16/03/2014
Hasil Perlakuan Dosis Akut Asap Divine Pada Mencit (Blood count dan Lineage Erytrocyte) Fatma Ayatiliulil Albab Mahasiswa Program Pasca Sarjana Biologi Universitas Brawijaya Malang 13 Agustus 2012
Perlakuan • Kelompok perlakuan : Kontrol
Rokok biasa
Rokok biasa + Filter B
• Rancangan Acak Lengkap • Ulangan (Federer, 1974) : t (n-1)> 15 Maka ulangan = 3.(n.1)>15 n=6
1
16/03/2014
Dosis Perlakuan • Paparan akut (Wan et.al., 2010) : 2 rokok/paparan---- 2X sehari (pagi-sore) 1 batang = 10 menit , interval fresh air= 5 menit. • Paparan dilakukan selama 3 hari pada chamber glass (40x35x30 cm) • Dilakukan pembedahan pada 24 jam pasca paparan terakhir • Dilakukan karakterisasi paparan dengan menghitung Kecepatan, volume hisap dan julah partikel.
Karakterisasi paparan • 1 rokok mengandung : 33 mg Tar - 2,3 mg Nikotin • Karakterisasi Partikel dengan P-TRAK Ultrafine Particel Counter. • Karakterisasi kecepatan dengan KanomaxAnemomaster Model AO31. • Volume hisap dihitung dengan persamaan kontinuitas Bernoulli.
2
16/03/2014
• Kecepatan hisap smoking pump : 0.23m/s • Volume hisap : 1.16L/s • Karakterisasi Partikel Rokok Biasa (per batang): Min : 7105 Pt/cc Max : 72290 Pt/cc Mean : 38566 Pt/cc
• Karakterisasi Partikel Rokok+filter B (per batang): Min : 7205 Pt/cc Max : 82590 Pt/cc Mean : 40875 Pt/cc
Hewan Coba • Mencit galur BALB/c Jantan- 7 Minggu • Dipelihara pada bak plastik dan animal free pathogen chamber • 12 jam light/12 jam dark, suhu 25-26o C. • Pakan : BR-21 dan minum diberikan ad libitum. • Dilakukan aklimatisasi 1 minggu sebelum perlakuan.
3
16/03/2014
Analisis Data • Dilakukan analisis darah lengkap dan LED • Dilakukan analisis flowcytometri dengan BD CellQuest Pro Software dan Micrososft Excel:
Red Blood Quantity and Quality
4
16/03/2014
RBC Quality 60 50 40 30 20 10 0
Eritrosit (Sel/mm3)
HCT (%) Kontrol
MCV (µm3) Rokok
RDW (%)
Filter B
HCT • Menunjukan persentasi sel darah merah dalam darah.
MCV • Mean Corpuscular Volum, merupaka rata-rata ukuran eritrosit. • MCV tinggi bila ukuran eritrosit lebih besar dari eritrosit normal. Dan sebaliknya.
RDW • Red Cell Distribution Width, merupakan perhitungan variasi ukuran RBC. • Peningktan Variasi ukuran dan bentuk akan menyebabkan naiknya nilai RDW
5
16/03/2014
Kesimpulan • Filter B meningkatkan jumlah eritrosit perifer dan nilai hematokrit (HCT) serta rerata ukuran sel eritrosit (MCV) --> mengindikasikan adanya stimuli eritropoiesis
Hb Quality 45,00 40,00 35,00 30,00 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 0,00
Hb (gr%) Kontrol
MCH (pg) Rokok
MCHC (gr%)
Filter B
6
16/03/2014
MCH • Mean Corpuscular Hemoglobin. Merupakan rata-rata konsentrasi hemoglobin yang mengikat oksigen pada eritrosit. • MCH tinggi = macrocytic RBC. • MCH rendah = microcytic RBC.
MCHC • Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration merupakan rata-rata konsentrasi hemoglobin didalam eritrosit. • MCHC tinggi = hyperchromia = Hb secara abnormal terdilusi dalam eritrosit • MCHC rendah = hypochromia
Kesimpulan • Filter B meningkatkan jumlah Hb dan RBC termasuk dalam kategori macrocytic RBC, mengindikasikan adanya mekanisme untuk efisiensi pengikatan oksigen lebih baik.
7
16/03/2014
Eritropoiesis di Sumsum Tulang
Perkembangan lineage Eritrosit 60
50
Millions
Jumlah sel
40
30
Kontrol Rokok
20
Filter B
10
0
VLA-4+
VLA-4+TER-119+
TER-119+
Perkembangan Lineage Eritrosit
8
16/03/2014
Kontrol
Rokok
Filter B
Eritropoiesis : VLA4 + VLA-4+ TER-119+ TER-119+ Filter B : meningkatkan populasi sel double positif VLA-4+ TER-119+
VLA-4+
VLA-4+TER-119+
TER-119+
Kontrol
46339673
9661747
46339673
Rokok
26771747
11702800
26771747
Filter B
25458453
14651773
25458453
Ket : Jumlah sel pada masing-masing subset populasi •
Sel yang berkomitmen pada proses hematopoiesis awal akan mengekspresikan VLA-4 yang berperan dalam mengarahkan jalur perkembangan lebih menuju pada jalur eritropoiesis dibanding limphopoiesis (Hamamura, 1996). • TER-119 merupakan penanda permukaan sel yang spesifik untuk subset eritroid pada tahap awal perkembangan proeritroblast menjadi sel eritrosit mature, sehingga TER-119 merupakan penanda eritrosit mature. • VLA4+TER-119+ = Retikulosit • Tahapan eritropoiesis : HSC- Myeloid SC-Pronormoblast-Normoblast-Retikulosit- Eritrosit
9
16/03/2014
Kesimpulan • Filter B meningkatkan jumlah sel retikulosit (VLA4+TER-119+) dan jumlah VLA4+ yang menurun pada sumsum tulang, menunjukkan adanya akselerasi eritropoiesis dari sel progenitor menuju sel retikulosit. • Jumlah TER-119 pada sumsum tulang perlakuan filter B lebih rendah dibanding kontrol dan perlakuan lain, sedangkan eritrosit perifer meningkat, hal ini mengindikasikan adanya migrasi dari sumsum tulang menuju perifer untuk memenuhi mekanisme kompensasi/ Homeostasis.
10