Halaman - 1 -
PEMBUKAAN 1.
Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia melalui perjuangan yang luhur telah mencapai Kemerdekaannya yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam ikut mempertahankan Kemerdekaan Negara Proklamasi tersebut arek-arek Suroboyo telah berperan secara nyata dengan mewujudkan semangat yang patriotik.
2.
Menyadari akan tanggung jawabnya, arek-arek Suroboyo bertekad untuk meneruskan dan mengisi kemerdekaan dengan dharma bhaktinya terhadap Tanah Air, Bangsa dan Negara dengan tulus ikhlas dan penuh pengabdian yang berlandaskan pada nilai-nilai kerakyatan, kekeluargaan, kesetaraan dan demokrasi.
3.
Untuk mempersatukan cita-cita dan potensi tersebut, arek-arek Suroboyo memiliki komitmen yang teguh, utuh dan nyata terhadap Nilai-nilai Perjuangan Bangsa, dan kemudian sepakat untuk berhimpun dalam suatu wadah Organisasi yang diatur dalam suatu Anggaran Dasar.
AD / ART PUSURA Hasil Rapat Pleno Musyawarah Pusat PUSURA Surabaya, 02 Oktober 2000
Halaman - 2 -
ANGGARAN DASAR
AD / ART PUSURA Hasil Rapat Pleno Musyawarah Pusat PUSURA Surabaya, 02 Oktober 2000
Halaman - 3 -
BAB I NAMA, TEMPAT DAN WAKTU Pasal 1 : Nama Organisasi ini bernama Putra Surabaya disingkat PUSURA. Pasal 2 : Tempat Kedudukan PUSURA berkedudukan dan berpusat di Surabaya. Pasal 3 : Waktu PUSURA didirikan pada tanggal 26 September 1936 di Surabaya, untuk waktu yang tidak terbatas. BAB II ASAS, MAKSUD DAN TUJUAN, SIFAT Pasal 4 : Asas PUSURA berasaskan kerakyatan, kekeluargaan, kesetaraan dan demokrasi. Pasal 5 : Maksud Dan Tujuan a. Mempertahankan Negara Republik Indonesia berdasarkan Proklamasi Kemerdekaan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan dengan semangat 10 Nopember 1945 serta menjunjung tinggi sifat gotong royong dan kesetiakawanan. b. Menempatkan PUSURA sebagai organisasi yang peduli terhadap persoalan pembangunan Nasional, Regional khususnya Kota Surabaya, melalui kegiatan sosial, ekonomi dan budaya. c. Membina kepribadian arek-arek Suroboyo sesuai jiwa dan semangat kepahlawanan yang berkarakter Suroboyoan. Pasal 6 : Sifat PUSURA adalah organisasi sosial yang bersifat terbuka, mandiri dan tidak berafiliasi pada partai politik. BAB III ATRIBUT Pasal 7 (1) Lambang organisasi PUSURA menggambarkan identitas Suro Ing Boyo. (2) Lambang dan arti atribut PUSURA diatur dalam Anggaran Rumah Tangga PUSURA. BAB IV KEANGGOTAAN Pasal 8 Anggota PUSURA terdiri dari : a. Anggota Biasa. b. Anggota Kehormatan.
AD / ART PUSURA Hasil Rapat Pleno Musyawarah Pusat PUSURA Surabaya, 02 Oktober 2000
Halaman - 4 -
BAB V STRUKTUR ORGANISASI Pasal 9 : Kekuasaan Kekuasaan dipegang oleh : Rapat Anggota a. Di Tingkat Pusat oleh Musyawarah Pusat PUSURA. b. Di Tingkat Cabang oleh Musyawarah Cabang PUSURA. c. Di Tingkat Ranting oleh Musyawarah Ranting PUSURA. Pasal 10 Di daerah luar kota Surabaya dapat dibentuk Perwakilan PUSURA. Pasal 11 Organisasi PUSURA dapat membentuk Badan Otonom. BAB VI YAYASAN PUSURA Pasal 12 (1) Organisasi PUSURA membentuk Yayasan PUSURA untuk kepentingan pengelolaan harta kekayaan PUSURA dan pengumpulan dana pengembangan PUSURA. (2) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan PUSURA tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PUSURA. (3) Pengurus Harian Pengurus Pusat PUSURA adalah ex-officio sebagai Pengurus Yayasan PUSURA sesuai dengan masa baktinya. (4) Pengurus Yayasan PUSURA bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat PUSURA. (5) Apabila terjadi pergantian kepengurusan Pengurus Harian Pengurus Pusat PUSURA maka secara otomatis terjadi pergantian pada Pengurus Yayasan PUSURA. BAB VII MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA Pasal 13 (1) Musyawarah PUSURA terdiri dari : a. Musyawarah Pusat PUSURA. b. Musyawarah Cabang PUSURA. c. Musyawarah Ranting PUSURA. d. Musyawarah Perwakilan PUSURA. (2) Masing-masing Musyawarah PUSURA sesuai dengan tingkatannya mempunyai tugas dan wewenang : a. Menilai laporan pertanggungjawaban Pengurus PUSURA. b. Memilih dan menetapkan Pengurus PUSURA. c. Menetapkan kebijaksanaan pokok dan hal-hal yang bersifat mendasar. (3) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PUSURA ditetapkan oleh Musyawarah Pusat PUSURA. a. Musyawarah diadakan sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun sekali. AD / ART PUSURA Hasil Rapat Pleno Musyawarah Pusat PUSURA Surabaya, 02 Oktober 2000
Halaman - 5 -
b.
Dalam hal yang sangat mendesak, dapat diadakan Musyawarah Istimewa PUSURA. Tatalaksana Musyawarah PUSURA diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
c. Pasal 14 (1) Rapat Kerja PUSURA disingkat Raker PUSURA terdiri dari : a. Rapat Kerja Pusat PUSURA, disingkat dengan Rakerpus PUSURA. b. Rapat Kerja Cabang PUSURA, disingkat dengan Rakercab PUSURA. c. Rapat Kerja Ranting PUSURA, disingkat dengan Rakeran PUSURA. d. Rapat Kerja Perwakilan PUSURA, disingkat dengan Rakerper PUSURA. (2) Raker PUSURA diadakan menurut kebutuhan untuk kepentingan koordinasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan tugas PUSURA. (3) Tatalaksana Raker PUSURA diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB VIII HARTA BENDA DAN KEUANGAN Pasal 15 Harta Benda PUSURA terdiri atas : a. Benda bergerak dan tidak bergerak. b. Keuangan. Pasal 16 Keuangan PUSURA diperoleh dari : a. Uang pangkal anggota. b. Uang iuran anggota. c. Sumbangan / dana yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan hukum. d. Usaha-usaha lain yang sah. e. Keadaan keuangan PUSURA dilaporkan dalam Musyawarah PUSURA dan diaudit oleh akuntan publik. BAB IX PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN Pasal 17 (1) Perubahan Anggaran Dasar dan Pembubaran Organisasi dilaksanakan oleh Musyawarah Pusat PUSURA yang khusus diadakan untuk itu. (2) Apabila PUSURA dibubarkan, hak milik organisasi diurus oleh suatu Komisi yang dibentuk khusus untuk itu oleh Musyawarah Pusat PUSURA yang khusus diadakan untuk itu, dan selanjutnya harta kekayaan organisasi diserahkan oleh Komisi tersebut kepada Yayasan yang pada dasarnya memiliki asas, tujuan dan semangat yang relatif sama. BAB X HAL-HAL LAIN Pasal 18 (1) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga atau dalam Peraturan Organisasi. (2) Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak disyahkan oleh Musyawarah PUSURA. (3) Disyahkan dalam Rapat Pleno Musyawarah Pusat PUSURA pada tanggal 2 Oktober 2000. AD / ART PUSURA Hasil Rapat Pleno Musyawarah Pusat PUSURA Surabaya, 02 Oktober 2000
Halaman - 6 -
Surabaya, 1 Januari 2002 Ttd. Ketua Umum Perkumpulan PUSURA KADARUSLAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
AD / ART PUSURA Hasil Rapat Pleno Musyawarah Pusat PUSURA Surabaya, 02 Oktober 2000
Halaman - 7 -
BAB I ATRIBUT Pasal 1 (1) Atribut PUSURA adalah tanda khusus yang dinyatakan dalam wujud serta bentuk Lambang, Bendera. (2) Lambang PUSURA yang digunakan dalam bendera, kertas surat, stempel, plaket, vandal dan benda-benda lain yang membawa nama kehormatan PUSURA. (3) Lambang bendera PUSURA berbentuk bulatan dengan ukuran … cm, warna dasar biru dengan ditengah-tengah identitas Suro dan Boyo. (4) Warna dasar biru mempunyai arti “Keteduhan atau kedamaian”, identitas Suro Ing Boyo mempunyai arti “Berani menghadapi tantangan karena benar”. BAB II KEANGGOTAAN Pasal 2 Keanggotaan PUSURA terdiri atas : a. Anggota Biasa adalah mereka yang telah dewasa dan berusia 18 tahun keatas, dan telah memenuhi persyaratan keanggotaan. b. Anggota Kehormatan adalah pelindung, pembina, penasehat, yang diangkat oleh pengurus atas persetujuan Musyawarah PUSURA. Pasal 3 Syarat keanggotaan adalah Warga Negara Indonesia yang setuju dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PUSURA, yang telah melalui prosedur sebagai berikut : a. Mengisi blanko formulir organisasi disertai riwayat hidup. b. Mendapat persetujuan secara tertulis dari tiga orang Pengurus Harian. BAB III HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 4 Anggota biasa a. Mempunyai hak bicara dan hak suara dalam rapat-rapat yang diadakan oleh organisasi. b. Mempunyai hak pilih dan hak dipilih menjadi pengurus. Pasal 5 Anggota Kehormatan mempunyai hak bicara. Pasal 6 Setiap anggota berkewajiban : a. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PUSURA serta segala Peraturan Organisasi yang berlaku. b. Menjaga dan membela kehormatan serta nama baik organisasi. AD / ART PUSURA Hasil Rapat Pleno Musyawarah Pusat PUSURA Surabaya, 02 Oktober 2000
Halaman - 8 -
c.
Membayar uang pangkal, uang iuran anggota atau sumbangan sukarela yang ditentukan organisasi.
BAB IV KEHILANGAN KEANGGOTAAN Pasal 7 Anggota kehilangan keanggotaannya karena : a. Meninggal dunia. b. Menyatakan mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis kepada Pengurus PUSURA. c. Dijatuhi sanksi dikeluarkan dari keanggotaan PUSURA oleh Pengurus karena dinilai telah melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi PUSURA. Pasal 8 (1) Dalam hal-hal akan terjadi pemberhentian dari keanggotaan PUSURA sebelum dijatuhi sanksi pemberhentian, yang bersangkutan diberi hak untuk membela diri dihadapan Rapat Pleno Pengurus PUSURA yang akan menjatuhkan sanksi kepadanya. (2) Anggota yang telah dijatuhi sanksi, mempunyai hak untuk naik banding ke Pengurus PUSURA setingkat lebih tinggi. Pasal 9 Keputusan Pengurus PUSURA yang menjatuhkan sanksi dan Keputusan Banding dari Pengurus PUSURA yang setingkat lebih tinggi, dapat berupa : a. Pembatalan sanksi, dan menerima kembali anggota yang bersangkutan sebagai anggota PUSURA dengan atau tanpa syarat. b. Mengukuhkan sanksi pemberhentian dari keanggotaan PUSURA yang telah ditetapkan oleh Pengurus PUSURA setingkat dibawahnya. BAB V KEPENGURUSAN PUSURA Pasal 10 (1) Sesuai dengan tingkatannya, Pengurus PUSURA dipilih dan disyahkan oleh Musyawarah PUSURA ditingkat yang bersangkutan. (2) Pelantikan Pengurus Pusat PUSURA dilakukan oleh Pimpinan Majelis Musyawarah Pusat PUSURA. (3) Pelantikan Pengurus Cabang PUSURA dilakukan oleh Pengurus Pusat PUSURA. (4) Pelantikan Pengurus Ranting dilakukan oleh Pengurus Cabang PUSURA. (5) Pengurus Perwakilan PUSURA untuk pertama kali ditetapkan dan dilantik oleh Pengurus Pusat PUSURA. (6) Pemilihan Pengurus Perwakilan PUSURA untuk selanjutnya dilakukan oleh Musyawarah Perwakilan PUSURA, dan pelantikannya dilakukan oleh Pengurus Pusat PUSURA. (7) Pengurus Badan Otonom ditetapkan oleh Pengurus Pusat PUSURA setelah mempertimbangkan usulan dari Badan Otonom. AD / ART PUSURA Hasil Rapat Pleno Musyawarah Pusat PUSURA Surabaya, 02 Oktober 2000
Halaman - 9 -
Pasal 11 (1) Masa bhakti Pengurus Pusat PUSURA adalah 4 (empat) tahun dan Masa Bhakti Pengurus Cabang, Ranting, Perwakilan, dan Badan Otonom PUSURA adalah 2 (dua) tahun, terhitung mulai tanggal pelantikan. (2) Apabila dalam Musyawarah PUSURA belum dapat dipilih dan ditetapkan Pengurus PUSURA untuk masa bhakti berikutnya, maka Pengurus PUSURA demisioner tetap melaksanakan tugasnya. (3) Apabila telah melewati sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sejak Musyawarah dilaksanakan kepengurusan PUSURA belum dapat dan ditetapkan Pengurus PUSURA yang baru, maka harus diselenggarakan Musyawarah Istimewa PUSURA untuk memilih dan menetapkan Pengurus PUSURA definitif. (4) Pengurus lama dapat dipilih kembali menjadi pengurus baru selama 2 (dua) periode. BAB VI FUNGSIONARIS PENGURUS PUSURA Pasal 12 Fungsionaris Pengurus PUSURA dipilih dan ditetapkan dengan Tata Cara yang ditentukan dalam Musyawarah PUSURA yang bersangkutan. Pasal 13 Fungsionaris Pengurus PUSURA berhenti karena : a. Mengundurkan diri. b. Meninggal dunia. c. Dijatuhkan sanksi dihentikan dari Kepengurusan PUSURA oleh Pengurus PUSURA yang berwenang karena dinilai melanggara Anggaran Dasar dan atau Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi PUSURA. Pasal 14 Dalam hal akan dilakukan pemberhentian sehubungan dengan alasan melakukan pelanggaran terhadap Anggaran Dasar, dan atau Peraturan Organisasi PUSURA, Fungsionaris yang bersangkutan diberi hak untuk membela diri dalam Rapat Pleno Pengurus PUSURA yang akan memberhentikan, dan mempunyai hak untuk naik banding ke Pengurus PUSURA yang setingkat diatasnya menurut Tata Cara yang diatur dalam Peraturan Organisasi PUSURA. Pasal 15 Keputusan Pengurus dapat berupa : a. Pembatalan pemberhentian dan menempatkan kembali fungsionaris bersangkutan dalam Pengurus PUSURA dengan atau tanpa syarat tertentu. b. Mengukuhkan keputusan pemberhentian yang telah ditetapkan.
yang
Pasal 16 Fungsionaris Pengurus PUSURA yang tidak dapat mengikuti kegiatan / non aktif dapat diberhentikan dan diganti dengan Pengurus PUSURA yang baru, melalui mekanisme Rapat Pleno Pengurus PUSURA. Pasal 17 (1) Penggantian Pengurus PUSURA harus segera diisi dengan fungsionaris baru dan penggantian tersebut dilaporkan kepada Pengurus PUSURA setingkat diatasnya. AD / ART PUSURA Hasil Rapat Pleno Musyawarah Pusat PUSURA Surabaya, 02 Oktober 2000
Halaman - 10 -
(2)
Penggantian Pengurus Pusat PUSURA dalam masa bhakti yang berjalan dilakukan melalui Rapat Pleno Pengurus, dan dilaporkan pada Musyawarah Pusat PUSURA pada akhir masa bhakti. BAB VII SUSUNAN PENGURUS PUSURA
Pasal 18 (1) Pengurus Pusat PUSURA terdiri atas : Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Ketuaketua, Sekretaris Umum, Sekretaris I dan Sekretaris II, Bendahara Umum, dan Bendahara I, Pembantu-pembantu dan Seksi-seksi. (2) Pengurus Cabang PUSURA terdiri atas : Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara, dan Seksi-seksi. (3) Pengurus Ranting PUSURA terdiri atas : Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Pembantu-pembantu. (4) Pengurus Perwakilan PUSURA terdiri atas : Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Pembantu-pembantu. (5) Pengurus Badan Otonom terdiri atas : Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Seksi-seksi menurut kebutuhan. BAB VIII TATA LAKSANA MUSYAWARAH PUSURA Pasal 19 (1) MUSYAWARAH PUSAT PUSURA a. Peserta Musyawarah terdiri dari Utusan dan Peninjau. b. Utusan Musyawarah terdiri dari Pengurus Pusat, Pengurus Cabang, Pengurus Perwakilan, dan Pengurus Badan Otonom. c. Jumlah Utusan Pengurus Pusat ditentukan oleh Rapat Pleno Pengurus Pusat. d. Jumlah Utusan untuk setiap Pengurus Cabang adalah 3 (tiga) orang, sedangkan Pengurus Perwakilan dan Pengurus Badan Otonom masing-masing 1 (satu) orang. e. Peserta Peninjau dan jumlahnya ditentukan oleh Pengurus Pusat. (2) MUSYAWARAH CABANG PUSURA a. Peserta Musyawarah terdiri dari Utusan dan Peninjau. b. Utusan Musyawarah terdiri dari Pengurus Cabang, Pengurus Ranting. c. Jumlah Utusan Pengurus Cabang ditentukan oleh Rapat Pleno Pengurus Cabang. d. Jumlah Utusan untuk setiap Pengurus Ranting adalah 3 (tiga) orang. e. Peserta Peninjau dari Pengurus Pusat adalah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang, dan Peninjau lainnya ditentukan oleh Pengurus Cabang. (3) MUSYAWARAH RANTING PUSURA a. Peserta Musyawarah terdiri dari Pengurus Ranting, Anggota Ranting dan Peninjau. b. Peserta Peninjau dari Pengurus Cabang adalah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang, dan peninjau lainnya ditentukan oleh Pengurus Ranting. (4) MUSYAWARAH PERWAKILAN PUSURA a. Peserta Musyawarah terdiri dari Utusan dan Peninjau. b. Utusan Musyawarah terdiri dari Pengurus Perwakilan, dan Anggota Perwakilan. AD / ART PUSURA Hasil Rapat Pleno Musyawarah Pusat PUSURA Surabaya, 02 Oktober 2000
Halaman - 11 -
c.
Peserta peninjau dari Pengurus Pusat adalah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang, dan Peninjau lainnya ditentukan oleh Pengurus Perwakilan.
Pasal 20 (1) Dalam Musyawarah PUSURA, setiap Utusan mempunyai hak bicara dan hak suara, sedangkan Peninjau mempunyai hak suara. (2) Pimpinan Musyawarah PUSURA, dipilih dan ditetapkan dalam sidang Paripurna / Pleno. (3) Sidang-sidang Musyawarah PUSURA dinyatakan sah apabila dihadiri dan diikuti oleh sekurang-kurangnya ½ (setengah) tambah 1 (satu) dari jumlah peserta yang hadir dan mengikuti sidang. (4) Keputusan Musyawarah PUSURA dinyatakan sah apabila didukung oleh sekurangkurangnya ½ (setengah) tambah 1 (satu) dari jumlah suara peserta yang hadir dan mengikuti sidang. (5) Apabila dalam tenggang waktu 1 (satu) jam sesuai dengan ketentuan ayat (3) dan (4), atau waktu yang disepakati oleh peserta Musyawarah PUSURA belum juga memenuhi quorum, maka Musyawarah PUSURA dapat dilanjutkan dan dinyatakan sah. (6) Keputusan Musyawarah PUSURA wajib ditaati dan dilaksanakan oleh Pengurus dan Anggota PUSURA di wilayah yang bersangkutan. BAB IX TATA LAKSANA RAPAT KERJA Pasal 21 (1) Sesuai dengan jenjang kepengurusan dan lingkup wilayah kewenangannya, Rapat Kerja PUSURA dihadiri dan diikuti oleh Pengurus PUSURA. Pasal 22 (1) Rapat Kerja PUSURA dipimpin oleh Ketua Umum / Ketua Pengurus PUSURA bersangkutan atau yang dipilih oleh Peserta Rapat Kerja. (2) Keputusan Rapat Kerja PUSURA pada dasarnya diambil berdasarkan asas musyawarah. (3) Apabila musyawarah tidak dapat dicapai, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. (4) Keputusan Rapat Kerja PUSURA wajib ditaati dan dilaksanakan oleh Pengurus PUSURA. BAB X KEUANGAN PUSURA Pasal 23 Keuangan PUSURA selain yang ditentukan oleh ketentuan Pasal 16 Anggaran Dasar PUSURA, Pengurus PUSURA dapat memenuhi kebutuhan keuangannya melalui berbagai kegiatan usaha yang akan diatur dalam ketentuan tersendiri. BAB XI BADAN OTONOM Pasal 24 Guna mengembangkan peran organisasi dibentuk Badan Otonom yang terdiri dari : AD / ART PUSURA Hasil Rapat Pleno Musyawarah Pusat PUSURA Surabaya, 02 Oktober 2000
Halaman - 12 -
a. b. c. d. e. f. g. h. i.
SINOMAN KEMATIAN PUSURA. WANITA PUSURA. GEMAAS PUSURA. POB. GARUDA MAS PUSURA. PEMUDA PUSURA. LEMBAGA KESEHATAN PUSURA. KOPERASI PUSURA. LEMBAGA PENDIDIKAN PUSURA. LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH) PUSURA, dan lain-lain menurut perkembangan dan kebutuhannya.
Pasal 25 (1) Setiap Badan Otonom mengusulkan Struktur Organisasi dan Kepengurusan yang akan ditetapkan oleh Pengurus Pusat PUSURA. (2) Setiap Badan Otonom melaporkan segala kegiatannya secara periodik kepada Pengurus Pusat PUSURA. BAB XII PENGGANTIAN PENGURUS YAYASAN Pasal 26 (1) Rapat penggantian Pengurus Yayasan PUSURA harus diselenggarakan setelah pelaksanaan Musyawarah Pusat PUSURA yang telah berhasil menetapkan Pengurus Pusat PUSURA masa bhakti berikutnya. (2) Rapat penggantian Pengurus Yayasan PUSURA pada dasarnya adalah merupakan pengukuhan Pengurus Harian PUSURA menjadi Pengurus Harian Yayasan PUSURA dan penetapan kelengkapan Pengurus Pleno Yayasan PUSURA. BAB XIII PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 27 Perubahan Anggaran Rumah Tangga dilaksanakan dan disyahkan dalam Musyawarah Pusat PUSURA. BAB XIV LAIN-LAIN Pasal 28 (1) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga akan diatur dalam ketentuan organisasi lainnya. (2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal disyahkan. (3) Disyahkan dalam Rapat Pleno Musyawarah PUSURA pada tanggal 2 Oktober 2000. Surabaya, 1 Januari 2002 Ttd. Ketua Umum KADARUSLAN
AD / ART PUSURA Hasil Rapat Pleno Musyawarah Pusat PUSURA Surabaya, 02 Oktober 2000