Draft 1
Policy Brief berbasis data/hasil penelitian epidemiologis: Studi Kasus KIA Laksono Trisnantoro Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM
1
Isi 1. Pengantar: Situasi KIA di Indonesia, kematian meningkat 2. Mengapa kita tidak awas pada kematian yang meningkat? Apa yang kurang tepat selama ini? 3. Pendekatan yang dianjurkan di Propinsi dan Kabupaten: Surveilans Response. 4. Diskusi: Bagaimana menyusun Policy Brief, untuk siapa? 2
Bagian 1: Keadaan KIA di Indonesia • Jumlah Kematian Ibu dan bayi tetap tinggi dan di berbagai propinsi mengalami peningkatan • Terjadi perubahan tempat kematian di berbagai daerah
3
Estimasi Jumlah Kematian Ibu Menurut Provinsi di Indonesia, 2010 50% kematian (5.767) 25% kematian (2.884) 25% kematian (2.883)
0
4,037
3,960
DKI JAKARTA KALIMANTAN SELATAN
1,563 1,556 1,240 1,207 1,180
BENGKULU
SULAWESI BARAT KALIMANTAN TENGAH SULAWESI UTARA MALUKU UTARA
600
1,636 BALI
PAPUA BARAT
1,762 KALIMANTAN TIMUR
793
1,847
KEPULAUAN RIAU
D I YOGYAKARTA
1,909 MALUKU
843
1,993 PAPUA
BABEL
2,178
SULAWESI TENGGARA
979
2,282
JAMBI
GORONTALO
2,430
ACEH
3,137
4,180
RIAU
30,000
SULAWESI TENGAH
4,470
6,203
SUMATERA SELATAN
KALIMANTAN BARAT
6,450
LAMPUNG
4,845
6,689
NUSA TENGGARA TIMUR
SUMATERA BARAT
6,751
7,438
SULAWESI SELATAN
NUSA TENGGARA BARAT
BANTEN
13,567
5,000
SUMATERA UTARA
9,615
10,000
14,033
15,000
JAWA TENGAH
17,787
20,000
JAWA TIMUR
31,109
35,000
JAWA BARAT
Estimasi Jumlah Kematian Bayi, 2010 50% kematian (86.111) 25% kematian (42.845) 25% kematian (41.313)
25,000
Kematian absolut cenderung meningkat di berbagai propinsi
6
Data: Tempat kematian Ibu kecenderungannya berbeda letak Hilir
Propinsi di Jawa
RS Pemerintah dan Swasta
Puskesmas dan RB swasta
Propinsi Seperti NTT
Hulu
Rumahtangga dan Masyarakat Papua
• Kematian bayi di Papua bertambah
Source: Universty of Queensland, Balitbang Kemenkes, UGM
Kasus NTT Upaya yang sungguh-sungguh untuk percepatan penurunan kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir dengan cara-cara yang luar biasa
(Pergub NTT No. 42 Tahun 2009). Selama 4 tahun terakhir berhasil menurunkan kematian ibu dan bayi
Kematian Ibu dan Bayi tinggi Persalinan banyak di non faskes Prosentase Tempat Persalinan di NTT (Riskesdas 2007) 80
77,7
60 40 20
• Persalinan diharapkan dilakukan di faskes
6,7
6,9
6,5
3,5
3
2,2
Terjadi perubahan tempat kematian
0
Semakin banyak kematian di RS; Pengalaman yang terjadi di Jawa
9
Pkm Memadai
Pkm Memadai
Pkm Memadai
Pkm Memadai
10
Di NTT • Kematian di non-faskes berkurang persentasenya, tapi masih banyak. Perlu perbaikan preventif dan promotif. • Kematian di puskesmas memadai dan PONED persentase kematian meningkat • Kematian di rumahsakit bertambah persentasenya
11
Kasus di Propinsi-propinsi Jawa • Persalinan semakin di fasilitas kesehatan • Sebagian besar kematian terjadi di rumahsakit • Banyak kematian yang bisa dicegah
Propinsi di Jawa
12
Kasus I. Di DIY terjadi kenaikan kematian
95% kematian berada di RS Hasil AMP: 59% kematian bisa dicegah 13
TEMPAT KEJADIAN KEMATIAN 3% Rumah
Pusk
RS
RB 6%
Kasus 2: Di Kabupaten Tegal Terjadi kenaikan kasus kematian
6%
85%
SEBAB KEMATIAN MATERNAL
35%
19%
Perdarahan Infeksi Eklamsi Lain-2
Sebagian kematian dapat dicegah
10% 36% 14
Propinsi-propinsi di Jawa Masalah KIA di masyarakat (Hulu) tidak sebesar Papua dan NTT Sebagian besar kematian ada di hilir dan dapat dicegah dengan perbaikan: • Sistem rujukan • Mutu Pelayanan rujukan dan mutu pelayanan klinik ditingkatkan 15
2. Diskusi: Mengapa kita tidak waspada akan adanya kenaikankenaikan ini? Mengapa terjadi kematian di fasilitas, khususnya rumahsakit, yang seharusnya bisa dicegah. 16
Jawaban: • Selama ini kita sering terpaku pada penggunaan rates • Jarang menggunakan data kematian absolut
• Apakah anda setuju dengan jawaban ini?
17
3. Pendekatan yang dianjurkan • Menggunakan
SurveilanResponse
• Kegiatan berbasis surveilans untuk mengurangi kematian absolut • Data absolut dipergunakan untuk keputusan manajemen dan kebijakan di daerah 18
Prinsip surveillance response BULETIN EPIDEMIOLOGI
Deteksi Kasus
Feedback Registrasi
Respons Segera
Respons Terencana
Konfirmasi Kasus
BULETIN EPIDEMIOLOGI
Pelaporan Analisis dan Interpretasi kasus
Prinsip surveillance response untuk kematian ibu dan anak BULETIN EPIDEMIOLOGI
Maternal and infant death Deteksi Kasus
Feedback Registrasi
Respons Segera
Respons Terencana
Konfirmasi Kasus
AMP:
BULETIN EPIDEMIOLOGI
Pelaporan Report: Analisis dan Interpretasi kasus
Catatan: • Banyak negara telah mengembangkan apa yang disebut sebagai audit maternal and perinatal • Indonesia telah melakukan • Namun belum sampai menggunakan prinsip surveillance response.
21
Prinsip 1. Menghubungkan surveilans kematian dengan aksi segera merupakan sebuah kerangka kerja yang perlu diperhatikan 2. Action dapat berupa: (1) respon segera atau (2) respon terencana (termasuk penelitian lebih mendalam mengenai penyebab kematian)
3. Indonesia belum maksimal memanfaatkannya untuk keputusan di daerah dan di pusat 22
Pemantauan terus menerus (surveilans) membutuhkan
• Respon Segera
• Respons tidak segera (masuk agenda musrenbang untuk penyusunan anggaran tahun depan)
Apa saja Respon segera? • Perbaikan sistem rujukan • Perbaikan mutu pelayanan di rumahakit • Perbaikan mutu pelayanan di Puskesmas • ……
Dari mana anggarannya? • Dana BLU • Dana-dana yang sudah dianggarkan • APBD Perubahan
24
Siapa penanggung-jawab Respon Segera • Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/kota
Didukung oleh: - Direktur RS - Spesialis - Puskesmas dan jaringannya - …..
Respon tidak segera dan Musrenbang • Apakah Data Surveilans digunakan untuk Musrenbang? • Apakah data dipergunakan untuk merencanakan dana dari Pusat? • Apakah dimanfaatkan oleh Lintas Sektoral.
Kesimpulan untuk respon • Membutuhkan Kepemimpinan Kepala Dinas Kesehatan Kabupatenb/kota dengan diukung Propinsi • Untuk respon tidak segera, membutuhkan peran strategis Bappeda
• Bagaimana peran dapat maksimal? • Perlu penyusunan kebijakan KIA dan pelatihan
Ringkasan
• Penggunaan Sistem Surveilans Respon untuk kematian ibu dan bayi di kabupaten/kota diharapkan
• Mengurangi Jumlah Absolut Kematian Ibu dan Bayi
Menurunkan AKI dan AKB (rates) yang menggunakan survei
Diskusi • Bagaimana cara anda mengkomunikasikan ide ini ke pengambil kebijakan? • Siapa saja mereka?
Perlu didiskusikan. Terimakasih
Referensi utama: Maternal death surveillance and response Isabella Danel a, Wendy J Graham b & Ties Boerma c •a. Centers for Disease Control and Prevention, Atlanta, United States of America. b. University of Aberdeen, King’s College, Aberdeen, Scotland. c. Department of Health Statistics and Information Systems, World Health Organization, avenue Appia 20, 1211 Geneva 27, Switzerland. Correspondence to Ties Boerma (e-mail:
[email protected]).
Bulletin of the World Health Organization 2011;89:779-779A. 30