HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana ( S1 ) Psikologi
Disusun oleh : NOVITA BINTARANINGTYAS F 100 110 010
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana ( S1 ) Psikologi
Disusun oleh : NOVITA BINTARANINGTYAS F 100 110 010
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
ii
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA
Yang Diajukan Oleh : NOVITA BINTARANINGTYAS F 100 110 010 Telah disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji
Telah disetujui oleh : Pembimbing
Yudhi Satria Restu, SE, S.Psi, M.Si
7 September 2015
iii
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA
Yang Diajukan Oleh : NOVITA BINTARANINGTYAS F 100 110 010 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal 10 Oktober 2015 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Penguji Utama
Yudhi Satria Restu, SE, S.Psi, M.Si Penguji Pendamping I
Drs. Mohammad Amir, M.Si Penguji Pendamping II
Achmad Dwityanto, S.Psi, M.Si Surakarta, 10 Oktober 2015 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Psikologi Dekan
Taufik, M.Si, Ph.D iv
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA Novita Bintaraningtyas
[email protected] Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK Salah satu tugas yang harus dilakukan sebagai seorang siswa yaitu mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu serta mampu membagi waktu antara kegiatan akademik dan non akademik. Sebagai siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), melakukan penundaan dalam hal akademik sudah menjadi kebiasaan karena siswa kurang dapat memanajerial waktu yang dimiliki. Siswa yang baik dapat mengatur waktu yang dimiliki tanpa meninggalkan kewajiban lain yang harus dikerjakan. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya prokrastinasi akademik, dibutuhkan kontrol diri yang baik pada siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara kontrol diri dengan prokrastinasi akademik pada siswa SMA. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan prokrastinasi akademik, 2) untuk mengetahui tingkat atau kondisi kontrol diri, 3) untuk mengetahui tingkat atau kondisi prokrastinasi akademik, 4) peran atau seumbangan efektif kontrol diri terhadap prokrastinasi akademik. Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Siswi SMA Negeri 3 Sukoharjo yang berjumlah 95 siswa yang terdiri dari kelas X 7, kelas XI IPA 3 dan kelas XI IPS 1. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu skala kontrol diri dan skala prokrastinasi akademik. Analisis data dilakukan menggunakan teknik korelasi product moment dengan program SPSS versi 17 for windows program. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil korelasi rxy= -0,755 dengan sig = 0,000 ; p < 0,01. Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara kontrol diri dengan prokrastinasi akademik pada Siswa SMA. Sumbangan Efektif (SE) atau kontribusi kontrol diri terhadap prokrastinasi akademik yaitu debesar 57% yang ditunjukkan dengan koefisien determinasi atau r2 = 0,570. Tingkat kontrol diri yang dimiliki oleh siswa – siswa SMA tersebut tergolong tinggi dan tingkat prokrastinasi akademik yang dimiliki tergolong rendah.
Kata Kunci : Kontrol Diri, Prokrastinasi Akademik, Siswa SMA. 1
hanya
PENDAHULUAN
berhenti
sampai
tataran
Pendidikan merupakan salah
kognitif saja sehingga ketika sampai
satu aspek penting yang memiliki
pada tindakan yang nyata, maka
tujuan untuk meningkatkan kualitas
siswa tersebut sering melakukan
sumber daya manusia sehingga dapat
kebalikannya.
menghasilkan individu yang mandiri
menunda – nunda apa yang bias
serta bertanggung jawab terhadap
dilakukan pada saat itu dengan
diri sendiri maupun orang lain.
berbagai
Sekolah Menengah Atas (SMA)
waktu yang dimiliki tidak dikelola
merupakan
dengan baik.
salah
satu
tingkat
pendidikan formal yang bertujuan
Siswa
macam
cenderung
alasan
Sebagian
sehinga
besar
siswa
untuk mempersiapkan siswa menuju
memiliki pola pikir yang salah, siswa
pendidikan di Perguruan Tinggi.
beranggapan bahwa waktu yang
Setiap sekolah menginginkan siswa –
dimiliki masih cukup banyak dan
siswanya untuk mematuhi peraturan
dapat
sekolah,
dan
cepat serta tepat sehingga siswa
mengerjakan tugas – tugas yang
memiliki pengelolaan waktu yang
diberikan serta memiliki prestasi
kurang atau tidak disiplin waktu.
yang
Dengan pola pikir yang demikian,
rajin
baik
menjunjung
belajar,
sehingga tinggi
dapat
almamater
menyelesaikannya
siswa
semakin
dengan
terdorong
untuk
sekolah. Namun, untuk mewujudkan
menunda – nunda pekerjaannya.
keinginan tersebut bukanlah hal yang
Fenomena
mudah bagi setiap sekolah.
nunda atau tidak disiplin waktu
Perilaku belajar siswa yang beraneka
ragam
dalam
mempengaruhi
perilaku
bidang
menunda
psikologi
–
dikenal
dengan istilah prokrastinasi.
tingkat keberhasilan yang diperoleh.
Pada saat ini, banyak pelajar
Perilaku belajar yang baik dapat
yang menghabiskan waktu untuk
terwujud apabila siswa sadar akan
mencari
tanggung jawab sebagai seorang
menyelesaikan tugas akademik. Hal
pelajar. Ketika siswa termotivasi
tersebut bisa dilihat dari kebiasaan
untuk belajar, seringkali hal tersebut
jalan – jalan di mall, main game
2
hiburan
daripada
online, nongkrong dengan teman –
akademik
teman yang mengakibatkan tugas –
merupakan salah satu masalah yang
tugas terbengkalai dan tidak selesai
perlu mendapat perhatian.
tepat
waktu,
diperoleh
serta
juga
hasil
siswa
SMA
Dari fenomena – fenomena
yang
maksimal.
yang
–
nunda
rumusan masalah dalam penelitian
terutama dalam menyelesaikan tugas
ini sebagai berikut :“Apakah ada
akademik
dengan
hubungan antara kontrol diri dengan
prokrastinasi akademik. Penundaan
prokrastinasi akademik pada siswa
tersebut akan menimbulkan dampak
SMA“.
Kebiasaan
tidak
pada
menunda
disebut
internal dan dampak eksternal bagi pelaku
prokrastinasi.
dipaparkan
diawal,
maka
Menurut Burka dan Yuen
Dampak
(2008) prokrastinasi tergolong dalam
internal kaitannya dengan adanya
kata kerja “ Procrastinate “ yang
penyesalan
merasa bersalah
berarti menunda. Istilah prokrastinasi
misalnya ketika siswa merasa tugas
berasal dari gabungan dua kata latin,
tersebut sulit dikerjakan dan takut
“ pro “ yang berarti maju dan
gagal maka dengan pola pikir yang
“ crastinus “ yang berarti hari esok,
demikian siswa akan menunda –
dan apabila kedua kata tersebut
nunda tugasnya karena apa yang
digabungkan akan memiliki arti yang
dilakukan takut salah dan gagal.
kompleks. Artinya, penundaan yang
Kemudian dampak eksternal dari
dilakukan sampai hari esok terhadap
penundaan
suatu
dan
tersebut,
siswa
akan
tugas.
memperoleh peringatan atau teguran
menjelaskan
dari
melakukan
guru
karena
tidak
segera
mengerjakan tugasnya. Jika pada masa
SMA
seseorang
Burka bahwa
dan
Yuen
orang
yang
prokrastinasi
disebut
dengan prokrastinator.
sudah
Menurut
Ferrari
dan
melakukan prokrastinasi akademik,
McCown (1995) perilaku menunda
diasumsikan pada jenjang pendidikan
dapat
berikutnya
indicator dibawah ini :
tingkat
prokrastinasi
dipengaruhi
indikator
akademiknya semakin meningkat.
a.
Kurang dapat mengatur waktu.
Oleh
b.
Percaya diri yang rendah.
sebab
itu,
prokrastinasi
3
–
c.
d.
e.
Menganggap diri terlalu sibuk
c.
Kesenjangan
rencana dengan kinerja aktual
tugas tersebut tidak penting.
dalam mengerjakan tugas.
Keras
kepala,
dalam
arti
d.
Kecenderungan
untuk
menganggap orang lain tidak
melakukan aktivitas lain yang
dapat memaksa dirinya untuk
bisa
mengerjakan tugas dan dirinya
kesenangan.
merasa bebas mau mengerjakan
Menurut
menjadi
hiburan
Ghufron
atau
dan
kapan saja sesuai keinginannya
Risnawita ( 2014 ) faktor – faktor
sendiri.
yang mempengaruhi prokrastinasi
Memanipulasi
tingkah
laku
akademik, diantaranya a.
:
Faktor Internal
tidak dapat dilakukan tanpanya.
g.
antara
jika harus mengerjakan tugas.
orang lain dan menganggap
f.
waktu
Faktor internal
adalah
Menjadikan penundaan sebagai
faktor – faktor yang terdapat
coping
dalam
untuk
menghindari
diri
individu
yang
tekanan.
mempengaruhi
Merasa dirinya sebagai korban
Faktor – faktor itu meliputi
yang tidak memahami mengapa
kondisi
dirinya tidak dapat mengerjakan
dan
kondisi
psikologis
individu.
Kondisi
sesuatu yang dapat dikerjakan
fisik
kondisi
orang lain.
individu
Menurut Ferrari & Olivette
fisik
prokrastinasi.
dan
turut
kesehatan
mempengaruhi
munculnya
prokrastinasi
(1994) menyebutkan bahwa aspek –
akadamik,
aspek prokrastinasi meliputi :
Kemudian, kondisi psikologis
a.
juga
Penundaan
dalam
memulai
maupun menyelesaikan tugas yang dihadapi. b.
Keterlambatan
misalnya
fatigue.
turut
mempengaruhi
munculnya
prokrastinasi
akademik pada seseorang karena dalam
setiap
mengerjakan tugas.
individu
mempunyai
kondisi psikologis yang berbeda –
beda.
Kondisi
psikologis
tersebut meliputi self efikasi,
4
hargadiri, self conscious, self
akademik daripada lingkungan
control dan self critical. Menurut
yang penuh pengawasan.
Millgram
(Ghufron,
2014)
Martin
bahwa trait kepribadian individu mempengaruhi
Peer
(1999)
menjelaskan bahwa kontrol diri
munculnya
adalah usaha yang dilakukan oleh
perilaku penundaan.
individu yang digunakan dalam
Berbagai hasil penelitian
rangka
mengatur
menemukan aspek-aspek pada
sekitarnya
diri
konsekuensi
individu
dan
yang
lingkungan
untuk
mengarahkan
dari
perilakunya
mempengaruhi seseorang untuk
sendiri. Individu yang memiliki
mempunyai
kontrol
suatu
kecenderungan prokrastinasi,
antara
akan
perasaan impulsif dan juga emosi
lain
negatif, berpikir jernih dan tetap fokus dibawah tekanan.
Faktor Eksternal
Menurut
Faktor eksternal adalah
Averill
control
diluar
diantaranya
:
a. Kontrol
Perilaku
individu
mempengaruhi Faktor
–
diantaranya orang
tua
yang
prokrastinasi. faktor
tersebut
gaya pengasuhan dan
kondisi
munculnya
diri
dalam
individu,
(Behavior
Control),yaitu
kemampuan
individu
dalam
mengontrol
Kognitif
(Cognitive
perilakunya.
lingkungan. Gaya pengasuhan otoriter
(Sarafino,
1994) terdapat lima aspek pada
faktor – faktor yang terdapat diri
mengelola
perilaku
rendahnya kontroldiri. b.
diri
b. Kontrol
menyebabkan
Control),yaitu
kecenderungan
individu
perilaku prokrastinasi pada
kemampuan dalam
menilai,
menginterpretasi suatu informasi
perempuan
dan
kondisi
sehingga
lingkungan
yang
rendah
terjadinya tekanan atau perilaku
pengawasan,
lebih
banyak
yang menyimpang.
melakukan
prokrastinasi
c. Kontrol keputusan
5
dapat
meminimalisir
dalam (Decision
mengambil Control),
yaitu kemampuan untuk memilih
yang baik dan mana hal yang
suatu tindakan berdasarkan suatu
tidak baik bagi dirinya.
hal yang diyakini atau disetujui.
b. Faktor Eksternal
d. Kontrol Informasi (Information
Faktor yang mempengaruhi
Control), yaitu kemampuan untuk
kontrol
mendapatkan
satunya
informasi
pengetahuan
dan
konsekuensi
apa
atau
mengetahui yang
diri
seseorang
adalah
salah
lingkungan
keluarga terutama orang tua yang
akan
menentukan
bagaimana
diterima serta apa dan kapan
kemampuan kontrol diri individu
peristiwa
tersebut.
itu
terjadi
sehingga
individu bisa mempersiapkan diri terlebih dahulu.
METODE PENELITIAN
e. Kontrol Pengalaman Masa Lalu (Retrospective
Control),
kemampuan
Subjek
yaitu
individu
adalah siswa – siswi SMA Negeri 3 Sukoharjo yaitu kelas X 7, XI
Hurlock (2007) memandang
IPA 3 dan XI IPS 1.
bahwa faktor yang mempengaruhi
Metode pengumpulan data
kontrol diri ada dua faktor, yaitu :
pada
a. Faktor Internal
faktor
usia
Semakin
dan
usia
digunakan adalah teknik korelasi Product Moment.
yang matang secara psikologis juga akan mampu mengontrol
karena
dalam
telah
mempertimbangkan
dirinya mampu
mana
dengan
Teknik analisis data yang
baik kontrol dirinya, individu
dari
kuantitatif
yaitu
dan skala prokrastinasi akademik.
kematangan.
bertambahnya
ini
menggunakan skala kontrol diri
seseorangadalah
seseorang maka akan semakin
dorongan
penelitian
pendekatan
Faktor yang mempengaruhi diri
yang
digunakan pada penelitian ini
dalam
mempercayai apa yang terjadi.
kontrol
penelitian
hal
6
prokrastinasi, antara lain rendahnya
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan yang
telah
hasil
dilakukan,
analisis
kontrol diri. Artinya, prokrastinasi
diperoleh
akan muncul apabila siswa tidak
hubungan negatif yang signifikan antara
kontrol
dengan
Berdasarkan hasil analisis,
yang
bahwa kontrol diri yang dimiliki oleh
koefisien
siswa – siswi SMA Negeri 3
korelasi rxy= -0,755 dengan sig =
Sukoharjo tergolong tinggi. Hal ini
0,000 ; p < 0,01. Hal ini berarti
ditunjukkan dengan rerata empirik
variabel kontrol diri dapat dijadikan
(RE)
prediktor
untuk
hipotetik
prokrastinasi
akademik.
prokrastinasi
diri
memiliki kontrol diri yang baik.
akademik
ditunjukkan
oleh
nilai
mengukur Dengan
sebesar
61,23
(RH)
Sedangkan,
dan
sebesar
berdasarkan
50. hasil
demikian, semakin tinggi kontrol diri
analisis
maka semakin rendah prokrastinasi
diperoleh oleh rerata empirik (RE)
akademik dan sebaliknya semakin
sebesar 46,28 dan rerata hipotetik
rendah kontrol diri maka semakin
(RH)
tinggi prokrastinasi akademik.
prokrastinasi akademik pada siswa –
Dari hasil penelitian diatas diketahui antara
bahwa kontrol
prokrastinasi sesuai
ada
dengan
dikemukakan (Ghufron,
Hal
teori oleh
2014)
ini
terhadap
Millgram
prokrastinasi
trait
43%
faktor
munculnya
akademik.
hasil
akademik
sebesar 57% sehingga masih terdapat
mempengaruhi
Berbagai
berarti
efektif (SE) kontribusi kontrol diri
kepribadian individu mempengaruhi perilaku
yang
Berdasarkan hasil sumbangan
yang
bahwa
55
tergolong rendah.
dengan
akademik.
sebesar
akademik,
siswi SMA Negeri 3 Sukoharjo
hubungan
diri
prokrastinasi
rerata
penundaan.
lain
Hal
yang
dapat
prokrastinasi tersebut
sesuai
penelitian
dengan teori yang dikemukakan oleh
menemukan aspek-aspek pada diri
Ghufron dan Risnawita ( 2014 ),
individu
mempengaruhi
faktor – faktor yang mempengaruhi
seseorang untuk mempunyai suatu
prokrastinasi akademik yaitu faktor
kecenderungan
internal dan faktor eksternal. Faktor
yang
perilaku
7
internal yaitu meliputi kondisi fisik dan
kondisi
individu
psikologis.
3. Tingkat prokrastinasi akademik
Setiap
mempunyai
yang dimiliki siswa tergolong
kondisi
rendah.
psikologis yang berbeda – beda.
4. Sumbangan efektif kontrol diri
Kondisi psikologis tersebut meliputi
terhadap prokrastinasi akademik
self
self
sebesar 57% yang berarti masih
conscious, self control dan self
terdapat 43% faktor lain yang
critical. Faktor eksternalnya yaitu
mempengaruhi
gaya pengasuhan orang tua dan
akademik diluar faktor kontrol
kondisi lingkungan.
diri.
efikasi,
Hasil
harga
dari
diri,
penelitian
ini
menunjukkan bahwa kontrol diri memiliki
pengaruh
prokrastinasi
SARAN
terhadap
Berdasarkan hasil penelitian
prokrastinasi akademik, meskipun
dan
kesimpulan
yang
diperoleh
prokrastinasi akademik tidak hanya
selama pelaksanaan penelitian, maka
dipengaruhi oleh kontrol diri.
penulis memberikan saran – saran yang diharapkan dapat bermanfaat, yaitu :
KESIMPULAN Berdasarkan data
penelitian
hasil
analisis
1. Bagi siswa, berdasarkan hasil
dapat
ditarik
penelitian ini dapat memberikan
kesimpulan yaitu
:
1. Ada
negatif
hubungan
signifikan
antara
masukan bagi siswa terutama
kontrol
yang
dalam mempertahankan tingkat
diri
kontrol
diri
dengan
dengan prokrastinasi akademik,
memperhatikan aspek – aspek
semakin tinggi kontrol diri maka
berikut :
semakin
a. Aspek
rendah
prokrastinasi
akademik, begitu juga sebaliknya.
Kontrol
diharapkan
siswa
Perilaku, dapat
2. Tingkat kontrol diri yang dimiliki membuat jadwal atau rencana
siswa tergolong tinggi.
kegiatan yang akan dilakukan, baik 8
kegiatan
akademik
maupun non akademik. Untuk
mengerjakannya
kegiatan akademik, misalnya
sebentar.
hanya
membuat jadwal selama satu
c. Aspek Kontrol Pengambilan
minggu, tugas apa saja yang
Keputusan, diharapkan siswa
harus
yakin
dikerjakan
diselesaikan
tepat
dan waktu.
dengan
kemampuan
yang dimiliki dan percaya diri
Kemudian untuk kegiatan non
bahwa
akademik, misalnya mengikuti
menyelesaikan tugas dengan
ekstrakurikuler,
baik tanpa mencontek milik
dapat
membuat perencanaan waktu yang
baik
agar
dirinya
dapat
teman.
tidak
d. Aspek
Kontrol
Informasi,
menganggu jadwal yang sudah
diharapkan
siswa
dapat
dibuat.
menentukan
pilihan
untuk
Dengan
perencanaan
ini
adanya diharapkan
mengerjakan tugasnya daripada
kegiatan yang dilakukan oleh
melakukan kegiatan lain yang
siswa dapat terlaksana dengan
kurang bermanfaat.
baik dan dapat menyelesaikan
e. Aspek
tugas dengan tepat waktu. b. Aspek
Kontrol
diharapkan tenang
siswa
dan
selalu
Kontrol
Pengalaman
Masa Lalu, diharapkan siswa
Kognitif,
dapat menjadikan pengalaman
bersikap
yang
optimis
melakukan
dimiliki
dalam
kewajibannya
ketika menghadapi tugas yang
sebagai
banyak
misalnya siswa dulu pernah
meskipun
waktu
9
seorang
siswa,
mendapat
hukuman
ketika
perkembangan siswa terutama
tidak mengerjakan tugas, hal
dalam menyelesaikan tugas –
tersebut
tugas
dapat
pertimbangan
ketika
sekolah.
Selain
itu,
akan
diharapkan komunikasi antara
agar
siswa dengan Guru Kelas dapat
kejadian tersebut tidak terulang
terjalin dengan baik agar ketika
kembali.
siswa
mendapatkan
Bagi Kepala Sekolah, penelitian
dalam
hal
ini
dapat
disampaikan dengan Guru Kelas
memberikan gambaran tentang
dan bersama – sama mencari
prokrastinasi akademik sehingga
jalan
sekolah dapat melakukan upaya
melakukan perilaku yang negatif
– upaya untuk mempertahankan
terutama
kontrol
akademik.
melakukan
2.
dijadikan
penundaan
diharapkan
diri
pada
peserta
didiknya. Upaya – upaya yang
3.
Bagi
kesulitan
akademik,
keluar
agar
dalam
Peneliti
dapat
tidak
prokrastinasi
Selanjutnya,
bisa dilakukan yaitu dengan
diharapkan hasil penelitian ini
meminta kepada Guru Kelas
dapat dijadikan sebagai referensi
untuk
untuk
memantau
setiap
melakukan
penelitian
perkembangan akademik dari
selanjutnya yang berhubungan
siswa – siswanya, mengevaluasi
dengan
dan
prokrastinasi akademik. Peneliti
memberikan
pengayaan
kontrol
dan
yang dilakukan secara rutin
selanjutnya
untuk
memperluas dengan faktor –
mengetahui
10
juga
diri
dapat
faktor lain diluar kontrol diri
DAFTAR PUSTAKA Burka, Yuen. (2008).
seperti kondisi fisik, kondisi
Procrastination Why You Do psikologis, gaya pengasuhan dan kondisi
lingkungan
It, What To Do About It NOW.
sehingga
Cambridge: Da Capo Press. Ferrari, J. R. (1995). Procrastination And Task Avoidance . New York : Plenum Press.
akan memperoleh hasil yang beragam.
Ferrari, J. (1994). Parental Authority and
The
Development
Female Procrastination.
Of
Dysfunctional Journal
Of
Research In Personality, Vol. 28. Ghufron, Risnawita, M. N. (2014). Teori - Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Hurlock. (1997). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Martin, P. (1999). Behavior Modification : What it is and how to do it. New Jersey: Prentice Hall. Sarafino, E. P. (1994). Health Psychology : Byopsychosocial Interaction Ed 2. New York : John Wiley and Sons.
11