GURU PINTAR ONLINE: SUMBER DAN RUANG BELAJAR GURU UNTUK PENINGKATAN KUALITAS KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME
Oleh:
Dr. Mohammad Imam Farisi, M.Pd. FKIP-UT, UPBJJ SURABAYA
Makalah disajikan pada Simposium Nasional Hasil Penelitian tentang Guru Kampus Ketintang Unesa Surabaya, 9 Juni 2012
JUNI, 2012
Mohammad Imam Farisi
Guru Pintar Online: Sumber dan Ruang Belajar Guru untuk Peningkatan Kualitas Kompetensi dan Profesionalisme∗) Oleh: Dr. Mohammad Imam Farisi, M.Pd. Universitas Terbuka, UPBJJ Surabaya Alamat: Kampus C Unair Surabaya 60115 E-mail:
[email protected];
[email protected] Telp: 031-5961861; 5961862; fax: 031-5961860 ; 5961862
Abstrak Dewasa ini, eksistensi dan manfaat teknologi informasi dan komunikasi (TIK), khususnya Internet sudah diakui luas, nasional dan internasional. Internet tidak saja sebagai "solusi teknologis" yang bersifat bebas dan terbuka dalam sistem penyimpanan dan penyebaran informasi, sumber, dan rujukan berharga, tetapi juga sebagai ruang interaksi-komunikasi personal, profesional, maupun komunal. Makalah ini mengkaji tentang eksistensi, konten, dan manfaat portal Guru Pintar Online (GPO) sebagai sumber belajar dan ruang komunitas virtual bagi guru dalam konteks pengembangan dan peningkatan kualitas kompetensi dan profesionalismenya di era cyber-tech. Data dikumpulkan selama lima bulan menggunakan teknik dokumentasi dan dianalisis dengan teknik analisis konten web atau analisis tekstual. Hasil studi menunjukkan bahwa GPO telah menjadi ruang publik terbuka bagi guru untuk memperoleh sumber dan bahan rujukan bagi kepentingan pembelajaran; berbagi ide, pengalaman, atau sumber sesama sejawat untuk mengatasi masalah/kesulitan/kasus yang dialami di lapangan. GPO juga diharapkan menjadi “one stop window” bagi ruang-ruang media sosial (blog) para guru; dan medium untuk membangun relasi-relasi sosial antarguru secara personal bagi upaya peningkatan kualitas kompetensi dan profesionalisme. Kata kunci : Guru Pintar Online, sumber belajar, ruang diskusi, kompetensi, profesionalisme.
Pendahuluan Guru memiliki tiga karakter utama yang terpateri dalam dirinya dan terejawantahkan dalam perilaku kesehariannya, yaitu sebagai jabatan fungsional, profesi, dan profesional. Guru sebagai jabatan fungsional memiliki tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru sebagai profesi memiliki tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia, serta mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. Guru sebagai profesional (pendidik profesional) memiliki tugas, tanggung jawab, dan wewenang sebagai agen pembelajaran (learning agent)—fasilitator, motivator, pemacu, inspirator, evaluator belajar peserta didik berdasarkan kode etik dan kompetensi yang dimiliki—pedagogik, kepribadian, profesional, sosial (Farisi, 2011). Ketiga karakter utama guru tersebut, tidak terbentuk dan berkembang dengan sendirinya, melainkan harus melalui sistem pendidikan, pelatihan, dan pembinaan yang berkelanjutan, baik secara institusional, komunal, maupun personal. ∗)
Simposium Nasional Hasil Penelitian tentang Guru “Memperbanyak atau Meningkatkan Kualitas Guru”, Kampus Ketintang Unesa Surabaya, 9 Juni 2012.
Guru Pintar Online: sumber dan ruang belajar
Mohammad Imam Farisi
Sejalan dengan perkembangan mutakhir dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), khususnya Internet, peningkatan kualitas kompetensi dan profesionalisme guru niscaya semakin menuntut guru untuk lebih intens dalam memanfaatkan keunggulannya. Dalam dunia pendidikan nasional atau internasional, internet tidak saja sebagai "solusi teknologis" yang bersifat bebas dan terbuka dalam sistem penyimpanan dan penyebaran informasi, sumber, dan rujukan berharga, tetapi juga sebagai ruang interaksi-komunikasi personal, profesional, maupun komunal. Makalah ini akan mengkaji dan mendeskripsikan portal Guru Pintar Online (GPO) sebagai sumber belajar dan ruang komunitas virtual dalam konteks pengembangan dan peningkatan kualitas kompetensi dan profesionalisme guru, khususnya di era cyber-tech. Studi tentang eksistensi dan manfaat internet sebagai sumber dan rujukan dalam dunia pendidikan erat berkaitan dengan konsep "sumber belajar terbuka/SBT" (open educational resources/OER), yaitu bahan-bahan digital yang dapat dimanfaatkan atau digunakan ulang (reused) secara bebas dan terbuka oleh siapapun untuk kepentingan pembelajaran, penelitian, dan lain-lain tanpa perlu permohon dan ijin tertulis dari penciptanya (Dholakia, King, & Baraniuk, 2006; Downes, 2006; OECD, 2007; Wiley, 2007; Atkins, Brown & Hammond, 2007; Kanwar & Uvalic´-Trumbic, 2011; Wikipedia, 2012 ). SBT juga terbukti mampu memfasilitasi, menjembatani, meredusi, dan mengeliminasi kebutuhan publik terhadap sumber belajar sebagai akibat adanya sekat-sekat lokasi, waktu, dan kondisi sosio-kultural, sehingga dapat memperluas dan meningkatkan akses publik terhadap sumber-sumber pendidikan secara tak terbatas (Berge & Collins, 1995; Churton, 2000; Peters, 2003). Sementara eksistensi, konten, dan manfaat internet sebagai ruang-ruang dan forumforum komunitas bebas dan terbuka menjadi bidang kajian yang sangat diminati banyak ilmuwan sosial. Temuan-temuan dan implikasi teoretiknya bahkan telah menantang dimensidimensi klasik dalam kajian sosiologi. Kajian tentang komunitas maya telah dilakukan di antaranya oleh Rheingold (1993), Matteson (1998), Smith & Kollock (1999), Zachry (2000), Ravenscroft & Matheson (2001), Selim (2007), Soong et al. (2001), Teo, et al. (2003), Mazzolini dan Maddison (2003), serta Patriarcheas dan Xenos (2009). Di Indonesia, juga banyak forum komunitas maya dikembangkan, baik oleh perorangan, komunitas, organisasi dan/atau institusi. Namun penelitian terhadapnya masih sangat langka. Studi tentang manfaat portal Guru Pintar Online dilakukan pada situs resmi Universitas Terbuka (http://gurupintar.ut.ac.id) selama lima bulan (Januari s.d Mei 2012). Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi terhadap setiap konten (video, dokumen, tautan, dan diskusi tekstual/text-based chats) yang terdapat di dalam portal GPO. Data selanjutnya dianalisis menggunakan teknik “analisis konten web atau analisis tekstual” (Jones, 2009a) dengan prosedur berikut: (1) inventori konten (content inventories) menggunakan model yang diadopsi dan dimodifikasi dari Veen (2002); (2) analisis kualitas konten web (webs’ contents quality analysis) menggunakan model yang diadopsi dan diadaptasi dari Leise (2007; Jones, 2009b); dan (3) deskripsi konten (content descriptions) untuk menggambarkan secara lengkap dan menyeluruh tentang eksistensi, konten, dan manfaat portal GPO bagi komunitas guru.
Profil Guru Pintar Online Guru Pintar Online (GPO) adalah salah satu portal di dalam situs resmi Universitas Terbuka (UT), dikembangkan sebagai bentuk kontribusi dan dedikasi UT kepada para pemangku profesi guru atau pendidik dalam upaya meningkatkan kualitas kompetensi dan profesinalismenya secara berkelanjutan. Portal GPO diresmikan penggunaannya oleh Rektor UT bersamaan dengan Hari Guru Nasional, 24 November 2010. Tujuan pengembangan GPO adalah untuk (1) menyediakan dan menjadi sumber rujukan berupa sumber-sumber pembelajaran terbuka (open educational resources – OER) yang relevan bagi pengembangan diri guru dan pembelajaran di sekolah, serta aturan-aturan perundangan yang berkaitan dengan profesi guru dan pembelajaran; (2) memfasilitasi
Guru Pintar Online: sumber dan ruang belajar
Mohammad Imam Farisi
komunikasi dan interaksi antar-guru secara online. Untuk mencapai tujuan tersebut, konten portal GPO dikembangkan dalam bentuk: (1) sumber-sumber belajar (learning resources); (2) rujukan (references); dan (3) Forum Komunikasi Guru (FKG). Sumber-sumber belajar, referensi ilmiah, dan forum komunikasi tersebut bersifat terbuka, update, dan dapat dimanfaatkan bagi para guru dan pendidik sebagai rujukan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas profesionalismenya dalam mengelola pembelajaran di sekolah. Setiap pengguna—umum, guru atau pendidik—dapat mengakses portal GPO, tetapi untuk dapat mengunduh sumber-sumber belajar dan referensi ilmiah, serta berpartisipasi aktif dalam forum, terlebih dahulu perlu melakukan registrasi gratis pada aplikasi "login member" yang tersedia di dalam GPO.
Gambar 1 : Tampilan portal Guru Pintar Online (http://gurupintar.ut.ac.id)
Sumber-sumber Belajar Sumber-sumber belajar (learning resources) yang tersedia di dalam GPO terdiri dari berbagai dokumen dan video pembelajaran yang terdapat di dalam fasilitas laboratorium pembelajaran, materi pengayaan pembelajaran, dan video pengayaan pembelajaran. Laboratorium pembelajaran (instructional laboratory), berisi kumpulan video streaming kasus-kasus pembelajaran disertai contoh-contoh cara mengatasinya. Video streaming dibagi dalam 3 (tiga) kategori besar, yakni Seri Pembelajaran PAUD, SD, dan SMP. Video dapat dilihat dan diunduh untuk digunakan di dalam pembelajaran di kelas. Jumlah video seri pembelajaran PAUD adalah 21 judul dalam 8 seri; video seri pembelajaran SD sebanyak 44 judul dalam 7 seri; dan video seri pembelajaran SMP sebanyak 26 judul dalam 7 seri. Viedo dikembangankan berdasarkan teori klinik pembelajaran (teaching clinic) (Safitri, 2011). Materi pengayaan pembelajaran (teaching enrichment materials), berisi koleksi materi pengayaan pembelajaran untuk PAUD, SD, dan SMP; artikel pendidikan dan pembelajaran; modul pelatihan DBE, dan tautan (link) ke laman web pembelajaran UT (Dry Lab, Web Suplemen, dan ITV-UT), dan laman-laman pendidikan di luar UT. Jumlah koleksi secara keseluruhan adalah 83 buah. Video pengayaan pembelajaran, berisi 83 video pembelajaran pengayaan PAUD, SD, dan SMP. Video terbagi dalam enam kategori, yaitu IPS (3 video), Sains-Matematika-Iptek (67 video), Bahasa (5 video), dan Pengalaman Refleksi Guru (8 video), sementara dua kategori
Guru Pintar Online: sumber dan ruang belajar
Mohammad Imam Farisi
lainnya yaitu PKN dan PAUD tidak berisi video. Video dikembangkan oleh sebuah Tim yang terdiri dari para pakar dan ahli dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia dengan bantuan pendanaan dari program Decentralized Basic Education-United States Agency for International Development (DBE-USAID) Indonesia.
Rujukan (references) Rujukan (references) yang tersedia di dalam GPO memuat beragam koleksi peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan, majalah, jurnal, dan publikasi ilmiah bidang kependidikan dan keilmuan lainnya. Koleksi dapat digunakan oleh paraguru dan pendidik untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas profesionalismenya dalam mengelola pembelajaran di sekolah. Beberapa koleksi rujukan dikembangkan oleh UT dan tersedia di dalam portal GPO, seperti Jurnal UT (Jurnal Pendidikan, Jurnal Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh, Jurnal Organisasi dan Manajemen, Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, Jurnal Studi Indonesia); Jurnal Asian Association of Open Universities, dan OpenCourseWare atau Materi Pengayaan Pembelajaran. Koleksi rujukan lainnya berasal dari berbagai situs atau portal lembaga dan organisasi nasional dan internasional dalam bentuk tautan-tautan (out-links). Situs PANdora (PAN Asia Networking Distance and Open Resources Access) menyediakan rujukan dalam bentuk repositori bahan-bahan objek belajar (Learning object materials) tentang pembelajaran jarak jauh di kawasan Asia. Situs Khan Academy menyediakan rujukan berupa video-video pembelajaran matematika, fisika, keuangan, sejarah, dan latihan praktis. Situs Pustaka Pendidik menyediakan paket-paket pelatihan bagi para guru, pengawas, profesor, mahasiswa calon guru, dan tenaga pendidik lainnya. Portal Garuda (Garba Referensi Digital) Dikti menyediakan rujukan umum dan penemuan ilmiah seperti e-jurnal, e-book, tugas akhir mahasiswa, laporan penelitian, maupun karya-karya umum. Portal Curriki menyediakan 46.738 jenis sumber belajar (soal latihan, unit pembelajaran, rencana pembelajaran, game pendidikan) untuk berbagai mata pelajaran atau bidang studi pada jenjang SD-SMA (K-12). Portal EduTube menyediakan video pendidikan dalam berbagai bidang keilmuan seperti taksonomi hewan, biologi, kimia, pendidikan, musik, matematika, politik, ruang angkasa, teknologi, dan lain-lain. Situs UNESCO menyediakan beragam sumber rujukan seperti publikasi, kegiatan, video pendidikan, dan lain-lain. ICT Portal for Teachers dari UNESCO yang menyediakan beragam sumber khusus tentang ”ICT in Education” dalam rangka penguatan sistem pendidikan (inklusif, multilingual, dan kualitas pendidikan) di berbagai kawan Asia-Pasifik. Portal Teacher Tube menyediakan berbagai jenis sumber rujukan pendidikan dan pembelajaran dalam bentuk video dan audio streaming, dokumen, foto, daftar channel ke berbagai laman yang memuat video, audio, foto atau dokumen bidang pendidikan dan pembelajaran.
Forum Komunikasi Guru Forum Komunikasi Guru (FKG) merupakan salah satu fitur di dalam GPO untuk memfasilitasi interaksi dan komunikasi antarguru. Melalui FKG, para guru atau pendidik dapat mendiskusikan berbagai isu pendidikan dan pembelajaran, saling berbagi pengalaman mengajar atau materi-materi terbaru dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Untuk dapat berpartisipasi dan membaca berbagai opini, saran, kirik, pengalaman dari para guru atau pendidik yang terdapat di dalam forum, harus memiliki ”user account” dengan terlebih dahulu dengan melakukan registrasi pada menu ‘Daftar’.
Guru Pintar Online: sumber dan ruang belajar
Mohammad Imam Farisi
Gambar 2 : Tampilan Forum Komunikasi Guru Online ( http://gurupintar.ut.ac.id/forum-komunikasi-guru.html)
Pemanfaatan Portal GPO Setidaknya ada 4 (empat) manfaat yang terindentifikasi dari keberadaan portal GPO dan FKG-nya, yaitu: (1) sebagai sumber dan bahan rujukan bagi kepentingan pembelajaran; (2) ruang berbagi ide, pengalaman, atau sumber sesama sejawat dalam mengatasi masalah/kesulitan/kasus yang dialami di lapangan; (3) sebagai “one stop window” bagi ruangruang media sosial (blog) yang dibangun oleh para partisipan guru; dan (4) medium untuk membangun relasi-relasi sosial antar personal partisipan. GPO sebagai sumber dan bahan rujukan bagi kepentingan pembelajaran. Sejak GPO dan FKG diluncurkan ke publik bulan November 2010, minat komunitas guru atau pendidik untuk memanfaatkan berbagai sumber dan rujukan yang terdapat di dalamnya sangat tinggi. Hingga pertengahan Mei 2012, total pengunjung dan pengguna sumber-sumber belajar (laboratorium pembelajaran dan materi pengayaan) dan rujukan yang terdapat di dalam Portal GPO sebanyak 71.996 partisipan (Tabel 1). Portal FKG pun telah menggugah perhatian dan minat komunitas guru atau pendidik untuk memanfaatkannya sebagai ruang diskusi virtual. Hingga pertengahan Mei 2012, total pengunjung/pengguna fasilitas FKG berjumlah 54.206 orang. Portal FKG memuat 8 (delapan) bidang diskusi, yaitu: Strategi Pembelajaran, Evaluasi, Kurikulum, Materi Kurikuler, Penyelenggaraan Pendidikan, Peserta Didik, Penelitian, dan Komentar dan Saran (Tabel 2). Jumlah bahan diskusi (web-based text chats) yang dipublikasikan di dalam FKG sebanyak 850 posting dalam 170 topik. Lingkup atau bidang pendidikan dan pembelajaran yang paling banyak diminati atau dengan tingkat partisipasi tinggi adalah tentang “Strategi Pembelajaran” dengan 84 (49,41%) topik, 529 (61,18%) posting, dan 28.024 (51,70%) pengunjung. Lingkup atau bidang pendidikan dan pembelajaran yang paling sedikit diminati atau dengan tingkat partisipasi terendah adalah tentang “Materi Kurikuler” Bahasa Inggris dan Matematika, dengan 5 (2,94%) topik, 35 (4,12%) posting, dan hanya dikunjungi oleh 2.287 (4,22%) orang. Temuan ini menjelaskan bahwa berbagai aspek dari strategi pembelajaran, terutama tentang model pembelajaran dan pengelolaan kelas sedang menjadi “fokus utama” bagi guru dan pendidik.
Guru Pintar Online: sumber dan ruang belajar
Mohammad Imam Farisi
Sebaliknya, berbagai aspek dari materi kurikuler bahasa Inggris dan matematika tak banyak membuka ruang diskusi di kalangan guru dan pendidik. Tabel 1: Jumah Pengunjung / Pengguna GPO
(data per tanggal 23 Mei 2012)
Tabel 2: Jumlah Konten dan Partisipan Diskusi dalam Portal FKG-UT
(data per tanggal 23 Mei 2012)
Konten diskusi yang banyak menjadi bahan pembahasan antarpastisipan terfokus pada dua hal, yaitu diskusi tentang: (1) pengalaman, pemikiran, ide, atau sumber yang bisa Guru Pintar Online: sumber dan ruang belajar
Mohammad Imam Farisi
dimanfaatkan oleh partisipan lain dalam praksis pendidikan/pembelajaran di sekolah (68%); dan (2) masalah/kasus/kesulitan yang dialami para partisipan dalam praksis pendidikan/pembelajaran di sekolah dan bagaimana solusi praktisnya (32%). Tabel 3: Klasifikasi Konten Diskusi dalam FKG
(data per tanggal 23 Mei 2012)
GPO sebagai ruang berbagi ide, pengalaman, atau sumber sesama sejawat guru. Sebagai ruang terbuka, GPO juga telah menjadi medium berbagi pengalaman, pemikiran, ide, atau sumber antarpartisipan guru. Pengalaman, pemikiran, ide, atau sumber yang menjadi bahan diskusi di dalam GPO berkenaan dengan penilaian (proses, sikap/afektif, dan portofolio); model-model pembelajaran; pengembangan KTSP; implementasi sistem satuan kredit semester (sks); PTK dan penulisan karya ilmiah bagi guru; home schooling; manajemen berbasis sekolah (MBS); sekolah inklusif, dll. Sedangkan kasus-kasus pembelajaran yang banyak didiskusikan adalah tentang model-model pembelajaran efektif untuk mengatasi peserta didik yang sukar berkonsentrasi, hiperaktif, berkelainan, pemalu, lambat mengerti; nakal di dalam kelas, mangkir terhadap tugas; tidak aktif di kelas; membangun kemandirian dan tidak cengeng; penciptaan iklim pembelajaran yang terbuka dan tidak membosankan; pengembangan pembelajaran online; implementasi sistem penentuan kelulusan berbasis UN, dan lain-lain. Alternatif solusi yang mereka sarankan, umumnya juga didasarkan pada pengalaman masing-masing partisipan. Misalnya pengalaman menggunakan model “belajar sambil bercerita dan/atau bernyanyi”, “pembelajaran dengan media konkrit, menyenangkan”, untuk TK. Selain berbasis pengalaman, diskusi tentang model-model pembelajaran juga banyak didasarkan pada rujukan atau referensi yang diperoleh dari berbagai sumber pustaka, dan/atau situs-situs pendidikan dan pembelajaran (nasional dan internasional). Misalnya, “model pembelajaran dengan pengamatan dan peniruan (observing and imitating model)” untuk TK; model pembelajaran kontekstual, pembelajaran kooperatif (jigsaw), Lesson Study, model-model pembelajaran kreatif dan inovatif (diskusi konsep, disrap, dismas, mokresen, concept attainment), model-model pembelajaran inovatif (problem solving dan reasoning, inquiry training, problem-based instruction, conceptual change instruction, group investigation); model pembelajaran realistik (matematika), model projek, model pembelajaran kreatif produktif; untuk berbagai tingkatan kelas pada jenjang pendidikan dasar. Guru Pintar Online: sumber dan ruang belajar
Mohammad Imam Farisi
Berikut adalah sebuah contoh diskusi di dalam portal FKG yang menggambarkan upaya partisipan untuk berbagi pengalaman, pemikiran, ide, atau sumber tentang “model pembelajaran inovatif yang cukup menarik dan akademik” yang bisa dimanfaatkan oleh partisipan lain dalam praksis pendidikan/pembelajaran di sekolah. Wahyuni (Dipost: 23 Apr 2010 09:21) Dr. I Wayan Santyasa, M.Si dalam makalahnya yang berjudul Model-model Pembelajaran Inovatif menjabarkan tentang model-model pembelajaran inovatif menurut paradigma Konstruktivistik. Menurut beliau, model pembelajaran yang efektif adalah model pembelajaran yang memiliki landasan teoritik yang humanistik, lentur, adaptif, berorientasi kekinian, memiliki sintak pembelajaran yang sederhana, mudah dilakukan, dan dapat mencapai tujuan dan hasil belajar yang ditargetkan. Model-model pembelajaran hendaknya dapat mengakomodasi tujuan pembelajaran, yaitu untuk menfasilitasi siswa dalam penumbuhan dan pengembangan kesadaran belajar, sehingga mampu melakukan olah pikir, rasa, dan raga dalam memecahkan masalah kehidupan di dunia nyata. Model pembelajaran problem solving dan reasoning, model inquiry training, model problem-based instruction, model conceptual change instruction, dan model group investigation merupakan beberapa model inovatif yang dapat digunakan untuk mengakomodasi tujuan pembelajaran. Apakah Anda memiliki pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran yang telah disebutkan di atas? Menurut pendapat Anda, model pembelajaran inovatif apa lagi yang dapat digunakan untuk menfasilitasi siswa dalam belajar? Sugiati (Dipost: 06 Mei 2010 20:08) Model pembelajaran untuk anak sekolah tingkat dasar seperti TK dan SD sebaiknya meniru metode belajar di negara Korea. Mereka diajarkan untuk belajar cara hidup di masyarakat. Jadi mereka belajar bagaimana cara hidup. Menurut saya ini yang paling inovatif kalau diterapkan dalam model pembelajaran di Indonesia. Evy Santi (Dipost: 08 Mei 2010 12:37) Model belajaran yang diterapkan ke anak didik haruslah menyenangkan. Anak akan belajar dengan rasa gembira sehingga semua mata pelajaran yang diberikan guru akan diterima dengan baik, tidak hanya di pikiran mereka tetapi akan tetap melekat di hati mereka, sehingga mereka tidak akan lupa. Semua orang suka menyanyi dan hafal betul dengan lirik lagu ataupun syairnya walaupun lagu tersebut sudah lama. Hal ini dikarenakan mereka senang akan lagu tersebut sehingga masuk ke dalam hati dan pikirannya. Anak TK belajar mengenal warna pelangi dengan sebuah lagu.Mengenal huruf dan angka dengan lagu. Mengenal nama-nama hari dalam satu minggu, bulan dalam setahun pun dengan lagu. Mengenal penambahan dan pengurangan juga dengan sebuah lagu. Belajar menulis, membaca, berhitung dengan permaianan yang kreatif dan menyenangkan. Dan berubah menjadi hal yang serius jika mereka memasuki jenjang berikutnya. Tidak ada lagi hal yang menyenangkan di sekolah.Yang ada hanya guru dengan muka garang membawa penggaris! Mengapa kita sebagai pendidik tidak bisa membuat suasana kelas menjadi menyenangkan?! Seperti halnya di TK, belajar sambil bermain bermain seraya belajar, kenapa tidak di tingkat pendidikan dasar maupun menengah kita juga menerapkan hal yang sama?!Insya Allah dengan model pembelajaran yang menyenangkan para siswa bisa lulus UN dengan baik. Udan Kusmawan (Dipost: 02 Jun 2010 15:58) Halo teman-teman, Sangat menarik komentar teman-teman diforum model pembelajaran inovatif ini. Saya pernah jadi guru di SD, SLTP, dan SLTA. Pengalaman belajarnya sangat berbeda. Rupanya usia sangat menentukan model pembelajaran yang harus dibentuk dan dilaksanakan. Model pembelajaran yang kreatif dan innovatif ini bisa diartikan sebagai beribu teori dan penjelasan. Namun bagi saya pembelajaran yang innovatif itu adalah pembelajaran yang dapat menjadikan siswa itu mampu belajar mandiri. Pepatah orang tua kita sangat baik untuk kita jadikan acuan dalam mengembangkan model pembelajaran, misalnya berilah anak didik kita itu kail, dan bukan ikan. Jadi belajar mandiri, dengan berbagai penyesuaian dalam berbagai tingkatan usia SD, SMP dan SMA, merupakan model yang sangat innovatif. Wahyuni (Dipost: 13 Agt 2010 10:48) Salam bu Sugiarti, seperti menarik juga untuk dicermati bagaimana mereka mengajarkan cara hidup di masyarakat untuk anak-anak sekolah. Apakah ibu memiliki informasi lebih lanjut tentang bagaimana mereka mengajarkan hal tersebut? Di kurikulum kita ada tentang life skills, sejauh mana hal tersebut berbeda atau sama dengan yang diajarkan di Korea?
Guru Pintar Online: sumber dan ruang belajar
Mohammad Imam Farisi
Dalam kurun waktu 2 tahun sejak diluncurkan, tidak semua topik didiskusikan secara berkelanjutan (topik aktif). Dari total 170 topik diskusi, hanya 16 topik didiskusikan secara berkelanjutan, dengan jumlah 170 posting dan 8.820 pengunjung (Tabel 4). Dari seluruh topik yang ada, tiga topik diskusi yang paling banyak dibahas antarpartisipan FKG, yaitu tentang model-model pembelajaran inovatif (29%); keengganan guru menggunakan media (17,04%); kenakalan siswa di kelas (10,62%). Konten diskusi pada ketiga topik tersebut umumnya terkait dengan berbagai masalah/kesulitan/kasus yang dihadapi oleh para partisipan guru di dalam mengelola pembelajaran di sekolah. Tabel 4: Topik-topik Diskusi yang Berstatus “Aktif” dalam FKG
(data per tanggal 23 Mei 2012)
GPO sebagai “one stop window” bagi ruang-ruang media sosial (blog) guru. Berdasarkan harapan sejumlah partisipan, portal GPO juga telah diperluas sebagai “one stop window” atau “pintu penghubung” (connecting gate) bagi ruang-ruang media sosial (blog) guru. budisan68 (Dipost: 12 Feb 2010 18:25) sejalan dengan perkembangan zaman, mulai banyak guru yang memiliki blog. Memang tidak seemua blog guru berisi tentang pendidikan. Kalau diperbolehkan saya usul ada link blog para guru. atau ada form pendaftaran blog guru, sehingga guru mendaftarkan blognya untuk saling bertukar informasi. budisan68 (Dipost: 26 Apr 2010 17:44) saya sudah menambahkan link blog saya pada daftar member, semoga yang lain segera menambah juga, supaya bisa saling berkunjung di blog para guruoohya, blog saya yang lainnya adalah http://budies.wordpress.com Tatminingsih (Dipost: 25 Mei 2010 11:39) Saya setuju juga dengan Pak Budisan, mengenai blog guru. berikut ini saya cantumkan pula blog pribadi saya, semoga bermanfaat untuk guru-guru yang membacanya. http://mychildworlds.blogspot.com/ Bayuputra (Dipost: 31 Jan 2011 02:16) Salam ... Mohon di update untuk informasi terbaru guru-guru yang memiliki blog pada halaman awal website ini, agar sesama blog guru bisa saling memberikan masukan dan sharing ilmu. dan bisa memberikan motifasi kepada sesama guru untuk membuat blog atau website demi terjalinnya tali silaturahmi antar sesama guru di Indonesia. Amin. maju terus pendidikan di negara kita. Deep Yudha (Dipost: 12 Jun 2011 07:20) Halo, saya bukan mahasiswa UT...saya nampaknya paling tua nih. Saya mengajar matematika di SMP, salam kenal saja buat semua teman seperjuangan. Saya mengajak ade-ade semua berdiskusi di blog
Guru Pintar Online: sumber dan ruang belajar
Mohammad Imam Farisi
sederhana saya di http://deepyudha.blogspot.com/ Ditunggu yaa...
Sejalan dengan harapan para partisipan tersebut, di dalam portal GPO juga telah tersedia sejumlah Blog Guru yaitu “Budies Website”; “Blog Budisan68”; “Blog Dunia Anak”; Alamendah’s Blog”; “Deep Yudha Blogspot”; dan “Catarina Emi Blogspot”. Keberadaan blogblog personal guru ini semakin memperluas manfaat portal GPO sebagai pintu interaksikomunikasi antar-guru, dan dapat memberikan makna yang sangat besar tidak hanya bagi terciptanya pertukaran ide, pemikiran, dan pengalaman antar-guru, tetapi juga strategis bagi pembangunan “rasa kesejawatan” (esprit de corps) diantara komunitas guru secara nasional. GPO sebagai medium pembangunan relasi antar-personal. Dalam sejumlah diskusi, juga ditemukan bahwa GPO juga dimanfaatkan untuk menjalin relasi-relasi antarpersonal oleh partisipan guru. Relasi-relasi ini tidak hanya bersifat kebutuhan personal (saling kenal), tetapi juga dalam konteks sebagai ikhtiar untuk saling berbagi ide dan pengalaman dalam bidang pendidikan dan pembelajaran dalam ikatan emosional-sosial yang lebih intens. Nurul (Dipost: 08 Mei 2010 13:52) Bagaimana kalau kita sesama guru saling berkenalan, bukankah tak kenal maka tak sayang. diharapkan dengan perkenalan ini, kita bisa saling share mengenai permasalahan dan dinamika pendidikan dilingkungan kita masing-masing. saya yakin disini banyak senior-senior yang bersedia membagi ilmunya. Mungkin diawali dari saya. Tatminingsih (Dipost: 10 Mei 2010 15:07) Salam kenal Bu Nurul..... semoga ibu terus aktif mengikuti setiap pembahasan dalam guru pintar online ini.... Resna (Dipost: 12 Mei 2010 18:39) Assalamualaikum... Salam kenal dari saya murid termuda... hehehe.. Mohon bimbingan selalu dari ibu-ibu semua yang lebih berpengalaman dari saya... ^_^.. semoga bimbingan dari semua, terutama tutor-tutor saya bisa membawa saya menjadi pengajar yang lebih baik lagi... amin.. sukses selalu Mahasiswa UT... Wassalamualaikum... Aji Kristianti (Dipost: 14 Mei 2010 19:52) salam kenal ..... saya juga ingin bergabung.saya mahasiswi smstr 2, nama saya : aji kristianti, NIM : 818 815 442. saya berharap bisa saling bertukar pikiran dan ilmu dalam mendidik anak. trim's. Alies Siswati (Dipost: 30 Mei 2010 16:52) saya mau kenalan juga nich.................. nama saya: Alies siswati nim : 818458622 oh ya saya anak semester 2,semoga dengan perkenalan ini lebih menambah teman dalam berbagi ilmu dan pengalaman dalaqm hal mengajar.
Respon Partisipan terhadap Portal GPO dan FKG Sebagai sumber dan bahan rujukan para partisipan bagi kepentingan pembelajaran di kelas, ketersediaan beragam sumber belajar dalam bentuk video streaming seri pembelajaran PAUD, SD, dan SMP dipandang “sangat menarik, menyenangkan, bagus”, “menambah wawasan para guru”, “bisa digunakan untuk kepentingan pembelajaran”, “bisa membantu guru dalam mengatasi masalah”. #35 sebastianus v. s. soru 2011-11-04 00:16 sangat bgs untuk perkembangan anak patut diterapkan dan dikembangkan metode-metode lain yang kreatif #34 sri lestari rahayu 2011-11-03 04:03 video pembelajaran yg sangat kreatif. saya akan coba terapkan pd anakdidik disekolah. semoga berhasil.goodluck #33 sri herowati 2011-11-03 03:55 Sri Herowati TK UMP
Guru Pintar Online: sumber dan ruang belajar
Mohammad Imam Farisi
Bagus sekali bisa membantu guru dalam mengatasi masalah, makasih GPO #30 heni safitri 2011-08-10 06:28 video berikut sangat membantu dalam pembelajaran di PAUD #28 andrisyah 2011-01-12 13:57 bagus sekali ada media semacam ini untuk menambah wawasan para guru, tapi video streamingnya ko' putus2 ya... apa sinyal aku yang kurang bagus ya...? #27 wirda 2011-01-06 06:50 duh seneng banget kalau begini jadi pas ketemu anak murid jadi dapat solusinya.Tapi aku lagi bingung juga dengan penangan anak "AUTISMA"...soal pembelajaran nya. #25 musannadah 2010-12-25 16:52 seneng dan menarik sekali..trmksh bu Eni.. pokoknya TOP banget deh.. love U bu Eni..
GPO-FKG sebagai ruang berbagi ide, pengalaman, atau sumber sesama sejawat dalam mengatasi masalah/kesulitan/kasus yang dialami di lapangan, oleh para partisipan juga dipandang ”sangat penting untuk saling berkomunikasi”, ”berbagi pengetahuan dan pengalaman”, ”saling menguatkan dalam mencari solusi bersama terutama yang menyangkut keberhasilan siswa dalam pembelajaran”, serta ”sangat bermakna untuk saling melengkapi kekurangan sebagai guru dan pendidik”. Warnodin Darim (Dipost: 15 Des 2010 11:22) GPO sangat penting untuk saling mengisi kekurangan kita, kita harus saling komunikasi terutama yang menyangkut keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Agus Paremarta/ Dps (Dipost: 16 Des 2010 16:19) GPO adalah sarana bagi Guru dalam berkomunikasi untuk membahas serta memecahkan masalah yang kita hadapi bersama-sama. tujuannya jelas untuk mencerdaskan generasi penerus Indonesia.. GPO adalah facebook nya Guru-guru se Indonesia......makin sering kita berdiskusi makin cerdas bangsa ini.. Olga Maria Wahani (Dipost: 18 Des 2010 11:03) GPO sangat baik untuk para Guru karena di dalamnya ada Forum Komunikasi Guru dimana Guru bisa berbagi pengalaman dan berbagi permasalah dam proses pembelajaran yang kemudian mengaharapkan adanya jalan keluar oleh karena itu un tuk semua guru wajib untuk masuk dalam blok guru pintar online, terima kasih kepada pihak UT yang telah mengfasilitasi terbentuknya forum komunikasi lewat media online ini Catarina Emi (Dipost: 15 Mei 2011 17:49) Hukumnya wajib disosialisasikan.Semoga dengan GPO guru-guru semakin mantap berkominikasi antar guru dan tukar pengalaman, dan saling menguatkan bila menjumpai kesulitan di lapangan. Selamat ber GPO!! Deny (Dipost: 03 Des 2010 18:00) Gurupintar online ini sangat menjanjikan,…Saya, yakin forum ini akan lebih mendewasakan guru dan menjadikan komunikasi yang sangat bagus untuk sharing antar guru. Sugito S.pd.AUD (Dipost: 14 Feb 2011 14:57) saya menghimbau kepada semua guru terutama guru lulusan ut khususnya guru tk untuk dapat bergabung disini agar pengetahuan pengetahuan kita semakin luas dalam mendidik dan membimbing putra putri generasi penerus bangsa.
Tampilan GPO umumnya juga direspon baik oleh para partisipan. Hasil ”vote” menunjukkan 328 (69,3%) partisipan memandang bahwa tampilan GPO ”menarik”, 87 (18,4%) memandang ”biasa saja”, dan hanya 58 (12,3%) yang memandang bahwa tampilan GPO ”kurang menarik”. Walaupun demikian, sejumlah partisipan memandang bahwa beberapa fasilitas GPO dan FKG juga perlu ditingkatkan ragam dan aksessibilitasnya. Beberapa konten GPO masih perlu dilengkapi, terutama sumber belajar untuk jenjang SMP, SMA, dan SMK. Tampilan suaranya juga dinyatakan masih kurang bagus. Walaupun bagi UT penggunaan warna dasar ”ungu” disesuaikan dengan visi UT, namun bagi sebagian partisipan terkesan ”kurang teduh dan lembut”. Dominasi warna ungu juga dikesankan mereka sebagai warna ”penuh misteri, kaku dan kurang hangat”.
Guru Pintar Online: sumber dan ruang belajar
Mohammad Imam Farisi
Kadri (Dipost: 30 Okt 2011 12:24) untuk materi kurang untuk smp kurang lengkap serta sma & smk tidak ada Deny (Dipost: 03 Des 2010 18:13) Kenapa warnanya didominasi warna ungu ya? Kenapa tidak warna-warna yang lebih lembut dan teduh. Atau mungkin karena ungu adalah "color of people seeking spiritual fulfillment" atau "we will have peace of mind if surounded by violet"? Dengan warna ungu, kesannya penuh misteri, kaku dan kurang hangat
Teknis registrasi dan pemostingan juga diharapkan para partisipan lebih dikemas sebagai forum diskusi terbuka dan santai. Karena itu, menurut mereka “prosedur posting (approve) ke dalam FKG perlu dikemas lebih luwes”, “tidak terlalu formal, kaku, sehingga terkesan kurang menarik”. Deny (Dipost: 03 Des 2010 18:00) Akhirnya berhasil juga masuk dan registrasi setelah beberapa kali mencoba, dan ternyata sangat sulit untuk masuk ke forum ini. Gurupintar online ini sangat menjanjikan, dengan syarat admin mampu untuk melakukan kontrol yang luwes dan tidak kaku. Misalnya untuk me-reply satu posting tertentu, reply atau komentar kita tidak bisa diapproved langsung ke web jadi dimoderasi. Tapi sepertinya itu kurang menarik, dan terlalu kaku. Saya mengikuti beberapa forum, dan dalam hal reply atau posting tidak sekaku ini, jadi mengali saja. Jadi langsung ada tanya jawab. Tidak harus ada approved dulu dari admin. Saya yakin, para guru sudah cukup dewasa dalam berkomunikasi jadi seandainya pun ada guru yang "nakal" dan keluar dari etika diskusi, administrator memberikan peringatan. Misalnya di kaskus atau di sepedaku.com hal itu kerap terjadi. Deny (Dipost: 03 Des 2010 18:13) Untuk registrasi kode captcha-nya terlalu sulit, sehingga setelah beberapa kali baru berhasil. Kalau gurunya kurang sabaran, bisa2 banyak yang batal masuk forum ini. Untuk komentar atau reply sebaiknya dimoderasi tetapi terbuka. Jadi tidak kaku harus diapproved oleh admin. Saya mengerti maksudnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tapi untuk komunikasi komunitas seperti ini, dan tidak untuk umum kurang luwes, dan bikin males untuk posting atau memberikan komentar. Karena harus menunggu dulu reply atau komen kita ditampilkan beberapa waktu kemudian. Padahal kita tidak setiap waktu online kan?
Aspek organisasi konten atau topik diskusi juga diharapkan lebih tertata dengan lebih baik, karena menurut partisipan masih ditemukan kelompok-kelompok topik diskusi yang ”overlap” yang dirasakan menimbulkan kendala untuk melakukan posting tanggapan. radenn (Dipost: 08 Nov 2011 14:28) Terkadang ada keraguan ketika ingin menulis sesuatu fakta atau kasus, atau apapun namanya, mau dimasukkan di topik atau kelompok yang mana; terlalu terkotak-kotak pada hal mungkin ' overlap ' juga ; dan faktanya kalau dibaca sepintas materi A ada di B, atau materi B ada di C; bagaimana kalau kategorial topik lebih diperluas; karena mungkin satu kasus itu tidak mungkin berdiri sendiri. Maaf hanya sebagai saran. Terimakasih ....
Penutup Dalam segala keterbatasan dukungan teknologi dan akses terhadap sumber, rujukan, dan medium interaksi-komunikasi yang lebih luwes, bebas, dan terbuka, kehadiran portal GPO telah menjadi solusi sosio-teknologis bagi komunitas guru di Indonesia. Keragaman dan kekayaan sumber dan bahan rujukan di dalam GPO dalam jenis dan jumlah, telah dimanfaatkan secara baik oleh komunitas guru Indonesia bagi kepentingan pengembangan dan peningkatan kualitas kompetensi dan profesionalismenya dalam mengelola pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Ruang FKG-GPO pun dijadikan oleh partisipan guru sebagai medium untuk saling berbagi pengalaman, pemikiran, ide, sumber; mendiskusikan beragam masalah/kasus/kesulitan yang dialami dalam praksis pendidikan/pembelajaran di sekolah beserta solusi praktisnya; “one stop window” bagi ruang-ruang media sosial (blog) yang dibangun oleh para guru; dan sebagai medium untuk membangun relasi-relasi antarpersonal yang lebih dekat. Namun demikian, Guru Pintar Online: sumber dan ruang belajar
Mohammad Imam Farisi
beberapa fasilitas GPO dan FKG masih perlu ditingkatkan kualitas, ragam, aksessibilitas, serta aspek-aspek teknis lainnya (registrasi, posting, dll.).
Daftar Pustaka Atkins, D.E., Brown, J.S., & Hammond, A.L. (2007). A review of the open educational resources (OER) movement: Achievements, challenges, and new opportunities. Report to the William and Flora Hewlett Foundation. Diunduh dari http://www.hewlett.org/ uploads/files/Hewlett_OER_report.pdf Berge, Z., & Collins, M. (1995). Computer-mediated communication and the online classroom in distance learning. Computer-Mediated Communication Magazine, 2(4). Retrieved March 13, 2010, from http://www.ibiblio.org/cmc/mag/1995/apr/ berge.html Churton, M.W. (2006). Principles of e-learning and on-line teaching. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 7(1), h. 15 – 33. Dholakia, U., King, J., Baraniuk, R. (2006). What makes and open education program sustainable? The case of Connexions. Diunduh dari http://www.oecd.org/dataoecd/ 3/6/36781781.pdf Downes, S. (2006) Models for sustainable open educational resources, National Research Council Canada. Diunduh dari www.oecd.org/dataoecd/ 3/5/36781698.pdf/ Farisi, M.I. (2011). Struktur kurikulum pendidikan guru untuk mengembangkan kompetensi guru yang berkarakter dan berbasis budaya. Prosiding Temu Ilmiah Nasional Guru III. Jakarta: Universitas Terbuka Jones, C. (2009a, August 3). Content analysis: A Practical approach. UXmatters. Diunduh dari http://www.uxmatters.com/mt/archives/2009/08/content-analysis-a-practicalapproach.php/ Jones, C. (2009b, 13 April). Toward content quality. UXmatters. Diunduh dari http://www.uxmatters.com/mt/archives/2009/04/toward-content-quality.php/ Kanwar, A., & Uvalic´-Trumbic, S. (Eds.). (2011). A basic guide to open educational resources (OER). Canada-France: Commonwealth of Learning-UNESCO Leise, F. (2007, 26 Februari). Content analysis heuristics. Boxes and arrows. Diunduh dari http://boxesandarrows.com/view/content-analysis/ Matteson, D.W. (1998, 2-5 April). Intersections of academic and virtual community: Networks and the reproduction of culture. Paper presented at the Annual Meetings of the Midwest Sociological Society; Kansas City, MO. Mazzolini, M & Maddison, S., (2003). Sage, guide or ghost? The effect of instructor intervention on student participation in online discussion forums. Computers & Education, 40(3), h. 237-253. Patriarcheas, K, & Xenos, M., (2009). Modelling of distance education forum: Formal languages as interpretation methodology of messages in asynchronous text-based discussion. Journal computers & education, 52(2). Peters, O. (2003). Distance education in transition: New trends and challenges. Oldenburg: Bibliotheks- und Informationssystem der Universität Oldenburg. Ravenscroft, A. & Matheson, M.P. (2001). Carpe diem: Models and methodologies for designing engaging and interactive e-learning discourse. Proceedings of the ieee international conference on advanced learning technologies. h.0074. Rheingold, H. (1993). The virtual community. Diunduh di: http://www.rheingold.com/ vc/book/ Selim, H.M. (2007). Critical success factors for e-learning acceptance: Confirmatory factor models. Computers & education, 49(2), h. 396-413. Smith, M. & Kollock, P. eds. (1999). Communities in cyberspace. New York, NY: Routledge. Soong, M.H.B. et.al. (2001). Critical success factors for on-line course resources. Computers & education. 36(2), h. 101-120.
Guru Pintar Online: sumber dan ruang belajar
Mohammad Imam Farisi
Teo, H-H, et.al. (2003). Evaluating information accessibility and community adaptivity features for sustaining virtual learning communities, International journal of human-computer studies, 59(5), h.671-697. Veen, J. (2002, June 8). Doing a content inventory (or, a mind-numbingly detailed odyssey through your website). Adaptive path essays. Diunduh dari http://www.adaptivepath.com/ideas/ doing-content-inventory/ Wikipedia. (2012a). Open educational resources. Diunduh dari http://en.wikipedia.org/wiki/Open_educational_resources Zachry, M. (2000). The ecology of an online education site in professional communication, Proceedings of IEEE professional communication society international professional communication conference and Proceedings of the 18th annual ACM international conference on computer documentation: technology & teamwork, September 24-27, 2000, Cambridge, Massachusetts
Penulis: Mohammad Imam Farisi, Doktor dan Dosen Pendidikan IPS, FKIP Universitas Terbuka, di Unit program Belajar Jarak jauh (UPBJJ) Surabaya. Alamat: UPBJJ-UT Surabaya, Kampus C Unair Mulyorejo, Surabaya 60115. Telp. 031-5961861, -5961862; Fax. 031-5961860; HP. atau farisi@ut08121612785; e-mail:
[email protected] surabaya.net
Guru Pintar Online: sumber dan ruang belajar