Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 184-189 Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN HASIL SHOOTING CABANG OLAHRAGA FUTSAL Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Setiabudi No. 229 Sukasari Bandung, Jawa Barat 40154
[email protected] Abstrak (Times New Roman 10 Bold) Shooting yang baik adalah shooting yang cepat laju arah bolanya serta mempunyai tingkat keakuratan yang sangat baik sehingga sulit untuk diantisipasi oleh penjaga gawang tim lawan dan menghasilkan gol. Permasalahan dalam penelitian ini adalah hubungan antara koordinasi matakaki dengan hasil shooting 8 meter cabang olahraga futsal. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet UKM Futsal UPI, dengan sampel sebanyak 20 orang. Hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa “Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-kaki dengan hasil shooting”. Kata kunci: koordinasi Mata-Kaki, Shooting, Kecepatan, dan ketepatan
PENDAHULUAN Permainan futsal (Murhananto 2006;4) adalah permainan bola dengan kecepatan. Kunci pokoknya adalah ball feeling. Artinya bagaimana menggunakan perasaan saat menyentuh bola dengan kaki. Penggunaan kaki memang harus terampil seperti menggunakan tangan. Dengan begitu,bola dapat dimainkan dengan leluasa. Tujuan bermain futsal adalah memasukan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin dan berusaha menggagalkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga agar gawang tidak kemasukan dengan memanipulasi bola dengan kaki, dada, kepala, dan tangan (khusus penjaga gawang). Jadi, tim yang mencetak jumlah gol paling banyak selama pertandingan adalah pemenang pertandingan. Mengingat karakteristik permainan futsal yang cepat dan reaktif maka perlu ditunjang
dengan tingkat koordinasi tubuh atau bagian tubuh yang baik. Dalam Jurnal Ilmu Kepelatihan (2002:56) disebutkan bahwa “Dengan banyaknya gerakan yang harus dilakukan dalam satu waktu yang berdekatan maka keberhasilan seseorang dalam melakukan gerakan tersebut harus ditunjang oleh koordinasi yang baik”. Harsono (1988:220) “Seorang atlit dengan koordinasi yang baik bukan hanya mampu melakukan suatu keterampilan secara sempurna, akan tetapi juga mudah dan cepat dapat melakukan keterampilan yang masih baru baginya”. Menurut D. Allen Phillips dan E. Hornak (dikutip dari Jurnal Ilmu Kepelatihan 2002: 55) koordinasi adalah kemampuan melakukan suatu gerakan pada gerakan yang membutuhkan keterampilan. Koordinasi juga merupakan bagian integral dari kemampuan motorik, pada kenyataannya pengertian
184
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 184-189 Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
koordinasi telah dianggap sebagai padanan dari kata kemampuan motorik dan keterampilan. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki pemain futsal yakni Shooting (tendangan ke gawang), dengan faktor ukuran gawang futsal yang lebih kecil dibandingkan dengan ukuran gawang pada sepakbola dan belum ditambah dengan adanya penjaga gawang, maka tingkat kecepatan dan ketepatan hasil shooting dalam permainan futsal dituntut sangat tinggi. John D. Tenang (2008:84) menyebutkan bahwa; Shooting adalah menendang bola dengan keras ke gawang guna mencetak gol. Dalam gerakan tersebut pelaku melibatkan koordinasi mata-kaki (foot - eye coordination). Berdasarkan uraian tersebut, maka yang dimaksud dengan koordinasi dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang melakukan suatu pola gerakan yang kompleks yang membutuhkan keterampilan. Koordinasi antara mata-kaki bercirikan keterpaduan hal ini penulis tertarik untuk menghubungkan antara koordinasi mata-kaki dengan kecepatan dan ketepan hasil shooting dalam permainan futsal.
METODE Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah deskriptif. Sampel yang diteliti adalah atlet UKM Futsal UPI yang aktif. Pengambilan data dari sampel dilakukan pada saat atlet libur latihan dan di laksanakan di lapang Gerlong Futsal, tanggal 13 April 2014. Populasi sebanyak 50 atlet laki-laki lebih yang terdaftar sebagai atlet UKM Futsal UPI. Namun, pada saat itu yang aktif latihan sebanyak 30 atlet laki-laki. Peneliti menggunakan teknik purpusive sampling untuk menentukan sampel, sehingga menjadi 20 atlet laki-laki UKM Futsal UPI yang menjadi sampel. Test Koordinasi Mata-Kaki Tes koordinasi mata-kaki model A yang diadopsi dari Awaludin Ramadiarsyah (2013) yang memiliki validitas sebesar 0.90 dan reabilitas sebesar 0.63. Sarana / Alat
-
Area tes dan area target berupa dinding yang rata Bola futsal Stopwatch Kapur Alat tulis Pluit
Tatacara Pelaksanaan Tes - Testee berdiri dibelakang garis tembak dengan jarak 1,83 m dari target area (dinding) - Testee mulai melakukan tendangan kearah target area setelah terdengar bunyi peluit. - Testee melakukan tendangan kearah target area dan menahannya kembali lalu menendang lagi dengan posisi kaki berada di belakang garis batas yang telah ditentukan. - Testee diberi kesempatan satu kali selama 20 detik. Petunjuk Penilaian - Hitung jumlah tendangan yang berhasil mengenai sasaran dan kembali lagi dengan melewati garis batas. - Apabila testee menahan bola menggunakan tangan maka di kurangi 1 point. Tes Dinyatakan Gagal Bila : - Bola ditahan tidak di belakang atau tepat di garis batas. - Bola ditendang tidak di belakang garis batas. - Bola yang ditendang melewati target area (dinding) yang telah ditentukan. Adapun gambar untuk melakukan tes koordinasi model A
1.5 m
4m
1,83 m
185
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 184-189 Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
Test Shooting Tes keterampilan shooting diadopsi dari skripsi Asep Sumpena (2008) memiliki validitas sebesar 0,886 dan reabilitas sebesar 0,866. Sarana / Alat - Bola futsal - Stopwatch - Kapur - Gawang dengan ukuran standar Futsal - Tali Tatacara Pelaksanaan Tes Testee melakukan tendangan langsung ke arah gawang yang telah ditandai dengan tali dan ditandai dengan skor-skor yang berbeda-beda. Hasil tendangan dianggap sah apabila waktu tempo bola yang telah ditendang kurang dari 0,5 detik, dan bola mengarah masuk ke gawang baik itu tengah, maupun samping. Diberikan satu kali kesempatan melakukan tendangan. Hasil tendangan dinyatakan gagal apabila waktu yang ditempuh lebih dari 0,5 detik dan apabila bola tidak masuk ke gawang. Cara Penilaian Jumlah skor dari satu kali kesempatan tendangan. Untuk gambar tes shooting dapat dilihat pada gambar berikut:
7
5
3
1
3
5
7
Dengan jarak lebar skor yaitu : 7 = 31 cm, 5 = 37 cm, 3 = 42 cm, 1 = 76 cm. Prosedur Pengolahan Data dan Analisis Prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, dilakukan dengan : 1) Mengumpulkan data tes koordinasi mata-kaki dan tes shooting, 2) Analisis data menggunakan Pearson Correlation dengan alpha level 0,05. Dioperasikan dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) for Windows versi 16.0.
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Frekuensi dan Presentase Tes Koordinasi MataKaki Jumlah Frekuensi Presentase (%) Skor 17 1 5 19 3 15 20 4 20 21 6 30 22 3 15 23 2 10 24 1 5 Jumlah 20 100 Berdasarkan tabel tersebut, bahwa jumlah sampel yang memiliki jumlah terbanyak pertama adalah dengan total skor tes koordinasi mata-kaki 21 dengan presentase 30%, terbanyak kedua dengan total skor 20 dengan presentase 20%, kemudian terbanyak ketiga ialah dengan skor 19 dan 22 dengan frekuensi 15%, jumlah skor terbanyak keempat ialah 23 dengan presentase 10%, sedangkan untuk sampel yang memiliki jumlah terkecil adalah dengan total skor tes koordinasi mata-kaki 17 dan 24 dengan jumlah presentase masing-masing 5%. Frekuensi dan Presentase Tes Shooting (Kecepatan) Kecepatan Frekuensi Presentase (%) 0.22 1 5 0.24 1 5 0.25 3 15 0.26 1 5 0.27 3 15 0.29 1 5 0.30 2 10 0.31 1 5 0.33 2 10 0.34 1 5 0.38 1 5 0.39 1 5 0.40 1 5 0.41 1 5 Jumlah 20 100
186
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 184-189 Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
Berdasarkan tabel diatas, bahwa jumlah sampel yang paling banyak jumlah presentasenya adalah dengan kecepatan tendangan 0,25 dan 0,27 dengan presentase sebanyak 15%, sedangkan jumlah presentasi terbanyak kedua ialah 0,30 dan 0,33 dengan jumlah presentase sebanyak 10% sedangkan untuk jumlah presentase terkecil ialah 0,22, 0,24, 0,26, 0,29, 0,31, 0,34, 0,38, 0,39, 0,40, 0,41 dengan jumlah presentase sebanyak 5%. Frekuensi dan Presentase Tes Shooting (Ketepatan/Skor) Skor Frekuensi Presentase (%) Tendangan 1 1 5 3 6 30 5 8 40 7 5 25 Jumlah 20 100 Berdasarkan tabel diatas, bahwa skor yang paling banyak didapat oleh sampel ialah 5 dengan frekuensi 8 dengan presentase 40%, yang paling banyak kedua ialah skor 3 dengan frekuensi 6 dan presentase 30%, yang paling banyak ketiga ialah skor 7 dengan frekuensi 5 dengan presentase 25% dan skor yang paling sedikit didapat oleh sampel ialah skor 1 dengan frekuensi 1 dan presentase 5%. Setelah diketahui frekuensi dan presentase mengenai tes koordinasi mata-kaki dan tes shooting 8 meter, maka dapat dilihat pada tabel dibawah mengenai hasil deskriptif dari kedua tes tersebut yaitu sebagai berikut: Statistik Deskriptif Tes Koordinasi Mata-Kaki dan Tes Shooting
Tes Koordinasi Mata-Kaki Tes Shooting (Kecepatan ) Tea Shooting (Ketepatan )
N
Mean
Std. Deviatio n
Media n
Max .
Min .
2 0
20.80
1.642
21.00
24
17
2 0
0.303 0
0.05704
0.2950
0.41
0.22
2 0
4.70
1.750
5.00
7
1
Koordinasi mata-kaki atlet UKM Futsal UPI memiliki rata-rata 20,80 dengan nilai tertinggi 24 dan terendah 17, rata-rata waktu yang ditempuh dari tendangan sampel ialah 0,3030 dengan waktu tercepat 0,22 dan waktu terlama 0,41, sedangkan untuk nilai ketepatan hasil shooting nilai rata-ratanya 4,70 dengan nilai tertinggi 7 dan nilai terendah 1. Uji Normalitas Dalam pengujian normalitas penulis menggunakan taraf kepercayaan pada 0,05 dengan menggunakan uji KolmogorovSmirnov. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.6 untuk uji normalitas koordinasi matakaki dan shooting. Variabel Koordinasi Mata-Kaki Shooting (Kecepatan) Shooting (Ketepatan)
KolmogorovSmirnova 0,687
Kategori
0,754
Normal
0,975
Normal
Normal
Uji Homogenitas
Levene Statistic 0,243
df1
df2
Sig.
2
16
0,787
Uji homogenitas data yang terdapat pada tabel 4.8 diatas terlihat bahwa nilai dari Levene Statistic 0,243 dan nilai Sig. 0,787. Maka dapat dilihat data tersebut homogen karena 0,787 > 0,05.
187
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 184-189 Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
Uji Korelasi Hasil Uji Korelasi Koordinasi Mata-Kaki dengan kecepatan dan ketepatan hasil Shooting. test koordin asi mata- Wak Ketep kaki tu atan test koordinasi mata-kaki
Pearson Correlatio 1 n
-.094 .234
Sig. (2tailed)
.692 .320
N Waktu
20
Pearson Correlatio -.094 n
20
20
1
-.180
Sig. (2.692 tailed) N Ketepatan
20
.447 20
20
Pearson Correlatio .234 n
-.180 1
Sig. (2.320 tailed)
.447
N
20
20
20
keduanya diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa “Tidak Terdapat Hubungan yang Signifikan antara Koordinasi Mata-Kaki dengan kecepatan dan ketepatan Hasil Shooting pada Atlet UKM Futsal UPI”.
KESIMPULAN Setelah pengolahan data dan dianalisis, peneliti menemukan beberapa penemuan pada atlet UKM futsal UPI. Skor terbesar dari hasil tes koordinasi mata-kaki atlet UKM futsal UPI adalah 24 dan skor terendah adalah 17 dengan rata-rata 20,80. Skor dari hasil shooting waktu tercepat adalah 0,22 dan terlambat waktunya adalah 0,41 dengan rata-rata kecepatan tendangan 0,3030, sedangkan untuk skor ketepatan dari hasil shooting yang terbesar adalah 7 dan terkecil adalah 1 dengan skor ratarata 4,70. Hasil pengolahan data membuktikan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-kaki dengan kecepatan dan ketepatan hasil shooting. Penulis meyakini banyak sekali kekurangan dalam penelitian ini, penulis berharap penelitian ini bisa dikembangkan dengan metode maupun alat-alat instrumen yang lebih modern dan akurat. Karena pengambilan data dalam penelitian ini masih menggunakan instrumen yang masih tradisional, sederhana dan keakuratan data yang tidak cukup akurat.
Menentukan Hipotesis Ho : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-kakai dengan kecepatan dan ketepatan hasil shooting. Hi : terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-kakai dengan kecepatan dan ketepatan hasil shooting. Menentukan Dasar Pengambilan Keputusan Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. Dari hasil analisis data didapat pada tabel 4.9 nilai dari signifikan yaitu koordinasi mata-kaki dengan waktu 0,692 > 0,05 dan koordinasi matakaki dengan ketepatan 0,320 > 0,05, maka Ho
188
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 184-189 Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis Jakarta: PT. Rineka Cipta. Harsono, (2002), Jurnal Ilmu Kepelatihan. UPI Bandung. Murhananto (2006). Dasar-dasar Permainan Futsal. Jakarta: PT. Kawan Pustaka. Nurhasan, dan Cholil, H (2007), Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI Bandung. Penulisan Karya Ilmiah (2013), UPI Bandung. Ramardiarsyah, Awaludin (2013), Uji Validitas dan Realibilitas Tes Koordinasi Untuk Cabang Olahraga Futsal (Modifikasi Soccer Wall Volley Test). UPI Bandung. Robiussani, Uus (2009), Uji Validitas dan Reliabilitas Baterai Tes Teknik Dasar Permainan Olahraga Futsal. UPI Bandung. Sugiyono, (2012), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alpabeta. Santoso, Singgih (2009), Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 16. Jakarta: Elex Media Komputindo. Tenang, John D (2008). Mahir Bermain Futsal. Bandung: Dar! Mizan. Sumber Lain Tersedia: http://zho-day.blogspot.com/2010/08/petunjuk-pelaksanaan-teskoordinasi.html (27 Juli 2013 Pukul 10.00) Tersedia: http://www.artikata.com/arti-354220-tepat.html (5 juni 2013 13:22) Tersedia: http://2011-2-00026-PS_Bab1001.html (29 Desember 2013 20:17) Tersedia: http://6211409084(httplib.unnes.ac.id1875616211409084.pdf).html (25 mei 2014 20:33)
189