PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) PADA POKOK BAHASAN FLUIDA UNTUK SISWA SMA KELAS XI
Hari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih, Yudyanto Universitas Negeri Malang Email:
[email protected]
Abstrak: Telah dibuat bahan ajar bahan ajar fisika (pokok bahasan fluida) untuk siswa SMA kelas XI yang dikembangkan dengan berbasis pada model pembelajaran REACT. Proses pengembangan bahan ajar ini melalui langkahlangkah (1) studi pendahuluan yang meliputi studi kepustakaan dan pengamatan lapangan (2) pengembangan bahan ajar yang meliputi penyusunan draft produk, validasi produk dan revisi produk (3) uji coba terbatas yang dilakukan oleh 7 orang siswa SMA. Validasi produk dilakukan oleh 1 orang dosen fisika dan 2 orang guru fisika yang berkompeten. Hasil pengembangan bahan ajar yaitu bahan ajar fisika berbasis model pembelajaran REACT untuk siswa SMA kelas XI. Bahan ajar terdiri dari 8 komponen yaitu halaman muka (cover), daftar isi, indikator hasil belajar, peta konsep, uraian materi, lembar kerja siswa, soal evaluasi dan daftar pustaka. Data yang diperoleh dari validasi kemudian dianalisis dengan teknik perhitungan rata-rata dan diketahui bahan ajar memiliki nilai ratarata kelayakan 3,48. Berdasarkan uji coba terbatas diketahui bahan ajar memiliki nilai rata-rata 3,27. Berdasarkan hasil tersebut bahan ajar fisika berbasis model pembelajaran REACT pada pokok bahasan fluida untuk siswa SMA kelas XI memiliki kriteria layak.
Kata kunci: bahan ajar, fisika XI SMA, REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring), fluida.
Menurut Larry O’Farrel (2011) ada kebutuhan mendesak untuk kreatif dalam memecahkan masalah di semua sektor ekonomi sehingga sistem pendidikan haruslah membangun kapasitas kreatif dalam generasi sekarang dan masa depan. Di sekolah siswa dituntut mengerjakan tugas-tugas rumit dan penuh tantangan yang mengharuskan mereka berpikir tentang pelajaran secara mendalam dan mengatur cara belajar mereka sendiri, bekerja sama dengan guru dan para pakar dalam tugas-tugas penting dengan menggunakan pemikiran tinggi. Center of Occupational Research and Development (Yuliati: 2008) di Amerika pada tahun 2003 memperkenalkan model pembelajaran berbasis 1
2 kontekstual yang diberi nama REACT. Menurut Dewi (2012) model pembelajaran REACT memiliki beberapa keunggulan yaitu : (1) membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata, (2) mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan nyata, (3) meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi dengan mengaitkan materi dengan situasi dunia nyata sehingga materi lebih mudah dipahami tanpa harus menghafal, (4) meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dimana pada tahapan cooperating dalam model ini siswa diminta untuk aktif dalam melakukan kerjasama dengan teman satu kelompok dan (5) pada tahap transferring dalam model ini dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mentransfer konsep yang sudah ia miliki ke permasalahan yang lebih komplek. Salah satu pokok bahasan pada pelajaran fisika SMA adalah fluida. Pokok bahasan fluida merupakan pokok bahasan yang cukup penting dalam kurikulum pembelajaran fisika. Pokok bahasan ini diperkenalkan pada siswa sejak duduk di pendidikan dasar dan merupakan konsep yang sangat dekat dengan fenomena yang sering ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari (Kurniawan, 2012: 39). Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan dengan melihat bukubuku yang beredar di toko-toko buku pelajaran diantaranya dari penerbit Erlangga, Esis, Phibeta, Yudhistira, belum ditemui buku yang dibuat dengan disesuaikan dengan model pembelajaran tertentu. Rata-rata buku yang beredar di pasaran lebih mengedepankan banyaknya latihan soal, penyajian materi cenderung langsung diberikan tanpa banyak proses mencari tahu. Materi juga disajikan secara langsung tanpa pendahuluan yang mengantarkan materi dengan kehidupan nyata.Oleh karena itu pengembangan bahan ajar berbasis model pembelajaran REACT pada pokok bahasan fluida diharapkan dapat mempermudah siswa SMA dalam memahami dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
METODE Desain penelitian dan pengembangan produk ini memanfaatkan modifikasi dari langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2012: 189). Langkah-langkah penelitian dan pengembangan tersebut sebagai berikut.
3
Studi Pendahuluan
Pengembangan
Penyusunan draft produk
Uji Coba
Uji Coba Terbatas
Studi kepustakaan Validasi Produk Revisi Produk Akhir
Pengamatan Lapangan Revisi draft Produk
Gambar 2 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
Studi kepustakaan dilakukan untuk mempelajari landasan teori dari produk yang akan dihasilkan yaitu model pembelajaran REACT dan pokok bahasan fluida. Pengamatan lapangan dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang bahan ajar fisika. Pengembangan produk dilakukan sesuai spesifikasi produk yang diinginkan yaitu (1) produk berupa bahan ajar fisika berbasis model pembelajaran REACT pokok bahasan fluida untuk siswa SMA kelas XI (2) bahan ajar terdiri dari 2 bab fluida statis dan fluida dinamis (3) pada masing-masing sub bab dikembangkan sesuai dengan sintaks model pembelajaran REACT. Produk divalidasi oleh 1 orang dosen fisika dan 2 orang guru fisika SMA Dosen fisika dengan kriteria memiliki keahlian dan pengamalan dalam bidang penulisan bahan ajar dan telah menempuh jenjang pendidikan S-2 dalam bidang pendidikan fisika dan guru fisika SMA dengan kriteria menempuh jenjang pendidikan S-1 dan memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun. Uji coba
4 terbatas dilakukan kepada 7 siswa SMA dengan kriteria sudah menempuh mata pelajaran fisika pada pokok bahasan fluida. Jenis data yang diperoleh dari hasil uji kelayakan (validasi) oleh pakar dan uji coba terbatas oleh siswa ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif berupa komentar dan saran yang ada pada lembar angket uji coba. Sedangkan data kuantitatif berupa angka-angka yaitu 4, 3 ,2, dan 1 berdasarkan skala Likert yang kemudian dirata-rata. Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil penilaian kelayakan adalah dengan perhitungan rata-rata. Jenjang kualifikasi kriteria kelayakan untuk menyimpulkan hasil validasi adalah sebagai berikut.
Tabel 1 Kriteria Kelayakan Nilai Rata-rata Hasil Validasi
Rata-rata 3,26 – 4,00 2,51 – 3,25 1,76 – 2,50 1,00 – 1,75
Kategori Validasi Layak/tidak direvisi Cukup layak/tidak direvisi Kurang layak/revisi sebagian Tidak layak/revisi total
(diadaptasi dari Arikunto, 2010: 285)
HASIL PENGEMBANGAN Berdasarkan hasil uji kelayakan dan hasil uji coba terbatas yang dilakukan diperoleh nilai kelayakan total dari tiap butir pertanyaan oleh masing-masing validator dan siswa. Nilai kelayakan tersebut disajikan dalam Tabel 1. Tabel 2Hasil Data Keseluruhan No. 1. 2.
Subjek Validator (dosen dan guru) Siswa Rata-rata keseluruhan
Rerata Total Validator dan Siswa 3,48 3,27 3,37
Kriteria Layak Layak Layak
Bahan ajar yang dikembangkan adalah bahan ajar Fisika berbasis REACT pokok bahasan fluida untuk Siswa SMA kelas XI. Bahan ajar Fisika yang dikembangkan mencakup SK “Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah” dengan KD (2.2 Menganalisis
5 hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan dinamis serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari). Pada masing-masing sub bab dikembangkan dengan mengikuti sintaks model pembelajaran REACT. (1) Relating setiap awal sub bab selalu diawali dengan menghubungkan kejadian dalam kehidupan nyata dengan materi yang akan dipelajari. (2) Experiencing siswa diberikan fasilitas untuk melakukan penggalian, pencarian dan penemuan konsep yang akan dipelajari melalui kegiatan praktikum. (3) Applying siswa menerapkan konsep yang telah ditemukan pada tahap Experiencing melalui latihan soal. (4) Cooperating tahap ini ada dalam seluruh kegiatan namun porsi yang terbesar adalah pada tahap Experiencing. Siswa harus bekerja secara kelompok untuk praktikum. (5) Transferring siswa dikenalkan dengan kontek masalah baru. Siswa dituntut dengan cepat mampu mengaplikasikan pemahaman terhadap konsep yang sudah dipelajari dalam kontek lain. Bahan ajar ini dikembangkan meliputi bagian Halaman muka (cover), Daftar isi, Indikator hasil belajar, Peta konsep, Uraian materi, Lembar kegiatan siswa, Soal evaluasi, Daftar pustaka. Kekurangan dari bahan ajar yang telah dikembangkan ini adalah (a) belum dilakukan uji empirik (uji coba lapangan) sehingga belum diketahui tingkat efisiensi setelah digunakan dalam pembelajaran, (b) belum semua sub bab dalam buku ini dapat disajikan dengan model REACT secara sempurna, (c) pada tahap Transferring tidak semua hal yang disajikan dalam buku ini benar-benar baru.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data hasil validasi bahan ajar diperoleh nilai rata-rata 3,48 yang berarti tergolong dalam kategori layak. Berdasarkan hasil analisis data uji coba terbatas diperoleh nilai rata-rata 3,27 yang berarti tergolong kategori layak. Berdasarkan komentar dan dan saran dari validator dilakukan beberapa revisi pada bahan ajar yang dikembangkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahan ajar fisika berbasis model pembelajaran REACT pada pokok bahasan fluida untuk siswa SMA kelas XI adalah layak dan dapat diujicobakan lebih luas agar bisa digunakan dalam pembelajaran.
6 SARAN
Bajar yang dikembangkan dapat digunakan sebagai salah satu contoh kepada peneliti yang lain untuk mengembangkan bahan ajar darikompetensidasar yang berbeda maupun sama, tetapi dengan beberapa perbaikan, perbaikan yang dimaksud misalnya dengan mengadakan uji coba yang lebih luas dan melakukan uji empiris untuk mengetahui keefektifan produk yang dikembangkan. Peneliti juga dapat mengembangkan bahan ajar dengan media audiovisual karena banyak sekolah yang tidak memiliki persediaan peralatan yang memadai, sehingga media audiovisual menjadi alternatif yang paling memungkinkan. Selain itu peneliti juga dapat melakukan pengembangan media dengan menambahkan hal-hal yang lebih kontekstual dan baru mengingat perkembangan teknologi khususnya dalam fisika yang begitu pesat. Bagi guru, dengan adanya bahan ajar berbasis REACTpokok bahasan fluida untuk Siswa SMA kelas XI ini dapat dijadikan referensi dalam pembelajaran agar tidak monoton. Siswa akan tertarik mengikuti pembelajaran jika guru menyajikan pembelajaran dengan bervariasi. Oleh karena itu guru bisa mengembangkan model-model pembelajaran yang bervariasi.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Dewi, P.A.K.K. 2012. Penerapan Model Pembelajaran REACT untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Siswa kelas XP1 di SMK Negeri 2 Singaraja Tahun Ajaran 2011/2012. (online), (https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&c d=1&cad=rja&ved=0CC0QFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.ptiundiksha.com%2Fkarmapati%2Fcounter%2Fclick.php%3Fid%3D70&e i=zCLuUJnMIZCjkgW6ioD4Aw&usg=AFQjCNEyECv_s627KQZ9JF h_DJFPR6BbCw&sig2=90tgUh_3ULsgpdmOCZkPA&bvm=bv.1357700187,d.dGI), diakses 3 Januari 2013.
7 Farrel, O.L. 2011. 15 Tahun UNESCO-APEIDMengajak Dunia untuk Lebih Kreatif Menghadapi Tantangan Global. Ekonomi Kompasiana, (online), (http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2012/01/25/15tahun-unesco-apeid-mengajak-dunia-untuk-lebih-kreatif-menghadapitantangan-global/), diakses 3 Januari 2013. Kurniawan, D.T. 2012. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Website pada Konsep Fluida Statis Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI, (Online), (http://repository.upi.edu/tesisview.php?no_tesis=2079), diakses 3 Januari 2013. Sukmadinata, N.S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.