ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER JAMBI PERIODE 19 APRIL 2013 – 31 MEI 2013
Disusun oleh : Ratih Suci Wijaya G1A109003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2013
HUBUNGAN ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
Ratih Suci Wijaya*, Solha Elrifda**, Herlambang Noerjasin*** *Mahasiswa **Pembimbing Dua ***Pembimbing Satu
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah di RSUD Raden Mattaher Jambi Periode 19 April 31 Mei 2013. Desain penelitian ini adalah deskriptif-analitik dengan pendekatan cross seksional . Penelitian dilakukan di kamar besalin bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD Raden Mattaher Jambi pada tanggal 19 April – 31 Mei 2013. Sampel penelitian ini berjumlah 97 sampel. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data rekam medis. Data dianalisis menggunakan uji analisis Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan angka kejadian anemia pada ibu hamil di RSUD Raden Mattaher Jambi Periode 19 April – 31 Mei 2013 adalah 56 (57,7%). Angka kejadian bayi berat lahir rendah di RSUD Raden Mattaher Jambi Periode 19 april – 31 Mei 2013 adalah 12 (12,4%). Dari hasil analisis Chi Square menunjukan adanya hubungan anemia pada ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah. P-value ( p= 0,026 ) dan Odds Rasio (OR) = 9,778. Kesimpulannya adalah adanya hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah di RSUD Raden Mattaher Jambi Periode 19 April – 31 Mei 2013.
Kata Kunci : Anemia, Bayi berat lahir rendah, Ibu hamil,
PENDAHULUAN Bayi berat lahir rendah merupakan
tahun
2010
menunjukkan
bahwa
berat badan kurang dari 2500 gram pada
persentase Bayi Berat Lahir Rendah di
saat kelahiran tanpa memandang masa
Provinsi Jambi sebanyak 12,4%. Hal ini
1
kehamilan atau masa gestasi. Hasil dari
berarti persentase Bayi Berat Lahir Rendah
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada
di provinsi Jambi masih tinggi dikarenakan
persentase nasional untuk Indonesia adalah
penurunan pemberian zat besi pada ibu
11,1 %.2
hamil yang mungkin akan menyebabkan
Faktor risiko bayi berat lahir rendah dibagi menjadi faktor risiko pada ibu,
anemia defisiensi besi pada ibu hamil.9 Proporsi
BBLR
di
Jambi
faktor risiko dalam kehamilan, faktor
berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi
risiko pada janin dan faktor risiko lainnya
Jambi pada tahun 2010 jumlah bayi lahir
yang belum diketahui.3 Anemia pada ibu
hidup 59.996 dengan jumlah kasus BBLR
hamil merupakan salah satu faktor resiko
sebanyak 475 (0,79%).15 Pada tahun 2011
dari keluaran bayi yang tidak baik,
jumlah bayi lahir hidup 68.883 dengan
berhubungan dengan kelahiran prematur,
jumlah kasus BBLR sebanyak 890 (1,7%)
dan berat bayi lahir rendah.4,5
sehingga dapat kita ketahui bahwa terjadi
Anemia merupakan suatu keadaan dengan
jumlah
eritrosit
atau
kadar
peningkatan BBLR di provinsi Jambi.10 Berdasarkan
survei
pendahuluan
hemoglobin menurun. Menurut WHO
yang dilakukan oleh peneliti di Rumah
seorang ibu hamil didiagnosis anemia
Sakit Umum Daerah Raden Mattaher
apabila kadar konsentrasi hemoglobin
Jambi,
kurang dari 11 gr%.
kematian
wanita
Sebagian besar
mengalami
kehamilannya,
baik
anemia di
negara
selama maju
maupun negara berkembang.6-8 Menurut
penyebab
neonatal nomor dua setelah neonatorum
dan
merupakan
penyakit ketiga terbesar dari sepuluh penyakit terbesar di ruangan perinatologi RSUD Raden Mattaher Jambi dengan
prevalensi anemia pada ibu hamil secara
angka kejadian sekitar 135 bayi yang
global mencapai 41,8% atau sekitar 56 juta
BBLR pada tahun 2012, sedangkan data
ibu hamil. Selain itu, data Riset Kesehatan
dari rekam medis pada tahun 2011 angka
Dasar tahun 2007 juga menunjukkan
kejadiannya didapatkan 189 bayi dengan
bahwa
ibu hamil menderita
BBLR. Pada tahun 2012 jumlah bayi
anemia. Jumlah ibu hamil pada tahun 2009
dengan BBLR adalah 135 dan pada tahun
di Provinsi Jambi sebanyak 75.363 dan
2012 jumlah ibu hamil yang melahirkan
yang mendapatkan tambahan zat besi (Fe)
sebanyak 1109. Oleh karena itu, artikel ini
sebanyak 60.293 ( 80%) sedangkan pada
bertujuan untuk memperlihatkan hubungan
tahun 2010 jumlah ibu hamil 73.560 dan
antara Anemia pada ibu hamil dengan
yang mendapatkan tambahan zat besi
kejadian bayi berat lahir rendah di Rumah
sebanyak 30.716 (41,75%). Dari data-data
Sakit Umum Daerah Raden Mattaher
tersebut
Jambi periode 19 April 2013-31 Mei 2013.
menunjukkan
WHO
merupakan
(2005)
24,5%
data
asfiksia
BBLR
bahwa
terjadi
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan
rancangan
penelitian
cross
sampling.11 Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang melahirkan di
sectional untuk melihat hubungan anemia
kamar
pada ibu hamil dengan kejadian bayi berat
ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah
lahir rendah. Penelitian ini dilakukan di
Raden Mattaher Jambi periode 19 April
kamar
dan
2013 sampai dengan 31 Mei 2013. Akan
Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah
tetapi, ibu hamil yang melahirkan di kamar
Raden Mattaher Jambi yang dilaksanakan
bersalin bagian Obstetri dan ginekologi
selama 2 bulan mulai 19 April 2013 - 31
dengan data yang tidak lengkap, dengan
Mei 2013. Populasi pada penelitian ini
komplikasi seperti preeklamsia-eklamsia,
adalah seluruh ibu hamil yang melahirkan
perdarahan antepartum, penyakit ginjal,
di kamar bersalin bagian obstetri dan
penyakit kronis ataupun diabetes mellitus,
ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah
gemelli, diekslusi dari penelitian. Besar
Raden Mattaher Jambi periode 19 April
sampel yang digunakan dalam penelitian
2013 – 31 Mei 2013. Cara pengambilan
ini adalah sebanyak 97 ibu yang diambil
sampel
dengan menggunakan rumus Lameshow12
bersalin
pada
menggunakan
bagian
penelitian teknik
Obstetri
ini
dengan
bersalin
bagian
consecutive
Ket : n
: Jumlah sampel
Z1-a/2
: Nilai Z pada α tertentu (5%) = 1,96
P
: Proporsi dari populasi BBLR yang tidak diketahui 50% (P=0,5)
d
: Penyimpangan sampel dari populasi (10% = 0,1)
n = 96, 04 97
obstetri
dan
Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa berkas hasil pemeriksaan hematologi ibu hamil yang akan melahirkan di kamar bersalin bagian obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi. Alat pengumpul data untuk mendapatkan data yang diperlukan adalah dengan menggunakan lembar observasi dalam format pengumpulan data.
HASIL DAN PEMBAHASAN yang tidak anemia sebanyak 33,3%. Setelah dilakukan uji T test p-value 0,563 ,
Karakteristik subyek penelitian Umur ibu 20-35 tahun mengalami
berarti tidak ada perbedaan antara ibu yang
anemia sebanyak 54,7% dan yang tidak
tidak bekerja dan ibu yang bekerja
anemia sebanyak 45,3%, umur ibu <20
terhadap anemia pada ibu hamil.
dan
>35
tahun
mengalami
anemia
Ibu berpendidikan dasar mengalami
sebanyak 68,2% dan yang tidak anemia
anemia sebanyak 70% dan yang tidak
sebanyak 31,8%. Setelah dilakukan uji T
anemia sebanyak 30%, ibu berpendidikan
test p-value 0,000 berarti ada perbedaan
menengah mengalami anemia sebanyak
antara umur ibu 20-35 tahun dan umur ibu
52,5% dan yang tidak anemia sebanyak
<20 dan >35 tahun terhadap anemia pada
47,5%,
ibu hamil.
mengalami anemia sebanyak 50% dan
ibu
berpendidikan
tinggi
Paritas primipara mengalami anemia
yang tidak anemia sebanyak 50%. Setelah
sebanyak 60% dan yang tidak anemia
dilakukan uji T test p-value 0,203 hal ini
sebanyak
berarti tidak ada perbedaan antara ibu
40%,
paritas
multipara
mengalami anemia sebanyak 53,1% dan
berpendidikan
yang
menengah dan pendidikan tinggi terhadap
tidak
anemia
46,9%.
Setelah
dilakukan uji T test p-value 0,528 hal ini
dasar,
pendidikan
anemia pada ibu hamil.
berarti tidak ada perbedaan antara paritas primipara dan paritas multipara terhadap anemia pada ibu hamil.
Angka kejadian anemia pada ibu hamil Hasil penelitian menemukan bahwa angka kejadian anemia pada ibu hamil di
Ibu yang tidak bekerja mengalami
Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Raden
anemia sebanyak 57,8% dan yang tidak
Mattaher Jambi periode 19 April 2013
anemia sebanyak 42,2%, ibu yang bekerja
sampai dengan 31 Mei 2013 adalah 56
mengalami anemia sebanyak 66,7% dan
(57,7%) dari 97 ibu yang melahirkan di RSUD Mattaher Jambi. No
Anemia
angka kejadian bayi berat lahir rendah di
Jumlah
Persen
ibu hamil
Rumah
Anemia
56
57,7%
2
Tidak
41
42,3%
97
100%
Anemia
studi cross sectional, melaporkan hasil
Berat
2008. Hasil ini menunjukkan bahwa persentase kejadian anemia pada ibu hamil Rantrauprapat
Kabupaten
Labuhan Batu Medan pada tahun 2008 adalah sebanyak 53,1%. Hal ini relatif sama dengan hasil yang didapatkan oleh peneliti. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Zebua A dengan desain penelitian cross sestional14, melaporkan bahwa angka kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara tahun 2011 sebanyak 51,8% dan yang tidak anemia 48,2%. Hal ini juga relatif sama dengan hasil yang didapatkan oleh peneliti.
Angka kejadian bayi berat lahir rendah
Persen
BBLR
12
12,4%
2
Tidak
83
87,6%
97
100%
BBLR Total
(BPRSU) Rantrauprapat
Kabupaten Labuhan Batu Medan Tahun
Jumlah
1
melahirkan di Badan Pengelola Rumah
BPRSU
Raden
Lahir
ibu hamil dari 162 ibu hamil yang
di
Daerah
sebanyak 12 (12,4%).
bahwa terdapat 86 kejadian anemia pada
Umum
Umum
Mattaher Jambi periode 19 April 2013
No
Penelitian Simanjutak N13 dengan
Sakit
Sakit
sampai dengan 31 Mei 2013 adalah
1
Total
Hasil penelitian menemukan bahwa
Penelitian Simanjutak N13 dengan desain
penelitian
cross
sectional,
melaporkan hasil bahwa terdapat 33 kejadian bayi berat lahir rendah dari 162 ibu hamil yang melahirkan di Badan Pengelola Rumah Sakit Umum (BPRSU) Rantrauprapat Kabupaten Labuhan Batu Medan
Tahun
2008.
Hasil
ini
menunjukkan bahwa persentase kejadian anemia
pada
ibu
hamil
di
BPRSU
Rantrauprapat Kabupaten Labuhan Batu Medan pada tahun 2008 adalah sebanyak 20,4%. Hal ini relatif sama dengan hasil yang didapatkan oleh peneliti. Penelitian lain yang dilakukan oleh Amanda B dengan desain penelitian cross sectional15, melaporkan bahwa distribusi kejadian bayi berat lahir rendah di RSUD DR.Soetomo Surakarta sebanyak 15,12%.
Addammori F dengan desain penelitian
risiko 9,778 kali mengalami bayi berat
cross sectional16 , melaporkan bahwa
lahir rendah dibandingkan dengan ibu
angka kejadian bayi berat lahir rendah di
yang tidak mengalami anemia.
RSUP DR.M Djamil Padang sebanyak 9 orang
dari
68
sampel.
Hasil
ini
Penelitian yang dilakukan oleh Susanto Eddy dengan desain penelitian 17
menunjukkan bahwa persentase kejadian
case control
di RSUP Dr. Mohammad
bayi berat lahir rendah di RSUP DR.M
Hoesin Palembang tahun 2000, juga
Djamil padang sebanyak 13,24 %. Hal ini
melaporkan hasil yang sama, dari 503
relatif sama dengan hasil yang didapatkan
sampel terdapat 97 ibu hamil yang
oleh peneliti.
mengalami bayi berat lahir rendah dan ibu hamil yang terkena anemia sebanyak 392 orang. Dari hasil bivariat diperoleh adanya
Hubungan anemia pada ibu hamil
hubungan secara statistic antara anemia
dengan
ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir
kejadian
bayi
berat
lahir
rendah ( p-value 0,014).
rendah.
Hasil penelitian ini sama dengan yang Dari 56 ibu hamil yang mengalami
disebutkan oleh manuaba bahwa anemia
anemia, 19,6% melahirkan bayi berat lahir
dalam kehamilan dapat mempengaruhi
rendah, sedangkan ibu yang tidak anemia
pertumbuhan dan perkembangan janin
41 orang hanya 2,4% yang melahirkan
yaitu mempengaruhi bayi berat lahir
bayi berat lahir rendah.
rendah.18 Bhalerao dkk di India dengan
Hasil uji Chi Square diperoleh nilai
desain
penelitian
kohort
melaporkan
(p-Value 0,026) yaitu p-Value kurang dari
bahwa angka kejadian anemia pada ibu
0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima,
hamil
sehingga
premature,
dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat hubungan antara anemia pada ibu
akan
mempengaruhi berat
badan
lahir
kelahiran rendah
sebanyak 4,2 kali.
hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi Periode 19 April 2013
–
31
Mei
2013.
Dari
KESIMPULAN Terdapat hubungan antara anemia
hasil
pada ibu hamil dengan kejadian bayi berat
perhitungan OR = 9,778 (Confidence
lahir rendah di Rumah Sakit Umum
Interval 95% = 1,208-79,128) dapat
Daerah Raden Mattaher Jambi dengan p-
diartikan bahwa ibu yang mengalami
value 0,026, dengan nilai OR = 9,778
anemia selama kehamilannya memiliki
(Confidence Interval 95% = 1,208 –
79,128) dapat diartikan bahwa ibu hamil
sayuran)
untuk
membantu
yang mengalami anemia memiliki peluang
penyerapan zat besi dan membantu
risiko 9,778 kali mengalami bayi berat
proses pembentukan Hb sehingga
lahir rendah dibandingkan dengan ibu
jika Hb nya normal aliran darah ke
hamil yang tidak mengalami anemia .
janin pun akan normal sehingga dapat mencegah terjadinya bayi berat lahir rendah.
SARAN Bagi Rumah Sakit Raden Mattaher 1. Di
perlukan
penyuluhan
adanya
tambahan
kesehatan
tentang
anemia pada ibu hamil.
Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai anemia pada
2. Perlu meningkatkan kerja sama
ibu hamil maupun bayi berat lahir rendah.
dengan puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar
UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih saya sampaikan
Bagi Masyarakat 1. Bagi ibu hamil hendaknya selalu melakukan pemeriksaan rutin atau
kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penelitian ini.
ante natal care ketempat pelayanan DAFTAR PUSTAKA
kesehatan terdekat. 2. Ibu hamil hendaknya melakukan pemeriksaan
kadar
hemoglobin
sekurang-kurangnya dua kali yaitu pada trimester I dan trimester ke III 3. Bagi
ibu
hamil
hendaknya
meningkatkan konsumsi zat besi dari
sumber
alami
terutama
makanan sumber hewani (heme iron) yang mudah diserap seperti hati, daging, dan ikan. Selain itu juga
makanan
mengandung vitamin
A
yang
vitamin
banyak C
dan
(buah-buahan
dan
1. Kosim Ms, Yunanto A, Rizalta dewi, Sarosa I,Usman A. Klasifikasi Bayi menurut Berat lahir dan Masa Gestasi. Dalam : buku Ajar Neonatologi. Edisi pertama. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2010.11-169 2. Pusat Data dan Informasi Kementrian kesehatan RI. Data dan informasi Kesehatan provinsi Jambi tahun 2010. Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Riskesdas tahun 2010 (serial online). (diakses 7 Januari 2013) di unduh dari URL : http://id.scribd.com/doc/50755619/ Jambi-14-feb-2011
3. Manuaba IAC, Manuaba IBGF, Manuaba IBG. Anemia pada kehamilan, bayi dengan berat lahir rendah dalam ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan.Edisi kedua. Jakarta: EGC;2010.237-240, 436-438 4. Cunningham FG, MacDonald PC, Ganf NF, Leveno KJ, Gillstrap III LC, Hankins GDV.kelainan selaput ketuban dan cairan amnion, Kelainan hematologis dalam Obstetric Wiliams vol.2 . Edisi ke 21. Jakarta:EGC;2005. 909, 146380 5. Manuaba IBG. Anemia pada kehamilan dalam kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetric ginekologi dan KB.Jakarta:EGC;2001.50-56 6. Sari M, Pee SD, Martini E, Herman S, Sugiatmi, Bloem MW, dkk. Estimating the prevalence of anaemia: a comparison of three methods. Buletin of the world health organization.2001.(79).506511 7. Taber, Ben-Zion , M.D . Anemia Selama Kehamilan dalam kapita selekta kedaruratan obstetri dan ginekologi. Edisi ke 2. Jakarta.: EGC;1994.84-90 8. Yousaf Farhana, Haider Gulfaren, Shaikh RB, Haider Ambreen,Muhammad Nasirudin. Impact Of Maternal Anemia On Perinatal Outcome. Pakistan Armed Forces Medical Journal. 2011(4) 9. Dinkes Provinsi Jambi. Jumlah Bayi Lahir, Berat Badan lahir Rendah (BBLR) dan bergizi buruk di provinsi jambi tahun 2006 –
2010. (diakses tanggal 7 januari 2013) di unduh dari URL : http://www.jambiprov.go.id/downl oad/jda2010 bab4.pdf 10. Dinkes Provinsi Jambi. Bayi berat badan lahir rendah menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota provinsi Jambi tahun 2011 dalam profil kesehatan provinsi Jambi. Jambi:Dinkes Provinsi Jambi;2012 11. Sastroasmoro S, Ismael S. Studi cross sectional dalam dasar-dasar metodologi penelitian klinis Edisi ke 4. Jakarta:Sagung seto;2011.130-145 12. Notoadmojo, S. Metode pengambilan sampel dalam metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;2010.115130 13. Simanjuntak NA. Hubungan anemia pada ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Badan Pengelola Rumah Sakit Umum (BPRSU) Rantrauprapat Kabupaten Labuhan Batu tahun 2008. (diakses tanggal 9 desember 2012) di Unduh dari URLrepository.usu.ac.id/bitstream/ 123456789/14666/1/09E01606.pd 14. Zebua AM. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara tahun 2011. (diakses tanggal 14 juni 2013) di unduh dari URL : http://id.scribd.com/doc/12808580 5/Pembahasan-Anemia 15. Amanda B. Distribusi bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSUD DR.Soetomo Surabaya menurut usia ibu, Jumlah paritas dan status social ekonomi keluarga. (diakses
tanggal 14 juni 2013) di unduh dari URL:http://alumni.unair.ac.id/kum pulanfile/44652815377_abs.pdf 16. Addammori F, Lipoeto NI, Yusrawati. Hubungan tekanan darah ibu hamil aterm dengan berat badan lahir di RSUP Dr.M. Djamil Padang.Jurnal Kesehatan Andalas.2013;2(2). 17. Susanto Eddy. Hubungan anemia ibu hamil dan faktor lain dengan kejadian berat bayi lahir rendah di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2000. (di akses tanggal 14 juni 2013) di unduh dari URLwww.digilib.ui.ac.id/file?file= pdf/abstrak-72501.pdf 18. Bhalerao A, Khawtalkhar A, Ghike S, Joshi S. Anemia during pregnancy most preventable yet mostprevalence.JSAFOG.2011;3(2 ):75-77