FUNGSI DAN KEDUDUKAN CERITA RAKYAT MAKAM KERAMATDOI BORE BAGI MASYARAKAT MENDA’AN
ARTIKEL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo
OLEH SRI RUKMINI NIM. 311 410 O59
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2014
1
2
FUNGSI DAN KEDUDUKAN CERITARAKYAT MAKAM KERAMATDOI BORE BAGI MASYARAKAT MENDA’AN
OLEH SRI RUKMINI (Ketua) Jurusan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Anggota penulis 1. 2.
Moh. Karmin Baruadi (Anggota Penulis I) Fatmah AR. Umar (Anggota Penulis II) ABSTRAK
Cerita rakyat ini merupakan salah satu ragam sastra lisan di Kabupaten Buol, yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat menda’an tersebar secara turun temurun dari generasi ke generasi. Keberadaan cerita rakyat Makam keramat Doi Bore diyakini oleh masyarakat setempat, sebagai suatu kejadian yang benar-benar terjadi sebab ada bukti fisik yang membenarkan ditemukannya Makam keramat di sekitar Tanjung Dako di sebuah bukit berbentuk Goa. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana fungsi cerita rakyat Makam keramat Doi Bore bagi masyarakat Menda’an?, (2) bagaimana kedudukan cerita rakyat Makam keramat Doi Bore bagi masyarakat Menda’an?. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, catat, rekaman, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan yakni mentranskip, menerjemahkan, mengklasifikasi, menganalisis, dan menyimpulkan hasil data penelitian. Hasil penelitian Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa cerita rakyat Sedangkan untuk kedudukannya cerita rakyat ini, media untuk memberikan pengetahuan kepada semua masyarakat Buol. Media pengetahuan tersebut berbentuk nasihat untuk disampaikan kepada seluruh masyarakat Buol khususnya masyarakat menda’an. Makam keramat Doi Bore banyak mengandung nasihat, yang berguna bagi pembaca khususnya masyarakat Buol terlebih masyarakat Menda’an. Kata Kunci: Fungsi, Kedudukan, Cerita Rakyat Makam keramat Doi Bore, Masyarakat Menda’an.
3
PENDAHULUAN Daerah Kabupaten Buol sama halnya dengan daerah lain, memiliki kebudayaan tersendiri dipelihara oleh masyarakatnya berupa cerita rakyat. Tentunya dengan keberadaan cerita rakyat ini, dapat membantu berkembangnya kesusasteraan di daerah Kabupaten Buol. Sebut saja cerita rakyat Makam keramat Doi Bore . Cerita rakyat ini merupakan salah satu ragam sastra lisan di Kabupaten Buol, yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat menda’an tersebar secara turun temurun dari generasi ke generasi. Cerita rakyat Makam keramat Doi Bore digolongkan kedalam bentuk legenda hal ini ditandai, bahwa
masyarakat percaya cerita rakyat ini sebagai suatu
kejadian yang benar-benar terjadi sebab ada bukti fisik yang membenarkan ditemukannya Makam keramat di sekitar Tanjung Dako di sebuah bukit berbentuk Goa. Brunvand (dalam Danadjaja, 2005:67) menggolongkan legenda menjadi 4 bagian, sebagai berikut. (1) Legenda Legenda keagamaan (religious legends), (2) Legenda alam gaib, (3) Legenda perseorangan (4) Legenda setempat. Dari jenis-jenis legenda di atas, cerita rakyat Makam keramat Doi Bore dapat digolongkan ke dalam bentuk legenda alam gaib hal ini dikarenakan cerita rakyat ini, memuat kepercayaan rakyat di dalamnya. Masyarakat percaya bahwa makam tersebut milik orang sakti penuh rahmat dari Allah SWT, dan ditambah lagi Makam tersebut memiliki semacam kekuatan gaib diluar batas kemampuan manusia biasa. Selain itu, cerita rakyat ini dapat digolongkan juga ke dalam
4
bentuk legenda setempat karena berkaitan dengan asal-usul terjadinya awal Makam keramat tersebut. Seiring dengan perkembangan dunia sekarang, semakin banyak cerita rakyat yang berkembang dengan adanya kepercayaan masyarakat, sehingga menjadikan cerita rakyat terlihat berlebihan, dan banyak pula orang yang penasaran. Namun ada juga sebagian orang yang tidak terlalu mempercayainya. Pemikiran seperti ini tentu tidak dibenarkan, pada kenyataanya orang tersebut tidak paham kultur atau keragaman budaya yang ada di wilayah nusantara. Olehnya para pemerhati sastra mengharapkan kepada masyarakat utamanya generasi muda, menjaga dan melestarikan cerita rakyat agar tidak tidak akan punah mengingat kedudukan atau peranan cerita rakyat sebagai bagian sastra lisan sangat penting. Perkembangan zaman semakin moderen, mengakibatkan kehidupan cerita rakyat yang ada di daerah semakin termarjinalkan. Tak heran pada kenyataanya, cerita rakyat yang ada di wilayah nusantara semakin terkikis bahkan berangsur hilang dengan sendirinya. Hal ini dapat dibuktikan, pada realitas masyarakat di Kabupaten Buol terlebih lagi generasi muda yang sangat disayangkan, banyak yang sudah tidak mengetahui cerita rakyat yang ada di daerahnya, hal ini karena faktor pegaruh yang muncul, yakni kemajuan teknologi dimana-mana semakin canggih, berbagai macam media elektronik menawarkan segala hal sehingga mempengaruhi pemikiran masyarakat, utamanya generasi muda untuk terjerumus di dalamnya. Hal ini tentu berdampak pada perhatian masyarakat terhadap cerita
5
rakyat semakin berkurang bahkan tidak lagi mengetahui fungsi dan kedudukan yang terkadung di dalamnya. KAJIAN TEORI 1) Hakikat Cerita Rakyat Cerita rakyat merupakan suatu tradisi yang sudah sejak lama menjadi kebiasaan masyarakat yang dituturkan secara lisan dan diwariskan secara turun temurun kepada generasi penerus. Hal ini berlaku pada cerita rakyat Makam keramat Doi Bore yang tumbuh dan berkembang dikalangan masyarakat Menda’an, dituturkan dengan menggunakan bahasa Buol. Cara penyampaian dan pewarisan seperti ini merupakan ciri utama yang melekat pada cerita rakyat tersebut. Menurut Edraswara (2013:130) Ciri-ciri Cerita rakyat yakni; (1) Disampaikan turun-temurun; (2) Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya; (3) Kaya nilai-nilai luhur; (4) Bersifat tradisional; (5) Memiliki banyak versi dan variasi; (6) Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapkannya; (7) Bersifat anonim, artinya nama pengarang tidak ada;Berkembang dari mulut ke mulut; (8) Cerita rakyat disampaikan secara lisan. Cerita rakyat dapat digolongkan ke dalam beberapa bagian, yakni sebagai sastra lisan, dan sebagai folklor. Digolongkan sebagai sastra lisan karena lahirnya suatu cerita bukan semata-mata didorong oleh keinginan penutur untuk menghibur masyarakatnya melainkan dengan penuh kesabaran. Ia menyampaikan nilai-nilai luhur kepada generasi penerusnya. Disebut cerita rakyat karena cerita ini hidup dikalangan rakyat hampir semua lapisan masyarakat mengenal cerita itu. Cerita rakyat merupakan milik masyarakat bukan milik seseorang. Cerita rakyat biasanya disampaikan oleh tukang cerita yang hafal alur ceritanya. Itulah sebabnya cerita 6
rakyat disebut sastra lisan. Kemudian di golongkan sebagai folklor karena folklor adalah hasil ciptaan masyarakat berdasarkan pada tradisi budaya dengan tujuan mengungkapkan jati diri masyarakatnya bahwa inilah kebudayaan mereka, mencakup kesusasteraan daerah, musik, tari-tarian, adat-istiadat, ritual, dan, disamping itu didalamnya tercakup hal-hal dalam bertingka laku. Folklor dalam masyarakat menyuarakan perilaku proses mendidik sesamanya. Perubahan yang dilakukan manusia terutama melalui proses pengenalan kebudayaan yang terus menerus
akan
dapat
diidentifikasikan
pemahaman
manusia
kepada
kebudayaannya. Cerita rakyat merupakan bagian budaya folklor lisan. 2) Fungsi Cerita Rakyat Menurut Muhammad Sikki, (1986:13) cerita rakyat memiliki fungsi yang paling menonjol sebagai berikut. 1) Cerita rakyat mencerminkan angan-angan kelompok. Peristiwa yang diungkap dalam cerita ini sulit terjadi dalam kenyataan hidup sehari-hari. Jadi, hanyalah merupakan proyeksi angan-angan atau impian rakyat jelata terutama gadisgadis atau perjaka yang miskin. 2) Cerita rakyat yang digunakan sebagai pengesahan penguatan suatu adat kebiasaan kelompok pranata-pranata yang merupakan lembaga kebudayaan masyarakat. 3) Cerita rakyat dapat berfungsi sebagai pendidikan budi pekerti kepada anakanak atau tuntunan hidup ini dalam bermasyarakat. 4) Cerita rakyat berfungsi sebagai alat pengendali sosial (sosial control) atau sebagai alat pengawasan, agar norma-norma masyarakat dapat dipenuhi.
7
3) Kedudukan Cerita Rakyat Hakikatnya karya sastra, selain memiliki fungsi juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Hal ini dinyatakan oleh Danandjaja (2005:2) bahwa folklor mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama suatu kolektif, misalnya sebagai alat pendidikan, penglipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam. Hal yang sama di kemukkan oleh Tuloli (2001:29) bahwa sastra memiliki kedudukan sebagai berikut. 1) Sastra daerah adalah ciptaan masyarakat pada masa lampau atau mendahului penciptaan sastra Indonesia moderen. 2) Sastra daerah dapat dimasukkan sebagai satu aspek budaya Indonesia yang perlu digali untuk memperkaya budaya nasional dan menjadi alternatif ke dua yang perlu dipertimbangkan dan dikembangkan selain sastra Indonesia. 3) Sastra daerah melekat pada jiwa, rohani, kepercayaan dan adat-istiadat masyarakat suatu suku bangsa yang mereka pakai untuk menyampaikan nilainilai luhur bagi generasi muda. 4) Sastra derah mempunyai kedudukan yang strategis dalam kerangka pembangunan sumber daya manusia, yaitu untuk memperkuat kepribadian ke Indonesiaan bhineka tunggal ika. METODE PENELITIAN Metode yang diguanakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif. Teknik analisi data yakni (1) Transkip data dari hasil rekaman ke dalam bentuk tulisan; (2) Menerjemahkan data dari hasil rekaman; (3) Klasifikasi data dari hasil wawancara dan data yang ada dalam teks cerita rakyat Makam keramat Doi Bore
8
mengenai fungsi dan kedudukannya; (4) Menganalisis data dari hasil wawancara dan data yang ada dalam teks cerita rakyat Makam keramat Doi Bore mengenai fungsi dan kedudukannya; (5) Membuat simpulan fungsi dan kedudukan cerita rakyat Makam keramat Doi Bore;. Data dari penelitian ini yakni kata-kata yang terdapat dalam teks cerita rakyat makam keramat Doi Bore, sedangkan data sekunder atau data pendukung yakni jawaban yang diperoleh dari informan yang mengetahui cerita rakyat makam keramat Doi Bore. Sumber data utama dari buku kumpulan cerita rakyat Buol, dan informan yang bertempat tinggal di Desa Mendaan. HASIL PENELITIAN A) Fungsi Cerita Rakyat Makam Keramat Doi Bore Bagi Masyarakat Menda’an 1) Sebagai Penambah Pengetahuan Setelah melakukan wawancara dengan bapak mantan Kades di Desa Menda’an, beliau mengatakan dengan adanya cerita rakyat ini dapat memperkaya pengetahuan kita tentang sastra daerah Buol. Di dalamnya tercakup tentang asal mula suku Buol, mengetahui kerajaan pertama di Negeri Buol, serta mengetahui cara awal dari peminangan budaya / adat suku bugis di Sulawesi selatan mengantarkan buah-buahan. Karya sastra hadir bukan hanya untuk menghibur, tetapi memberikan pengetahuan kepada pembaca. Berbagai macam karya sastra hasil kreativitas seorang pengarang, mereka mampu menghadirkan cerita-cerita segala bentuk kehidupan masyarakat sampai merangkap pada pola kebiasaan yang mereka
9
lakukan. Sebagai penikmat karya sastra patut menyadari akan hal ini, perlu mencermati setiap isi kandungan nilai karya sastra, agar segala hal yang terkandung di dalamnya bukan hanya sebagai cerminan diri tetapi juga menambah pengetahuan tentang hal yang belum diketahui oleh penikmat karya sastra.. 2) Sebagai Pembelajaran (1) Sesama Bersaudara Jangan saling Bermusuhan Demikian juga pada kehidupan sesama bersaudara jangan pernah bertengkar sebab pertengakaran hanya akan meregangkan hubungan silaturahmi, terlebih lagi menaruh dendam kepada saudara. Melakukan hal seperti ini sesuatu yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Hal ini berlaku pada cerita rakyat Makam keramat Doi Bore, cerita rakyat ini mengamanatkan kepada kita untuk tidak melakukan tentang sifat tercela. Sebagai manusia yang dilengkapi akal pikiran patutnya menyadari dan mengambil timbal balik dari sifat buruk tersebut yakni sisi positif sifat yang baik untuk berusaha menghimpun rasa persaudaraan, jangan sekali-kali berbuat hal seperti itu mengikuti perilaku buruk yang ditampilkan oleh para tokoh dalam cerita, apa lagi sampai nekat memutuskan tali hubungan silaturahmi sesama saudara, sungguh Allah sangat murka kepada orang tersebut, bagaimana tercipta hubungan baik dengan Sang Halik, jika hubungan antar sesama saja kau putuskan. Jadi patutlah antar sesama saling menjaga hubungan silaturahmi, agar tercipta suasana lingkungan keluarga yang harmonis.
10
(2) Sikap Menghargai Pemberian Saudara Pada kenyataannya manusia kodratnya adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, satu hal mutlak yang tidak dapat dipungkiri. Sebagai mahluk sosial yang hidup bermasyarakat, jangan sekali-kali memandang rendah pemberian saudara, karena nantinya hal itu akan membuat saudara kita akan berkecil hati. Hal ini berlaku pada cerita rakyat Makam keramat Doi Bore, memuat ajaran moral yakni untuk tidak bersikap tercela kepada sesama saudara, apa lagi Dia adalah saudara tertua, timbulkan rasa menghargai terhadap upaya yang dilakukanya, syukuri nikmat yang diberikan oleh Allah melalui saudara kita. Sesama saudara hendaknya saling menghargai, yang mudah sudah sepantasnya menghargai yang lebih tua. Jika seperti ini, akan tercipta hubungan yang baik antar sesama saudara. (3) Sikap Patriot Menjaga Harga Diri dan Demi Membela Tanah Air Untuk Tidak DiJajah. Sejak awal manusia lahir, kemudian mengenal kehidupan tentunya Tuhan jauh sebelumnya telah menanamkan dalam diri setiap manusia sifat kepatriotan yakni jiwa seorang pahlawan berani berjuang melawan orang-orang yang ingin berbuat jahat menindas kaum yang lemah. Hal ini berlaku pada cerita rakyat Makam keramat Doi Bore, semangat juang yang ada dalam dirinya begitu gigih melawan para musuh sangat luar biasa, tak gentar sedikit pun sebuah bentuk pengorbanan menjaga harga diri dan
11
membela tanah air, sesuatu yang tidak dapat di bandingkan dengan hal apapun sebab nyawa taruhannya. 3) Sebagai Penyampai Pesan (1) Untuk Menyampaikan Sistim Mopalus (Bekerja sama) Perlu Dilestarikan Pesan atau amanat yang disampaikan adalah dalam bekerja hendaknya membudayakan bekerja sama, agar seberat apapun pekerjaan diladang cepat terselesaikan, pepatah mengatakan berat sama dipikul ringan sama dijinjing artinya pekerjaan berat akan terasa ringan apabila dikerjakan secara bersamasama. Hal tersebut nampak jelas pada kutipan cerita rakyat Makam keramat Doi Bore sebagai berikut. Data 11 (Hal 8) Di Gua Monial mereka mengajak masyarakat untuk membuka kebun (gua) dengan sistim “mopalus“ maksudnya bekerja sama saling bantu membantu jadi pekerjaan cepat seleasi Dari penggalan kutipan cerita di atas, sesuai hasil analisis isi teks cerita rakyat rakyat
Makam keramat Doi Bore, dapat disimpulkan cerita rakyat ini
mengamanatkan kepada manusia, utamanya dalam kehidupan sehari-hari senantiasa menjaga budaya saling bekerja sama saling bahu membahu menyelesaikan pekerjaan. (2) Untuk Menyampaikan Maksud Jodoh Adalah Rahasi Tuhan Sebagai umat manusia yang beragama, hendaknya mempercayai takdir yang sudah digariskan oleh Sang halik. Setiap manusia rezki, jodoh, dan kematiannya Allah SWT yang mengatur, tinggal dari kita sebagai manusia bagaimana
12
menyingkapi semua itu. Hal tersebut nampak jelas pada kutipan cerita rakyat Makam keramat Doi Bore sebagai berikut. Data 12 (Hal 20) Keluarga Sultan Din melamar dan menikahkanya dengan Putri Anggati Bone seorang putri kayangan. Mereka dipertemukan Tuhan menjadi pasangan suami istri yang hidup rukun dan damai. Dari penggalan kutipan cerita di atas, sesuai hasil analisis isi teks cerita rakyat rakyat Makam keramat Doi Bore dapat disimpulkan cerita rakyat ini mengamanatkan kepada manusia, tentang arti kekuasan Sang Halik. Tidak ada 1 hal pun yang tidak mungkin di dunia fana ini bagi Allah SWT, sebab itu hukum mutlak yang tidak bisa di bantah oleh teori apapun. Jadi tidak perlu repot-repot mencari jodoh, Allah SWT lebih tahu pasangan yang terbaik buat mahluk cipataannya.
(3) Untuk Menyampaikan Maksud Mencari Jodoh Hendaknya Dengan Restu KeDua Orang Tua Segala sesuatu yang tak dapat dibantah adalah takdir Allah SWT termasuk tentang jodoh. Allah sudah mengatur pasangan yang baik sebagai teman hidup kita. Yang perlu diketahui masalah jodoh harus mendapat izin dari orang tua. Hal tersebut nampak pada kutipan cerita rakyat “ Makam keramat Doi Bore “ sebagai berikut.
Data 13 (Hal 20) Sultan Din kembali ke istana menceritakan segala apa yang dialaminya selama dalam perjalanan berburu, kali ini tidak satupun rusa di dapat hanyalah melihat gadis yang sangat cantik, semua yang mendengarkan tertawa. Salah seorang berkata itu lebih bagus dari pada dapat rusa.
13
Dari penggalan kutipan cerita di atas, sesuai hasil analisis isi teks cerita rakyat rakyat Makam keramat Doi Bore, dapat disimpulkan cerita rakyat ini mengamanatkan kepada manusia ,jika ingin menginginkan seseorang untuk dinikahi hendaknya minta restu kepada orang tua, jangan memaksakan ke hendak apabila orang tua tidak setuju, sebab nantinya jika terlalu memaksakan keinginan kita memilih dia sebagai pasangan kita tanpa restu dari orang tua, maka mahligai rumah tangga yang akan dibangun tidak akan terasa kebahagian didalamnya.
(4) Untuk Menyampaikan Maksud Sikap Ideal Seorang Pemimpin Di Mata Masyarakat Menjadi pemimpin suatu Negara bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Sebagai seorang pemimpin harus memiliki karisma perlu sifat yang ideal dalam diri seorang pemimipin yakni bertanggung jawab, menjadi panutan bagi rakyat berbudi pekerti luhur paling utama ketika berbicara tentang visi dan misi bukan sekedar wacana dan retorika yang ada perlu bukti yang nyata dari itu semua. Hal tersebut nampak jelas pada kutipan cerita rakayat Makam keramat Doi Bore. Data 14 (Hal 20) Setelah ayah meninggal, dilaksanakan penobatan Sultan Din menjadi Raja secara besar-besaran, dia didampingi oleh istrinya seorang putri keturunan kayangan yakni Anggati Bone, mereka disayangi oleh rakyatnnya, mereka menyatu dengn rakyat dia menjadi raja yang terkenal. Dari penggalan kutipan cerita di atas, sesuai hasil analisis isi teks cerita rakyat rakyat Makam keramat Doi Bore, dapat disimpulkan cerita rakyat ini mengamanatkan kepada manusia, agar menjadi seorang pemimipin yang dicintai rakyat. Hal yang harus dilakukannya adalah berani membela yang benar dan
14
menyalahkan yang salah, mengerti kesusahan rakyat, lebih mengutamakan kepentingan orang lain dari pada diri sendiri. (5) Untuk Menyampaikan Maksud Budaya Yang Ada Di Daerah tetap Di jaga dan di lestarikan. Dalam suatu daerah tentunya memiliki budaya yang dilestarikan oleh masyarakatnya, yang tentunya akan berpengaruh sebagai perkembangan bagi daerah tersebut. Mengapa demikian karena di dalamnya tersimpan nilai seni yang begitu tinggi dan dapat menarik orang luar supaya berkunjung ke daerah tersebut. Demikian juga dengan daerah Buol memiliki budaya yang patut dijaga dan dilestarikan layaknya daerah lain, diantaranya Makam keramat Doi Bore. Perlu diketahui bahwa Makam keramat Doi Bore bukan hanya berwujud cerita rakyat Belaka, akan tetapi ada bukti nyata bahwa makam tersebut ditemukan berada di liang batu (goa) disekitar Tanjung Dako wilayah Kabupaten Buol. Hal ini berlaku pada cerita rakyat Makam keramat Doi Bore, mengatakan cerita rakyat ini memuat ajaran moral untuk senantiasa menjaga keperacayaan budaya para leluhur dulu, agar tidak punah. 20 Kedudukan Cerita Rakyat Makam Keramat Doi Bore Bagi Masyarakat Menda’an Demikian juga dengan daerah Buol yang memiliki sastra daerah sendiri, yakni cerita rakyat Makam keramat Doi Bore. Di dalamnya banyak terkandung nasihat untuk masyarakat setempat, sebagai tolak ukur menjadi cerminan diri untuk mengubah perilaku buruk menjadi lebih baik. Keadaan yang demikian itu, menjadikan cerita rakyat mempunyai kedudukan yang penting bagi masyarakat Menda’an, pernyataan ini didukung oleh Danandjaja (2005:2) menerangkan 15
bahwa folklor mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama suatu kolektif, misalnya sebagai alat pendidikan, penglipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam. Cerita rakyat Makam keramat Doi Bore sebagai bagian dari sastra lisan, di kalangan generasi muda mereka bersikap acuh terhadapnya. Bahkan tidak sedikit diantara generasi muda Buol yang sudah tidak mengetahui sastra yang ada di daerah nya. Zaman globalisasi yang mengubah pemikiran masyarakat utamanya generasi muda berbagai bentuk hiburan yang lebih menarik seperti siaran televisi, radio, surat kabar, dan lain sebagainya. Sangat diharapkan mengingat cerita rakyat berkedudukan sangat penting sebagai media untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat setempat dan media pengetahuan tersebut berbentuk nasihat untuk disampaikan kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Buol, khususnya masyarakat yang ada di Desa Menda’an, patutnya dijadikan cerminan diri untuk mengatur pola tingka laku dalam kehidupan bermasyarakat. Kedudukan cerita rakyat ini dapat di lihat dari unsur-unsur bidang yang lain antara lain Unsur Pendidikan, Unsur Agama, dan Unsur Budaya
SIMPULAN Cerita rakyat Makam keramat Doi Bore merupakan salah satu ragam sastra daerah Buol. Cerita rakyat ini bagian dari sastra lisan, di dalamnya banyak mengandung nasihat berupa ajaran moral yang berguna bagi pembaca khususnya
16
masyarakat Buol. Cerita rakyat makam keramat Doi Bore memiliki fungsi yang sangat penting
bagi masyarakat Buol khususnya Desa Menda’an. Perlunya
masyarakat menyadari hal ini, agar nantinya pola tingka laku masyarakat dalam menjalani kehidupan, berubah ke arah yang lebih baik. Selain memiliki fungsi, cerita rakyat makam keramat Doi Bore juga memiliki kedudukan utama bagi masyarakat, yakni memberikan pengetahuan kepada semua masyarakat Buol, khusunya Desa Menda’an. SARAN Adapun
saran yag dapat dikemukakan setelah melakukan analisi yakni:
fungsi dan kedudukan dalam cerita rakyat Makam keramat Doi Bore dipahami
dapat
dan dijadikan bahan pembelajaran bagi masyarakat terutama bagi
generasi muda, mengingat di dalamnya banyak terkandung ajaran moral yang dapat dijadikan cerminan diri. Kegiatan yang berkaitan dengan pemertahanan cerita rakyat sebagai salah satu sastra lisan di daerah kabupaten Buol, khususnya untuk Desa Menda’an sangat perlu ditingkatkan karena sekarang ini masyarakat utamanya generasi muda lebih meminati hal-hal yang bersifat moderen. Penelitian sastra daerah diharapkan dapat mengembangkan dan melestarikan budaya di daerah, sebagai wujud rasa penghargaan kita terhadapnya, daerah sebagai salah satu aset budaya nasional.
;
17
mengingat sastra
DAFTAR PUSTAKA Danadjaja, Jamies. 2005. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, Jakarta: Graffiti Endraswara, Suwardi. Med Press.
2013. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Sikki Muhammad, Dkk. 1986. Sastra Lisan Toraja. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Tuloli, Nani 2012. Metodologi Penelitian Bahasa Indonesia. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
18