AKTIVASI DOMAIN NAME SERVER MENGGUNAKAN BIND
Pendahuluan Seperti yang telah diketahui sebelumnya, setiap komputer pada jaringan harus mempunyai alamat IP yang unik (penjelasan berikut tidak termasuk pada sistem yang berada di berada di belakang firewall NAT). DNS akan berfungsi sebagai layanan direktori untuk semua sistem, dengan menspesifikasikannya sebagai nama host. Dengan kata lain, DNS menjadi suatu fasilitas dimana sebuah server memiliki nama dan alamat IP, sebagai identitas yang unik di dalam jaringan. Sebagai layanan, DNS menjadi salah satu bagian yang penting di dalam jaringan Internet. Ketika seorang pengunjung situs mengetikkan suatu alamat misalkan http://www.maranatha.edu pada aplikasi browser, DNS akan mengambil alamat tersebut dan mentranslasikannya ke alamat IP. Tanpa adanya DNS, pengunjung tetap akan dapat mengakses alamat tersebut, akan tetapi sungguh sulit menghafal alamat IP sebuah server, jika dibandingkan dengan nama host atau domain. Berikut ini adalah alasan-alasan penggunaan DNS: Internet Domain Support Memungkinkan server DNS digunakan untuk melayani banyak permintaan sehingga pengunjung dapat mengakses server. Dan hal ini berlaku pula untuk penggunaan multiple subdomain. Local Name Resolution Memungkinkan untuk resolve nama host sebuah komputer dalam suatu jaringan lokal (LAN). Internet Name Resolution Memungkinkan mesin komputer client dapat mengirimkan permintaan layanan Internet Domain name ke server DNS. Cara kerja DNS Setiap string dalam suatu penamaan situs yang berdasarkan pada FQDN adalah bersifat signifikan. Dengan dimulai dari sebelah kanan, dan bergerak ke kiri, administrator dapat melihat bagian dari komponen bagian ke-satu (top-level-domain – TLD), kemudian bagian komponen domain level kedua, dan bagian komponen level ke-tiga. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1. FQDN untuk www.maranatha.edu Untuk penjelasan dari masing-masing level yang tampil pada gambar, dapat dilihat pada penjelasan berikut: Domain Root Merupakan level tertinggi dalam struktur DNS, pada umumnya disebut sebagai domain root dan direpresentasikan dengan menggunakan tanda titik (.). Kemudian mengasumsikan pula bahwa nama dari domain akan diakhir dengan tanda ini, sehingga jikalau terdapat karakter di depan domain root, tidak akan dianggap sebagai nama suatu host. Domain Level ke-satu Dapat diartikan sebagai cabang pertama yang akan ditemui dari struktur DNS. Merupakan suatu Bind DNS Server. (
[email protected]) 1
kategori atau klasifikasi yang digunakan dalam kepentingan yang berbeda (misalkan COM – commercial, ORG – Organization, EDU – Education), serta menentukan lokasi dari negara saat ini (Indonesia – ID, Singapore – SG, United Kingdom – UK) telah diakomodasi dalam aturan penulisan, dimana regulasinya diatur oleh badan-badan independen seperti IDNIC dan Pandi. Kurang lebih terdapat 260 TLD di seluruh dunia saat ini yang aktif digunakan. Pada contoh, TLD yang digunakan dari FQDN (deb.maranatha.edu) adalah “.COM”. Domain Level ke-dua Nama yang terdapat pada level ini menggambarkan secara aktual nama organisasi atau perusahaan yang memiliki domain, dengan pemberian identitas berupa nama-nama yang unik. Pada contoh, domain level ke-dua dari FQDN (deb.maranatha.edu.) adalah “apedie.”. Domain Level ke-tiga Pada umumnya, level ini digunakan untuk mengrefleksikan nama host atau penggunaan lainnya. Sebagai contoh, digunakan oleh suatu organisasi menggunakan subdomain untuk mendefenisikan alamat, misalkan “www”. Atau dapat pula diimplementasikan dalam bentuk lain seperti misalnya pada contoh FQDN (www.maranatha.edu.) adalah “deb.” Yang merupakan nama host aktual dari sistem komputer yang digunakan sebagai server.
Tipe server DNS Tipe server DNS dalam diklasifikasikan dalam tiga jenis utama, yaitu: primary, secondary, dan caching. Terdapat kondisi dimana class dari name server yang biasa disebut sebagai root name server. Untuk penjelasannya, dapat dilihat pada bagian berikut: Primary server Merupakan penyedia layanan utama untuk domain. Selanjutnya dengan melakukan konfigurasi pada bagian ini akan membuat server DNS mengetahui semua host dan subdomain yang berada di bawah domain utama. Secondary server Bekerja sebagai cadangan dan distribusi layanan untuk server utama. Mekanisme sistem pada server utama akan mengencek keberadaan server kedua (setelah dikonfigurasi) dan mengirimkan secara periodik perubahan untuk nama tabel. Caching server Bersifat nonauthoritatively. Tidak berisi berkas konfigurasi untuk semua domain. Pada umumnya, ketika host komputer client meminta layanan dari caching server untuk melakukan resolve dari suatu alamat, server secara otomatis akan melakukan pengecekan pertama kali ke cache lokal. Jika tidak ditemukan, sistem akan mencari ke server utama. Zone Records Berfungsi sebagai berkas untuk menyimpan konfigurasi server DNS. Sedangkan untuk tipe dari informasi yang terdapat di dalamnya, adalah sebagai berikut: A (Address) Digunakan dalam pemetaan nama host ke alamat IP secara statis. Penggunaan yang umum pada suatu server web adalah “www”, sehingga pada konfigurasi A ditambahkan data alamat IP untuk mengenali alamat domain tersebut. Format penulisannya adalah sebagai berikut: www IN A 192.168.1.1
MX (Mail eXchanger) Digunakan dalam konfigurasi server email. Merupakan data dengan tipe spesial untuk spesifikasi layanan email pada suatu domain. Dalam melindungi proses lalu-lintas data email, data MX mempunyai nilai prioritas dalam bilangan numeric, dengan prioritas tertinggi berada pada angka terendah yang akan dipilih terlebih dahulu. Sebagai contoh, pada konfigurasi akan diberikan nilai Bind DNS Server. (
[email protected]) 2
10 pada MX, dan akan diberikan nilai 20 pada MX selanjutnya. Untuk pengaksesannya pertama kali akan mengecek ketersediaan sumber daya pada MX pertama. Contoh konfigurasi adalah sebagai berikut: IN MX 10 mx1.maranatha.edu.
CNAME (Canonical NAME) Merupakan nama alias dari suatu nama domain, sehingga sebagai solusi dimana pada mesin server yang sama mempunyai dua nama host yang berbeda. Sebagai contoh, pada server dikonfigurasi bahwa untuk mengakses server email dapat melalui alamat mail.maranatha.edu. Untuk konfigurasi dapat dilihat pada bagian di bawah ini: mail IN CNAME mx1.maranatha.edu.
NS (Name Server) Digunakan untuk menginformasikan mengenai “authoritative name server” dalam pengelolaan suatu domain. Pada beberapa konfigurasi, NS dibuat tidak hanya satu, akan tetapi mempunyai secondary sebagai cadangan apabila server pertama mengalami kerusakan. Contoh konfigurasi adalah sebagai berikut: IN NS dns.maranatha.edu.
PTR (Pointer) Digunakan dalam pemetaan alamat IP ke nama host (reverse domain name service). Contoh konfigurasi: 192.168.1.1 IN PTR www.maranatha.edu.
SOA (Start Of Authority) Definisi mengenai awal dari suatu berkas zone. Contoh konfigurasinya adalah sebagai berikut: @ IN SOA maranatha.edu. root.maranatha.edu. ( 1 ; Serial_number 604800 ; Refresh_number 86400 ; Retry_number 2419200 ; Expire_number 604800 ) ; Negative Cache TTL - minimum Penjelasan: 1. Diawali dengan karakter @ sebagai penanda. 2. maranatha.edu, sebagai NS, menjadi domain utama dari server. 3. root.maranatha.edu, sebagai informasi email untuk pihak yang bertanggung jawab terhadap domain. 4. 1, merupakan nomor seri dari berkas zone. Server secondary (jika ada) akan melakukan pemeriksaan setiap akses yang dilakukan dengan membandingkan besaran nilai yang dimiliki. Apabila pada berkas zone pada server secondary lebih kecil, maka akan langsung melakukan pemindahan zone ke mesin server utama. 5. 604800, merupakan selang waktu dalam detik untuk server secondary melakukan pemeriksaan terhadap perubahan berkas zone pada server utama. 6. 86400, merupakan selang waktu dalam detik untuk mempertahankan berkas zone ketika server utama tidak memberikan respon. 7. 2419200, merupakan selang waktu dalam detik untuk melakukan refresh. 8. 604800, merupakan nilai TTL untuk semua sumberdaya pada berkas zone.
Bind DNS Server. (
[email protected]) 3
Instalasi DNS pada mesin server Aplikasi yang banyak digunakan untuk menangani masalah nama domain adalah BIND, yang merupakan singkatan dari Berkeley Internet Name Domain, yang pertama kali diimplementasikan untuk sistem operasi UNIX BSD Berkeley versi 4.3 oleh Kevin Dunlap. Saat ini, pengembangan aplikasi serta dokumentasi dari BIND dikelola oleh Internet Software Consortium atau ISC, dan dapat diakses pada situs resminya, http://www.isc.org/bind.html. Berikut ini adalah cara mengaktifkan bind versi 9 (server dns) pada mesin debian. untuk sistem yang digunakan adalah debian v4.0 (etch) dengan kernel 2.6.18. 1. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah pemasangan nomor IP pada sistem. pada waktu penginstallan, pengguna akan diminta untuk melakukan konfigurasi IP dari masing-masing komputer. jika bagian tersebut dilewatkan, maka pengguna dapat secara manual melakuan perubahan pada berkas /etc/network/interfaces. berikut adalah isi dari berkas tersebut pada komputer penulis # This file describes the network interfaces available on your system # and how to activate them. For more information, see interfaces(5). # The loopback network interface auto lo iface lo inet loopback # The primary network interface auto eth0 iface eth0 inet static address 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0 network 192.168.1.0 broadcast 192.168.1.255 gateway 192.168.1.1 # dns-* options are implemented by the resolvconf package, if installed dns-nameservers 192.168.1.1 dns-search apedie.com
2. Setelah melakukan konfigurasi, jalankan ulang layanan dari fungsi networking dengan menggunakan perintah /etc/init.d/networking restart
Bind DNS Server. (
[email protected]) 4
3. Pengguna dapat mengetes hasil konfigurasi tersebut dengan menggunakan perintah ifconfig, hasilnya adalah sebagai berikut : eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:0F:B0:ED:C9:EA inet addr:192.168.1.1 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0 inet6 addr: fe80::20f:b0ff:feed:c9ea/64 Scope:Link UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:2684 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:1000 RX bytes:0 (0.0 b) TX bytes:168836 (164.8 KiB) Interrupt:11 Base address:0x6000 lo Link encap:Local Loopback inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0 inet6 addr: ::1/128 Scope:Host UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1 RX packets:8345 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:8345 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:0 RX bytes:3482123 (3.3 MiB) TX bytes:3482123 (3.3 MiB)
4. Setelah itu lakukan konfigurasi pada berkas /etc/hosts yang bertujuan untuk memberikan “nama” kepada sistem pada jaringan lokal. Struktur letaknya adalah terdiri dari: nomor IP, FQDN (Fully Qualified Domain Name) seperti www.maranatha.edu, dan nama host. Untuk spasi di antara karakter-karakter tersebut, mengindikasikan karakter TAB. Pada berkas /etc/hosts tersebut, telah dibuat alamat standar yang berupa alamat “loopback”, dengan nomor IP 127.0.0.1. alamat ini akan tampil sebagai lo sewaktu menjalankan perintah ifconfig. Alamat loopback ini secara otomatis akan menjadi standar TCP/IP yang ditemukan pada semua sistem operasi. Digunakan dalam proses pengetesan. Apabila pengguna dapat melakukan ping ke alamat loopback ini, mengindikasikan bahwa bagian TCP/IP telah dikonfigurasi dengan sukses. 127.0.0.1
localhost.localdomain localhost
192.168.1.1
willy.maranatha.edu
willy
5. Kemudian lakukan pula perubahan konfigurasi pada berkas /etc/resolv.conf sebagai berkas penyimpan informasi server DNS. isi dari file resolv.conf tersebut adalah sebagai berikut : domain maranatha.edu search maranatha.edu nameserver 192.168.1.1
Bind DNS Server. (
[email protected]) 5
6. Kemudian untuk mengetesnya, adalah melalui perintah ping ke nama host (misal: deb.maranatha.edu) belajar:/etc/default# ping www.maranatha.edu PING maranatha.edu (192.168.1.1) 56(84) bytes of data. 64 bytes from www.maranatha.edu (192.168.1.1): icmp_seq=1 ttl=64 time=0.023 ms
7. Jika bind belum terpasang pada sistem, lakukan penginstallan terlebih dahulu. pada sistem debian, cara yang mudah untuk melakukan penginstallan suatu aplikasi dan dependensi (ketergantungan) aplikasinya secara otomatis adalah menggunakan apt-get. Perintah yang dilakukan adalah sebagai berikut : apt-get install bind9 8. Dalam konfigurasi, penulis menggunakan contoh kasus yaitu bagaimana konfigurasi dari nomornomor IP yang digunakan dalam implementasi: 192.168.1.1 dikenal sebagai www.maranatha.edu 192.168.1.1 dikenal sebagai dns.maranatha.edu 192.168.1.1 dikenal sebagai mail.maranatha.edu 192.168.1.1 dikenal sebagai ftp.maranatha.edu (kasus di atas adalah dimana layanan dns, httpd, dan server email diletakkan pada komputer yang sama dan nomor IP tunggal. dalam implementasi di lapangan, sangat disarankan untuk memecahnya dalam banyak komputer server), sehingga seorang pengguna tidak kesulitan dalam menghapal nomor-nomor tersebut hanya untuk mengakses suatu situs. Bagaimana cara mengatasinya ?. Tentu dengan melakukan konfigurasi pada server DNS yang diwakili oleh aplikasi BIND. 9. Apabila pengguna ingin menambahkan konfigurasi lokal ke server BIND, maka lakukan pada berkas lokal yang telah disediakan. Hal ini dikarenakan pada setingan named.conf telah disebutkan bahwa akan secara otomatis membaca konfigurasi yang terdapat pada berkas named.conf.local yang terlihat pada konfigurasi berikut: include "/etc/bind/named.conf.local"; tambahkan baris-baris di bawah ini ke file named.conf.local menggunakan text editor, sehingga apabila ada permintaan dari suatu pengguna untuk mengakses alamat tertentu, maka sistem memberikan layanan. zone "apedie.com" { type master; file "/etc/bind/db.apedie.com"; }; zone "1.168.192.in-addr.arpa" { type master; file "/etc/bind/1.168.192.rev"; };
Bind DNS Server. (
[email protected]) 6
10. Berkas zone (zone file) dengan nama yang telah dideklarasikan di atas (/etc/bind/db.maranatha.edu dan /etc/bind/1.168.192.rev) harus dibuat. berikut adalah isi dari berkas db.maranatha.edu ; ; BIND data file for local loopback interface ; @ IN SOA apedie.com. root.apedie.com. ( 1 ; Serial 604800 ; Refresh 86400 ; Retry 2419200 ; Expire 604800 ) ; Negative Cache TTL ; @ IN NS dns.maranatha.edu. @ IN MX 10 mail.maranatha.edu. www dns mail ftp
IN IN IN IN
A A A A
192.168.1.1 192.168.1.1 192.168.1.1 192.168.1.1
11. Sedangkan untuk isi dari berkas 1.168.192.rev adalah sebagai berikut : ; ; BIND data file for local loopback interface ; @ IN SOA maranatha.edu. root.maranatha.edu. ( 1 ; Serial 604800 ; Refresh 86400 ; Retry 2419200 ; Expire 604800 ) ; Negative Cache TTL ; IN NS dns.maranatha.edu. 192.168.1.1 192.168.1.1 192.168.1.1 192.168.1.1
IN IN IN IN
PTR PTR PTR PTR
www.maranatha.edu. dns.maranatha.edu. mail.maranatha.edu. ftp.maranatha.edu.
12. Sekarang telah tercipta dua (2) berkas baru pada direktori /etc/bind/. Dapat dicek menggunakan perintah ls, yang akan menampilkan isi dari direktori. belajar:/etc/bind# ls 1.168.192.rev db.127 db.maranatha.edu db.local named.conf named.conf.options zones.rfc1918 db.0 db.255 db.empty db.root named.conf.local rndc.key
Bind DNS Server. (
[email protected]) 7
13. Jalankan ulang layanan (service) bind melalui perintah /etc/init.d/bind9 restart, sehingga konfigurasi yang baru dilakukan dapat dikenal oleh sistem. pastikan tidak ada pesan kesalahan yang muncul. (Indeks nama layanan yang aktif dapat dilihat pada direktori /etc/init.d/) belajar:/etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart Stopping domain name service: bind. Starting domain name service: bind.
14. Mengecek kebenaran hasil konfigurasi yang telah dilakukan, dapat melalui perintah ping ke nama domain melalui konsol : belajar:/etc/bind# ping www.maranatha.edu PING www.maranatha.edu (192.168.1.1) 56(84) bytes of data. 64 bytes from maranatha.edu (192.168.1.1): icmp_seq=1 ttl=64 time=0.016 ms 64 bytes from maranatha.edu (192.168.1.1): icmp_seq=2 ttl=64 time=0.026 ms 64 bytes from maranatha.edu (192.168.1.1): icmp_seq=3 ttl=64 time=0.029 ms --- www.maranatha.edu ping statistics --3 packets transmitted, 3 received, 0% packet loss, time 2000ms rtt min/avg/max/mdev = 0.016/0.023/0.029/0.007 ms
Terlihat bahwa domain www.maranatha.edu berhasil dikenali.
15. Atau dapat pula melalui perintah nslookup belajar:/etc/bind# nslookup > www.apedie.com Server: 192.168.1.1 Address: 192.168.1.1#53
16. Kemudian untuk mencari informasi secara keseluruhan dari suatu domain, pengguna dapat menggunakan perintah host dan dig Name: www.apedie.com belajar:/etc/bind# Address: 192.168.1.1host www.apedie.com www.apedie.com has address 192.168.1.1
Bind DNS Server. (
[email protected]) 8
belajar:/etc/bind# dig www.apedie.com ; <<>> DiG 9.2.4 <<>> www.apedie.com ;; global options: printcmd ;; Got answer: ;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 10281 ;; flags: qr aa rd ra; QUERY: 1, ANSWER: 1, AUTHORITY: 1, ADDITIONAL: 1 ;; QUESTION SECTION: ;www.apedie.com. IN A ;; ANSWER SECTION: www.apedie.com. 604800 IN A 192.168.1.1 ;; AUTHORITY SECTION: apedie.com. 604800 IN NS dns.apedie.com. ;; ADDITIONAL SECTION: dns.apedie.com. 604800 IN A 192.168.1.1 ;; ;; ;; ;;
Query time: 42 msec SERVER: 192.168.1.1#53(192.168.1.1) WHEN: Sat Jun 10 12:34:02 2006 MSG SIZE rcvd: 83
17. Dengan berhasilnya dilakukan konfigurasi pada layanan server DNS, maka alamat domain yang telah dibuat, dapat pula dipanggil melalui aplikasi web browser, setelah sebelumnya dilakukan penginstallan aplikasi web server (httpd) seperti APACHE. Pada komputer yang penulis gunakan, telah diinstal sebelumnya Apache v2 dan aplikasi CMS Joomla, dan apabila memanggil alamat www.maranatha.edu dari mesin client yang terhubung sebagai dns client dari server, maka akan memunculkan tampilan seperti gambar 4.2. berikut ini
Bind DNS Server. (
[email protected]) 9
Konfigurasi mesin client Setelah melewati tahap membangun server DNS, saat ini dilanjutkan bagaimana komputer client (yang menggunakan sistem operasi Linux) dalam mengakses server tesrebut. Dengan berasumsikan bahwa server DNS berada pada komputer “deb”, dan server akan dikonfigurasi sebagai client itu sendiri. Untuk tahapan-tahapannya, dapat dilihat pada langkah-langkah berikut ini: Lakukan perubahan konfigurasi pada berkas /etc/resolv.conf. tambahkan informasi nameserver agar mesin client dapat terhubung pada server DNS. Contohnya adalah sebagai berikut: search maranatha.edu nama domain domain maranatha.edu nameserver 192.168.1.1 alamat IP komputer server DNS
Lakukan pengecekan konfigurasi pada berkas /etc/nsswitch.conf untuk memastikan bahwa DNS dipetakan sebagai nama host. Lakukan perubahan agar dapat menjalankan name lookup. [root@aku ~]# grep “^hosts” /etc/nsswitch.conf Hosts: files dns (Apabila tidak terlihat kata dns seperti pada contoh di atas, lakukan penambahan secara manual pada berkas nsswitch.conf)
Lakukan pengetesan menggunakan aplikasi dig, seperti yang terlihat pada contoh: [root@aku ~]# dig +short www.maranatha.edu 192.168.1.1
Catatan: Pada client yang menggunakan sistem operasi berbasis Microsoft Windows, dapat menambahkan alamat IP dari DNS server pada bagian properties dari Internet Protocol v4, di konfigurasi network adapter yang aktif, seperti terlihat pada visualisasi berikut:
Bind DNS Server. (
[email protected]) 10
DNS Reconaissance Upaya penelusuran suatu domain beserta sub domain pada server yang berfungsi sebagai DNS server dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu tool yang banyak digunakan adalah nslookup yang tersedia pada berbagai platform sistem operasi, dengan berbagai penyesuaian pada opsi yang ada. Pertama kali, ketikkan “nslookup” pada konsol sistem, dan akan menampilkan hasil sebagai berikut: etch:/me# nslookup > www.apedie.com Server: 192.168.1.1 Address: 192.168.1.1#53 Name: www.apedie.com Address: 192.168.1.1 Hasil eksekusi dari perintah di atas menunjukkan bahwa client terkoneksi dengan dns server (192.168.1.1) dan terlihat pula informasi bahwa record A untuk alamat www.maranatha.edu. Server mereply bahwa domain tersebut memiliki IP 192.168.1.1 Mendapatkan informasi mengenai MX (mail server) dapat dilakukan pula dengan menjalankan perintah berikut pada nslookup: > set type=mx > apedie.com Server: 192.168.1.1 Address: 192.168.1.1#53 apedie.com.com mail exchanger = 10 mail.apedie.com. hasil eksekusi perintah di atas menginformasikan bahwa pada domain maranatha.edu hanya terdapat 1 mail server yang aktif yang merupakan primary server, pada alamat mail.maranatha.edu. bagaimana selanjutnya untuk mengenai informasi mengenai NS server pada domain maranatha.edu, adalah dengan mengetikkan perintah berikut pada nslookup: > set type=ns > apedie.com Server: 192.168.1.1 Address: 192.168.1.1#53 apedie.com nameserver = dns1.apedie.com. hasil eksekusi perintah di atas akan menginformasikan mengenai NS server pada domain maranatha.edu yang terdapat pada alamat dns1.dwa.com yang merupakan primary NS.
Bind DNS Server. (
[email protected]) 11
Otomatisasi pengecekan subdomain Dengan menggunakan bantuan script, dapat dilakukan proses pengecekan suatu subdomain pada server DNS aktif atau tidak. Aktifitas ini dimaksudkan untuk memudahkan administrator dalam proses dokumentasi. Langkah pertama yang harus disiapkan adalah suatu file yang berisi nama-nama subdomain yang diperkirakan aktif dalam suatu domain. Gunakan text editor untuk membuat daftar berikut ini. Sebagai contoh, digunakan pico seperti berikut: pico dns.txt kemudian ketikkan nama-nama subdomain sebagai berikut: www dns mail ftp shop kemudian simpan berkas tersebut. Selanjutnya buatlah script berikut ini menggunakan text editor: pico dns.sh, dan isinya sebagai berikut: #!/bin/bash for name in $(cat dns.txt);do host $name.apedie.com done Berikan mode executable terhadap file dns.sh, dengan mengetikkan perintah: chmod +x dns.sh Selanjutnya eksekusi script tersebut dengan perintah: ./dns.sh, dan hasilnya adalah seperti yang terlihat di bawah ini: www.apedie.com has address 192.168.1.1 Host dns.apedie.com not found: 3(NXDOMAIN) Host ftp.apedie.com not found: 3(NXDOMAIN) mail.apedie.com has address 192.168.1.1 Host shop.apedie.com not found: 3(NXDOMAIN) Terlihat bahwa hanya subdomain www dan mail yang aktif pada domain maranatha.edu. script tersebut dapat lebih dikustomisasi ketika administrator hanya ingin menampilkan subdomain yang aktif saja. Lakukan perubahan pada script dns.sh seperti yang terlihat di bawah ini: #!/bin/bash for name in $(cat dns.txt);do host $name.apedie.com | grep "has address" done Hasil eksekusi dari script setelah dilakukan perubahan adalah sebagai berikut: www.dwa.com has address 192.168.1.1 mail.dwa.com has address 192.168.1.1 Bind DNS Server. (
[email protected]) 12