HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Glorio F. Kawulur*, Franckie R. R. Maramis*, Ardiansa A. T. Tucunan* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Latar Belakang: WHO dan UNICEF menganjurkan agar para ibu memberikan ASI eksklusif yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan pendamping lainnya hingga bayi berusia 6 bulan. Berdasarkan laporan dinas kesehatan provinsi tahun 2013, cakupan pemberian ASI eksklusif pada pada bayi 0-6 bulan sebesar 54,3%, dimana presentase Provinsi Sulawesi Utara (34,7%). Berdasarkan profil Puskesmas Bahu, pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang masih tergolong rendah, pemberian ASI eksklusif pada bayi laki-laki 36,7%, dan pemberian ASI eksklusif pada bayi perempuan 45,5%. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling. Besar sampel ditentukan menggunakan rumus Taro Yamane sebanyak 84 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan metode wawancara. Analisis hubungan menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 90% dan α = 0,1. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara pengetahuan ibu dengan tindakan pemberian ASI Eksklusif pada bayi menunjukkan p value sebesar 0,001. Hubungan antara sikap ibu dengan tindakan pemberian ASI Eksklusif pada bayi menunjukkan p value sebesar 0,000. Kesimpulan: terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap Ibu dengan tindakan pemberian ASI eksklusif pada Bayi di wilayah kerja Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado. Saran: Puskesmas Bahu dapat melakukan penyuluhan tentang ASI Eksklusif secara terus menerus. Kemudian, ibu-ibu dapat mengikuti kegiatan penyuluhan yang dilakukan Puskesmas Bahu tentang ASI Eksklusif. Penelitian ini juga dapat melakukan penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif pada bayi di wilayah kerja Pusksmas Bahu. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Pemberian ASI Eksklusif ABSTRACT Background: WHO and UNICEF recommend that mothers exclusively breastfed are only giving only breast milk without any other complementary foods until the infant is 6 months old. Based on the provincial health department report in 2013, coverage of exclusive breastfeeding in infants 0-6 months amounted to 54.3%, where the percentage of North Sulawesi (34.7%). Based Public Health Center Bahu profile, exclusive breastfeeding in Public Health Center Bahu sub-district Malalayang still relatively low, exclusively breastfeeding baby boy 36.7%, and exclusive breastfeeding in infants of women 45.5%. Methods: This research is analytic survey with cross sectional study. The sample is determined by purposive sampling method. The sample size is determined using a formula of Taro Yamane as many as 84 respondents. Retrieving data using a questionnaire with interview. Analysis of relationship chi square test with a confidence level of 90% and α = 0.1. The results show the relationship between mother's knowledge with action exclusive breastfeeding in infants showed p value of 0.001. The relationship between the mother's attitude to the action exclusive breastfeeding in infants showed p value of 0.000. Conclusion: there is a relationship between knowledge and mother attitude with action exclusively breastfeeding babies in Public Health Center Bahu sub-district Malalayang Manado City. Suggestions: Public Health Center Bahu can do counseling on exclusive breastfeeding continuously. Then, mothers can follow the activities undertaken counseling about Public Health Center Bahu of exclusive breastfeeding. This study also can do further research on other factors that influence exclusive breastfeeding in infants in the working area of Public Health Center Bahu Keywords: Knowledge, Attitudes, and Actions Exclusive Breastfeeding
PENDAHULUAN
lainnya meliputi susu non formula, madu,
Pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja
air gula, air tajan, pisang halus, kopi, teh
Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang
manis, air putih, nasi halus, bubur halus, air
masih tergolong rendah, pemberian ASI
gula (Dinas Kesehatan Provinsi, 2013).
eksklusif pada bayi laki-laki 36 bayi (36,7%), dan pemberian ASI eksklusif pada
METODE PENELITIAN
bayi
(45,5%).
Penelitian ini merupakan penelitian survey
Sedangkan seluruh Puskesmas Kecamatan
analitik dengan rancangan cross sectional
Malalayang bayi yang diberi ASI eksklusif
study atau potong lintang. Penelitian ini
507 bayi. (Profil Puskesmas Bahu, 2014).
akan dilaksnakan di wilayah Puskesmas
perempuan
30
bayi
Tahun 2014 jumlah bayi sebesar
Bahu Kota Manado pada bulan oktober-
7.325 bayi, yang mendapat ASI eksklusif
november 2015. Populasi dalam penelitian
sebesar 2.424 bayi (33,1%) presentasenya
ini adalah bayi usia 6-12 bulan, di wilayah
tdak mencapai target di tahun 2014 sebesar
kerja
75%. Tidak tercapainya target di tahun 2014
Malalayang Kota Manado populasi yang
salah
maih
diperoleh ada sebanyak 507 orang. Teknik
beredarnya susu formula di bawah 6 bulan
yang digunakan dalam pengambilan sampel
(Dinas Kesehatan Kota Manado, 2014).
adalah
satu
penyebanya
Berdasarkan
adalah
laporan
dinas
Puskesmas
metode
Penentuan
jumlah
Bahu
Kecamatan
purposive
sampling.
sampel
penelitian
kesehatan provinsi tahun 2013, cakupan
menggunakan
rumus
Yamane
yaitu
pemberian ASI eksklusif pada pada bayi 0-
sebanyak 84 ibu. Instrumen yang digunakan
6 bulan sebesar 54,3%, dimana presentase
pada penelitian ini ialah kuesioner.
Provinsi Sulawesi Utara (34,7%), perlu
Data primer diperoleh dengan cara
dilakukan upaya agar provinsi yang masih
pengukuran karakeristik ibu, pengetahuan
di bawah angka nasional agar dapat
dan sikap Ibu tentang tindakan pemberian
meningkatkan cakupan ASI Eksklusif. Pada
ASI
Riskesdas 2013 jenis makanan prelakteal
kuesioner. Data sekunder diperoleh dengan
yang paling banyak diberikan kepada bayi
cara pengambilan data di profil puskesmas
yang baru lahir yaitu susu formula sebesar
Bahu. Penelitian ini menggunakan metode
(79,8%), madu (14,3%), dan air putih
analisis univariat dan analisis bivariat.
(13,2%). Jenis yang termasuk kategori
Analisis univariat merupakan analisis yang
eksklusif
dengan
menggunakan
dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
laki-laki. Berdasarkan umur, bayi memiliki
penelitian. Pada umumnya, menghasilkan
umur yang bervariasi dengan umur paling
distribusi dan persentase dari tiap variabel
muda 6 bulan hingga umur paling tua 12
(Notoatmodjo, 2012). Analisis
bulan.
bivariat
Responden
paling
banyak
digunakan untuk mencari hubungan antara
mempunyai bayi yang berumur 9 bulan
variabel bebas dan variabel terikat dengan
yaitu sebesar 20,2% dan paling sedikit
uji statistik yang disesuaikan dengan skala
responden yang mempunyai bayi berumur
data yang ada. Uji statistik yang digunakan
11 bulan yaitu sebesar 6,0%. Berdasarkan
adalah chi square dengan taraf signifikan
pendidikan ibu sebagian besar ibu-ibu yang
yang digunakan adalah 95% dengan nilai
menjadi
kemaknaan (α) sebesar 0,05.
bersekolah dimana pendidikan terbanyak
responden
penelitian
pernah
ialah SMA/Sederajat yaitu sebesar 59,5% dan paling sedikit ialah SD/Sederajat yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN
sebesar
Gambaran Umum Lokasi Wilayah kerja Puskesmas Bahu sampai dengan tahun 2008 yaitu seluruh wilayah Kecamatan Malalayang yang terdiri dari 9 kelurahan dan 60 lingkungan dan memiliki luas wilayah 16,80 Km² yang umumnya terdiri
dari
dataran
rendah.
Jumlah
penduduk wilayah kerja Puskesmas Bahu
2,4%.
mempengaruhi pemahaman
Pendidikan
dapat
pengetahuan
dan
yang
baik
tentang
ASI
Eksklusif. Berdasarkan pekerjaan paling banyak ibu tidak mempunyai pekerjaan atau sebagai ibu rumah tangga yaitu sebesar 72,6% dan paling sedikit ibu bekerja sebagai pegawai swasta yaitu sebesar 1,2%.
Kecamatan Malalayang pada akhir tahun 2014 berjumlah 26.398 jiwa yang terdiri dari laki – laki yaitu sebanyak 13.194 jiwa dan perempuan yaitu sebanyak 13.202 jiwa.
Pengetahuan Tentang ASI Eksklusif Hasil penelitian menujukan bahwa paling banyak
responden
yang
memiliki
pengetahuan tidak baik yaitu sebesar 53,6% sedangkan
Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian karakteristik bayi
paling banyak
berjenis
kelamin
perempuan yaitu sebesar 56,0% dan sisanya sebesar 44,0% bayi memiliki jenis kelamin
sisanya
sebesar
46,4%
responden, memiliki pengetahuan yang baik tentang ASI Eksklusif. Hal ini disebabkan kurangnya
informasi
Eksklusif baik
mengenai
melalaui
ASI
media cetak
maupun media elektronik yang didapat oleh
mendukung tentang ASI Eksklusif di desa
ibu-ibu yang mempunyai bayi berumur 6-12
Kramat Kota Semarang.
bulan. Selain itu kegiatan posyandu yang dliaksanakan
1
minggu
sekali
tidak
memberikan
penyuluhan
tentang
ASI
Hasil penelitian menunjukan bahwa paling
Eksklusif kepada ibu-ibu yang datang
banyak ibu memiliki tindakan pemberian
mengikuti kegiatan posyandu di puskesmas
ASI Eksklusif yang tidak baik yaitu sebesar
Bahu. Penelitian yang sama juga dilakukan
78,6% dan paling sedikit ibu memiliki
oleh Yulianah pada tahun 2013, yang
tindakan pemberian ASI Eksklusif yang
menyatakan
besar
baik yaitu sebesar 21,4%. Hal ini selaras
responden memiliki pengetahuan yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh
kurang tentang ASI Eksklusif di wilayah
Yulianah
kerja puskesmas Bonto Cani Kabupaten
sebagian besar responden tidak memberikan
Bone.
ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas
bahwa
sebagian
Tindakan Pemberian ASI Eksklusif
(2013)
meyatakan
bahwa
Bonto Cani Kabupaten Bone. Tindakan pemberian ASI Eksklusif
Sikap Tentang ASI Eksklusif Hasil penelitian menunjukan bahwa paling banyak responden memiliki sikap yang tidak baik aitu sebesar 60,7% dan sisanya sebesar 39,3% responden memiliki sikap yang
baik
tentang
ASI
Eksklusif.
Kurangnya sikap yang baik tentang ASI Eksklusif dapat dipengaruhi oleh sikap apatis yang dimiliki oleh ibu. Tujuan ibu pergi
ke
puskesmas
hanya
untuk
mendapatkan imunisasi pada bayinya dan bukan untuk mencari informasi tentang ASI Eksklusif. Penelitian yang sama juga dilakukan menyatakan
oleh
Widiyanto
bahwa
sebagian
(2012), besar
responden memiliki sikap yang kurang
yang kurang baik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti terdapat beberapa ibu yang mengaku ASI tidak cukup atau tidak keluar untuk diberikan kepada bayinya serta
sebagian
makannya
Ibu
meningkat
mengaku saat
nafsu
menyusui
sehingga ibu takut akan menjadi gemuk. Beberapa juga ibu-ibu mengaku memiliki putting yang kecil sehingga tidak dapat memberikan ASI kepada bayinya dengan baik.
Hubungan Antara Pengetahuan Tentang
di wilayah kerja puskesmas Bahu. Hal ini di
ASI
karenakan nilai probabilitas lebih besar dari
Eksklusif
dengan
Tindakan
Pemberian ASI Eksklusif
pada tingkat kemaknaan (α=0,1). Penelitian
Pada tabel 1, hasil pengolahan data
yang sama juga dilakukan oleh Yulianah
menggunakan uji chi square menghasilkan
tahun 2013, menyatakan bahwa terdapat
nilai probabilitas sebesar 0,001 yang
hubungan
menyatakan bahwa terdapat hubungan
pengetahuan
antara pengetahuan tentang ASI Eksklusif
Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Bonto
dengan tindakan pemberian ASI Eksklusif
Cani Kabupaten Bone.
yang
bermakna
dengan
pemberian
antara ASI
Tabel 1. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang ASI Eksklusif dengan Tindakan Pemberian ASI Eksklusif Pengetahuan Tidak Baik Baik Total
Tindakan Tidak Baik Baik n % n % 29 34,5 16 19,0 37 44,0 2 2,4 66 78,6 18 21,4
n
%
p value*
OR
45 39 84
53,6 46,4 100
0,001
0,098
Pada penelitian ini responden yang
Hubungan Antara Sikap Tentang ASI
paling banyak memiliki pengetahuan tidak
Eksklusif dengan Tindakan Pemberian
baik ialah responden yang
memiliki
ASI Eksklusif
tindakan yang tidak baik juga yaitu sebesar
Pada tabel 2,
34,5% , angka ini lebih besar dibandingkan
menggunakan uji chi square menghasilkan
dengan jumlah responden yang memiliki
nilai probabilitas sebesar 0,000 yang
pengetahuan yang tidak baik dan tindakan
menyatakan bahwa terdapat hubungan
pemberian ASI yang baik yaitu sebesar
antara sikap tentang ASI Eksklusif dengan
2,4%.
bahwa
tindakan pemberian ASI Eksklusif pada ibu
pengetahuan tentang ASI Eksklusif yang
yang memiiki bayi berumur 6-12 bulan di
kurang baik dapat berpengaruh pada
wilayah kerja puskesmas Bahu. Hal ini di
tindakan pemberian ASI Eksklusif yang
karenakan nilai probabilitas lebih besar dari
kurang baik juga.
pada tingkat kemaknaan (α=0,1). Penelitian
Hal
ini
menunjukan
hasil pengolahan data
yang sama juga dilakukan oleh Wenas pada
tahun
2012,
menyatakan
bahwa
ada
yaitu sebesar 21,4% . hal ini menunjukan
hubungan antara sikap ibu menyusui
bahwa sikap
dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah
mempengaruhi tindakan pemberian ASI
kerja
Eksklusif.
puskesmas
Tompaso
kecamatan
Tompaso.
yang tidak baik dapat
Beberapa
ibu
beranggapan
bahwa menyusui dapat meningkatkan berat
Pada hasil penelitian ini terdapat
badan ibu, pada hal justru sebaliknya
78,6% responden yang memiliki sikap tidak
dengan menyusui, lemak yang ada di tubuh
baik dimana sebesar 39,3% responden
akan diubah menjadi ASI sehingga tidak
memiliki tindakan yang tidak baik, lebih
menyebabkan
besar
mengembalikan
dibandingkan
dengan
jumlah
responden yang memiliki tindakan baik
kegemukan bentuk
dan
tubuh
cepat seperti
sebelumnya.
Tabel 2. Hubungan Antara Sikap Tentang ASI Eksklusif dengan Tindakan Pemberian ASI Eksklusif Tindakan Sikap
Tidak Baik
Baik
n
%
n
%
n
%
Tidak Baik
33
39,3
18
21,4
51
60,7
Baik
33
39,3
0
0
33
39,3
Total
66
78,6
18
21,4
84
100
p value*
OR
0,000
0
3. Sebanyak 66 ibu (78,6%) memiliki
KESIMPULAN 1. Sebanyak 45 ibu (53,6%) memiliki
tindakan tidak baik dan sebanyak 18 ibu
pengetahuan tidak baik dan sebanyak 39
(21,4%) memiliki tindakan pemberian
ibu (46,4%) memiliki pengetahuan baik
ASI Eksklusif pada bayi di wilayah
tentang ASI Eksklusif di wilayah kerja
kerja Puskesmas
Puskesmas
Malalayang Kota Manado
Bahu
Kecamatan
Malalayang Kota Manado.
Bahu Kecamatan
4. Terdapat hubungan antara pengetahuan
2. Sebanyak 51 ibu (60,7%) memiliki
ibu dengan tindakan pemberian ASI
sikap tidak baik dan sebanyak 33 ibu
Eksklusif
(39,3%) memiliki sikap baik tentang
puskesmas bahu kecamatan malalayang
ASI
kota Manado dengan p value sebesar
Eksklusif
Puskesmas
di
wilayah
Bahu
Malalayang Kota Manado.
kerja
Kecamatan
0,001.
pada
bayi
di
wilayah
5. Terdapat hubungan antara sikap ibu dengan
tindakan
Eksklusif
pada
pemberian bayi
di
Wenas,
W.
2012.
Hubungan
Antara
ASI
Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui
wilayah
dengan Pemberian Air Susu Ibu
puskesmas bahu kecamatan malalayang
Eksklusif
di
kota Manado dengan p value sebesar
Puskesmas
Tompaso
0,000.
Tompaso. FKM UNSRAT: Manado.
Puskesmas Bahu dapat melakukan penyuluhan tentang ASI Eksklusif secara terus menerus.
dapat
mengikuti
penyuluhhan Puskesmas
yang Bahu
kegiatan dilakukan
tentang
ASI
Eksklusif.
Pemberian
ASI
Eksklusif.
J
Kedokteran Muhammadiyah Vol 1:
Yulianah, N. 2013. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, dan Kepercayaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bonto Cani Kabupaten Bone Tahun 2013.
3. Peneliti Lain Dapat melakukan peneitian selanjutnya faktor-faktor
mempengaruhi
Eksklusif dengan Sikap terhadap
25-29.
2. Ibu-ibu
lain
pemberian
yang ASI
Eksklusif pada bayi di wilayah kerja Pusksmas Bahu.
DAFTAR PUSTAKA Dinas Kesehatan Kota Manado. 2014. Profil Kesehatan Kota Manado. Dinas Kesehatan Provinsi. 2014. Profil Kesehatan Sulawesi Utara. Notoadmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.
Kecamatan
dan Pengetahuan Ibu tentang ASI
1. Puskesmas Bahu
mengenai
Kerja
Widiyanto, S. 2012. Hubungan Pendidikan
SARAN
Ibu-ibu
Wilayah
FKM UNHAS: Makassar