BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
ALAT PEMECAH KEMIRI Sesuai dengan pembahasan pada bab sebelumnya, dan dengan mengikuti
tahapan-tahapan pengerjaannya alat yang dihasilkan dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini :
4.2
Fungsi Komponen–Komponen Pada Alat Pemecah Kemiri
4.2.1 Motor Listrik Motor Listrik adalah alat yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik, Motor Listrik pada alat ini berfungsi sebagai alat penggerak utama yang akan memutar rol pemecah yang dihubungkan oleh tali fan belt. Motor sinkron 1 phasa ini berfungsi untuk menggerakan poros rol pemecah dengan kecepatan tinggi. Sebagai alat penggerak, karakteristik motor listrik ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat dibuat dalam berbagai ukuran tenaga. 2. Mempunyai batasan-batasan ukuran tenaga. 3. Pelayanan operasi mudah dan pemeliharaannya sederhana. 4. Dapat dikendalikan secara manual dan otomatis. 5. Motor yang digunakan pada alat ini dengan daya 125 Watt. Pada alat ini menggunakan dua motor sinkron yang masing-masing motor menggunakan arah putaran yang berbeda.
Gambar 4.1 Motor Listrik
4.2.2 Puli Puli adalah suatu roda dengan bagian berongga di sepanjang sisinya untuk tempat tali puli atau fan belt.
Gambar 4.2 Puli 4.2.3 Tali Fan belt Fan belt memegang peranan penting dalam putaran mesin. Pada alat ini fan belt berfungsi sebagai pengikat antara puli motor dengan puli rol pemecah agar putaran rol pemecah akan sesuai dengan putaran motor.
Gambar 4.3 Tali Fan Belt 4.2.4 Rol Pemecah Rol pemecah ini merupakan bagian terpenting dalam perancangan sebuah alat pemecah kemiri, Funsi dari rol ini adalah sebagai alat pemecah cangkrang kemiri atau kulit kemiri.
Gambar 4.4 Rol Pemecah
4.2.5 Bering/Bantalan Bantalan adalah elemen mesin yang menupu poros beban, hingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan panjang umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh sistem akan menurun atau tidak bekerja secara semestinya. Bering merupakan dudukan as rol pemecah yang berfungi sebagai penahan, agar rol pemecah berada pada posisi tetap yang sesuai dengan kehendak pengguna.
Gambar 4.5 Bering/Bantalan 4.2.6 Lampu Indikator Lampu indikator pada alat ini memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Lampu indikator 1 berfungsi sebagai tanda ada atau tidaknya arus listrik. 2. Lampu indikator 2 berfungsi sebagai tanda untuk menjalankan dan menghentikan proses kerja alat.
Gambar 4.6 Lampu Indikator
4.2.7 MCB MCB pada alat ini berfungsi sebagai alat pengontrol untuk menghidupkan dan mematikan proses kerja alat
Gambar 4.7 MCB 4.3
Prinsip Kerja Alat Apabila alat ini dihubungkan kesumber listrik maka akan menyala lampu
indikator yang berwarna merah, Idikator tersebut menandakan adanya arus listrik. Jika motor 1 di jalankan melalui MCB yang di tandai dengan lampu indikator warna hijau maka motor akan berputar bersamaan dengan rol pemecah sesuai dengan arah jarum jam dan jika motor 2 dijalankan melalui MCB yang di tandai dengan lampu indikator warna kuning maka motor akan berputar bersamaan dengan rol pemecah dengan putaran terbalik dengan putaran motor 1 atau tidak sesuai dengan arah jarum jam. 4.4
Langkah Kerja Alat Langkah Kerja Alat yang dibuat adalah sebagai berikut :
1. Memastikan posisi alat dalam keadaan siap dijalankan atau beroperasi. 2. Menyiapkan material atau kemiri yang siap dipecahkan. 3. Pastikan posisi MCB atau pengaman dalam keadaan Off atau mati. 4. Untuk mengetahui ada atau tidaknya arus listrik dapat diketahui dari lampu indikator merah meyala dan tidak. 5. Dalam menjalan motor penggerak rol pemecah, hal yang perlu diperhatikan adalah memastikan posisi pintu corong penampungan kemiri dalam keadaan tertutup. 6. Memasukan kemiri kedalam corong penampungan. 7. Menyiapkan bak penampungan hasil pecahan.
8. Menjalankan motor penggerak cukup hanya dengan menaikan kedua tuas MCB keposisi On dan ditandai dengan menyalanya kedua lampu indikator, dimana kerja dari kedua lampu indikator menandakan kedua motor penggerak bekerja. 9. Setelah kedua motor penggerak berputar dengan maksimal langkah selanjutnya adalah membuka pintu masuk kemiri menuju rol pemecah dengan ketentuan banyaknya kemiri yang akan dipecahkan setiap kali pemecahan. 10. Untuk meng-Offkan proses kerja dari alat ini hanya dengan memindahkan tuas MCB keposisi Off atau mati. 4.5
Pengujian Alat Pada tahap pengujian alat ini, ada beberapa langkah pengujian yang
dilakukan. 1. Pengujian dengan menghitung banyaknya kemiri yang berhasil di pecahkan dengan ketentuan wakrtu. Jumlah yang
No
Waktu/Secon
1
1 Menit
20 Buah
2
2 Menit
45 Buah
3
3 Menit
73 Buah
4
5 Menit
112 Buah
Di pecahkan
Tabel 4.1 Pengujian Alat
2. Pengujian dengan membedakan hasil atau kualitas pecahan kemiri dengan ketentuan lamanya penjemuran. No
Banyaknya
Lama
Waktu
Hasil
Kemiri
Pengeringan
Pengujian Yang Diuji
1,2 1
20 Butir
3 Hari
Menit
2
20 Butir
4 Hari
47 Detik
3
20 Butir
5 Hari
45 Detik
Tabel 4.2 Pengujian Alat
4.6
Hasil Observasi Lapangan Observasi lapangan ini dilakukan didesa Dulamayo Selatan Kab. Gorontalo
untuk mengetahui perbandingan antara banyaknya hasil pecahan kemiri yang menggunakan cara tradisional dengan banyaknya hasil pecahan kemiri dengan menggunakan alat ini. Adapun hasil dari observasi yang dilakukan yaitu proses pemecahan kemiri dengan cara tradisional dalam jangka watu 1 jam kemiri yang dapat dipecahkan sebanyak ±500 buah. Hasil observasi proses pemecahan kemiri dengan cara tradisional dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.8 Alat Tradisional Yang digunakan
Gambar 4.9 Proses Pemecahan Kemiri Dengan Cara Tradisional