FUNGSI RUANG BACA DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
*Muhriani**La Ode Muh. Umran*** Muh. Zein Abdullah
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIVERSITAS HALU OLEO, 0822-1619-9743
[email protected]
ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana fungsi desain ruang baca Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fungsi desain ruang baca Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yakni sebuah pendekatan yang berusaha untuk menjabarkan secara rinci mengenai pengalaman dan juga pembahasan yang berbentuk pemaparan dalam sebuah narasi. Subyek penelitian ini adalah seluruh staf atau pegawai perpustakaan dan arsip daerah provinsi Sulawesi Tenggara, jumlah informan sebanyak 5 orang pegawai yang merancang ruang baca Perpustakaan dan arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa untuk penataan ruangan pada ruang baca Perpustakaan dan arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara masih kurang optimal, terutama penempatan rakrak buku yang terkesan sempit jarak antara rak satu dengan yang lainnya, kemudian untuk pewarnaan ruangan juga masih terkesan belum optimal, di mana warna rak buku dan meja membaca catnya sudah kelihatan kusam, sementara warna dinding sangat monoton dan tidak ada perubahan warna dari dulu sampai sekarang. Selanjutnya untuk penerangan yang digunakan pada Perpustakan Umum daerah Provinsi Sulawesi Tenggara sudah cukup bagus, dimana disamping menggunakan pencahayaan buatan yakni melalui cahaya sinar matahari juga sebagian ruangan menggunakan pencahayaan lampu neon. Disamping itu juga terdapat banyak ventilasi yang membuat sirkulasi udara dalam ruangan sudah cukup bagus . Kata Kunci: ruang baca, perpustakaan, arsip,
Fungsi Ruang Baca di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Page 1
ABSTRACT The problem in this research is how the design functions reading room Library and Regional Archives Southeast Sulawesi Province. This study aims to determine how the design functions reading room Library and Regional Archives Southeast Sulawesi Province. In this study, researchers used a qualitative research with descriptive method that is an approach that seeks to describe in detail the experience and also the discussion in the form of exposure in a narrative. The subjects of this study are all staff or employees of libraries and archives area of Southeast Sulawesi province, the number of informants as many as five employees who design and archive reading room of the Library of Southeast Sulawesi Province. These results indicate that for the arrangement of the room in the reading room of the Library and archives of the Province of Southeast Sulawesi is still less than optimal, especially the placement of the bookcases were impressed narrow the distance between the shelves to one another, then for coloring the room also was impressed not optimal, in where color bookshelves and a desk reading the paint already looks dull, while the color of the walls are very monotonous and no discoloration from the beginning until now. Furthermore, for lighting used on the Public Library of the Province of Southeast Sulawesi is good enough, where in addition to the use of artificial lighting through sun light as well as some indoor use fluorescent lighting. Besides, there are also plenty of ventilation that makes air circulation in the room is good enough.
Keyword : Reading room, library, archieve.
Fungsi Ruang Baca di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Page 2
PENDAHULUAN Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan terus bertumbuh di masyarakat dan hal tersebut memiliki peran penting serta sangat berpengaruh dengan berbagai sistem kehidupan. Pendidikan pada masa sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki oleh setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan. Maka dari itu, diperlukan suatu media perantara guna menyampaikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat seperti halnya perpustakaan. Perpustakaan pada umumnya terdapat berbagai informasi yang dapat diperoleh dan tersedia. Perpustakaan juga memiliki fasilitas peminjaman buku yang dapat dimanfaatkan dari berbagai kalangan sehingga masyarakat memperoleh berbagai informasi yang dapat memperluas pengetahuan, sebagaimana ketentuan yang ada pada Undang- Undang Perpustakaan No 43 Tahun 2003 Pasal 22 tentang perpustakaan
umum
mempunyai
fungsi
bahwa
(1)
perpustakaan
umum
diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, dan desa, serta dapat diselenggarakan oleh masyarakat, (2) pemerintah provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota menyelenggarakan perpustakaan umum daerah yang koleksinya mendukung pelestarian hasil budaya daerah masing-masing dan memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat, (3) mengembangkan sistem layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi, (4) masyarakat dapat menyelenggarakan perpustakaan umum untuk memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat, (5) melaksanakan layanan perpustakaan keliling bagi daerah yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap. Perpustakaan merupakan ruang, bagian dari sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk penyimpanan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan untuk tidak diperjualbelikan. Perpustakaan umum diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa
Fungsi Ruang Baca di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Page 3
membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-ekonomi. Sesuai dengan hasil pengamatan, perpustakaan umum jarang ditemukan di kota Kendari. Hal ini akan membuat masyarakat semakin menjauh dari informasi buku dan akan beralih ke informasi yang kurang akurat seperti dunia internet karena jika dibandingkan antara dunia buku dan dunia internet, dunia buku lebih banyak memuat informasi yang akurat daripada dunia internet yang kebaperpustakaan dengan perancangan desain dan fasilitas yang menarik yang akan dapat membuat masyarakat tertarik kembali untuk menggemari dunia membaca buku. Sebuah gedung yang dibangun dan diperuntukkan perpustakaan diharapkan memiliki sejumlah ruangan untuk menampung berbagai kegiatan perpustakaan. Ruangan-ruangan tersebut antara lain meliputi ruangan koleksi denganyakan memuat informasi yang subjektif. Maka dari itu, diperlukan adanya kapasitas (daya tampung) bahan pustaka tertentu, misalnya untuk perpustakaan umum kabupaten/kota dapat menampung 20.000-30.000 judul buku, dan berbagai jenis koleksi lain, salah satunya ruangan bacanya dapat menampung jumlah pengunjung sekitar 30-40 orang (tempat duduk). Ruang baca merupakan salah satu layanan perpustakaan yang penting, Sehingga penataan ruang baca akan mempengaruhi produktivitas, efisiensi, dan kenyamanan pemakai. Oleh karena itu, maka dalam pelaksanaan kegiatan perpustakaan diperlukan kenyamanan, keselamatan, dan keamanan kerja. Suasana ini dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, getaran mekanis, warna, bau, dan perabot perpustakaan. Dengan demikian untuk mengatur hal-hal yang berkaitan dengan ruang perpustakaan diperlukan sebuah desain interior karena tatanan fisik dapat memenuhi kebutuhan dasar beraktivitas, mempengaruhi penampilan, perasaan dan kepribadian. Konsep Desain ruang baca Menurut Lasa (2005) desain bertujuan untuk memecahkan masalah manusia berkaitan dengan upaya meningkatkan efektifitas/ kemudahan dan produktivitas hasil
Fungsi Ruang Baca di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Page 4
pekerjaannya sesuai dengan karakter manusianya serta budayanya. Sedangkan ruang dalam secara fisik terjadi akibat perancangan dengan tujuan agar aktivitas pengguna di dalam ruangan dapat berjalan dengan baik sesuai program dan tujuannya. Adapun unsur desain yang dilakukan pada ruang baca diantaranya desain ruang, perwanaan, pencahayaan dan sirkulasi undara. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di ruang baca perpustakaan daerah kota Kendari. Alasan pemilihan lokasi tersebut karena saat ini ruang baca perpustakaan dan arsip daerah provinsi Sulawesi Tenggara terus berbenah guna meningkatkan daya baca masyarakat. Subjek dan Informan Penelitian Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah staf atau pegawai perpustakaan dan arsip daerah provinsi Sulawesi Tenggara. Informan Penelitian Informan yang diambil dalam penelitian ini berjumlah lima (5) orang Staf atau pegawai yang merancang ruang baca Perpustakaan dan arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengamatan (Observastion) yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian dilapangan untuk melihat dari dekat kegiatan yang
Fungsi Ruang Baca di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Page 5
dilakukan. Teknik ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas dan dapat mendeskripsikan suatu gambaran hasil penelitian secara nyata sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan (Riduwan, 2007: 76). 2. Wawancara yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, dengan tanya jawab langsung atau tatap muka dengan informan menggunakan pedoman wawancara (Riduwan: 2007: 74). 3. Studi pustaka (Library Study) yaitu cara memperoleh data dengan mempelajari literatur laporan dan bahan tertulis lainnya yang ada hubungannya dengan judul penelitian. 4. Dokumentasi, yaitu cara memperoleh data langsung dari tempat penelitian meliputi laporan kegiatan, peraturan-peraturan, foto-foto, dan film yang dibutuhkan peneliti menggunakan gambar dengan maksud agar data yang dikumpulkan lebih akurat (Riduwan, 2007: 77). Sumber dan Jenis Data Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data primer adalah data yang bersumber dari lapangan atau data yang diperoleh secara langsung melalui observasi serta wawancara dari informan dan dokumentasi terhadap obyek penelitian. 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi kepustakaan yaitu dengan cara menganalisis literatur-literatur berupa buku-buku, artikel, internet, dan jurnal yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
Fungsi Ruang Baca di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Page 6
Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh berdasarkan pada bahan informasi atau temuan dari obyek yang diteliti yang berkaitan dengan masalah yang menjadi fokus penelitian. Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk analisis deskriptif kualitatif. Analisis ini akan mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan temuan dilapangan dan selanjutnya diberi penafsiran dan kesimpulan. Data secara kualitatif ini diuraikan dengan menggunakan kalimat secara logis kemudian dihubungkan dengan teori-teori yang relevan. HASIL DAN PEMBAHASAN Desain ruang baca tidak sekedar dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan fisik dan kebutuhan visual (lihat) saja, melainkan disesuaikan dengan fungsi yang mendukung ruang tersebut. Lingkungan dan keadaan perpustakaan sangat menunjang segala kegiatan yang terjadi di perpustakaan. Setiap perpustakaan harus mampu menyediakan suasana lingkungan dan keadaan yang menarik di perpustakaan. Menurut Yusuf (2007: 98), penataan ruangan perpustakaan meliputi tata ruang, dekorasi atau pewarnaan, penerangan dan ventilasi. a. Tata Ruang Perpustakaan dalam hal penempatan dan penataan perabot maupun kelengkapan lainnya serta bahan bacaan perlu diletakkan dan ditata sedemikian rupa agar apa yang disajikan kelihatan menarik. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bagian Tata Usaha tanggal 22 Juli 2016, dalam hal penataan dan penempatan perabot hanya berdasarkan keindahan, menurut pendapat pustakawan yang bekerja di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi Sulaesi Tenggara. Berdasarkan hasil penelitian ini penataan ruangan di Badan Perpustakaan dan
Fungsi Ruang Baca di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Page 7
Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara saat ini sudah cukup memadai. Arus kegiatan antar ruang pemustaka dan pustakawan mengalir dengan lancar karena di ruang Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara tidak terlalu banyak sekat-sekat mati yang dapat mengganggu mobilitas kegiatan antar ruang, baik pemustaka maupun petugas. Selanjutnya untuk penataan perabotannya baik rak koleksi mapun meja baca sudah di tempatkan secara strategis, tidak terkesan sumpek sehingga tidak mengganggu aktivitas dan mobilitas pemustaka. Di samping itu, pada ruang baca Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi
Tenggara terdapat cukup banyak meja baca yang bisa digunakan b. Dekorasi atau Pewarnaan Dekorasi yang menarik dapat menambah ketertarikan pemustaka dan mengakibatkan pemustaka betah berlama-lama di perpustakaan. Pemilihan warna cat juga menentukan faktor kenyamanan dan kebetahan pemustaka di perpustakaan. Berdasarkan hasil pengamatan langsung di Perpustakaan Umum provinsi Sulawesi Tenggara, menggunakan warna putih campur biru dalam pemilihan warna dinding. “Warna putih campur biru menggambarkan kehangatan. Warna ini akan merangsang mata dan syaraf, yang dapat menimbulkan perasaan gembira” (Lasa. 2005:165). Jika perasaan gembira tercipta, tentu akan membuat pemustaka merasa betah berlamalama di perpustakaan. Namun demikian dari hasil pengamatan langsung menunjukan bahwa warna cat dinding maupun perabot yakni meja dan trak-rak buku koleksi warnyanya sudah mulai kusam dan kelihatan tidak terawat. Hal ini bisa mempengaruhi psikologi pengunjung jika tidak senantiasa diperhatikan. Padahal dari sisi pemilihan warna dinding dan perabot sudah cukup baik, hanya perawatannya yang kurang bagus. c. Penerangan Penerangan harus diatur sehingga tidak terjadi penurunan gairah membaca atau membuat silau. Perpustakaan Umum provinsi Sulawesi Tenggara buka pada siang hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Layanan tanggal 22 Juli 2016, penerangan yang digunakan pada siang hari di Perpustakaan Umum daerah Fungsi Ruang Baca di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Page 8
Provinsi Sulawesi Tenggara adalah dari cahaya matahari yang masuk melalui jendela dan pintu perpustakaan. Terkecuali diruang koleksi khusus mennggunakan lampu neon karena tidak ada jendela dan ventilasi Dengan demikian, maka dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat dua sumber cahaya/penerangan di ruang Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Sumber cahaya/penerangan berasal dari cahaya alami dan cahaya buatan. Cahaya alami berupa cahaya matahari dari luar yang masuk ke dalam ruang perpustakaan melalui jendela dan ventilasi, sedangkan cahaya buatan adalah cahaya yang dihasilkan dari lampu-lampu yang terpasang dalam ruang perpustakaan. Oleh karena itu, maka dari hasil pengamatan langgsung yang dilakukan menunjukkan bahwa system pencahayaan/penerangan yang ada di ruang Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara sudah cukup baik, di mana terdapat beberapa jendela yang ditempatkan pada posisi strategis sebagai jalan masuknya cahaya, sehingga ruangan tidak terkesan gelap. Di samping itu lampulampu neon yang terpasang tidak terlalu banyak, sehingga cukup untuk pemustaka dan tidak terkesan silau. Hal ini sengaja dilakuakn untuk memberi kesan posistif bagi para pemustaka. d. Ventilasi Sistem ventilasi berkaitan dengan temperatur dan suhu ruangan. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa sirkulasi udara pada ruang baca perpustakaan dan arsip daerah provinsi Sulawesi Tenggara sudah dilengkapi dengan banyak ventilasi. Hal ini sengaja dilakukan agar ruang baca tidak terasa pengap, karena sebagian besar ruangan yang ada diperpustakaan dan arsip daerah provinsi Sulawesi Tenggara masih belum dilengkapi dengan AC (air conditioner. Oleh karena itu dengan adannya ventilasi ini bisa menjadi sikulasi untuk pertukaran udara dari luar ke dalam ruangan, sehinggga ruangan terasa sejuk dan tidak pengap. Hasil penelitian ini sejalan dengan pandangan Yusuf (2007: 102), yang menyatakan bahwa lubang-lubang angin perlu dibuat dengan jumlah yang cukup
Fungsi Ruang Baca di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Page 9
sehingga udara bisa masuk secara leluasa. Melalui lubang angin ini juga perputaran oksigen di dalam ruangan perpustakaan dengan di luar bisa lebih lancar. Dengan demikian, maka berdasarkan hasil pengamatan langsung di Perpustakaan Umum provinsi Sulawesi Tenggara, pada dasarnya penataan ruangannya mulai bagus. Namun ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki, misalnya mengenai pintu masuk dan keluar perpustakaan. Dimana Perpustakaan Umum provinsi Sulawesi Tenggara hanya memiliki satu pintu yang digunakan sebagai pintu masuk sekaligus pintu keluar perpustakaan. Hal ini dapat memicu dan mengakibatkan kehilangan koleksi bahan pustaka. Petugas tidak akan mampu untuk terus mengawasi pemustaka yang masuk dan keluar perpustakaan. Sementara untuk penempatan meja yang berfungsi untuk proses peminjaman dan pengembalian koleksi perpustakaan sudah mulai bagus. Di mana sudah adanya pembeda untuk tempat pengembalian dan peminjaman
buku. Selain itu proses
pengolahan dan pengentrian bahan pustaka juga dilakukan di meja terpisah dengan sirkulasi. Di samping itu yang juga perlu diperhatikan adalah penempatan rak koleksi yang hanya memiliki jarak 50 cm antara rak yang satu dan yang lainnya. Hal ini dapat menyebabkan pemustaka sulit untuk bergerak apabila pemustaka banyak yang mencari bahan pustaka. Dekatnya jarak antar rak disebabkan oleh keterbatasan luas ruangan. Rak koleksi juga di tempatkan di dekat jendela kaca yang tidak memakai gorden. Hal ini dapat menyebabkan koleksi terkena sinar matahari langsung, yang bisa membuat pudar buku-buku koleksi. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukan bahwa desain ruang baca pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Profensi Sulawesi Tenggara sangat mempengaruhi kenyaman pengnjung ketika mereka berada dalam ruang baca. a. bila ditinjau dari penataan ruangan masih ada yang kurang optimal, terutama penempatan rak-rak buku yang terkesann sempit jarak antara rak satu dengan yang lainnya, sehinngga ketika pengunjung berpapasan dilorong antar rak buku, maka Fungsi Ruang Baca di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Page 10
harus membengkokan badan. Namun untuk penetaan koleksi dan meja membaca sudah cukup bagus. b. Pewarnaan ruangan juga masih terkesan belum optimal, di mana warna rak buku dan meja membaca catnya sudah kelihatan kusam, sementara warna dinding sangat monoton dan tidak ada perubahan warna dari dulu sampi sekarang. Hal ini tentunya dapat menimbulkan suasanana yang tidak menarik di dalam perpustakaan. c. penerangan yang digunakan pada Perpustakan Umum daerah Provinsi Sulawesi Tenggara sudah cukup bagus, sebagian besar menggunakan pencahayaan buatan yakni melalui cahaya sinar matahari, oleh karena itu maka hampir setiap ruangan sudah dilengkapi dengan jendela dan ventialasi. Kecuali pada ruang tertutup untuk pencahayaan mennggunakan lampu neon. d. dari sisi sirkulasi udara sudah cukup bagus di mana hampir semua ruangan sudah dilengkapi dengan jendela dan ventilasi, sehingga cahaya matahari langsung ke dalam ruangan.
Fungsi Ruang Baca di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Page 11
DAFTAR PUSTAKA Adianto, Alfian. 2011. Pengaruh Desain Interior Perpustakaan Terhadap Tingkat Frekuensi
Mengunjungi
Perpustakaan.
Unpublished
undergraduate
thesis,
Universitas Airlangga, Surabaya A. Hari Karyono. Kepariwisataan, Fenomena Budaya (hal. 12 – 13). Penerbit PT Grasindo
Basuki, Sulistyo, Pengantar Ilmu Perpustakaan”. 1991. Jakarta : Gramedia Utama
Edhy Sutanta, 2007, Sistem Informasi Manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta
Basuki B. Purnomo. 2000. Dasar-dasar Urologi. Jakarta : CV Sagung Seto. h. 1- 4.
Basuki, Sulistyo. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Bafadal, Ibrahim. 2006. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
BSN. SNI 03-2396-2001. Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada Bangunan Gedung.
Ching, Francis D.K. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Airlangga.
_______. 2000. Arsitektur, Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Airlangga.
Darmono, 2004. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo.
Fungsi Ruang Baca di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Page 12
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
_______. 2005. Perpustakaan Perguruan Tinggi Buku Pedoman. Jakarta: Dikti Depdikbud.
Gaspersz Vincent. 2002. Manajemen Kualitas dalam Indudtri Jasa. Jakarta: kerjasama yayasan Indonesia Emas, Institut VINCENT dengan PT. Gramedia Pustaka Utama.
Halim, Deddy, 2005. Psikologi Arsitektur : Pengantar Kajian Lintas Disiplin, Jakarta : Penerbit Grasindo
Kügler, Frank Caroline Féry dan Ruben van de Vijver. 2009. “Introduction to Variation and Gradience in Phonetics and Phonology”. Dalam Frank Kügler Caroline Fe´ry Ruben van de Vijver. Variation and Gradiencein Phonetics and Phonology. Berlin-New York: Mouton de Gruyter.
Ishar, H.K. 1992. Pedoman Umum Merancang Bangunan, Jakarta: Gramedia
Lasa Hs. 2000. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media.
_______. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media.
Maryuli, Istria Diah. 2000. Tata Ruang Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Indonesia Ditinjau dari Sudut Tanggapan Pemakainya. Skripsi Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia
Neufert, Ernst, 1993. Data Arsitek, Jilid 1 Edisi Kedua, Jakarta : Penerbit Erlangga
Fungsi Ruang Baca di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Page 13
Prasojo, Eko. 2006. “Reformasi Birokrasi di Indonesia: Beberapa Catatan Kritis”, Jurnal Bisnis & Birokrasi, Vol.XIV/No.1/Januari. Departemen Ilmu Administrasi Fisip UI. Rohanda, 2000, Fungsi dan peranan perpustakaan sekolah. Maklah pada seminar Sehari Ikatan Pustakawan Indonesia. Pustakawan dan guru. Bandung
Saleh, Abdul Rahman. 2009. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka. Satwiko, Prastowo. ”FISIKA BANGUNAN”. 2005: ANDI Yogyakart
Solikin, 1994, Kebijakan Publik dan Pembangunan , FIA UNIBRAW, Malang.
Undang-Undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007.
Wardono, Prabu. 2011. Prinsip Desain Interior: Catatan Kuliah. Bandung: Penerbit ITB.
Witri. 2010. Evaluasi Desain Interior di Perpustakaan Universitas Widya Mataram Yogyakarta, Skripsi Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Widiasa, K. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Jurnal Perpustakaan Sekolah, Tahun 1 - Nomor 1.
Yusuf, Pawit M. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana
Fungsi Ruang Baca di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Page 14