HUBUNGAN ANTARA KETERSEDIAAN BUKU REFERENSI PERPUSTAKAAN DENGAN PENINGKATAN MINAT BACA SISWA PADA PERPUSTAKAAN SMPN 17 KENDARI
Oleh: Muhalifa Jainuddin Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu Oleo
[email protected]
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan Koleksi Referensi sebagai upaya dalam meningkatkan Minat baca siswa Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa/ siswi SMPN 17 Kendari pengguna perpustakaan sekolah SMPN 17 Kendari berjumlah 658 orang siswa. Penentuan besarnya sampel berpedoman pada rumus slovin dengan tingkat kesalahan 10 % dapat diketahui banyaknya sampel adalah 87 orang siswa. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling. Pengukuran variabel dilakukan dengan Skala Likert. Pengujian Validitas Instrumen dilakukan dengan pendekatan Koefisien Korelasi dan pengujian Reliability Instrumen
dengan Uji Cronbach Alpha. Untuk
mengetahui Hubungan antara Ketersediaan Buku Referensi dengan peningkatan minat baca siswa digunakan teknik Korelasi Product Moment / Product Moment Corelations. Dengan cara pengambilan keputusan dalam korelasi yaitu berdasarkan Rumus Korelasi Product Moment dan berdasarkan tanda bintang (*) yang diberikan SPSS dengan pengujian hipotesis menggunakan uji signifikansi koefisien korelasi dengan uji dua fihak dengan ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > r tabel ) maka Ha diterima. Dimana pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Solution ) versi 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ketersediaan koleksi referensi
memiliki hubungan yang sangat
kuat
dengan Minat Baca Siswa, ini dapat di lihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan Rumus Korelasi, dimana rh > r tabell atau 0,996 >0,213. Dimana Ha diterima dan Ho ditolak, artimya terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan koleksi referensi dengan minat baca siswa. Kata Kunci
: Koleksi Referensi dan Minat Baca ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the relationship between the use of Reference Collection as a means to increase the students' interest in reading. The population in this research were all students Public Junior School 17th Kendari school library user Public Junior School 17th Kendari totaled 658 students. The determination of the sample based on the formula slovin with an error rate of 10% can be seen the number of samples is 87 students. Techniques used in the sampling method Proportionate Stratified Random Sampling. Measurement of the variables used by Likert Scale. Validity Testing Instrument do with correlation coefficient approaches and testing Reliability Test Instruments with Cronbach Alpha. To determine the relationship between availability Reference Book with increased interest in reading students used techniques Product Moment Correlation / Product Moment Corelations. By way of decisionmaking in the correlations are based formula Product Moment Correlation and by an asterisk (*) granted SPSS with hypothesis testing using the significance of the correlation coefficient to test the two parties with the provisions when the count r is smaller than r table, then Ho is accepted and Ha rejected. But otherwise if r is bigger than r table (rh> r table) so Ha is received. Where data processing is done using the software SPSS (Statistical Product and Solution) version 20.0. The research result showed that the availability of a reference collection has a very strong relationship with students reading interest, it can be seen from the results of calculations using correlation formula, where rh> r tabell or 0.996> 0.213. Where then Ho is accepted and Ha rejected., artimya significant correlation between the availability of a reference collection with students' reading interest.
Keywords: Reference Collection and Interests Read
PENDAHULUAN Ruang Lingkup Yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan sekolah adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelolah untuk kepentingan proses belajar mengajar disekolah yang bersangkutan, begitu juga dengan Perpustakaan SMPN 17 Kendari yang memiliki berbagai macam koleksi perpustakaan dimana secara keseluruhan isinya mengandung bahan-bahan yang semuanya dapat
menunjang program kegiatan yang diselenggarakan oleh
sekolah, baik yang bersifat kurikuler maupun yang ekstra kurikuler. Koleksi rujukan merupakan jenis koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan yang dapat dijadikan rujukan / acuan bagi pengguna dalam mencari suatu informasi. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal siswa dituntut memiliki kemampuan dalam menelusuri berbagai sumber informasi yang dapat menunjang pembelajaran di sekolah. Perputakaan SMPN 17 Kendari merupakan Perpustakaan sekolah yang bernaung dan di kelolah oleh pihak SMPN 17 Kendari. Sebagai perangkat pendidikan sekolah, berdasarkan SK Kepala Sekolah (2005) perpustakaan SMPN 17 Kendari bertugas sebagai sumber informasi, menunjang dan membantu proses belajar mengajar di sekolah, menyediakan dan mengelola koleksi bahan Pustaka, serta sebagai alternatif para siswa/ siswi, guru dan staf sekolah dalam mencari hiburan. Melihat tugas perpustakaan sekolah yang begitu penting, maka minat berkunjung para siswa/siswi ke perpustakaan sangatlah penting agar tujuan dari perpustakaan itu sendiri dapat terwujud.
SMPN 17 Kendari memiliki jumlah siswa/siswi sebanyak 257 orang dengan jumlah koleksi sebanyak 15.961 eksamplar pada tahun ajaran 2015/2016. Jumlah Kunjungan siswa perharinya rata-rata sebanyak 80 siswa, hal tersebut didasarkan karena perpustakaan SMPN 17 Kendari memiliki program wajib Kunjung bagi siswanya dengan mewajibkan sebanyak 2 kelas dalam sehari untuk dapat berkunjung di Perpustakaan, tentunya dengan jadwal yang telah ditentukan. Dengan jumlah tersebut dilengkapi dengan koleksi bahan pustaka yang begitu banyak, sangat di perlukan kesadaran mereka akan pentingnya keberadaan perpustakaan, mengetahui tujuan dan fungsi dari perpustakaan sekolah tersebut yang sangat vital dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. di SMPN 17 Kendari sendiri saat ini menggunakan Kurikulum 2013 sebagai acuan dalam pembelajarannya. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik mengambil judul “Hubungan Antara Ketersediaan Buku Referensi Perpustakaan dengan Peningkatan Minat Baca Siswa SMPN 17 Kendari”, guna mengetahui seberapa minatkah siswa di dalam menggunakan buku referensi sebagai bahan bacaan di perpustakaan tersebut. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya maka permasalahan penelitian secara umum adalah 1. Koleksi Referensi apa saja yang ada diperpustakaan SMPN 17 Kendari? 2. Bagaimanakah hubungan antara ketersediaan buku
referensi perpustakaan
dengan minat baca siswa pada Perpustakaan SMPN 17 Kendari?
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1. Mengetahui hubungan antara penggunaan Koleksi Referensi sebagai upaya dalam meningkatkan Minat baca siswa. 2. Untuk mengetahui koleksi apa saja yang ada di Perpustakaan SMPN 17 Kendari. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah: 1. Secara Teoritis yaitu sebagai bahan informasi untuk seluruh staf perpustakaan atau pustakawan tentang ketertarikan siswa terhadap penggunaan buku referensi guna peningkatan minat membaca bagi siswa di lingkungan SMPN 17 Kendari. 2. Secara Praktis yaitu sebagai bahan referensi yang dapat membantu dalam kepentingan pembangunan ilmu perpustakaan. 3. Secara Metodologis yaitu sebagai salah satu sumber acuan dalam penelitianpenelitian selanjutnya, khususnya yang berminat mengkaji tentang hubungan antara buku referensi perpustakaan dengan minat baca siswa di perpustakaan. Hipotesis Penelitian Berdasarkan Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian kali ini di ajukan hipotesis yaitu di duga bahwa: Ha: Terdapat hubungan antara ketersediaan koleksi referensi terhadap peningkatan minat baca siswa Ho: Tidak terdapat hubungan antara ketersediaan
koleksi referensi terhadap peningkatan minat baca siswa METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Kendari, tepatnya berada di Perpustakaan SMPN 17 Kendari, Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 17 Kendari, Kelas VII, Kelas VIII dan Kelas IX. adapun jumlah siswa siswi tersebut sebanyak 657 orang siswa. Sampel Dari jumlah populasi 657 siswa maka peneliti mengambil jumlah sempelnya sebanyak 87 orang siswa. Adapun cara dalam menentukan besarnya sampel yaitu dengan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10% yaitu sebagai berikut: n= 657 n=
n=
1+657 (0,1)2 657 7,57
n = 86,78 dibulatkan menjadi 87
Keterangan: n = Jumlah sampel yang dicari N = Jumlah
populasi
e = Standar error sebesar 10% Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer, Data yang diperoleh dari pengguna sebagai responden dengan memberikan angket untuk diisi. 2. Data Sekunder, Data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui buku, jurnal, majalah serta dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penelitian, teknik yang digunakan adalah sebagai berikut : 1.
Studi Kepustakaan (Library Study)
2.
Penelitian lapangan (field research) dilakukan dengan cara: a. Observasi. b. Kuesioner.
Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert. Teknik Analisis Data Kekuatan hubungan antara 2 Variabel biasanya disebut dengan Koefisien Korelasi dan dilambangkan dengan symbol “r”. nilai koefisien akan selalu berada di antara -1 sampai +1.
Pengujian atas data yang diperoleh, akan dilakukan dalam beberapa tahap pengujian, yaitu sebagai berikut: 1. Uji Validitas Instrumen Pengujian validitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika rhitung positif dan rhitung> rtabel maka pertanyaan dinyatakan Valid. b. Jika rhitung negatif dan rhitung< rtabel maka peryataan tersebut dinyatakan tidak Valid. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Suatu angket dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban dari responden terhadap pertanyaan selalu konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas angket dalam penelitian ini digunakan uji statistik Cronbach Alpha dengan bantuan program komputer yang menggunakan software SPSS. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Umar, 2003:106 ). 3. Uji Korelasi Instrumen Uji Korelasi dimaksudkan untuk melihat hubungan dari dua hasil pengukuran atau dua variabel yang diteliti, untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X (Ketersediaan Koleksi Referensi) dengan Variabel Y (Minat Baca). Adapun Rumus yang digunakan adalah: Keterangan: r xy : Koefisien Korelasi
=
Ʃ xy Ʃx
Ʃy
Ʃx : Jumlah Skor X Ʃy : Jumlah Skor Y HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Validitas Instrumen Untuk menganalisisnya digunakan r Product Moment Correlation, dengan kriteria: Apabila r
hitung
>r
dengan taraf signifikansi 5% maka butir pernyataan
tabel
tersebut adalah valid. Apabila r
hitung
dengan taraf signifikansi 5%, dan df = n – k, maka
tabel
butir pernyataan tersebut adalah tidak valid. Dimana: df = degree of freedom n = jumlah sampel k = banyaknya variabel Pengujian validitas instrumen variabel X dan Y dilakukan dengan menganalisis uji coba instrumen yaitu dengan angket. Jumlah butir pernyataan yang diuji coba untuk variabel X adalah sebanyak 16 butir pernyataan, dan Y sebanyak 12 butir pernyataan. Setiap butir pernyataan yang diketahui valid atau tidaknya maka data harus dikonversikan ke r maka r
tabel
tabel.
Nilai r
tabel
diperoleh dari df = n – 2 yaitu df = 42 – 2 = 40
= 0,312 pada taraf signifikansi 5%. Jika nilai Corrected Item-Total
Correlation lebih besar dari 0,312 maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan valid. Adapun hasil pengujian validitas untuk setiap variabel adalah seperti yang tertera pada tabel 4.6 yang perhitungannya dilakukan dengan bantuan program komputer software SPSS versi 20.0.
Tabel 1.Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Butir pernya taan
rtabel
rhitung
Keter anga n
1
0,312
0,350
Valid
2
0,312
0,659
Valid
4
0,312
0,497
Valid
5
0,312
0,492
Valid
6
0,312
0,395
Valid
7
0,312
0,486
Valid
8
0,312
0,410
Valid
9
0,312
0,482
Valid
10
0,312
0,314
Valid
11
0,312
0,580
Valid
12
0,312
0,478
Valid
13
0,312
0,544
Valid
14
0,312
0,337
Valid
15
0,312
0,407
Valid
16
0,312
0,404
Valid
Minat
18
0,312
0.635
Valid
Baca ( Y )
19
0,312
0.467
Valid
20
0,312
0.399
Valid
21
0,312
0.414
Valid
22
0,312
0.618
Valid
23
0,312
0.610
Valid
25
0,312
0.635
Valid
26
0,312
0.521
Valid
27
0,312
0.431
Valid
Variabel
Ketersedia an Koleksi Referensi ( X)
28
0,312
0.459
Valid
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS Versi 20.0
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen Variabel Ketersediaan Koleksi Referensi Minat Baca
Nilai Crounbach Alpha 0,733
Keterangan Reliabel
0,701
Reliabel
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS Versi 20.0 3.2 Pengujian Hipotesis Penelitian (Korelasi) Derajat hubungan biasanya dinyatakan dengan ‘r’
yang disebut dengan
koefisien korelasi sampel yang merupakan penduga bagi koefisien populasi. Ada dua cara pengambilan keputusan dalam analisis korelasi yaitu: 1. Berdasarkan nilai Signifikansi : Jika nilai signifikansi < 0,05 maka terdapat korelasi, sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat korelasi 2. Berdasarkan tanda Bintang (*) yang diberikan SPSS: Jika terdapat tanda bintang pada pearson correlation maka antara variabel yang dianalisis terjadi korelasi, sebaliknya jika tidak terdapat tanda bintang pada pearson correlation maka antara variabel yang dianalisis tidak terjadi korelasi. Hasil pengujian Korelasi berdasarkan perhitungan SPSS ditunjukkan pada tabel 4.32 berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Korelasi terhadap Variabel X dan Variabel Y Correlations Ketersedi Minat aan_Kole _Bac ksi_Refer a ensi Keters
Pearson
ediaan
Correlation
_Kole
Sig. (2-
ksi_Re
tailed)
ferensi
N
1 .325**
0.002 87
87
.325**
1
Pearson Correlation Sig. (2Minat_ tailed) Baca
0.002
N
87 87 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan
Nilai
Signifikansi dari output
diatas diketahui
antara
Ketersediaan Koleksi (X) dengan Minat Baca (Y) nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang berarti terdapat nilai signifikan. Selanjutnya, minat baca (Y) dengan Ketersediaan Koleksi (X) nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Selain dengan menggunakan program SPSS diatas, korelasi juga dapat diukur dengan menggunakan rumus berikut:
=
Ʃ xy Ʃx
Ʃy
246895 381868 160771
,
√
= 0,996
Dari perhitungan tersebut dapat di ketahui bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 0,996 antara Ketersediaan Koleksi Referensi dengan Minat Baca Siswa. Tabel 4. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199
Tingkat Hubungan Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 - 1,000
Sangat Kuat
Berdasarkan Tabel
4.32 diatas, maka koefisien korelasi yang ditemukan
sebesar 0,996 termaksud pada kategori sangat kuat. Jadi terdapat hubungan yang sangat kuat antara Ketersediaan Koleksi Referensi dengan Minat Baca siswa. Untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang diterima ini berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 658 orang, maka perlu di adakan pengujian signifikansinya yaitu dengan rumus: t= t=
#,
√!" √ " ²
√ $"
√ "#,
²
= 102,767
Harga t hitung tersebut selanjutnya di bandingkan dengan t table. Untuk kesalahan 5 % uji 2 fihak dan dk = n – 2 = 85, maka di peroleh t table = 1,98827.
Hipotesis Berlaku: Ho
: µ = 0 (Tidak ada hubungan)
Ha
: µ ≠ 0 (Ada hubungan) Berdasarkan perhitungan yang ditunjukkan pada gambar diatas, maka
dinyatakan bahwa
t hitung jatuh pada penolakan Ho, maka dapat
dinyatakan
hipotesis nol yang menyatakan tidak ada hubungan antara Ketersediaan Koleksi Referensi
dengan
Minat
Baca
ditolak,
dan
hipotesis
alternatif
diterima.
Ketentuannya bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > r tabel ) maka Ha diterima. Ternyata rh (0,996) lebih besar dari r tabel (0,213). Dengan demikian koefisien korelasi 0,996 itu signifikansi. Jadi Kesimpulannya adalah Koefisien Korelasi antara Ketersediaan Koleksi Referensi dengan Minat Baca Siswa
sebesar 0,996
adalah
signifikan, artinya
Koefisien tersebut dapat digeneralisasikan atau dapat berlaku pada populasi dimana sampel 87 Orang Siswa diambil. 3.3 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan
ketersediaan koleksi
Referensi serta pengujian hipotesis menunjukan bahwa: 1.
Ketersediaan koleksi referensi memiliki hubungan yang sangat kuat dengan Minat Baca Siswa, ini dapat di lihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan Rumus Korelasi, dimana rh > r tabell atau 0,996 >0,213. Dimana Ha diterima dan Ho ditolak, artimya terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan koleksi referensi dengan minat baca siswa.
2.
Jika dilihat dari ketersediaan koleksi referensi pada Perpustakaan SMPN 17 Kendari sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban responden yakni dengan persentase di atas 55 % yang pada umumnya dari jumlah responden rata-rata menjawab sangat setuju dan setuju yaitu 50 -75 orang siswa.
3.
Jika dilihat dari Minat Baca, Minat Baca Siswa Pada Perpustakaan SMPN 17 Kendari juga sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban responden yakni dengan persentase di atas 60 % yang pada umumnya dari jumlah responden rata-rata menjawab sangat setuju dan setuju yaitu sekitar 4075 orang siswa. Namun ada pula beberapa responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju, hal ini menunjukan masih ada siswa yang belum memiliki minat untuk membaca pada perpustakaan tersebut. Oleh karena itu, jika dikaitkan dengan teori yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu Teori Minat yang dikembangkan oleh Hilgard (2003) yang menjelaskan tentang Minat, dimana Minat adalah Kecenderungan yang tetap untuk mengenang dan memperhatikan beberapa kegiatan dimana minat merupakan aspek psikis yang dimiliki seseorang yang menimbulkan rasa suka/ tertarik terhadap sesuatu dan mampu mempengaruhi tindakannya Oleh karena itu, Teori tersebut digunakan dalam suatu perpustakaan dimana koleksi referensi yang terdiri dari buku-buku & bahan pustaka lain, sepenuhnya digunakan bagi siswa didalam mencari informasi bagi kebutuhan proses belajar dan mengajar
disekolah dimana hal tersebut dapat
meningkatkan atau menimbulkan rasa suka atau tertarik untuk dapat menggunakan
perpustakaan sebagai sumber informasi utama bagi para siswa guna terpenuhinya kebutuhan informasi mereka. Di Perpustakaan SMPN 17 Kendari, upaya yang dilakukan oleh pustakawan sekolah untuk membangkitkan rasa senang dan gairah membaca para siswa adalah dengan memperkenalkan buku-buku, Memperkenalkan riwayat hidup para tokoh, memperkenalkan hasil-hasil karya para sastrawan serta perlunya perbaikan metode belajar dan mengajar dari yang selama ini bersifat textbooks centered kepada metode yang lebih membuka kemungkinan siswa untuk lebih sadar akan pentingnya membaca. Perpustakan sebagai lembaga yang memberikan informasi kepada pemustaka, secara tidak langsung perpustakaan harus mampu memenuhi kebutuhan informasi kepada pemustaka, salah satu dalam segi koleksi yang dimiliki perpustakaan. Penyediaan suatu koleksi perpustakaan haruslah sesuai dengan kebutuhan dari pemustaka perpustakaan. Hal ini secara tidak lansung dapat memberikan pengaruh yang sangat besar kepada minat dari pemustaka untuk memanfaatkan perpustakaan khususnya koleksi yang ada di perpustakaan tersebut. Oleh karena itu pula, perpustakaan SMPN 17 Kendari sebagai salah satu lembaga yang memberikan informasi kepada pemustakanya, secara tidak langsung perpustakaan sekolah tersebut harus mampu memenuhi kebutuhan informasi kepada pemustakanya pula, salah satunya dalam segi koleksi yang dimiliki perpustakaan. Oleh sebab itu, dapat disimpulakan bahwa ketersediaan koleksi khususnya koleksi referensi
perpustakaan SMPN 17
Kendari sudah cukup baik atau sudah dapat
dikatakan memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya, dalam hal ini adalah
siswa/siswi SMPN 17 Kendari. Dimana rata-rata jawaban responden menjawab sangat setuju dan setuju.
KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas dapat di simpulkan sebagai berikut: 1.
Koleksi Referensi yang ada di perpustakaan SMPN 17 Kendari terdiri dari Koleksi Kamus, Ensiklopedia, Atlas, Sumber Geografi dan Publikasi Hasil Penelitian
2.
Ketersediaan koleksi referensi memiliki hubungan yang sangat kuat dengan Minat Baca Siswa, ini dapat di lihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan Rumus Korelasi, dimana rh > r tabell atau 0,996 >0,213. Dimana Ha diterima dan Ho ditolak, artimya terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan koleksi referensi dengan minat baca siswa, dimana Ketentuannya bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > r tabel ) maka Ha diterima. Ternyata rh (0,996) lebih besar dari r tabel (0,213). Sehingga kesimpulannya terdapat hubungan yang sangat erat antara Ketersediaan koleksi referensi dengan Minat baca siswa.
Saran Dari hasil penelitian yang di lakukan pada Perpustakaan SMPN 17 Kendari, maka penulis memberi saran khususnya bagi
seluruh pihak yang berwenang/
bertanggung jawab atas pengembangan perpustakaan tersebut agar tenaga petugas perpustakaan/ pustakawannya mohon di tambah mengingat petugas yang ada saat ini
hanya berjumlah 4 orang saja, agar dapat mempercepat proses kegiatan perpustakaan tersebut.
pada
Daftar Pustaka Bafadal, I. (2006). Pengelolaan Perpustakaan
Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Bafadal, I. (2006). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas, P. B. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Empat. Jakarta: Gramedia. Depdiknas, P. B. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Empat. Jakarta: Gramedia. Indonesia, R. (1992). Undang - Undang No. 47 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kemendiknas. Indonesia, R. (1992). Undang-Undang No. 47 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Sekolah. Jakarta. Yusup, P. M. (2013). Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta. Yusup, P. M. (2013). Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi Aksara.