95
HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK N 46 JAKARTA Euis Nessia Fitri Universitas Pamulang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan fakta yang valid dan reliabel tentang apakah terdapat hubungan yang positif antara lingkungan dengan hasil belajar. Penelitian ini dilakukan selama lima bulan terhitung dari bulan Agustus sampai dengan Desember 2009. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan koresional. Populasi penelitian adalah siswa jurusan akuntansi kelas X, XI dan XII akuntansi, sedangkan populasi terjangkaunya siswa kelas XI akuntansi, sampel dalam penelitian ini berjumnlah 58 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu proportional random sampling technique. Persamaan model regresi linier sederhana menghasilkan bentuk regresi ̂ = 19,22 + 0,511X. Uji persyaratan analisis, menguji normalitas galat taksiran regresi Y dan X menunjukkan bahwa Lhitung (0,62) Ltabel (0,106) dengan menggunakanuji liliefors pada taraf signifikasi (α) = 0,05.Dalam uji hipotesis, uji keberartian dan kelinearan regresi menggunakan tabel analisis varians (ANAVA). Dari hasil uji keberartian regresi ̂ = 19,22 + 0,511X berarti. Dari hasil uji linieritas regresi diperoleh Fhitung (0,49) Ftabel (2,15) yang menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan adalah linier. Koefisien korelasi yang dihitung dengan menggunakan rumus Product Moment menghasilkan rxy sebesar 0,611 sedangkan hasil dari uji signifikansi diperoleh thitung sebesar 5,78 dan ttabel sebesar 1,67. Dikarenakan hasil menunjukkan thitung ttabel, maka dapat lingkungan dengan hasil belajar. Perhitungan koefisien determinasi menghasilkan 37,33% varians variabel Y ditentukan oleh variabel X. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan kuat serta signifikan anatara lingkungan sekolah dengan hasil belajar. Hal tersebut berarti semakin baik lingkungan sekolah maka semakin baik hasil belajar siswa. Kata Kunci: Lingkungan, Hasil belajar.
dapat
PENDAHULUAN
dielakkan
bahwa
siswa
dalam
menguasai bahan pelajaran mempunyai Lingkungan merupakan peranan yang
daya tangkap yang berbeda-beda. Masing-
besar dalam pendidikan anak. Lingkungan
masing siswa tentu ikut mempengaruhi
dibagi
menjadi
tiga
bagian,
yaitu
keragamandalam hal materi pelajaran yang
keluarga,
sekolah
dan
diberikan guru. Berbagai faktor dapat
masyarakat. Dalam proses belajar tidak
menyebabkan siswa memiliki kemampuan
lingkungan
96
yang
berbeda-beda
dalam
menyerap
menentukan
pelajaran diantaranya faktor lingkungan
mengajar
sekolah.
belajar
kualitas
proses
belajar
adalah
tersedianya
(fasilitas)
mengajar
yang
memenuhi
Rendahnya hasil belajar disebabkan
persyaratan proses belajar mengajar (PBM)
oleh dua faktor yakni faktor dari luar diri
antara lain: (1) fasilitas sekolah (ukuran
siswa (eksternal) terdiri dari faktor-faktor
ruang kelas, organisasi sekolah, fasilitas
sosial dan non sosial seperti kualifikasi
laboraturium), (2) jumlah waktu yang
guru,
dan
digunakan untuk proses belajar mengajar,
evaluasi. Faktor selanjutnya dalam diri
(3) kepribadian guru dan (4) kualitas guru
siswa (internal) sendiri dari faktor fisiologis
dalam mengajar (Mardaus, airasian &
seperti intelegensi, minat, bakat, motivasi,
Kellaghan, 1980 dalam Nugaan Y.W.S
persepsi dan cara belajar. (Surya barata,
Usman Bharat 1996)
metode,
media,
peralatan
1994; Ramainas).
Lingkungan
sekolah
yang
ideal
Dari jurnal di atas mengenai faktor
seharusnya memiliki gdeung sekolah yang
yang mempengaruhi hasil belajar sering
kokoh dan kuat, ruang belajar yang bersih
terlihat pada umumny adalah kurangnya
dan cukup penerangan serta sarana dan
minat siswa akan belajar. Siswa yang
prasarana yang memadai akan buat siswa
memiliki minat belajar akan menunjukkan
merasa nyaman untuk belajar. Namun
motivasi belajar, kegairahan dan ketekunan
kenyataannya banyak sekolah-sekolah yang
yang
Namun
tidak memenuhi syarat untuk dijadikan
kenyataannya banyak faktor yang membuat
tempat belajar, hal ini dikarenakan kondisi
siswa tidak memiliki minat dalam belajar.
gedung yang sudah tua dan rusak ataupun
Misalnya, siswa tidak menyukai pelajaran
kurangnya sarana dan prasarana yang
akuntansi dikarenakan pelajaran tersebut
mendukung
dianggap sulit dimengerti, sehingga siswa
karena tidak sanggup untuk membelinya
tersebut tidak mempunyai minat untuk
dan tentu saja hal
mempelajari pelajaran tersebut. Jika tidak
mempengaruhi hasil belajar siswa.
tinggi
dalam
belajar.
mempunyai minat maka tidak ada motivasi untuk
belajar
yang
mengakibatkan
rendahnya pencapaian hasil belajar.
kegiatan
belajar
mengajar
ini akan sangat
Penataan ruang belajar yang kurang efektif seperti ruang kelas yang berhadapan dengan
pohonn
besar
yang
lebat
Selain minat belajar ada faktor lain
mengakibatkan ruang kelas menjadi gelap
yang dapat yang dapat mempengaruhi
terlebih lagi jika lampu yang digunakan
hasilbelajar.
sudah
Salah
satu
faktor
yang
lama
tidak
diganti
yang
97
mengakibatkan ruang kelas menjadi gelap
Croubach
seperti
dikutip
dan akan mengganggu konsentrasi belajar
Dalyono mengatakan bahwa ”Learning
siswa.
is shown by change as result of
Selain lingkungan yang berupa fisik,
experience”
atau
dalam
pengertian
lingkungan sosial pun terkadang terabaikan.
bebas bahwa belajar itu tampak oleh
Lingkungan sekolah dimana kepala sekolah
perubahan tingkah laku sebagai akibat
yang bertindak sebagai pemimpin atau
dari pengalaman. Pendapat kedua ahli
motivator seharusnya dapat menciptakan
tersebut didukung oleh Morgan yang
iklim pendidikan yang baik, begitu juga
mengemukakan bahwa Belajar adalah
dengan penempatan guru harus sesuai
perubahan yang relatif menetap dalam
dengan bidangnya.
tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
Sehubungan dengan masalah yang
hasil dari latihan atau pengalaman
telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik
(Dalyono 2005)
untuk meneliti masalah lingkungan dengan
Menurut
Sudjana
mengenai
hasil belajar, “Kemampuan-kemampuan
hasil belajar di SMK N 46 Jakarta.
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
TELAAH LITERATUR DAN
belajarnya.
Horward
Kingsley membagi tiga macam hasil
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
belajar, yakni: 1) Keterampilan dan kebisaan,
1. Hasil Belajar Gagne, seorang ahli psikologi pendidikan
dengan
teorinya
yang
terkenal yaitu Condition of Learning
2)
Pengetahuan
pengertian, 3) Sikap dan cita-cita (Nana Sudjana 2001) Sedangkan Gagne membagi lima
berpendapat bahwa Belajar merupakan
kategori hasil belajar, yakni
kegiatan yang kompleks. Hasil belajar
1. Informasi verbal
berupa
2. Keterampilan intelektual
kapabilitas.
Setelah
belajar
orang akan memiliki keterampilan,
3. Strategi kognitif
pengetahuan,
4. Sikap
sikap
dan
nilai.
Timbulnya kapabilitas tersebut adalah: 1)
Stimulasi
yang
berasal
dan
5. Keterampilan motoris
dari
lingkungan, 2) Proses kognitif yang
Seperti
telah
dikemukakan
dilakukan oleh pebelajar (Dimiyati dan
bahwa
pengalaman
yang
Modjiono. 2002)
sebagai
proses
belajar
didapat akan
98
menimbulkan suatu perubahan terhadap
melalui
tingkah laku individu. Perubahan yang
dengan lingkungan sekitar baik dalam
dialami individu misalnya pengalaman
bentuk latihan maupun pengalaman.
mempelajari
fungsi
Proses tersebut membawa perubahan
sederhana seperti: +(penjumlahan), -
yang mendorong kearah perubahan
(pengurangan),
*(perkalian),
dalam bertindak dan berpikir meliputi
sum,
aspek kognitif (pengetahuan), afektif
Formula
dan
/(pembagian),
interaksi
averagedioperasikan dengan benar di
(sikap),
sekolah dapat diterapkan di kehidupan
(keterampilan).
sehari-hari dan di dunia kerja.
pekerjaan
yang
dan
dilakukan
psikomotorik Setiap
atau
perbuatan,
kegiatan
akan
Dari beberapa batasan yang
menghasilkan sesuatu sebagai akibat
dikemukakan tersebut terdapat suatu
dari perubahan tersebut. Begitu pula
inti yang menyelesaikan tentang makna
halnya
belajar, yaitu “perubahan”. Seseorang
merupakan suatu proses dari seorang
yang melakukan aktivitas belajar dan
individu yang berupaya mencapai suatu
diakhir
tujuan belajar atau yang biasa disebut
aktivitasnya
itu
telah
memperoleh pengalaman baru, maka
Bloom
yang
dikutip
oleh
Mulyono secara garis besar membagi
mengetahui pelajaran tersebut akan
hasil belajar menjadi 3 ranah, yaitu : 1)
mengetahui dan mengerti KLJHUketika
Ranah kognitif, 2) Ranah afektif, dan 3)
sudah mempelajarinya. Perubahannya
Ranah psikomotorik
tampak
ketika
yang
Belajar
belum
akan
seseorang
belajar.
hasi belajar.
individu itu dikatakan telah belajar. Yaitu
dengan
ia
mengerti
pelajaran tersebut.
Ranah
kognitif
perilaku-perilaku
yang
yang
berisi
menekankan
“Tingkah laku yang mengalami
aspek intelektual seperti, pengertian dan
perubahan karena belajar menyangkut
keterampilan berpikir. Ranah afektif
beberapa aspek kepribadian seperti,
berisi
perubahan
pengertian,
menekankan aspek perasaan seperti
pemecahan suatu masalah atau berpikir,
minat, sikap, dan cara penyesuaian diri.
keterampilan,
Sedangkan
dalam
kecakapan,
kebisaaan
perlaku-perilaku
psikomotorik
berisi
maupun sikap. Dengan demikian dapat
perilaku-perilaku
dipahami bahwa belajar adalah proses
aspek keterampilan motorik seperti
perubahan yang terjadi pada seseorang
yang
yang
menekankan
99
tulisan
tangan,
mengetik
dan
mengoprasikan mesin.
disekolah merupakan realisasi dari dua upaya yaitu upaya diri manusia sebagai
Romiszowski seperti yang dikutip
pemenuhan
kebutuhan
oleh Mulyono, mengemukakan bahwa
mengembangkan
Hasil belajar merupakan keluaran dari
sekolah, yang dalam hal ini meneruskan
suatu sistem pemrosesan masukan-
tujuan negara, yang berfungsi sebagai
masukan dari sistem tersebut adalah
pengarah
berupa
informasi.
keterampilan dan sikap yang akan
berupa
diperoleh oleh manusia yang belajar. Di
perbuatan atau kinerja (Mulyono. 1999)
sekolah dalam kegiatan belajar yang
Romiszowski, tidak mengelompokan
terprogram dan terkontrol yang disebut
hasil
kegiatan pembelajaran atau kegiatan
macam-macam
Sedangkan
keluarannya
belajar
melainkan
menjadi
dua
bagian
tiga saja
bagian yaitu,
diri
untuk
dan
bagi
instruksional,
upaya
pengetahuan,
tujuan
belajar
telah
pengetahuan dan keterampilan. Hal ini
ditetapkan lebih dahulu oleh guru. Anak
dimungkinkan karena hasil belajar yang
yang berhasil dalam belajar ialah yang
berupa pengetahuan dan keterampilan
berhasil mencapai tujuan pembelajaran
dapat
atau
diukur
dan
diketahui
pencapaiannya.
instruksional.
Untuk
mengetahui keberhasilan belajar siswa,
Pengetahuan didapat ketika siswa tersebut
tujuan
mempelajari
dari
siswa dengan menggunakan pengujian
gurunya. Materi yang yang didapat
(evaluasi) atau tes mengenai materi-
disebut
materi
sebagai
Keterampilan
materi
dilakukan pengukuran hasil belajar
pengetahuan.
didapat
ketika
siswa
yang
telah
dipelajari
sebelumnya.
tersebut berlatih di sekolah. Misalnya
Carrol
yang
dikutip
Cece
berlatih menggunakan mesin hitung
Wijaya mengatakan bahwa keberhasilan
kasir. Pengetahuan yang didapat dari
belajar siswa bergantung pada 5 (lima)
berlatih akan melahirkan keterampilan.
faktor, yaitu:
Kegiatan belajar yang terjadi di sekolah merupakan upaya yang sudah dirancang belajar
berdasarkan
sehingga
teori-teori
diharapkan
tidak
merupakan kegiatan-kegiatan uji coba lagi. Kegiatan belajar yang terjadi
1. Pemakaian waktu belajar efektif secara utuh 2. Ketekunan mempelajari pelajaran 3. Bakat siswa mempelajari pelajaran itu
100
4. Kemampuan siswa mengolah bahan pelajaran 5. Kualitas
100. Pada umumnya guru-guru di Indonesia
pengajaran
yang
disampaikan guru
mempunyai
kebiasaan
menggunakan skala 1-10 untuk laporan hasil
belajar
siswa
dalam
rapor.
Adakalanya juga digunakan skala 10Dari definisi yang dikemukakan
100, sehingga memungkinkan bagi guru
oleh ahli tersebut dapat dipahami bahwa
untuk memberikan penilaian yang lebih
hasil belajar adalah kemampuan yang
layak. Dalam skala 1-10, guru jarang
diperoleh siswa setelah mengalami
memberikan angka pecahan, misalnya
proses belajar adalah bentuk perubahan
5,5. Angka 5,5 tersebut kemudian
tingkah laku siswa, yang meliputi
dibulatkan menjadi 6. Padahal 6,4 pun
perubahan pada tingkah laku siswa,
akan di bulatkan menjadi 6. Untuk
yang meliputi perubahan pada aspek
itulah maka dengan menggunakan skala
kognitif,
psikomotor.
10-100, dimungkinkan penilaian lebih
Dimana hasil belajar yang di peroleh
layak karena terdapat 100 bilangan
siswa dilembaga pendidikan formal
bulat. Nilai 5,5 dan 6,4 dalam skala 1-
seperti di sekolah dapat diketahui
10 yang biasa di bulatkan menjadi 6,
setelah dilakukan evaluasi hasil belajar
dalam skala 1-100 ini boleh di tuliskan
untuk
dengan 55 dan 64.
afektif
kemudian
dan
dinyatakan
dalam
bentuk angka atau huruf. Bentuk angka terbagi menjadi dua bagian yaitu skala 1-10 dan skala 1Selain
menggunakan
angka,
mentransfer nilai huruf tersebut menjadi
pemberian nilai dapat dilakukan denagn
nilai
huruf A, B, C, D dan E. Ada satu cara
digunakan, satu nilai huruf itu mewakili
yang digunakan untuk mengambil rata-
satu rentangan nilai angka. Seperti yang
rata
tertera tabel di bawah ini:
dari
huruf,
yaitu
Angka 100 80 – 100 66 - 79 56 – 65 40 – 55 30 – 39
dengan
Angka 10 8,0 – 10,0 6,6 – 7,9 5,6 – 6,5 4,0 – 5,5 3,0 – 3,9
Huruf A B C D E
angka
dahulu.
Keterangan Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal
Yang
sering
101
Dengan
mengembalikan
dahulu
mudah dapat dicari rata-ratanya.
nilai huruf itu ke nilai angka, maka dengan
Menurut penulis hasil belajar
persamaan dasar akuntansi dan dana kas
adalah tingkat keberhasilan siswa dalam
kecil. Untuk kelas XI materi yang
menguasai sejumlah materi pelajaran
diajarkan
yang dinyatakan dalam bentuk angka
berharga, persediaan barang dagang,
atau huruf.
mengelola administrasi pembelian, aktiva
Akuntansi proses
merupakan
mencatat,
suatu
mengklasifikasi,
adalah
akuntansi
surat
tetap, order penjualan dan proses kredit. Salah
satu
materi
akuntansi
yang
meringkas, mengolah dan menyajikan
dipelajari siswa smk kelas XI adalah
data,
yang
mengelola administrasi pembelian. Yang
berhubungan dengan keuangan sehingga
dimaksud administrasi pembelian adalah
dapat
yang
pengelolaan ketika terjadinya proses
mudah
pembelian. Tujuan dari mempelajari
dimengerti untuk pengambilan suatu
materi ini adalah agar siswa memahami
keputusan serta tujuan lainnya. Fungsi
kompetensi
utama akuntansi adalah sebagai informasi
Kompetensi dasarnya meliputi menerima
keuangan suatu organisasi. Dari laporan
dan memverivikasi permintaan pembeli
akuntansi
kita
posisi
supplies, meminta surat penawaran daftar
keuangan
suatu
beserta
harga (SPDH), merekap SPDH, membuat
transaksi
digunakan
menggunakannya
serta
kejadian
oleh
orang
dengan
bisa
melihat
organisasi
perubahan yang terjadi di dalamnya.
dasar
pada
materi
ini.
dan mengirim order pembelian supplies.
Materi akuntansi di SMK kelas X
Sedangkan materi pelajaran kelas XII
meliputi siklus akuntansi perusahaan
adalah mengelola kartu persediaan bahan
jasa, mengelola buku besar, mengelola
baku, mengelola kartu persediaan barang
buku jurnal, mengelola bukti transaksi,
jadi, mengelola administrasi gaji dan
upah serta mengelola kartu biaya produksi. Menurut Arikunto, nilai akhir dari nilai tugas, nilai ulangan harian dan nilai ulangan umum dengan bobot 2,3 dan 5.
Jadi
bila
dituliskan
menjadi: NA = 2T+3H+5U 10
dalam
rumus
102
Keterangan: T = Nilai tugas
H = Nilai ulangan harian (rata-ratanya) U = nilai ulangan umum Kesimpulan dari penulis mengenai hasil
Jadi, untuk mendapatkan nilai akhir dari
belajar akuntansi adalah kemampuan yang
setiap
dimiliki
standar
kompetensi,
guru
siswa
setelah
menerima
memberikan tugas di setiap pertemuan
pengalaman
dan memberikan ulangan harian pada
pelajaran akuntansi yang telah dilakukan
setiap standar kompetensi tersebut.
evaluasi hasil belajar.
tingkah
2. Lingkungan
belajar
laku
mengenai
kita,
mata
pertumbuhan,
Lingkungan itu dapat berasal
perkembangan atau life proses kita
dari dalam maupun luar individu
kecuali gen-gen. Sertain membagi
seperti
lingkungan
yang
Dalyono
dikemukakan
”Lingkungan
oleh
mencakup
segala material dan stimulus di dalam dan di luar individu
dalam
berpengaruh
kehidupan terhadap
karena
pertumbuhan
dan perkembangan individu. Besar kecilnya
bagian,
sebagai berikut: a. Lingkungan alam atau luar
pengaruh
lingkungan
dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti rumah atau sekolah b. Lingkungan dalam ialah segala sesuatu yang termasuk dalam
tergantung kepada keadaan lingkungan
diri
anak itu sendiri sertajasmani dan
mempengaruhi
rohaninya. Setelah ada suatu batasan
fisik kita
mengenai
tiga
ialah segala sesuatu yang ada
Lingkungan mempunyai peran besar
menjadi
lingkungan,
para
ahli
kita,
c. Lingkungan
yang
dapat
pertembuhan
sosial
adalah
kemudian mencoba mengklasifikasikan
semua orang atau manusia lain
apa saja yang termasuk lingkungan.
yang mempengaruhi kita
Berbeda
dengan
dalyono,
Dapat ditarik kesimpulan bahwa
ahli
psikologi
lingkungan kita atau disekitar kita tidak
Amerika) mengatakan bahwa yang
hanya terdapat sejumlah faktor pada suatu
dimaksud
lingkungan
saattetapi terdapat pula faktor-faktor lain
(environtment) adalah: mempengaruhi
yang banyak sekali yang secara alami
Sertain
(seorang
dengan
103
dapat perkembangan dan tingkah laku kita.
teman,
lingkungan dalam yaitu mempengaruhi
Lingkungan
pertumbuhan fisik seperti perkembangan
keharmonisan
yang
keharmonisan tidak terjaga maka akan
kita
alami
sejak
bayi
sampai
sekarang. sedangkan lingkungan sosial
guru-guru ini
dan
lain-lain.
harus dengan
timbul
kita
jaga
baik
jika
dari
diri
yaitu lingkungan bersama keluarga, temankita sifat benci dan sebagainya
fisik dan sosial budaya. Lingkungan ini
yang berakibat mengurangi gairah
merupakan sumber seluruh informasi yang
hidup.
diterima individu melalui alat indranya: Lingkungan
menurut
Lynton
Keith Caldwell ”keseluruhan yang
penglihatan, penciuman, pendengaran dan rasa.
mengitari termasuk yang dikitari yaitu
W, Stren ahli jiwa bangsa Jerman
manusia yang bersangkutan” pendapat
mengatakan”Hasil pendidikan anak-anak
tersebut
itu ditentukan atau dipengaruhi oleh dua
mengandung
arti
bahwa
lingkungan merupakan segala sesuatu
faktor: pembawaan dan lingkungan”.
yang berada di sekeliling manusia baik itu fisik maupun non fisik (sosial).
lingkungan sosial yang antara lain berupa:
Uriew Bronfren & Ann Crouter mengemukakan
bahwa
Dimiyati menyebutkan pengaruh
a.
lingkungan
Pengaruh
kejiwaan
yang
bersifat
menerima atau menolak siswa yang
perkembangan merupakan ”berbagai
akan
peristiwa, situasi atau kondisi di luar
memperlemah konsentrasi belajar.
organisme yang diduga mempengaruhi
b.
berakibat
memperkuat
dan
Lingkungan sosial terwujud dalam
atau dipengaruhi oleh perkembangan
suasana akrab, gembira, rukun dan
individu”.
Hampir
pengertian
diatas,
mengemukakan
senada
dengan
damai
J.P.
Chaplin
suasana
bahwa
lingkungan
merupakan ”keseluruhan aspek atau fenomena
fisik
dan
sosial
yang
mempengaruhi organisme individu”. Tidak jauh berbeda dari pendapat
atau
sebaliknya
terwujud
perselisihan,
salah
menyalahkan dan bercerai berai. c.
Lingkungan sosial siswa disekolah atau juga di kelas dapat berpengaruh pada semangat belajar kelas dan setiap guru akan disikapi secara secara
diatas, Joe Kathena mengemukakan bahwa
tertentu
oleh
siswa.
Bila
guru
lingkungan itu merupakan segala sesuatu
menegakkan kewibawaannya maka ia
yang berada diluar individu yang meliputi
daapt mengelola proses belajar dengan
104
baik
sebaliknya
berwibawa,
bila
maka
guru
akan
tidak
Ha1
kesulitan
: yang berarti diduga ada pengaruh yang positif dan
dalam mengelola proses belajar”.
signifikan
antara
Informasi Sabri memaparkan hubungan antara variabel
yaitu”lingkungan
sosial
berwujud manusia dan representasinya
Akuntansi
pengeluaran
baik
Sistem
kas
terhadap
pengelolaan anggaran belanja. Ha2
: yang berarti diduga ada
akan mempengaruhi proses dan hasil
pengaruh yang positif dan
belajar”
signifikan
antara
Sistem
Lingkungan sekolah menurut
Pengendalian intern terhadap
Jhon Dewey adalah, ”keadaan yang
pengelolaan anggaran belanja.
akan tetap pada kondisinya dalam
Ha3
:
yang
memelihara dan memacu kegiatan
terdapat
belajar, ini akan menghasilkan sesuatu
signifikan
yang nyata dari kelakuan siswanya”.
Informasi
berarti pengaruh antara
diduga yang Sistem
Akuntansi
pengeluaran kas dan SIstem Rumusan Hipotesis yang akan diuji
Pengendalian Intern terhadap
dalam penelitian ini yaitu:
pengelolaan anggaran belanja beberapa sampel dari suatu populasi tertentu yang pengumpulan datanya
METODOLOGI PENELIITIAN
dilakukan
dengan
menggunakan
wawancara. Sifat penelitian yang digunakan adalah
deskriptif
yaitu
merupakan keseluruhan seluruh siswa
penelitian yang memberikan gambaran
siswi jurusan akuntansi SMK N 46
atau
yang
Jakarta yang berjumlah 220 siswa.
dilakukan untuk mengetahui adanya
Sampel yang ditarik oleh penulis
hubungan antara variabel independen
adalah siswa kelas XI Akuntansi
(X) yaitu lingkungan dengan variabel
sebanyak 70 siswa dengan tingkat
dependen
belajar
kesalahan 5% maka jumlah sampelnya
akuntansi adalah penelitian survey.
58 siswa. Teknik pengumpulan data
Penelitian survey merupakan penelitian
yang
lapangan yang dilakukan terhadap
kuesioner.
deskripsi
(Y)
kuantitatif
Populasi dalam penelitian ini
suatu
yaitu
data
hasil
digunakan
peneliti
Kuesioner
yaitu
merupakan
105
teknik
pengumpulan
dilakukan
dengan
seperangkat
data
cara
yang
menggunakan data primer yaitu dengan
memberi
memberikan kuesioner kepada siswa
pertanyaan
atau
kelas XI akuntansi.
pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab.
pengujian
dimulai
variabel
dengan dihitungnya uji validitas untuk
tersebut dijadikan sebagai titik tolak
memilih butir soal yang valid dan uji
ukur
reliabilitas untuk melihat konsistensi
untuk
Indikator
Teknik
menyusun
item-item
instrument yang berupa pernyataan.
jawaban
Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai
responden . Selanjutnya teknik analisis
tugas, nilai ulangan harian dan nilai
data yaitu menggunakan persamaan
ulangan umum dengan bobot 2,3 dan 5
regresi, uji prasyarat analisis serta uji
yang diperoleh siswa kelas XI Jurusan
hipotesis. Uji hipotesis menggunakan
akuntansi SMK N 46 Jakarta semester
uji
ganjil tahun ajaran 2009/2010. Pada
mengetahui
variabel lingkungan sekolah diukur
signifikan, uji linearritas regresi untuk
denga
lingkungan
mengetahui apakah persamaan regresi
sekolah fisik dan lingkungan sekolah
berbentuk linear atau non linear, uji
sosial.
koefisien korelasi untuk mengetahui
sub
indikator
Skor
diukur
dengan
menggunakan skala Likert.
yang
diberikan
keberartian
regresi
persamaan
oleh
untuk regresi
besar kecilnya hubungan anatara dua
Data yang digunakan dalam
variabel yang diteliti, uji keberartian
penelitian ini adalah data skunder
koefisien korelasi (uji-t) untuk
untuk variabel hasil belajar berupa
mengetahui keberartian hubungan dua
hasil belajar dengan penjumlahan dua
variabel dan uji koefisien determinasi
kali tugas ditambah tiga kali ulangan
untuk mengetahui besarnya variasi Y
harian, lima kali nilai ulangan umum
(hasil
lalu
(lingkungan sekolah).
dibagi
variabel
sepuluh.
Sedangkan
lingkungan
sekolah
belajar)
di
tentukan
X
Data hasil belajar siswa merupakan HASIL PENELITIAN DAN
nilai hasil belajar siswa satu semester.
PEMBAHASAN
Nilai yang diolah adalah rata-rata nilai
A. Deskripsi Data 1. Data
hasil
(variabel Y)
data sekunder yang datanya diperoleh dari
belajar
siswa
ulangan
harian.
Dari
data
tersebut
menghasilkan skor terendah 58 dan skor
106
tertinggi 98, skor rata-rata Y sebesar 78,40
Distribusi frekuensi data hasil
Varians (S2) sebesar 88,840 dan simpanan
belajar dimana rentang skor
baku (SD) sebesar 9,425.
adalah
40,
banyak
kelas
interval 7 dan panjang kelas 6. Tabel.1 Distribusi frekuensi hasil belajar Batas Batas Frek. Frek. Relatif Bawah Atas Absolut 57,5 63,5 2 3,4% 63,5 69,5 10 17,2% 69,5 75,5 10 17,2% 75,5 81,5 16 27,6% 81,5 87,5 9 15,5% 87,5 93,5 7 12,1% 93,5 99,5 4 6,9% 58 100%
Kelas Interval 58 – 63 64 – 69 70 – 75 76 – 81 82 – 87 88 – 93 94 – 99 Jumlah
Dari tabel tersebut maka disimpulkan
Sedangkan lingkungan sekolah sosial
bahwa frekuensi tertinggi terletak pada
mempunyai subindikator hubungan yang
kelas interval
yaitu 76-81,
harmonis, saling menghargai, tata tertib
sedangkan frekuensi terendah pada kelas
dan disiplin, lalu dibuat 18 pernyataan. 14
pertama yaitu 58-63. Dengan demikian
pernyataan
lebih sedikit siswa yang memiliki hasil
negatif.
belajar yang rendah.
Instrumen diberikan kepada 12 siswa
keempat
positif
dan
4
penyataan
SMK N 46 Jakarta untuk di ujicoba. Pada 2. Data lingkungan sekolah (variabel X)
tabel
nilai
r
product
moment
jika
Setelah diujicoba instrumen lingkungan
responden 20 dengan taraf signifikan 5 %
sekolah yang mempunyai dua indikator
maka rtabel nya 0,444. Pada ujicoba
yaitu
perhitungan rhitung > 0,444, 31 butir
lingkungan
sekolah
fisik
dan
lingkungan sekolah sosial. Lingkungan
pernyataan
sekolah fisik mempunyai subindikator
instrumen. Jika rhitung < 0,444, maka 3
gedung
ruang
butir pernyataan dianggap tidak valid atau
belajar/kelas, penerangan dan ventilasi
8% instrumen drop. Jadi instrumen yang
udara serta sarana dan prasarqana, lalu
digunakan dalam penelitian berjumlah 32
dibuat 17 pertanyaan yaitu 10 pertanyaan
pernyataan.
positif
sekolah,
dan
7
penataan
pertanyaan
negatif.
dianggap
valid
91%
107
Setelah uji validitas, peneliti melakukan
Data
reliabilitas
dalam
Instrumen
untuk
lingkungan
sekolah
melalui
ujicoba
instrumen.
pengisian instrumen penelitian berupa
variabel
lingkungan
skala likert oleh 58 responden. Data yang
sekolah yang reliabel sebesar 0,959. Yang
dikumpulkan menghasilkan skor terendah
berarti bahwa instrumen bila digunakan
92 dan skor tertinggi 140, skor rata-rata
beberapakali untuk mengukur objek yang
(X) sebesar 115,83.
sama akan menghasilkan data yang sama.
Distribusi
Setelah melakukan uji validitas dan uji
sekolah dapat dilihat dibawah ini.
frekuensi
data
lingkungan
reliabilitas maka peneliti akan mengolah data instrumen lingkungan sekolah.
Tabel.2 Distribusi frekuensi lingkungan sekolah Batas Batas Frek. Kelas Interval Frek. Relatif Bawah Atas Absolut 92 – 98 91,5 98,5 4 6,9% 99 – 105 98,5 105,5 7 12,1% 106 – 112 105,5 112,5 9 15,5% 113 – 119 112,5 119,5 16 27,6% 120 – 126 119,5 126,5 11 19,0% 127 – 133 126,5 133,5 8 13,8% 134 – 140 133,5 140,5 3 5,2% Jumlah 58 100% Dari data tersebut maka disimpulkan bahwa frekuensi tertinggi terletak pada kelas interval keempat yaitu 113-119, sedangkan frekuensi terletak pada kelas interval pertama yaitu 92-98. Dengan demikian lingkungan sekolah yang mendukung akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan kata lain hanya sedikit lingkungan sekolah yang kurang mendukung dalam proses belajar mengajar.
dengan hasil belajar menghasilkann
B. Analisis Data 1. Persamaan regresi
koefisien arah regresi sebesar 0,511
Analisis regresi linear sederhana
dan
terhadap pasangan data penelitian
Denagn demikian bentuk hubungan
variabel
anatara
lingkungan
sekolah
konstanta
variabel
sebesar
hasil
19,22.
belajar
108
dengan
lingkungan
sekolah
0,05). Sampel sebanyak 58 siswa
memiliki persamaan regresi sebagai
denagn kriteria pengujian distribusi
berikut Y = 19,22 + 0,511X.
normal apabila Lhitung (Lo) < Ltabel
selanjutnya
regresi
(Lt) dan jika sebaliknya maka galat
tersebut menunjukkan bahwa setiap
taksiran regresi Y atas X tidak
kenaikan satu skor lingkungan
berdistribusi normal.
sekolah
akan
Hasil perhitungan diperoleh Lhitung
kenaikan
hasil
persamaan
mengakibatkan belajar
sebesar
0,511 pada konstanta 19,22.
Ini terbukti bahwa galat taksiran Y
2. Uji prasyarat analisis
atas X berdistribusi normal.
Uji normalitas dilakukan untuk menguji
apakah
= 0,062 sedangkan Ltabel = 0,106.
galat
taksiran
3. Pengujian hipotesis penelitian pada
pengujian
akan
signifikan
dan
regresi Y atas X berdistribusi
dilakukan
normal
Pengujian
linearitas model regresi lingkungan
normalitas galat taksiran regresi Y
sekolah dengan hasil belajar siswa
atas
yang
X
atau
tidak.
dilakukan
dengan
uji
Lilifors pada taraf signifikansi ( α =
uji
hipotesis
hasil
perhitungannya
disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 3 Tabel anava Untuk pengujian signifikansi dan linearitas persamaan regresi lingkungan sekolah (X) dan hasil belajar (Y) Y = 19,22 + 0,511X Sumber Jumlah Rata-rata jumlah dk Fhitung Ftabel Varians Kuadrat (JK) Kuadrat (RJK) Total 58 361533,00 Regresi (a) 1 356469,12 Regresi (b/a) 1 1887,76 1887,76 33,28 4,02 Sisa 56 3176,12 5726 Tuna Cocok 39 1686,46 43,24 0,49 2,15 Galat 17 1489,67 87,63 Kekeliruan Keterangan: JK = Jumlah Kuadrat DK = Derajat kebebasan RJK = Rata-rata jumlah kuadrat
109
**) persamaan regresi signifikan =Fhitung (33,28)>Ftabel(4,02) Ns) persamaan regresi linear =Fhitung(0,49)
bahwa
persamaan
menunjukkan
bahwa
regresi
Fhitung < Ftabel maka dapat disimpulkan
setiap
bahwa model persamaan regresi adalah
peningkatan satu skor Lingkungan sekolah
linear.
dapat menyebabkan kenaikan hasil belajar
Hasil perhitungan koefisien korelasi antara
0,511 pada konstanta 19,22. Berdasarkan
hubungan
hasil perhitungan Fhitung = 33,28 dan
dengan hasil belajar siswa diperoleh
Ftabel = 4,02 menunjukkan Fhitung >
koefisien sederhana rxy 0,611. Untuk uji
Ftabel sehingga Ho di tolak maka regresi
signifikan koefisien korelasi disajikan pada
berarti.
tabel 4.
antara
lingkungan
sekolah
Hasil pengujian kelinearan regresi didapat Fhitung (0,49) < Ftabel (2,15) sehingga Tabel 4 Pengujian Signifikan Koefisien Korelasi Sederhana antara X dan Y Korelasi Koefisien Koefisien Thitung Ttabel antara korelasi Determinasi X dan Y 0,611 37,33% 5,78 1,67
110
Pengujian
signifikan
koefisien
dengan demikian Lhitung < Ltabel dan dapat
korelasi antara pasangan skor Lingkungan
disimpulkan data berdistribusi normal.
Sekolah
Selanjutnya perhitungan uji keberartian
dengan
sebagaimana
Hasil
terlihat
4,
regresi yaitu dengan mencari jumlah
diperoleh thitung = 5,78 > ttabel = 1,67.
kuadrat total JK (T), mencari jumlah
Dengan
kuadrat
demikian
pada
Belajar
dapat
tabel
disimpulkan
regresi
(a),
mencari jumlah
bahwa koefisien korelasi rxy = 0,611
kuadrat regresi (b/a), mencari jumlah
signifikan artinya dapat dikatakan bahwa
kuadrat residu JK (S), mencari derajat
terdapat hubungan koefisien determinasi
kebebasan,
sebesar rxy2 = (0,611)2 = 0,3733. Hal ini
kuadrat. Maka Fhitung dapat di ketahui
sebesar 37,33 variasi hasil belajar siswa
sebesar 33,28. Kriteria pengujian terima
ditentukan oleh lingkungan sekolah.
Ho jika Fhitung < Ftabel, maka regresi tidak
mencari
rata-rata
jumlah
berarti. Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel, maka C. Interpretasi Penelitian Berdasarkan
regresi berarti. Hasil perhitungan Fhitung =
hasil
perhitungan
33,28 dan Ftabel (0,05/56) = (4,02)
yang telah dikemukakan diatas, diketahui
sehingga Fhitung > Ftabel dapat disimpulkan
diketahui adanya hubungan positif antara
bahwa model persamaan regresi adalah
lingkungan sekolah dengan hasil belajar
signifikan.
siswa pada SMKN 46 Jakarta. Persamaan
Selanjutnya uji kelinearan regresi
regresi Y = 19,22 + 0,511X adalah berarti
didapan
(signifikan) dan linier. Persamaan regresi
kekeliruan
tersebut
setiap
kuadrat tuna cocok JK (TC), mencari
kenaikan satu skor lingkungan sekolah
derajat kebebasan lalu mencari rata-rata
akan
hasil
jumlah kuadrat. Kriteria pengujian Tolak
belajar sebesar 0,511 pada konstanta
Ho jika Fhitung > Ftabel, maka regresi tidak
19,22.
linear. Terima Ho jika Fhitung < Ftabel, maka
Setelah mengetahui persamaan regresi,
regeresi lenear. Dari perhitungan Fhitung =
penelitian
melkukan
perhitungan
0,49 dan Ftabel (0,05;39/17) = 2,15
normalitas.
Hasil
perhitungan
sehingga Fhitung < Ftabel maka dapat
normalitas dapat dilihat dari nilai terbesar
disimpulkan bahwa model persamaan
yang di dapat dari rumus {F(zi) – S (zi)}.
regresi adalah linear.
menunjukkan
mengakibatkan
bahwa
kenaikan
dari
dengan JK
(G),
mencari mencari
kuadrat jumlah
Lhitung terbesar = 0,62, Ltabel untuk n=58
Pada perhitungan product moment
dengan taraf signifikan 0,05 adalah 0,106
diperoleh rhitung (xy) = 0,611 karena >
111
0. Dengan demikian dapat disimpulkan
pada kelas interval (113-119) dengan
bahwa terdapat hubungan positif anatara
frekuensinya sebanyak 16 dan merupakan
Variabel lingkungan sekolah dengan hasil
jumlah terbanyak pada kelas interval.
belajar. Semakin baik lingkungan sekolah
Dengan kata lain hanya sedikit lingkungan
maka akan semakin baik hasil belajar
sekolah yang kurang mendukung dalam
siswa.
proses belajar mengajar. Dari perhitungan Dari perhitungan uji signifikan
uji koefisien determinasi yang digunakan
koefisien korelasi menggunakan uji-t,
untuk mengetahui seberapa besar variasi
ttabel pada taraf signifikansi 0,05 dk (n-2)
hasil
= (58-2) = 56 sebesar 1,67. Kriteria
lingkungan sekolah yaitu 37,33. Dengan
pengujian yaitu jika Ho ditolak thitung >
demikian lingkungan sekolah berpengaruh
ttabel dan Ho di terima jika thitung < ttabel.
37,33% dalam hasil belajar, melalui
Dari hasil pengujian thitung (5,78) > ttabel
persamaan regresi Y = 19,22 + 0,511X.
belajar
yang
ditetukan
oleh
(1,67), maka terdapat hubungan yang signifikan
antara
lingkungan
sekolah
SIMPULAN
dengan hasil belajar. Selain itu dari hasil penelitian dapat
Penelitian ini dilakukan untuk
diketahui bahwa hasil belajar siswa di
menguji hipotesis penelitian yang diajuka.
SMKN 46 Jakarta dapat dikategorikan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tinggi. Hal ini didukung dari data yang
terdapat
diperoleh yaitu dari nilai rata-rata prestasi
dengan hasil belajar siswa pada SMKN 46
siswa
hanya
Jakarta. Lingkungan merupakan peranan
terdapat pada kelas interval (76-81)
yang besar dalam pendidikan anak.
dimana frekuensinya hanya sebanyak 16
Lingkungan di bagi menjadi tiga bagian
dan pada kelas interveal tersebut yang
yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan
merupakan frekuensi nilai hasil belajar
masyarakat. Lingkungan sekolah adalah
yang terbanyak. Denagn demikian lebih
segala sesuatu yang berada di sekitar
sedikit siswa yang memiliki hasil belajar
siswa
yang
dengan
mempengaruhi ataupun dipengaruhi oleh
lingkungan sekolah dapat dikategorikan
siswa. Lingkungan sekolah ini meliputi
tinggi,
didukung dari hasil
dua aspek yaitu lingkungan fisik sekolah
kuisioner yang dijawab responden yaitu
dan lingkungan sosial sekolah. Sedangkan
dengan nilai rata-rata (X) 115,83 terdapat
hasil belajar adalah tingkat keberhasilan
yang
berjumlah
rendah.
hal
ini
78,40
Begitupun
korelasi
dimana
antara
lingkungan
lingkungan
ini
dapat
112
siswa dalam menguasai sejumlah materi
Selain perawatan lingkungan, kita
pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk
juga harus menjaga lingkungan sosialnya.
angka atau skor dimana hasil tersebut
Menjaga hubungan baik dengan warga
melalui tes atau observasi.
sekolah juga termasuk dalam merawat
Lingkungan sekolah hendaknya dirawat
lingkungan
dengan baik karena hampir setiap hari
hubungan yang tidak harmonis antar
siswa
warga
berada
disekolah.
Perawatan
sekolah.
sekolah
dapat
Misalkan
saja
menimbulkan
lingkungan sekolah adalah dengan cara
permusuhan yang berakibat terganggunya
merawat lingkungan tersebut dan tidak
proses belajar mengajar. Selain hubungan
merusaknya. Seperti sarana dan prasarana
yang
yang telah disediakan pihak sekolah sperti
peraturan
tidak mencoret-coret dinding sekolah,
peraturan di harapkan warga sekolah akan
tidak merusak fasilitassekolah dan lain-
menjadi disiplin.
harmonis yang
kita ada,
juga
mentaati
dengan adanya
lain. .DAFTAR PUSTAKA Cece Wijaya. 2007Pendidikan Remedial. Bandung: Remaja Rosda
Purwanto, ilmu teoritis dan praktis (bandung: Pt. remaja Rosdakarya, 2007) Talizudhu
Dalyono. Psikologi Pendidikan. 2005. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Ryan and Cooper, Those Can Teach (New Jersey alo alto: Houghton Mifflin Company, 1990)
Dimiyati dan Modjiono. 2002. belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sabri, M. Ali Yusuf Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996)
Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Yusuf, Syamsu “Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004)
Nana Sudjana. 2001. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Ndara, Budaya Organisasi Rineka Cipta, 1997), h.12
(Jakarta:
113