Hubungan antara Dukungan…………(Anggit Sih Lestari) 1
2 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 9 Tahun ke-4 2015
Hubungan antara Dukungan…………(Anggit Sih Lestari) 1
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL AKADEMIK ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS KHUSUS OLAHRAGA (KKO) DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA THE CORRELATION BETWEEN THE PARENTS’ ACADEMIC SOCIAL SUPPORT AND THE ACADEMIC ACHIEVEMENT MOTIVATION OF SPORT PROGRAM CLASS STUDENTS IN SMA N 4 YOGYAKARTA Oleh: Anggit Sih Lestari, Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang positif antara dukungan sosial akademik orang tua dengan motivasi berprestasi akademik pada siswa kelas khusus olahraga (KKO) di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Subjek penelitian ini berjumlah 44 siswa KKO yang terdiri dari 26 siswa kelas X dan 18 siswa dari kelas XI. Penentuan subjek penelitian dengan teknik populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Instrumen yang digunakan adalah skala dukungan sosial akademik orang tua dan skala motivasi berprestasi akademik. Validasi instrumen dilakukan menggunakan rumus product moment, sedangkan reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach untuk skala dukungan sosial akademik orang tua sebesar 0,930, sedangkan skala motivasi berprestasi akademik sebesar 0,873 yang menunjukkan realibilitas sangat tinggi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis korelasional menurut Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara dukungan sosial akademik orang tua dengan motivasi berprestasi akademik pada siswa KKO di SMA Negeri 4 Yogykaarta dengan koefisien korelasi sebesar 0,513 dengan signifikansi 0,000, artinya semakin tinggi dukungan sosial akademik orang tua maka semakin tinggi motivasi berprestasi akademik dan sebaliknya semakin rendah dukungan sosial akademik orang tua maka semakin rendah pula motivasi berprestasi akademiknya. Kata kunci: dukungan sosial akademik orang tua, motivasi berprestasi akademik Abstract This research aims to investigate the positive correlations between the parents’ social support on academic and the academic achievement motivation of the students of sport program class (KKO) in SMA Negeri 4 Yogyakarta. The research employed a quantitative approach with a co-relational method. The subjects of the research were 44 students from sport program class (KKO), which consist of 26 students from 10th grade and 18 students from 11th grade. The subjects of the research were determined by taking populations from the students of sport program class. The data collection technique of this research was using questionnaires. The research instrument was the scale of the parents’ social support and students’ achievement motivation. The validity instrument was conducted by using product moment formulas, whereas the reliability instrument was reached by using Alpha Cronbach formulas in which the scale of parents’ social support was in the level 0,930, whereas the scale of students’ achievement motivation was in the level 0,870 which indicate the high level of reliability. The technique of data analysis used in this research was by using Spearman’s correlation analysis. The result of the research shows that there are positive and significant correlations between parents’ social support and the academic achievement motivation of the student of sport program class in SMA
2 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 9 Tahun ke-4 2015
Negeri Yogyakarta; that is 0,513 corelation coefficient with 0,000 level significances. It means that the higher parents’ social support on academic will result on the higher academic achievement motivation of the students. Conversely, the lack of parents’ social support on academic will cause the lower students’ academic achievement motivation. Keywords: Parents’ Academic Social Support, Academic Achievement Motivation
Siswa
PENDAHULUAN Pendidikan bagi
setiap
merupakan
masyarakat
kewajiban
dalam
rangka
yang
memiliki
motivasi
berprestasi tinggi akan selalu mencari cara untruk menguji dirinya dalam lingkungannya
mewujudkan tujuan baik secara personal
dan cenderung memiliki standar prestasi jelas,
maupun nasional. Dunia pendidikan pada
ada tanggung jawab pribadi atas tugas, serta
hakikatnya sangat erat terkait dengan proses
ada umpan balik langsung dan nyata dari
belajar mengajar. Belajar merupakan proses
pihak
dimana
perilakunya
menetapkan sasaran yang menantang bagi
sebagai hasil dari pengalaman (Gage &
dirinya, dan termotivasi oleh rasa penguasaan
Berlinger dalam Risma, 2008: 2). Kegiatan
atas target atau pencapaian prestasi (Nick
belajar mengajar merupakan suatu peristiwa
Boulter et al dalam Winarno, 2011: 85).
yang
individu
terikat,
dilaksanakan
mengubah
terarah
pada
untuk
mencapai
berwenang.
Siswa
akan
dan
Pencapaian prestasi yang didapatkan
tujuan
siswa tentunya dipengaruhi oleh motivasi
tujuan
siswa untuk berprestasi serta perlu adanya
pendidikan (Sardiman, 2011: 57).
untuk
yang
Motivasi berprestasi adalah keinginan
dukungan dari lingkungan sosial (Wastie,
mencapai
dkk., 2015: 2). Dukungan sosial diartikan
prestasi
sebaik-baiknya,
biasanya yang menjadi ukuran adalah diri
sebagai
sendiri
Motivasi
memperhatikan, menghargai dan mencintai
berprestasi merupakan dorongan atau sikap
serta merupakan kenyamanan psikis dan
yang membangun untuk berbuat, menentukan
emosional yang diberikan kepada individu
arah, dan menerima semangat untuk meraih
oleh keluarga, teman, rekan, dan lainnya
prestasi belajar. Motivasi berprestasi individu
(Wastie, dkk., 2015: 2). Pencapaian prestasi
mengalami perubahan sesuai dengan usia
terbaik yang dilakukan siswa, akan cenderung
individu tersebut dan sudah dapat dilihat sejak
mendapat
seseorang berusia lima tahun (Wastie, 2015:
lingkungan sosialnya, salah satunya dari
ataupun
orang
lain.
2). Individu yang mengalami perubahan
adanya
perhatian
orang-orang
yang
lebih
yang
dari
orang tuanya sehingga biasanya dukungan
motivasi berprestasi salah satunya terjadi pada
dari orang tua atau lingkungan sosial lainnya
remaja.
menjadi lebih besar, hal ini karena siswa
Hubungan antara Dukungan…………(Anggit Sih Lestari) 3
bertingkah
laku
sesuai
dengan
yang
diharapkan.
2005 pasal 6 ayat 25 tentang Sistem Keolahragaan Nasional yang menyatakan
Dukungan sosial yang diberikan oleh
pembinaan dan pengembangan olahraga dapat
orang tua, akan memberikan dampak positif
dilakukan melalui kelas olahraga atau klub
bagi siswa salah satunya motivasi. Siswa
sekolah. Pemerintah Pendidikan daerah Kota
sebagai individu pada hakikatnya memiliki
Yogyakarta menetapkan dibukanya kelas
kemampuan
diatas
khusus olahraga bagi sekolah di daerah
kemampuan individu yang lain (McClelland
Yogyakarta, salah satunya yaitu SMA N 4
dalam Thoha Miftah: 235). McClelland
Yogyakarta.
(dalam Winarno, 2011: 80) menyebutkan
Hasil
untuk
berprestasi
observasi
di
SMA
N
4
adanya tiga kebutuhan yang mendorong
Yogyakarta, bahwa SMA N 4 Yogyakarta
motivasi
for
mengadakan kelas khusus olahraga bagi siswa
Achievement (n-Ach), need for Affiliation (n-
yang berprestasi di bidang olahraga. Terdapat
Aff), dan need for power (n-pow). Need for
tiga kelas khusus olahraga yaitu kelas X, XI,
Achievement (n-Ach) adalah dorongan untuk
dan XII, di dalam setiap kelas paralel tersebut
meraih sukses, gemilang hasil yang sebaik-
terdapat kurang lebih 30 siswa atlet yang
baiknya menurut standar terbaik. Need for
berasal
Affiliation (n-Aff) adalah dorongan untuk
Cabang olahraga yang diikuti oleh siswa
berhubungan dengan orang lain atas dasar
KKO di SMA N 4 Yogyakarta antara lain
sosial, dan need for power (n-pow) adalah
sepak bola, atletik, basket, bola volley, bulu
dorongan
untuk
orang,
tangkis, tenis meja, karate, panahan, renang,
melakukan
pengawasan
mengubah
tenis lapangan, tinju, taekwondo, pencak silat,
situasi (McClelland dalam Winarno, 2011:
dan golf. Siswa yang tergabung dalam kelas
80). Kebutuhan yang mendorong motivasi
khusus olahraga memiliki peran ganda yaitu
diatas sangat dibutuhkan bagi siswa dalam
sebagai pelajar dan juga atlet. Siswa KKO
dunia pendidikan.
memiliki
seseorang,
yaitu
need
memengaruhi serta
Pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah
(SMA)
ini
tanggung
pembelajaran
di
cabang
jawab
kelas
setiap
olahraga.
mengikuti harinya,
sekaligus wajib melakukan latihan menurut
olahraga,
jadwal yang sudah ditentukan sesuai cabang
berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003
olahraga yang diminatinya, yaitu pada hari
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
Rabu dan Sabtu pukul 06.00-09.00 WIB.
kelas
saat
berbagai
telah
diadakannya
Atas
dari
khusus
menyatakan, bahwa warga negara dengan kecerdasan memperoleh
dan
bakat
pendidikan
istimewa khusus
berhak dan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 tahun
Menurut Elita Perwira Putri (2014: 1) peran
ganda
sebagai
pelajar
dan
mengharuskan
siswa
KKO
menyeimbangkan
prestasi
akademik
atlet untuk dan
4 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 9 Tahun ke-4 2015
olahraganya. Prestasi akademik dapat dilihat
tugas tersebut dan tidak mengumpulkan pada
dari
guru yang bersangkutan.
perolehan
nilai
siswa
yang
baik
berdasarkan nilai standar minimum yang ditetapkan
pada
nilai
pelajaran,
di SMA N 4 Yogyakarta menunjukkan bahwa
sedangkan prestasi olahraga dapat dilihat dari
masih kurangnya motivasi berprestasi dalam
pencapaian prestasi pada bidang olahraga
diri siswa, terutama dalam bidang akademik.
yang
hasil
Hal ini dibandingkan dengan karakteristik
menyatakan
individu yang memiliki motivasi berprestasi
bahwa masih banyak siswa KKO di SMA N 4
tinggi seperti yang diungkapkan McClelland
Yogyakarta yang memiliki prestasi bagus
(dalam Triana Indrawati, 2011) menyatakan
dibidang olahraganya tetapi tidak didukung
bahwa individu yang memiliki motivasi
dengan prestasi yang bagus diakademiknya.
berprestasi
Prestasi
tanggung
diminatinya.
wawancara
dan
mata
Perilaku yang ditunjukkan siswa KKO
Berdasarkan
obeservasi
dibidang
olahraganya
sudah
tinggi jawab
cenderung atas
memiliki
perbuatan
yang
mencapai kompetisi tingkat daerah hingga
dilakukannya, memiliki keinginan bersaing
internasional, seperti basket, sepakbola, bulu
sehat dengan dirinya maupun orang lain,
tangkis, dan cabang olahraga lainnya. Prestasi
mempunyai keinginan bekerja dengan baik,
olahraga tersebut tidak sepadan dengan
selalu memanfaatkan umpan balik untuk
prestasi akademik yang kurang bagus, hal ini
perbaikan, tekun dan ulet dalam bekerja,
ditunjukkan dengan perolehan nilai mata
berusaha melakukan sesuatu dengan kreatif.
pelajaran siswa atlet cenderung kurang dari
Motivasi
intrinsik
juga
sangat
nilai standar minimum pada nilai mata
diperlukan untuk mencapai prestasi terbaik
pelajaran,
dibidang
dalam akademik, motivasi intrinsik adalah
menampakkan
keinginan dari dalam diri untuk menjadi
olahraganya
sedangkan
prestasi
cenderung
prestasi pada pertandingan di luar sekolah.
kompeten dan melakukan sesuatu demi usaha
Berkaitan dengan perolehan nilai yang
itu sendiri (Santrock, 2003: 476). Motivasi
di bawah standar minimum, guru mata
intrinsik yang rendah pada siswa KKO di
pelajaran biasanya mengadakan remidial bagi
SMA N 4 Yogyakarta dilihat dari kurang
siswa KKO yang bersangkutan, agar nilainya
semangat dalam mengikuti pembelajaran di
dapat lebih baik. Bagi siswa KKO yang tidak
kelas dan juga terkadang di saat jam latihan di
mengikuti
dikarenakan
lapangan. Motivasi siswa KKO di SMA N 4
mengikuti kompetisi di luar sekolah, biasanya
Yogyakarta menurun disebabkan berbagai
guru
tugas
hal, antara lain yaitu kurangnya rasa percaya
tambahan sebagai penggantinya, akan tetapi
diri dan kejenuhan yang dialami terhadap
masih banyak siswa yang tidak peduli dengan
aktivitas kegiatan yang dilakukan mereka
mata
pembelajaran
pelajaran
memberikan
dengan tuntutan belajar sebagai siswa sekolah
Hubungan antara Dukungan…………(Anggit Sih Lestari) 5
dan tuntutan sebagai atlet. Motivasi ekstrinsik
dan teman, namun menurut Rodin & Salovey
juga
dukungan sosial terpenting berasal dari
dapat
motivasi
menyebabkan
berprestasi
dari
menurunnya siswa
KKO,
motivasi ekstrinsik yaitu keinginan untuk mencapai
sesuatu
Beberapa peneliti sebelumnya telah
mendapat penghargaan eksternal (Santrock,
melakukan penelitian terkait dukungan sosial
2003: 476).
dengan motivasi berprestasi, akan tetapi Perwira
tujuan
2014: 3).
untuk
Elita
dengan
keluarga (Myers dalam Elita Perwira Putri,
3)
subjek yang diteliti adalah siswa reguler
yang
dalam suatu sekolah. Hal ini menjadikan
mempengaruhi motivasi berprestasi dari luar
ketertarikan peneliti untuk menguji hubungan
(ekstrinsik) yaitu dukungan sosial, norma &
antara dukungan sosial akademik orang tua
nilai sosial, kondisi lingkungan, dan faktor
dengan motivasi berpestasi akademik pada
dari dalam (intrinsik) antara lain seperti self
siswa kelas khusus olahraga (KKO) di SMA
esteem, konsep diri, self efficacy. Faktor yang
N 4 Yogyakarta.
terpenting adalah dukungan sosial yang
METODE PENELITIAN
diterima siswa dari orang lain terhadap
Jenis Penelitian
dirinya. Hal tersebut sesuai dengan hasil
Pendekatan
menyatakan
Putri
bahwa
(2014:
faktor
pada
penelitian
ini
penelitian yang dilakukan Thompson (2010),
menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan
bahwa berbagai jenis dukungan sosial yang
jenis korelasional.
diterima sangat
bermanfaat
bagi
siswa.
Waktu dan Tempat Penelitian
Menurut Smet, 1994 (dalam Elita Perwira
Penelitian dilaksanakan pada tanggal
Putri, 2014: 3) bahwa dukungan sosial dapat
11-12 Mei 2015, dengan pengambilan data
menjadi
pada kelas X dan XI program KKO di SMA
salah
satu
faktor
yang
dapat
mengubah pengalaman stress. Individu yang
N 4 Yogyakarta.
semakin dewasa, akan dituntut untuk dapat lebih mandiri, namun walau bagaimanapun
Populasi Penelitian
juga individu masih membutuhkan dukungan
Populasi dalam penelitian ini yaitu
dari orang lain (Rahardjo dkk., dalam Elita
siswa KKO yang terdiri dari kelas X dan XI
Perwira Putri, 2014: 3). Keberadaan dan
SMA Negeri 4 Yogyakarta yakni sebanyak 60
dukungan
siswa secara keseluruhan. Akan tetapi, ada 16
orang-orang
tersebut
dapat
membuat individu merasa lebih mudah dalam
siswa
menyelesaikan
yang
dikarenakan mengikuti pertandingan di luar
dihadapinya. Dukungan sosial dapat diperoleh
sekolah, sehingga populasi penelitian hanya
dari orang-orang yang memiliki hubungan
terdiri 44 siswa. Pada penelitian ini peneliti
dekat dengan individu seperti sanak keluarga
menggunakan populasi siswa di kelas KKO.
permasalahan
ijin
tidak
mengikuti
pelajaran
6 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 9 Tahun ke-4 2015
dan skala motivasi berprestasi akademik
Prosedur Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian yang terdiri
dari
rangkaian
kegiatan
berupa
diperoleh 33 item valid dengan skor validitas bergerak dari 0,301-0,729.
observasi dan wawancara pra-penelitian, dan
Hasil uji reliabilitas dengan program
pembagian angket skala dukungan sosial
SPSS versi 16,0 for windows untuk skala
akademik orang tua dan skala motivasi
dukungan sosial orang tua dalam bidang
berprerstasi
akademik diperoleh nilai koefisien 0,930.
akademik
yang
akan
diuji
cobakan untuk mengetahui tingkat validitas
Berdasarkan
dan reliabilitas instrumen penelitian.
motivasi berprestasi akademik diperoleh nilai
Data,
Instrumen,
dan
Teknik
Pengumpulan Data Pada
teknik
hasil
uji
reliabilitas
skala
koefisien 0,916. Teknik Analisis Data
pengumpulan
data
Teknik analisis data dilakukan secara
digunakan beberapa metode dalam rangka
kuantitatif terhadap data-data angka yang
mengumpulkan data mengenai dukungan
dihasilkan dari hasil skala dukungan sosial
sosial akademik orang tua dan motivasi
akademik orang tua dan skala motivasi
berprestasi akademik siswa KKO di SMA
berprestasi akademik yang diolah melalui
Negeri 4 Yogyakarta. Pada penelitian ini
beberapa tahapan, yakni melalui uji prasyarat
untuk
yang meliputi :
mengungkap
hubungan
antara
dukungan sosial akademik orang tua dengan motivasi
berprestasi
menggunakan
akademik
instrumen
berupa
dengan
a. Uji Normalitas Uji
normalitas
dilakukan
dengan
skala.
tujuan untuk mengetahui apakah data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian
dalam penelitian tersebut berdistrbusi
adalah skala dukungan sosial akademik orang
normal atau tidak. Teknik yang digunakan
tua dan skala motivasi berprestasi akademik.
untuk pengujian normalitas yaitu dengan
Instrumen skala dukungan sosial akademik
menggunakan Kolmogorov-Smirnov (K-
orang tua dikembangkan sendiri oleh peneliti
S). Apabila dalam pengujian Kolmogorov-
yang terdiri dari 30 item, sedangkan pada
Smirnov (K-S) memiliki nilai lebih kecil
skala motivasi berprestasi akademik terdiri
dari taraf signifikansi 5% atau dapat
dari 56 item yang divalidasi menggunakan
ditulis apabila p < 0,05 maka data tersebut
rumus
berdistribusi
product moment sekaligus untuk
mengetahui
tingkat
normal.
Perhitungan
uji
reliabilitasnya
normalitas pada penelitian ini dilakukan
menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil
dengan program SPSS For Windows Seri
uji validitas skala dukungan sosial akademik
16.0 dengan hasil signifikansi untuk skala
orang tua diperoleh 28 item valid dengan skor
dukungan sosial akademik orang tua
validitas bergerak dari 0,341 sampai 0,733
Hubungan antara Dukungan…………(Anggit Sih Lestari) 7
sebesar 0,503, sedangkan pada motivasi
akademik orang tua dengan motivasi
berprestasi akademik nilai signifikansinya
berprestasi akademik.
sebesar 0,510, sehingga distribusi data kedua
variabel
dapat
dinyatakan
DAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data yang telah diperoleh dalam
berdistribusi normal. b. Uji Linieritas Uji
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
linearitas
digunakan
untuk
mengetahui apakah memiliki hubungan yang linear atau tidak antara variabel bebas dan variabel terikat. Uji linearitas biasanya digunakan sebagai syarat dalam analisis korelasi. Perhitungan uji linearitas pada penelitian ini menggunakan bantuan
penelitian ini mengenai dukungan sosial akademik
orang
tua
dan
berprestasi akademik pada siswa KKO dengan cara menyebar angket sebanyak 44 kepada siswa KKO di SMA N 4 Yogyakarta. Tabel 1. Data Subjek Penelitian No
Kelas
Jumlah
0,05 maka kedua variabel memiliki
1
X
26
hubungan
2
XI
18
SPSS versi 16 for windows. Jika harga p>
linear.
Data
mengenai
dukungan sosial akademik orang tua dan
motivasi
Total
44
motivasi berprestasi akademik siswa KKO SMA Negeri 4 Yogyakarta dinyatakan tidak
linier,
dikarenakan
nilai
signifikansinya kurang dari 0,05 atau 5%. c. Uji Hipotesis Dalam
hubungan
antara
dengan motivasi berprestasi akademik siswa KKO di SMA Negeri 4 Yogyakarta, menggunakan teknik analisis Correlation dari Spearman dengan menggunakan SPSS versi 16 for windows, dikarenakan hasil
yang mengisi angket skala dukungan sosial akademik orang tua dan skala motivasi berprestasi akademik. Peneliti
mencari
dukungan sosial akademik orang tua
data
Pada data di atas dapat diketahui siswa
penelitian
menunjukkan
distrubusi data yang normal dengan asumsi linieritas yang belum terpenuhi, dengan hasil signifikansi 0,000 dan dinyatakan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial
mengkategorikan
subjek
penelitian
menjadi tiga tingkat yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Pada pengkategorian dukungan sosial akademik orang tua, data yang didapatkan peneliti menunjukkan bahwa dukungan sosial akademik orang tua pada kategori tinggi atau memiliki skor di atas 98 yaitu 13 siswa, kategori sedang atau yang memiliki rentang antara 88-98 yakni 18 siswa,
dan kategori rendah atau yang
memiliki skor kurang dari 88 yakni 13 siswa.
8 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 9 Tahun ke-4 2015
Pada kategorisasi motivasi berprestasi akademik menunjukkan bahwa motivasi
1. 2.
Rendah Sedang
berprestasi akademik pada kategori tinggi
3.
Tinggi
atau memiliki skor di atas 112 yaitu
N≤ 88 88 ≥ N ≤98 N≥ 98
Total
13 18
29,5 41
13 44 orang
29,5 100%
sebanyak 12 siswa, kategori sedang atau yang memiliki rentang skor antara 100112 yakni 20 siswa, dan kategori rendah
Data
distribusi
frekuensi
tersebut
dapat disajikan grafik sebagai berikut.
atau yang memiliki skor di bawah 100
Dukungan Sosial Orang Tua
yakni 12 siswa. B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Data Dukungan Sosial Akademik
60
Orang tua Data yang diperoleh dari 44 responden diperoleh hasil pada tabel di bawah ini. Tabel 2. Deskripsi Data Dukungan Sosial
40 20 0 Rendah
Sedang
Tinggi
Akademik Orang Tua Jumlah item 28
Statistik Skor minimum Skor maksimum Mean Sdt. Deviation
Empirik 65 111 91,61 11,180
Gambar 1. Grafik Dukungan Sosial Akademik Orang Tua 2. Data
Motivasi
Berprestasi
Akademik Data yang diperoleh dari 44 responden diperoleh hasil pada tabel di bawah ini.
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui siswa KKO yang memperoleh dukungan sosial akademik orang tua dengan kategori rendah yaitu 13 siswa (29,5%), kategori sedang 18 siswa (41%), dan kategori tinggi 13 siswa (29,5%). Adapun distribusi frekuensi dukungan sosial akademik orang tua dapat dilihat
Tabel 4. Deskripsi Data Motivasi Berprestasi Akademik Jumlah Statistik item 33 Skor minimum Skor maksimum Mean Sdt. Deviation
Empirik 80 130 105,2 11,16
pada tabel di bawah ini. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Dukungan Sosial Akademik Orang Tua No.
Kategori
Rentang Skor
Berdasarkan
Presentase
yang
diperoleh, diketahui siswa KKO yang memiliki
Frekuensi
data
motivasi
berprestasi
akademik dengan kategori rendah
Hubungan antara Dukungan…………(Anggit Sih Lestari) 9
yaitu 12 siswa (27,3%), kategori
selanjutnya
yaitu
sedang 20 siswa (45,4%), dan kategori
hipotesis
dalam
tinggi 12 siswa (27,3%). Adapun
menggunakan uji korelasi spearmen pada
distribusi
motivasi
program SPSS For Windows 16.0 yang
berprestasi akademik dapat dilihat
menghasilkan data berdistribusi normal
pada tabel di bawah ini.
dan terdapat hubungan positif antara
Tabel
frekuensi
5.
Kategorisasi
2
Sedang
3
Tinggi
hipotesis.
Uji
penelitian
ini
Distribusi
Frekuensi
dukungan sosial akademik orang tua
Motivasi
Berprestasi
dengan motivasi berprestasi akademik.
Akademik N Kategori o 1 Rendah
uji
Hasil olah data SPSS dapat dilihat pada
Rentang Skor N ≤ 100 100≥ N ≤ 112 N≥ 112
Total
Freku ensi 12
Presenta se 27,3
20
45,4
12 44 orang
27,3
tabel sebagai berikut. Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Dukungan Sosial akademik Orang Tua dengan Motivasi Berprestasi
100%
Akademik Berdasarkan hasil pengolahan data pada
Data
distribusi
tabel,
menunjukkan
koefisien
frekuensi
tersebut dapat disajikan grafik sebagai
Correlations
berikut.
dukungan Spearm Dukunga Correlation an's rho n
Coefficient
Motivasi Berprestasi
1.000
Sig. (2-
Motivasi
Correlation Coefficient
20
Sig. (2tailed)
0 Rendah
Sedang
Tinggi
**
.000
44
44
**
1.000
.000
.
44
44
N
40
.513
.
tailed)
60
motivasi
.513
N
korelasi sebesar 0,513 dan signifikansi Gambar 2. Grafik Motivasi Berprestasi Akademik
sebesar hubungan demikian
C. Hasil Uji Hipotesis
0,000
yang
yang hipotesis
berarti
terdapat
signifikan,
dengan
alternative
(Ha)
Tahap selanjutnya setelah uji prasyarat
berbunyi terdapat hubungan positif antara
telah dilakukan dan dianalaisis untuk
dukungan sosial akademik orang tua
mengetahui
dengan motivasi berprestasi akademik.
hasilnya,
maka
langkah
D. Pembahasan Hasil Penelitian
10 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 9 Tahun ke-4 2015
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sedangkan
pada
motivasi
berprestasi
terdapat hubungan antara dukungan sosial
akademik memiliki persentase 45,4%
akademik orang tua dengan motivasi
yang juga memiliki kategori sedang.
berprestasi akademik. Hal ini diperkuat
Kedua hal tersebut saling berkaitan,
oleh beberapa teori yang mempengaruhi
sehingga
motivasi berprestasi seseorang secara
akademik orang tua masuk ke dalam
eksternal, yakni lingkungan sosial seperti
kategori sedang maka motivasi berprestasi
orang tua dan teman Fernald & Fernald
akademik siswa KKO pun juga dalam
(dalam Lili Garliah & Fatma Kartika Sary
kategori sedang. Hal ini sesuai dengan
Nasution, 2005). Bernstein (dalam Lili
pernyataan Westie, dkk. (2015: 2) yang
Garliah & Fatma Kartika Sary Nasution,
menyatakan bahwa pencapaian prestasi
2005: 39) menyatakan bahwa kebudayaan
yang
dapat mempengaruhi kekuatan motivasi
dipengaruhi oleh motivasi siswa untuk
berprestasi individu. Selain itu, menurut
berprestasi serta perlu adanya dukungan
Fernald & Fernald (dalam Lili Garliah &
dari lingkungan sosial, dukungan sosial
Fatma Kartika Sary Nasution, 2005: 39)
tersebut diartikan sebagai adanya orang-
menjelaskan pula adanya pengakuan dan
orang yang memperhatikan, menghargai
prestasi (recognition and achievement)
dan
yang mana individu akan lebih termotivasi
kenyamanan psikis dan emosional yang
untuk bekerja lebih keras apabila dirinya
diberikan kepada individu oleh keluarga,
merasa dipedulikan atau diperhatikan oleh
teman, rekan, dan lainnya.
orang lain.
ketika
dukungan
didapatkan
mencintai
siswa
serta
sosial
tentunya
merupakan
Pernyataan tersebut juga merupakan
Jadi dapat disimpulkan oleh peneliti,
salah
satu
alasan
peneliti
bahwa siswa KKO yang memiliki peran
menghubungkan
ganda sebagai pelajar dan atlet dalam
dukungan sosial akademik orang tua
melampaui
dengan motivasi berprestasi akademik.
prestasinya
membutuhkan
variabel
untuk
dukungan sosial dari orang lain untuk
Motivasi
bekerja
yang
terpenting dalam kehidupan, terutama di
menunjukkan adanya hubungan antara
usia remaja saat ini. Prestasi akademik
dukungan sosial akademik orang tua
seringkali
dengan motivasi berprestasi akademik
siswa KKO, hal ini disebabkan karena
siswa.
mereka sulit mengatur konsentrasi dan
lebih
keras,
hal
ini
berprestasi
berupa
merupakan
dikesampingkan
oleh
hal
para
Persentase tingkat dukungan sosial
membagi waktu belajar dengan jadwal
akademik orang tua pada siswa KKO
latihan. Status menjadi siswa atlet dan
memiliki kategori sedang yakni 41%,
pelajar
di
sekolah
tidak
harus
Hubungan antara Dukungan…………(Anggit Sih Lestari) 11
meninggalkan kewajiban untuk belajar
menolak bantuan dari orang lain ataupun
demi mencapai prestasi akademik, jadi
orang tuanya. Hal ini dilakukannya untuk
antara prestasi akademik dan olahraga
menunjukkan bahwa dirinya mampu dan
haruslah seimbang. Hal ini didukung oleh
peralihan menuju masa dewasa. Selain itu,
pendapat Elita Perwira Putri (2014: 1)
masa remaja dikatakan sebagai usia yang
peran ganda sebagai pelajar dan atlet
menimbulkan ketakutan dimana masa
mengharuskan
untuk
remaja sering timbul pandangan yang
menyeimbangkan prestasi akademik dan
kurang baik atau bersifat negatif. Persepsi
olahraganya. Hal ini melatarbalakangi
demikian mempengaruhi konsep diri dan
peneliti
sikap remaja terhadap dirinya, sehingga
siswa
atlet
menghubungkan
dengan
dukungan sosial akademik orang tua
menjadikan
dengan motivasi berprestasi akademik,
peralihan menuju masa dewasa. Hal ini
karena dukungan sosial akademik orang
menimbulkan pertentangan antara anak
tua merupakan salah satu kebutuhan yang
dengan orang tua sebagai penghambat
menjadi
anak untuk meminta bantuan orang tua
salah
satu
mempengaruhi
faktor
tingkat
yang
motivasi
remaja
sulit
melakukan
dalam menyelesaikan masalah.
berprestasi akademik siswa.
Masalah
yang
diselesaikan
salah
Peran orang tua tidak dapat terlepas
satunya yakni masalah akademik yang
dari masa perkembangan anak, terutama
diantaranya merupakan masalah motivasi
pada
individu
berprestasi akademik siswa KKO, hal ini
mengalami masa peralihan dari anak-anak
mereka sebenarnya tidak membutuhkan
ke
Karakteristik
bantuan dan berpersepsi bahwa mereka
perkembangan pada masa remaja tidak
sudah dewasa dan mampu menyelesaikan
terlepas dari peran dukungan sosial orang
masalahnya itu sendiri tetapi sebenarnya
tua seperti yang ditunjukkan pada hasil
mereka masih membutuhkan dukungan
penelitian ini, dimana motivasi berprestasi
sosial dari orang tua pada kenyataannya.
akademik siswa KKO juga memiliki
Hal
hubungan
mengatur waktu belajar mereka yang
masa
masa
remaja
dimana
dewasa.
dengan
dukungan
sosial
ini
dapat
diwujudkan
akademik orang tua. Hal ini didukung
sibuk
oleh pendapat menurut Hurlock (1980:
sebagai atlet itu membutuhkan adanya
207)
satu
dampingan orang tua untuk mendukung
karakteristik remaja yakni masa remaja
kegiatan belajar secara akademisnya juga,
merupakan usia bermasalah dimana pada
bukan hanya pada kegiatan nonakademis
masa remaja pemecahan masalah akan
saja sebagai atlet.
yang
menyebutkan
salah
diselesaikan secara mandiri dan mereka
menjalankan
rutinitas
dengan
latihan
12 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 9 Tahun ke-4 2015
Kontribusi dukungan sosial akademik
merasa
senang
berkecimpung
dalam
orang tua terhadap motivasi berprestasi
bidang itu (Winkel, 1984: 30). Seseorang
akademik siswa KKO di SMA Negeri 4
yang berminat akan mendorong dirinya
Yogyakarta yakni sebesar 26,6%, artinya
untuk memperhatikan orang lain, benda-
persentase sisanya yakni sebesar 73,4%
benda, pekerjaan atau kegiatan tertentu,
motivasi
dan
berprestasi
akademik
4)
Harapan/keyakinancenderung
dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor-faktor
untuk
mempengaruhi
lain yang mempengaruhinya kemungkinan
seseorang.
salah satunya yakni faktor yang bersifat
Faktor
lain
yang
motif
pada
mempengaruhi
internal dan eksternal yang lainnya. Hal
lainnya yakni timbul dari lingkungan
ini dapat diperkirakan oleh peneliti yang
(ekstern). Menurut McClelland (dalam
paling dominan yag bersifat intern yakni
Sugiyanto, 2010: 6), beberapa faktor
faktor
belajar
lingkungan yang dapat membangkitkan
(akademis) untuk siswa KKO lebih
motivasi berprestasi adalah 1) Adanya
cenderung untuk belajar non akademis,
norma standar yang harus dicapai, 2) Ada
sedangkan dari eksternal yakni timbul
situasi kompetisi, serta 3) Jenis tugas dan
adanya situasi kompetisi dalam kelas
situasi menantang.
minat
karena
minat
dalam bidang atletis bukan akademis.
Dalam perkembangan masa remaja
Hal ini didukung dengan pendapat ahli mengenai
faktor-faktor
mempengaruhi
motivasi
yang
individu, membutuhkan dukungan sosial orang
tua
sebagai
lingkungan
yang
berprestasi
terdekat dan intensitas bertemunya sering
akademik siswa KKO yakni menurut
bahkan setiap hari. Dukungan sosial orang
Martianah (dalam Sugiyanto, 2010: 6-7)
tua tersebut misalkan tercermin dari cara
faktor-faktor
orang tua memberikan kasih sayang
yang
mempengaruhi
motivasi berprestasi yaitu faktor individu
(afiliasi),
(intern) berupa 1) Kemampuan adalah
kehangatan, memberikan dukungan ketika
kekuatan penggerak untuk bertindak yang
gagal agar bangkit, memberikan rasa
dicapai oleh manusia melalui latihan
aman dan nyaman, dan sebagainya. Hal
belajar., 2) Kebutuhan adalah kekurangan,
ini didukung dengan hasil penelitian
artinya ada sesuatu yang kurang dan oleh
menurut
karena
bahwa prestasi akademik yang baik dapat
itu
timbul
kebutuhan
untuk
merawat,
Wong
memberikan
(2008)
seseorang
membuktikan
memenuhi atau mencukupi, 3) Minat
dicapai
yang
mendapat
adalah suatu kecenderungan yang agak
dukungan sosial yang tinggi dari orang
menetap dalam diri subjek untuk merasa
tua. Berdasarkan pemaparan di atas bahwa
tertarik pada bidang atau hal tertentu dan
dukungan sosial yang diberikan orang tua
Hubungan antara Dukungan…………(Anggit Sih Lestari) 13
kepada
anaknya
dapat
dampak
positif
terhadap
memberikan
sosial orang tua dalam bidang akademik
perubahan
dengan motivasi berprestasi akademik
individu.
pada siswa KKO di SMA Negeri 4
Dukungan sosial akademik orang tua
Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa ada
yang diberikan kepada siswa KKO yang
hubungan positif dan signifikan antara
diperlukan bermacam-macam variasinya
dukungan sosial akademik orang tua
tergantung masing-masing individu dalam
dengan motivasi berprestasi akademik
usia remaja untuk mencapai prestasi yang
siswa KKO di SMA Negeri 4 Yogyakarta,
dikehendaki,
remaja
dengan koefisien korelasi dukungan sosial
merupakan masa perubahan dari kanak-
akademik orang tua dengan motivasi
kanak menuju ke masa dewasa. Hal ini
berprestasi
didukung pendapat menurut Santrock
dengan
(2003: 473) mengungkapkan masa remaja
menyatakan ada hubungan yang sangat
merupakan masa kritis dalam mencapai
signifikan.
karena
masa
prestasi, dimana masa ini merupakan masa yang penting dalam berprestasi.
akademik
sebesar
0,513
signifikansi
0,000
yang
B. Saran Berdasarkan
kesimpulan
hasil
Pada masa ini remaja dihadapkan pada
penelitian di atas, saran yang diajukan
tekanan-tekanan akademik dan sosial
oleh peneliti yakni sebagai berikut :
yang baru. Tekanan ini membuat remaja
1. Bagi Pihak Sekolah
memainkan peranan yang sering kali
Kaitannya penelitian
remaja menghadapi masa ini sangat
diharapkan kepada kepala sekolah
ditentukan oleh faktor motivasi dan
untuk bekerjasama dengan guru mata
psikologis. Pada faktor psikologis itu
pelajaran dan guru BK untuk membuat
sendiri yang timbul dalam diri individu
kebijakan khusus bagi siswa atlet
atau pada siswa KKO akan merasa baik
berkaitan dengan prestasi akademik,
dikarenakan pengaruh faktor motivasi
contohnya
yang timbul dari luar individu yakni salah
materi pelajaran dengan metode yang
satunya dikarenakan adanya dukungan
berbeda dengan siswa reguler, atau
sosial akademik orang tua.
pemberian mentor bagi siswa atlet
melalui
meningkatkan
diperoleh,
penyampaian
prestasi
akademiknya.
SIMPULAN DAN SARAN
2. Bagi Orang Tua Siswa
A. Simpulan penelitian
Orang
menegenai hubungan antara dukungan
meningkatkan
Berdasarkan
telah
hasil
menuntut tanggung jawab. Kemampuan
guna
yang
dengan
hasil
tua
diharapkan
porsi
pemberian
14 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 9 Tahun ke-4 2015
dukungan
sosial
yang
diberikan
yang dirasanya sulit dipahami untuk
kepada putra-putrinya terutama dalam
mengimbangi
bidang akademik, melalui pemberian
akademiknya.
motivasi agar terus berprestasi di bidang
akademiknya,
fasilitas
pendukung
di
bidang
kepada
peneliti
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
pemberian bagi
prestasi
Diharapkan
putra-
selanjutnya
untuk
lebih
putrinya sesuai kebutuhan akademik
memperhatikan dan mengkaji faktor
guna menunjang prestasinya.
yang lebih dominan berhubungan
3. Bagi Guru BK
dengan motivasi berprestasi siswa
Berkaitan
dengan
beberapa
KKO, misalkan faktor budaya di
saran yang ditujukan kepada kepala
sekitar
sekolah, wali murid, maka guru BK
belajar, konsep diri, serta pengakuan
berperan
dan
aktif
untuk
melakukan
lingkungan
prestasinya.
evaluasi terhadap dukungan sosial
tersebut
dapat
akademuik yang seperti apa yang
pertimbangan
sudah diberikan kepada siswa maupun
selanjutnya.
tempat
siswa
Beberapa
faktor
dijadikan
bahan
untuk
penelitian
yang masih dibutuhkan oleh siswa dan belum terpenuhi, sehingga semua
DAFTAR PUSTAKA
pihak berperan aktif untuk saling bekerjasama. Langkah yang dapat dilakukan Guru BK yaitu dengan pemberian
motivasi
(dukungan
psikologis) atau pelatihan-pelatihan kepada
siswa
KKO
untuk
meningkatkan prestasinya di bidang akademik maupun olahraga. 4. Bagi Siswa Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan pada siswa atlet untuk meningkatkan motivasi belajar dalam hal
akademik
dan
lebih
dapat
mengatur waktunya antara kegiatan akademik maupun non akademik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara misalkan dengan les mata pelajaran
Elita
Perwira Putri. 2014. Hubungan Dukungan Sosial Orang Tua, Pelatih, dan Teman dengan Motivasi Berprestasi Akademik dan Motivasi Berprestasi Olahraga (Basket) pada Mahasiswa Atlet Basket Univeritas Surabaya. Calypta Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. (vol 3 no 1) Hurlock, Elizabeth. B. 1980. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi kelima. (Alih Bahasa : Soedjarwo dan Ridwan Max Sijabat). Jakarta: Salemba Empat. Lili Garliah & Fatma Kartika Sary Nasution. 2005. Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Motivasi Berprestasi. Jurnal Psikologia (vol.1 No.1) Risma Rosa Mindo. 2008. Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Prestasi Belajar pada Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal penelitian
Hubungan antara Dukungan…………(Anggit Sih Lestari) 15
Fakultas psikologi universitas Gunadarma. Rita Eka Izzaty, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Press Santrock. J. W. 2003. Perkembangan Remaja edisi ke-enam. Jakarta: Erlangga Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Sugiyanto. 2011. Pentingnya Motivasi Berprestasi dalam Mencapai Keberhasilan Akademik Siswa. Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling. Universitas Negeri Yogyakarta Thoha, Miftah. 2008. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Triana Indrawati. 2011. Hubungan antara Dukungan Sosial Orang tua dengan Motivasi Berprestasi dalam penyusunan Skripsi pada Mahasiswa. Skripsi. Universitas Islam Indonesia. Wastie, R.B. Toding, dkk. 2015. Hubungan Dukungan Sosial dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jurnal eBiomedik (e-Bm), (Vol 3. No 1) Winarno. 2011. Pengembangan sikap entrepreneurship dan intrapreneurship. Jakarta: Indeks