1.1
Latar Belakang Wilayah pesisir beserta sumberdaya alamnya memiliki arti penting bagi
panbangman ekonomi bangsa Indonesia, terlebih pada saat ini bangsa Indonesia dilanda kcisis ekonomi yang berkepanjangan. Nilai dan arti penting pesisir clan laut bagi bangsa Indonesia pahg tidak, dapat dilihat dari dua aspek, yaitu : Pertma, secara sosial ekonomi wilayah pesisir dan laut merniliki arti penting karena (a) dihuni oleh sekitar 140 juta (60 %) penduduk Indonesia (dengan pertumbuhan rata-rata 2 % per thun); @) sebagan besar kota (kota Provinsi dan Kabupaten) terletak dikawasan pesisir; (c) kontribusi sektor kelautan terhadap PDB nasional seldtar 20,06 % pada tahun 1998; dan (d) industi kelautan (coastal industries) menyerap lebih dari 16 juta tenaga kerja secara langsung (Kusumastanto, 2000).
Kebua, secara biofisik, wilayah pesisir dan laut Indonesia memiliki arti penting karena (a) Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia setelah Kanada (sekitar 81.000 km); (b) sekitar 75 % dari wilayahnya merupakan wilayah peraim (sekitar 5,8 juta krn2 termasuk ZEEI); (c) Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia d e n p N a h pulau sekitar 17.508 pulau; dan (d) memiliki keanekamgaman hayati yang tinw (Dahuri at al., 2001).
Dari 17.508 pulau-pulau di Indonesia, sebagian besar merupakan pulau-pulau kecil yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 10.000 pulau. Kondisinya sangat beragam,
hal ini merupakan konsekwensi logis dari posisi Indonesia yang berada pada daerah tektonik aktif. Jika pulau-putau kecil ini berhasil dikembangkan secara optimal clan berkelanjutan, maka bukan saja akan merupakan sumber pertumbuhan baru yang
sgdikan, tetapi sekaligus akan mengurangi kesenjangan pembanm antar wilayah
dan kelompok sosial. Disamping itu perubahan orientasi pembangunan yang diikuti dengan adanya perubahan suhu politik di Indonesia (demokratisasi), secara langsung telah rnemberikan peluang yang kondusif bagi pembangunan kelautan Indonesia tmasuk kawasan pesisir
dan pulau-pulau kecil. Peluang yang dimaksud adalah (1) lahirnya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25
tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan D a d yang akan rnemberikan pehsang yaw besar bagi daerah untuk mengelola kawasan pesisir dan laut; (2) te~bentuknyaDepartemen Kelautan dan Perikanan yang diharapkan menjadi lokomotif penggerak pembangunan kelautan dan perikanan nasional.
Disadari kegiatan panbangunan di pulau-pulau kecil cukup banyak kendala jika ditinjau dari karaktetik ekosistemnya ditambah lag! dengan kesulitan atau ketidakmampm untuk mencapai skala ekonomi yang optimal dan rnenguntmgkan serta budaya lokd yang terkadang bertentangan dengan kegiatan pembangunan. Namun demikian, kondisi di atas bukan berarti pulau-pulau kecil tidak dapat dtkembangkan, mekinkan pola pengembangannya hams menghti kaidah-kaidah
ekonomi clan ekologis dengan tern memperhatikan aspirasi masyarakat setempat. Pernbanpan yang akan dilakukan secara keseluruhan tidak boleh melebihi daya dukung suatu kawasan dan sedapat mungkm dampak negatif yang timbul dari kegiatan
pembanpan tersebut ditekan seminimal munglan sesuai dengan kemampuan ekosiitem kawasan dan penyangganya. hplikasinya adalah pentmgnya dilaksanakan pagelolaan ekosistem baik daratan maupun perairan di pulau-pulau kecil secara berkelanjutan.
Oleh karma itu untuk mencapai keputusan pengelolaan yang tepat sesuai
tuntutan pembangunan yang berkelanjutan, maka salah satu cara yang ditempuh adalah pengelolaan sumberdaya yang ada pada gugusan pulau-pulau kecil tersebut dengan mempehbkan dan mer@mpu keberadaan masyamkat lokal. Dengan dernikian dhmpkan e t a s perekonomian yang akan berlangsung pa& kawasan kepulauan tersebut m e d k i potd
produktivitas yang optimal dan berkelanjutan.
Atas dasar pemikiran di atas, maka langkah awal yang hams dipersiapkan adalah menata kembali pembangunan yang terdapat di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.
Langkah selanjutnya menginventarisasi potensi dan prospek sumberdaya alam yang terdapat di kawasan tersebut, kemudian mengidentifikasi segala pennasalahan yang terdapat disana, baru selanjutnya melakukan pengelolaan yang sesuai dengan penataan
ruang daerah yang berkelanjutan. Kabupaten Muna rnempakm daerah kepulauan, yang terdiri dari 50 pulau
memW luas daratan 4.887 km2dan Perairan laut seluas 5.625 h2dengan panjang garis pantai 857 Km, memiliki b e r m macam potensi sumberdaya hayati di wilayah
pesisir yang penge1olaa.n dan pemadhtmya umumnya belum sesuai dengan pengelolaan whyah pesisir yang berkelanjutan. Keragaman ekosistem hayati seperli tenunbu karangnya, hutan mangrove, packing larnun, rumput laut, dan lain-lain yang signifikan bagi pembangunan daerah Kabupaten Muna. Salah satu gugusan pulau-pulau kecil di Kabupaten Muna adaZah kepdauan Tobea, dimana letaknya persis berada di antara Pulau Sulawesi dan Pulau Muna, clan gugusan pulau-pulau kecil ini terdiri dari Pulau Tobea, Pulau Bontu-bontu, Pulau Renda
dan gugusan t e m b u karang yang bahasa lokalnya disebut Pasi.
Untuk dapat mengernbangkan pulau-pulau kecil tersebut sangat dibutuhkan suatu acuan atau model pengelolaan sumberdaya yang ada agar pengelolaan sumberdaya dapat bakemutan. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis mengadakan penelitian dengan
judut Kajian Pengelolaan sumberdaya Pulau-pulau Kecil Studi Kasus Kepulauan Tobea Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara.
-
Bagaimana potmi sumberdaya pulau-pulau kecil dan sumberdaya m m i a yang ada di kawasan Kepulauan Tobea.
-
Bagaimana peran masyarakat dalarn pengelolaan sumberdaya pulau-pulau kecil yang sedang berlangsung di kawasan Kepulauan Tobea
-
Faktor-faktor apa yang
terhadap peran masyarakat dahm
pengelolaan sumberdaya pulau-pulau kecil di kawasan Kepulauan Tobea
-
Belum adanya alternatif strategi pengelolaan sumberdaya pesisir yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Muna.
1.3
Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari peneJitian ini adalah : Mempelajari karakteristik mum wilayah kepulauan Tobea serta stuktur masyarakat yang tug@ di Kepulauan Tobea; Mempehjari peran serta masyarakat dalam praktek pengelolaan sumberdaya Nu-pulau kecil di gugusan Kepulauan Tobea; Mengetahui W o r yang berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan sumberdaya alam di gugusan p h u t h , dan
Mernbuat suatu arahan pengelolaan sumberdaya pulau-pulau kecil di Kepulauan Tobea. Adapm Manfaat dari penelitian ini adalah : Manfaat yang h p k a n dari hasil penelitian ini adalah memberikan arahan terhadap semua pihak yang berkepentmgan suatu alternatif strategi dalam pengelolaan
clan p e m h t a n jasa sumberdaya pesisir yang akan dijadikan sebagai salah satu umtoh bagi Pemerintah Kabupaten Muna dalam pengelohm sumberdaya pesisr dan laut yang berkelanjutan di kawasan pulau-pulau kecil. 1.4
Kerangka Pernikiran
Kerangka pemikiran dari penelitian ini untuk mendapatkan suatu konsep pengelolaan potensi sumberdaya pulau-pulau kecd, baik aspek ekologi dan aspek sosial ekonomi masyarakat harus diperthbangkan sejak tahap perencaaan sehingga dalam ha1
irti kaidah dari pengelolaan yang berkelanjutan dapat tercapai. Kemngka permk.lran dapat dilihat pada gambar 1, tertera pada gambar bahwa pengelolaan sumberdaya pulau-pulau kecil di hasilkan dari telaah yang mendalam clan konfiehensip.
Gugusan PulauPulau K d
-
v
v
Kondisi Sosial Ekonomi Budaya Masyaraht
Kondisi Fisik wila9ah Kep. Tobea v
Pengelolaan Sumberdaya PPK Aktivitas Masyarakat : - Perikanan - Perhubungan - Pertanian - Perkebunan
w
Observasi Lapangan Berdasarkan Kondisi
w
straw pengelolaan
w 4
v ............................................ ........................................................................................ .................................................................................. ........ ........ ......... ""..:.. . M . & . . . F: ,?.. .... ... ..-.... ........ . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .
Peran rerLa Masyarakat
,
......... .::;G-*43iffmizii ,.:-,-...._....~.~.~.........~.~.~.~....~.~.~.~.~.~.~..~......~.~.~.~.~ :.::..::::: ......... ...... ........ ........ ........................... ....... ......... ........ .................................................. a.<<< ...; :.:.y..:.:+-:.:.?,-:. ....... ...... ... ....... ....... ...... .@ z . . i.... :;: ............................................ ................... >............... > ............................. ............... ..................................................................... ....................... ............................................................... ............................. .................................................................... ........................ ....................................................... ..................................... .............................................. ........................................... ............................................ ........................................... ............................................ Jii.'.
mw - -
Gambar 1- 1 Kerangka Pendekatan Studi