STRATEGI JANGKA PANJANG PENDIDIKAN TINGGI 2003-2010 (Higher Education Long Term Strategy/ HELTS 2003-2010) Dewan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional UNISTAFF - INDONESIA
Outline Latar
Belakang
Situasi
Saat Ini
Strategi
Jangka Panjang
UNISTAFF - INDONESIA
PERAN PENDIDIKAN TINGGI PADA PEMBANGUNAN NASIONAL Historical facts Context/ challenge • Development/ establishment of the new nation
• Imperialism • Emergence of new nations
1908
1928
• National enlightenment • National unity
Response
1945
• Independence • Struggle for independence, support to defense
1966
• New Order • Technocrats, bureaucrats • economic growth
1985
• Globalization
1998
• Challenge to establishment • Professionals Brain pool, Market driven
• “HE ???? reformation”> • new paradigm
Characters Educated “elite” (for 200 HE students)
UNISTAFF - INDONESIA
Educated “Mass” (for 3,500,000 HE students)
KPPT-JP/HELTS 2003-2010
Merupakan Komitmen Nasional z
Kelompok-kelompok yang berkepentingan : ' ' '
z z
Persamaan persepsi Rasa memiliki
Sebagai Panduan Dasar (Guiding Principle) z z
Pengambil Keputusan (legislatif dan eksekutif) Pemangku Kepentingan (Stakeholders) Komunitas Pendidikan Tinggi
Penyebarluasan praktek-praktek yang baik (good practices) Bekerjasama, penyebaran informasi dan komunikasi
Merupakan suatu Proses Pembelajaran z
z
Dikembangkan berdasarkan hasil evalusi dan dampak yang terjadi pada implementasi HELTS/KPPT-JP sebelumnya Berorientasi ke masa depan UNISTAFF - INDONESIA
Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (KPPT-JP) 1975
KPPT-JP I
1985
KPPT-JP II
1995
KPPT-JP III
Sistem Nasional (pemerintah & keberhasilan Penataandan Sistem Î Konsolidasi ° Sistem swasta) swasta) Nasional (pemerintah & peningkatan kualitas yang telah Pengelolaan ± Fokus Fokus pada aspek relevansi dicapai pada kurun waktu ± pada aspek relevansi dengan pengembangan dengan pengembangan daerah 1975 – 1985 Pendidikan Tinggi daerah maupun pembangunan nasional maupun pembangunan nasional dengan penerapan ² sistem : akademik akademik dan ² 22 sistem dan profesional (vocational) Paradigma Baru profesional (vocational) ³ 3 strata program pendidikan tinggi : diploma, sarja³ 3 strata program pendidikan Peningkatan Kualitas na, pascasarjana tinggidan : diploma, sarjana, dan pascasarjana dan Relevansi Î Diberlakukan : Sistem kredit, evaluasi akademik Î Diberlakukan : Sistem kredit, mahasiswa, beban mahasiswa, dan sistem promosi : sosial evaluasi akademik mahasiswa, Pemerataan beban mahasiswa, dan sistem dosen dan- geografis promosi dosen UNISTAFF INDONESIA °
2003
HIGHER EDUCATION LONG TERM STRATEGY (HELTS) 2003-2010
KPPT-JP 1996-2005 Paradigma Baru Pengelolaan Pendidikan Tinggi
Internal Self Evaluation External Expert/Peer Evaluation
Evaluation QC QA DGHE
Quality
University Management
Parents NAB
DGHE
Autonomy
DGHE
Employer Society
Professional Association
Accountability
Accreditation UNISTAFF - INDONESIA
Pendanaan Perguruan Tinggi
(Total Pembelanjaan untuk PT per Pendapatan kotor per Kapita) - 1999 Thailand Philippines Indonesia China Chilie Argentina United State United Kingdom Mexico Korea
Negeri Swasta
Japan Germany Canada Australia
Sumber : www.oecd.org/els /education/eag2002
UNISTAFF - INDONESIA
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
%
Angka Pertisipasi (Mahasiswa terdaftar per populasi umur 18-24 tahun) South Korea USA Australia Canada UK Argentina Germany Japan Chili Thailand Philippines Malaysia Mexico Brazil Brunei Indonesia China Sri Lanka
71.69 71.62 63.00 59.99 57.84 47.96 46.30 46.05 37.52 31.92 29.45 23.26 19.76 14.83 13.89 12.80 7.45 2.0 0
10
20
30
40
50
UNISTAFF - INDONESIA Sumber : www.oecd.org/els/education/eag2002
60
70
80
Kondisi Pendidikan Tinggi di Indonesia
Perguruan Tinggi masih merupakan (dianggap) sumber ilmu pengetahuan, etika dan nilai-nilai kebijakan Gaji profesor atau dosen masih sangat rendah sehingga membutuhkan penghasilan tambahan dari berbagai sumber dan aktivitas lain yang menyita waktunya sebagai pendidik Perguruan Tinggi masih diselimuti oleh berbagai masalah sekaligus menjadi masalah bangsa secara keseluruhan PTN (terutama) beroperasi dengan sangat tidak efektif dan tidak efisien (kehadiran dosen rendah, pengangguran sarjana, kurikulum yang tidak responsif terhadap kebutuhan pasar kerja, dll) Biaya sekolah semakin mahal dan D.O. semakin tinggi Tata pelaksanaan PBM tidak sesuai dengan standar mutu Kredibilitas perguruan tinggi belum memuaskan stakeholders atau masyarakat umumnya UNISTAFF - INDONESIA
Negara
Peringkat Perguruan Tinggi
Sumber: Shanghai Jiao Tong University Institute of Higher Education
500 best world universities
Country
100 best Asian universities
USA
159
Japan
36
UK
42
Australia
13
Germany
41
Cina
9
Japan
36
South Korea
8
Canada
24
Israel
6
French
22
Cina-Hongkong
7
Australia
13
Cina-Taiwan
3
Netherland
12
India
3
Cina
9
New Zealand
3
South Korea
8
Singapore
2
Cina-Hongkong
5
Turky
2
Cina-Taiwan
5
Indonesia
India
3
New Zealand
3
Singapore
2
Turky
2
Indonesia
None
UNISTAFF - INDONESIA
None
Perluasan Visi Vision 2005
Vision 2010
HE NEW PARADIGM
Mengutamakan kebutuhan mahasiswa untuk pengembangan kapabilitas intelektual
Quality
Memberikan kesempatan belajar tak berbatas bagi semua warganegara
Evaluation
Access & Equity
Quality Autonomy
Menyiapkan proses pendidikan yang berkualitas dan efisien untuk mendorong inovasi dan keunggulan
Accountability
Accreditation
Autonomy Pengembangan Internal dng implikasi eksternal
UNISTAFF - INDONESIA
Pengembangan Internal
HELTS 2003-2010 External Stakeholders:
Perekonomian Nasional
Industri, Dunia Usaha, Masyarakat Umum
(1)
Ekonomi berbasis Ilmu Pengetahuan
Tantangan Global
Daya Saing Bangsa
• Lulusan • Ilmu Pengetahuan • Teknologi • Tata-Nilai
(2) Otonomi & Desentralisasi Mekanisme
UNIVERSITY
Kesehatan (3) Organisasi
Pendanaan Sumberdaya Otonomi UNISTAFF - INDONESIA
PEMERINTAH (DJPT)
HELTS 2003-2010 Kebijakan Dasar (1) DAYA SAING BANGSA : persaingan produk perekonomian di pasar dunia : tidak lagi bertumpu pada kekayaan sumber daya alam atau ongkos buruh yang murah Î semakin ditentukan oleh inovasi (teknologi) dan/atau kreativitas dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan Î Peranan Perguruan Tinggi : ' ' '
Menghasilkan SDM yang berkualifikasi tinggi dan mampu beradaptasi terhadap perubahan IPTEKS Secara berkesinambungan melahirkan pengetahuan dan ilmu pengetahuan baru Selalu meningkatkan akses dan adaptasi terhadap ilmu UNISTAFF - INDONESIA pengetahuan di dunia
HELTS 2003-2010 Kebijakan Dasar (1)
DAYA SAING BANGSA dari Jaman ke Jaman
Pra Sejarah
Kontrol, Perdagangan dan Pengaruh Internasional Masa Kerajaan 10 AD
UNISTAFF - INDONESIA
HELTS 2003-2010 Kebijakan Dasar (1)
DAYA SAING BANGSA dari Jaman ke Jaman Ilmu Pengetahuan
Seni (tulisan & bahasa) Teknik (Teknologi)
UNISTAFF - INDONESIA
HELTS 2003-2010 Kebijakan Dasar (1)
DAYA SAING BANGSA dari Jaman ke Jaman
Peringkat Daya Saing Bangsa (2002) Perguruan Tinggi
Parameter Daya Saing Bangsa Indikator Ekonomi Makro Kebijakan Pemerintah Perilaku inovatif, tanggung jawab dan profitabilitas perusahan/industri Kontribusi sain, teknologi dan SDM terhadap dunia usaha UNISTAFF - INDONESIA
Nilai
(maks 100)
Peringkat (dari 30 neg)
13.3
28
28
24
16.9
27 30
6.1 9.6
sumber : www.imd.ch/wcy/orderform
30
HELTS 2003-2010 Kebijakan Dasar (2) OTONOMI dan DESENTRALISASI :
Kebijakan yang kontekstual bagi setiap institusi PT Pergeseran dan pengalihan peran DJPT : DJPT : dari regulator Î fasilitator, mendorong pemberdayaan PT : memegang tanggung jawab dan akuntabiltas penyelenggaraan pendidikan Pergeseran peran DJPT membutuhkan penyesuaian kebijakan pendanaan, personil, tata-pamong dan sistem penjaminan kualitas Pembentukan jaringan kerjasama antar institusi menjadi penting dan harus digunakan sebaik-baiknya untuk memperbaiki daya saing UNISTAFF - INDONESIA
HELTS 2003-2010 Kebijakan Dasar (3) KESEHATAN ORGANISASI : Suatu organisasi yang sehat ditandai oleh kemampuan menumbuh-kembangkan kebebasan akademik, inovasi dan kreativitas yang tinggi, pemberdayaan individu untuk bekerja dan berbagi pengetahuan
Î Peran Perguruan Tinggi : ' '
'
Merupakan syarat utama untuk dapat meningkatkan daya saing bangsa Mengembangkan mekanisme penjaminan kualitas yang didorong oleh kebutuhan internal dan eksternal (internally and externally driven evaluations) Menciptakan keseimbangan antara otonomi dan akuntabilitas UNISTAFF - INDONESIA pemanfaatan dana publik yang diterima
HELTS 2003-2010 Isyu Strategis (1) DAYA SAING BANGSA °Keutuhan/Integrasi Bangsa '
'
PT berperan dalam pembangunan karakter bangsa (Nation characters building) PT berperan sebagai sumber nilai kebenaran dan inspirasi bagi keutuhan bangsa
'
PT mengembangkan kepemimpinan sehingga secara sinambung terjadi peningkatan kemampuan pemimpin masa kini dan tumbuhnya pemimpin masa datang
'
Seni dan budaya nasional maupun tradisional harus dapat dimanfaatkan sebagai aset persatuan bangsa UNISTAFF - INDONESIA
HELTS 2003-2010 Isyu Strategis (1) DAYA SAING BANGSA ±Kompetisi Global '
Globalisasi dengan kemajuan teknologi informasi, menumbuhkan skema/cara pendidikan yang baru (distance learning) lintas negara Î tantangan bagi PT dan DJPT
²Pendidikan & Penelitian '
' '
Menjadi unsur penting bagi PT dalam berkontribusi pada pengembangan ekonomi dan sosial termasuk peningkatan daya saing bangsa Peningkatan kualitas berkelanjutan Pengiriman studi lanjut staf ke luar negeri secara selektif sangat penting untuk tetap menjaga penguasaan dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan UNISTAFF - INDONESIA
HELTS 2003-2010 Isyu Strategis (1) DAYA SAING BANGSA ³Keragaman Misi '
Sangat penting bagi suatu PT untuk menetapkan kemampuan utamanya untuk menciptakan keunggulan dalam pendidikan atau riset serta memilih unggulan (niche) dan fokus pengembangan
´Akses pada Ilmu Pengetahuan '
PT menyediakan akses pada ilmu pengetahuan yang lebih fleksibel
'
PT meningkatkan kerjasama dengan industri dalam pengembangan pendidikan dan riset. UNISTAFF - INDONESIA
HELTS 2003-2010 Isyu Strategis (2) OTONOMI dan DESENTRALISASI °Pergeseran peran DJPT ' ' ' ' '
Menjadi fasilitator, melakukan sosialisasi kebijakan, melakukan evaluasi dan koreksi serta menyiapkan infrastruktur legalitas Melakukan restrukturisasi pendanaan dari pemerintah (hibah kompetisi, block grant) Mendorong rencana pengembangan SDM di PT Mempersiapkan status legal PT Mengembangkan kebijakan insentif perpajakan bagi industri yang berkontribusi dalam pengembangan PT
±Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility) '
PT mengusahakan beasiswa, bantuan atau voucher bagi mahasiswa kurang mampu UNISTAFF - INDONESIA
HELTS 2003-2010 Isyu Strategis (3) KESEHATAN ORGANISASI z
Pembangunan Kapasitas Institusi ' '
z
Tata Pamong (Governance) ' '
z
Mendorong PT utk melakukan pembangunan kapasitas & penjaminan mutu secara konsisten menuju standar tertentu Mengembangkan kerjasama dengan organisasi kesejawatan (peers organizations) seperti DPT, BAN, Asosiasi Profesional Mempromosikan kebebasan akademik Lebih mempertimbangan aspek meritokrasi dari pada aspek popularitas atau politik
Quality Assurance '
Didorong kepentingan internal, terinstitusi serta - INDONESIA mengikutsertakan pihakUNISTAFF eksternal