Gerakan Mutu dalam Pendidikan Tinggi Oleh : Setyo Pertiwi Indostaff
Outline 1.
Mengapa QA di Pendidikan Tinggi ?
2.
Gerakan Mutu di Pendidikan Tinggi
3.
Pendekatan menuju Mutu di PT
4.
Sistem Penjaminan Mutu PT UNISTAFF - INDONESIA
2
Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia antara lain :
Pergeseran tuntutan masyarakat akan kualitas lulusan PT Æ knowledge + skill.
Semakin ketatnya kompetisi lulusan PT dalam memasuki dunia kerja.
Semakin ketatnya kompetisi PT dalam memperoleh calon mahasiswa, termasuk dengan PT asing. Perkembangan ICT yang memungkinkan distance learning & virtual university
Tuntutan perbaikan mutu berkelanjutan melalui UNISTAFF - INDONESIA 3 suatu Sistem Manajemen Mutu
PERINGKAT PERGURUAN TINGGI DI DUNIA NEGARA
Amerika Serikat
PT 500 TERBAIK DIDUNIA
159
NEGARA
PT 100 TERBAIK DI ASIA
Jepang
36 13
Inggris
42
Australia
Jerman
41
China
9
Jepang
36
Korea Selatan
8
Kanada
24
Israel
6
Perancis
22
Cina-Hongkong
7
Australia
13
Cina – Taiwan
3
Belanda
12
India
3
Cina
9
New Zealand
3
Korea Selatan
8
Singapura
2
Cina – Hongkong
5
Turki
2
Cina – Taiwan
5
INDONESIA
India
3
Selandia Baru
3
Singapura
2
Turki
2
INDONESIA
TIDAK ADA
TIDAK ADA
Sumber: Shanghai Jiao Tong University Institute of Higher Education
POSISI INDONESIA DALAM PERINGKAT DAYA SAING DI ANTARA NEGARA-NEGARA YANG BERPENDUDUK DI ATAS 20 JUTA NO
Peringkat dari 30 Negara
Parameter
1
Daya Saing Bangsa
28
2
Indikator Ekonomi Makro
24
3
Kebijakan Pemerintah untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa
27
4
Perilaku Inovatif, tanggung jawab dan profitabilitas perusahaan
30
5
Kontribusi sains, teknologi dan SDM terhadap dunia usaha
30
sumber : www.imd.ch/wcy/orderform
BERSAING DENGAN MUTU
Quality Edge Supplier Achievement Quality Gap Customer Expectation Supplier Achievement
UNISTAFF - INDONESIA
6
Perbandingan Internasional
USA : TQM tahun 1980-an; sertifikasi lulusan PT oleh organisasi profesi
Education Reform Act di Inggris, 1990; QAA,
Academic Quality Audit, Subject Review
Jerman : Council on Higher Education (CHE) dan akreditasi publik Perancis, CNE; Belanda, IHO UNISTAFF - INDONESIA
7
Outline 1.
Mengapa QA di Pendidikan Tinggi ?
2.
Gerakan Mutu di Pendidikan Tinggi
3.
Pendekatan menuju Mutu di PT
4.
Sistem Penjaminan Mutu PT UNISTAFF - INDONESIA
8
QUALITY GURUs
W. Edwards Deming Joseph M. Juran Philip B. Crosby Armand V. Feigenbaum Kaoru Ishikawa Genichi Taguchi UNISTAFF - INDONESIA
9
QUALITY MOVEMENTS Dunia Industri Î Dunia Pendidikan
Inspection and quality control
Quality Assurance
Total Quality Management
Global Quality Management UNISTAFF - INDONESIA
10
QUALITY MOVEMENTS
Quality Control (QC) Input
Out Process Process
Rework
OK Insp Insp Not OK
Reject UNISTAFF - INDONESIA
11
QUALITY MOVEMENTS
Quality Assurance (QA) – Output is always consistent Input
Process Process
UNISTAFF - INDONESIA
Output
12
QUALITY MOVEMENTS z Total
Quality Management (TQM)
I1
O1 P1 P1
I3 P2 P2
I2
O3 P3 P3
P4 P4 I4
O2
environment investment
market survey UNISTAFF - INDONESIA
O4
Customer satisfaction 13
QUALITY MOVEMENTS
INSPECTION// INSPECTION
QC QC
QA QA TQM
UNISTAFF - INDONESIA
14
QUALITY MOVEMENTS TQM
P D
Continuous improvement
C A ISO 9001
UNISTAFF - INDONESIA
15
QUALITY MOVEMENTS
Global Quality Management – Shift toward world class company / organization – Answer to globalization and its effects – Take into account Competency, Legal and International Relationships aspect, in addition to Customer’s satisfaction, UNISTAFF - INDONESIA
16
Outline 1.
Mengapa QA di Pendidikan Tinggi ?
2.
Gerakan Mutu di Pendidikan Tinggi
3.
Pendekatan menuju Mutu di PT
4.
Sistem Penjaminan Mutu PT UNISTAFF - INDONESIA
17
Paradigma Baru Manajemen PT (KPPTJP 1995-2005)
R ASSURANCE (EVALUATION)
A QUALITY
ACCREDITABILITY
I AUTONOMY
S ACCOUNTABILITY
As Important component of the nation, it is hoped IPB as the prime mover of “new paradigm in higher education”
E
Adapted from “Tetrahedron of Quality” (DGHE, 1996)
UNISTAFF - INDONESIA
18 ++
Format manajemen PT menurut paradigma baru manajemen PT 1. 2. 3. 4. 5.
Mengupayakan peningkatan Mutu yang berkelanjutan. Melaksanakan Otonomi PT dengan sebaikbaiknya. Memiliki sistem Akuntabilitas atas segala kegiatannya. Selalu melakukan Evaluasi Diri secara berkala Mengikuti Akreditasi PT secara berkala UNISTAFF - INDONESIA
19
Visi Pendidikan Tinggi Indonesia 2010 dalam Higher Education Long Term Strategy 2003 – 2010 (HELTS 2003 – 2010) :
In order to contribute to the nation’s competitiveness, the national higher education has to be organizationally healthy, and the same requirement also applies to institutions. A structural adjustment in the existing system is, however, needed to meet this challenge. The structural adjustment aims, by the year of 2010, of having a healthy higher education system, effectively coordinated and demonstrated by the following features : • Quality • Access and Equity • Autonomy UNISTAFF - INDONESIA
20
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Suatu kerangka kerja yang dapat diandalkan untuk implementasi program mutu, mengukur/ mengaudit kinerja organisasi untuk perbaikan mutu tanpa akhir Memadukan semua unsur yang dibutuhkan organisasi untuk memperbaiki kepuasan pelanggan melalui produk, jasa dan proses yang lebih baik UNISTAFF - INDONESIA
21
ACTORS dalam Manajemen Mutu
Sangat penting untuk memberikan perhatian pada seluruh actors baik internal maupun eksternal dalam manajemen mutu : – Rektor – “Quality Champions” – Pengelola finansial – Pengelola SDM – Mahasiswa – Stakeholders eksternal UNISTAFF - INDONESIA
22
Perencanaan Strategik Untuk Mutu
Mutu tidak akan datang dengan sendirinya, perlu usaha khusus Peningkatan mutu yang terus-menerus adalah hasil dari budaya kerja Æ budaya mutu Budaya kerja yang baik adalah hasil pembinaan jangka panjang Agar budaya kerja yang baik tercapai perlu perencanaan jangka panjang yang bersifat strategik Rencana jangka panjang perlu tujuan-tujuan yang jelas, yang berfokus pada kepentingan dan kebutuhan para pelanggan Rencana jangka panjang harus realistik, berdasarkan kondisi UNISTAFF diri dan lingkungan - INDONESIA 23
PRINSIP DASAR SISTEM MANAJEMEN MUTU:
TRILOGI JURAN
PERENCANAAN MUTU ( QUALITY PLANNING ) – Fokus kepada penyusunan kebijakan / tujuan mutu dan proses operasional untuk mencapai tujuan mutu
PENGENDALIAN MUTU ( QUALITY CONTROL ) – Fokus kepada pemenuhan persyaratan mutu
PERBAIKAN MUTU ( QUALITY IMPROVEMENT ) – Fokus kepada peningkatan kemampuan memenuhi persyaratan mutu (efektivitas dan efisiensi)
PERENCANAAN MUTU VISI – MISI ⇓ KEBIJAKAN MUTU ⇓ TUJUAN MUTU ⇓ DESKRIPSI CARA-CARA PENCAPAIAN TUJUAN MUTU UNISTAFF - INDONESIA
25
PERENCANAAN MUTU VISI – MISI ⇓ KEBIJAKAN MUTU ⇓ TUJUAN
⇒
STANDAR MUTU
⇔
⇓ INDIKATOR MUTU
⇓ DESKRIPSI CARA-CARA ⇔ PENCAPAIAN TUJUAN MUTU
⇓ IDENTIFIKASI PROSES
Pedoman Mutu
UNISTAFF - INDONESIA
26
MANAJEMEN KENDALI MUTU PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang akan menghasilkan kaizen atau pengembangan berkelanjutan (continuous improvement) mutu pendidikan tinggi di perguruan tinggi
SDCA
PDCA
SDCA
SDCA
PDCA
SDCA
PDCA
n ze i Ka
us o u in t n co /
t en m ve o pr im
S : Standard
PDCA
SDCA
Quality first Stakeholder - in
The next process is our stakeholder Speak with data Upstream management UNISTAFF - INDONESIA
27
Outline 1.
Mengapa QA di Pendidikan Tinggi ?
2.
Gerakan Mutu di Pendidikan Tinggi
3.
Pendekatan menuju Mutu di PT
4.
Sistem Penjaminan Mutu PT UNISTAFF - INDONESIA
28
Dasar Hukum Penyelenggaraan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Pasal 91 PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan :
1. Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu
2. Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1) bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan 3. Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1) dilakukan secara bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas UNISTAFF - INDONESIA
29
Guiding Principles Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu (HELTS 2003-2010)
In a healthy organization, a continuous quality improvement should become its primary concern. Quality Assurance should be internally driven, institutionalized within each organization’s standard procedure, and could also involve external parties Quality improvement should aim at producing quality outputs and outcomes as a part of public accountability BAN, professional associations, and other independent agencies, could play a key role in conducting an objective external control and audit based on certain standard. UNISTAFF - INDONESIA
30
Other Guiding rinciples
(Seminar QA UGM-DSE-HRK, 2002)
1. QA is about quality program and quality execution of the program. 2. QA should not be complicated and not bureaucratic. 3. QA should adopt constructive, evolutionary and managerial approach. 4. QA should be applied gradually. 5. QA should be simple, applicable and manageable. 6. QA is about building learning communities. UNISTAFF - INDONESIA
31
DEFINISI OPERASIONAL
Mutu pendidikan tinggi adalah pencapaian tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan yang telah ditetapkan oleh institusi pendidikan tinggi di dalam rencana strategisnya, atau kesesuaian dengan standar yang telah ditentukan. Penjaminan mutu adalah keseluruhan aktivitas dalam berbagai bagian dari sistem untuk memastikan bahwa mutu produk atau layanan yang dihasilkan selalu konsisten sesuai dengan yang direncanakan/ dijanjikan. Di dalamnya terkandung proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga seluruh stakeholders memperoleh kepuasan. UNISTAFF - INDONESIA
32
IPB
Model Sistem Penjaminan Mutu (SPM)
Dapat dikategorikan pada dua hal, yaitu SPM yang berlandaskan pada: outcome, (ii) proses (i)
UNISTAFF - INDONESIA
33
Model SPM Berbasis Outcome Visi & Misi
Berbagai kebijakan
Dianut oleh perguruan tinggi yang telah establish dalam melaksanaan internal quality management and assessment sebagai suatu proses yang built-in dalam pelaksanaan berbagai kegiatan SPMA.
Kebijakan mutu
Input
PROSES
Sasaran mutu
OutputOutcomes QA
QA
PI
P-D-C-A
Siklus Plan-Do-Check-Action mendasari proses continuous improvement yang ingin dicapai
UNISTAFF - INDONESIA
34
Model SPM Berbasis Proses Visi & Misi
Berbagai kebijakan
Dianut oleh perguruan tinggi yang masih memerlukan pengembangan proses.
Kebijakan mutu
Input
PROSES
Output
Sasaran mutu
QA PI QA
P-D-C-A
Siklus Plan-Do-Check-Action mendasari proses continuous improvement yang ingin dicapai UNISTAFF - INDONESIA
35
Parameter Standar Kualitas terkait dengan proses pendidikan Input
Teaching Learning Proses/ Kegiatan Tri Process Dharma PT
Output
Sasaran Kualitas mutu Output
mahasiswa dosen
perwalian
IP
perkuliahan Responsi /tutorial
Waktu tunggu
bimbingan pendukung lainnya …
Standard Kualitas Nasional
masa studi
kurikulum fasilitas
Standard Kualitas Internasional
Assignment/ assessement
…
… Penelitian UNISTAFF - INDONESIA
KEADAAN AWAL KUALITAS PENDIDIKAN 36
Fungsi SPM dalam Program Pengembangan Pendidikan Tinggi MASUKAN -
PROSES PEMBELAJARAN
Mahsiswa Dosen Fasilitas Kurikulum
-Belajar – Mengajar -Evaluasi pembelajaran -Penelitian -Pengabdian pada masyarakat
Resources Development Educational Process Development
MANAJEMEN PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN AKADEMIK
LUARAN - Lulusan - Penelitian - Pengabdian pd masyarakat
Output/ Outcomes
Internal Management Development
SPM Berdasarkan kesesuaian denganUNISTAFF kriteria kualitas - INDONESIA yang telah ditetapkan
37
PELAKSANAAN PENJAMINAN MUTU Agar penjaminan mutu pendidikan tinggi dapat dilaksanakan, terdapat beberapa prasyarat yang harus dipenuhi
a. Komitmen b. Perubahan Paradigma c. Sikap Mental d. Pengorganisasian UNISTAFF - INDONESIA
38
PROBLEM UMUM Kegagalan program mutu dalam organisasi Pada umumnya disebabkan salah satu :
Memiliki sistem manajemen tanpa keinginan kuat Memiliki keinginan kuat tanpa membangun sistem manajemen