1
HUBUNGAN ANTARA KESADARAN HIDUP SEHAT DAN SELF MANAGEMENT DENGAN PERILAKU SEHAT MAHASISWA PECINTA ALAM JONGGRING SALAKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Dilla Ima Wati
[email protected] Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang
Abstrak Faktor fisik merupakan salah satu modal bagi seorang pecinta alam. Fisik yang baik diperoleh dengan cara menjaga kesehatan. Hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa mahasiswa pecinta alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang belum menunjukkan perilaku yang menjaga kesehatan.Berkaitan dengan hal tersebut, maka diperlukan pembahasan kesadaran hidup sehat, self management, dan perilaku sehat pada mahasiswa pecinta alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesadaran hidup sehat, self management, perilaku sehat, dan hubungan antara ketiga variabel tersebut pada mahasiswa pecinta alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif korelasional.Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari skala kesadaran hidup sehat, skala self management, dan skala perilaku sehat.Hasil penelitian yaitu sebagai berikut. Pertama, 52,5% mahasiswa memiliki kesadaran hidup sehat yang tinggi. Kedua, 75% mahasiswa memiliki self management yang baik. Ketiga, 58,75% mahasiswa memiliki perilaku sehat yang tinggi. Keempat, terdapat hubungan antara kesadaran hidup sehat dan self management dengan perilaku sehat Mahasiswa Pecinta Alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang. Kata kunci: kesadaran hidup sehat, self management, perilaku sehat, mahasiswa pecinta alam
Abstract Physic factor is one of capital for students of nature lovers. Good physic is got by keep healthy. Observation and interview result show that Jonggring Salaka student of nature lovers of State University of Malang not yet show keep healthy behavior. From that phenomena, need the discussion about health awareness, self management, and healthy behavior of students of nature lovers. The goal of this research are know about health awareness description, self management description, healthy behavior description, and the relationship among that three variables of Jonggring Salaka students of nature lovers of State University of Malang. This research use descriptive correlation research design. Instrument in this research is scale, there are health awareness scale, self management scale, and healthy behavior scale.
2
The result are as follows. First, 52,5% Jonggring Salaka students of nature lovers of State University of Malang have high health awareness. Second, 75% Jonggring Salaka students of nature lovers of State University of Malang have good self management. Third, 58,75% Jonggring Salaka students of nature lovers of State University of Malang have good healthy behavior. Forth, there are the relationship between health awareness and self management with healthy behavior Jonggring Salaka student of nature lovers of State University of Malang Key words: health awareness, self management, healthy behavior, students of nature lovers
3
Giri (2009), mengungkapkan bahwa seorang pecinta alam harus memiliki modal dasar. Salah satu modal dasar tersebut adalah fisik yang sehat.Dengan adanya tuntutan akan fisik yang sehat, seorang pecinta alam harus memberikan perhatian lebih tentang masalah kesehatan guna mewujudkan fisik yang sehat sehingga dapat menjalankan aktivitas kepencintaalaman dengan baik.Akan tetapi, berdasarkan hasil observasi dan wawancara mahasiswa pecinta alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang belum menunjukkan perilaku yang menjaga kesehatan. Di samping itu, Ramadhany (2012) mengungkapkan bahwa berbagai penyakit yang kini sering menyerang manusia adalah penyakit yang disebabkan karena gaya hidup yang kurang sehat, diantaranya kurangnya olah raga karena terlalu sibuk dengan pekerjaan atau karena hobby dengan makanan yang serba instan. Dewi (2011) menyebutkan beberapa gaya hidup yang tidak sehat. Sebagai contoh, untuk efisiensi waktu maka selalu pergi dengan mengendarai kendaraan bermotor akibatnya tubuh kurang banyak gerak. Selain itu, kesibukan yang dihadapi oleh para pekerja kantor juga menyebabkan mereka hanya duduk di belakang meja untuk bekerja dan menghadapi stres yang berat. Pemikiran yang serba instan ini menyebabkan banyak orang melirik ke makanan fast food atau junk food untuk dikonsumsi. Berdasarkan fenomena tentang mahasiswa pecinta alam dan gambaran umum tentang gaya hidup individu pada masa sekarang ini, maka diperlukan pembahasan mengenai kesadaran hidup sehat, self management, dan perilaku sehat. Kesadaran hidup sehat, self management, dan perilaku sehat idealnya terlihat pada semua komunitas.Pada tulisan ini, penulis tertarik untuk berfokus pada komunitas mahasiswa pecinta alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang. Menurut Atkinson (2001) dalam Fitriyansyah (2008) kata kesadaran sering digunakan sebagai istilah yang mencakup pengertian, persepsi, pemikiran, perasaan, dan ingatan seseorang yang aktif pada saat tertentu.Sementara itu, hidup sehat tercermin dari tindakan atau perilaku yang dilakukan seseorang yang disebut dengan istilah perilaku sehat. Jadi, kesadaran hidup sehat adalah pengertian, persepsi, pemikiran, perasaan, dan ingatan yang berkaitan dengan hidup sehat (makan dengan menu seimbang, kegiatan fisik secara teratur dan cukup, tidak merokok, tidak minum minuman keras dan narkoba, istirahat yang cukup, pengendalian dan manajemen stress, perilaku atau gaya hidup positif yang lain untuk kesehatan).
4
Self management atau manajemen diri mengacu pada konsep pengaturan dan pengolahan diri.Terdapat beberapa pendekatan yang berupaya untuk mendefinisikan manajemen diri. Salah satunya adalah pendekatan affect,behavior and cognition (ABC) yang berusaha memahami konsep ini dengan mempertimbangkan interaksi antara perasaan, perilaku, dan pikiran dalam upaya pemahamannya (Rudestam 1980). Myers (dalam Martyn 2004) menyatakan bahwa manajemen diri melibatkan sikap mental yang positif dan tindakan positif yang membantu seseorang dalam menjalani kehidupannya sesuai dengan keinginannya, termasuk menyadari keterbatasan diri dan menyesuaikan cara hidup agar dapat mengakomodasi keterbatasan tersebut. Berdasarkan konsep manajemen diri yang dikemukakan oleh O’Keefe dan Berger (1999) dalam Singadimedja (2007) yang menggunakan pendekatan affection, behavior, and cognition (ABC) dalam upaya pemahamannya, maka unsur-unsur manajemen diri terdiri dari : 1). perasaan / afek (affect) O’Keefe dan Berger (1999) dalam Singadimedja (2007) mendefinisikan afek sebagai berikut : “Another word for feelings that refers to emotions and sensations. It is a physical state that we experience in response to an internal or external stimulus.”
(O’Keefe dan Berger, 1999 dalam Singadimedja, 2007).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat diketahui bahwa perasaan meliputi segala bentuk emosi dan sensasi.Baik emosi maupun sensasi memiliki pengaruh yang tidak sedikit dalam memotivasi individu untuk melakukan sesuatu.
2). perilaku (behavior) O’Keefe dan Berger (1999) dalam Singadimedja (2007) mendefinisikan perilaku sebagai segala tindakan yang dapat dilihat baik oleh diri sendiri maupun oleh orang lain, dan respon-respon yang dapat diobservasi. Perilaku membantu mengidentifikasi individu sebagai seorang manusia, karena keyakinan, kepercayaan, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh individu terefleksi dalam perilakunya (O’Keefe dan Berger, 1999 dalam Singadimedja, 2007).
5
Corsini (2002) dalam Singadimedja (2007) mendefinisikan perilaku sebagai tindakan, reaksi, dan interaksi yang terdapat dalam respon atas stimulus internal atau eksternal. Termasuk juga aktivitas yang dapat dilihat secara objektif apa adanya, dan aktivitas yang hanya dapat dilihat oleh individu yang bersangkutan melalui introspeksi serta proses-proses yang sifatnya bawah sadar.
3). pikiran (cognition) Berger (2000) dalam Singadimedja (2007) menyatakan bahwa pikiran meliputi ide, persepsi, kepercayaan, nilai-nilai, harapan, proses pengambilan keputusan, kemampuan menyelesaikan masalah, logika berfikir yang dimiliki individu. Ashcraft (1998) dalam Singadimedja (2007) mendefinisikan pikiran sebagai sekumpulan proses-proses mental dan aktivitas-aktivitas yang digunakan dalam mempersepsi, belajar, mengingat, berpikir, dan mengerti. Gotchman (dalam Smet, 1994 dalam Agustin 2006) mendefinisikan perilaku sehat sebagai tingkah laku, aktivitas, dan kebiasaan yang berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan, perbaikan kesehatan, dan meningkatkan kesehatan. “Perilaku sehat adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.”(Becker, 1979 dalam Notoatmodjo, 2012). Notoatmodjo, 2005 (dalam Yanti 2008) mendefinisikan perilaku kesehatan (health behavior) sebagai respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat-sakit (kesehatan) seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan.Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organisasi) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan (Notoatmodjo, 1993 dalam Agustin, 2006).Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku sehat adalah tindakan-tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Mahasiswa Pencinta Alam merupakan organisasi kemahasiswaan yang berkedudukan dalam suatu intitusi pendidikan tinggi yang dibentuk sebagai wadah pendidikan kepencintaalaman.Dalam penyelenggaraanya diharapkan dapat menyampaikan secara tepat
6
hal – hal yang dimaksud dengan pendidikan kepencintaalaaman. Secara filosofis ketika “Pencinta Alam” dilembagakan (mpa = mahasiswa pencinta alam ; kpa = kelompok pencinta alam) akan berpotensi untuk mengenyampingkan nilai kepencintaalaman dalam pencapaian tujuan politik kelembagaannya (Jamest, 2010). Kesadaran hidup sehat berhubungan dengan perilaku sehat seseorang. Jika seseorang memiliki kesadaran hidup sehat maka hal tersebut akan mendorongnya untuk berperilaku sehat. Ketika seseorang memiliki kesadaran, berarti orang tersebut memiliki pengertian, persepsi, pemikiran, perasaan, dan ingatan.Menurut Notoatmodjo (2012) tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif memiliki beberapa tingkatan, diantaranya tahu dan memahami.Tahu dan memahami selaras dengan pengertian dari kesadaran.Hal itu menunjukkan bahwa kesadaran berhubungan dengan pengetahuan. Sementara itu, menurut Lawrence Green (1980) (dalam Notoatmodjo, 2010 dalam Maulida, 2012) perilaku sehat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor predisposisi. Salah satu bentuk dari faktor predisposisi adalah pengetahuan.Pengetahuan berhubungan dengan kesadaran.Jadi kesadaran berhubungan dengan perilaku seseorang.Dalam hal ini, kesadaran hidup sehat berhubungan dengan perilaku sehat. Perasaan meliputi segala bentuk emosi dan sensasi.Baik emosi maupun sensasi memiliki pengaruh yang tidak sedikit dalam memotivasi individu untuk melakukan sesuatu.Jadi, emosi dan sensai sebagai unsur dari perasaan pada self management memotivasi/mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu.Hal itu menunjukkan bahwa self management berhubungan dengan perilaku seseorang, yang dalam hal ini merupakan perilaku sehat. Kesadaran hidup sehat berhubungan dengan perilaku sehat seseorang. Jika seseorang memiliki kesadaran hidup sehat maka hal tersebut akan mendorongnya untuk berperilaku sehat. Ketika seseorang memiliki kesadaran, berarti orang tersebut memiliki pengertian, persepsi, pemikiran, perasaan, dan ingatan.Menurut Notoatmodjo (2012) tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif memiliki beberapa tingkatan, diantaranya tahu dan memahami.Tahu dan memahami selaras dengan pengertian dari kesadaran.Hal itu menunjukkan bahwa kesadaran berhubungan dengan pengetahuan. Sementara itu, menurut Lawrence Green (1980) (dalam Notoatmodjo, 2010 dalam Maulida, 2012) perilaku sehat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor
7
predisposisi. Salah satu bentuk dari faktor predisposisi adalah pengetahuan.Pengetahuan berhubungan dengan kesadaran.Jadi kesadaran berhubungan dengan perilaku seseorang.Dalam hal ini, kesadaran hidup sehat berhubungan dengan perilaku sehat.Kesadaran hidup sehat mendorong seseorang untuk berperilaku sehat.Sementara itu, self management merupakan pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan perbuatan yang dilakukan seseorang. Perbuatan sama halnya dengan perilaku, yang dalam hal ini merupakan perilaku sehat. Sementara itu, perasaan meliputi segala bentuk emosi dan sensasi.Baik emosi maupun sensasi memiliki pengaruh yang tidak sedikit dalam memotivasi individu untuk melakukan sesuatu.Jadi, emosi dan sensai sebagai unsur dari perasaan pada self management memotivasi/mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu.Hal itu menunjukkan bahwa self management berhubungan dengan perilaku seseorang, yang dalam hal ini merupakan perilaku sehat.Berdasarkan uraikan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesadaran hidup sehat dan self management berhubungan dengan perilaku sehat.
Metode Partisipan Subjek pada penelitian ini adalah 80 anggota aktif mahasiswa pecinta alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang. Desain Penelitian Peneliatian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun.Berdasarkan tujuan dari penelitian, maka rancangan penelitian ini adalah deskriptif korelasional.Berikut ini adalah bagan rancangan penelitian pada penelitian ini.
Kesadaran Hidup Sehat (X1)
Perilaku Sehat (Y) Self Management (X2)
8
Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 skala model Likert, yaitu sebagai berikut. 1). Skala kesadaran hidup sehat yang disusun berdasarkan teori kesadaran dari Atkinson dan teori perilaku sehat dari Becker. Contoh: Tabel Skala Kesadaran Hidup Sehat No.
Pernyataan
STS
TS
S
SS
Saya mengetahui bahwa zat-zat yang terkandung
1.
dalam rokok aman bagi tubuh. Saya memahami bahwa mengendalian stres dapat
2.
membuat tubuh senantiasa sehat..
2). Skala self managementyang disusun berdasarkan teori dari O’Keefe dan Berger. Contoh: Tabel Skala Self Management No. 1. 2.
Pernyataan
STS
TS
S
SS
S
SS
Saya merasa senang jika dapat berolah raga secara rutin. Saya senang mengkonsumsi soft drink.
3). Skala perilaku sehat yang disusun berdasarkan teori Becker. Contoh: Tabel Skala Perilaku Sehat No.
Pernyataan
1.
Saya menerapkan makan 4 sehat 5 sempurna.
2.
Saya memiliki kebiasaan merokok.
STS
TS
9
Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 18-25 maret 2013 bertempat di sekretariat unit kegiatan mahasiswa pecinta alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang. Analisis Data Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif korelasional.Analisis deskriptif menggunakan median sedangkan analisis korelasional menggunakan Product Moment yang dilanjutkan dengan analisis korelasi ganda. Hasil Hasil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, Mahasiswa Pecinta Alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang memiliki tingkat kesadaran hidup sehat tinggi sebanyak 42 mahasiswa (52,5%) dan 38 mahasiswa (47,5%) memiliki kesadaran hidup sehat rendah. Kedua, Mahasiswa Pecinta Alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang memiliki self management baik sebanyak 60 mahasiswa (75%) dan 20 mahasiswa (25%) memiliki self management kurang baik. Ketiga, Mahasiswa Pecinta Alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang memiliki perilaku sehat baik sebanyak 47 mahasiswa (58,75%) dan 33 mahasiswa (41,25%) memiliki perilaku sehat kurang baik. Keempat, Terdapat hubungan positif signifikan antara kesadaran hidup sehat dan perilaku sehat mahasiswa pecinta alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang.Kelima, Terdapat hubungan positif signifikan antara self management dan perilaku sehat mahasiswa pecinta alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang.Keenam, Terdapat hubungan positif signifikan antara kesadaran hidup sehat dan self management dengan perilaku sehat mahasiswa pecinta alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang. Diskusi Kesadaran hidup sehat dan self management mempengaruhi perilaku sehat seseorang.Pada penelitian ini peneliti berfokus pada mahasiswa pecinta alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang. Hal tersebut dilatarbelakangi karena mahasiswa pecinta alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang belum menunjukkan perilaku menjaga kesehatan padahal salah satu modal dasar pecinta alam adalah fisik yang sehat yang tentunya diperoleh
10
dengan cara menjaga kesehatan.Dalam penelitian ini telah diketahui bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara kesadaran hidup sehat dan self management dengan perilaku sehat mahasiswa pecinta alam Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang.
11
DAFTAR PUSTAKA Agustin, Tina. 2006. Perilaku Sehat Lansia (Studi di Posyandu Lansia Kertosari III Kelurahan Ketawanggede Malang). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Anggraini, Dewi. 2010. Analisis Kesadaran dan Kepedulian Masyarakat Terhadap Label Lingkungan Dalam Kemasan Air Minum Isi Ulang (Galon).Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang. Dewi, Lanny.2011. Pola Makan Sehat dan Gaya Hidup yang Benar, (Online), (www.rumahsakit mitrakemayoran.com/pola-makan-sehat-dan-gaya-hidup-yang-benar), diakses 20 Februari 2013. Fitriyansyah, Budi. 2008. Kesadaran Terhadap Kondisi Berbahaya Pada Karyawan PT. Megaron Balikpapan.Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Giri, Prana. Maret 2009.Modal Dasar Pecinta Alam, (Online), (imadewidhiarta09.blogspot.com/2009/03/modal-dasar-pecinta-alam.html), diakses 20 Februari 2013. Jamest, Nevy. 2010. Pendekatan Filosofis-Pecinta Alam (Bagian 1), (Online), (http://www.mahesa.or.id/artikel/dinamika-pecinta-alam/pendekatan-filosofis-pecinta-alambagian-1.html), diakses 13 Desember 2012. Maulida, Elfina. 2012. Perilaku Sehat Pada Pendamping ODHA. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Ramadhany, Silvy. 18 November 2012. Gaya Hidup Sehat Agar Terhindar Dari Penyakit, (Online), (pitikkedu.blogspot.com/2012/11/gaya-hidup-sehat-agar-terhindar-dari.html), diakses 20 Februari 2013.
12
Singadimedja, H.G.N. 2007.Hubungan Antara Makna Kerja Dan Manajemen Diri Pada Pekerja Putus Hubungan Kerja Karena Pailit. Skripsi tidak diterbitkan. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Yanti, Irma. 2008. Perilaku Sehat Pada Suku Kamoro di Timika Papua.Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Yoyo, Toni. 2007. Manajemen Diri, (Online), (http://www.andriewongso.com/artikel/artikel_tetap/586/Manajemen-Diri.html), diakses 18 September 2012.