaikan dengan pengetahuan ibu rumah
tangga. Aspek yang diukur sesuai kemampuan ibu rumah tangga mengenai (C1 ) mengingat, (C2) Pemahaman, (C3) Penerapan. Soal yang dijawab benar diberi nilai satu (1) dan yang menjawab salah diberi nilai nol (0). 3.7 Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis, pertama analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai keadaan variabel penelitian. Kedua pengujian hipotesis penelitian bertujuan untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima. Analisis deskriptif dilakukan dengan menyajikan data penelitian yang berupa data pengetahuan tentang sampah, kesadaran ibu rumah tangga dalam mengelola sampah, dan partisipasi ibu rumah rangga dalam mengelola kebersihan lingkungan. Analisis korelasional
digunakan untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji ketiga hipotesis penelitian yang sebelumnya dilakukan teknik persyaratan analisis uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov dan uji linieritas. Apabila kedua persyaratan terpenuhi kemudian dilanjutkan dengan uji regresi korelasi, namun apabila uji persyaratan tersebut tidak terpenuhi maka digunakan teknik korelasi non
12
parametrik yaitu menggunakan uji koefisien korelasi Spearman dan W Kendall’s. Semua perhitungan uji instrumen menggunakan program statistik (SPSS) for windows Versi 18, dengan peluang kesalahan 5%. 4.1. Hasil Penelitian Deskripsi data hasil penelitian disajikan setelah data mentah hasil penelitian diolah dengan menggunakan perhitungan statistic deskriptif melalui program SPSS. Angka-angka statistic deskriptif dapat menghasilkan : 1) Mean (angka rata-rata), 2) Median ( angka tengan 3), standar deviasi (simpangan baku), 4) angka maximum,
5) Angka minimum.
Untuk mengetahui katagori dari masing-masing variable, selanjutnya penulis membandingkan nilai rata-rata
dan skor nilai minimum ditambah
standar deviasi, dengan pedoman dibawah ini : a.
X (mean) > skor min + 4 SD (standar Deviasi) = sangat Baik
b.
X (mean) > skor min + 3 SD (standar Deviasi) = Baik
c.
X (mean) > skor min + 2 SD (standar Deviasi) =
ukup
d.
X (mean) < skor min + 2 SD (standar Deviasi) =
endah
Penelitian dilakukan pada ibu rumah tangga di desa pamoyanan dengan sampel 5 % dari jumlah populasi 1889 orang berarti jumlah sampel selurunya yang diteliti berjumlah 98 orang . Data hasil penelitian yang diperoleh setelah diolah dengan SPSS . 4.2 Pengujian Persyaratan Analisis
13
1 . Uji Normalitas Untuk menguji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas dan variabel terikat mempunyai distrbiusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan One Samlpe Kolmogorov Smirnov Tes dengan menggunakan program SPSS. Sampel akan dipakai untuk analisis yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan tingkat signifikan α = 5 % (0.05), jika signifikan < 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan tidak normal , sebaliknya jika signifikan > 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan normal. Hasil uji data Normalitas terlihat tabel dibawah ini
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Data Normalitas (Tests of Normality) Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Nilai
Ket Statistic
Df
Sig.
Statistic
Df
Sig.
Pengetahuan
,264
98
,000
,744
98
,000
Tidak Normal
Kesadaran
,167
98
,000
,928
98
,000
Tidak Normal
Partisipasi
,174
98
,000
,927
98
,000
Tidak Normal
a. Lilliefors Significance Correction Untuk menguji normalitas sebaran data digunakan uji kolmogorov Smirnov (KSZ), berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 18, diperoleh hasil data sebagai berikut: 1 .Untuk data pengetahuan ibu rumah tangga tentang sampah didapat harga KSZ sebesar 0,264 dan signifikansi sebesar 0,000 hal ini berarti taraf signifikansi hitung
14
0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi (α) yang diperbolehkan yaitu sebesar 0,05. Dengan demikian, data pengetahuan ibu rumah tangga tentang sampah berdistribusi tidak normal. 2 .Untuk data kesadaran ibu rumah tangga dalam mengelola sampah didapat harga KSZ sebesar 0,167 dan signifikansi sebesar 0,000, hal ini berarti taraf signifikansi hitung (0,000) lebih kecil dan taraf signifikansi (α) yang diperbolehkan yaitu sebesar 0,05. Dengan demikian, data kesadarani ibu rumah tangga dalam mengelola sampah berasal dari populasi yang beristribusi tidak normal. 3 .Untuk data partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan
lingkungan
didapat harga KSZ sebesar 0,174 dan signifikansi sebesar 0,000, hal ini berarti taraf signifikansi hitung (0,000) lebih kecil dari taraf signifikansi (α) yang diperbolehkan yaitu sebesar 0,05. Dengan demikian, data partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Sehubungan ketiga variabel penelitian tidak berdistribusi normal maka dalam pengujian tiga hipotesis menggunakan statistik nonparametrik yaitu uji koefisien korelasi Spearman dan W Kendall’
4.3 Hasil Pengujian Hipotesis Berikut ini disajikan hasil pengujian terhadap tiga hipotesis yang diajukan pada penelitian ini dengan mengunakan nonparametrik uji koefisien korelasi Sparmsn dan W Kendall’s 1 .Hubungan antara pengetahuan tentang sampah(X1) terhadap Partisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan (Y)
15
Hipotesis pertama yang disajikan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan tentang sampah (X1) dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan (Y). Berdasarkan hasil pengelolaan data diperoleh nilai koefisien korelasi Rank Spearman yaitu 0,972 tentang hubungan antara pengetahuan dan partisipasi menunjukan hubungan yang sangat kuat sekali (Sujianto, 2009:40) banyaknya nilai pengamatan N=98 dan probabilitas uji dua pihak (2-led significane) sebesar 0,000. Karena ini probabilitas lebih kecil dari taraf nyata , maka disimpulkan untuk menolak hipotesis nol. Berarti terdapat hubungan yang nyata antara variable pengetahuan tentang sampah dengan variable partisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan. Adanya hubungan antara pengetahuan tentang sampah melalui kegiatan ibu rumah tangga memiliki hubungan dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan dapat diartikan bahwa setiap ibu rumah tangga memiliki pengetahuan tinggi berkorelasi dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan. 2 .Hubungan antara kesaadaran dalam mengelola sampah terhadap partisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan Kesadaran Ibu Rumah Tangga terhadap Pengelolaan sampah (X2) dengan partisipasinya dalam mengelola kebersihan lingkungan (Y) Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh nilai koefisien korelasi Rank Spearman yaitu 0,995 dan menunjukkan hubungan yang sangat kuat sekali (Sujianto,2009:40), banyaknya nilai pengamatan N=98 dan probabilitas uji dua
16
pihak (2 led Significance) sebesar 0,000. karena nilai probabilitas ini lebih kecil dari taraf nyata maka disimpulkan untuk menolak hipotesis nol, berarti terdapat hubungan yang nyata antara variabel Kesadaran Ibu Rumah Tangga terhadap Pengelolaan sampah dengan partisipasinya dalam mengelola kebersihan lingkungan . 3 .Hubungan antara Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang sampah dan Kesadaran Ibu Rumah Tangga terhadap Pengelolaan sampah dengan partisipasinya dalam mengelola kebersihan lingkungan Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada Hubungan antara Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang sampah (X1) dan Kesadaran Ibu Rumah Tangga terhadap Pengelolaan sampah (X2) dengan partisipasinya dalam mengelola kebersihan lingkungan (Y). Hasil analisis W Kendall’s, menunjukkan nilai sig hanya sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Maka hipotesis nol ditolak, artinya terdapat korelasi yang nyata diantara ketiga variabel tersebut dan menunjukkan hubungan yang sangat kuat sekali (Sujianto, 2009 : 40). Adanya hubungan pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang sampah dan kesadaran
terhadap
pengelolaan
sampah
memiliki
hubungan
dengan
partisipasinya dalam mengelola kebersihan lingkungan dapat diartikan bahwa setiap ibu rumah tangga yang memiliki pengetahuan dan kesadaran yang tinggi berkorelasi dengan partisipasinya dalam pengelolaan kebersihan lingkungan. 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian tentang hubungan antara pengetahuan tentang sampah dan kesadaran ibu rumah tangga dalam mengelola sampah dengan partisipasinya dalam mengelola kebersihan lingkungan di Desa Pamoyanan Kecamatan 17
Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya telah dilaksanakan oleh peneliti dengan berbagai persiapan yang cukup baik. Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan membuat perencanaan, mulai dari penyusunan perangkat penelitian yang terdiri dari pembuatan kuesioner dan pengetesan instrumen.Kegiatan penelitian ini dilanjutkan dengan melaksanakan observasi dengan tujuan untuk melakukan pemilihan sample dan selanjutnya melakukan penelitian. Berdasarkan hasil perolehan dan pengolahan data, khususnya yang diuji statistik menggunakan program SPSS seri 18 dapat diperoleh beberapa gambaran bahwa pengetahuan tentang sampah dan kesadaran ibu rumah tangga dalam mengelola sampah sangat berpengaruh terhadap partisipasinya dalam mengelola kebersihan lingkiungan di Desa Pamoyanan Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya, walaupun hasil deskripsi data menunjukkan bahwa 1) Variabel pengetahuan tentang sampah menunjukkan hasil yang cukup, 2) Variabel kesadaran ibu rumah tangga dalam mengelola sampah menunjukkan hasil yang cukup, dan 3) Variabel Partisipasi
Ibu Rumah Tangga dalam
mengelola kebersihan lingkungan menunjukkan hasil yang rendah, namun setelah dihubungkan ketiga variabel tersebut memiliki hubungan yang positif, dengan kenyataan seperti ini diharapkan, dapat meningkatkan hasil yang lebih baik. Pembahasan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga hipotesis kerja yang diajukan dalam penelitian ini diterima, ditafsirkan sebagai berikut :
18
1. Hubungan antara pengetahuan tentang sampah dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan
lingkungan, memiliki
hubungan yang positif antara kedua variabel tersebut. Ini memberikan makna bahwa semakin meningkat pengetahuan tentang sampah maka akan semakin meningkat pula partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan. Pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat berguna bagi dirinya untuk membantu
memecahkan
masalah
kehidupan
yang
dihadapinya.
Pengetahuan merupakan produk befikir yang menjadi obor dan semua peradaban
dimana manusia menemukan dirinya dan menghayati
hidupnya dengan sempurna. Pengetahuan akan membentuk kognisi seseorang, untuk itu diperlukan upaya penajaman pengetahuan terhadap berbagai hal, salah satunya adalah mengenai kebersihan lingkungan. Pengetahuan tentang kebersihan lingkungan yang dimiliki sesorang akan membentuk partisipanya untuk lebih mengahayati kehidupannya, dan menghayati lingkungan tempat tinggalnya. Pengetahuan yang dimilikinya itu akan menjadi obor untuk dapat menghayati makna kebersihan lingkungan, misalnya jika seseorang mengetahui bahwa membuang sampah sembarangan, maka akan menimbulkan penyakit dan mengotori lingkungan. 2. Hubungan antara kesadaran
Ibu Rumah Tangga dalam mengelola
sampah dengan partisipasinya dalam mengelola kebersihan lingkungan, memiliki hubungan yang Positif antar kedua variabel tersebut. Ini
19
memberikan makna bahwa semakin meningkat kesadaran ibu rumah tangga dalam mengelola sampah, maka akna meningkat pula partisipasinya dalam mengelola kebersihan lingkungan. Kesadaran merupakan tanggung jawab dalam diri seseeorang yang memberi kekuasaan untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menyalurkan partisipasinya agar mampu mencapai tujuan yang ingin dicapai. Partisipasi seseorang dipengaruhi oleh hubungan orang tersebut dengan orang lain secara langsung atau tidak langsung atau melalui hasil kerja nyata orang lain dan pengaruh dari media visual, media audio, dan media audio visual. Pembahasan masalah kebersihan kegiatan sehari hari
lingkungan dalam
hendaknya bisa menjadi ajang pendidikan,
pembinaan dan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan terhadap ibu rumah tangga melalui instansi terkait seperti perilaku hidup bersih dan sehat sekitar rumah dan lingkungannya, pemanfaatan tanah pekarangan dan
lahan
kosong,
penanggulangan
dan
pembuangan
sampah,
pencegahan penyakit menular berbasis lingkungan, dan sebagainya akan merangsang untuk menyadari betapa pentingnya mengelola kebersihan lingkungan.
Namun demikian semua itu masih tergantung dari
kemampuan individu itu sendiri, seperti kemudahan memperoleh informasi, kemampuan mencerna informasi dan daya kritis
individu
sangat berpengaruh terhadap tingkat motivasi individu sendiri. Partisipasi timbul karena adanya motivasi dan tanggung jawab masyarakat.
20
3. Hubungan Pengetahuan tentang sampah dan kesadaran ibu rumah tangga dalam mengelola sampah dengan partisipasinya
dalam mengelola
kebersihan lingkungan, memiliki hubungan positif antar ketiga variabel tersebut.
Ini
memberikan
maknan
bahwa
semakin
meningkat
pengetahuan dan penerimaan informasi tentang kebersihan lingkungan maka akan semakin meningkat pula partisipasi Ibu rumah Tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan.. Manusia mengenal objek tertentu yang ada di lingkungan alam berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan tentang objek tertentu diperoleh melalui informasi. Informasi yang membentuk pengetahuan tentang suatu objek tertentu diperoleh karena adanya rangsangan atau stimulus. Namun tidak semua informasi yang diperoleh seorang dapat menghasilkan pengetahuan bagi seseorang adalah informasi yang ada hubungannya dengan pengetahuan yang tidak dimiliki oleh orang tersebut. Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting dan efektif dalam kaitannya dengan partisipsi, sebab pengetahuan dapat memberi bekal untuk memilih sikap positif atau sikap negatif terhadap lingkungan hidup yang akhirnya mempengaruhi partisipasinya. Orang boleh saja berbuat sesuatu yang salah tanpa sadar, karena ia tidak mengetahui pengetahuan Ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan, hal ini akan membawa dampak pada perhatian dan partisipasinya dalam mengelola kebersihan lingkungan.
21
Kurang terpeliharanya kebersihan lingkungan tidak hanya ditentukan oleh tinggi rendahnya pengetahuan ibu rumah tangga, namun bersinergi juga dengan seberapa kuat tanggung jawab ibu rumah tangga dalam melaksanakan kegiatan partisipasi mengelola kebersihan lingkungan yang berkaitan dengan kesadaran untuk bergotong royong di lingkungan masyarakat disekitarnya..
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada hubungan antara pengetahuan tentang sampah dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan, ini berarti semakin tinggi pengetahuan ibu rumah tangga tentang sampah , maka semakin baik partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan. 2. Ada hubungan antara kesadaran ibu rumah tangga dalam mengelola sampah dengan partisipasi dalam mengelola kebersihan lingkungan, berarti semakin tinggi partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola sampa, maka semakin baik partisipasinya dalam mengelola keersihan lingkungan. 3. Ada hubungan antara pengetahuan tentang sampah dan kesadaran ibu rumah tangga dalam mengelola sampah dengan partisipasinya dalam mengelola kebersihan lingkungan, berarti semakin tinggi pengetahuan dan kesadaran ibu
22
rumah tangga dalam mengelola sampah maka semakin baik partisipasi ibu rumah tangga dalam mengelola kebersihan lingkungan.
23