e-mail :
[email protected] HP : 081-1286833 Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com
Kepemimpinan adalah suatu peranan dan juga merupakan suatu proses untuk mempengaruhi orang lain. Pemimpin adalah anggota dari suatu perkumpulan yang diberi suatu kedudukan tertentu dan diharapkan dapat bertindak sesuai dengan kedudukannya. Seorang Pemimpin adalah seseorang dalam suatu perkumpulan yang diharapkan mampu menggunakan pengaruhnya dalam mewujudkan dan mencapai tujuan kelompok yang disertai dengan penuh kejujuran. Pemimpin yang jujur adalah seorang yang memimpin dan bukan seorang yang menggunakan kedudukan untuk memimpin.
Aspek-aspek kepribadian kepemimpinan yang efektif, di antaranya adalah : a. Inteligensi yang cukup tinggi b. Kemampuan melakukan analisis situasi dalam mengambil keputusan c. Kemampuan mengaplikasikan hubungan manusiwi yang efektif agar keputusan dapat dikomunikasikan
Mengapa Kaderisasi diperlukan ??? ¾ Dalam suatu organisasi ada suatu ketentuan periode kepemimpinan seseorang. ¾ Adanya penolakan dari anggota kelompok, yang menghendaki pemimpinnya diganti, baik secara wajar maupun tidak wajar. ¾ Proses alamiah, menjadi kemampuan memimpin.
tua
dan
kehilangan
¾ Kematian. ¾ Organisasi membuat perkiraan dalam jumlah, jenis dan kualitas pemimpin yang diperlukan dimasa depan secara berkesinambungan.
Proses kaderisasi terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu : 1. Kaderisasi Informal 2. Kaderisasi Formal Kaderisasi Kepemimpinan formal yang bersifat intern, adalah : a) Memberi kesempatan pembantu
menduduki
jabatan
pemimpin
b) Latihan kepemimpinan didalam atau diluar organisasi c) Memberikan tugas belajar d) Penugasan sebagai pucuk pimpinan suatu unit
Kaderisasi Kepemimpinan formal yang bersifat ekstern, adalah : a) Menyelesaikan sejumlah generasi muda lulusan lembaga pendidikan jenis dan jenjang tertentu, untuk diangkat memimpin suatu unit yang sesuai. b) Menyelesaikan sejumlah generasi muda lulusan lembaga pendidikan jenis dan jenjang tertentu, ditugaskan belajar pada lembaga pendidikan yang lebih tinggi di dalam atau di luar negeri. c) Memesan sejumlah generasi muda dari lembaga pendidikan formal dengan program khusus atau spesialisasi. d) Menerima sejumlah generasi muda dari suatu lembaga pendidikan untuk melakukan kerja praktik di lingkungan organisasi d) Memberikan beasiswa pada anak-anak yatim piatu atau pada orang tuanya yang tidak mampu.
HAK ASASI MANUSIA DALAM KEPEMIMPINAN Berbagai komponen HAM, antara lain yaitu : ¾ Hak Hidup ¾ Hak Bebas dari perbudakan ¾ Hak sama terhadap undang-undang ¾ Hak berkumpul dan mengeluarkan pendapat
Harkat Manusia menyangkut tiga aspek, yaitu : a) Harkat manusia sebagai mahluk individu Hak asasi manusia yang utama adalah hak hidup dan keselamatan diri
b) Harkat manusia sebagai mahluk sosial Hak asasi yang utama dan bersifat prinsipel adalah kebebasan untuk beragama, berupa kemerdekaan seseorang atau sekelompok orang.
c) Harkat manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa Menempatkan manusia sebagai mahluk yang mulia dibanding dengan mahluk-mahluk yang lain
PENINGKATAN KUALITAS KEPEMIMPINAN Peningkatan kualitas kepemimpinan berarti suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan, kualitas, dan kompetensi seseorang dalam memimpin suatu organisasi atau yang lainnya.
Usaha peningkatan kualitas kemampuan menggali kreativitas di lingkungan orang yang dipimpin sebagai anggota organisasi, usaha-usaha tersebut adalah, sebagai berikut : 1.Berpikir efektif dalam menetapkan keputusan a) Berpikir yang bersifat intrapersonal yakni yang berlangsung didalam psikis atau otak seseorang, yang bersangkut dengan atau dirinya sendiri.
2.Mengkomunikasikan hasil berpikir a) Hasil berpikir yang dikomunikasikan sebaiknya yang telah melalui proses berpikir rasional, kritis, dan objektif. b) Pimpinan harus mengetahui secara tepat tujuan pembicaraan atau tulisan yang akan dikomunikasikannya. c) Pimpinan harus berusaha menguasai secara baik, tentang bahan atau pesan dan masalah yang akan dibicarakan atau disampaikannya secara tertulis. d) Pimpinan harus berusaha mempergunakan kata-kata yang sesuai dengan kondisi atau tingkat pemahaman, pendengar, atau pembaca pesan yang disampaikan. e) Siapkan diri untuk menjadi pendengar saran, kritik, pendapat, dan lain-lain. f) Pimpinan sebaiknya tidak memasakkan diri berbicara atau menulis pesan dalam keadaan emosional.
3.Meningkatkan partisipasi dalam memecahkan masalah a) Partisipasi secara fisik Æ menggunakan tenaga dan anggota tubuh dalam berbagai kegiatan oraganisasi yang memerlukannya.
b) Partisipasi secara nonfisik Æ biasanya lebih banyak
dilakukan anggota organisasi dalam menunjang suatu kegiatan kepemimpinan.
4. Menggali dan meningkat kreativitas Kreativitas berasal dari kata kreatif yang artinya memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk mencipta, bersifat daya cipta, kecerdasan dan imaginasi.
Untuk memotivasi pemimpin dapat menempuh dengan jalan, sebagai berikut : a) Menciptakan dan mengembangkan suasana atau iklim organisasi yang merangsang kreativitas. b) Menciptakan dan mengembangkan kerjasama yang dapat menumbuhkan perasaan ikut bertanggung jawab dalam mewujudkan usaha mengembangkan dan memajukan organisasi. c) Merumuskan tujuan yang menuju kepentingan bersama, diiringi dengan usaha memasyarakatnya di lingkungan anggota organisasi.
Lima penyebab utama yang harus diatasi oleh pemimpin yang dapat berakibat anggota organisasi tidak kreatif dan inovatif, yaitu : 1. Suasana atau kondisi organisasi 2. Kepribadian anggota organisasi 3. Tekanan rekan sejawat 4. Sikap pimpinan pada jenjang bawahan 5. Kurang dorongan dan pelatihan
Pemimpin adalah orang yang kreatif dan berusaha untuk kreatif dalam bekerja, untuk itu pemimpin perlu melakukan upaya-upaya, sebagai berikut : ¾ Memberikan prioritas terhadap pekerjaan seharihari untuk diberikan perhatian yang lebih besar ¾ Dalam pengaturan waktu sisihkan secara khusus waktu untuk memikirkan pekerjaan ¾ Pikirkan juga pekerjaan yang akan dilegalisasikan
¾ Berikan kesempatan dan pertimbangan saran dari anggota organisasi atau orang luar ¾ Sediakan juga waktu untuk membawa bahanbahan yang berhubungan dengan pekerjaan dari berbagai sumber ¾ Sediakan waktu untuk pelatihan dalam arti luas
mengikuti
kegiatan
Beberapa ide atau pemikiran mendasar yang harus dimiliki oleh pemimpin dalam meningkatkan kualitas berpikir, yaitu : 1) Pemikiran tentang pekerjaan manajerial
2) Pemikiran tentang kepemimpinan
3) Pemikiran karier manajerial
4) Pemikiran peranan profesional SDM
5) Pemikiran tentang pengelolaan tentang global
6) Pemikiran sumber-sumber keunggulan kompetitif