TESIS
HAMIL DI LUAR NIKAH DALAM PERTUNJUKAN WAYANG JOBLAR
GEDE YOGA KHARISMA PRADANA
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI KAJIAN BUDAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2012
HAMIL DI LUAR NIKAH DALAM PERTUNJUKAN WAYANG JOBLAR
Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Kajian Budaya Program Pascasarjana Universitas Udayana
GEDE YOGA KHARISMA PRADANA NIM. 1090261028
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI KAJIAN BUDAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2012
i
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI Tanggal 13 Juli 2012
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan, S.U. NIP. 19480720 197803 1 001
Dr. Drs. Putu Sukardja, M.Si. NIP. 19520622 198503 1 001
Mengetahui, Ketua Program, Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S. NIP. 194305211 198303 2 001
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana
Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K). NIP. 19590215 198510 2 001
ii
Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 14 Agustus 2012
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan S.K. Rektor Universitas Udayana No. : 1345/UN.14.4/HK/2012, Tanggal 24 Juli 2012
Ketua
: Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan, S.U.
Anggota : 1. Dr. Drs. Putu Sukardja, M.Si. 2. Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S. 3. Prof. Dr. I Wayan Dibia, S.S.T., M.A. 4. Prof. Dr. Drs., I Nyoman Suarka, M. Hum.
iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
NAMA
: Gede Yoga Kharisma Pradana
NIM
: 1090261028
PROGRAM STUDI
: Magister Kajian Budaya
JUDUL TESIS
: Hamil di Luar Nikah dalam Pertunjukan Wayang Joblar
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 tahun 2010 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, 16 Agustus 2012
Gede Yoga Kharisma Pradana
iv
UCAPAN TERIMAKASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya/kurnia-Nya, Tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan, S.U., pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah memberi dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis menyelesaikan Tesis ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada Dr. Drs. Putu Sukardja, M.Si., pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dengan penuh perhatian dan kesabarannya telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis. Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. I Made Bakta, Dokter Sp.PD. atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K)., atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S., Ketua Program Studi S2 Kajian Budaya, Program Pascasarjana, Universitas Udayana yang telah menerima kami sebagai mahasiswa, dan seluruh staf v
Program Pendidikan Magister Kajian Budaya yang telah melayani hal-hal terkait dengan administrasi, serta para dosen yang selama ini telah membimbing kami dalam menempuh mata kuliah dan ujian hingga seluruh persyaratan untuk menyelesaikan studi ini terpenuhi. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Tim penguji yaitu, Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan, S.U., Dr. Drs. Putu Sukardja, M.Si., Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S., Prof. Dr. I Wayan Dibia, S.S.T., M.A., Prof. Dr. Drs., I Nyoman Suarka, M. Hum., yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan masukan, sanggahan, dan koreksi sehingga Teses ini dapat terwujud. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada tim pembimbing dan tim penguji atas kerjasamanya yang terjalin baik selama proses penyusunan hingga Tesis ini selesai. Ucapan terima kasih penulis tujukan pula kepada badan-badan yang telah membantu memberi keleluasaan untuk memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian ini, yaitu Perpustakaan Universitas Udayana Denpasar, Perpustakaan Program S2 dan S3 Kajian Budaya Universitas Udayana Denpasar, Bappeda Propinsi Bali, Dinas Kebudayaan Propinsi Bali, Pusat Dokumentasi Bali, dan Perpustakaan Institut Seni Indonesia Denpasar. Ucapan terima kasih ditujukan pula kepada para narasumber yang memberikan data-data Tesis ini antara lain, Yang terhormat : I Ketut Muada, Putu Janiastra, Putu Mahyuni, Kadek Surya Premana, Arik Suryawinata, Ni Kompyang Setyawati, Ekalaksana, Diah Indira, Ari Dwijayanti, dan lain-lain yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu. vi
Ucapan terima kasih yang tulus disertai penghargaan kepada seluruh staf Dosen S2 Kajian Budaya yang telah membuka wawasan keilmuan penulis, antara lain : Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S., Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST., M.A., Prof. Dr. I Gde Parimartha, M.A., Prof. Dr. I Made Suastika, S.U., Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A.,
Dr. Drs. Putu Sukardja, M.Si., Para Guru, Dosen, yang telah
membimbing penulis, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Terima kasih pula penulis sampaikan kepada ibundaku tercinta, Dr. Ni Made Ruastiti, S.S.T., M.Si., yang telah mendorong dan mendukung penulis untuk menempuh studi ini. Tanpa pengorbanan dan cinta kasihmu yang tulus, penulis tidak akan pernah mengenyam pendidikan strata S2 ini. Terima kasih pula penulis sampaikan kepada adiku tersayang, Made Yogie Dwiyana Utama. Karena motivasimulah, kakakmu tidak mengenal lelah menyelesaikan Teses ini. Tidak lupa pula penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada saudara-saudaraku, orang-orang dekatku yang selalu memberi motivasi agar lebih berkonsentrasi untuk menyelesaikan Teses ini. Akhirnya, semoga Tuhan Yang Mahaesa (Ida Sang Hyang Widhi) selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian Tesis ini.
vii
ABSTRAK HAMIL DI LUAR NIKAH DALAM PERTUNJUKAN WAYANG JOBLAR “Hamil di Luar Nikah Dalam Pertunjukan Wayang Joblar”, merupakan sebuah dakwah yang diungkapkan melalui media seni pertunjukan wayang kulit inovasi sebagai representasi empati dalang terhadap maraknya fenomena sosial hamil di luar nikah di Kota Denpasar yang dibahas dengan mempergunakan metode kualitatif dan dianalisis dengan teori dekonstruksi, teori praktik, teori semiotik dan teori diskursus. Hasil penelitian dapat dirinci sebagai berikut. Faktor-faktor yang mendorong dalang menampilkan fenomena hamil di luar nikah sebagai lakon dalam pertunjukannya meliputi keinginan untuk tampil beda dibandingkan dengan pertunjukan wayang kulit pada umumnya, keinginan untuk mendakwahi maraknya fenomena hamil di luar nikah khususnya di kota Denpasar, dan keinginan untuk menggugah selera penonton. Fenomena hamil di luar nikah yang ditampilkan sebagai lakon dalam pertunjukan Wayang Joblar mengisahkan tentang kehamilan di luar nikah dari tokoh wayang bernama Dewi Trijata oleh Jembawan yang menyamar sebagai Hanoman. Sang dalang melalui lakon yang ditampilkan ini memberikan jalan alternatif pemecahan persoalan hamil di luar nikah dengan lebih menekankan pada aspek tanggung jawab dan konformitas. “Hamil di luar nikah dalam pertunjukan Wayang Joblar” mencerminkan fenomena sosial yang menjadi problem sosial saat ini. Dengan membaca teks secara dekonstruktif, setidaknya dapat membaca komponen narasi untuk bisa lebih memahami kebenaran umum dan kebenaran partikular dalam teks tersebut. Pada penelitian ini, ada tiga pokok persoalan yang menarik untuk dikaji yaitu persoalan esensi dan totalitas, perempuan dan laki-laki, serta erotisme dan pornografi. Dari pengkajian penyajian fenomena hamil di luar nikah dalam lakon tersebut, ternyata tersirat lima jenis ideologi dalam tiga bentuk superioritas. Pertama, superioritas raja terhadap rakyat yang melibatkan ideologi Dewa Raja. Kedua, superioritas laki-laki terhadap perempuan yang melibatkan ideologi patriarki, ideologi seks dan ideologi gender. Ketiga, superioritas tetua terhadap kaula muda yang melibatkan ideologi patriarki dan ideologi familialisme sehingga menarik untuk didiskursuskan. “Hamil di Luar Nikah Dalam Pertunjukan Wayang Joblar”, berimplikasi sebagai hiburan dan pendidikan moralitas alternatif. Disamping itu, lakon dalam pertunjukan ini berimplikasi terhadap pengayaan bagi warna dari budaya pewayangan. Namun, pertunjukan Wayang Joblar lakon “Hamil di Luar Nikah” berdampak terhadap pengoyakan terhadap kemapanan tatanan kultural. Akan tetapi, keberadaan pertunjukan wayang ini yang mengaburkan batas di antara seni tinggi dan seni populer ternyata mampu memberikan tontonan yang menghibur sekaligus memberikan pemecahan alternatif terhadap persoalan sosial kekinian. Kata Kunci: Hamil di Luar Nikah, Pertunjukan Wayang Joblar. viii
ABSTRACT UNEXPECTED PREGENANCY IN THE PERFORMANCE OF WAYANG JOBLAR “Unexpected Pregnancy in the Performance of Wayang Joblar” is a religious proselytizing which was presented through the media of the innovative performing art of leather puppet. It was used to represent the empathy of the puppeteer towards the social phenomenon of the fact that more and more unexpected pregnancies had taken place in Denpasar City. This social phenomenon was discussed in the present study using qualitative method and was analyzed using the theory of deconstruction, the theory of practice, the theory of semiotics, and the theory of discourse. The results of the present study can be described as follows. The factors causing the puppeteer to show the phenomenon of unexpected pregnancy as the theme of the performance were the desire to perform differently from the other puppeteers who showed common themes in their performances, the desire to give a religious proselytizing that more and more unexpected pregnancies had taken place in Denpasar City, and the desire to arouse the viewers’ appetite. In the performance of Wayang Joblar it was narrated that the character Dewi Trijata was made to be unexpectedly pregnant by Jembawan who was disguised as Hanoman. Through the theme presented, the puppeteer gave some alternative solutions to the matter pertaining to unexpected pregnancy; he gave more emphasis on the aspects of responsibility and conformity. “Unexpected pregnancy in the performance of Wayang Joblar “reflected the social phenomenon as a current social problem. By reading the text in a deconstructive way, the general and specific truths of the text could be better understood; at least, the narrative components could be read. In the present study there were three problems which were worth exploring; they are the matters pertaining to essence and totality, females and males, and eroticism and pornography. From the analysis of the phenomenon of unexpected pregnancy used as the theme, it was found that there were five types of ideology in the form of three superiorities. First, the king’s superiority over his people involving the ideology of Dewa Raja; second, the male’s superiority over the female involving the patriarchal ideology, sexual ideology and gender ideology; and third, the elder’s superiority over the young involving the patriarchal ideology and the ideology of familialism; therefore, they were worth discussing. The implications of “Unexpected Pregnancy in the Performance of Wayang Joblar” were that it was a means of amusement and a means of alternative morality education. In addition, it also enriched the culture of puppetry. However, it destroyed the established cultural order. In addition, it also obscured the boundary between the real arts and the popular arts. However, the popular arts, one of which was the innovative performing art of leather puppet as described above, could amuse and give an alternative solution to the current social problem to the community. Keywords: Unexpected Pregnancy, Performance of Wayang Job ix
RINGKASAN HAMIL DI LUAR NIKAH DALAM PERTUNJUKAN WAYANG JOBLAR
Masyarakat Bali memiliki banyak jenis kesenian, baik sakral maupun profan (Covarrubias, 1937; Putra, 1971). Di antara sekian banyak kesenian Bali, kesenian profanlah yang paling pesat perkembangannya. Namun, di antara kesenian profan Bali, wayang kulit menunjukan rendahnya tingkat pementasan. Rendahnya tingkat pementasan disinyalir karena persoalan tata penyajiannya yang konvensional meliputi bahasa penyampaian yang sulit dipahami, struktur pertunjukannya yang sangat kaku dan monoton, serta persoalan dalang yang kurang berkualitas, sehingga pementasan wayang kulit seolah hanya sekedar tontonan bagi masyarakat Bali. Pertunjukan wayang kulit ini menjadi semakin terpuruk seiring tingkat percepatan teknologi informasi dan beragam produk budaya global yang lebih menghibur dan mampu memediasi serta merangkul selera masyarakat kebanyakan di era kini yang cenderung cepat berubah. Di sisi lain, pengaruh ideologi negara maju pun tampak tidak terbendung mengalir ke daerah ini yang kiranya berdampak terhadap perubahan pemaknaan masyarakat Bali terhadap nilai-nilai sosial kultural sehubungan dengan seks pranikah. Terbukti, banyak terdapat remaja khususnya di Kota Denpasar menganggap bahwa nilai-nilai budaya yang menabukan seks pra-nikah tersebut adalah prinsip kolot, kuno dan terkebelakang (Duarsa, 2005). Walaupun gaya hidup seks pra-nikah ini dapat mengakibatkan terjadinya kehamilan di luar nikah. x
Banyaknya remaja hamil di luar nikah akibat melakukan hubungan seks pranikah menunjukan bahwa memang betul telah terjadi pergeseran pemaknaan nilainilai kultural, khususnya bagi kaum remaja di kota Denpasar. Keperawanan bagi seorang calon pengantin perempuan kini tampak sudah tidak menjadi persoalan penting lagi untuk dipertahankan sebelum melangsungkan pernikahan. Bahkan, tidak sedikit dari mereka mempergunakan kondisi hamil di luar nikah sebagai politik untuk segera memperoleh restu orang tua dan memangkas prasyarat dalam proses menikah dengan orang yang mereka inginkan. Bertolak dari fenomena tersebut, tampak bahwa diminatinya Wayang Joblar yang menampilkan lakon “Hamil di Luar Nikah” tidak lepas dari sikap kritis dalang dalam meraih pasar dan menyikapi fenomena wayang kulit di era global. Menarik untuk disimak karena sikap kritis dalang yang menampilkan lakon tersebut ternyata mampu membuat
pertunjukan wayang kulit yang sebelumnya kurang diminati
menjadi digemari, tidak hanya oleh masyarakat penonton dari golongan tua melainkan juga digemari oleh masyarakat penonton dari berbagai kalangan. “Hamil di Luar Nikah Dalam Pertunjukan Wayang Joblar” merupakan sebuah dakwah dan kritik sosial yang diungkapkan melalui media seni pertunjukan wayang kulit inovasi sebagai representasi empati dalang terhadap maraknya fenomena sosial hamil di luar nikah di Kota Denpasar yang sengaja ditampilkan untuk menarik perhatian penonton. Keinginan untuk meraih pasar merupakan salah satu dasar yang membuat konsep pertunjukan Wayang Joblar tampil berbeda dibandingkan dengan pertunjukan wayang kulit pada umumnya, yang dapat diamati dari segi pola xi
penyajian, tata pencahayaan, ukuran kelir, iringan musik, beserta komponen pendukung lainnya termasuk ditampilkannya tokoh wayang bernama Joblar. Tokoh Joblar yang polos dan lugu sebagai trade mark dari Wayang Joblar dengan lakon “Hamil di Luar Nikah” ditambah dengan teknik permainan wayangnya yang kreatif dan variatif membuat pertunjukan ini menjadi tidak membosankan, lebih menghibur, dan diminati penonton. Dengan diminatinya pertunjukan wayang ini sebagai tontonan, maka secara tidak langsung dapat membuat pertunjukan Wayang Joblar memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan pertunjukan wayang kulit pada umumnya. Hal ini tentunya berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung terhadap pengakuan dari lingkungan sosialnya yang walaupun telah menonton pertunjukannya tetapi juga mengoleksi VCD-nya. Dorongan dalang untuk menampilkan lakon “Hamil di Luar Nikah” juga tidak lepas dari keinginannya untuk mendakwahi maraknya fenomena hamil di luar nikah yang banyak diselesaikan dengan jalan aborsi dan cenderung merugikan perempuan. Disamping itu, pilihan dalang mengangkat lakon tersebut untuk menyikapi keragaman selera masyarakat kekinian yang cenderung lebih menyukai tontonan yang dekat dengan situasi dan kondisi dirinya. Oleh karena itu, keinginan untuk menggugah selera penonton merupakan salah satu satu faktor kuat lainnya yang mendorong dalang mengangkat fenomena hamil di luar nikah sebagai lakon pertunjukan wayangnya. Menggugah
selera
penonton
dirasa
penting
oleh
dalang
karena
pertimbangan semakin kurang akrabnya pertunjukan wayang kulit sebagai tontonan xii
di tengah dinamika masyarakat Bali dan menjalankan tugasnya sebagai juru moral. Untuk dapat menggugah selera penonton, sang dalang berupaya meningkatkan kualitas pertunjukannya dengan mengadopsi teknologi, mempergunakan isu-isu sosial kekinian, dan menambah beberapa bentuk tokoh wayang baru. Fenomena hamil di luar nikah yang ditampilkan sebagai lakon dalam pertunjukan Wayang Joblar mengisahkan tentang kehamilan di luar nikah dari tokoh wayang bernama Dewi Trijata, seorang putri dari kerajaan Alengka yang dihamili oleh Jembawan. Alkisah, diceritakan bahwa Prabhu Rama menyelenggarakan upacara pitra yadnya. Ketika itu Prabhu Wibhisana dari kerajaan Alengka menyampaikan permasalahan kehamilan putrinya kepada Prabhu Rama, kemudian menyarankan Sugriwa agar menyelesaikan permasalahan ini. Sugriwa sedih, kemudian menanyakan kebenaran berita tersebut
kepada Hanoman. Hanoman menolak
tuduhan itu, dan berjanji untuk membuktikan kebenaran ucapannya dengan berusaha mencari pelaku sesungguhnya. Pertempuran pun tidak terelakan karena selama ini Jembawan terbukti yang telah menyamar sebagai dirinya dan menghamili Dewi Trijata. Jembawan pun akhirnya mengakui perbuatannya dalam penyamaran atas dirinya dan menerima persyaratan pengampunan Hanoman atas dirinya untuk segera dapat menikahi dan bertanggung jawab atas kehamilan Dewi Trijata.
Jika di
masyarakat, kehamilan di luar nikah itu secara normatif kultural merupakan aib sosial, sehingga pelaku cenderung menempuh aborsi sebagai jalan penyelesaian masalah. Namun, sang dalang melalui lakon yang ditampilkan memberikan jalan
xiii
alternatif pemecahan persoalan hamil di luar nikah ini dengan lebih menekankan pada aspek tanggung jawab dan konformitas. “Hamil di luar nikah dalam pertunjukan Wayang Joblar” mencerminkan fenomena sosial yang menjadi problem sosial saat ini. Dengan membaca teks secara dekonstruktif, setidaknya diperoleh ruang pemikiran alternatif dalam membaca komponen narasi untuk bisa memahami kebenaran umum dan kebenaran partikular dalam teks tersebut. Pada penelitian ini, ada tiga pokok persoalan yang menarik untuk dikaji pada penyajian fenomena hamil di luar nikah dalam pertunjukan Wayang Joblar yaitu persoalan esensi dan totalitas, perempuan dan laki-laki, serta erotisme dan pornografi. Dari pengkajian fenomena hamil di luar nikah dalam lakon tersebut, ternyata tersirat lima jenis ideologi dalam tiga bentuk superioritas. Pertama, superioritas raja terhadap rakyat yang melibatkan ideologi Dewa Raja. Kedua, superioritas laki-laki terhadap perempuan yang melibatkan ideologi patriarki, ideologi seks dan ideologi gender. Ketiga, superioritas tetua terhadap kaula muda yang melibatkan ideologi patriarki dan ideologi familialisme. Wayang Joblar lakon “Hamil di Luar Nikah” menunjukan modus produksi budaya dan perubahan praktik sosial. Sebagai sebuah seni pertunjukan wayang kulit Bali, Wayang Joblar lakon “Hamil di Luar Nikah” merepresentasikan pergolakan nilai-nilai budaya Bali dan kelompok sosial tertentu, sehingga substansi pertunjukan tersebut bukanlah kebenaran universal dari sifat dasar manusia. Berbagai perubahan dalam pertunjukan wayang kulit yang ditampilkan dalang bukanlah semata-mata bentuk kecerdasan dalang, melainkan lebih sebagai pencerminan dari bentuk xiv
perubahan kondisi ekonomi, politik, sosial dan budaya di sekitarnya. Sejalan dengan itu, fenomena hamil di luar nikah menjadi isu sentral dari lakon yang ditampilkan dalang tampaknya juga menyiratkan terjadinya perubahan nilai budaya masyarakat dalam menyikapi persoalan kehamilan di tengah perubahan sosial, sehingga dengan mendiskursuskan fenomena lakon pertunjukan Wayang Joblar kiranya bisa diperoleh pengertian lain selain nilai, pesan, atau substansi cerita pertunjukan yang terlupakan atau tidak tersimak oleh penonton secara umum. Diskursus erat kaitannya dengan cara menyusun pengetahuan, beserta praktek sosial, bentuk subjektivitas dan relasi kekuasaan yang melekat pada pengetahuan itu, serta hubungannya di antara semua fenomena tersebut (Piliang, 1999: Weedon, 1987). Berdasarkan pengertian ini, bisa dijelaskan secara lebih sederhana bahwa diskursus merupakan cara tertentu dalam mengkonsep dan bertindak terhadap obyek-obyek sosial yang menimbulkan implikasi terhadap subyek. Pada cerita hamil di luar nikah ini yang menggambarkan fenomena kehamilan seorang putri raja bernama Dewi Trijata yang hamil sebelum melangsungkan pernikahan berkaitan erat dengan pemaknaan persoalan seksualitas dan pola hubungan laki-laki dan perempuan yang tertata rapi oleh suprastruktur ideologi dominan. Oleh karena itu, penyajian fenomena hamil di luar nikah dalam Wayang Joblar sangatlah menarik untuk didiskursuskan. Dengan muncul dan berkembangnya pertunjukan Wayang Joblar yang menampilkan fenomena hamil di luar nikah ini bernilai lebih sebagai kritik sosial dan obat stres bagi masyarakat penonton akibat kompleksnya permasalahan dalam xv
kehidupannya. Oleh karena itu, ditampilkannya “Hamil di Luar Nikah dalam Pertunjukan Wayang Joblar” berimplikasi sebagai hiburan dan pendidikan nonformal tentang moralitas yang ternyata telah mampu menjembatani kesenjangan pemikiran di tengah semakin heterogennya masyarakat serta membangun kesadaran baru akan pluralitas makna dalam kehidupan kekinian dengan berbasiskan kultur lokal. “Hamil di Luar Nikah Dalam Pertunjukan Wayang Joblar”, berimplikasi terhadap pengayaan bagi warna dari budaya pewayangan Bali. Hal itu disebabkan karena dengan diterimanya pertunjukan Wayang Joblar yang menampilkan fenomena hamil di luar nikah dengan konsep wayang kulit inovasi, ternyata dapat memberikan ruang bagi si dalang untuk berkreativitas, mengekspresikan kemampuannya dalam berkesenian sesuai dengan aspirasi, harapan penonton menjadi sebuah seni pertunjukan bernuansa tradisional yang dapat menghibur dan ditunggu. Pertunjukan Wayang Joblar lakon “Hamil di Luar Nikah” berdampak terhadap pengoyakan sejumlah tatanan kultural yang telah dianggap mapan sebelumnya, sehingga berimplikasi terhadap pergeseran paradigma pewayangan Bali. Akan tetapi, keberadaan pertunjukan Wayang Joblar yang mengaburkan batas di antara seni tinggi dan seni populer ternyata mampu memberikan tontonan yang menghibur sekaligus memberikan pemecahan alternatif terhadap persoalan sosial kekinian.
xvi
DAFTAR TABEL 1.
Tabel 4.1 Letak Geografis Kota Denpasar ………………………………… 46
2.
Tabel 4.2 Luas Wilayah Kota Kecamatan Denpasar dan Ketinggiannya dari Permukaan Laut Menurut Kecamatan………………………………....
3.
Tabel 4.3 Jumlah Desa dan Banjar Menurut Jenisnya Per-Kecamatan di 48 Kota Denpasar…………………………………………………………………………...
4.
Tabel 4.4 Wilayah Kota Denpasar Menurut Penggunaan Tanah Per 50 Kecamatan ………………………………………………………................
5.
Tabel 4.5 Nama Sungai, Bendungan dan Perkiraan Luas Areal yang diairi di Kota Denpasar…………………………………………………………...
6.
Tabel 4.6 Angka Perbandingan Keadaan Curah Hujan dengan Angka 53 Normal Setiap Bulan di Kota Denpasar (mm)……………………………...
7.
Tabel 4.7 Nama Desa atau Keluarahan di Kecamatan Kota Denpasar.......... 56
8.
Tabel 4.8 Penduduk Kota Denpasar Menurut Kelompok Umur…………...
9.
4.9 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin di Masing- 72 masing Kecamatan dan Desa di Kota Denpasar…………………................
47
52
70
10. 4.10 Jumlah Rumah Tangga, rata-rata Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kota Denpasar…………………………………………………………...
74
11. 4.11 Penduduk Kota Denpasar Menurut Kewarganegaraan………………..
75
12. 4.12. Jumlah Perusahaan Industri Formal dan Tenaga Kerja Menurut Kecamatan di Kota Denpasar……………………………………………....
76
13. 4.13. Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Jenis Industri di Kota Denpasar …………………………………………………………………...
77
14. 4.14. Banyaknya tempat peribadatan (Bangunan Suci) di Kota Denpasar....
79
15. 4.15 Banyaknya Pemeluk Agama Menurut Kecamatan di Kota Denpasar..
81
16. 4.16 Jumlah Organisasi Kesenian Menurut Kecamatan di Kota Denpasar...
88
xvii
DAFTAR GAMBAR
1.
Gambar 4.1 Penggambaran Letak Kota Denpasar pada Pulau Bali.........
54
2.
Gambar 4.2 Penggambaran tata letak Kecamatan Kota Denpasar...........
55
3.
Gambar 5.1 Suasana Pertunjukan Wayang Joblar....................................
94
4.
Gambar 5.2 Musik Iringan Pertunjukan Wayang Joblar………………..
101
5.
Gambar 5.3 Musik Iringan Wayang Kulit Tradisional Bali.....................
102
6.
Gambar 5.4 Kelir Wayang Joblar lakon Hamil di Luar Nikah………….
103
7.
Gambar 5.5 Kelir Pertunjukan Wayang Kulit Tradisional Bali………… 104
8.
Gambar 5.6 Pementasan Wayang Joblar lakon Hamil di Luar Nikah…..
9.
Gambar 5.7 Joblar………………………………………………………. 106
10.
Gambar 6.1 Adegan Dewi Trijata dan Jembawan Dalam Pertunjukan Wayang Joblar Lakon “Hamil di Luar Nikah”………………………….
11.
Gambar 6.2. Tubuh Perempuan dalam teks lakon Hamil di Luar Nikah.. 194
12.
Gambar 6.3 Pornoaksi dalam pertunjukan Wayang Joblar lakon “Hamil 216 di Luar Nikah”…………………………………………………………..
13.
Gambar 6.4 Sangut dan Cewek Kafe yang Mengenakan Rok Pendek….
xviii
105
169
220
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LEMBAR PENGESAHAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK ABSTRACT RINGKASAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR ISI
i ii iii iv v viii ix x xvii xviii xix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….. 1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………. 1.3 Tujuan …………………………………………………………………………. 1.3.1 Tujuan Umum …………………………………………………………… 1.3.2 Tujuan Khusus…………………………………………………………… 1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………………… 1.4.1 Manfaat Akademis.……………………………………………………… 1.4.2 Manfaat Praktis……………………………………………………………
1 1 8 9 9 9 10 10 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka………………………………..…................................................. 2.2 Konsep ……………………………..................................................................... 2.2.1 Hamil di Luar Nikah .................................................................................. 2.2.2 Pertunjukan ................................................................................................ 2.2.3 Wayang Joblar ………………………..…………………………………. 2.3 Landasan Teori ………..……………………………………...………………... 2.3.1 Teori Dekonstruksi……..………………………………………………… 2.3.2 Teori Praktik……………………………….……………………………... 2.3.3 Teori Semiotik …..….……….……………………………………..…….. 2.3.4 Teori Diskursus …………………………………………………………... 2.4 Model Penelitian ………………………………………………………………...
11 11 16 17 18 19 19 19 22 23 24 26
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian …………………………………………...…………….. 3.2 Lokasi Penelitian ………………………...…………………………………….. 3.3 Penetuan Informan …………………………………………………………….. 3.4 Jenis dan Sumber Data……………………………………...……...................... 3.5 Instrumen Penelitian …………………………………........................................ 3.6 Teknik Pengumpulan Data................................................................................... 3.6.1 Studi Kepustakaan.................………………............................................
29 29 31 32 33 34 35 36
xix
3.6.2 Studi Dokumen.......................................................................................... 3.6.3 Observasi................................................................................................... 3.6.4 Wawancara................................................................................................ 3.7 Teknik Analisis Data…………..……………………………............................... 3.8 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ................................................................. 3.9 Teknik Penyajian Hasil Penelitian ........................................................................
36 37 39 42 44 45
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kota Denpasar ......................................................................... 4.2 Sejarah Kota Denpasar ......................................................................................... 4.3 Penduduk Kota Denpasar ..................................................................................... 4.4 Mata Pencaharian Penduduk ................................................................................ 4.5 Kehidupan Beragama ........................................................................................... 4.6 Sistem Kekerabatan .............................................................................................. 4.7 Kesenian ...............................................................................................................
46 46 57 70 75 78 84 86
BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALANG MENAMPILKAN LAKON HAMIL DI LUAR NIKAH DALAM LAKON PERTUNJUKAN WAYANG JOBLAR 5.1 Keinginan Untuk Tampil Berbeda dari Pertunjukan Wayang Kulit Lainnya ...... 5.2 Fenomena Hamil di Luar Nikah di Kota Denpasar Sebagai Inspirasi Dalam Menampilkan Pertunjukan Wayang Joblar ................................................................. 5.3 Menggugah Selera Penonton ...............................................................................
91
BAB VI FENOMENA HAMIL DI LUAR NIKAH DALAM PERTUNJUKAN WAYANG JOBLAR 6.1 Lakon Hamil di Luar Nikah dalam Wayang Joblar .............................................. 6.2 Dekonstruksi Teks Lakon Hamil di Luar Nikah dalam Wayang Joblar ............... 6.3 Ideologi dibalik Lakon Hamil di Luar Nikah dalam Wayang Joblar ................... 6.4 Diskursus Fenomena Hamil di Luar Nikah dalam Wayang Joblar ......................
161
92 109 143
161 180 226 260
BAB VII IMPLIKASI PERTUNJUKAN WAYANG JOBLAR LAKON HAMIL 284 DI LUAR NIKAH 7.1 Implikasi Pertunjukan Wayang Joblar Lakon Hamil di Luar Nikah terhadap 286 Masyarakat Kota Denpasar ......................................................................................... 7.2 Implikasi Pertunjukan Wayang Joblar Lakon Hamil di Luar Nikah terhadap 296 Budaya Pewayangan ................................................................................................... BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN 307 8.1 Simpulan ............................................................................................................... 307 8.2 Saran ..................................................................................................................... 310 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
311 326 xx