TERA
EDITASI B (Juli 2008-Juli 2011)
SK No. 43/0IKTI/Kep/2008
g'~
ISSN: 0852-6834
PENELITIAN Edisi Khusus No. 7ATahun 2011
(Journal ofBiological Researches) Speciar%pics in
PLANTS AND ALGAE DAFTAR lSI Eksplorasi Tumbuhan Anggrek di Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi Esti Munawaroh .............................. ..... ...... ... .. ... ... ... ... .. ... ... ............ ..... ... ....... ... ... ... .... ..... ..... .. ...... . Eksplorasi Keanekaragaman Tumbuhan dan Potensinya di Cagar Alam Raya Pasi Kalimantan Barat Rony Irawanto .......................... ................. ............. ... ...... ....... ... ............. ...... .... ...... ................. ....... . Penyebaran Klampok (Syzygium) di Malang Raya Rony Irawanto, Dewi Ayu Lestari, Esti Endah Ariyanti, dan Deden Mudiana ..... ....... ...... ... ... .. . Diversitas Anggrek Tanah di Kawasan Hutan Lindung Gunung Manyutan Pegunungan Wi lis - Jawa Timur Nina Owl Yulia, dan Pa'i ....... ..... .... ..... ......... .... ... .... .............. ........ ....... .... ... ..... ... ........ ... ....... ..... ... .. . Keanekaragaman Flora Hutan Mangrove di Pantai Rembang dan Semarang Berdasarkan Bukti Palinologinya Rachmad Setljadi, dan Sri Widodo Agung Suedl ... ........ ....... ........... ....... ......... ..... .......... ........... . Keragaman Paku-pakuan di Suaka Margasatwa Buton Utara, Kabupaten Muna , Sulawesi Tenggara dan Potensinya Sri Hartini dan Izu Andry Fijridiyanto ..... ...... ............. ...... .. ...... .............. .... ....... .... ........ ............ .... . Tumbuhan Paku di Beberapa Kawasan Hutan di Taman Nasional Kepulauan Togean dan Upaya Konservasinya di Kebun Raya Bogor Sri Hartini ................... ...... ... .... ... ..... .. ........ ...... .... ... .... ........ ..... ... ... .... .. ... .... ... .. ....... ... .. ... .. .............. . Jenis-jenis Tumbuhan Langka di Kawasan Hutan Lambusango Serta Potensi dan Ancamannya Sri Hartini ........... ..... ...... ....... ... ...... ................................. ........ .. .. ... .... ...... .... ... .. .. ....... .. ... ......... .. .... . . Sebaran Anakan Mahoni (Sweitenia macrophylla King.) di Kebun Raya Purwodadi
Solikin .................................................... .. .... .. .. .... ....... .... ..... .... ...... ...... .... .. ...... ....... .. ........... .... ....... . Ketergantungan Masyarakat pada Hasil Hutan Non Kayu di Malinau , Kalimantan Timur: Suatu Analisis Etnobotani dan Implikasinya Bagi Kon servasi Hutan Esti munawaroh, Rachm ini Saparita dan Y. Purwanto ..................... ..... .. .... ... .... ....... ... ... .... .. ..... . Valuasi Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove dalam Perencanaan W ilayah Pesisir Nuddin Harahab ............... ... ................ ..... .... ..... ...... ........ .. ... .. .... .... ... ... ........ .. ...... ... .. ... .............. .... . Biodiversitas Paleoflora Banyumas Kala Pliosen Berdasarkan Bukti Palinologi S.W.A . Suedy; Muhadiono ; I. Qayim ; S. Sabiham ; dan R. Setijadi .... ..... .. ...... ... .. ...................... . Fenologi Perkembangan Bunga Centella asiatica dan Studi Waktu Kematangan Pollen pad a Berbagai Stadia Janis Damaiyani , dan Destario Metusala ........ ~....... .... ... .......... ..... ..... ..... .... ................................. . Variasi Morfologi Daun Beberapa Jenis Acanthaceae di Kebun Raya Purwodadi Esti Enda h A riyanti ......... .... .. .................... ................ .......... .................... .... ..... .. ............................ . Karakteristik Morfologi Daun Sirih Merah: Piper crocatum Ruitz & Pav dan Piper porphyrophyl/um N.E.Br. Koleksi Kebun Raya Bogor In99it Puj i Astuti dan Esti Munawaroh ............................................................ ............................. . Studi Kasus Status Taksonomi Citrus Hystrix Dc Koleksi Kebun Raya Bogor In99 it Puj i Astuti. ... ......... .......................................... .................................. .... ...... ..... .. .................. .
7
15 21 25 29 35 41 47 51 59 69 75 79 83 87
Lanjutan ada di cover belakang
PBI CABANG JAWATIMU R
Berkala PENELITIAN HAYATI (Journal of Biological Researches) Berkala Penelitian Hayati ini diterbitkan oleh Perhimpunan Biologi Indonesia (PBI ) Cabang Jawa Timur dan terbit satu tahun dua kali. Berkala menerima sumbangan karya ilmiah dalam bentuk makalah lengkap dan komunikasi ringkas. Penjelasan tentang cara penulisan makalah untuk berkala ini dapat dibaca di sa mpul belakang dalam dari nomor ini. Makalah ya ng di muat dikenai biaya Rp500.000 ,OO . Tidak termasuk ongkos kirim bukti terbit (cetak lepas). Halaman warna dikenakan tarif Rp50.000,OO. Makalah dibatasi 5 halaman , apabila lebih maka akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp1 0.000,00 per halaman . Harga Majalah per eksemplar Rp30.000,OO. Keterangan tentang keanggotaan PBI cabang Jawa Timur harap menghubungi pengurus. Pengurus PBI Jawa Timur adalah seperti yang tertera di bawah ini : Ketua : Prof. Dr. Sutiman B. Sumitro Sekretaris: Ora . Herawati Susila, M.Sc., PhD . Bendahara: Dr. dr. Tjandra kirana M. Sjaifullah Noer, MSp. And
DEWAN REDAKSI Ketua Angg ota
Bambang Irawan (Ketua Redaksi) Noer Moehammadi (Bendahara) Win Darmanto (Distribusi) Nita Citrasari (Penerbitan) Fatimah (Pengelola Makalah) Sug iharto (Pen ilai Makalah) Junairiah (Penilai Makalah)
DEWAN PENYUNTING Prof. Dr. Gunawan Indrayanto (Univ. Airlangga) Dr. Bambang Irawan (Univ. Airlangga) Dr. Paul Kessler (Rijksherbarium Leiden) Prof. Dr. Sutiman B. Sumitro (Univ. Brawijaya) Dr. Bagyo Ya nuwiadi (Univ. Brawijaya)
Alamat berkala ini adalah: Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga JI. Mulyorejo (Kampus C) Surabaya 60115 Email : hayati_ai
[email protected] (177/11.111AUP-B2E) Kesalahan Penulisan (lsi) di luar Tanggung Jawab AUP Ukuran jadi 20 )( 27 em
Berk. Penel. Hayati Edisi Khusus: 7A (157-160), 2011
PENGARUH PEMAKAIAN HORMON TUMBUH GA3 (GIBERELIN ACID) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIJI Verschaffeltia splendida H.A. Wendl. E.K. Agustln* I P. Aprillantl Pusat Konservasi Tumbuhan-Kebun Raya Bogor-L1PI *Corresponding author:
[email protected]
ABSTRACT Verschaffeltia splendida HA Wend!. is the only species ofgenus VershafJeltia. It belongs to the family ofArecaceae. This species has an economic value as an ornamental plant, but its growth is very slow and the seed is difficult to germinate. The aim ofthis research was to study the efJect ofsoaking in water at room temperature and Giberelin Acid (GA) as the dormancy breaker to the seed viability of V. splendida. Measurements were conducted on seed characteristics such as weight, length and diameter, also on water content, seed viability, and plant height. The result shows that presoaking treatment in water at room temperature and GA J (L500 ppm) can give the higher seed viability (78.67 ± 15.14%), shorter germinating time (12 days after sowing) and higher plant height (7.5 ± 1.62%) than control (without presoaking treatment). Key words: germination, Giberelin acid, growth, seed, VerschafJeltia splendida
PENGANTAR VerschafJeltia splendida H.A. Wendland termasuk dalam suku Arecaceae dan merupakan satu-satunya jenis dari marga Verscahffeltia. Palem yang memiliki nama umum "latanier latte" ini adalah endemik Seychelles, kepulauan yang ada di benua Afrika (Lewis, 2002). Perawakannya yang kekar dengan daun yang eantik serta duri berwarna hitam di sepanjang batangnya menjadikan tanaman ini berpotensi untuk dijadikan sebagai tanaman ornamental unggulan. Jenis ini banyak diminati oleh masyarakat luas, termasuk kolektor maupun para pedagang tanaman hias, karen a nilai ekonominya yang tinggi. Pada tahun 1990-an palem ini sempat menjadi salah satu tanaman hias trendi namun dengan pasokan yang sangat kurang sehingga tidak bisa memenuhi permintaan pasar. Selain sebagai tanaman ornamental, batangnya digunakan sebagai kayu untuk membuat rumah (Henderson, 2008). VerschafJeltia splendida memiliki pertumbuhan yang lambat bila dilihat dari jenis perkeeambahannya yang bersifat adjacent-ligular. Menurut Henderson (2008), tumbuhan yang mem'liki tipe perkeeambahan adjacentligular tersebut memiliki perawakan lebih pendek dengan diameter batang lebih keeil . Namun, kondisi tersebut malah eenderung memberikan penilaian tersendiri dari segi estetika sehingga dapat ditanam di dalam pot menjadi tanaman indoor maupun outdoor. Di hutan, tumbuhan jenis V. splendida ini hidup pada tebing-tebing yang terkadang euram dan area di sekitar
sungai dengan ketinggian 300-600 m dpl. Umumnya, V. splendida ditemukan soliter danjarang ditemukan sebagai koloni (Uhl and Dransfield, 1987). Tinggi tanaman ini dapat meneapai 15 m. Persyaratan lingkungan untuk tempat tumbuhnya adalah iklim tropis d ngan kelembapan yang eukup serta perlindungan terhadap angin (Henderson, 2008; Kueffer, 2003). U saha perbanyakan tanaman ini perlu dilakukan seeara intensif mengingat potensi ekonomi dari tanaman ihi sangat besar, baik sebagai tanaman ornamental maupun tanaman penghasil kayu untuk bangunan. U saha perbanyakan yang dilakukan selama ini masih dalam skala keeil, sehingga pasokan tanaman ini masih sangat kurang. Salah satu usaha perbanyakan yang dapat dilakukan adalah dengan biji, tetapi hasil penelitian pendahuluan menunjukkan kemampuan biji untuk berkeeambah masih mengalami kendala, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Informasi mengenai perkeeambahan biji tanaman ini masih sangat terbatas. Menurut Tomlinson (dalam Meerow, 1991) sekitar 25% dari seluruhjenis palem yang ada di dunia membutuhkan ± 100 hari untuk berkeeambah dan hanya 20% yang berkeeambah dari jumlah total biji yang ditaman. Penelitian pada jenis palem yang lain mengindikasikan bahwa pemberian GA3 dapat memieu pereepatan perkeeambahan. Petruzzeli & Toranto (dalam Sultana dkk., 2000), juga menyatakan bahwa pemberian zat pengatur tumbuh giberelin dapat meningkatkan perkecambahan biji meskipun dalam kondisi lingkungan yang kurang optimal.
158
Pengaruh Pemakaian Honnon Tumbuh GA3
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pemakaian hormon tumbuh GA3 terhadap perkeeambahan dan pertum buhan bij i Verschaffeltia splendida H.A. Wendl.
pada hillum kemudian melingkari permukaan bibir seeara vertikal (Gambar 1). Panjang biji 1,8 ± 0,069 em, diameter biji 1,7 ± 0,024 em, dan berat biji 2,7 ± 0,98 gram. Kadar air awal biji setelah panen sebesar 22.4941 %.
BAHAN DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2008 di kamar kaea Sub-bidang Pembibitan, Kebun Raya Bogor. Biji yang digunakan berasal dari pohon koleksi Kebun Raya BogorvakXI. C. 73. Buah dipanen pada bulan Januari 2008. Ekstraksi biji dilakukan dengan eara membersihkan biji dari kulit atau daging buahnya sampai bersih untuk menghindari serangan jamur. Analisis karakterisasi b iji d ilakukan d engan mengidentifikasi sifat-sifat biji di antaranya yaitu bentuk dan warna biji, serta mengukur panjang, lebar dan tebal biji. Perlakuan yang diberikan pada biji V splendida dalam penelitian ini yaitu biji direndam dalam air suhu ruang (210C) kemudian dalam larutan GA3 1500 ppm masingmasing selama 24 jam. Sedangkan biji yang dibiarkan terbuka tanpa perlakuan pada suhu ruang dianggap sebagai kontrol. Setelah perendaman, biji dikering anginkan selama 24 jam, dan dilanjutkan dengan pengukuran kadar air untuk mendapatkan kondisi kering pada biji yang akan ditanam dengan menggunakan metode Oven Temperatur Konstan, dengan prosedur standar dari the International Seed Testing Association (Draper dkk., 1985). Pengujian daya keeambah dilakukan dengan eara menanam biji tersebut pada bak pasir dalam kamar kaea. Media yang digunakan adalah pasir steril dengan diameter kurang lebih 3 mm. Masing-masing bak plastik terdiri atas tiga ulangan dan masing-masing ulangan terdiri dari 25 biji. Pengamatan dilakukan setiap 2 hari dan penyiraman dilakukan setiap hari.
HASIL Pembungaan dan Pembuahan Pohon Koleksi Berdasarkan data pembungaan dan pembuahan di Sub-bidang Registrasi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, V splendida yaIJg ada di yak XI.C.73 berbunga dan berbuah pada bulan Mei sampai dengan Oktober. Kuantitas bung a yang kuneup dan mekar eukup banyak, namun buah masak yang dihasilkan jumlahnya sangat sedikit.
Sifat Fisik Buah dan Biji Biji Verschaffeltia splendida berwana eoklat dengan alur-alur yang berwarna eoklat, di mana semua alur terpusat
Gambar 1. Biji Verschaffeltia splendida H.A. Wendl. dari pohon koleksi di Kebun Raya Bogor
Pada buah muda, kulit bijinya berwarna hijau dan endospern berwarna eoklat namun masih herbentuk eairan. Ketika buah setengah masak kulit buah berwarna hijau pudar kekuningan dengan endosperm yang mulai mengeras dan alur biji berwarna eoklat tua serta bentuk sudah sempurna. Buah yang masak ditandai dengan warna kulit buah berwarna hijau. Pada kondisi ini kandungan air pada kulit buah sudah mulai sedikit, sehingga pada saat dikupas biji langsung terpisah dari kulitnya. Hal ini untuk dapat mempermudah dalam pekerjaan pemerosesan biji.
Perkecam bahan biji dan pengaruh hormon GA3 Hasil pengamatan menunjukkan bahwa biji-biji setelah diperlakukan dengan mendapatkan perlakuan perendaman dalam air suhu ruang dan larutan GA3 memperlihatkan keluarnya bagian eofil berwarna putih dengan panjang ± 1 mm. Biji-biji tersebut mulai berkeeambah pada hari ke-12 setelah tanam (HST) (Tabell). Mulai minggu ke-8 setelah tanam duri muneul pada seludang yang membungkus batang. Pangkal batang berwama hitam kehijauan sementara bagian ujung batang yang masih terbungkus bakal daun berwarna merah. Pada akhir minggu ke-8 daun pertama muneul dan daun ke-2 muneul pada minggu ke 11 setelah tanam (Gambar 2). Pada biji yang tidak diberikan perlakuan, keeambah baru muneul pada hari ke-33 setelah tanam. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian GA3 dapat memaeu perkeeambahan biji.
159
Agustin dan Aprilianti Tabel 1. Data Perkecambahan Verschaffeltia splendida setelah mendapatkan perlakuan perendaman dibandingkan kontrol Daya Perkecambahan (%)
Perlakuan
Awal perkecambahan (HST)
Tlnggl tanaman
Perendaman air dalam suhu ruang dan GA3 1500 ppm
78,67 ± 15,14
hari ke 12
7,5 ± 1,62
Kontrol (tanpa perlakuan)
38,67 ± 2,309
ke hari ke 33
6,14 ± 0,83
'icru:hafftlhQ spifndidQ H. A. ~1.
"I Gambar 2. Gambar fase-fase perkecambahan Verschaffeltia splendida H.A. Wend!.
PEMBAHASAN Menurut Hopkins (1999), giberelin sangat berperan dalam perkecambahan biji dan memobilisasi cadangan makanan yang terdapat dalam endosperm selama pertumbuhan awal embrio. Beck and Ziegler (dalam Sultana dkk.. 2000) mengemukakan bahwa mobilisasi terse but diatur oleh beberapa enzim hidrolisis, terutama enzim a-amilase yang jumlahnya cukup melimpah. Fungsi dari enzim ini memecah karbohidrat menjadi mono- dan oligosakarida. Giberelin pula yang mengontrol perkecambahan biji berbagai jenis tumbuhan di alam dan dapat menggantikan peran cahaya dan suhu dalam meningkatkan perkecambahan (Copeland & McDonald, 1995). Persentase perkecambahan dengan perendaman air suhu ruang dan GA3 menunjukkan daya perkecambahan yang cukup baik yaitu 78,67 ± 15,14%, sedangkan tanpa perlakuan (kontrol) hanya mampu menghasilkan daya perkecambahan 38,67 ± 2,309% (Tabel 1). Hal ini menunjukkan bahwa GA3 memberikan dampak positif terhadap perkecambahan V splendida. Penelitian yang dilakukan oleh Sarihan dkk. (2005) terhadap Plantago lanceolata L dengan perlakuan GA3 memberikan hasil daya perkecambahan yang lebih besar dibandingkan dengan tanaman yang tid<1k diberi perlakuan. Terdapat 3 tipe perkecambahan pada palem, yaitu remote-tubular, remote-ligular, dan adjacent-ligular. Perkecambahannya pada Verschaffeltia splendida termasuk tipe adjacent-ligular dengan ciri khas kecambah tumbuh di samping biji dan tidak ada pemanjangan cotyledonary petiole (Henderson, 2008). Kecambah yang terbentuk
memiliki 2 daun sisik yang tumbuh di atas media pada saat perkecambahan. Bagian eofilnya sendiri bifid, menyirip, atau menjari. De Andrade dkk. (dalam Henderson, 2008) menyatakan bahwa kecambah menempel pada biji saat waktu yang tidak terlalu lama. Kecambah dengan tipe ini lebih sensitif terhadap cahaya dan tumbuh membelok menghindari cahaya. Berdasarkan hasil pengukuran tinggi tanaman pada akhir perkecambahan yaitu minggu ke 15, terdapat perbedaan tinggi tanaman yang cukup signifikan. Pada perlakuan GA3 rata-rata tinggi tanaman pada akhir pengamatan adalah 7,5 ± 1,62 cm sedangkan kontrol hanya 6,14 ± 0,83 cm (Tabell). Dalam hal ini GA3juga memicu pertumbuhan selsel tanaman sehingga terjadi pertumbuhan tinggi tanaman. Penelitian aplikasi GA3 oleh Broschat dan Donselman (1987) pada palemjenisDypsis lutescens juga menunjukkan hasil yang sarna, yaitu terdapat perbedaan tinggi tanaman yang nyata antara biji yang diberi perlakuan GA3 dan tanpa perlakuan. Menurut Hopkins (1999), fungsi lain dari hormon giberelin adalah meningkatkan pemanjangan jaringan terutama pada bagian batang, sehingga jarak internodus lebih panjang daripada tanaman yang tidak diberi perlakuan giberelin. Menurut Arteca (dalam Sarihan, 2005), mekanisme yang terjadi adalah giberelin meningkatkan plasticity dinding sel yang diikuti hidrolisis karbohidrat menjadi gula yang kemudian akan mengurangi potensial sel. Hal tersebut membuat air masuk ke dalam sel dan menyebabkan pemanjangan sel. Hasil Persentasi kecambah dengan perendaman air suhu ruang dan GA3 dengan konsentrasi 1500 ppm menunjukkan daya kecambah yang lebih baik (78,67 ± 15,14%), dibandingkan dengan kontrol (38,67 ± 2,309%). Kecepatan berkecambahjuga lebih memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan kontrol. Pada tinggi tanamanjuga terjadi perubahan, dengan pemberian hormon GA3 tanaman lebih tinggi dibanding tanpa perlakuan (kontrol). Penggunaan hormon tumbuh GA3 1500 ppm yang dibantu dengan perendaman dengan air suhu ruang selama 24 jam memberikan pengaruh positifterhadap daya kecambah, kecepatan kecambah, dan tinggi tanaman pada biji V Splendida.
160
Pengaruh Pemakaian Hormon Tumbuh GA3
KEPUSTAKAAN Broschat TK and Donselman H, 1987. Effects of Fruit Maturity, Storage, Presoaking, and Seed Cleaning on Germination in Three Species of Palms, Journal of Environmental
Horticulture, 5: 6-9. Copeland LO dan McDonald MB, 1995. Seed Science and Technology, 3rd ed, Chapman & Hall, New York: 95. Draper SR, Bass LN, Bould A, Gouling P, Hutin MC, Rennie WJ, Steiner AM, dan Tonkin JHB, 1985. Seed Science and Technology International Seed Testing Associtaion. 13 (2). Zurich, Switzerland. Henderson A, 2008. Evolution and Ecology of Palms. The New York Botanical Garden Press, New York. Hopkins WG, 1999. Introduction to Plant Physiology. John Wiley & Sons, Inc., New York: 512. Kueffer C, 2003. Habitat restoration of intermediate secondary cinnamon forests in the Seychelles. Reflections from a field excursion, Proceedings Regional Workshop on Invasive
Alien Species and Terrestrial Ecosystem Rehabilitation/or Western Indian Ocean Island states-Sharing Experience, Identifying Priorities and Defining Joint Action, Mauremootoo, JR (ed.), Seychelles: 147-155. Lewis, CE, 2002. A phylogenetic analysis of the palm subtribe Oncospermatinae (Arecaceae) based on morphological characters, Brittonia 54(2): 78-91. Meerow AW, 1991. Palm Seed Germination, BUL274, htn>://edis. ifas.ufl.edu/ep238, Diakses 20 Oktober 2010. Sultana N, Ikeda T, dan Mitsui T, 2000. GA3 and proline promote germination of wheat seeds by stimulating a-amylase at unfavorable temperatures. Plant Prod. Sci. , 3(3): 232-237. Sarihan EO, IpekA, Khawar KM, Atak M, dan Gurbuz B, 2005. Role of GA3 and KN0 3 in Improving the Frequency of Seed Germination in Plantago lanceolata L., Pak. J. Bot., 37(4): 883-887. Uhl NW dan Dransfield J, 1987. Genera Palmarum, Allen Press, Lawrence: 610.
PETUNJUK PENULISAN MAKALAH Berkala menerima sumbangan karya ilmiah dalam bentuk makalah lengkap dan komunikasi ringkas. Makalah lengkap adalah suatu karya tentang laporan hasil penelitian yang belum pernah dipublikasikan, jumlah halaman dibatasi sebanyakbanyaknya 30 halaman naskah termasuk tabel dan gambar. Sila naskah yang dikirim terdiri dari 10 halaman atau kurang maka akan dimasukkan dalam kelompok komunikasi ringkas. Bila lebih dari 30 halaman akan dikenai biaya tambahan . A. PENYERAHAN MAKALAH Makalah dapat diserahkan langsung atau dikirimkan melalui pos atau usaha ekspedisi lain yang dianggap aman kepada redaksi. Naskah yang diserahkan tiga bendellengkap (termasuk gambar dan tabel) . Pada surat pengan~ar naskah hendaknya juga diterangkan bidang keilmuan isi makalah, hal ini diperlukan untuk memudahkan pemilihan editor. B. PERSYARATAN Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia baku dan bahasa Inggris . Semua naskah akan diedit oleh tim editor yang ditunjuk oleh redaksi . Penggunaan data atau gambar yang pernah dipublikasikan merupakan tanggung jawab penulis, dan bukti tersebut harus dikirimkan bersama naskah (cukup foto copynya). Cara penulisan nama ilmiah harus memperhatikan kaidah atau peraturan yang berlaku . Istilah dan nama yang berasal dari bahasa selain yang digunakan dalam naskah harus dalam bentuk italic atau digaris bawah (underline).
c.
BENTUK NASKAH Naskah harus diketik dua spasi pad a satu sisi (tidak bolakbalik), kertas berukuran A4 putih dengan margin (dari semua tepi) 2,5 cm . Judul ditulis di tengah halaman. Setiap halaman harus diberi nomor. Penggunaan catatan kaki (footnote) dalam naskah harus dihindari. D. ORGANISASI NASKAH Judul Judul harus ringkas dan jelas. Oiusahakan tidak lebih dari 20 kata. Oi bawah judul harus tertulis nama penulis (atau para penulis), alamat pos penulis untuk korespondensi. Bila para penulis memiliki alamat yang berbeda, maka harus diberi tanda (misal dengan bintang 1 atau 2) dan masing-masing tanda diberi nama instansi atau universitasnya . Abstrak (Abstract) Berisi informasi ringkas alasan dan tujuan percobaan atau penelitian , bahan dan cara kerja serta pernyataan hasilnya, ditulis dalam bahasa Inggris (400 kata) . Kata kunci (key word) ditulis setelah abstrak berjarak tiga spasi dari bagian akhir abstrak. Pengantar (Introduction) Berisi penjelasan kepada pembaca tentang latar belakang percobaan atau penelitian ini, dan informasi yang cukup jelas mengapa dikerjakan (atau diulangi bila dulu pernah dilakukan hal yang serupa). Studi pustaka dari publikasi terdahulu harus diusahakan jangan terlalu panjang .
Bahan dan cara kerja (Materials and Methods) Berisi informasi yang lengkap kepada pembaca bila ingin melakukan hal yang serupa. Bahan dijelaskan asalnya, kuantitas, kualitas serta galur atau varietasnya (bila ada) , cara kerja dan analisa data harus ditulis secara jelas dan ringkas, modifikasi dan cara kerja yang pernah dipublikasikan cukup menyebut sumbernya dan menjelaskan bagian yang dimodifikasi . Bila menggunakan uji statistik, cukup ditulis metodanya (RCBO atau Faktorial), variabelnya dari referensinya. Hasil (Results) Berisi hasil penelitian atau percobaan yang dikemukakan dalam bentuk tabel atau gambar dengan keterangan dan tanpa pembahasan. Hasil uji statistik dapat ditulis dalam bentuk tabel untuk menunjukkan hasil yang significance dan tidak bila dianggap perlu dicantumkan juga nilai uji statistlknya (nilai F test, atau chi square atau lainnya) . Pembahasan (Discussion) Pembahasan bukanlah penulisan ulang dari hasil . Pembahasan harus berisi pernyataan ringkas dan penting dari penemuan sebagai hasil penefitian atau percobaan , suatu pembahasan tentang validitas hasil pengamatan , pembahasan tentang hubungannya dengan hasil penelitian yang pernah dipublikasikan dan pembahasan tentang hasil nyata dan karya tersebut yang mengarah pada pengambilan kesimpulan . Kepustakaan (References) Pengutipan pustaka dalam naskah hanya ditulis penulis dan tahunnya saja, misal: . Hasil yang sama pernah dilaporkan oleh Salamun dkk. (1991) dan Oarmanto (1992). Fenomena yang sama juga terdapat paa Crustacea lain (Fidhiani, 1990a, 1990b, Ikeda, 1992). Oaftar pustaka ditulis menurut abjad dengan nama keluarga didahulukan dan ditulis lengkap sedang nama diri ditulis singkat (ditulis huruf pertamanya saja), bila nama keluarga tidak diketahui maka kata terakhir dari nama tersebut dianggap nama keluarga, contoh: Bagnara JT, and Fernandez PJ , 1993. Hormonal Influences on the development of Amphibian Pigmentation patterns. Zoological Science 10: 733-748. Keterangan : 10 nomor volume Journal, 733-748 nomor halaman. Judul majalah ditulis italic atau garis bawah . Brown TA, 1993. Genetics a Molecular Approach, 2nd ed . Chapman & Hall, London, 270, 302-303 . Keterangan : 270, 302-303 adalah nomor halaman tempat pernyataan dikutip. Templeton AR , 1989 . The Meaning of Species and Speciation; A Genetic Perspective dalam Otte 0 , dan Endler, JA. (Ed .) SpeCiation and its Conseuences. Sinauer Associates , Inc., Sunderland. 1-27. Keterangan : 1-27 adalah halaman makalah yang dikutip dalam buku . Judul buku ditulis Italic atau garis bawah. Bila penulis lebih dari dua orang maka kata penghubung "dan" hanya dipakai di antara dua penulis terakhir.
Lanjutan daftar isi Pemetaan Status Nutrisi Tanaman pad a Jaringan Daun Jeruk Siem (Citrus suhuiensis Tan) Selama Fase Generatif Edi Siswadi , Ariffin , Syekhfani, dan Sudarmadi Purnomo ............ .................. ............ ........ .... ... . Pengaruh Waktu Penyimpanan Biji Dracontomelon dao (Blanco) Merr. & Rolfe terhadap Viabilitasnya E.K. Agustin .... .. ..... ..... ... .. .. ....... .................. ... ........ .. ... ...... .. ... .. .. ..... ... .......................... .. .. .... ... ...... ... Pengaruh Metode Penyimpanan terhadap Perkecambahan Biji Garcinia dulcis (Roxb.) Kurz E.K. Agustin .... .. ..... ..... ...... ......... ...... .... ........... .. .... ... ...... ... ... .................. .. .............. .. . Regenerasi Eksplan Tomat (Lycopersicon esculentum ) In Vitro pada Media Ms Dengan Kombinasi 1M dan BAP Parawita Dewanti, Bernet Agung Saputra dan Bambang Sugiharto ..... ....... .... ... ... .. .... ... .. ..... ... . Keragaan Galur Harapan Padi Sawah Toleran Penyakit Tu ngro dengan Produksi Tinggi Zainal Arifin, Indriana RD, dan Abu ...... ... ..... ... .. .. .................... ..... ... ........................ .................. .... Kajian Adaptasi Galur Harapan Jagung Berumur Genjah Serta Toleran Penyakit Bulai dan Pemupukan N Rendah Zainal Arifin ... ....... .. ........... ......... .............................. .......... ................................... ..... ... ... ........ ...... Perilaku Geotropisme dan Orientasi Tandan Buah pada Beberapa Kultivar Pisang Indonesia Lia Hapsari. .. ........................................................... ..... ........................ .... ....... .... ... .......... ................ Peranan dan Mekanisme Kerja Eugenol dalam Mengendalikan Nematoda Sista Kentang (G/obodera rostochiensis) lis Nur Asyiah .... ....... ...... ....... .............. .. ..... ......... ... ....... ...... ... ..... ... ... ... .... ...... .. ...... .......... ... .. ..... .... . Seleksi Toleransi Kekeringan Perkecambahan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L. Merr) Menggunakan PEG (Polyethylene glycol) 6000 Evika Sandi Savitri ..... ...... ........ ... .... .... ........ .... ................. ... .. ............. .. .. .. .... ................. ... ..... ... ..... .. Penggunaan Bahan Organik untuk Pembesaran Kultur In-vitro Anggrek (Phalaenopsis fuscata Rchb.f.) Eka Martha Della Rahayu, Elizabeth Handini, Sofi Mursidawati dan Yupi Isnaini ..................... Pengaruh Daun Murbei Yang Terpapar Hujan Asam terhadap Berat Kokon Segar, Panjang Serat dan Daya Gulung Serat Bombyx mori L. RAS C-301 dan BS-09 Jekti Prihatin, A. Duran Corebima, Ariffin, dan Abdul Gofur............. ......... ..... ..... ....................... Studi Kandungan dan Identifikasi Fukosantin dari Tiga Jenis Rumput Laut Cokelat (Sargassum cinereum, Sargassum echinocarpum dan Sargassum filipendula) dari Padike Talongo Sumenep Madura Kartini Zailanie dan Hari Purnomo ......... ........ .. ........................... .................................................. Optimalisasi Genistein untuk Penolakan Tepung Kedelai Edamame Menggunakan Bakteri sebagai Penghasil ~-glucosidase Yossi Wibisono, Simon B. Widjanarko, Hari Purnomo, dan Aulani·am .............................. ... .... . Pengaruh Pemakaian Hormon Tumbuh GA3 (Giberel in Acid) terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Biji Verschaffeltia splendida HA Wendl. E.K. Agustin, dan P. Aprilianti .. ..... ...... ........... .... ............... ....... .......... .. .. .... .. ...... ..... ... ........ .... ........ Aplikasi Penanda Molekuler MikrosatelitlSSRs (Simple Sequence Repeats) untuk Menunjang Program Pemuliaan Tanaman Imas Cintamulya .... ... ................................. ........ ..... ... ..... ... ...... .... .............. .. ... ..... ........... ... ..... .. ...... Ekspresi Protein Fibronectin, Ncam dan Tenascin pada Tunas Anggota Mencit Black-6 Umur GD-12 Akibat Induksi 2-methoxyethanol Secara Real Time RT-PCR Yulia Irnidayanti .. ............. ... ... ...... ..... .. ... ..... ........ .... ...... .... ............................. ... ................. .. ..... ..... Inventarisasi Hama dan Penyakit pada Koleksi Paku-pakuan Kebun Raya Purwodadi Janis Damaiyani dan Dewi Ayu Lestari ......................................... .... .. ....... ... ........................ ........
91 95 99
103 107
113 119
125
129 133
139 143
149
157
161
167 173
TIM EDITOR DAN REVIEWER 8erkala PENELITIAN HAYATI EDISI KHUSUS Nomor 4E, 68-60, 7A, dan 7F Tahun 2011 Prof. Agoes Soegianto Dr. Bambang Irawan, M.Sc. Dr. Ir. Tini Surtiningsih, DEA Dr. Hamidah Dr. Dwi Winarni, Ora., M.Si. Drs. Noer Moehammadi, M.Kes. Drs. H. Saikhu Akhmad Husen , M.Kes. Drs. Trisnadi Widyaleksana C.P., M.Si. Drs. Moch. Affandi, M.Si. Fatimah, S.Si., M.Kes. Junairiah, S.Si., M.Kes. Nur Indradewi Oktavitri , ST., MT.
177(1 1) 11B2 E
I
I
AI RLANG GA UNIVE RSI TY PRESS