WIPO-Administered Treaties
IP Protection -Berne Convention -Brussels Convention - Film Register Treaty -- Madrid Agreement -- Nairobi Treaty -- Paris Convention -- Patent Law Treaty -- Phonograms Convention -- Rome Convention -- Trademark Law Treaty -- Washington Treaty -- WCT -- WPPT
Global Protection System -- Budapest Treaty -- Hague Agreement -- Lisbon Agreement -- Madrid Agreement - (Marks) -- Madrid Protocol -- PCT
www.jamalwiwoho.com
Classification -Locarno Agreement -- Nice Agreement -- Strasbourgh - Agreement -- Vienna Agreement
1
Konvensi internasional yang telah diratifikasi: Agreement establishing the World Trade Organization (WTO) (UU No. 7/1994); Paris Convention for the Protection of Industrial Property dan Convention establishing WIPO (Keppres No. 15/1997 ttg Perubahan atas Keppres No. 24/1979); Patent Cooperation Treaty (PCT) (Keppres No. 16/1997);
Trademark Law Treaty (TLT) (Keppres No. 17/1997); Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Works (Keppres No. 18/1997); WIPO Copyright Treaty (WCT) (Keppres No. 19/1997). www.jamalwiwoho.com
2
Paris Convention As to Patent: Patent granted in different contracting states for the same invention are independent of each other. The grant of a patent may not be refused, and a patent may not be invalidated on the ground that the sale of the patented product, or of a product obtained by means of the patented process, is subject to restictions or limitations resulting from the domestic law. www.jamalwiwoho.com
3
Patent Law Treaty • Tujuan: Harmonisasi dan Prosedur Formal > user friendly • Standar model formulir internasional • Prosedur untuk menghindari hilangnya hak substantif karena tidak memenuhi persyaratan formal yang tidak disengaja • Kewajiban Kantor Paten untuk memberitahu Pemohon kekurangan persyaratan Permohonan dan memberikan perpanjangan waktu • Jika tidak, Pemohon harus diberi kesempatan untuk memperbaiki. www.jamalwiwoho.com
4
Patent Law Treaty (lanjutan)
Implementasi Electronic filing: PLT mengijinkan negara anggota untuk meniadakan komunikasi-komunikasi dengan kertas dan secara penuh pindah ke komunikasi elektronik tgl. 2 Juni 2005. Akan tetapi, tetap mengharuskan menerima komunikasi dengan kertas dalam hal untuk memperoleh filing date dan dalam hal pemenuhan batas waktu persyaratan. www.jamalwiwoho.com
5
Patent Law Treaty (PLT) (lanjutan) Article 5 Filing date (a) ……….shall provide that the filing date of an application shall be the date on which its office has received all of the following elements, filed, ….: (I) an express or implicit indication to the effect that the elements are intended to be an application; (ii) indications allowing the identity of the applicant to be contacted by the office; (iii) a part of which on the face of it appears to be a description. www.jamalwiwoho.com
6
Patent Cooperation Treaty (PCT)
Article 11 Filing Date and Effect of the ….. (1) The receiving Office shall accord as the international filing date of receipt of the international application, provided that …………………. (I) ……… (ii) ……… (iii)………………. (a) an indication that it is intended as an international application, (b) the designation of at least one Contracting state, (c) the name of the applicant, as perscribed, (d) a part of which on the face of it appears to be a description, (e) a part of which on the face of it appears to be a claim or claims www.jamalwiwoho.com 7
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten
Waktu Penerimaan Permohonan Pasal 30, Pasal 24, Pasal 22 Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada Direktorat Jenderal. Permohonan harus memuat: (a) tanggal, bulan, dan tahun Permohonan; (b) alamat lengkap dan alamat jelas Pemohon; (f) persyaratan permohonan untuk diberi paten; (h) klaim yang terkandung dalam invensi; (I) deskripsi tentang invensi, yang secara lengkap memuat tentang cara melaksanakan invensi; (j) gambar ….yang diperlukan untuk memperjelas invensi Permohonan diajukan dengan membayar biaya kepada Direktorat Jenderal. www.jamalwiwoho.com
8
Budapest Treaty Dalam hal invensi berkaitan dengan mikroorganisme pengungkapan tidak dalam bentuk tertulis tapi dengan deposit Dibentuknya “international depository authority” yang mampu menyimpan mikroorganisme. Sehingga tidak perlu men-deposit-kan mikroorganisme ke tiap negara. www.jamalwiwoho.com
9
TRIPS Agreement Section 3: Provisional Measures Article 50 1. The judicial authorities shall have the authorities to order ………….effective provisional measures: (a) …..to prevent the entry into the channels of commerce…..including imported goods immediately after customs clearence; (b) to preserve relevant evidence in regard to the alleged infringement ………. 2. ……………………………………………………………… 3. ……………………………………………………………… www.jamalwiwoho.com
10
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten
Penetapan Sementara Pengadilan Pasal 125 Atas permintaan pihak yang merasa dirugikan….., Pengadilan Niaga dapat menerbitkan surat penetapan sementara yang segera dan efektif untuk: a. mencegah berlanjutnya pelanggaran Paten …khususnya mencegah masuknya barang yang diduga melanggar Paten ….ke dalam jalur perdagangan termasuk tindakan importansi;…… b. menyimpan bukti………………………………….. c. Meminta kepada pihak yang merasa dirugikan agar memberikan bukti......................... ……………... www.jamalwiwoho.com
11
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten
Penetapan Sementara Pengadilan (lanjutan) Pasal 127 Dalam hal Pengadilan Niaga menerbitkan penetapan sementara, …..harus memutuskan apakah mengubah, membatalkan, atau menguatkan ……………dalam waktu Paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak dikeluarkannya penetapan sementara tersebut.
www.jamalwiwoho.com
12
TRIPS Agreement Article 5ter In any country…..the following shall not be considered as infringements of the rights of a patentee: 1. the use on board vessels………………………………. when such vessels temporarily or accidentally enter the water of said countries of the Union…….. 2. the use of devices forming …contruction or operation of aircraft or land vehicles………….., when those aircraft…..temporarily or accidentaly enter the said country.
www.jamalwiwoho.com
13
Deklarasi DOHA Dalam kaitan Acces to Public Health Merupakan hal yang baru yang belum diatur dalam TRIPS yang kaitannya dengan pengaturan ketentuan Lisensi Wajib (…terutama digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri..). www.jamalwiwoho.com
14
Deklarasi DOHA (lanjutan)
Khususnya negara berkembang dapat memanfaatkannya Tapi masalahnya: - Apakah menunggu TRIPS direvisi; dan UU juga direvisi ? - Apakah cukup dengan menggunakan “foot note” ? (Referensi: Kanada)
www.jamalwiwoho.com
15
Case law on patentability:
exceptions to patentability with emphasis on biotechnology Dasar masalah adalah apakah hal yang “patentable” Dikaitkan dengan moral dan “ordre public”
www.jamalwiwoho.com
16
Case law on patentability:
exceptions to patentability with emphasis on biotechnology Rule 23d European Patent Convention (EPC) Pada Article 53(a), European patents shall not be granted in respect of biotechnological inventions…………………….: (a) Processes for cloning human beings; (b) Processes for modifying the germ line genetic identity of human beings; Masalah: - Penetapan bila embryo mulai ada ? Lain
Agama beda pendapat; - human embryonic stem cells
www.jamalwiwoho.com
17
Current and Emerging Issues Relating to Patents Access to Genetic Resources and Benefit Sharing Competition Economic Development and Patents Inventions Made/Used in Outer Space Licensing and Technology Transfer Nanotechnology Standards and Patents Business Methods R&D, Innovations and Patents. www.jamalwiwoho.com
18
Kesimpulan Indonesia sebagai salah satu negara yang termasuk “developing countries” memang tidak sendirian dalam menghadapi masalah-masalah pelik diatas. Sehingga perlu melibatkan semua pihak (instansi terkait) untuk mencari pemecahan terhadap masalah diatas. Perlu kerjasama dengan negara-negara lain, khususnya negara berkembang. www.jamalwiwoho.com
19
www.jamalwiwoho.com
20