1
STUDI KOMPARASI ANTARA MEDIA EVALUASI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN MEDIA EVALUASI BERBASIS KERTAS TERHADAP HASIL UJIAN PENGENALAN TIK PADA PESERTA PELATIHAN KEJURUAN OPERATOR KOMPUTER DI PPKD JAKARTA TIMUR
Henri Septanto STMIK Bina Insani Email:
[email protected] ABSTRAK
Kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi mempunyai peran dan pengaruh sangat besar dalam proses kegiatan belajar dan mengajar, salah satu dampaknya adalah mulai banyaknya penggunaan fasilitas multimedia dalam kegiatan belajar dan mengajar. Saat ini bahan ajar dan alat evaluasi dalam bentuk aplikasi berbasis multimedia banyak digunakan, mulai dari pendidikan formal tingkat dasar, menengah, tinggi maupun pendidikan non formal. Ujian adalah salah satu alat ukur yang dapat menunjukkan keberhasilan kegiatan belajar dan mengajar para Guru/Dosen/Instruktur dalam memberikan pendidikan dan pelatihan di tempat mereka mengajar. Umumnya para guru/dosen/instruktur masih banyak yang belum memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajarnya sekalipun mereka sudah diberikan fasilitas oleh lembaga tempat mereka bekerja. Misalnya saat memberikan soal ujian mereka lebih suka menggunakan media konvensional seperti kertas dibandingkan dengan memanfaatkan fasilitas komputer yang ada di lab komputer. Hal inilah yang menginspirasi penulis untuk membuat aplikasi soal ujian berbasis multimedia menggunakan Adobe Flash 5. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media evaluasi berbasis multimedia dan berbasis kertas serta penyebab perbedaan antara hasil ujian menggunakan media berbasis kertas dan media berbasis multimedia terhadap hasil ujian pengenalan TIK para peserta pelatihan kejuruan Operator Komputer di Pusat Pelatihan Kerja Daerah Jakarta Timur. Kata Kunci: multimedia, evaluasi, ujian, teknologi informasi dan komunikasi
I. Pendahuluan
pemerintah yang dituntut untuk ikut menerapkan
Pemerintah telah banyak mengeluarkan
dan
memanfaatkan
teknologi
informasi
dan
biaya, waktu dan tenaga untuk meningkatkan
komunikasi dalam kegiatan kerjanya. Sarana
efisiensi
dengan
berupa hardware dan software sudah tersedia
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
dan sudah siap dimanfaatkan untuk keperluan
Saat ini penerapan Teknologi Informasi dan
pendidikan dan pelatihan.
kinerja
instansi-instansinya
Komunikasi
telah
dimulai
dari
tingkat
pemerintahan
paling
bawah
seperti
tingkat
dalam dunia pendidikan dan pelatihan berfungsi
Kelurahan, Kecamatan, Kotamadya, Pemerintah
sebagai gudang ilmu, alat bantu pembelajaran,
Daerah,
fasilitas
Provinsi
sampai
dengan
tingkat
Pemerintah Pusat. PPKD (Pusat Pelatihan Kerja Daerah) Jakarta Timur termasuk salah satu instansi
Teknologi
informasi
pendidikan,
dan
standar
komunikasi
kompetensi,
penunjang administrasi, alat bantu manajemen diberbagai lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi, sekolah, kursus, tempat pelatihan.
2
Sejalan dengan perkembangan di dunia
hasil ujian dalam materi pelatihan TIK di kejuruan
teknologi informasi dan komunikasi nampaknya
Operator Komputer antara soal ujian berbasis
sejak beberapa tahun terakhir fasilitas teknologi
kertas dengan soal ujian berbasis multimedia.
informasi dan komunikasi mulai dijadikan sebagai salah satu dari infrastruktur yang wajib ada dalam
II. Tinjauan Pustaka
dunia pendidikan dan pelatihan.
2.1 Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan
Perkembangan teknologi informasi dan
Menurut C. Villanueva dalam Mustadji (2011)
komunikasi yang demikian pesat memberikan
yang dikutip dari artikel Newer Technologies for
pengaruh yang cukup besar dalam berbagai
the Learning Society“ terjadi trend pemanfaatan
bidang. Kejuruan Operator Komputer pada Pusat
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam
Pelatihan Kerja Daerah Jakarta Timur merupakan
dunia pendidikan” sebagai berikut:
salah
1.
satu
pihak
perkembangan
yang
teknologi
terkena
pengaruh
informasi
dan
Informasi dan Komunikasi dalam pendidikan
komunikasi tersebut. Dunia
masih terbatas.
Teknologi
Informasi
dan
2.
Komunikasi yang terus berkembang dengan cepat mau
tidak
mau
Pengintegrasian secara penuh Teknologi
membuat
instansi
maupun
Model pembelajaran campuran yang baru mulai muncul.
3.
Pendidikan jarak jauh sekarang disajikan
lembaga pemerintahan harus dapat beradaptasi
dalam dua cara yaitu synchronous mode
dengan cepat pula. Kebutuhan terhadap informasi
(peserta
dan koneksi data untuk memperbaharui informasi
berkomunikasi pada waktu yang bersamaan)
di semua level pekerjaan kantor tidak mengenal
dan
waktu dan tempat.
belajar atau berkomunikasi secara mandiri
Soal ujian, lembar jawaban untuk ujian
pada
teori dalam bentuk kertas merupakan media yang biasa digunakan dalam proses ujian di dunia
menggunakan
asynchronous
TIK
mode
(para
untuk
peserta
waktu yang berbeda kapan saja
mereka online). 4.
Teknologi Informasi dan Komunikasi menjadi
pendidikan maupun pelatihan. PPKD Jakarta
suatu daya penggerak perubahan bidang
Timur merupakan UPT (Unit Pelaksana Teknis)
pendidikandan menjadi bagian integratif dari
dibawah DISNAKERTRANS (Dinas Tenaga Kerja
kebijakan dan rencana pendidikan nasional.
dan Transmigrasi) adalah salah satu instansi
5.
Pengenalan
Teknologi
Informasi
dan
pemerintah yang bergerak dibidang pelatihan
Komunikasi di sekolah telah membawa suatu
para
sikap yang lebih positif pada siswa dan guru.
calon
tenaga
pelatihannya
kerja,
banyak
sebagai media
dalam
menggunakan
kegiatan kertas
6.
dalam pembuatan soal teori
Teknologi
maupun praktek. Fenomena
Kelas online akan menjadi lebih sukses jika Informasi
dikombinasikan banyaknya
penggunaan
kertas di kejuruan Operator Komputer yang
dan
Komunikasi
dengan
suatu
ilmu
pendidikan yang tepat. 7.
Pembelajaran online memungkinkan siswa
merupakan salah satu kejuruan yang memiliki
mempunyai kendali lebih besar terhadap
fasilitas komputer cukup lengkap menginspirasi
kegiatan dan isi pembelajaran.
penulis untuk mengadakan penelitian tentang perbandingan atau komparasi tentang dampak
8.
Corak
interaktif
memungkinkan
siswa
sumber untuk
belajar terus
3
meningkatkan
keterlibatannya
dengan
pengembangan isi sehingga berperan dalam suatu situasi belajar yang lebih otentik. 9.
keleluasaan dalam mengontrol maka hal ini disebut multimedia interaktif”. Beberapa penelitian membuktikan bahwa
Pembelajaran online menyediakan perkakas
penggunaan
teknis yang membuat belajar lebih mudah.
menunjang
Komunikasi percakapan berbasis komputer
pembelajaran, salah satu dari penelitian tersebut
(Computer Mediated Chatting = CMC) dan
adalah penelitian yang dilakukan oleh Francis M.
bulletin board dapat melengkapi pertemuan
Dwyer dalam Ariasdi (2013) sebagai berikut:
tatap muka.
“Setelah lebih dari tiga hari pada umumnya
10. Pendidikan dan pelatihan guru sekarang
multimedia efektivitas
manusia
dapat
dalam dan
pembelajaran
efisiensi
mengingat
proses
pesan
yang
meliputi pembelajaran kolaboratif dan just-in-
disampaikan melalui tulisan sebesar 10%, pesan
time.
audio 10%, visual 30% dan apabila ditambah
11. Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
membantu memecahkan isolasi profesional
dengan melakukan, maka akan mencapai 80% “. Berdasarkan
hasil
penelitian
tersebut
yang banyak diderita para guru, dengan TIK,
jelas telah terbukti bahwa multimedia ternyata
mereka dapat dengan mudah berhubungan
dapat meningkatkan daya ingat manusia maka
dengan para profesional lain, rekan kerja,
terlihat bahwa multimedia interaktif adalah media
penasihat, universitas, pusat keahlian dan
yang mempunyai potensi yang sangat besar
dengan sumber belajar.
dalam membantu proses pembelajaran.
12. Penggunaan
jaringan
mempromosikan
komputer
aktivitas
untuk belajar
berkelompok menjadi semakin lebih populer. 13. Universitas
memasuki
multimedia
dapat
dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu multimedia
linier
dan
multimedia
interaktif.
fase
Multimedia linier adalah suatu multimedia yang
kemitraan dengan sektor swasta, terutama
tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun di
sekali industri teknologi informasi.
dalamnya. Sifatnya sekuensial atau berurutan dan
14. Teknologi
sedang
Perkembangan
Informasi
meningkatkan
fungsi
dan
Komunikasi
perpustakaan
dan
mengubah peran pustakawan secara hakiki.
durasi tayangannya dapat diukur, film dan TV termasuk dalam kelompok ini. Multimedia multimedia
interaktif
yang
adalah
dilengkapi
suatu
dengan
alat
2.2 Multimedia
pengontrol yang dapat dioperasikan oleh user,
2.2.1 Definisi Multimedia
sehingga
Menurut William Ditto
dalam
Ariasdi
user
dikehendaki
dapat
memilih
untuk
proses
multimedia
ini
apa
yang
selanjutnya.
Ciri
(2013) pada artikel Multimedia Dalam Dunia
khasnya,
Pendidikan menyatakan definisi multimedia dalam
beberapa navigasi yang disebut juga dengan
ilmu pengetahuan mencakup “beberapa aspek
graphical user interface (GUI), berupa icon
yang saling bersinergi, antara teks, grafik, gambar
maupun button, pop-up menu, scroll bar, dan
statis, animasi, film dan suara”.
lainnya yang dapat dioperasikan oleh user untuk
Menurut Tay dalam Gatot (2008) definisi multimedia adalah “kombinasi teks, grafik, suara, animasi dan video. Bila pengguna mendapatkan
dilengkapi
dengan
sarana browsing ke berbagai jendela informasi dengan bantuan sarana hyperlink.
4
Penerapan
multimedia
interaktif
ini
Ketiganya secara eksplisit menekankan
didapat pada multimedia pembelajaran serta
adanya instruksional yang didesain didalamnya.
aplikasi game. Multimedia interaktif tidak memiliki
CAI, CAL atau CBL suatu desain instruksional
durasi karena lama penayangannya tergantung
menjadi kerangka yang mencirikan paket-paket
seberapa lama pengguna mem-browsing media
tersebut.
ini.
pendekatan behavioristik tentu berbeda dengan
Paket
yang
dirancang
dengan
Menurut Hooper dalam Gatot (2008)
paket dengan pendekatan kognitif. Sekalipun
menyebutkan bahwa “multimedia sebagai media
ketiganya memiliki kesamaan tetapi dari nama
presentasi berbeda
yang dikandungnya ketiganya memiliki arti yang
dari
multimedia sebagai
media pembelajaran”. Media presentasi tidak
berbeda.
menuntut pengguna berinteraktivitas secara aktif
Menurut Steinberg dalam Gatot (2008):
di dalamnya; sekalipun ada interaktivitas maka
“CAI,
interaktivitas tersebut adalah interaktivitas yang
pembelajaran dengan bantuan komputer yang
samar (covert). Media pembelajaran melibatkan
memiliki karakteristik yang khas, menekankan
pengguna dalam aktivitas-aktivitas yang menuntut
belajar
proses mental di dalam pembelajaran.
bimbingan”.
Hooper secara tegas menyatakan peran
secara
umum,
mandiri,
bermakna
interaktif,
dan
memiliki arti dan karakteristik
multimedia
dengan
multimedia),
dengan
(educational
demikian
multimedia
CAI,
merta
mana di dalamnya terdapat langkah-langkah
merupakan
instruksional yang didisain untuk melibatkan
pembelajaran”.
secara
aktif
di
dalam
proses
pembelajaran.
Assisted
CAI
atau
CAL
menunjukkan
bahwa
suatu
medium
CAI
atau
utama
CAL dalam
Pada kenyataannya CAI atau CAL lebih banyak berfungsi sebagai medium pengayaan
CAI (Computer Assisted Instruction), CAL (Computer
sekalipun
yang senada
menekankan belajar mandiri, hal ini tidak serta
pembelajaran adalah paket multimedia interaktif di
pengguna
menyediakan
Menurut Rieber dalam Gatot (2008): “CAL
penting suatu desain instruksional di dalam pembelajaran
instruksi
Learning)
atau
(enrichment) bagi medium utama, baik medium
CBL
utama tersebut adalah guru yang mengajar di
(Computer Based Learning) adalah istilah yang
depan kelas atau buku pelajaran utama yang
spesifik bagi suatu paket pembelajaran berbasis
wajib dibaca oleh siswa.
komputer. Paket-paket ini tidak secara eksplisit
Sementara
CBL
,
sesuai
dengan
mencantumkan multimedia di dalamnya. Jadi bisa
namanya, menunjukkan bahwa komputer dipakai
saja paket-paket tersebut memang merupakan
sebagai
multimedia dalam arti luas (mengandung teks,
pembelajaran.
audio, animasi, video, bahkan simulasi) atau
kandungan dari pembelajaran (the bulk of the
hanya terbatas mengandung beberapa media
content) memang disampaikan melalui medium
seperti teks dan gambar saja.
komputer. CBL, misalnya, cocok diberikan pada
medium
utama
Pada
dalam
CBL
kasus pendidikan jarak jauh.
memberikan
sebagian
besar
5
dalam perkembangan awal internet. Ketika internet masih bernama ARPANET di awal tahun
1970an
teks
merupakan
satunya-
satunya media. a. Kelebihan media teks: 1) Teks
dapat
digunakan
untuk
menyampaikan informasi yang padat Gambar 1 Elemen-elemen Multimedia Interaktif (sumber: http://www.mhprofessional.com)
(condensed). 2) Teks dapat digunakan untuk materi yang rumit dan komplek seperti rumus-
2.2.2
MULTIMEDIA
UNTUK
KEGIATAN
rumus
BELAJAR DAN MENGAJAR Multimedia perkembangan
penjelasan
mengalami
3) Teknologi untuk menampilkan teks pada
dengan
layar komputer relatif lebih sederhana
sejalan
berkembangnya teknologi pembelajaran. Ketika
dibandingkan
teknologi
teknologi
untuk
belum
dikenal,
konsep
menampilkan
dikenal
yakni
dengan
Konsekuensinya media ini juga lebih
mengintegrasikan berbagai unsur media, seperti:
murah bila dibandingkan media-media
cetak, kaset audio, video dan slide suara. Unsur-
lain.
multimedia
komputer
atau
suatu proses yang panjang.
telah konsep
matematika
sudah
unsur tersebut dikemas dan dikombinasikan untuk menyampaikan
suatu
topik
materi
maupun umpan balik (feedback). b. Kelemahan media teks:
Pada konsep ini setiap unsur media
1) Kurang kuat bila digunakan sebagai
dianggap mempunyai kekuatan dan kelemahan. Kekuatan
lain.
4) Sangat cocok sebagai media input
pelajaran
tertentu.
media
pada
salah
satu
unsur
media untuk memberikan motivasi.
media
2) Mata cepat lelah ketika harus menyerap
dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan media
materi melalui teks yang panjang dan
lainnya. Contohnya adalah penjelasan yang tidak
padat pada layar komputer.
cukup disampaikan dengan teks tertulis seperti cara mengucapkan sesuatu, maka dibantu oleh
2. Audio
media audio. Demikian juga materi yang perlu
Seorang filsuf jaman Yunani kuno
visualisasi dan gerak, maka dibantu dengan
yaitu Socrates pernah berujar bahwa suara
video.
adalah imitasi terbaik bagi pikiran maka suara
Beberapa kekuatan dan kelemahan dari unsur
adalah media terbaik untuk menyampaikan
multimedia adalah sebagai berikut:
informasi. Bagi Socrates teks adalah imitasi
1. Teks
dari
suara,
dengan
demikian
sebagai
Pada aplikasi komputer teks adalah
penyampai pikiran teks bukanlah media yang
media yang paling awal dan juga paling
ideal karena ia hanyalah imitasi dari suatu
sederhana.
imitasi.
Pada
awal
perkembangan
teknologi komputer teks adalah media yang dominan bahkan satu-satunya. Demikian juga
Pendapat
Socrates
mungkin
ada
benarnya karena suara adalah media yang
6
secara natural telah dimiliki oleh manusia
2) memerlukan software dan hardware
sehingga suara adalah media yang paling
yang spesifik (dan mungkin mahal) agar
alami. Guru di kelas pun lebih banyak
suara
mengandalkan suara baik ketika memberikan
komputer.
dapat
disampaikan
melalui
materi atau melakukan motivasi bagi siswasiswanya.
Jika
untuk
percakapan
secara
3. Graphics
langsung audio adalah media yang simpel dan
“A picture is worth a thousand words’.
alami maka tidak demikian halnya ketika
Peribahasa
digunakan di dalam komputer. Penggunaan
penggunaan gambar di dalam pembelajaran
suara
mampu
di
dalam
komputer
berlangsung
ini
menunjukkan
menjelaskan
banyak
belakangan sesudah penggunaan teks.
dibandingkan dengan media teks.
a. Kelebihan suara di dalam multimedia
a. Kelebihan media gambar:
pembelajaran :
1) lebih mudah dalam
1) Sangat cocok bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi. 2) Untuk
materi-materi
sangat
cocok
tertentu
karena
suara
mendekati
mengenal
suara-suara
binatang)
bila
mengidentifikasi
obyek-obyek.
obyek. 3) Mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu obyek. 4) Membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret.
3) Membantu materi
hal
2) Lebih mudah dalam mengklasifikasikan
keadaan asli dari materi (misal pelajaran mengenai
bahwa
pembelajar yang
fokus
dipelajari
pada karena
4. Animasi
pembelajar cukup mendengarkan tanpa
Animasi adalah salah satu daya tarik utama di
melakukan aktivitas lain yang menuntut
dalam suatu program multimedia interaktif.
konsentrasi .
Bukan saja mampu menjelaskan suatu konsep
4) Bandingkan dengan pembelajar yang
atau proses yang sukar dijelaskan dengan
melihat teks di layar komputer. Dalam
media lain, animasi juga memiliki daya tarik
hal ini pembelajar melakukan multi
estetika sehingga tampilan yang eye-catching
aktivitas yakni : membaca teks pada
(menarik) akan memotivasi pengguna untuk
layar (yang tidak semudah membaca
terlibat di dalam proses pembelajaran.
pada buku), mencari kata-kata kunci
Manfaat animasi :
(keyword)
1) Menunjukkan obyek dengan ide (misal efek
dari
menggerakkan melakukan
materi, tangan,
klik
mouse
dan seperti untuk
gravitasi pada suatu obyek) 2) Menjelaskan konsep
yang
sulit
(misal
menggulung layar saat ingin melihat
penyerapan makanan kedalam aliran darah
bagian teks yang tak terlihat pada layar.
atau bagaimana elektron bergerak untuk
b. Kelemahan audio: 1) memerlukan tempat penyimpanan yang besar di dalam komputer.
menghasilkan arus listrik) 3) Menjelaskan konsep yang abstrak menjadi konkrit (misal menjelaskan tegangan arus
7
bolak balik dengan bantuan animasi grafik
4) Menunjukkan dengan jelas suatu langkah (misal
cara
melukis
1)
suatu
dengan
Menirukan keadaan nyata yang bila dipraktekkan
segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).
berbahaya
(simulasi
reaktor nuklir) 2)
5. Simulasi
Menirukan keadaan nyata yang bila dipraktekkan sangat mahal (simulasi
Media simulasi mirip dengan animasi, tetapi ada satu perbedaan yang menonjol, bila
pesawat terbang) 3)
dalam animasi kontrol dari pengguna hanyalah sebatas
simulasi
multimedia
yang bergerak).
prosedural
b. Keuntungan
memutar
ulang
maka
di
dalam
Menirukan keadaan nyata yang sulit diulangi (simulasi gunung meletus)
4)
Menirukan keadaan nyata yang sangat
simulasi kontrol pengguna lebih luas lagi.
lama (simulasi pertumbuhan pohon
Pengguna bisa memasukkan variabel-varibel
jati)
tertentu untuk melihat bagaimana besarnya
5)
Menirukan
keadaan
nyata
suatu
variabel berpengaruh terhadap proses yang
kondisi alam (simulasi keadaan alam
tengah
kutub utara)
dipelajari.
Sebagai
contoh
pada
simulasi pembentukan bayangan oleh suatu lensa, pengguna dapat mengubah sendiri nilai
6. Video
indeks bias dan kelengkungan lensa sehingga
a) Kelebihan
pengguna dapat melihat secara langsung
adalah:
bagaimana
1) Memaparkan keadaan riel dari suatu
variabel-variabel
berpengaruh
terhadap
tersebut pembentukan
bayangan.
pada
sesungguhnya berbahaya bentuk
proses, fenomena atau kejadian
peralatan
terlalu
(misal
tegangan
mahal
video dapat memperkaya pemaparan.
yang
3) Pengguna
atau
pada
dapat
listrik
dengan
ini
sulit
diwujudkan
televisi.
pesawat
dengan simulasi penerbangan).
4) Sangat materi
mana
psikomotor.
ingin
melihat
pengaruh perubahan suatu variabel tersebut
(misal
perubahan frekwensi tegangan listrik yang
melewati
kapasitor atau induktor).
suatu
melalui
cocok
Menunjukkan suatu proses abstrak di
balik
untuk
melihat gambaran yang lebih fokus. Hal
menerbangkan
proses
tertentu
melihat
praktek
terhadap
replay
simulasi
disampaikan
pengguna
melakukan
bagian-bagian
simulasi oscilloscope atau melakukan
bolak
multimedia
media lain seperti teks atau gambar,
Menyediakan suatu tiruan yang bila dilakukan
2)
didalam
2) Sebagai bagian terintegrasi dengan
a. Manfaat simulasi : 1)
video
dalam
untuk ranah
bila
video
media
seperti
mengajarkan perilaku
atau
5) Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan pesan dibandingkan media teks. 6) Menunjukkan
dengan
jelas
suatu
langkah prosedural (misal cara melukis
8
suatu
segitiga
sama
sisi
dengan 2.2.3 Interaktivitas mental dan fisik dalam
bantuan jangka). b) Kelemahan:
multimedia
1) Video mungkin saja kehilangan detil
Keunggulan multimedia dalam interaksi
dalam pemaparan materi karena siswa
dengan user adalah kemampuannya yang secara
harus
tidak
mampu mengingat
detil
dari
scene ke scene. 2) Umumnya belajar
berinteraksi dengan materi baik secara fisik
pengguna
melalui
dibandingkan
langsung dapat memaksa user untuk
menganggap
video
lebih
melalui
teks
maupun mental. Kemampuan untuk memaksa
mudah
user ini tergantung pada seberapa efektif instruksi
sehingga
pembelajaran yang telah dibuat mampu menarik
pengguna kurang terdorong untuk lebih
pengguna
aktif
pembelajaran yang disajikan.
di
dalam
berinteraksi
dengan
materi.
untuk
mencoba
secara
aktif
Dibandingkan dengan media-media lain seperti
7. Beberapa
sebutan
untuk
media
pembelajaran berbasis komputer Pertengahan
dekade
tahun
buku,
audio,
video,
televisi,
maka
keunggulan yang paling menonjol dari multimedia adalah interaktivitas. Menurut Bates dalam Gatot
1980-an
(2008) diantara media-media lain interaktivitas
tatkala teknologi komputer multimedia mulai
multimedia
diperkenalkan,
komputer adalah yang paling nyata. Interaktivitas
sejak
saat
itu
multimedia
atau
media
lain
yang
berbasis
pembelajaran berbasis komputer pun dimulai.
nyata adalah interaktivitas yang melibatkan fisik
Terdapat
dan mental dari pengguna saat mencoba program
berbagai
sebutan
untuk
media
pembelajaran berbasis komputer, seperti:
multimedia.
a. CAI (Computer Assisted Instruction)
a. Interaktivitas mental
b. MPI (Multimedia Pembelajaran Interaktif)
Interaktivitas mental adalah interaktivitas saat
c. SPM (Software Pembelajaran Mandiri)
user mencoba memahami materi dengan cara
d. Media presentasi berbantuan komputer, dan
menangkap informasi-informasi yang ditampilkan,
sebagainya.
mengolah
dan
Keberhasilan Setiap penyebutan tentu saja mempunyai karakteristik
khusus
dimaksudkan
oleh
penyimpanan-pun
sesuai
dengan
pengembangnya. berkembang
mulai
menyimpannya
seorang
dalam
pengguna
melakukan
interaktivitas mental tergantung pada seberapa
yang
baik instruksi pembelajaran yang dirancang pada
Media
suatu aplikasi multimedia dapat mempengaruhi
dari
dan membuat user memahami informasi dan
kemasan disket dengan kapasitas 1,4 MB, CD
petunjuk yang diberikan.
dengan kapasitas 650 MB, sampai dengan DVD
b. Interaktivitas fisik dalam multimedia
yang berkapasitas 4,7 GB.
1.
Sejalan dengan berkembangnya teknologi jaringan
dan
internet,
maka
otak.
Menekan keyboard atau melakukan klik
multimedia
berkembang tidak terbatas pada standalone PC,
Interaktivitas sederhana
untuk pindah halaman. 2.
Interaktivitas kompleks
tapi juga berbasis jaringan, sehingga sumber
Aktivitas
dalam
simulasi
sederhana
belajar menjadi lebih kaya.
dimana user menekan keyboard atau
9
melakukan
klik
untuk
menggerakkan,
Gambar diatas memperlihatkan rancangan
mengendalikan pesawat terbang dalam
menu awal aplikasi evaluasi yang digunakan,
game atau simulasi.
pada menu tersebut user (peserta ujian) diharuskan
III.
Metodologi Penelitian Metodologi
penelitian deskriptif
ini
yang
memasukkan digunakan
dalam
adalah metodologi kuantitatif sederhana dengan cara
membandingkan data nilai hasil ujian yang diberikan menggunakan media evaluasi konvensional dengan hasil ujian yang menggunakan media evaluasi multimedia. 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan
data
memasukan
yang
berbasis
peringatan
nama dan
nama,
maka
jika
akan
perintah
tidak
muncul
agar
user
memasukkan nama. Nama tersebut wajib dimasukkan agar Instruktur dapat mengetahui siapakah
peserta
mengikuti
ujian
pelatihan
yang
sedang
dia
dapat
sehingga
mengetahui berapa nilai yang didapat peserta ujian dan menginputnya ke dalam daftar nilai sebagai laporan.
dilakukan
menggunakan beberapa metode yaitu observasi, wawancara, kuesioner dan tes program aplikasi multimedia kepada para peserta pelatihan. 3.2 Analisis data Analisis data dilakukan dengan cara
b. Rancangan tampilan Menu Utama Setelah peserta ujian memasukkan nama dan password maka akan muncul Menu Utama yang isinya beberapa pilihan yang dapat dipilih oleh Peserta Ujian.
mengolah data yang diperoleh melalui hasil observasi, wawancara, kuesioner dan tes program sehingga dihasilkan tabel, diagram serta deskripsi berupa penjelasan ilmiah dari hasil pengolahan data tersebut. 3.3 Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan adalah Adobe Flash CS5, untuk mengolah gambar-gambar yang diperlukan digunakan Photoscape. Gambar 3 Menu Utama
IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Perencanaan Desain Media Evaluasi Berbasis Multimedia a. Rancangan antar muka menu awal
c. Rancangan Petunjuk Soal Setelah
peserta
ujian
melihat
Menu
Utama maka pengawas ujian atau Instruktur akan menyarankan para peserta ujian untuk membaca petunjuk pengerjaan soal dengan cara meng-klik button Petunjuk soal. Petunjuk
pengerjaan
soal
ujian
ini
dianjurkan untuk dibaca para peserta ujian agar Gambar 2 Menu Awal
mereka
mendapat
penjelasan
yang
terstruktur dalam mengerjakan soal ujian ini,
10
sehingga
kemungkinan
kegagalan
karena
masalah teknis dapat diminimalisir.
e. Rancangan Soal Latihan Ujian Sebelum peserta ujian memulai ujian aplikasi soal ujian berbasis multimedia yang dibuat ini menyediakan fasilitas untuk berlatih ujian, latihan ujian dibuat ini untuk memberikan peserta ujian agar dapat beradaptasi dengan model ujian berbasis multimedia.
Gambar 4 Petunjuk Pengerjaan soal ujian
d. Rancangan Bahan Ujian Sebelum peserta pelatihan mengikuti ujian maka
program
kesempatan
aplikasi kepada
ini
memberikan
mereka
untuk
Gambar 6 Tampilan Soal Latihan Ujian f. Rancangan Soal Ujian Setelah
peserta
selesai
mencoba
mempelajari bahan ujian yang akan diberikan.
menjawab soal latihan ujian maka langkah
Walaupun isi dari bahan ujian yang disediakan
selanjutnya adalah memilih button Soal Ujian,
tidak
tapi
jika peserta ujian telah memilih button tersebut
setidaknya cukup sebagai ringkasan bahan
maka ujian dimulai dan tidak dapat dibatalkan
ujian agar peserta dapat mempersiapkan diri
sampai dengan peserta ujian mengerjakan
sehingga mendapat nilai yang cukup baik,
soal terakhir. Jika peserta ujian telah memilih
dengan catatan bahwa sebelumnya ia harus
jawaban dengan cara meng-klik salah satu
mempersiapkan
mempelajari
jawaban yang disediakan maka akan muncul
materi ujian di dalam modul pelatihan yang
bacaan Next dipojok kanan bawah, setelah
telah disediakan.
peserta ujian meng-klik tombol Next tersebut
selengkap
modul
diri
pelatihan
dengan
maka tampilan soal selanjutnya akan muncul. Tombol Next tersebut hanya akan muncul setelah peserta ujian memilih salah satu jawaban, jadi aplikasi soal evaluasi ini tidak memperbolehkan para peserta ujian untuk melewati salah satu soal selain itu juga tidak disediakan fasilitas untuk kembali ke soal sebelumnya. Setiap kali peserta ujian memilih Gambar 5 Tampilan Bahan Ujian
jawaban maka akan muncul petunjuk benar atau salahnya jawaban tersebut disebelah kanan pilihan jawaban demikian juga nilai
11
jawaban tersebut akan muncul di pojok kanan
ujian tanpa perlu lagi melakukan pemeriksaan
atas layar.
jawaban.
g. Hasil Penelitian Setelah melakukan komparasi antara hasil ujian para peserta ujian dengan menggunakan soal evaluasi berbasis multimedia dengan soal evaluasi konvensional terhadap 20 orang peserta pelatihan yang mengikuti ujian TIK dengan aturan bobot penilaian sebagai berikut: Gambar 7 Tampilan Soal Ujian (sebelum dijawab)
Tabel 1 Bobot Nilai
1. Hasil Ujian dengan media kertas Berdasarkan data yang diperoleh Gambar 8 Tampilan Soal Ujian (setelah dijawab)
pada
hasil
ujian
konvensional
yang
dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Setelah selesai mengerjakan soal terakhir maka akan muncul tampilan sebagai berikut:
Gambar 9 Tampilan Hasil Ujian (setelah selesai ujian)
Setelah munculnya tampilan diatas maka hal tersebut menunjukkan bahwa peserta ujian telah selesai mengikuti ujian dan langsung mengetahui hasil ujian tersebut. demikian juga Instruktur dapat langsung mengetahui hasil
Tabel 2 Hasil Evaluasi soal ujian berbasis kertas Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 20 orang peserta ujian terdapat variasi perolehan nilai sebagai berikut: a) Istimewa = 7 orang b) Baik = 7 orang c) Cukup = 1 orang d) Sedang = 4 orang e) Kurang = 1 orang
12
Berdasarkan keterangan tersebut
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 20
maka dapat dilihat bahwa ada 7 orang
orang
mendapatkan
perolehan nilai sebagai berikut:
nilai
dengan
predikat
peserta
ujian
terdapat
Istimewa, 7 orang dengan predikat baik, 1
a)
Istimewa
=
5 orang
orang dengan predikat cukup, 4 orang
b)
Baik
=
6 orang
dengan predikat sedang, 1 orang dengan
c)
Cukup
=
4 orang
predikat
sebenarnya
d)
Sedang
=
3 orang
dengan bobot soal yang ada diharapkan
e)
Kurang
=
2 orang
kurang,
walaupun
variasi
tidak ada satu pun diantara mereka yang mendapatkan nilai dengan kategori atau keterangan = kurang.
Gambar 11 Grafik 2: Hasil Ujian soal berbasis multimedia
Gambar 10 Grafik 1: Hasil Ujian dengan media kertas
3. Perbandingan Hasil Ujian Konvensional dan
Hasil
Ujian
dengan
aplikasi
multimedia 2. Hasil Ujian dengan aplikasi multimedia Berdasarkan data yang diperoleh pada hasil ujian dengan aplikasi multimedia yang dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4 Perbandingan Hasil Ujian Berdasarkan
tabel
perbandingan
diatas menunjukkan adanya perbedaan yang menunjukkan bahwa nilai hasil ujian Tabel 3 Hasil Evaluasi Soal Ujian Berbasis Multimedia
melalui penggunaan soal evaluasi berbasis multimedia lebih baik dibandingkan dengan nilai hasil ujian berbasis konvensional.
13
Tabel diatas menunjukkan bahwa
turunnya nilai hanya karena para peserta
bobot hasil ujian dengan kategori atau
pelatihan belum terbiasa mengerjakan soal
keterangan = istimewa berkurang 2 orang,
berbasis multimedia.
bobot hasil ujian dengan kategori atau
Berdasarkan hasil wawancara dengan
keterangan = baik berkurang 1 orang,
beberapa
bobot hasil ujian dengan kategori atau
penjelasan
keterangan = cukup bertambah 3 orang,
multimedia tersebut lebih rendah dibanding
bobot hasil ujian dengan kategori atau
dengan hasil ujian berbasis kertas karena
keterangan = sedang berkurang 1 orang
mereka tidak terbiasa mengerjakan ujian
sedangkan
dengan
berbasis multimedia dan ternyata mereka
kurang
lebih menyukai ujian berbasis multimedia
bertambah 1 orang. Hal ini menunjukkan
karena soalnya terlihat lebih jelas, baik
bahwa nilai hasil ujian berbasis multimedia
tulisan maupun gambarnya, karena jika
lebih rendah dibandingkan dengan nilai
dibandingkan dengan soal berbasis kertas
hasil ujian berbasis kertas.
tulisannya kadang-kadang agak buram atau
kategori
bobot
atau
hasil
ujian
keterangan
=
peserta
pelatihan
bahwa
nilai
didapatkan
ujian
berbasis
gambar hasil fotocopy kurang jelas dan tidak Perbandingan hasil ujian tersebut dapat
berwarna.
dilihat lebih jelas melalui grafik dibawah ini.
Sedangkan
berdasarkan
hasil
wawancara dengan para Instruktur, mereka lebih
menyukai
ujian
teori
berbasis
multimedia karena hasil nilai keluar secara otomatis
tanpa
perlu
dikoreksi
kembali
sehingga sangat membantu meringankan pekerjaan mereka dalam memeriksa hasil ujian, dengan ujian berbasis multimedia mereka hanya perlu menginput nilai hasil Gambar 12 Grafik 3: Grafik perbandingan Hasil Ujian
V.
ujian yang tercantum tanpa perlu melakukan koreksi.
Penutup 5.1 Kesimpulan Hasil
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa berdasarkan hasil evaluasi terlihat para peserta pelatihan kejuruan Operator Komputer mendapatkan nilai lebih rendah saat mengerjakan soal berbasis multimedia dibandingkan dengan hasil evaluasi yang menggunakan soal dengan media kertas, tetapi hal ini bukan karena soal berbasis multimedia
lebih
sulit
dikerjakan
atau
menyulitkan para peserta ujian, penyebab
5.2 Saran a. Program aplikasi berbasis multimedia ini diharapkan banyak
dapat
bahan
menyediakan
ujian
untuk
lebih
dipelajari
sehingga para peserta ujian memiliki informasi yang lebih lengkap tentang bahan ujian sehingga mereka lebih siap dalam menghadapi ujian. b. Program aplikasi berbasis multimedia ini sebaiknya
dikembangkan
kembali
sehingga menjadi lebih menarik dan
14
bermanfaat bagi para peserta pelatihan di kejuruan Operator Komputer.
VI. Daftar Pustaka 1. Gatot Pramoto, Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran, Pusat Teknologi Informasi dan Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008 2. Prof. Dr. Mustaji, M.Pd., Pemanfaatan Multi Media
Untuk
Meningkatkan
Kualitas
Pendidikan, disajikan dalam seminar AKAL Interaktif di Toko Buku Gramedia EXSPO Surabaya, 29 Januari 2011 3. Ariasdi, Multimedia Dalam Dunia Pendidikan, kompasiana.com, 26 Maret 2013