10/25/2012
Perbedaan gel dan jeli 1
Formulasi dan evaluasi Jenis aerosol kosmetik Formulasi Aerosol Contoh-contoh formula
@Dh hadhang_WK Laboratorium L Farmasetika Unsooed
GEL & AEROSOL
GEL @Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik g y yang g besar, terpenetrasi oleh suatu cairan | Gel G l banyak b k disukai di k i karena k bersifat transparan, lunak, lembut, mudah dioleskan, dan tidak meninggalkan lapisan berminyak pada permukaan k li kulit.
012 10/25/20
| Semi
2
GEL y
Magma : jika ukuran jik k partikel ik l dari d i fase f terdispersi di i relatif l if besar | Massa bersifat tiksotropik: massa akan mengentall jik jika didiamkan didi k dan d akan k mencair i jika dikocok |
y
Jelly: jika massanya banyak mengandung air Washable jelly: mengandung mucilagines seperti gom, tragacanth, amylum, pektin dan alinat | Star jjellies: 10% amylum y dengan g air mendidih
@Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
dua fase jjika massa gel g terdiri dari jaringan partikel kecil yg terpisah
10/25/20 012
| Sistem
|
3
GEL 10/25/20 012
Keuntungan g g gel dibandingkan g dengan g bentuk sediaan topikal lainnya yaitu memungkinkan pemakaian yang merata dan melekat dengan baik mudah digunakan, baik, digunakan mudah meresap, meresap dan mudah dibersihkan oleh air. | Penyimpanan gel harus dalam wadah yang tertutup baik terlindung dari cahaya dan ditempat sejuk. | Dalam kosmetik kosmetik, gel digunakan dalam berbagai ragam dan aneka produk seperti: shampo, sediaan pewangi, pasta gigi dan sediaan untuk perawatan kulit dan rambut. |
@Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
4
GEL 10/25/20 012
Gel mempunyai p y sifat y yang g menyejukkan, y j , melembabkan, mudah penggunaannya, dan mudah terpenetrasi pada kulit. | Karakteristik K kt i tik gell harus h digunakan di k sesuaii dengan d tujuan penggunaan sediaan. | Zat pembentuk gel yang ideal untuk sediaan farmasi: inert, aman, tidak bereaksi dengan komponen farmasi lain. | Inkompatibilitas I k ibili yang potensial i l dapat d terjadi j di dengan mencampur obat yang bersifat kation, pengawet, p g , dan surfaktan dengan g senyawa y pembentuk gel anionik. |
@Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
5
GEL 10/25/20 012
Berdasarkan karakteristik cairan y yang g ada dalam gel, gel dapat dibedakan menjadi gel hidrofobik (oleogel) dan gel hidrofilik (hidrogel). | Hidrogel Hid l merupakan k sediaan di yang d dapatt dioleskan, yang terbentuk melalui pengembangan terbatas bahan makromolekular organik atau senyawa organik. |
@Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
6
BASIS GEL
@Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
Polimer-polimer p y yang g biasa digunakan g untuk membuat gel-gel farmasetik (basis gel) meliputi y gom alam, tragakan, pektin, karagen, agar, asam alginat, l i t y bahan-bahan sintetis dan semisintetis seperti metil selulosa, hidroksietilselulosa, karboksimetilselulosa, dan carbopol yang merupakan polimer vinil sintetis dengan gugus karboksil yang terionisasi. terionisasi
10/25/20 012
|
7
FORMULA UMUM GEL 10/25/20 012
Sediaan g gel p pada umumnya y mengandung g g bahan aktif dan komponen bahan lain seperti y bahan pengembang (pembentuk gel), y air, y penahan lembab (humektan), dan y bahan b h pengawett (V (Voight, i ht 1995) 1995). | Zat tambahan seperti penahan lembab, pengawet, p g , dan p pewangi g diperlukan p untuk membentuk gel yang baik |
@Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
8
FORMULA UMUM GEL
|
|
@Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
|
Maksud ditambahkannya bahan-bahan pelembab ke dalam gel dimaksudkan untuk meningkatkan kelembutan dan daya sebar sediaan serta mampu melindungi gel dari kemungkinannya menjadi kering. Sebagai bahan pelembab dapat digunakan gliserol, sorbitol, bi l etilenglikol, il lik l dan d propilenglikol il lik l dalam d l konsentrasi 10-20% (Voight, 1995). Maksud ditambahkannya y bahan p pengawet g p pada g gel untuk mencegah kontaminasi, kemunduran, dan kerusakan oleh bakteri serta jamur, karena sebagian besar esa komponen o po e dalam a a se sediaan aa ge gel dapat apa bertindak e a sebagai substrat bagi bakteri maupun jamur. Bahan pengawet yang dapat digunakan dalam pembuatan sediaan gel diantaranya bitional, bitional etilparaben, etilparaben, propilparaben, dan asam sorbat (Lachman et al., 1994).
10/25/20 012
|
9
CONTOH FORMULA GEL
10/25/20 012
@Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
10
CONTOH FORMULA SEDERHANA HAIRSTYLE GEL 10/25/20 012 @Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
Kombinasi PVP-K90 dan karbomer merupakan p salah satu yang terbaik untuk mendapatkan gel rambut yang bersih berkilau. | Tergantung T t pada d k kecepatan t pengadukan, d k gelembung udara dapat dijerap di dalam gel yang memberikan penampilan penuh gelembung yang elegan. | Viskositas gel dapat diatur dengan meningkatkan atau menurunkan jumlah karbomer. Misalnya gel yang sangat kaku mungkin perlu ditambahkan 0,7% b/b karbomer. |
11
CONTOH FORMULA SEDERHANA HAIRSTYLE GEL Wujud Zat
Tujuan
1.
Air
96,90
Cairan
Pembawa
2.
PVP-K90
2,00
Cairan/larutan
Polimer “hair styling” y g
3.
Karbomer
0,50
Serbuk
Pengental
4.
Fragran
0,50
Cairan
Parfum
5 5.
P th Panthenol l
0 10 0,10
C i Cairan
K di i Kondisioner
Semua bahan sudah tersedia hampir di seluruh dunia dunia. | Tambahkan esktrak herbal sesuai dengan yang diinginkan. Adjust pH sediaan menjadi 6.5 – 7.0 dengan larutan NaOH | Total batch 100.0 gram |
@Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
% b/b
10/25/20 012
Item Nama no. Bahan
12
CONTOH PEMBUATAN BASIS GEL
@Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
Prosedur p pembuatan basis g gel dengan g capigel p g 98 dan ultrez 10 1. Gelling agent, dimasukkan dalam mortir 2. Ditambahkan air panas (suhu 80°C), diaduk perlahan-lahan sampai bercampur homogen. 3 Ditambahkan TEA sambil terus diaduk 3. hingga terbentuk gel bening. 4. Ditambahkan propilen glikol diaduk hingga homogen. 5. Ditambahkan air suling hingga volume yang ditentukan. ditentukan
10/25/20 012
|
13
CONTOH PEMBUATAN BASIS GEL
@Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
Prosedur p pembuatan basis g gel dengan g HPMC 1. HPMC dikembangkan didalam mortir dengan air panas (suhu 80°C), dan diaduk hi hingga bercampur b homogen. h 2. Ditambahkan propilen glikol sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga terbentuk gel bening. 3. Ditambahkan air suling hingga volume yang dii i k diinginkan.
10/25/20 012
|
14
EVALUASI GEL
@Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
Pengukuran g p pH Pengukuran pH dari formula yang dibuat dengan cara mencelupkan kertas pH universal ke dalam gell setelah t l h tercelup t l dengan d sempurna, pH H universal tersebut dilihat perubahan warnanya dengan menggunakan standar pH universal. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali untuk masing-masing sediaan pada hari ke 1, 3, 5, 7, 14 21, 14, 21 dan 28 hari. hari
10/25/20 012
|
15
EVALUASI GEL
@Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
Uji j Viskositas Pengukuran viskositas gel dilakukan dengan viskosimeter (Brookfield, Oswald, cone plate, dll). P Pengukuran k dilakukan dil k k selama l 4 pekan k yang dilakukan uji setiap hari untuk pekan pertama dan untuk pekan selanjutnya dilakukan uji setiap 1 pekan sekali dengan pengulangan 3 kali untuk masing-masing formula.
10/25/20 012
|
16
AEROSOL ROSO
y
@Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
y
Aerosol adalah bentuk sediaan yang mengandung satu atau lebih zat aktif dalam wadah kemas tekan, berisi propelan yang dapat memancarkan isinya berupa kabut hingga habis, dapat digunakan untuk obat dalam atau obat luar dengan menggunakan propelan yang cocok. cocok Propelan adalah bagian bahan dari yang g berfungsi g mendorong g aerosol y sediaan keluar dari wadah lewat saluran katup sampai habis. P Propelan l j juga d dapat t berfungsi b f i sebagai b i solven atau kosolven.
10/25/20 012
y
17
AEROSOL MENURUT FI IV | Adalah
sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapeutik yang dilepas pada saatt sistem i t k katup t yang sesuaii ditekan | Sediaan ini digunakan untuk pemakaian topikal pada kulit dan juga pemakaian lokal pada hidung (aerosol nasal), mulut (aerosol lingual), atau paru-paru (aerosol inhalasi)
KANDUNGAN, FORMULA, & PEWADAHAN
konsentrat (zat aktif) y propelan, y pelarut l y zat penstabil (pensuspensi, pengemulsi) y
y
Wadah aeosol dapat berupa wadah kaca, wadah logam, dan wadah plastik.
19
y
Selain mengandung zat aktif, aktif ke dalam formula aerosol dapat ditambahkan zat penstabil (pengemulsi, pensuspensi) dan pelarut l t pembantu. b t Formula aerosol secara umum terdiri dari
10/25/20 012
y
FORMULA SEDERHANA HAIRSPRAY 10/25/20 012 @Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
Komponen p organik g volatil 55% ((VOC)) | Selain PVP-K30, ada banyak polimer fiksatif lain rambut yang dapat digunakan. | Yang perlu diperhatikan adalah menggunakan jumlah yang tepat dari polimer styling sehingga cairan dapat dengan mudah disemprotkan. | Semua bahan sudah tersedia hampir di seluruh dunia. |
20
FORMULA
SEDERHANA HAIRSPRAY Wujud zat at
Tujuan
1.
Air
42,70
Cairan
Pembawa
2.
PVP K-30
2,00
Serbuk
Polimer “styling” rambut b t
3.
Etanol
55,00
Cairan
Pembawa
4.
Panthenol
0,20
Cairan
Conditioner
5.
Gliserin
0,10
Cairan
Humektan
Tambahkan parfum dan ekstrak herbal yang sesuai dengan diinginkan. diinginkan | Adjust pH sediaan menjadi pH 6.5 dengan larutan asam sitrat 50% | Total batch 100.0 gram |
@Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
% b/b
10/25/20 012
Item Nama no. o Baha Bahan
21
PROSEDUR PEMBUATAN HAIRSPRAY SEDERHANA 10/25/20 012 @Dhadh hang_WK Laboratorium Farmassetika Unsoed
Dalam wadah yang sesuai, pada suhu kamar dan di bawah b h pencampuran yang stabil bil tambahkan b hk semua bahan sesuai urutan yang tercantum. | Semua bahan dicampur sampai diperoleh larutan yang homogen. Jika perlu, larutan tersebut disaring untuk menghilangkan partikel yang tid k larut. tidak l t | Isikan sediaan ke dalam botol hair spray yang cocok. | Semua jumlah bahan yang diberikan diasumsikan 100% murni. Formulator disarankan untuk mengukur k massa aktif ktif total t t l bahan-bahan b h b h dan d menyesuaikan komposisinya dengan air. |
22