P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015
Efek Paparan Asap Rokok Pada Model Mencit selama Fase Organogenesis dan Pertumbuhan (The
Effect of Cigarette Smoke on Mice Model during Organogenesis and Developmental Phase) Yuni Andriani1*; Desi Sagita1; Meta Julia Pritania1; Lively Sergeonery1; & Almahdy A.2 1STIKES
Harapan Ibu Jambi Farmasi Universitas Andalas Padang
2Fakultas
*Corresponding email:
[email protected] ABSTRAK Paparan asap rokok merupakan salah satu masalah publik yang dapat menggangu kesehatan. Terpapar asap rokok terutama sebagai perokok pasif dapat menyebabkan banyak hal yang tak diinginkan terutama terhadap kesehatan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak langsung dari paparan asap rokok pada janin dan selama perkembangan setelah kelahiran. Hewan uji dibagi dalam 6 kelompok, setiap masing-masing kelompok dipaparkan asap rokok pada hari 6 – 21 hari selama masa kehamilan dan paparan akan dilanjutkan pada masa pertumbuhan setelah kelahiran sampai dengan hari ke 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak asap rokok pada masing-masing masa pertumbuhan menyebabkan abnormalitas pada fetus dan mengganggu perkembangan kognisi. Kata Kunci: KLT-densitometri, pengembangan dan validasi, tablet Ibuprofen PENDAHULUAN
terkembangan saraf (Jacobsen et al. 2007;
Perokok pasif dan kejadian penyakit
Jacobsen et al 2006; Lerman. 2010). Masih
kanker, gagal jantung dan paru memiliki kaitan
banyak penelitian yang secara praklinis dan
yang tak dapat dielakkan. (Fichtenberg and
klinis yang dilakukan di berbagai belahan dunia
Glantz. 2002; Braber, et al. 2010; Rinaldi, et. Al.
untuk menambah evident base tentang bahaya
2012). Banyak studi telah dilakukan dalam
dari second hand smoker ini. Oleh karena itu
meninvestigasi dampak dari paparan asap rokok
pada penelitian ini akan dilihat pengaruh
terhadap
paparan asap rokok selama masa kehamilan dan
perkembangan
pada
kemampuan
perkembangan pada anak (Minnes et al. 2011;
masa perkembangan anak.
Priest et al. 2011; Jacobsens et al. 2007; Jacobsens et al. 2006). Paparan asap rokok
METODE PENELITIAN
terutama sangat menganggu bagi para perokok
Alat dan Bahan
pasif, wanita hamil dan anak-anak rentan
Alat yang digunakan adalah alat pompa,
terhadap akibat dari paparan tersebut. Paparan
pipet tetes, batang pengaduk, gelas ukur, sendok
asap rokok pada prenatal dan anak anak
tanduk,
padamasa pertumbuhan dapat menyebabkan
timbangan hewan, kaca objek, kaca pembesar,
spuit,
kertas
tissu,
cotton
bud,
369
P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015
wadah pemeliharaan, mikroskop, bejana, kawat, kayu,
batang
logam.
Bahan-bahan
yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah rokok putih filter, rokok kretek, nikotin, NaCl fisiologis 0,9 %, Metilen biru 0,5 %, larutan Bouin's, larutan merah alizarin,sekam, makanan mencit, air hangat 270C-300C. Hewan percobaan yang Gambar 1. Jumlah total fetus
digunakan adalah anak mencit putih. Rancangan penelitian dan Analisis Data
Pemeriksaan jumlah total fetus, fetus mati
Penelitian ini dilakukan pada 6 kelompok
dan resopsi
hewan uji. Setiap kelompok di paparkan asap
Hasil pengolahan data secara anova
rokok pada hari ke 6 kehamilan. Setiap hewan
jumlah
uji dikorbankan pada hari ke-18 untuk dilihat
perbedaan
abnormalitas yang terjadi.
perlakuan. Perbedaan yang paling nyata terlihat
Pengamatan
signifikan
menunjukan antara
tiap
pada pemaparan asap rokok putih mainstream yang jumlahnya jauh lebih sedikit dibanding
dilahirkan oleh induk mencit yang dipaparkan
kontrol negatif, sedangkan untuk pemaparan
asap
organogenesis
asap rokok kretek mainstream dan kretek
sehingga hari kelahiran. Dan paparan asap
sidestream total fetus tidak terlalu jauh berbeda
rokok terus dilanjutkan pada anak pada usia 7,
dengan kontrol negatif, namun pada kontrol
8, 10, 12, 14 dan 21 hari untuk diamati
positif dan pemaparan rokok putih sidestream
perkembangan
total fetus lebih banyak dibanding kontrol
masa
sensorik,
pada
yang
mencit
perkembangan dilakukan pada setiap anak yang selama
uji
fetus
masa
rokok
untuk
total
motorik
dan
kognitifnya.
negatif.
Adapun uji untuk melihat kemampuan sensoris,
motoris
dan
kognitif
Perbedaan total fetus dapat dipengaruhi
dilakukan
oleh faktor genetik, ukuran masing-masing fetus
sebagaimana pada penelitian sebelumnya oleh
yang bervariasi serta kerentana genetik yang
Almahdy, dkk. 2013
berbeda, jadi tidak bisa pemberian asap rokok menjadi faktor utama dan satu-satunya sebagai
HASIL DAN DISKUSI Hasil
perhitungan
patokan terhadap berkurangnya jumlah fetus statistik
sebagai efek teratogen (Jacobsen et al. 2006;
menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan
Jacobsen et al. 2007; Lerman. 2010) Disamping
antara total fetus kelompok kontrol negatif,
itu perbedaan atau pengurangan jumlah fetus
kelompok kontrol positif dengan kelompok yang
juga
di paparkan asap rokok kretek baik secara
resopsi.
mainstream maupun sidestream.
disebabkan
karena
terjadinya
tapak
Dari hasil penelitian, jumlah fetus yang mati hanya terdapat 3 dari setiap kelompok perlakuan,1 fetus yang mati pada kontrol positif, 1 fetus mati pada paparan asaap rokok putih
370
P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015
mainstream, 1 fetus mati pada paparan asap
fetus. Kematian fetus tersebut dapat disebabkan
rokok kretek mainstream dan 2 fetus mati pada
oleh pemaparan asap rokok yang toksik hanya
paparan asap rokok kretek sidestream, namun
pada beberapa fetus saja namun tidak semua
ini belum bisa menunjukkan bahwa paparan
fetus, oleh karena itu lebih banyak jumlah fetus
asap rokok memberikan dampak kematian pada
yang hidup daripada yang mati.
Tabel 1. Rata-rata jumlah fetus yang mati untuk setiap kelompok Mencit uji
Kontrol -
Kontrol +
Rokok Putih Mainstream
Rokok Putih Sidestream
Rokok Kretek Mainstream
1 2 3 ∑ Rata-rata
0 0 0 0 0
0 1 0 1 0,33
1 0 0 1 0,33
0 0 0 0 0
1 0 0 1 0,33
Sedangkan
pada
Pemeriksaan anatomi luar fetus mencit
resorpsi hanya terdapat 2 fetus dari kelompok
parameter yang diamati adalah bentuk mata,
kontrol dan 4 fetus dari kelompok paparan asap
telinga, kaki, kepala, ekor dan lain-lain seperti
rokok sidestream, dari data ini belum dapat
hemoragi. Pada penelitian ini abnormalitas
disimpulkan bahwa paparan asap rokok dapat
eksterna yang ditemukan berupa hemoragi,
menimbulkan
cacat dimana mata, telinga, kepala, kaki, ekor
pada
fetus
0 2 0 2 0,67
yang
resopsi
jumlah
Rokok Kretek Sidestream
fetus
karena
resorpsi hanya terjadi pada 1 induk mencit.
tidak terbentuk.
Resorpsi ditandai oleh adanya gumpalan merah pada uterus yang tidak memberikan respon bila disentuh.Resorpsi berarti tidak berkembangnya
Pemeriksaan hemoragi Hemoragi
yang
ditemukan
pada
embrio menjadi fetus normal. Hal ini terjadi
pemeriksaan anatomi luar fetus hanya terjadi
akibat kesalahan morfologi dengan berbagai
pada kelompok kontrol positif dan pada
cacat tubuh yang berakhir dengan kematian
paparan
(Peters dan berkvens, 1996).
Hemoragi yang terjadi berupa hemoragi di
asap
rokok
putih
mainstream.
kepala, punggung, dan paha. Menurut Prince dan Wilson (1984) dalam Widiyani dan Sagi (2001) hemoragi atau pendarahan sebenarnya adalah suatu peristiwa keluarnya darah dari sistem kardiovaskular
yang
disertai
dengan
penimbunan di dalam ruangan tubuh atau jaringan tubuh karena gangguan viskositas cairan pada bagian fetus yang berbeda yaitu Gambar 2. Jumlah total resorpsi
plasma darah dan ruang ekstra kapiler.
Pemeriksaan abnormalitas anatomi luar fetus 371
P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015
Tabel 2. Rata-rata jumlah abnormalitas luar fetus untuk setiap kelompok Mencit uji
Kontrol -
Kontrol +
Rokok Putih Mainstream
Rokok Putih Sidestream
Rokok Kretek Mainstream
1 2 3 ∑ Rata-rata
0 0 0 0 0
0 3 0 3 1
0 0 0 0 0
1 0 0 1 0,33
0 0 0 0 0
Rokok Kretek Sidestream 4 0 0 4 1,33
Gambar 3. Jumlah fetus hemoragik Pemeriksaan
Abnormalitas
pertulangan
Fetus Dari hasil penelitian terdapat perbedaan yang
signifikan
terhadap
abnormalitas
pertulangan fetus.Dimana dari setiap perlakuan fetus mengalami gangguan osifikasi dimana
Gambar 4. Fetus Dengan Pewarnaan Alizarin. i: kontrol negatif ( tanpa perlakuan) ii: kontrol positif (injeksi nikotin) iii: rokok putih mainstream iv: rokok putih sidestream v: rokok kretek mainstream vi: rokok kretek sidestream
tulang tulang frontal, parietal interparietal,
Menurut Kalkisina dkk (2004) nikotin
supraoksiptal, dan tulang jari yang tidak
mampu menghambat proses osifikasi, sehingga
terbentuk sempurna serta tulang sterna yang
menyebabkan keterlambatan pertulangan yang
bercabang.
putih
terlihat pada keterlambatan proses penulangan
sidestream mulai ditemukan sterna yang tidak
supraoksipital, vetebra di bagian sakrokaudal
tebentuk serta tulang letak sterna ke 5 yang
dan penulangan pada komponen tulang jari baik
asimetris. Gangguan osifikasi yang paling parah
pada anggota depan maupun belakang. Sehingga
ditemukan pada paparan asap rokok kretek
dapat disimpulkan bahwa nikotin lebih bersifat
sidestream dimana tulang pinggul dan tulang
menghambat perkembangan embrio khususnya
iscia tidak terbentuk, thoracia vertebrae tidak
proses
terbentuk bahkan sterna ke 2, 3, 4 dan 5 yang
kelainan.
Pada
pemaparan
rokok
osifikasi
daripada
menyebabkan
letaknya asimetris, tulang ekor, femur, tibia dan fibula tidak terbentuk, dan ada pada beberapa
Studi toksisitas perkembangan
fetus dimana semua tulang jari tidak terbentuk.
Uji kemampuan refleks Hasil pengujian anak mencit dapat dilihat pada table 1 terlihat beberapa kelompok dosis
372
P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015
yang berbeda dengan kontrol. Keberhasilan
et al, 2009) yang membantu dalam melepaskan
menghindari jurang ditandai dengan anak
dopamine di nucleus accumbens (Di Chiara,
mencit
2000).
tidak
menjatuhkan
diri
kejurang,
berhasil memutar posisi tubuh atau hanya
Nikotin di VTA (ventral tegmental area)
dalam posisi diam. Sedangkan keberhasilan uji
akan menstimulasi glutamatergic terminal yang
geotaksis negative ditandai dengan anak mencit
dibantu dengan aktivasi NACHRs dan aktivasi
berhasil menahan berat tubuhnyadan memutar
postsinaptik didalam sel soma (Schilstrom et al,
posisi tubuh sampai 100% (Almahdy, 2013).
1998) yang menimbulkan gejala yang sama
Dari banyaknya komponen pada asap rokok
seperti
yang menginduksi aktivitas neural, dimana
memiliki
nikotin ditambah dengan komponen spesifik
mesolimbik ini dihambat akan memperlambat
yang ditemukan didalam tembakau seperti
proses stimulus.
hiperaktivitas jalur
dopaminergik
mesolimbik.
Apabila
yang jalur
monoamine oxidase inhibitor (MAOIs) (Clemens Tabel 3. Perkembangan kemampuan refleks anak mencit Jenis Refleks
Kontrol -
Kontrol +
Rokok Putih Mainstream
Rokok Putih Sidestream
Rokok Kretek Mainstream
Rokok Kretek Sidestream
4,2
5,2
6,4
6
5,6
5,6
2
2
1,6
1,8
1,92
1,8
Refleks membalikkan badan (detik) Refleks menghindari jurang
Uji Kemampuan Motorik Tabel 4. Hasil pengujian kemampuan motorik Mencit Kontrol uji 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 Jumlah 5 Rata-rata 1
Kontrol + 1 1 2 2 1 7 1.4
Rokok Putih Mainstream 1 1 2 2 2 8 1.6
Rokok Putih Sidestream 1 1 2 2 2 8 1.6
Rokok Kretek Mainstream 3 3 3 3 3 15 3
Rokok Kretek Sidestream 3 2 2 2 3 12 2.4
0.00 0.24 0.24 0.24 0.00 0.24 Keterangan: data berdasarkan skor. Skor 1 mengayuh dengan anggota badan. Skor 2 mengayuh hanya dengan keempat badan, anggota depan dalam posisi diam. Skor 3 tanpa mengayuh. Anak mencit yang diberi paparan pada
penggunaan anggota gerak dan arah pada saat
masa kehamilan dan menyusui dari induk yang
anak mencit berenang.Arah berenang yang
diberi paparan asap rokok dengan jenis rokok
melingkar disebabkan adanya pengaruh pada
dan asap yang berbeda yang telah ditemukan
sistem ektrampiramidal. Sistem ini merupakan
memiliki perbedaan terhadap sudut kepala,
jaringan saraf yang terdapat pada bagian otak
373
P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015
bagian sistem motorik yang mempengaruhi
sidestream. Dimana anak mencit dapat melihat
koordinasi dari gerakan, letak ekstrapiramidal
rata-rata 100% pada
di formatioretikularis dari pons medulla, dan
Penglihatan berhubungan dengan retina yang
target saraf dimedula spinalus yang mengatur
merupakan bagian yang peka terhadap cahaya,
gerakan
yang
mengandung sel-sel kerucut yang berfungsi
kompleks dan kontrol postur tubuh (Duss,
untuk penglihatan warna dan sel-sel batang
1996).
yang terutama berfungsi dalam penglihatan
refleks,
gerakan-gerakan
Keterlambatan
perkembangan
umur ke 17 hari.
mengangkat berat badan dan anggota belakang
gelap.Selanjutnya
dari retina juga langsung
terjadi pada kelompok paparan asap rokok
berhubungan dengan korteks penglihatan yang
kretek mainstream.
terdapat di otak melalui nervus optikus (Guyton and Hall, 1996). Pada anak mencit dengan uji
Uji Kemampuan Sensorik Terhadap
penciuman pada anak mencit yang berumur 21
uji
penghilatan,
semua
hari yang menunjukkan persentase terendah
kelompok anak mencit mulai apat melihat pada
pada anak mencit dengan paparan asap rokok
umur 14 hari, namun terjadi keterlamabatan
mainstream.
pada kelompok paparan asap rokok kretek Tabel 5. Hasil pengujian kemampuan sensorik Mencit uji
Kontrol -
Kontrol +
1 2 3
100 100 100 100 100 500 100 0
Jumlah Rata-rata
75 60 66,67 75 60 336,67 67,334
Rokok Putih Mainstream 70 60 50 50 57,1 287,1 57,42
Rokok Putih Sidestream 66,67 50 50 50 57,1 273,77 54,754
Rokok Kretek Mainstream 25 33,33 25 33,33 33,33 149,99 29,998
3,36
3,71
3,28
2,04
Rokok Kretek Sidestream 42,8 50 50 50 50 242,8 48,56 1,44
Keterangan: Data jumlah anak mencit yang mampu menghindari tongkat. Positif bila anak mencit mampu meraih tongkat. Uji kemampuan koginitif
karbon monoksida yang merupakan kunci
Terhadap uji kognitif atau kemampuan
teratogen neurobehavioral nikotin dan karbon
belajar dengan Ymaze menguji retention time
monoksida
(uji memori) lama waktu untuk mengenal
mempengaruhi perkembangan normal dari otak
lingkungannya
proses
janin melalui efek teratologic pada sistem saraf
memori yang disebut RT (retention time) atau
janin yang berkembang, dan efek hipoksia pada
uji mengingat. Menurut National Institute of
unit janin-plasenta yang mengurangi sirkulasi
Health (2011) asap rokok memiliki banyak
darah janin
dihitung
mewakili
bisa
melewati
plasenta
untuk
racun beberapa diantaranya, seperti nikotin dan
374
P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015
Tabel 6. Hasil pengujian kognitif pada anak mencit usia 14 hari Mencit Kontrol uji 1 6 2 6 3 6 4 6 5 6 Jumlah 30 Rata-rata 6
Kontrol + 7 6.89 7 7 7 34.89 6.978
Rokok Putih Mainstream 7 7 7 7 7 35 7
Rokok Putih Sidestream 7.44 7.67 7 7.33 7 36.44 7.288
Rokok Kretek Mainstream 8 8.67 9 8 8 41.67 8.334
Rokok Kretek Sidestream 8.33 8 9 8 8 41.33 8.266
0.00 0.02 0.00 0.13 0.21 0.19 Keterangan: Data berdasarkan jumlah waktu yang dibutuhkan anak mencit untuk mengenal lingkungannya mewakili proses memori. Pengurangan
korteks
putih betina memberikan pengaruh pada masa
prefrontal orbital telah ditemukan dikalangan
organogenesis dan pertumbuhan anak mencit.
remaja yang terkena paparan asap rokok selama
Pada rata-rata total fetus mempengaruhi secara
masa kehamilan.(Jacobsen et al. 2007; Lerman.
signifikan sedangkan pada rata-rata berat fetus
2010; Minnes et al. 2011). Pada anak mencit
dan panjang fetus tidak mempengaruhi secara
yang
waktu
signifikan. Hasil yang paling nyata terlihat
terlama yang dibutuhkan anak mencit untuk
adalah pengaruh paparan asap rokok pada
menemukkan objek didapatkan pada kelompok
abnormalitas
paparan asap rokok kretek mainstream dan
abnormalitas fetus paling parah terlihat pada
sidestream.
fetusyang induknya dipapar asap rokok kretek
diberi
paparan
ketebalan
menunjukkan
Berdasarkan
penelitian
uji
efek
teratogenik yang dilakukan pada anak mencit saat
fetus,
dimana
mainstream. Rata-rata uji kemampuan motorik
KESIMPULAN
pada
pertulangan
masa
organogenesis
dan
pertumbuhan memberikan hasil bahwa paparan asap rokok mainstream dan sidestream dari rokok filter dan rokok kretek terhadap mencit
mempengaruhi secara signifikan sedangkan uji kemampuan refleks tidak mempengaruhi secara signifikan. Hasil yang paling nyata terlihat adalah pengaruh paparan asap rokok pada uji kemampuan sensorik dan uji kognitif dimana hasil yang paling terlihat pada anak mencit yang dipaparkan asap rokok kretek mainstream.
DAFTAR PUSTAKA Almahdy A. 2012. Teratologi eksperimental. Andalas University Press: Padang. Almahdy. Adha. P.D.N. Putra. D.P. 2013. Pengaruh Isotretinoin Terhadap Perkembangan Dan Nilai SGPT-SGOT Anak mencit Selama Masa Laktasi. Andalas University Press: Padang. Jacobsen, K. Leslie, Slotkin, A. Theodore, W., Michael, M., Mencl W.E., & Pugh, K.R. 2006. Neuropsychopharmacology.Visuopatial memory Deficits Emerging During Nicotine Withdrawl In Adolescents With Prenatal Exposure To Active Maternal Smoking, 1550-1561.
Jacobsens. K.L; Picciotto. M.R; Heath. C.J; Frost. S.J; Tsou. K.A; Dwan. R.A.; Jackowski. M.P; Constable. R.T; and Mencl. W.E. 2007. Prenatal and Adolescent Exposure to Tobacco Smoke Modulates the Development of White Matter Microstructure. The Journal of Neuroscience, December 5, 2007 • 27(49):13491–13498 Lerman, C. 2010 .Preclinical Data Elucidate Molecular and Neural Mechanisms of Perinatal Nicotine Effects on neurodevelopments and Behavior : Translation oppotunities and Implications. Neuropsychopharmacology. 2322-2323
375
P ro sid ing Sem ina r Na siona l & Wo rkshop “Pe rkemba ngan Te rki ni Sa in s Fa rma si & K l in i k 5” | Padang , 6 -7 No vembe r 2015
Raum. E; Nybele. K.J; Lamerz. A; Hebebrand. J; Dahlmann. BH; and Brenner. H., 2011. Tobacco Smoke Exposure Before, During, and After Pregnancy and Risk of Overweight at Age 6. Obesity. Vol.09 No.12 Rinaldi. M; Maes. K; De Vleeschauwer. S; Thomas. D; Verbeken. EK; Decramer. M; Janssens. W; Ghislaine. N; Ramirez. G. 2012. Long-term noseonly cigarette smoke exposure induces emphysema and mild skeletal muscle dysfunction in mice. Disease Model & Mechanisms. Vol. 05. Page. 333341 Wilson. K.M.; Jonathan. D.; Klein. J. P; Blumkin. A.K; Gottlieb. M; Winickoff. J.P; 2011. Tobacco-Smoke Exposure in Children Who Live in Multiunit Housing. Pediatric. Vol. 127. No.01 Simet. SM.; Sisson. JH.; Pavlik. JA.; DeVasure. JM.; Boyer. C; Liu. X; Kawasaki. S.; Sharp. JG.; Rennard. Si.; and Wyatt. TA. 2010. Long-term Cigarette Smoke Exposure in a Mouse Model of Ciliated Epithelial Cell Function. Am J Respir Cell Mol Biol. Vol.43. Page 635-640 Braber. S; Henricks. P.AJ.; Nijkamp. FP; Kraneled. AD; and Folkets. G. 2010. Inflammatory Changes in The Airways of Mice Caused by Cigarette Smoke Exposure AreOnly Partially Reserved After Smoking Cessation. Respiratory research. Page 1-11. Minnes, S. Ph.D., Lang, A. Ph.D., & Singer, L. Ph.D. 2011. Prenatal Tobacco, Marijuana, Stimulant, and Opiate Exposure: Outcomes and Practice Implications Addiction Science & Clinical Practice.
D. Giacomo; Simonetti. MD; Schwertz. R; Klett. M; Hoffmann. G; Schaefer. F; Wuhl. E. 2011. Determinants of Blood Pressure in Preschool Children The Role of Parental Smoking. American Heart Association Journal. Pp 292-298. Holmberg. T; Bech. M; Curtis. T. Jel. K; Gronbaek. M; Brixen. K. 2011. Assocition between Passive Smoking in Adulthood and Phalangeal Bone Mineral Density: Result From the KRAM Study-The Danish Health Examination Survey 2007-2008. Osteoporos Int Journal. Pg. 2989-2999. Dinas. P.C; Koutedakis. Y; Flouris. A.D. 2011. Effect of Active and Passive Tobacco Cigarette Smoking on Heart Rate Variability. International journal of Cardiology. Vol. 163. Issues.2. pg. 109-115 Fichtenberg. C.M and Glantz. S.A. 2002. Effect of Smoke-free Workplaces on Smoking Behaviour Systematic Review. BMJ. Vol.25. Pg.1-7 Priest N; Roseby. R; Polnay. A; Campell. R; Spencer. N. Webster. P; Perguson-Thorne. G. 2008. Family and Carer Smoking Control Programmes For Reducing Children’s to Environmental Tobacco Smoke (Review). The Cochrane Collaboration. Jonh Wiley and Sons. Pg. 1-58. Sukandar, Y.E ,. Irda ,. Garmana, N.A. 2008. Pengaruh Kombinasi Ekstrak Umbi Lapis Bawang Putih dan Ekstrak Rimpang Kunyit Terhadap Janin Mencit Swiss – Webster. Vol. 8, No. 1 (36 – 44), Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Ganong WF 1995. Fisiologi Kedokteran. Diterjemahkan oleh Andrianto J. Oswan (ed). Jakarta : ECG
376