HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT TINGKAT.III ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO Rahayu Takatelide*, A.J.M. Rattu*, F.J.O. Pelealu** *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Sumber daya manusia merupakan aspek yang paling penting dalam suatu wadah organisasi dalam mencapai suatu tujuan dalam organisasi, agar dapat meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas organisasi seharusnya dapat memperhatikan kebutuhan sumber daya manusia yang ada.Salah satu faktor yang sangat berpengaruh bagi sumber daya manusia adalah kepuasan kerja dari sumber daya manusia itu sendiri, masalah ketidakpuasan kerja dapat mempengaruhi kualitas dan produktivitas dan kelangsungan dari organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Tingkat.III Robert Wolter Mogisidi Manado. Jenis penelitian ini survei analitik dengan desain cross sectional sudy.Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Tingkat.III Robert Wolter Mogisidi Manado pada Oktober-desember 2014.Populasi dalam penelitian ini sebesar 164 orang dengan sampel 63 orang data yang dikumpulkan dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bernilai negatif antara variabel supervisi dengan kepuasan kerja perawat yaitu nilai p=0,000 (p<0,05), terdapat hubungan antara variabel keamanan kerja dengan kepuasan kerja p=0,029 (p<0,05), sedangkan variabel kompensasi terdapat hubungan antara variabel kompensasi dengan kepuasan kerja perawat yaitu p=0,086 (p<0,05). Terdapat hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Tingkat.III Robert Wolter Mongisidi Manado. Kata Kunci : pekerjaan, kepuasaan kerja, perawat ABSTRACT Human resource is the most important aspect in a container organization in achieving a goal in the organization, in order to improve the quality of human resources organization should be able to address the needs of existing human resources. One of the most influential factor for human resources is the job satisfaction of human resources itself, job dissatisfaction problems can affect the quality and the productivity and viability of the organization. This study aimed to determine the relationship between job characteristics and job satisfaction of nurses in h ospital Tingkat.III Robert Wolter Monginsidi Manado. This study was a cross sectional survey design analytic study. This study was conducted at Hospital Tingkat.I II Robert Wolter Monginsidi Manado. In October-December 2014.The population in this study of 164 people with a sample of 63 individuals. The data collected were analyzed using univariate and bivariate. The results of this study showed no negative correlation between variables worth supervision and job satisfac tion of nurses that is the value of p = 0.000 (p <0.05), there is a relationship between the variables of job sec urity and job satisfaction p = 0.029 (p <0.05 ), whereas there is a relationship between the variable compens ation variable compensation and job satisfaction of nurses ie, p = 0.086 (p = <0.05). There is a relationship between job characteristics and job satisfaction of nurses in hospital Tingkat.III Robe rt Wolter Monginsidi Manado. Keywords : Job, Job Satisfaction, Nurse
mengalami
PENDAHULUAN Manajemen merupakan
sumber
suatu
daya
proses
manusia
perawat
ketidakpuasan kerja
berumur
kurang
dari
dan
33%
30
tahun
perencanaan,
bermaksud keluar dari pekerjaan mereka.
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
Menurut Baumann di Amerika Serikat, Kanada,
kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan,
lnggris, Jerman menunjukkan bahwa 41%
pemberian
perawat
kompensasi,
pengintegrasian,
di
rumah
sakit
mengalami
pemeliharaan dan pelepasan sumber daya
ketidakpuasan dengan pekerjaannya dan 22%
manusia agar tercapai berbagai tujuan individu,
diantaranya
organisasi, dan masyarakat. Pengelolaan sumber
pekerjaannya dalam satu tahun (Wuryanto,
daya manusia akan menjadi bagian yang sangat
2010).
penting dari tugas manajemen organisasi. Kompleksitas
pengelolaan
sumber
merencanakan
meninggalkan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti
daya
hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan
manusia oleh banyak faktor yang sesuai dengan
kepuasan kerja perawat Rumah Sakit Tingkat.III
perkembangan dan kemajuan yang ada. Faktor
Robert Wolter Mongisidi Teling.
lingkungan, perubahan teknologi, kompetisi internasional, dan kondisi perekonomian yang
METODE PENELITIAN
tak menentu hanyalah beberapa faktor eksternal
Jenis penelitian yang digunakan dalam
yang menyebabakan organisasi harus selalu
penelitian ini adalah penelitian survei analitik
harus
dengan
mencari
cara
baru
agar
dapat
menggunakan
rancangan
cross
memanfaatkan sumber daya manusia yang lebih
sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada
efektif.
tuntutan
Oktober-Desember 2014 bertempat di Rumah
memperoleh karyawan yang terlatih, biaya
Sakit Tingkat.III Robert Wolter Monginsidi
Faktor
internal,
seperti
kompensasi, konflik antara serikat pekerja- Manado. Populasi dalam penelitian ini sebanyak manajemen, aspek hukum, dan aspek sosial
164 orang kemudian di batasi dengan kriteria
budaya
yang
inklusi yaitu perawat yang terdaftar sebagai
membuat manajemen sumberdaya manusia
tenaga keperawatan di Rumah Sakit Tingkat.III
menjadi
Robert Wolter Mongisidi Manado, serta mau
internal
merupakan
semakin
penting
faktor
dan
kompleks
(Rachmawati, 2008).
dan bersedia menjadi responden dan kriteria
Salah satu penyebab utama masalah- eksklusi yaitu perawat yang mengikuti studi masalah
tenaga
keperawatan,
pelayanan
keperawatan dan kekurangan perawat adalah
lanjut, sakit, cuti dan tidak hadir sehingga di dapatkan sampel sebanyak 63 responden
rendahnya kepuasan kerja perawat.Berbagai
Data primer merupakan data yang
penelitian yang dilakukan tentang kepuasan
diperoleh secara langsung dari responden dalam
kerja perawat didapatkan hasil bahwa masih
bentuk kuesioner yang akan didapatkan pada
banyak perawat yang mengalami ketidakpuasan
saat melakukan penelitian. Data sekunder
kerja. Penelitian di berbagai rumah sakit
merupakan data yang diperoleh secara tidak
menunjukkan bahwa lebih dari 40% perawat
langsung, adanya perantara dengan pihak lain
dalam bentuk Profil RS, Tupoksi pegawai di
Dari segi masa kerja, responden yang memiliki
RSU GMIM Kalooran Amurang.Data yang
lama kerja terbanyak masa kerja responden
didapat dianalisa dengan menggunakan analisa
paling banyak terdapat pada kategori 1-5 tahun
univariat untuk melihat distribusi frekuensi dari
50 (79,2%) orang, kaategori 6-10 tahun 11
variabel-variabel yang ada, analisa bivariat
(17,5%) orang, dan jumlah responden paling
untuk melihat ada tidaknya hubungan antara
sedikit pada kategori 11-5 tahun 2 (3,2%) orang.
variabel dengan analisis statistik menggunakan uji chi-square dengan bantuan program SPSS version 21 for Windows.
4. Distribusi
Frekuensi
Responden
Berdasarkan Tingkat pendidikan Distribusi pendidikan responden paling banyak terdapat
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden
pada
tingkat
pendidikan
DIII
Keperawatan 47 (74,6%) orang, kemudian SI Keperawatan 10 (15,9%) orang, dan DIII
Responden dalam penelitian ini adalah perawat
Kebidanan 4 (6,3%) orang, sedangkan jumlah
pelaksana di Rumah Sakit Tingkat.III Robert
responden dengan tingkat pendidikan paling
Wolter Mongisidi Manado berjumlah 164
sedikit yaitu 2 (3,2%) orang SPK.
orang.Tetapi dalam pelaksanaan di tempat
B. Kepuasan Kerja
penelitian hanya 63 perawat yang di ambil
Berdasarkan hasil penelitian kategori kepuasan
sebagai sampel, karena di batasi oleh kriteria
kerja perawat di golongkan menjadi dua
inklusi dan ekslusi.
ketegori yang ditunjukkan pada yaitu kategori
1. Distribusi
Frekuensi
Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
puas dan tidak puas dengan jumlah responden 32 (50,8%) orang dan kategori tidak puas 31
Proporsi responden perempuan adalah 79,4%
(49,2%) orang.
(50 orang), sedangkan proporsi responden laki-
C. Supervisi
laki adalah 20,6% (13 orang).
Berdasarkan hasil penelitian dari jawaban
2. Distribusi
Frekuensi
Responden
Berdasarkan Umur Responden
paling
banyak
responden untuk variabel
supervisi dengan
kategori baik sebanyak 21 (33,3%) orang dan terdapat
pada
kategori umur < 25 tahun yaitu sebanyak 31
kategori tidak baik 42 (66,7%) orang. D. Keamana Kerja
(49,2%) orang, kemudian pada ketegori umur
Berdasarkan hasil penelitian terdapat keamanan
26-30 tahun yaitu sebanyak 24 (38,1%) orang,
kerja reponden yang merasa keamanan kerja
kategori umur 31-35 tahun 6 (9,5%) orang dan
yang ada baik sebanyak 27 (42,9%) orang
jumlah responden paling sedikit terdapat pada
sedangkan responden yang merasa keamanan
kategori antara 36-40 tahun 1 (1,6%) orang dan
kerja tidak baik adalah sebanyak 36 (57,1%)
kategori > 40 tahun 1 (1,6%) orang.
orang.
3. Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Lama Kerja
Responden
E. Kompensasi Kategori kompensasi digolongkan menjadi dua kategori baik dan tidak baik dengan jumlah
kategori puas sebanyak 11 (17,5%) oang
orang merasa kurang puas dengan kompensasi
sedangkan kategori tidak puas 52 (82,5%)
yang diterima dan 4,8% atau 3 orang merasa
orang.
puas dengan kompensasi yang diterima. Uji
Hubungan
Antara
Supervisi
Dengan
didapat hasil p value 0,086 kurang dari 0,05.
Kepuasan Kerja Hasil hubungan antara supervisi dengan kepuasan
kerja
statistik dengan menggunakan chi square
perawat
di
rumah
sakit
Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kompensasi dengan kepuasan kerja.
Tingkat.III Robert Wolter Mongisidi Manado pada tabel 10 menunjukkan 20,6% atau 13
Hubungan
responden yang merasa supervisi yang ada
Kerja
Supervisi dengan Kepuasan
kurang baik dan 4,8% atau 3 responden merasa
Hasil penelitian terhadap 63 responden
supervisi yang dilakukan sudah baik. Uji
tentang hubungan supervisi dengan kepuasan
statistik dengan menggunakan chi square
kerja melalui pengujian data menunjukkan
didapatkan hasil p value 0,000 kurang dari 0,05.
bahwa terdapat hubungan yang bernilai negatif
Dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan
antara variabel supervisi dengan kepuasan kerja
yang bernilai negatif antara supervisi dengan
perawat di Rumah Sakit Tingkat.III Robert
kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit
Wolter Mongisidi Manado dimana terdapat
Tingkat.III Robert Wolter Mongisidi Manado.
20,6% atau 13 responden yang merasa supervisi
Hubungan Antara Keamanan Kerja Dengan
yang ada tidak baik dan 4,8% atau 3 responden
Kepuasan Kerja
merasa supervisi yang dilakukan sudah baik
Hasil hubungan antara keamanan kerja
variabel ini bernilai negatif artinya semakin
dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit
tinggi supervisi semakin tinggi ketidakpuasan
Tingkat.III Robert Wolter Mongisidi Manado
dari responden yang ada. Hal tersebut tidak
pada tabel 12 menunjukkan 34,9% atau 22
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
orang merasa tidak baik dengan keamanan kerja
Rapina dan Friska (2011) tentang pengaruh
dan 28,6% atau 18 orang merasa baik dengan
komitmen organisasi dan tindakan supervisi
keamanan kerja yang ada. Uji statistik dengan
terhadap kepuasan kerja auditor junior bahwa
menggunakan chi square didapat hasil p value
terdapat
0,029 kurang dari 0,05. Dapat disimpulkan
tindakan supervisi dan kegiatan kerja auditor
bahwa terdapat hubungan antara keamanan
junior.Variabel ini bernilai positif artinya
kerja dengan kepuasan kerja.
pengaruh antara keduanya searah semakin
Hubungan
antara
Kompensasi
Dengan
tinggi
pengaruh
tindakan
yang
supervisi
signifikan
yang
antara
dilakukan
Kepuasan Kerja
semakin tinggi pula kepuasan kerja auditor
Hasil hubungan antara kompensasi dengan
junior tersebut.
kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit
Hubungan
Tingkat.III Robert Wolter Mongisidi Manado
Kepuasan Kerja
pada tabel 11 menunjukkan 36,5% atau 23
Keamanan
Kerja
dengan
Berdasarkan hasil pengelolaan data yang ada
mendukung,
hubungan
dengan
diperoleh satu kepuasan kerja dan pada akhirnya
kepuasan kerja dengan responden yang merasa
akan dapat memperbaiki kualitas kehidupan
baik dengan keamanan kerja yang adalah 18
kerja karyawan tersebut.
orang (28,6%) sedangkan responden yang
kerja yang baik akan memberikan kenyamanan
merasa keamanan yang ada tidak baik sebanyak
pribadi dan dapat membangkitkan semangat
22 orang (34,9%). Hasil penelitian ini sejalan
kerja pengawai sehingga dapat mengerjakan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahajaan
tugas-tugasnya dengan begitu baik. Selain itu
T, Swasto B, Rahardjo K (2015) tentang
pengawai akan lebih senang dan nyaman dalam
pengaruh
terhadap
bekerja jika fasilitas yang ada dapat menunjang
kepuasan
kerja yang ada tidak bising, penerangan yang
kerjadan organiszational citizenship behavior
baik, pertukaran udara yang baik, dan peralatan
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
yang memadai serta reletif modern dengan
yang signifikan antara lingkungan kerja dengan
lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh
kepuasan kerja. Kondisi lingkungan kerja yang
terhadap kepuasan kerja yang ada (Idrus, 2006).
baik dapat meningkatkan kualitas hidup dalam
Hubungan
bekerja yang berdampak pada produktivitas
Kepuasan Kerja
antara
keamanan
karakteristik
lingkungan
kerja,
kerja
pekerjaan
stress
kerja,
ataupun
nyaman
Antara
maka
akan
Didalam lingkungan
Kompensasi
Dengan
kerja tenaga kesehatan profesional yang baik
Hasil penelitian terhadap 63 responden
pula. Upaya yang dapat dilakukan untuk
tentang hubungan kompensasi dengan kepuasan
mengelola lingkungan kerja perawat secara
kerja perawat melalui pengujian data, maka
optimal adalah melalui pemberdayaan perawat
disimpulkan
untuk lebih memahami dan mengaplikasikan
kompensasi dengan kepuasan kerja perawat di
kemampuanya
Rumah
dalam
membuat
keputusan
terdapat
Sakit
hubungan
Tingkat.III
Mongisidi
yang dimilikinya secara bertanggung jawab
mengeluhkan bahwa kompensasi yang ada tidak
akan
sesuai dengan beban kerja yang ada. Pada hasil
pelaksanaan
terhadap
praktek
terwujudnya
keperawatan
secara
professional (Putra, Hamid, Mustikasari 2006) . Catatan yang perlu diajukan adalah dengan
adanya
ada
mengenai kompensasi masih terdapat 46,0% responden yang mengatakan bahwa pelaksanaan kompensasi masih belum merasa puas dengan kompensasi yang diterima. Kondisi kerja yang
dimungkinkan akan menghasilkan kenyamanan
beban kerja semakin meningkat di ruangan
dalam bekerja, harapan lebih lanjut dengan
merupakan
adanya kenyamanan ini adalah setiap individu
meningkatkan kesalahan dalam bekerja dan
yang
ini
akan
yang
berdampak
dapat
tentunya
yang
baik.
penurunan kualitas asuhan yang diberikan
Sebagaimana diungkap di muka bahwa jika dari
kepada klien hal ini sejalan dengan penelitian
hasil penilaian karyawan suasana kerjanya
Ilma A, Hamzah A, Amirudin R (2012) tentang
kerja
hal
kondisi
akan
unjuk
ruang
suatu
tersebut
menampilkan
pada
yang
yang
cukup
bekerja
penerangan
perawat
Wolter
terkait prakteknya disesuaikan dengan otoritas
berdampak
Manado,
Robert
antara
pada
kepuasan kerja petugas kesehatan di instalasi
meningkatkan kesejahteraan pegawainya.Secara
rawat inap rumah sakit islam faisal makasar
umum
2012 yang menunjukkan sistem kompensasi
adalah untuk membantu organisasi dalam
(insentif) dirasakan masih sangat kurang bagi
mencapai tujuan keberhasilan strategi dan
petugas
menjamin terciptanya keadilan baik keadilan
kesehatan
baik
medis
maupun
pemberian
maupun
manajemen
nonmedis, pemberian insentif pun diberikan
internal
berdasarkan tanggung jawab, pendidikan, dan
pendapatan
masa kerja, padahal seharusnya bagi perawat
langsung atau tidak langsung yang diterima
pelaksana yang mendapat paling banyak insentif
karyawan sebagai imbalan atau jasa yang
karena beban kerja mereka yang cukup berat.
diberikan kepada perusahan.Penghargaan berarti
Masih adanya jawaban responden mengenai
semua bentuk penggajian kepada pegawai dan.
belum adanya kesesuaian kompensasi dengan
Dapat berupa pembayaran uang secara langsung
beban kerja dan juga hasil kerja berarti dapat
(upah, gaji, insentif, bonus) dan dapat pula
disimpulkan masih belum ada keseimbangan
berbentuk pembayaran tidak langsung (asuransi,
antara beban kerja dengan kompensasi yang
liburan atas biaya perusahaan) dan dapat pula
diperoleh dan juga masih kuarang puasnya
berupa ganjaran bukan uang melainkan jam
responden pada kompensasi terhadap tunjangan
kerja yang luwes, kantor yang bergengsi,
yang ada penelitian ini sesuai dengan penelitian
pekerjaan yang lebih menantang (Ilma, 2012).
yang
keadilan
kompensasi
eksternal.Semua
berbentuk uang,
barang
yang dilakukan oleh Handaru A, Utomo T, Sudartditha
I
(2013)
tentang
pengaruh
KESIMPULAN
lingkungan kerja, kompensasi dan komitmen
Pada bagian ini ditarik kesimpulan berdasarkan
organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan di
pembahasan hasil penelitian sebelumnya, yaitu
rumah sakit x sebagian besar karyawan merasa
sebagai berikut:
kompensasi dalam rumah sakit “x” masih
1. Hasil uji statistik didapatkan nilai p
kurang baik terutama dalam proxy tunjangan
value 0.000 maka dapat disimpulkan
dan gaji. Kepuasan kompensasi dapat diperoleh
bahwa terdapat hubungan yang bernilai
melalui keadilan dalam pemberian kompensasi
negatif antara supervisi perawat dengan
yang sesuai dengan apa yang sudah para
kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit
perawat kerjakan.
Tingkat.III Robert Wolter Mongisidi
Pemberian kompensasi kepada pegawai
Manado.
dengan pembayaran finansial sebagai balas jasa
2. Hasil uji statistik didapat nilai p value
untuk pekerjaan yang telah dilaksanakan dan
0,029 maka dapat disimpulkan bahwa
sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan
terdapat
di waktu yang akan datang. Bagi organisasi atau
antara keamanan kerja perawat dengan
perusahaan, kompensasi memiliki arti penting
kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit
karena
Tingkat.III Robert Wolter Mongisidi
kompensasi
organisasi
dalam
mencerminkan mempertahankan
upaya dan
Manado.
hubungan
yang
signifikan
3. Hasil uji statistik didapat nilai p value 0,086 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan
yang
signifikan
antara
DAFTAR PUSTAKA Handaru A, Utomo T, Sudiarditha I. 2013. Pengaruh
Lingkungan
Kerja,
kompensasi dengan kepuasan kerja
Kompensasi
Dan
Komitmen
perawat di Rumah Sakit Tingkat.III
organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
Robert Wolter Mongisidi Manado.
Perawat Di Rumah Sakit X. Jurnal
SARAN
Manajemen Sains (JRMSI) Vol 4 No 1
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka
2013.(online) diakses pada tanggal 10
peneliti ingin memberikan beberapa saran
November 2014.
rekomendasi sebagai berikut: 1. Untuk
supervisi:
Idrus M. 2006. Implikasi Iklim Organisasi Disarankan
bagi
Terhadap
Kepuasan
Kerja
dan
rumah sakit agar dapat meningkatkan
Kualitan
perlakuan dan tindakan-tindakan yang
Karyawan.Jurnal
dapat meningkatkan kepuasan kerja
Universitas Diponegoro Vol 3 No 1
perawat
Juni
dengan
menyelenggarakan
pelatihan kepada supervisior untuk meningkatkan
kompetensi
dari
supervisior.
Kehidupan Psikolog
2006.(Online).diakses
Pada
tanggal 12 November 2014. Ilma A, Hamzah A, Amiruddi. 2012. Kepuasan Kerja Petugas Kesehatan di Instalasi
2. Untuk Kompensasi: Disarankan bagi
Rawat
Inap
RS
Islam
Faisal
pihak rumah sakit untuk memperhatikan
Makassar.Jurnal AKK volume 1 No1
kompensasi
September
yang
diberikan
sesuai
beban kerja yang ada agar dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat sehingga
menunjang
produktivitas
perawat dalam bekerja.
diakses
pada tanggal 5 November 2014. Putra K, Hamid A, Mustikasari.
2006.
Pengaruh Lingkungan Kerja Perawat Terhadap
3. Untuk Keamanan Kerja: Disarankan
2012.(Online)
Pelaksanaan
Praktek
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum
bagi pihak rumah sakit memperhatikan
Saiful
dan meningkatkan keamanan kerja yang
2006.Jurnal Kedokteran Brawijaya,
ada agar perawat lebih merasa aman
Vol. XXIII, No. 1, April 2007(Online)
dalam melakukan pekerjaannya.
diakses pada tanggal 20 November
4. Bagi para pembaca, semoga dengan referensi ini dapat di jadikan sebagai
Anwar
Rachmawati. I. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia.
tambahan
Offset: Yogyakarta.
menjadi
acuan
yang
dalam
didapat
melakukan
penelitian-penelitian ke depan.
Tahun
2014
media untuk menambah wawasan dan informasi
Malang
Yogyakarta:
C.V
Andi
Rahajaan T, Swasto B, Rahardjo K. 2014. Pengaruh
Karakteristik
Pekerjaan
Terhadap Lingkungan Kerja, Stress
Kerja Dan Kepuasan Kerja Kerjadan Organisasi
Wuryanto E. 2010. Hubungan Antara Kualitas
Citizenship
Kepemimpinan dan Gaya Manajemen
behavior.Jurnal Profit vol 6 No 2,
Dengan Kepuasan Kerja Perawat di
2013 (Online) diakses pada tanggal
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo
15 november 2014.
Semarang.Jurnal Keperawatan volume
Rapina dan Priska.2011. Pengaruh Tindakan Organisasi Dan Tindakan Supervisi Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Junior Kantor Akuntan Publik.Jurnal Ilmiah Akutansi Nomor 6 Tahun Ke 2 September- Desember 2011.(Online )diakses pada tanggal 4 November 2014.
3 No 2, September Diakses tanggal 01 juli 2013.